Anda di halaman 1dari 4

Masuk Kriteria Diagnosis no 1

Spora yang masuk disebabkan oleh proses pertolongan persalin yang tidak steril, baik oleh penggunaan alat yang telah terkontaminasi spora C. tetani, maupun obat-obatan untuk tali pusat yang telah terkontaminasi. Kebiasaan menggunakan alat pertolongan persalinan dan obat tradisional yang tidak steril merupakan factor yang utama terjadinya neonatal tetanus. Menurut penilitian Bagian Ilmu kesehatan Anak Rs. Dr. Pringadi Medan pada tahun 1981ada 42 kasus dan tahun 1982 ada 40 kasus tetanus. Biasanya ditolong melalui tenaga persalinan tradisional (TBA= Traditional Birth Attedence) 56 kasus (68,29%), tenaga bidan 20 kasus (24,39%), dan selebihnya melalui dokter 6 kasus (7,32%) Tabel 1: Instrument Untuk Memotong Tali Pusat TBA Mid/Nur. Rel. Total 13 20 1 34 22 2 24 15 2 17 6 1 7

Instrument Scissor Bamboo Razor blade Unknown

% 41,46 29,27 20,73 8,54

Keterangan Mid/Nur. : Midwife/Nurse TBA : Traditional Birth Attedence Rel. : Relative Material Akohol/spiritus Herbal origin Kanji/sulfa powder Bismuth subgallte (dermatol) Nothimg Salicyl talcum Sulphur Unknown Total TBA 8 24 5 3 2 1 1 12 56 Tabel 2: Material Untuk Tali Pusat Mid/Nur. Rel. 20 1 2 20 1 2 6 Total 29 26 5 3 3 1 1 14 82 % 35,57 31,70 6,10 3,66 3,66 1,22 1,22 17,02 100

Jadi dari tabel diatas terlihat dari 29 kasus (35,37%) biasanya mereka menggunakan alcohol/spiritus untuk perlindungan terhadap tali pusat, sedangkan 26 kasus (31,70%) mereka mempergunakan material yang berbeda berupa herbal origin

Daftar pustaka tambah:


Hamid ED, Daulay, Lubis, Rusdidjas, Siregar H. Tetanus Neonatorum in Babies Delivered by Traditional Birth Attedence in Medan. Vol.25. Pediatrica Indonesiana, Departement of Child Health, Medical School University of Indonesia. Sept-Okt 1985. 167-174.

Gambar 1. Mulut mencucu seperti mulut ikan (Kapermond)

Gambar 2. A. Wajah bayi dengan tetanus neonatorum (risus sardonikus) B. Risus sardonikus dengan kekakuan dinding abdomen dan spastisitas anggota gerak

Gambar 3. Opistotonus (melengkungnya punggung/bentuk hiperekstensi tubuh) akibat ketegangan otot-otot erektor trungki, disertai spastisitas anggota gerak

Gambar 4. Clostridium tetanii, basil Gram-positif dengan spora pada ujungnya

Gambar 5. Perut kaku seperti papan, disertai lengan kaku dan tangan mengepal kuat

Gambar 6. Trismus dengan risus sardonikus

Gambar 7. Kejang otot paroksismal pada tetanus

Anda mungkin juga menyukai