Anda di halaman 1dari 2

PROSES ELEKTRIFIKASI Teori elektrifikasi hujan badai harus menjelaskan fakta bahwa tahap intensitas hujan badai sedang

ditandai dengan petir, gerakan udara vertikal yang kuat, dan adanya endapan, yang terjadi sekitar 30 menit dengan arus rata-rata (negative charge downward) sekitar 1 A. Petir pertama biasanya terjadi dalam 20 menit dari pembentukan endapan, struktur elektrik dasarnya adalah dipol positif, di mana lokasi negative charge mendekati -5C. Pada dasarnya, terdapat dua teori untuk pembentukan muatan dipol awan utama: 1. Teori endapan Partikel endapan berat yang jatuh berinteraksi dengan partikel ringan yang dibawa udara yang bergerak ke atas. Proses interaksi berfungsi untuk mengisi partikel berat negatif dan partikel cahaya positif, kemudian gravitasi dan udara yang bergerak ke atas memisahkan muatan yang berlawanan untuk membentuk dipol awan positif. Contohnya yakni tumbukan antara hujan es dan kristal es, mekanisme ini dipilih untuk elektrifikasi hujan badai atau melalui induksi dua endapan tidak bermuatan namun secara elektrik terpolarisasi (satu muatan pada bagian atas, tanda lain di bagian bawah akibat medan ruang) betumbukan sedemikian rupa sehingga hydrometeor kecil menyerap muatan dari bagian bawah partikel endapan besar dan berat, dan partikel yang ringan pun bergerak ke atas (Sartor, 1967). 2. Teori konveksi Muatan yang terakumulasi dekat permukaan bumi atau di seluruh daerah dari berbagai konduktivitas udara dan awan, termasuk lapisan screening pada batas awan, dipindahkan dalam jumlah besar ke lokasi yang diamati oleh aliran udara yang terkait dengan badai (Grenet, 1947, 1959; Vonnegut, 1953, 1955; Wagner dan Telford, 1981). Magono (1980) yakni adanya keberadan elektrifikasi konvektif berdasarkan observasi petir di awan yang bagian puncaknya tidak mencapai tingkat pembekuan, yang disebut warm cloud lightning (petir awan hangat).

Daerah muatan positif kecil di dasar awan tidak terjadi disemua badai, karena relatif sulit untuk mendeteksi (Simpson dan Robinson, 1941). Muatan positif dapat dihasilkan oleh satu atau lebih mekanisme yang diusulkan berikut: 1. Mekanisme yang mirip dengan pendapat tersebut untuk menghasilkan muatan dipol primer, sebagai contoh, dengan jatuhnya butir es melalui awan yang sangat dingin dan kristal es pada temperatur antara 0 dan -20C yang diusulkan oleh Jayaratne dan Saunders (1984). 2. Pelepasan korona positif pada tanah dan gerakan berikutnya ke atas menuju dasar awan, diusulkan oleh Malan dan Schonland (1951). 3. Deposisi petir, diusulkan oleh Marshall dan Winn (1982).

Anda mungkin juga menyukai