Anda di halaman 1dari 3

SISTEM DAN PROSEDUR PBB

1. Pendaftaran Obyek Pajak Baru.


Permohonan secara tertulis dari Wajib Pajak atau kuasanya. Mengisi SPOP dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani WP. Surat Kuasa dalam hal SPOP di isi dan ditanda tangani oleh kuasa WP. Bukti pendukung yang perlu di lampirkan : a. Foto copy KTP, Kartu Keluarga atau identitas lainnya dari WP. b. Foto copy salah satu bukti surat tanah, antara lain : - Sertifikat; - Akta Jual Beli, Akta Hibah, Akta Waris; - Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Surat Keterangan Lurah/Kepala Desa.

2. Mutasi Obyek/Subyek Pajak.


Permohonan secara tertulis dari Wajib Pajak atau kuasanya. Mengisi SPOP dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani WP Surat Kuasa dalam hal SPOP di isi dan ditanda tangani oleh kuasa WP. Bukti pendukung yang perlu di lampirkan : a. Foto copy KTP, Kartu Keluarga atau identitas lainnya dari WP. b. Asli SPPT tahun yang bersangkutan. c. Foto copy bukti pembayaran ( STTS ) tahun sebelumnya. d. Foto copy salah satu bukti surat tanah, antara lain : - Sertifikat; - Akta Jual Beli, Akta Hibah, Akta Waris; - Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Surat Keterangan Lurah/Kepala Desa.

3. Pembetulan SPPT.
Permohonan secara tertulis dari Wajib Pajak atau kuasanya. Mengisi SPOP dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani WP Surat Kuasa dalam hal SPOP di isi dan ditanda tangani oleh kuasa WP. Bukti pendukung yang perlu di lampirkan : a. Foto copy KTP, Kartu Keluarga atau identitas lainnya dari WP. b. Asli SPPT tahun yang bersangkutan. c. Foto copy bukti pembayaran ( STTS ) tahun sebelumnya. d. Foto copy salah satu bukti surat tanah, antara lain : - Sertifikat; - Akta Jual Beli, Akta Hibah, Akta Waris; - Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);

- Surat Keterangan Lurah/Kepala Desa.

4. Pembatalan SPPT.
Permintaan secara tertulis dari Wajib Pajak atau kuasanya. Surat Kuasa dalam hal dikuasakan pada pihak lain. Asli SPPT tahun yang bersangkutan. Surat Pengantar Lurah/Kepala Desa untuk pengajuan secara kolektif.

5. Pembuatan Salinan SPPT.


Permohonan secara tertulis dari Wajib Pajak atau kuasanya. Surat Kuasa dalam hal dikuasakan pada pihak lain. Foto copy KTP, Kartu Keluarga atau identitas lainnya dari Wajib Pajak. Foto copy SPPT tahun sebelumnya. Bukti pembayaran PBB ( STTS ) tahun terakhir.

6. Keberatan atas Pajak Terhutang.


Permohonan secara tertulis dari Wajib Pajak atau kuasanya. Surat Kuasa dalam hal dikuasakan pada pihak lain. Asli SPPT tahun yang bersangkutan. Bukti pendukung yang perlu di lampirkan : a. Foto copy KTP, Kartu Keluarga atau identitas lainnya dari WP. b. Foto copy STTS tahun sebelumnya. c. Foto copy salah satu bukti surat tanah, antara lain : - Sertifikat; - Akta Jual Beli, Akta Hibah, Akta Waris; - Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Surat Keterangan Lurah/Kepala Desa.

7. Pengurangan atas Pajak Terhutang.


Permohonan secara tertulis dari WP atau kuasanya. Surat Kuasa dalam hal dikuasakan pada pihak lain. Foto copy SPPT tahun yang bersangkutan. Foto copy KTP, Kartu Keluarga atau identitas lainnya dari WP. Foto copy bukti pembayaran PBB ( STTS ) tahun terakhir. Foto copy SPT PPh tahun terakhir dan Neraca Rugi Laba tahun terakhir yang sudah diaudit oleh Akuntan Publik, bagi Wajib Pajak Badan. Bukti pendukung yang perlu di lampirkan : a. Foto copy Surat Keputusan Pensiun; b. Foto copy Surat Pernyataan dari Lurah/Kepala Desa; c. Foto copy Tanda Penerimaan Uang Pensiun;

8. Restitusi / Kompensasi
1. Permohonan secara tertulis dari Wajib Pajak atau kuasannya dengan mengisi formulir permohonan. 2. Surat Kuasa dalam hal dikuasakan. 3. Asli SPPT / SKP / ATP dan Tanda Bukti Pelunasan (SPPT) PBB tahun yang bersangkutan. 4. Asli Surat Keputusan Penyelesaian Keberatan, Pengurangan atau Banding 5. Foto copy SPPT tahun berikutnya dalam hal kompensasi 6. Foto copy tanda pembayaran / STTS PBB minimal 3 tahun terakhir 7. Foto copy KTP atau identitas lainnya dari Wajib Pajak

Anda mungkin juga menyukai