Anda di halaman 1dari 9

TECHNICAL REPORT OF RUPES BUNGO

Period of January June2008 Activity Report Based on Logical Framework


Activity Duration (months) Execution Period (start and finish date) Percentage Realized % Beneficiarie s 4 locations/ sites of RUPES Programme

1. Monitoring 6-12 after signature grand of RUPESBungo Description of the activity: Place: Number of Participants: What was done and how:

Observatoion and discussion Desa Lubuk Beringin - Bungo District in Jambi Men: Women: PlTKA yang ada di dusun Sungai Alai dan Lubuk Beringin masih dalam kondisi baik. Perawatan terus mereka lakukan bila terjadi masalah. Kegiatan KKD belum banyak mengalami kemajuan dibandingkan pada bulan desember 2007 lalu. Rencana pada awalnya untuk membuka dan menanam karet di areal KKD seluan 2 ha dengan klon anjuran hingga sekarang belum terealisasikan dan belum ada rencana konkrit. Kegiatan yang dilakukan masyarakat adalah menanam dengan bibit cabutan/lokal, dan melakukan pembersihan kebun yang ditanam dengan bibit lokal tersebut. Kelompok pengelola telah melakukan rapat pada tanggal 4 april 2008 dengan keputusan bahwa sisa uang yang ada harus segera di kumpulkan atau dikembalikan kepada pengurus apa bila ada yang meminjam. Kemudian disepakati bahwa batas akhir pengembalian uang yang telah dipinjamkan oleh pengurus lama sebesar 3.5 jt adalah tanggal 5 Mei 2008. Sisa uang yang baru dikembalikan oleh pengurus lama hingga tepat waktu yang disepakati baru berjumlah 1 jt dan sisanya sejumlah 2.5 jt belum dikembalikan hingga sekarang. Pengurus yang baru juga telah memberikan himbauan di masjid agar segera mengembalikan uang KKD yang di pinjam teteapi hingga bulan Juni uang tersebut juga belum dikembalikan. Kondisi ini berpotensi menjadi masalah kelanjutan KKD apa bila tidak segera terselesaikan. Untuk menjamin keamanan dari uang tersebut oleh pengurus

yang baru, sisa uang yang telah dikembalikan kemudian di titipkan Kekoperasi wanita dan akan diambil ketika dibutuhkan. Results of the activity: 1. Kelompok dusun Sungai Alai masih memanfaatkan bendungan dan jaringan pltka yang sudah ada sebelumnya, belum ada perubahan dari bentuk sebelumnya dan masih berfungsi dengan baik. 2. Dusun Lubuk Beringin : mendapat support dari pemerintah daerah Bungo dalam bentuk bantuan pembuatan saluran / tali air permanent yang disalurkan dari bendungan irigasi yang sudah ada sebelumnya. Bantuan tali air tersebut telah selesai dibangun pada bulan april 2008 oleh Dinas PU. Rencananya dinas Lingkungan hidup juga akan memberi support berupa perbaikan jaringan kabel dan tiang. Experiences obtained: Konsistensi pengelola dalam menjalankan rencana pembangunan KKD tidak jelas sehingga menciptakan masalah baru dan rasa kurang percaya dalam masyarakat sendiri. Menekankan kepada kelompok pengelola KKD dan masyarakat secara umum untuk meneruskan dan konsisten dengan rencana pembangunan KKD dengan klon anjuran sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah disepakati. Meneruskan pengawasan dan diskusi untuk motivasi kelompok dalam menjalankan rencana yang sudah dibentuk. Konfirmasi tentang rencana perbaikan jaringan PLTKA yang ada kepada pemerintah.

Difficulties encountered and solutions:

Activity

Duration (months)

1. Monitoring 6-12 after signature grand of RUPESBungo Description of the activity: Place: Number of Participants:

Execution Period (start and finish date) January June 2008

Percentage Realized %

Beneficiarie s 4 locations/ sites of RUPES Programme

Observation and discussion Dusun Sungai Mengkuang Besar and Sungai Mengkuang Kecil - Bungo District in Jambi Men: Women:

What was done and how:

Hingga bulan Mei 2008 PLTKA yang ada didusun Sungai Mengkuang besar dan Kecil tidak mengalami permasalahan berarti. Kerusakan kecil yang pernah dialami berupa putusnya van belt, tetapi dapat segera diperbaiki dengan melakukan iuran. Selain PLTKA yang dibangun dari dana hibah dari RUPES, pada bulan januari 2008 ada satu kelurga yang juga membangun sendiri satu unit PLTKA dan hingga sekarang dapat berfungsi baik. Upaya tersebut dilakukannya untuk menambah daya listrik yang didapatkan dari kelompok. Hasilnya listrik tersebut dapat digunakan untuk penerangan, televisi dan kulkas. Bibit karet yang ditanam oleh 3 kelompok yang ada didusun Sungai Mengkuang Besar dan kecil Sebagian sudah dapat diokulasi. Pelatihan Okulasi sudah di berikan pada bulan April 2008 bertempat di kebun kelompok dusun Sungai Mengkunag Besar yang di ikuti oleh anggota masing masing kelompok. Kurangnya perawatan terhadap bibit yang ditanam oleh kelompok menyebabkan bibit yang ada belum semua dapat diokulasi. Hingga bulan Juni 2008 hanya kelompok Dusun Sungai Mengkuang Besar yang bibitnya sudah dapat diokulasi, sedang 2 kelompok yang ada didusun Sungai Mengkuang Kecil belum biar karena bibitnya masih kecil. Pembersihan kebun pembibitan kelompok dusun Sungai Mengkuang Kecil baru saja dilakukan pada pertengahan bulan Juni 2008 setelah mereka membuat kesepakatan bersama. Menekankan kembali kepada seluruh anggota kelompok agar mengelola bibit dengan baik sehingga dapat segera di okulasi dan mereka dapat menanam bibit klon. Pelatihan okulasi bagi semua kelompok sudah diberikan. Diskusi menjadi bagian penting dalam kelompok sehingga perlu terus dilakukan untuk mencari solusi berbagai masalah yang ada. Pengurus di nilai kurang tegas oleh anggota untuk menggerakkan anggotanya 1. Bangunan fisik dari PLTKA yang ada belum ada perubahan dari bentuk semula, Keinginan untuk merealisasikan terbangunya bendungan

Results of the activity:

Experiences obtained:

Difficulties encountered and solutions:

yang lebih baik belum tercapai. 2. Masalah ketidak jelasan keuangan yang ada dalam kelompok PLTKA dan kelompok pembibitan didusun Sungai Mengkuang kecil sejak bulan Desember 2007 belum terselesaikan hingga sekarang. Melihat kondisi ini sehingga perlu didorongan agar kesempatan mereka untuk mendiskusikan kembali segera terealisasikan dan diharapkan ada kejelasan sehingga semua kegiatan kelompok dapat kembali berjalan dengan baik 3. Sejak bulan February 2008 petani mengolah sawah untuk bertanam padi menyebabkan hampir seluruh waktunya tercurah ke Sawah, sehingga konsentrasi pada kelompok pembibitan berkurang. Pelatihan okulasi sudah diberikan, tetapi untuk melakukanya masih saling menunggu antara satu sama lain sehingga kegiatan tersebut tertunda untuk segera dilakukan. Perlu ada ketegasan dalam kelompok (antara anggota dan pengurus) untuk menentukan waktu pelaksanaan okulasi. 4. Kecurigaan antara anggota dan pengurus dapat memicu munculnya konflik dalam kelompok terutama yang berhubungan dengan masalah keuangan. Hal tersebut dikarenakan diskusi kelompok masih sangat kurang dilakukan di semua kelompok yang ada. Mereka merasa perlu difasilitasi untuk berkumpul dan mendiskusikan masalah-masalah yang ada bersama-sama.

Activity

Duration (months)

1. Monitoring 6-12 after signature grand of RUPESBungo Description of the activity: Place: Number of Participants: What was done and how:

Execution Period (start and finish date) January June 2008

Percentage Realized %

Beneficiarie s 4 locations/ sites of RUPES Programme

Observation and discussion Dusun Sangi - Bungo District in Jambi Men: Women: Semua bibit bantuan/hibah dari RUPES berupa bibit karet klon, biji karet dan buah telah ditanam oleh masyarakat, kecuali beberapa petani yang telah menjualnya pada awal

penerimaan. Menurut keterangan beberapa petani, persentase keberhasilan penanaman dan tumbuh bibit kira-kira 75 %. Kematian bibit-bibit tersebut lebih dikarenakan karena kurangnya perawatan oleh petani itu sendiri seperti serangan babi, tertutup rumput dan semak serta kesalahan pada saat penanaman. Beberapa petani yang mencoba memelihara bibit klon dalam pembibitan kemudian setelah cukup besar (umur 1 tahun) telah di gunakan sebagai bahan sisipan di kebun. Cara menyisip dengan stump tinggi tersebut memberi pelajaran kepada petani bahwa upaya menanam bibit klon sebagai bahan tanam sisipan ternyata dapat dilakukan. Bibit entres yang pernah diberikan oleh ICRAF tahun 2005 melalui project CFC untuk mensupport kelompok tani karet yang ada didusun Sangi saat ini justru di cabut dan digunakan oleh anggota kelompok sebagai bibit sisipan di kebun masing-masing. Kelompok tani karet yang ada sebelumnya sudah tidak aktif lagi. Meskipun kegiatan berkelompok tidak aktif lagi tetapi secara individu ada satu anggota yang melakukan okulasi dikebun pembibitan yang masih tersisa yang kemuadian hasilnya dipakai sendiri. Results of the activity: Bibit karet yang mereka terima sebagian besar digunakan sebagai bahan sisipan dan hanya sebagian kecil yang digunakan sebagai bahan tanam pada bukaan baru. Ada beberapa orang petani yang menanam dan merawatnya dengan serius sehingga pertumbuhanya dinilai sangat bagus oleh petani yang lain. Petani yang melakukan perawatan dengan baik dapat menjadi contoh bagi petani-petani lain yang ada di dusun Sangi dan sekitarnya. Experiences obtained: 1. Petani memanfaatkan hibah yang diterima dan merawatnya secara individu. Cara-cara mereka melakukanya juga suai dengan kemampuan dan kondisi yang ada pada setiap petani

Difficulties encountered and solutions:

2. Cara menyisip dengan menggunakan stump tinggi dari bibit klon yang dibesarkan dalam pembibitan ternyata dapat dilakukan oleh petani setempat meskipun cara tersebut belum lazim dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Tidak semua petani yang menanam bibit-bibit hibah dari program RUPES merawatnya dengan baik. Secara umum petani yang memelihara bibit tersebut adalah mereka yang memiliki keseriusan mencoba dan memiliki pengalaman sebelumnya. Ketersediaan lahan yang dimiliki serta jarak yang jauh dari tempat tinggal di anggap menjadi masalah dalam melakukan perawatan intensif karet klon. Memotivasi petani petani yang telah berhasil merawat bibit dengan baik agar dapat memberi contoh kepada petani yang lainya, misalnya melalui diskusi.

Activity

Duration (months)

1. Monitoring 6-12 after signature grand of RUPESBungo Description of the activity: Place: Number of Participants: What was done and how:

Execution Period (start and finish date) January June 2008

Percentage Realized %

Beneficiarie s 4 locations/ sites of RUPES Programme

Observation and discussion Dusun Letung Bungo District in Jambi Men: 6 Women: Penanaman bibit klon dalam KKD sudah selesai dilakukan akan tetapi pelaksanaanya sebagian besar dilakukan dengan membayar tenaga kerja sebagai kompensasi kepada kelompok yang bertanggung jawab. Langkah ini dilakukan karena pada saat pelaksanaan kegiatan gotong royong banyak anggota masyarakat yang tidak hadir dan cenderung hanya orang-orang yang sama yang melakukannya secara terus menerus. Kegiatan KKD sempat terhenti beberapa bulan dan tidak ada yang memulai melakukan pengelolaan, kemudian kesepakatan yang diambil mereka adalah membayar kepada kolompok atau individu yang sanggup mengerjakannya. Akibatnya dana yang semestinya dapat membiayai perawatan kebun tidak cukup lagi. Pada saat ini masih ada beberapa orang yang konsisten tetap merawat kebun tersebut sebagai

tanggung jawab moral agar kebun tetap dapat berhasil. Kondisi tersebut mulai dirasakan berat oleh beberapa orang dari mereka yang masih konsisten merawat kebun karena sudah tidak ada dana lagi yang dapat digunakan untuk membeli pupuk, atau perawatan yang lainya yang membutuhkan uang. Kegiatan PLTKA dusun Sungai Letung saat ini sudah kurang aktif lagi sejak terjadi kerusakan bulan Desember 2007 lalu. Rencana membangun bendungan semi permanent menggunakan bronjong yang terbuat dari kawat bantuan dinas PU juga batal dilakukan. Diskusi partisipatif dan semangat gotong royong untuk memecahkan masalah sebenarnya masih ada di masyarakat dusun Sungai Letung. Kebersamaan tersebut tercermin dari upaya bersama secara swadaya untuk membuat jalan yang menyeberangi sungai menuju dusun mereka yang hingga sekarang belum terbangun secara permanent. Secara swadaya mereka menghimpun uang dan bahan bahan yang dibutuhkan. Atas kesadaran bersama dan diskusi dengan kelompok PLTKA yang ada akhirnya bronjong yang ada juga dimanfaatkan sebagai bahan membuat jalan tersebut. Kelompok tani karet dusun Sungai Letung sekarang sedang tidak aktif berkegiatan. Ketua kelompok yang selama ini aktif melakukan kegiatan tidak lagi berada didusun Sungai Letung tetapi sedang pindah ke desa lain untuk membuka kebun baru. Kegiatan koperasi wanita hingga bulan juni 2008 masih berjalan. Anggota yang meminjam dapat mengmbalikan tepat pada waktunya. Koperasi Sungai Letung mendapat tawaran dari koperasi Desa Lubuk Beringin untuk turut serta dalam pelatihan manajement koperasi yang rencananya akan dilakukan pada bulan Juli 2008 Results of the activity: KKD yang ada didusun Sungai Letung sudah tertanami dengan bibit klon. Ada beberapa tanaman yang mati karena serangan babi dan kesalahan pada saat penanaman, untuk meggantinya digunakan bibit cabutan.

Experiences obtained:

Pekerjaan awal hingga penanaman sebagain besar dilakukan dengan membayar tenaga kerja sehingga dana yang dimiliki untuk KKD sudah habis. Pekerjaan yang perlu segera di lakukan adalah memupuk dan membersihkan karet pada jaluran karena sebagain rumput sudah mulai tumbuh dan menutupi pohon karet yang ditanam. Ada beberapa masalah yang menyebabkan kurang aktifnya kegiatan masyarakat untuk bergotong royong di KKD diantaranya: 1)karena ketidak hadiran anggota masyarakat secara umum pada saat awal kegiatan dilakukan memicu munculnya kecemburuan dari anggota lain yang selalu aktif dari awal. 2) Faktor lain yang juga dimungkinkan menjadi faktor utama penyebabnya adalah manajemen kepengurusan KKD yang mulai melemah, sebagai contoh pengurus yang ditunjuk ada yang tidak lagi tinggal di dusun tersebut atau yang ada di dusun tidak mau lagi menjadi orang yang sanggup menjadi contoh bagi yang lainya. Kebersamaan untuk bergotong royong bisa terbangun kembali apa bila tidak ada konflik yang terjadi antar anggota dan kesanggupan pengurus untuk berkorban sehingga memberi contoh bagi anggota yang lain.

Difficulties encountered and solutions:

1. Munculnya konflik dalam masyarakat menyebabkan masalah dalam melakukan kegiatan gotong royong. Apa bila kondisi ini terus berlanjut akan dapat mengganggu keberhasilan KKD, sehingga perlu dilakukan mediasi masyarakat untuk meminimalisir konflik dan membahas tentang kelanjutan KKD secara bersama-sama. 2. Mengaktifkan kembali kepengururan KKD dan mendorong masyarakat melalui kelompok pengurus untuk selalu berkumpul menyelesaikan masalah. Cara lain yang mungkin dapat ditempuh adalah mengikutkan peran kelompok perempuan dalam meneruskan kegiatan KKD. 3. Mencari dukungan biaya untuk membantu kelanjutan kegiatan KKD yang sedang dilakukan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai