Anda di halaman 1dari 12

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1


HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

GAMBARAN UMUM KEUANGAN PUBLIK


Hakekat Keuangan Publik Kata Keuangan Publik berasal dari kata Keuangan dan Publik. Keuangan memiliki kata dasar Uang, dimana dalam konteks ini uang diartikan sebagai medium of exchange (alat pertukaran), maka keuangan di sini dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan uang atau semua yang dapat dijadikan sebagai alat pertukaran. Sedangkan kata Publik dapat diartikan umum, rakyat, masyarakat atau negara. Adapun secara rinci pengertian publik dapat kita lihat seperti di bawah ini : Publik berasal dari Bahasa Inggris Public yang dapat diartikan sebagai umum, masyarakat atau negara. Publik dalam Bahasa Indonesia (asli), diartikan sebagai Praja = Rakyat. Untuk pemerintah yang melayani rakyat dikenal dengan istilah Pamong Praja. Pamong = pelayan, Pamong praja = pelayan rakyat. Pengaruh ajaran Montesque; kata Praja diartikan dengan Raja, yakni membuat peraturan dengan tujuan mengatur. Kemudian hal itu diteruskan oleh penganut paham Feodal (Feodalism).

Publik (dalam Bahasa Inggris) yang memiliki tiga pengertian tersebut ternyata dapat berbeda dalam penggunaannya, seperti terlihat di bawah ini : Public = Umum, digunakan dalam : Public Offering (Penawaran Umum). Public Ownership (Milik Umum). Public Service Operation (Perseroan Jasa Umum). Public Switched Network (Jaringan telepon Umum). Public Utility (Perusahaan Umum). Public = Masyarakat, misalnya :

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 Public Relation (Hubungan Masyarakat). Public Service (Pelayanan Masyarakat). Public Opinion (Pendapat Masyarakat). Public Interest (Kepentingan Masyarakat).

Public = Negara, misalnya : Public Authorities (Otoritas Negara). Public Building (Gedung Negara). Public Revenue (Penerimaan Negara). Public Sector (Sektor Negara).

Publik dapat pula diartikan sebagai sejumlah orang yang memiliki kesamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan berdasarkan nilai-nilai norma yang dimiliki. Namun yang dimaksud dengan kata Publik dalam mata kuliah Pengantar Keuangan Publik ini adalah Negara. Karena dipandang lebih sesuai dengan pelaksanaan dalam kesehariannya misalnya di dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), BLT, dan keadaan keuangan pada saat Negara Libya bergejolak semua itu sangat berhubungan erat dengan kondisi keuangan negara. Keuangan publik juga merupakan suatu ilmu pengetahuan, dimana bila kita bahas lebih rinci lagi dari asal katanya yaitu : Ilmu studi ilmiah dimana jelas : objek, metode, sistematiak, dan bersifat universal. Pengetahuan know to do, know how and know why.

Ilmu Pengetahuan suatu objek ilmiah yang memiliki prinsip, dalil, rumus yang teruji kebenarannya dan dapat diajarkan serta dipelajari.

Jadi, pengertian Keuangan Publik disini adalah suatu bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari aktivitas finansial pemerintah yang berkaitan dengan pembayaran secara kolektif atau kegiatan-kegiatan pemerintah lainnya, lengkap dengan administrasi dan perancangan aktivitas-aktivitas tersebut. Bagian tersebut biasanya dibagi ke dalam pertanyaan apa yg seharusnya dilakukan atau sedang dilakukan oleh pemerintah atau organisasi kolektif; dan pertanyaan tentang bagaimana membiayai kegiatan-kegiatan tersebut. Adapun lapangan/bidang pembiayaan publik terdiri dari 3 bagian;

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 1) Pengaruh/efek dari pemerintah terhadap penggunaan sumberdaya yang efisien, 2) Pendistribusian pendapatan, 3) Stabilisasi makroekonomi.

Pemerintah disini adalah unit pemerintah pusat/daerah dan institusi atau organisasi pemegang otoritas publik lainnya yang dikendalikan dan didanai oleh pemerintah (APBN/APBD). Keuangan publik menjelaskan belanja publik dan teknik-teknik yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai belanja tersebut. Keuangan publik juga menganalisis pengeluaran publik untuk membantu kita dalam memahami mengapa jasa tertentu harus disediakan oleh negara dan mengapa pemerintah menggantungkannya pada jenis-jenis pajak tertentu. Hal hal yang termasuk dalam keuangan publik diantaranya adalah uraian-uraian yang menjelaskan mengapa pertahanan nasional harus dikelola oleh negara sedangkan makanan diserahkan kepada swasta dan mengapa suatu negara menggunakan komposisi berbagai jenis pajak dan bukan hanya pada pajak tunggal. Misalnya, Lumpur Lapindo sebenarnya adalah bukan tanggung jawab pemerintah melainkan adalah tanggung jawab dari badan swasta yang bersangkutan, tetapi lama kelamaan aktivitas lumpur tersebut tidak kunjung berhenti dan semakin membahayakan, yang pada akhirnya rakyatpun meminta ganti rugi dan pemerintahlah yang akhirnya mengganti kerugian tersebut, dengan dalih badan swasta tersebut pada saat pendirian telah memperoleh izin dari pemerintah. Namun, pada contoh kasus di atas semua kembali lagi kepada pemerintah dalam membuat kebijakan mengenai hal tersebut. Sebab, pada dasarnya pemerintah diam atau bertindak semua termasuk kebijakan pemerintah.

Fokus Keuangan Publik Pada dasarnya, fokus keuangan publik adalah transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan pemerintah. Keuangan publik mempelajari bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah, karena setiap keputusan akan mempunyai pengaruh terhadap ekonomi, keuangan rumah tangga dan swasta. Dengan demikian, penting bagi kita untuk mengembangkan model-model ekonomi yang dapat membantu menjelaskan arti alokasi sumber daya yang efisien atau optimal, arti keadilan, dan antisipasi akibat finansial maupun ekonomi atas suatu keputusan publik. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa fokus keuangan publik adalah mempelajari pendapatan dan belanja pemerintah, juga menganalisis implikasi dari kegiatan pendapatan dan belanja pada alokasi sumber daya, distribusi pendapatan, dan stabilitas ekonomi.

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1

Pertanyaan dalam Mempelajari Keuangan Publik Mata kuliah ini menjawab empat pertanyaan tentang keuangan publik, yaitu sebagai berikut : a. Kapankah sebaiknya pemerintah mengintervensi perekonomian? 1) Kegagalan pasar (market failure); permasalahan yang menyebabkan pasar dalam suatu perekonomian menyajikan suatu hasil yang tidak memaksimalkan efisiensi (contoh: externalities, market power). 2) Redistribusi (redistribution); pergeseran sumberdaya dari beberapa kelompok dalam suatu masyarakat ke kelompok-kelompok lain. b. Bagaimana sebaiknya pemerintah itu mengintervensi? 1) Mengenakan pajak atau memberi subsidi. 2) Pelarangan/perintah yang mendorong masyarakat untuk membeli barang tertentu. 3) Pemerintah menyediakan barang secara langsung (spt; pertahanan), dan 4) Pembiayaan pemerintah atas barang-barang kebutuhan masyarakat. c. Apakah pengaruh/efek dari intervensi pemerintah tersebut? 1) Efek langsung; pengaruh dari keterlibatan pemerintah yang bisa diprediksi sebelumnya jika anggota masyarakat individual tidak merubah perilakunya sebagai tanggapan terhadap intervensi tersebut 2) Efek tdk langsung; pengaruh dari keterlibatan pemerintah yang muncul hanya jika anggota masyarakat individual merubah perilakunya sebagai tanggapan terhadap intervensi tersebut. d. Mengapa pemerintah melakukan apa yang mereka lakukan? Karena kita secara khusus prihatin terhadap kegagalan pemerintah, di mana intervensi pemerintah bisa membuat permasalahan menjadi lebih jelek dan bukan menjadi lebih baik.

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 I. Alasan Mempelajari Keuangan Publik

Keuangan publik erat kaitannya dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan asas demokrasi. Apabila para pemilih wakil rakyat memonitor aktivitas para wakilnya, maka para wakil rakyat ini tentunya akan bekerja lebih keras dan berusaha meyakinkan para pemilihnya bahwa kontribusi mereka atas pembayaran-pembayaran pajak akan menyebabkan pencapaian kondisi yang lebih baik. Pertumbuhan sektor publik dari waktu ke waktu dalam jumlah yang sangat besar merupakan alasan yang kuat dalam menumbuhkan rasa ingin tahu permasalahan yang terdapat dalam keuangan publik. Dalam perkembangan selanjutnya, pertanyaan akan timbul berkaitan dengan mengapa pemerintah memerlukan anggaran sebanyak itu, digunakan untuk apa uang-uang itu, dan apakah uang tersebut digunakan dengan bijaksana? Di samping itu, akan muncul pula pertanyaan yang berkaitan dengan apakah hasil penerimaan pajak (terutama pajak penghasilan) dari rumah tangga seperti yang tercantum dalam anggaran negara memang relevan dengan aktivitas-aktivitas sektor publik ini dan apakah pengeluaran-pengeluaran untuk masing-masing jenis tersebut dilakukan dengan bijaksana? Dalam kondisi normal, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendapatan rumah tangga maka akan semakin besar proporsi pajak yang harus dibayarkan. Seiring dengan itu, tentunya kepentingan dan perhatian publik akan semakin meningkat. Bagi individu yang merasa tidak puas dengan beban pajak yang menjadi tanggungan mereka, maka mereka akan memberikan pengawasan yang lebih pada aktivitas pemerintah. Namun apabila pembayar pajak merasa terpuaskan, mereka akan dengan sukarela menyerahkan sebagian pendapatan mereka. Dalam situasi ini, pembayar pajak akan memberikan otoritas lebih kepada pemerintah untuk mengelola dan mengendalikan sejumlah sumber daya keuangannya. Dengan asumsi ini, sistem perpajakan sebaiknya diarahkan pada kepuasan para individu pembayar pajak.

Pentingnya Sektor Publik Sektor publik dan sektor swasta merupakan kesatuan integral dalam sistem perekonomian. Namun demikian, pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan tiga kegiatan publik utama, yang diantaranya adalah penyediaan pertahanan nasional, keadilan sosial, dan pekerjaan umum. Kebijakan publik akan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama dalam hal mempengaruhi kegiatan perekonomian nasional, melalui kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. John Stuart Mill (1921), menyampaikan beberapa alasan mengenai perlunya aktivitas publik yang dilakukan oleh pemerintah, diantaranya sebagai berikut: 1. Dalam hal pertahanan nasional, campur tangan pemerintah, walaupun harus membatasi kebebasan individu, tetap dibutuhkan dalam memelihara perdamaian dan melindungi masyarakat terhadap serangan yang datang dari luar maupun dari dalam. 2. Pemerintah haruslah bersifat inferior dalam melakukan kegiatan industri dan perdagangan karena usaha seperti itu dapat dijalankan oleh sektor swasta. HENDRA SAEPUL BAKTI (20) 2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 3. Individu akan lebih percaya diri apabila mengerjakan sesuatu untuk kepentingannya sendiri sehingga pemerintah hanya bergerak dalam area yang menyangkut kepentingan publik atau umum.

Alasan-alasan yang dikemukakan oleh John Stuart Mill tersebut kemudian diterjemahkan dalam sistem perekonomian kapitalis. Sistem ini, menghendaki adanya kebebasan individu yang mutlak dan tidak membenarkan pengaturan ekonomi oleh pemerintah, kecuali dalam hal-hal yang tidak dapat diatur sendiri oleh para individu. Dalam perkembangannya, tidak ada lagi paham ekstrim seperti itu sehingga negara kapitalis pun memandang perlu adanya peranan pemerintah dalam perekonomian. Peran pemerintah tetap diperlukan dalam melakukan kegiatankegiatan ekonomi karena mekanisme pasar dalam sistem kapitalis mempunyai beberapa kelemahan. Di antara kelemahankelemahan mekanisme pasar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Adanya barang publik yang tidak dapat disediakan oleh mekanisme pasar sehingga harus disediakan oleh pemerintah. 2. Adanya perbedaan antara biaya pribadi dan biaya sosial, manfaat pribadi dan manfaat sosial sehingga pemerintah secara nyata diperlukan dalam pengelolaan biaya dan manfaat sosial karena swasta tidak ada keinginan untuk mengelolanya. 3. Adanya resiko yang sangat besar yang tidak mungkin dikelola oleh swasta. 4. Adanya sifat monopoli dalam bidang usaha tertentu yang menyebabkan pemerintah harus campur tangan agar monopoli tidak merugikan para pelaku ekonomi. 5. Adanya inflasi atau deflasi yang tidak dapat diselesaikan secara otomatis oleh mekanisme pasar. 6. Adanya distribusi pendapatan yang tidak merata antar pelaku ekonomi pasar.

II.

Karakteristik Kebijakan Publik

Terdapat sejumlah kriteria dalam menilai pentingnya sektor publik. Kriteria pertama, komposisi output pengeluaran publik haruslah sesuai dengan keinginan konsumen, kedua adanya preferensi pengambilan keputusan yang terdesentralisasi, dan ketiga tidak menyerahkan ekonomi hanya pada kekuatan pasar, karena mekanisme pasar tidak dapat melaksanakan semua fungsi ekonomi. Dengan demikian, karakteristik kebijakan publik mempunyai sifat mengarahkan, mengoreksi dan melengkapi peranan mekanisme pasar. Secara lebih terperinci karakteristik karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 1. Untuk mencapai efisiensi pasar. Suatu kondisi dimana produksi barang sama dengan keinginan pasar. Kondisi ini mensyaratkan adanya informasi yang lengkap mengenai pasar, baik bagi produsen maupun bagi konsumen dan peraturan pemerintah yang diperlukan untuk menjamin persyaratan kelengkapan informasi tersebut. 2. Peraturan pemerintah. Hal ini diperlukan untuk mengoreksi penyimpangan yang terjadi apabila terdapat kondisi persaingan yang tidak efisien. 3. Pertukaran barang dan jasa tertentu. Dalam mekanisme pasar perlu ada proteksi dari pemerintah untuk melindungi pelaku pasar. 4. Timbulnya masalah eksternalitas yang perlu dipecahkan oleh pemerintah, melalui anggaran, subsidi dan pajak. 5. Perlunya peran sosial yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk distribusi pendapatan dan kesejahteraan dalam mekanisme pasar. 6. Untuk menjamin kesempatan kerja, stabilitas harga dan tingkat pertumbuhan ekonomi.

III.

Ruang Lingkup Keuangan Publik

Bahasan keuangan publik dimulai dari keadaan dan alasan perlunya peran pemerintah dalam perekonomian. Hal ini menyangkut kondisi-kondisi adanya eksternalitas yang perlu dikendalikan pemerintah, adanya barang publik yang perlu dialokasikan oleh pemerintah, adanya mekanisme pasar yang perlu diintervensi pola distribusinya oleh pemerintah karena berbagai alasan, perlunya pencapaian kondisi stabil dalam ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan, dan sebagainya. Secara lebih rinci dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup keuangan publik mencakup hal hal sebagaimana dikemukakan di bawah ini: Keuangan publik mencoba memberikan gambaran tentang pilihan publik yang menyangkut aspek institusi publik, keseimbangan publik yang dicapai melalui proses pemilihan umum. Hasil pemilihan umum ini akan menghasilkan keputusan yang diantaranya menyangkut penyediaan barang dan jasa publik, dan juga alokasi dan distribusi sumber daya. Keuangan publik akan mencakup masalah-masalah bagaimana pemerintah memperoleh pendapatannya. Sumber pendapatan pemerintah dapat mencakup pajak dan non pajak, dan dalam keuangan publik, sumbersumber tersebut akan dihubungkan dengan aspek keadilan dan distribusi pendapatan. Keuangan publik membahas aspek belanja publik yang merupakan aktivitas utama pemerintah dalam penyediaan barang dan jasa publik untuk kesejahteraan masyarakat, (misalnya: belanja pemerintah yang meliputi pendidikan, kesehatan dan pertahanan), dimana bahasan tersebut akan dihubungkan dengan aspek efisiensi penyediaan jasa

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 tersebut. Salah satu titik penting pada sisi belanja tersebut adalah adanya efek pengganda (multiplier) yang diperankan oleh pemerintah. Aspek pembiayaan merupakan area pembahasan keuangan publik berikutnya. Secara khusus, pemerintah perlu memberikan stimulus pada perekonomian melalui kebijakan belanjanya yang mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu, dimana belanja tersebut dapat didanai oleh pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan pemerintah. Untuk menutup kekurangannya, pemerintah dapat melakukan usaha-usaha memperoleh sumber pendanaan lainnya, misalnya melalui hutang. Bahasan yang meliputi kegiatan memperoleh pendapatan, kegiatan yang mencakup belanja publik dan kegiatan pembiayaan sering disebut sebagai struktur fiskal (fiscal structure). Yang terakhir, bahasan keuangan publik biasanya juga menyangkut kegiatan analisis hubungan antara kebijakan pemerintah dengan perekonomian yang dikelola oleh rumah tangga dan swasta.

Kriteria Evaluasi Kebijakan Publik Terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi dan analisis kebijakan publik yang diantaranya adalah sebagaimana di bawah ini : Keadilan dan kewajaran (Equity & Fairness) Suatu kebijakan publik dapat diuji dengan berbagai pertanyaan. Pengujian terutama dikaitkan dengan kewajaran dalam persepsi sosial dan fair tidaknya suatu kebijakan publik terhadap isu hak kepemilikan. Sebagai contoh, apakah wajar mempertimbangkan untuk menutup suatu perusahaan yang menyebabkan polusi udara dimana dalam pertimbangan lainnya, perusahaan tersebut juga menyediakan banyak kesempatan kerja pada saat tingginya tingkat pengangguran? Apakah wajar mempertimbangkan untuk menutup bisnis penebangan hutan dalam rangka menyelamatkan habitat burung hantu? Atau, apakah wajar mengenakan pajak yang digunakan untuk kebijakan pendidikan pada semua penduduk termasuk pada keluarga tanpa anak? Efisiensi Ekonomi (Economic Efficiency) Kebijakan publik dapat dianalisis dari sudut Pareto Efficiency yaitu melalui realokasi sumber daya atau melalui perubahan alokasi sehingga mencapai kondisi dimana seseorang atau beberapa orang mengalami kepuasan lebih baik tanpa menyebabkan pihak lain terbebani. Sistem Paternal (Paternalism) Kebijakan publik dapat dievaluasi dari asumsi bahwa pemerintah adalah pihak yang paling mengetahui permasalahan penduduk suatu negara dan pemerintah bebas menentukan kebijakan apa saja. Sebagai contoh, orang tidak akan menabung dalam jumlah yang cukup

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 untuk pensiun sehingga pemerintah harus mengalokasikan penerimaan pajak agar penduduk usia lanjut dapat memperoleh manfaat. Kebebasan Individu (Freedom of choice) Salah satu indikator keberhasilan kebijakan publik adalah apakah kebijakan pemerintah dapat mendorong kebebasan individu dalam bertransaksi ekonomi. Dalam asas demokrasi, kebebasan individu dalam perekonomian memungkinkan pertukaran sukarela atau mempromosikan proses pengambilan keputusan sukarela yang didasarkan atas pertimbangan dagang yang bebas biaya transfer antar pihak yang bertransaksi.

Stabilisasi (Stabilization) Kebijakan publik dapat dianalisis dengan menilai apakah kebijakan yang diambil pemerintah mampu meningkatkan pengeluaran agregat? Atau apakah ekonomi sektor swasta - yang dapat memberi pekerjaan pada setiap orang perlu diintervensi pemerintah? Trade Off Kebijakan publik dapat dievaluasi dengan pertanyaan apakah pilihan kebijakan tidak akan mengorbankan tujuan lainnya. Apakah manfaat agregat dapat melampaui beban agregat? Secara umum, ekonom menekankan efisiensi dan keadilan sebagai kriteria melakukan evaluasi atas kebijakan publik. Akan tetapi, mungkin ada konflik yang substansial antara beberapa kriteria tersebut. Contoh, kebijakan upah minimum mungkin mendorong keadilan, tetapi hal ini mungkin tidak efisien. Kemudian, welfare economics telah dipertimbangkan sebagai cara pemberian insentif untuk mengoreksi kebijakan berdasar keadilan sosial.

Konsep Pelayanan Publik Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pengertian lainnya yaitu Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 Dalam konteks pelayanan kepada masyarakat atau kepada individu adalah badan yang bertanggung jawab dalam sebagian atau seluruh jaringan penyediaan dan distribusi layanan sipil atau jasa publik yang disebut badan publik dimasukkan dalam konsep pemerintah. Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau pelayanan umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat, adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta. 2. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi publik. Yang dapat dibedakan lagi menjadi : Yang bersifat primer, adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satusatunya penyelenggara dan pengguna/klien mau tidak mau harus memanfaatkannya. Misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan perizinan. Yang bersifat sekunder, adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna/klien tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan.

Ada lima karakteristik yang dapat dipakai penyelenggaraan pelayanan publik tersebut, yaitu:

untuk

membedakan

jenis-jenis

1. Adaptabilitas layanan. Ini berarti derajat perubahan layanan sesuai dengan tuntutan perubahan yang diminta oleh pengguna. 2. Posisi tawar pengguna/klien. Semakin tinggi posisi tawar pengguna/klien, maka akan semakin tinggi pula peluang pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih baik. 3. Type pasar. Karakteristik ini menggambarkan jumlah penyelenggara pelayanan yang ada, dan hubungannya dengan pengguna/klien. 4. Locus kontrol. Karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang kontrol atas transaksi, apakah pengguna ataukah penyelenggara pelayanan. 5. Sifat pelayanan. Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna atau penyelenggara pelayanan yang lebih dominan.

Government dan Governance serta Kaitannya dengan Keuangan Publik

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 Sedikit disinggung tentang apa perbedaan diantara pemerintah (government) dengan pemerintahan (governance) pada pertemuan minggu lalu. Perbedaan paling pokok antara konsep government dan governance terletak pada bagaimana cara penyelenggaraan kekuasaan (otoritas) politik, ekonomi dan administrasi dalam pengelolaan urusan suatu bangsa. Konsep Government/Pemerintah adalah peran pemerintah yang lebih dominan dalam menggunakan kekuasaan (otoritas). Sedangkan Governance mengandung makna bagaimana cara suatu bangsa mendistribusikan kekuasaan dan mengelola sumber daya dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dalam suatu bangsa. Jadi, government lebih menitikberatkan kepada kekuasaan atau power dan bersifat baku atau mutlak. Sedangkan, governance lebih bersifat demokrasi dan dapat ditawartawar. Sehingga pada mata kuliah ini konsep yang dipakai adalah governance.

Sistem Ekonomi di Indonesia Hal yang pula disinggung pada pertemuan pertama yang lalu ialah mengenai sistem ekonomi dunia, dan sistem ekonomi yang dianut di Indonesia. Karena sistem ekonomi juga berhubungan dengan Keuangan Publik. Pada dasarnya sistem ekonomi dunia terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut : 1. Sistem Perekonomian / Tata Ekonomi Kapitalisme Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. 2. Sistem Perekonomian / Tata Ekonomi Sosialisme Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

RESUME KEUANGAN PUBLIK PERTEMUAN 1 Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat. 3. Sistem Perekonomian / Tata Ekonomi Komunisme Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.

Sistem perekonomian Indonesia bisa dikatakan tidak mengacu kepada dua kekuatan besar yang saling berlomba saat ini, yakni sistem ekonomi kapitalis yang berlandaskan liberalisme dan sistem ekonomi sosialis yang berlandaskan komunis. Kedua sistem ekonomi tersebut bisa dikatakan tidak mewakili sistem hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merancang sendiri sistem perekonomiannya yang sesuai denga budaya bangsa Indonesia sendiri. Para founding father bangsa Indonesia merancang sebuah sistem kehidupan bangsa yang bisa mempersatukan suku bangsa yang beragam ini. Pancasila menjadi salah satu jawaban untuk permasalahan tersebut. Pancasila dirancang agar bisa menampung semua aspirasi komponen bangsa ini. Oleh karena itu, pancasila dijadikan sebagai salah satu dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila juga dijadikan inspirasi untuk merancang sistem perekonomian Indonesia. Sistem perekonomian Indonesia haruslah sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu, dalam menjalankan roda perekonomian, Indonesia harus berlaku adil dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, segala bentuk penindasan atas dasar kegiatan ekonomi tidak dibenarkan. Kegiatan perekonomian yang dijalankan juga semata-mata untuk membentuk persatuan bangsa yang semakin kuat. Kegiatan perekonomian yang merusak persatuan bangsa justru sangat dihindari dan sama sekali tidak bermanfaat dalam jangka panjang. Segala bentuk perselisihan dalam kegiatan ekonomi juga hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara yang bijaksana. Pada akhirnya, tujuan akhir yang ingin dicapai adalah membentuk keadilan sosial tanpa memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.

HENDRA SAEPUL BAKTI (20)

2L AKUNTANSI

Anda mungkin juga menyukai