Anda di halaman 1dari 9

Rabu, 23 Februari 2011

Kupas Tuntas KA'BAH

Ka'bah adalah bangunan suci kaum Muslim yang terletak di kota Mekkah di dalam Masjidil Haram. Merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti sholat. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah. Bangunan berbentuk kubus ini berukuran 12 x 10 x 15 meter. Juga disebut dengan nama Baitullah.

Sejarah perkembangan

Ka'bah yang juga dinamakan Baitul Atiq atau rumah tua adalah bangunan yang dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, surah 14:37 tersirat bahwa situs suci Ka'bah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim menempatkan Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut.

Pada masa Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun (Kira kira 600 M dan belum diangkat menjadi Rasul pada saat itu), bangunan ini direnovasi kembali akibat bajir bandang yang melanda kota Mekkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah ketika hendak meletakkan kembali batu Hajar Aswad namun berkat penyelesaian Muhammad SAW perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada pihak yang dirugikan. Pada saat menjelang Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah. Lingkungan Ka'bah penuh dengan patung yang merupakan perwujudan Tuhan bangsa Arab ketika masa kegelapan pemikiran (jahilliyah) padahal sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim yang merupakan nenek moyang bangsa Arab dan bangsa Yahudi serta ajaran Nabi Musa terhadap kaum Yahudi, Tuhan tidak boleh disembah dengan diserupakan dengan benda atau makhluk apapun dan tidak memiliki perantara untuk menyembahnya serta tunggal tidak ada yang menyerupainya dan tidak beranak dan diperanakkan (Surat Al Ikhlas dalam Al-Qur'an) . Ka'bah akhirnya dibersihkan dari patung patung ketika Nabi Muhammad

mebebaskan kota Mekkah tanpa pertumpahan darah.

Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Sya'ibah sebagai pemegang kunci ka'bah dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawwiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Mekkah dan Madinah. Bangunan Ka'bah

Pada awalnya bangunan Ka'bah terdiri atas dua pintu serta letak pintu ka'bah terletak diatas tanah , tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi sebagaimana pondasi yang dibuat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Namun ketika Renovasi Ka'bah akibat bencana banjir pada saat Muhammad SAW berusia 30 tahun dan sebelum diangkat menjadi rasul, karena merenovasi ka'bah sebagai bangunan suci harus menggunakan harta yang halal dan bersih, sehingga pada saat itu terjadi kekurangan biaya. Maka bangunan ka'bah dibuat hanya satu pintu serta ada bagian ka'bah yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan ka'bah yang dinamakan Hijir Ismail yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi ka'bah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya. Karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang sangat dimuliakan oleh bangsa Arab. Karena kaumnya baru saja masuk Islam, maka Nabi Muhammad SAW mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali ka'bah sehinggas ditulis dalam sebuah hadits perkataan beliau: "Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan Aku turunkan pintu ka'bah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail kedalam Ka'bah", sebagaimana pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim. Ketika masa Abdurrahman bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan itu dibuat sebagaimana perkataan Nabi Muhammad SAW atas pondasi Nabi Ibrahim. Namun karena terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan, penguasa daerah Syam (Suriah,Yordania dan Lebanon sekarang) dan

Palestina, terjadi kebakaran pada Ka'bah akibat tembakan peluru pelontar (onager) yang dimiliki pasukan Syam. Sehingga Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Ka'bah berdasarkan bangunan hasil renovasi Nabi Muhammad SAW pada usia 30 tahun bukan berdasarkan pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim. Dalam sejarahnya Ka'bah beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan umur bangunan. Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali ka'bah sesuai pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi Muhammad SAW. namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan ajang bongkar pasang para penguasa sesudah beliau. Sehingga bangunan Ka'bah tetap sesuai masa renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang. Prosesi Reformasi Kabah Pada awalnya Kabah hanya berupa tumpukan batu besar di atas sebuah pondasi. Suatu ketika, Baitullah Kabah hampir roboh, hal ini disebabkan karena pada Kabah tersebut pernah terjadi musibah kebakaran dan juga banjir besar yang nyaris menghancurkan Kabah tersebut. Sewaktu masa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam hidup, yaitu ketika beliau masih berumur tiga puluh lima tahun atau sekitar lima tahun sebelum masa kenabian. Kabilah-kabilah Quraisy berkumpul untuk membahas dan merencanakan upaya perbaikan Kabah. Mereka ingin merobohkan Kabah dan membangunnya kembali. Mereka juga ingin mempertinggi dindingnya dan memberi atap diatasnya, dengan tujuan untuk mencegah perilaku orang-orang yang suka mencari barang berharga di sumur yang berada di tengah-tengah ruang Kabah. Masyarakat bangsa Quraisy mengumpulkan dana untuk renovasi Kabah dengan mengumpulkan harta yang baik atau bersih. Bukan dari uang pelacuran, hasil riba, atau hasil kezhaliman. Mereka juga memanfaatkan kayu dari reruntuhan kapal saudagar Romawi yang pada masa sebelumnya telah terdampar di Jeddah dan hancur. Kayu tersebut mereka siapkan untuk atap Kabah. Suatu ketika muncul ular dari dalam sumur Kabah. Ular tersebut merayap dan bergelantungan di dinding Kabah. Setiap ada yang mendekat, ia akan menegakkan badannya, mendesis, dan membuka mulutnya. Orang-orang Quraisy menjadi takut merobohkan Kabah. Namun suatu hari, Allah mengirim seekor burung yang menyambar ular tersebut dan membawanya pergi. Wallahu alam. Orang-orang merasa yakin bahwa Alloh Subhanahu wa Ta'ala meridhoi rencana pemugaran Kabah. Namun mereka tetap merasa sungkan dan takut menghancurkan Kabah. Akhirnya Al-Walid bin Al-Mughiroh Al-Makhzumi mengawali perobohan Kabah dan ternyata Alloh tidak menimpakan musibah apapun padanya. Maka orang-orang merasa aman kemudian mereka ikut menghancurkan Kabah dan membagi sudut-sudut Kabah. Setiap kabilah mempunyai bagian sendiri-sendiri untuk dibangun.

Mereka menyisakan pondasi Kabah yang dibangun oleh Nabi Ibrohim. Ketika ada yang berusaha membongkarnya, kota Makkah seisinya berguncang hebat. Jadi mereka membangun ulang Kabah diatas pondasi Nabi Ibrahim. Orang-orang saling membantu membawa batu di atas pundak-pundak mereka, termasuk Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam dan paman beliau Al-Abbas bin Abdil Mutholib. Penentuan Arah Kiblat / Ka'bah

Untuk menentukan arah kiblat dengan cukup presisi dapat dilakukan dengan merujuk pada kordinat Bujur / Lintang dari lokasi Ka'bah di Mekkah terhadap masing-masing titik lokasi orientasi dengan menggunakan perangkat GPS. Untuk kebutuhan tersebut dapat digunakan hasil pengukuran kordinat Ka'bah berikut sebagai referensi penentuan arah kiblat. Lokasi Ka'bah, 212521.2 Lintang Utara 0394934.1 Bujur Timur Elevasi 304 meter (ASL) Adapun cara sederhana dapat pula dilakukan untuk melakukan penyesuaian arah kiblat walau sedikit kurang presisi dibanding cara diatas, namun cara ini hanya dapat dilakukan pada setiap tanggal 27 Mei 2006 pukul 16:18 WIB dimana insya Allah Matahari tepat berada diatas langit ka'bah, dan dengan memperhatikan bayang-bayang matahari secara berlawanan arah kita dapat menentukan arah kiblat (catatan : hanya untuk lokasi di sisi Timur Ka'bah)./Ref: WIKIPEDIA & dari berbagai Sumber lainnya Diposkan oleh Muhammadiyah di 13:06 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook 0 komentar: Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

MUTIARA AL QUR'AN
Musa berkata kepada kaumnya:" Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa ". (QS. AL A'RAAF:128)

RANDOM HADITS

KAJIAN ISLAM
1. Qur'an Search Engine 2. Al Qur'an & Hadits 3. Bahasa Arab 4. Himpunan Putusan Tarjih

Pedoman Hidup Islami

DAFTAR LINK

PP Muhammadiyah PP 'Aisyiyah Majelis Ulama Indonesia LPPOM MUI Kalkulator Zakat

INFO PALESTINA
23/03/2012 - 01:57 Hamas Serukan Demo Jumat Protes Krisis BBM 23/03/2012 - 02:48 Dengan Kekuatan Besar Kepolisian Irak Serbu Distrik Palestina 23/03/2012 - 04:08 Ratusan Pasien Diambang Kematian Jika Krisis Terus Berlanjut 23/03/2012 - 04:32 Keamanan Kampus Tangkap Mahasiswa Peringati Syahidnya Syaikh Yasin 23/03/2012 - 06:26 Tawanan Adnan Dipindahkan ke Penjara Ramallah

This webpage uses Javascript to display some content. Please enable Javascript in your browser and reload this page.

JUMLAH PENGUNJUNG
15421

Entri Populer

Khutbah Jum'at : AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR Gerakan Jamaah & Dakwah Jamaah Dalam Muhammadiyah Kupas Tuntas KA'BAH Tarjih Dalam Bidang Ibadah dan Mu'amalah Meneladani Kepemimpinan Tokoh-tokoh Muhammadiyah

JADWAL SHALAT

JATI DIRI

Muhammadiyah Adalah Organisasi Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar Berdasar Al Qur'an dan As Sunah Lihat profil lengkapku

ARSIP BLOG:

2012 (2) o Februari (2) Konsep Kepemilikan Harta Dalam Islam Adab Berbicara 2011 (17) o Februari (11) Bagaimana Posisi Mamum Satu Orang? ;Bagaimana Pos... Bagaimana Sesungguhnya Kriteria Imam Shalat? Khutbah Jum'at : AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR Kabah Di Tahun Gajah Kupas Tuntas KA'BAH QOIDAH UNSUR PEMBANTU PIMPINAN MUHAMMADIYAH Ka'bah Bukan Berhala> Mengapa Umat Islam berkiblat... Ber-Muhammadiyah Itu Beribadah! Meneladani Kepemimpinan Tokoh-tokoh Muhammadiyah Berdakwah dengan Totalitas Muhammadiyah Responsif Terhadap Pluralitas Budaya o Januari (6) Din Syamsuddin Diteror 100 Spanduk Karena Kritik P... Melamakan Sujud Terakhir, Bolehkah? Bagaimana Hukum Menyalatkan Jenazah Orang Yang Tid... The Power Of Ikhlas Aktualisasi Gerakan Dakwah di Ranting Jangan Bermimpi Menjadi Pejabat Pemerintah Dengan ... 2010 (15) o November (15) Melintasi Zaman Dengan Kesucian Jiwa Langkah Terpenting Dalam Mewujudkan Masyarakat Isl... Menemukan Momentum Mewujudkan Muslim Yang Sebenar... Khutbah 'Iedul Adha :TAQARRUB ILALLAH DAN MENGAMBI... Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan B... Khittah Perjuangan Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah Biografi Pujangga & Ulama Besar: HAMKA Gerakan Jamaah & Dakwah Jamaah Dalam Muhammadiyah Ibadah Qurban: Penguatan Tauhid dan Kepedulian Sos... Majelis Tarjih Fatwakan Untuk Memberikan Bantuan M... Tarjih Dalam Bidang Ibadah dan Mu'amalah Sekali Lagi Mengapa Menggunakan Hisab Muhammadiyah dan Pembentukan Masyarakat Islam

Mutiara AL QUR'AN hari ini:


Nabi Syuaib berkata: "Wahai kaumku! (Mengapa kamu bersikap demikian)? Patutkah kaum keluargaku kamu pandang lebih mulia dari pada Allah serta kamu pula jadikan perintahNya sebagai sesuatu yang dibuang dan dilupakan di belakang kamu? Sesungguhnya Tuhanku Amat Meliputi pengetahuanNya akan apa yang kamu lakukan. Surah Hud ayat 92 Powered by WaktuSolat.net

Template Travel. Gambar template oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai