Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATA JIWA DENGAN ANSIETAS A.

Pengkajian a) Fisiologi -Peningkatan frekwensi denyut jantung -Insomnia -Kenaikan tekanan darah -Keletihan dan kelamahan -Peningkatan frekwensi pernapasan -Semburat merah atau pucat -Diaforesis -Mulut kering -Dilatasi pupil -Pegal-pegal dan nyeri -Perubahan tinggi suara/suara tremor -Gemetar -Kegelisahan -Palpitasi -Pingsan/pusing -Mual-mual atau muntah -Parestesia -Sering berkemih -Bercak kemerahan -Diare

b) Emosional -Klien mengaku tentang -Keprihatinan -Ketidak-berdayaan -Kehilangan kontrol -Kegelisahan -Ketegangan atau menjadi sangat gembira -Ketidakmampuan untuk rileks -Ketidakberuntungan yang diantisipasi

-Klien memperlihatkan -Peka rangsang/tidak sabar -Mengkritik diri sendiri dan orang lain -Marah meledak-ledak -Menarik diri -Menangis -Kurang inisiatif -Kecenderungan menyalahkan orang lain -Mencela diri sendiri -Reaksi terkejut

c) Kognitif -Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi -Kurang waspada terhadap lingkungan sekitar -Pelupa -Melamun -Berorientasi pada masa lalu -Pikiran buntu -Terlalu perhatian B. Diagnosa a) Situasional Berhubungan dengan ancaman aktual atau yang dirasakan terhadap konsep diri : Kehilangan benda-benda yang dimiliki Kegagalan (atau keberhasilan) Perubahan dalam status atau prestise Kurang penghargaan dari orang lain Dilema etik b) Berhubungan dengan kehilangan orang terdekat (aktual atau risti) : Kematian Perceraian Tekanan budaya

Perpindahan Perpisahan sementara atau permanen c) Berhubungan dengan ancaman integritas biologis (aktual atau risti) : Menjelang kematian Serangan Penyakit Prosedur invasif d) Berhubungan dengan perubahan dalam lingkungan (aktual atau risti) : Perawatan rumah sakit Perpindahan Pensiun Bahaya terhadap keamanan Polutan lingkungan e) Berhubungan dengan perubahan status sosioekonomi (aktual atau risti) : Pengangguran Pekerjaan baru Promosi f) Berhubungan dengan transmisi ansietas orang lain terhadap individu. Maturasional -Bayi/anak g) Berhubungan dengan perpisahan h) Berhubungan dengan lingkungan atau orang asing i) Berhubungan dengan perubahan hubungan sebaya -Remaja j) Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri : Perkembangan seksual Perubahan hubungan dengan teman sebaya -Dewasa k) Berhubungan dengan konsep diri : Kehamilan Menjadi orang tua Perubahan karir Efek penuaan -Lansia

l) Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri : Kehilangan sensori Kehilangan motorik Masalah finansial Perubahan pensiun

C. Kriteria Hasil Seseorang akan : 1. Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya 2. Menghubungkan peningkatan psikologi dan kenyamanan fisiologis 3. Menggunakan mekanisme koping yang efektif dalam menangani ansietas

D. Intervensi 1. Kaji ansietas : ringan, sedang, berat 2. Memberikan ketentraman dan kenyamanan hati a. Tinggal bersama klien b. Jangan atau meminta klien untuk membuat keputusan c. Berbicara dengan tenang dan perlahan, menggunakan kalimat yang pendak dan sederhana d. Waspada terhadap perhatian anda sendiri dan hindari ansietas yang timbal balik e. Perlihatkan rasa empati (mis ; datang dengan tenang, menyentuh, membiarkan menangis, berbicara) 3. Singkirkan stimulasi yang berlebih (mis; tempatkan klien di ruangan yang lebih tenang); batasi kontak dengan orang lain 4. Apabila ansietas telah berkurang, bantu klien untuk mengenali ansietas dengan tujuan untuk mulai memahami atau memecahkan masalah a. Berikan dorongan klien untuk mengingat dan menganalisa peristiwa ansietas serupa. b. Gali perilaku alternatif apa yang mungkin telah digunakan jika kopingnya maladaptif. 5. Bantu klien yang sedang marah a. identifikasi adanya marah (mis; perasaan frustasi, ansietas, ketidakberdayaan, adanya peka rangsang, berbicara meledak-ledak) b. Kenali reaksi anda terhadap perilaku klien; waspadai perasaan anda sendiri

dalam bekerja dengan individu yang sedang marah. c. Bantu dalam membuat hubungan antara frustasi dengan perasaan selanjutnya. d. Sebutkan batasan-batasan dengan jelas; katakan pada individu apa yang benarbenar diharapkan (mis; Saya tidak dapat membiarkan anda berteriak[melempar benda-benda, dsb]). e. Ketika menyebutkan perilaku yang tidak dapat diterima, berikan suatu alternatif (mis; beri ruangan yang tenang, aktifitas fisik, kesempatan untuk berkomunikasi dari hati ke hati) f. Kembangkan strategi modifikasi perilaku; bicarakan dengan seluruh personil yang terlibat agar konsisten g. Lakukan interaksi dengan klien apabila dia tidak banyak menuntut atau manipulatif 6. Bila berkenan, berikan aktifitas yang dapat mengurangi ketegangan (misal aktivitas fisik, permainan-permainan) 7. Bantu anak yang sedang marah a. Berikan dorongan pada anak untuk mengungkapkan kemarahannya (misal Apa yang kamu rasakan ketika disuntik?, Bagaimana perasaanmu jika Mimin tidak mau bermain denganmu?) b. Katakan pada anak bahwa marah adalah hal yang biasa (misal Saya kadangkadang marah jika saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan.) c. Berikan dorongan dan biarkan anak untuk mengekspresikan marah dalam cara yang dapat diterima (mis; berbicara keras-keras, memukul mainan, berlari keluar mengelilingi rumah) 8. Untuk orang-orang yang diidentifikasi mengalami ansietas kronis dan mekanisme koping maladaptif, rujuk untuk penanganan psikiatrik berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai