Anda di halaman 1dari 42

UNDANG-UNDANG

TENTANG

AKUNTAN PUBLIK

DISAMPAIKAN OLEH:

PUSAT PEMBINAAN AKUNTAN DAN JASA PENILAI SETJEN-KEMENTERIAN KEUANGAN JAKARTA, APRIL 2011
1

AGENDA
Urgensi UU Akuntan Publik
Tujuan Konstruksi Regulasi Sistematika Perbedaan Signifikan UU AP dengan Regulasi Sebelumnya
2

URGENSI UU AKUNTAN PUBLIK

(1)

a. Jasa Akuntan Publik digunakan oleh publik (stakeholders) dalam pengambilan keputusan ekonomi b. Akuntan Publik berperan dalam peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas. c. Akuntan Publik merupakan salah satu profesi penunjang dalam mewujudkan stabilitas sistem keuangan yang merupakan salah satu syarat terwujudnya pasar yang efisien

URGENSI UU AKUNTAN PUBLIK

(2)

d. Belum ada peraturan setingkat Undang-Undang yang khusus mengatur profesi Akuntan Publik.
Undang-Undang No.34 tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan sudah tidak sesuai dengan perkembangan profesi Akuntan Publik. Peraturan yang ada adalah Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.

e. Di banyak negara lain, profesi Akuntan Publik lazim diatur dalam peraturan setingkat Undang-Undang

TUJUAN UU AKUNTAN PUBLIK


1) melindungi kepentingan publik; 2) mendukung perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan; 3) memelihara integritas profesi Akuntan Publik; 4) meningkatkan kompetensi dan kualitas profesi Akuntan Publik; serta 5) melindungi kepentingan profesi Akuntan Publik sesuai dengan standar dan kode etik profesi.

KONSTRUKSI REGULASI UU AKUNTAN PUBLIK


Komponen Regulasi
Regulasi yang meyakinkan bahwa jasa diberikan oleh orang yang kompeten (kualifikasi teknis dan moral) Regulasi yang meyakinkan bahwa jasa diberikan dengan kualitas yang memadai Regulasi yang meyakinkan adanya pertanggungjawaban profesional

KOMITE
Memberikan pertimbangan kepada Menteri; Lembaga Banding atas pengenaan sanksi administratif

MENKEU
Regulasi Perizinan Pembinaan Pengawasan

ASOSIASI
Standar Profesi Ujian sertifikasi profesi PPL Reviu mutu

Tujuan
Melindungi kepentingan publik.
mendukung perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan; memelihara integritas profesi Akuntan Publik; meningkatkan kompetensi dan kualitas profesi Akuntan Publik; melindungi kepentingan profesi Akuntan Publik sesuai dengan standar dan kode etik profesi.

AKUNTAN PUBLIK & KAP


Hak memberikan jasa assurans (exclusive right) Kewajiban AP & KAP
a.l: mematuhi SPAP, menjalankan sistem pengendalian mutu, menjaga independensi dan bebas dari benuran kepentingan

SISTEMATIKA UU AKUNTAN PUBLIK


BAB
I. KETENTUAN UMUM
1 2 1 2 Jenis Jasa Pembatasan Pemberian Jasa Umum

(1)

BAGIAN

II. BIDANG JASA III. PERIZINAN AP

Perizinan untuk Menjadi Akuntan Publik

3
4 5

Perizinan untuk Akuntan Publik Asing


Perpanjangan Izin Penghentian Pemberian Jasa Asurans untuk Sementara Waktu, Pengunduran Diri, dan Tidak Berlakunya Izin.

SISTEMATIKA UU AKUNTAN PUBLIK


BAB
2
3 4 5 6 7 8

(2)

BAGIAN
Pendirian dan Pengelolaan
Rekan non-Akuntan Publik Tenaga Kerja Profesional Asing Izin Usaha Pendirian Cabang Kantor Akuntan Publik Izin Pendirian Cabang Kantor Akuntan Publik Pencabutan dan Tidak Berlakunya Izin Usaha Kantor Akuntan Publik

IV. KANTOR AKUNTAN PUBLIK 1 Bentuk Usaha

Pencabutan dan Tidak Berlakunya Izin Pendirian Cabang Kantor Akuntan Publik
8

SISTEMATIKA UU AKUNTAN PUBLIK


BAB
V. HAK, KEWAJIBAN & LARANGAN

(3)

BAGIAN
1 Hak Akuntan Publik 2 Kewajiban Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik 3 Larangan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik

VI. PENGGUNAAN NAMA KAP VII. KERJA SAMA KAP

1 Kerja Sama Antar-Kantor Akuntan Publik 2 Kerja Sama Kantor Akuntan Publik dengan KAPA atau OAA 3 Pendaftaran, Pembekuan, dan Pembatalan Status Terdaftar KAPA atau OAA

SISTEMATIKA UU AKUNTAN PUBLIK


BAB
VIII. BIAYA PERIZINAN
IX. ASOSIASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK X. KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK XI. PEMBINAAN DAN PENGAWASAAN
1 2 3 Umum Pembinaan Pengawasan

(4)

BAGIAN

XII. SANKSI ADMINISTRATIF XIII. KETENTUAN PIDANA XV. KETENTUAN PERALIHAN XVI. KETENTUAN PENUTUP

10

XIV. KEDALUWARSA TUNTUTAN ATAU GUGATAN -

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 1 2 Substansi Jenis Jasa Proses menjadi Akuntan Publik PMK 17 Atestasi Persyaratan: Register Negara Akuntan S1 Akuntansi PPAk Register Akuntan Lulus USAP Asurans
(Pasal 3)

UU AKUNTAN PUBLIK

Disederhanakan dan basis peserta diperluas. Persyaratan: S1, DIV atau setara jurusan akuntansi & non akuntansi Lulus USAP yg diselenggarakan: Asosiasi Profesi Akuntan Publik Pendidikan Profesi Akuntan Publik yg terakreditasi oleh Asosiasi Profesi Akuntan Publik
(Pasal 6)

Rotasi Audit

Rotasi AP : 3 th Rotasi KAP: 6 th

Rotasi AP dan KAP dapat diatur Diatur lebih lanjut dlm PP


(Pasal 4) 11

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 4 Substansi Izin AP PMK 17 UU AKUNTAN PUBLIK Masa berlakunya izin Izin AP berlaku untuk 5 tahun dan tidak dibatasi dapat diperpanjang
(Pasal 5)

5 6

Izin AP Asing Bentuk Usaha KAP

Tidak diatur Perseorangan Persekutuan perdata Firma

Diatur
(Pasal 7)

Perseorangan Persekutuan perdata Firma Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, yang diatur dalam Undang-Undang.
(Pasal 12)

12

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 7 Substansi Komposisi Rekan dan pegawai KAP warga negara asing (WNA) PMK 17 Tidak diatur UU AKUNTAN PUBLIK Komposisi Rekan KAP:
Jml Rekan WNA maksimal 1/5 dari seluruh Rekan ( note: AP WNA tidak
dapat mendirikan KAP Perseorangan)

Komposisi pegawai KAP:


Jml pegawai profesional WNA maksimal 1/10

Pemimpin Rekan harus AP WNI


(Pasal 13)

Rekan Non-AP

Tidak ada mekanisme pendaftaran

Diatur mekanisme pendaftaran bagi Rekan non-AP


(Pasal 14-16)

Jml pegawai profesional pemeriksa KAP

Minimal 3

Minimal 2
(Pasal 27)
13

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 10 Substansi Benturan Kepentingan PMK 17 UU AKUNTAN PUBLIK Tidak diatur secara Diatur secara umum, detail eksplisit akan diatur lebih lanjut dlm PMK
(Pasal 28)

11 12

Pihak Terasosiasi

Tidak diatur

Diatur
(Pasal 29 dan 52)

Larangan Diatur detail rangkap jabatan

AP dilarang merangkap:
a. pejabat negara; b. pimpinan atau pegawai pada lembaga pemerintahan, lembaga negara, atau lembaga lainnya yang dibentuk dengan peraturan perundang-undangan; atau c. jabatan lain yang mengakibatkan benturan kepentingan.
(Pasal 30)
14

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 13 Substansi PMK 17 UU AKUNTAN PUBLIK OAI (Organisasi Audit Indonesia)
(Pasal 33-34)

Kerjasama antar Tidak diatur KAP Kerjasama KAP dg KAPA & OAA Tidak diatur mekanisme pendaftaran bagi KAPA & OAA Diatur

14

Diatur mekanisme pendaftaran bagi KAPA & OAA


(Pasal 38-40)

15

Kewajiban direview mutu oleh KAPA/OAA Biaya Perizinan

Tidak diatur

16

Tidak diatur

Diatur. Ketentuan lebih lanjut diatur di PP


(Pasal 41-42)
15

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 17 Substansi Asosiasi Profesi Akuntan Publik PMK 17 Pengakuan IAPI sbg asosiasi profesi akuntan publik. UU AKUNTAN PUBLIK Diatur kewenangan Asosiasi Profesi Akuntan Publik Asosiasi Profesi Akuntan Publik yg menjalankan kewenangan tsb ditetapkan oleh Menteri
(Pasal 43-44)

18

Komite Profesi Akuntan Publik

Tidak diatur

Diatur Komite Profesi Akuntan Publik yg berfungsi: memberikan pertimbangan kepada Menteri Sbg lembaga banding atas hasil pemeriksaan dan pengenaan sanksi administratif
(Pasal 45-48)
16

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 19 Substansi PMK 17 UU AKUNTAN PUBLIK Kewenangan Tidak diatur secara Diatur jelas: menetapkan peraturan atau Menteri dlm hal jelas keputusan yang berkaitan dengan Pembinaan
pembinaan AP, KAP, dan cabang KAP; menetapkan kebijakan tentang SPAP, USAP, PPL; melakukan tindakan yang diperlukan terkait dengan SPAP, USAP, PPL.

(Pasal 28)

17

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 20 Substansi Sanksi Administratif PMK 17 Diatur 3 jenis sanksi: a. Peringatan b. Pembekuan izin c. Pencabutan izin UU AKUNTAN PUBLIK Diatur 7 jenis sanksi:
a. rekomendasi untuk melaksanakan kewajiban tertentu; b. peringatan tertulis; c. pembatasan pemberian jasa kepada suatu jenis entitas tertentu; d. pembatasan pemberian jasa tertentu; e. pembekuan izin; f. pencabutan izin; dan/atau g. denda.

Diatur lebih lanjut dlm PP


(Pasal 53)

18

PERBEDAAN SIGNIFIKAN
UU AKUNTAN PUBLIK & PMK 17/PMK.01/2008
No 21 Substansi Ketentuan Pidana PMK 17 Tidak diatur UU AKUNTAN PUBLIK Diatur Ketentuan Pidana bagi: Akuntan Publik, Pihak Terasosiasi AP dan KAP Palsu
(Pasal 55-57)

22

Kedaluwarsa Tuntutan atau Gugatan UU No 34 th 1954

Tidak diatur

Diatur: 5 th
(Pasal 58)

23

Peraturan Pelaksanaan UU No 34 th 1954

Ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5 UU no 34 th 1954 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
(Pasal 60)

19

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

JENIS JASA
Jasa Asurans
jasa audit atas informasi keuangan historis; jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan jasa asurans lainnya

Jasa selain Asurans


AP dapat memberikan jasa selain asurans, yang berkaitan dengan: akuntansi, keuangan, dan Manajemen

JASA EXCLUSIVE AP
Pasal 3
20

Pronouncements Issued by IFAC Standard-Setting Boards


Code of Ethics ISQCs 1 IFAE ISRSs

ISAs

ISREs

ISAEs

21

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

PERIZINAN AKUNTAN PUBLIK


Jasa asurans:
jasa AP yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan berdasarkan suatu kriteria.

Jasa audit atas informasi keuangan historis:


perikatan asurans yang diterapkan atas informasi keuangan historis yang bertujuan untuk memberikan keyakinan memadai atas kewajaran penyajian informasi keuangan historis tersebut dan kesimpulannya dinyatakan dalam bentuk pernyataan positif.

Jasa reviu atas informasi keuangan historis:


perikatan asurans yang diterapkan atas informasi keuangan historis yang bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas atas kewajaran penyajian informasi keuangan historis tersebut dan kesimpulannya dinyatakan dalam bentuk pernyataan negatif.

Jasa asurans lainnya


perikatan asurans selain jasa audit atau reviu atas informasi keuangan historis.
Penjelasan Pasal 3
22

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN KAP


Bentuk Usaha KAP

Persekutuan Perdata atau Firma Perseorangan


- AP (WNI) - Pemimpin Rekan: AP WNI

- Rekan Non-AP maks 1/3


- Rekan WNA maks 1/5 - Pegawai profesional WNA maks 1/10

Bentuk lain yg sesuai dg karakteristik profesi


(Ditetapkan Menteri)

Pasal 12

23

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

HAK AKUNTAN PUBLIK


Hak Memberikan Jasa Asurans
(Hak eksklusif Akuntan Publik) a. memperoleh imbalan jasa; b. memperoleh perlindungan hukum sepanjang telah memberikan jasa sesuai dengan SPAP; dan c. memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan pemberian jasa.
Pasal 3 dan 24
24

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN (2)


Kewajiban AP, antara lain: a. berhimpun dalam Asosiasi Profesi Akuntan Publik; b. menjaga kompetensi melalui pelatihan profesional berkelanjutan; c. mematuhi dan melaksanakan SPAP dan kode etik profesi, serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan jasa yang diberikan. d. menjaga independensi dan bebas dari benturan kepentingan.
Pasal 25, 28, 29
25

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN (3)


Kewajiban KAP atau cabang KAP, antara lain:
a. mempunyai paling sedikit 2 orang tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang akuntansi; b. mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha; c. memiliki dan menjalankan sistem pengendalian mutu; dan d. memasang nama lengkap kantor pada bagian depan kantor
Pasal 27, 28,
26

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN (4)


Larangan bagi AP, antara lain: a. memiliki atau menjadi Rekan pada lebih dari 1 KAP; b. merangkap sebagai:
1) pejabat negara; 2) pimpinan atau pegawai pada lembaga pemerintahan, lembaga negara, atau lembaga lainnya yang dibentuk dengan peraturan perundang-undangan; 3) jabatan lain yang mengakibatkan benturan kepentingan.

Pasal 30

27

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN (5)


c. melakukan tindakan yang mengakibatkan kertas kerja dan/atau dokumen lain yang berkaitan dengan pemberian jasa tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya; d. menerima imbalan jasa bersyarat; e. menerima atau memberikan komisi; atau f. melakukan manipulasi, membantu melakukan manipulasi, dan/atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang diberikan.
Pasal 30
28

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN (6)


Larangan bagi KAP, antara lain: a. mencantumkan nama KAPA atau OAA yang status terdaftar KAPA atau OAA tersebut pada Menteri dibekukan atau dibatalkan; b. memiliki Rekan non-AP yang tidak terdaftar pada Menteri; dan c. membuka kantor dalam bentuk lain, kecuali bentuk kantor cabang.

Pasal 31

29

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

KERJA SAMA ANTAR-KAP


a. KAP dapat melakukan kerja sama dengan KAP lainnya untuk membentuk suatu jaringan yang disebut Organisasi Audit Indonesia (OAI). b. Pembentukan OAI dituangkan dalam akta pendirian yang dibuat oleh dan di hadapan notaris. c. OAI harus didaftarkan pada Menteri. d. KAP yang merupakan anggota OAI dapat mencantumkan satu nama OAI bersama-sama dengan nama KAP. e. KAP yang merupakan anggota OAI dapat memberikan jasa secara bersama-sama (konsorsium).
Pasal 33-34
30

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

KERJA SAMA ANTAR-KAP


KAP C

KAP A

KAP D

KAP B

Organisasi Audit Indonesia (OAI)


KAP E
Tujuan OAI:
Pengembangan metodologi Pelatihan bersama Memberikan jasa bersama

KAP F

KAP G

KAP H
31

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

KERJA SAMA KAP DENGAN KAP ASING (KAPA) DAN ORGANISASI AUDIT ASING (OAA) (1)
(1) Mendaftar KAPA/OAA (2) Status Terdafatar (4) Permohonan izin pencantuman nama KAPA/OAA (2) DAFTAR KAPA/OAA Menteri

(3) Kerja sama

KAP

(5) Izin pencantuman nama KAP

NAMA KAP NAMA KAPA/OAA


Pasal 33

(6)

32

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

ASOSIASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK (1)


a. AP berhimpun dalam wadah Asosiasi Profesi Akuntan Publik b. Menteri menetapkan hanya 1 Asosiasi Profesi Akuntan Publik untuk menjalankan kewenangan sesuai dengan ketentuan dalam UU ini c. Asosiasi Profesi Akuntan Publik ditetapkan dengan Keputusan Menteri

Pasal 43
33

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

ASOSIASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK (2)


d. Kriteria Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang menjalankan kewenangan dalam UU ini:
1) berbentuk badan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) mempunyai anggota paling sedikit 2/3 dari seluruh AP; 3) memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga; 4) mempunyai susunan pengurus yang telah disahkan oleh rapat anggota; 5) memiliki program mengenai pelatihan profesional berkelanjutan; 6) memiliki kode etik organisasi; dan 7) memiliki program reviu mutu bagi AP yang menjadi anggotanya.
Pasal 43

34

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

ASOSIASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK (3)


e. Asosiasi Profesi Akuntan Publik berwenang: 1) menyusun dan menetapkan SPAP; 2) menyelenggarakan ujian profesi akuntan publik; 3) menyelenggarakan pendidikan profesional berkelanjutan; dan 4) melakukan reviu mutu bagi anggotanya.

Pasal 43

35

Perkembangan Signifikan Pengaturan

Komite Profesi Akuntan Publik


Sebelum Setelah
Komite Profesi Akuntan Publik Dibentuk oleh Menteri Memberikan pertimbangan terhadap: kebijakan pemberdayaan, pembinaan, dan pengawasan Akuntan Publik dan KAP; penyusunan standar akuntansi dan SPAP; hal-hal lain yang diperlukan berkaitan dengan profesi Akuntan Publik. Sebagai lembaga banding
36

Belum Diatur

Pasal 45-46

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK (1)


a. Menteri membentuk Komite Profesi Akuntan Publik b. Anggota Komite Profesi Akuntan Publik berjumlah 13 orang yang terdiri dari:
1. Kementerian Keuangan
2. Asosiasi Profesi Akuntan Publik

8. pengguna jasa akuntan publik


9. Kementerian Pendidikan Nasional

3. Asosiasi Profesi Akuntan


4. Badan Pemeriksa Keuangan 5. otoritas pasar modal 6. otoritas perbankan 7. akademisi akuntansi
Pasal 45-46

10. Dewan Standar Akuntansi Keuangan


11. Dewan Standar Akuntansi Syariah 12. Dewan SPAP 13. Komite Standar Akuntansi Pemerintah

37

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK (2)


c. Anggota Komite Profesi Akuntan diangkat oleh Menteri untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) masa periode berikutnya d. Keanggotaan Komite Profesi Akuntan Publik bersifat kolegial e. Ketua Komite Profesi Akuntan Publik ditetapkan dari unsur pemerintah dan wakil ketua ditetapkan dari unsur Asosiasi Profesi Akuntan Publik

Pasal 45-46

38

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK (3)


f. Komite Profesi Akuntan Publik bertugas memberikan pertimbangan terhadap:
1) kebijakan pemberdayaan, pembinaan, dan pengawasan Akuntan Publik dan KAP; 2) penyusunan standar akuntansi dan SPAP; dan 3) hal-hal lain yang diperlukan berkaitan dengan profesi Akuntan Publik.

Pasal 45-46

39

SUBSTANSI UU AKUNTAN PUBLIK:

KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK (4)


g. Selain memberikan pertimbangan, Komite Profesi Akuntan Publik juga berfungsi sebagai lembaga banding atas hasil pemeriksaan dan sanksi administratif yang ditetapkan oleh Menteri atas Akuntan Publik dan KAP. h. Keputusan Komite Profesi Akuntan Publik atas banding bersifat final dan mengikat i. Tata cara beracara banding ditetapkan oleh Komite Profesi Akuntan Publik

Pasal 45-46

40

Komite Profesi Akuntan Publik

Mekanisme Banding

Mengajukan Banding atas: Hasil pemeriksaan Sanksi administratif

Komite
Memutuskan Banding Keputusan bersifat final dan mengikat

Hasil Pemeriksaan Sanksi Administratif

Akuntan Publik/KAP

Menteri

Pasal 45-46

41

Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan R.I. Gd. Djuanda II, Lt. 19 Jln. Dr. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 P : (021) 384 3237 (direct) (021) 344 9230 pesawat 6865 (Bidang Pembinaan) F : (021) 384 3237 E : ppajp@depkeu.go.id W: www.ppajp.depkeu.go.id

42

Anda mungkin juga menyukai