Anda di halaman 1dari 2

I.

Teori Dasar Golongan Darah

Golongan darah merupakan cirri khas setiap individu. Sebab, terdapat perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran eritrosit. Terdapat dua sistem penggolongan darah, yaitu sistem ABO dan sistem Rhesus. Di dalam serum darah manusia terdapat agglutinin (zat penggumpal) yang terdiri atas aglutinin alfa dan aglutinin beta. Berdasarkan faktor tersebut, Landstainer membagi darah ke dalam empat golongan, yaitu: Golongan darah A, memiliki aglutinogen dan aglutinin Golongan darah B, memiliki aglutinogen dan aglutinin Golongan darah AB, memiliki aglutinogen dan aglutinogen , tak memiliki aglutinin Golongan darah O, tak memiliki aglutinogen, mamiliki agglutinin dan aglutinin Selain sistem ABO, ada yang dikenal sebagai sistem rhesus. Sistem rhesus merupakan sistem yang sangat kompleks yang tak dapat dipisahkan dari sistem ABO. Sistem rhesus terbagi menjadi rhesus positif dan rhesus negatif. Rhesus positif memiliki rh antigen dalam eritrositnya, sedangkan rh negatif tak mamiliki rh antigen dalam eritrositnya.

Waktu Perdarahan dan Pembekuan Darah Perdarahan terjadi apabila pembuluh darah terluka dan akan terhenti oleh adanya hemostasis, koagulasi adalah bagian penting dari hemostasis, yaitu saat penebalan dinding pembuluh darah yang rusak, keping darah dan faktor koagulasi (yang mengandung fibrin) menghentikan perdarahan dan memulai proses perbaikan. Proses koagulasi segera terjadi setelah ada luka pada pembuluh darah dengan rusaknya endotelium. Langkah awal koagulasi adalah dengan pelepasan komponen fosfolipid (yang disebut rantai jaringan) dan fibrinogen (sebagai inisiasi sebuah reksi berantai). Segera setelah itu, keeping darah membentuk penyumbatan pada permukaan luka. Proses ini disebut hemostasis awal. Hemostasis lanjutan terjadi hampir bersamaan, yaitu protein yang berada di plasma darah (yang disebut faktor koagulasi) merespon secara berjenjang dan sangat rumit untuk membentuk jaring-jaring fibrin yang memperkuat penyumbatan keping darah. Untuk mempermudah pemahaman, mari kita simak kronologi koagulasi darah. Saat luka dan keluar darah, trombosit pecah dan mengeluarkan trombokinase/tromboplastin yang akan bereaksi dengan ion K. reaksi trombokinase tersebut mangaktifkan protrombin menjadi trombin. Trombi adalah enzim yang akan mengkatalisis fibrinogen menjadi fibrin. Sehingga terbentuklah benangbenang fibrin yang mampu membekukan darah agar tidak terus kaluar. II. Prinsip Kerja a. Penggolongan darah Jika sampel darah ditetesi anti dan anti terjadi penggumpalan, golongan darah sampel tersebut adalah A. ji b. Waktu perdarahan dan koagulasi darah III. Alat dan Bahan

Alat: Jarum Object glass Kapas Tusuk gigi Stopwatch Bahan: Alkohol 70% Serum A dan serum B IV. a. b. a. b. V. VI. VII. Cara Kerja Golongan Darah Cara menggunakan alat penusuk Jari yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas alkohol Jari ditekan dan ditusuk Jari ditusuk tegak lurus terhadap garis kulit jari Tetesan darah pertama dibuang, tetesan darah berikutnya diambil untuk diperiksa Cara menentukan golongan darah Darah dari jari yang ditusuk diteteskan pada kartu golongan darah. Masing-masing kotak yang sudah ditetesi darah, ditetesi reagen penentu golongan darah. Campura diaduk dengan lembut, diperiksa apakah ada penggumpalan Golongan darah probandus dicatat Waktu Perdarahan dan Waktu Pembekuan Darah Waktu perdarahan Jari yang akan dilukai dibersihkan dengan alkohol 70% Jari ditusuk dengan jarum, dicatat waktu darah keluar Kertas saring ditempelkan setiap 30 detik pada luka, diatur agar jarak bintik darah tidak berjauhan Penempelan dihentikan saat luka menghasilkan bintik terkecil Dicatat waktu perdarahan Waktu beku darah Permukaan ujung jari ke 3 atau ke 4 dibersihkan dengan alkohol 70% Ujung jari ditusuk dengan jarum setelah alkohol kering Ujung jari dihadapkan vertikal bawah dan darah diteteskan sebanyak 3 tetes pada kaca objek Jarum dicelupkan pada tetesan darah, diangkat Pengangkatan jarum pentul setiap 30 detik, sampai terlihat benang-benang fibrin Dicatat waktu pertama kali terjadi tarikan benang fibrin pada jarum, dicatat waktu beku darah Pembahasan Kesimpulan Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai