Anda di halaman 1dari 2

Blink-182 Up All Night Oh my God!! Heres Blink-182 come back dude! Hmm..

. akhirnya keluar juga single baru band legenda pop-punk. Eh, entahlah bisa dibilang punk atau tidak karena blink tidak nihilistic seperti kata Sex Pistols dan juga tidak idealis seperti The Clash. Entahlah, saya tidak mengerti punk. Tapi tunggu, saya disini tidak berkeinginan mengungkap arti punk, disini saya akan mengungkap blink-182. Saya bukan penggemar setia blink-182. Saya baru mendalami blink-182 kira-kira kelas 2 SMA. Ya memang saya telah mengenalnya sejak sekolah dasar. Ketika itu saya dan dua orang teman saya selalu membanggakan band favorit mereka, teman saya yang pertama pecinta blink-182, yang kedua Limp Bizkit dan saya sendiri mengagumi Linkin Park, sepertinya saya yang paling mainstream. Hahaha, baiklah lupakan. Ah, sekitar 8 tahun para penggemar band ini telah sesak menahan nafas. 8 tahun lalu mereka menyatakan bubar, kemudian tahun 2009 mereka mengadakan tur reuni dan menyatakan menghidupkan kembali blink-182. Mereka kemudian kembali membuat musik sembari menjalankan turnya. Namun, 2 tahun sejak mereka reuni, hasil rekaman pun belum keluar. Saya yang tidak terlalu cinta pada blink-182 saja penasaran, apalagi yang fans sejatinya. Dalam kurun waktu 2 tahun waktu rekaman mereka, tak sedikit bocoran lagu-lagu palsu yang beredar di dunia maya. Namun hari ini, blink-182 secara resmi mengeluarkan single mereka berjudul Up All Night. Ya, saya sudah membayangkan perbedaan yang akan terjadi di band ini. Salah satu faktornya adalah band-band yang digandrungi oleh para personil. Kita bisa lihat kejeniusan Tom Delonge dalam mengolah lagu-lagu dari Angels and Airwaves (AVA) dan juga sikap kritisnya ketika bersama dengan Box Car Racer. Mark Hoppus pun tak kalah dengan +44-nya dan juga memproduseri beberapa band-band seperti Motion City Soundtrack, Simple Plan, The Ataris dan New Found Glory. Travis Barker, ia merupakan drummer dari Box Car Racer, +44, Transplants dan juga pemain drum dari DJ AM (R.I.P.). Maka saya tidak mengherankan jika rekaman mereka selanjutnya akan disertai bumbu-bumbu tambahan baru yang mereka dapatkan ketika tenggang waktu mereka bubar. Tom Delonge pun mengakui bahwa the new blink-182 akan berbeda dari sebelumnya. Yah, mau tidak mau. Baiklah, saya akan masuk ke bagian lagunya. Lagu Up All Night ini memperlihatkan perbedaan yang dilakukan blink-182 kini. Lagu ini memang lebih slow lagu-lagu blink-182 sebelumnya yang menggambarkan bahwa bandnya beraliran melodic dan pop-punk. Di detik pertama lagu ini, saya menyimpulkan ini adalah AVA karena ada efek ciri khas dari AVA. Namun pikiran tersebut kemudian langsung menyatakan bukan ketika saya menyimak lebih dalam ketukan drum Travis. Permainan hi-hat memang bukan ciri dari ketukan Tom Willard-nya AVA, dan bukan pula ciri Travis di blink-182 sebelumnya. Mungkin pengaruh dari Transplants dan DJ AM, namun entahlah. Kemudian muncul riff-riff gitar yang mengingatkan dengan All System Go dari Box Car Racer. Masuk vocal bait pertama, saya rasa ini bagian yang paling terasa ciri dari blink-182. Masuk bait kedua saya kembali seperti mendengarkan suatu bagian di It Hurts AVA. Vocal dari Tom juga sangat mencirikan AVA. Masuk ke reff, ketika saya mulai beradaptasi dengan lagu, saya merasa ini merupakan sesuatu yang baru dari blink-182. Musik blink-182 kini menjadi lebih terkesan santai, saya kira ini bakal menjadi ciri dari blink-182 di album Neighborhoods (album yang akan dating). Mungkin Mark Hoppus juga berperan dari segi musikalitas, mengingat ia adalah seorang produser dari beberapa band yang sudah punya nama. Memang dari segi fisikal, saya kira ciri Mark

dalam lagu ini tidak terlalu kentara bahkan tidak ada. Namun, ya, ini memang hasil dari blink-182 dengan segala perbedaan masing-masing personel. Dari segi lirik, saya katakan serius tidak, santai juga tidak tapi berat. lirik lagu ini memang berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya. Karakternya memang saya lihat masih tetap konsisten dari dulu, tetapi penggunaan kata-katanya saya kira agak berbeda dari yang sebelumnya. Liriknya berisi tentang masyarakat sosial yang terjadi sehari-hari seperti keegoisan untuk menang sendiri, jatuh bangun menjalani hidup, berbohong untuk alasan pribadi, semuanya merupakan sebagian dari sikap buruk negatif yang biasa kita lakukan untuk menjalani hidup. Bagian reff, liriknya berintikan bahwa sikap negatif setan tersebut terus kita lakukan terus menerus bersama-sama. Hmm, ada satu kalimat, And all these demons, they keep me up all night, kalimat ini sangat ambigu, saya tidak tahu apakah penjabaran tentang kalimat ini sebelumnya tepat atau malah salah. Bait ketiga kembali menyinggung realita sehari-hari yang ada di sekitar kita. Dengan mendengar lagu ini, memang tak berlebihan jika mereka memerlukan waktu lama untuk proses pembuatan dan rekaman musik mereka. Saya kira mereka juga telah mengeluarkan seluruh kemampuan mereka untuk menyatukan selera mereka dan menuangkannya dalam lagu dan lirik. Mark Hoppus melalui akun Twitter-nya juga mengungkapkan sedikit rasa kesalnya menanggapi keluhan penggemarnya yang terus mendesak blink-182 agar segera merilis album terbarunya. Mark mengatakan bahwa penggemar harus sabar karena tak hanya penggemar saja, ia juga ingin album blink-182 segera rilis. Pernyataan Mark ini dapat diaanggap bahwa pihak blink-182 sedang berusaha keras dalam proses ini. Kabar lain juga mengatakan bahwa proses rekaman drum dilakukan secara terpisah, yakni direkam di tempat lain, tempat Travis berada karena kesibukannya. Maka materi lagu yang harus dikirim ke tempat Travis, kemudian Travis merekam bagian dan kemudian mengirimkannya kembali untuk disatukan. Waw, saya memang banyak halangan dalam proses penggarapan album yang akan datang ini. Disini saya bukan bermaksud untuk menyamakan karya mereka yang satu ini dengan lagulagu band proyekan dari para personil blink-182 selama ini. Saya hanya mencoba memperlihatkan perbedaan yang ada pada blink-182 dan juga personilnya selama ini. Tentunya saya tidak selalu bahkan tidak pernah benar dalam mengulas sesuatu, termasuk dalam hal ini. Ya, ini merupakan tanggapan pribadi atas lagu yang baru mereka rilis tersebut. Setiap individu tentunya mempunyai pendapatnya sendiri, sehingga Anda tidak perlu kesal karena tidak setuju dengan pendapat saya ini karena pendapat saya ini bersifat subjektif. Saya harap, tanggapan positif saya kepada blink-182 masih terjaga untuk album mereka.

(revtafariszy, 16/7/11, 00.52)

Anda mungkin juga menyukai