Anda di halaman 1dari 5

Agenda 21 adalah program kerja besar unttuk abad ini sampai abad 21 dan menjadi cermin consensus yang

dicapai oleh 179 negara, merupakan dokumen untuk tercapainya keserasian antara dua keburuhan penting, yaitu lingkungan yang bermutu tinggi dan perkembangan serta pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi seuruh penduduk dunia. Agenda 21 global, sebagaimana disepakati pada KTT Bumi, merupakan suatu dokumen komperhensif setebal 700 halaman yang berisikan program aksi pembangunan berkelanjutan menjelang abad 21. Melalui serangkaian penelitian selama dua tahun, penyusunan konsep dan 179 negara (termasuk Indonesia) yang hadir pada konferensi, akhirnya agenda 21 Global juga diadopsi dalam perundangan masing-masing Negara penandatangan, yang dibuat dengan tetap melakukan penelaahan serta pengkajian karena Agenda 21 Global bukan merupakan satu konsep pemecahan masalah yang dapat langsung diterima melainkan hanya sebagai arahan umum yang perlu dikembangkan lebih lanjut, serta disesuaikan dengan kondisi social, ekonomi, budaya, dan lingkungan masing-masing Negara. 1. Visi dan Strategi Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan memerlukan pandangan jauh kedepan yang dirumuskan sebagai visi pembangunan, yakni impian makna pembangunan jangka panjang secara ideal ingin dicapai dengan berorientasi pada kepentingan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan itu harus mengandung makna perkembangan perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui keadilan (Korten 1993 :110-122). Tercapai tidaknya visi ini tergantung pada berhasil tercapainya atau tidak misi pembangunan itu melalui strategi pembangunan yang dijalankan. Disamping itu pembangunan harus dilaksanakan sesuai misinya melalui rencana pembangunan bagi penyempurnaan pelaksanaan maupun tahap perencanaan berikutnya (Soerjani 1997). a. Visi pembangunan adalah tercapainya peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat melalui pembangnan kecerdasan, keterampilan, dan moral pembangunan SDM yang tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk mengelola SDA secara bijaksana dan berkesinambungan. b. Strategi pembangunan adalah upaya meningkatkan potensi SDM untuk mendayagunakan sumber daya alam dengan segenap peluang dan kendalanya melalui teknologi bersih yang berwawasan lingkungan dengan perencanaan yang layak, pelaksanaan rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna untuk menghasilkan bahan, baran dan jasa berkualitas tinggi yang tangguh dan unggul yang berdampak positif bagi seluuruh tahapan pembangunan disertai dengan pengawasan dan pemantauan jalannya pembangunan agar sesuai dengan rencana dan tujuannya.

c. Misi pembangunan adalah pencukupan kebutuhan dasar, keselamatan dan hak asasi manusia serta adil merata dari hasil pembangunan serta kualitas hidup bagi hasil pembangunan serta kualitas hidup bagi keselruhan kehidupan secara bertahap dan berkesinambungan guna meningkatkan harkat kemanusiaan dengan menegakkan nilai-nilai keagamaan serta nilainilai luhur bangsa yang beraneka ragam etnik dan kebudayaannya. 2. Pelayanan Masyarakat Bentuk dan jenis pelayanan masyarakat itu banyak macamnya. Bentuk dan jenis pelayanan tersebut berupa : pengatasan kemiskinan, perubahan pola konsumsi, dinamika kependudukan, pengelolaan dan peningkatan kesehatan, pengembangan perumahan dan pemukiman, system perdagangan global, dll. A. Pengentasan Kemiskinan Pengentasan kemiskinan di Indonesia telah dilaksanakan melalui pelaksanaan program Inpres Desa Tertinggal (IDT), pembentukkan Tabungan Kesejahteraan Keluarga (Takesra), serta Koperasi Usaha Kesejateraan Keluarga (Kukesra). Melalui kebijakan inilah penduduk miskin yang pada tahun 1970 berjumlah 70 juta orang atau 60% dari jumlah penduduk. Ada delapan prinsip jalur pemerataan yang ditegaskan dalam mengatasi kemiskinan. Prinsip itu adalah 1) Pemerataan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan 2) Pemerataan pemerolehan pendidikan dan pelayanan kesehatan 3) Pemerataan pembangian pendapatan 4) Pemerataan kesempatan kerja 5) Pemerataan kesempatan berusaha 6) Pemerataan kesempatan berperan serta dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum perempuan 7) Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air 8) Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan

Strategi pengentasan kemiskinan. Dalam menghadapi tantangan masa depan, maka strategi pengetasan kemiskinan harus diarahkan untuk :

1) Peningkatan kualitas manusia dan penghasilan secara berkelanjutan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan manusia berkualitas dan mempunyai penghasilan secara berkelanjutan adalah peninkatan pendidikan dan keterampilan yang diawahkan untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola SDA secara berkelanjutan. 2) Peningkatan pelayanan kesehatan terutama air bersih dan sanitasi lingkungan , karena umumnya sebagian besar (70%) desa miskin tidak mendapatkan fasilitas kesehaan yang memadi. Untuk itu diperlukan pelayanan prasarana fasilitas air bersi perlu ditingkatkan program pelayanan kesehatan yang memadai 3) Pelestarian fungsi sumber daya alam. Hal ini berdasarkan atas kenyataan bahwa sampai pada tahun 2020 kebanyakan masyarakat miskin diperkirakan masih akan bergantung hidupnya pada sumber daya alam. Masyarakat petani diharapkan pada masalah kelengkapan tanah yang semakin sempit akibat konversi menjadi tanah non-pertanian seperti industry dan pemukiman.

B. Perubahan Pola Konsumsi dan Produksi Ramah Lingkungan Dalam agenda 21 Global, pola konsumsi secara implicit ditunjukkan kepada Negara yang sector produksi dan konsumsinya banyak menghasilkan limbah serta penggunaan sumber daya alam dan energi yang berlebihan. Sedangkan perubahan pola konsumsi di Indonesia lebih mengarah pada peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat yang masih merupakan masalah utama. Hal ini tidak berarti bahwa pencegahan dan pengendalian limbah serta pemanfaatan energi secara berlebihan dianggap tidak penting. Untuk itu Indonesia menerapkan strategi pola konsumsi dan produksi ramah lingkungan, yaitu : 1) Pola produksi, konsumsi pangan, dan kecukupan gizi. System pertanian yang makin intensif yang didorong oleh pesatnya pertumbuhan penduduk, menimbulkan berbagai konsekuensi yang harus dihadapi bukan hanya oleh sector pertanian, melainkan juga sector-sektor lain yang terkait. Misalnya dampak terhadap lingkungan akibat praktik-praktik pertanian pengaruh yang kurang bijaksana, telah menimbulkan berbagai kekhawatiran mengenai pengaruh yang merugikan bagi kelestarian sumber daya alam. Hal ini sangat terasa terutama di Pulau Jawa. 2) Perubahan pola produksi dan konsumsi energi. Penggunaan energi berkembang jauh lebih cepat dari perkembangan penduduk, dan bahkan lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi. Penggunaan minyak

bumi sebagai salah satu kebutuhan energi bagi penduduk Indonesia saat ini persediaannya makin menyusut. Untuk mengatasi hal ini perlu usaha berupa peningkatan kepedulian dan peran serta aktif pemerintah, swasta, dan masyarakat luas tentang perlunya penggunaan energi yang hemat, efisien dan ramah lingkungan disamping mengembangkan penggunaan energi lain yang mendukungpembangunan dengan energi non-minyak bumi. 3) Perubahan pola produksi dan konsumsi sumber daya air. Masalah penting yang dihadapi adalah tidak meratanaya air yang tersedi. Pulau Jawa yang menampung sebagian besar penduduk kapasiatas penampungan airnya sangat terbatas. Dari rata-rata tersedianya air sebanyak 18.845 m3 per kapita per tahun hanya 25-30% yang merupakan aliran mantap yang tersedia setiap saat. Disamping itu sebagian air yang tersedia itu tercemar. Oleh karena itu pengolahan air merupakan sesuatau yang perlu diprioritaskan.

C. Dinamika Kependudukan Keberhasilan kita dalam mengatasi masalah kependudukan termasuk turunnya pertumbuhan penduduk, meningkatnya angka harapan hidup, turunnya tingkat kematian lanjut usia dan kematian bayi. Disamping keberhasilan tersebut, masih banyak lagi tantangan yang harus kita hadapi. Misalnya perkembangan beberapa kota yang mengakibatkan peningkatan arus urbanisasi dari desa ke kota. Untuk itu perlu diterapkan strategi untuk mengatasi masalah kependudukan, yakni : 1) Pengembangan keterkaitan kependudukan, lingkungan hidup, dan pembangunan berkelanjutan 2) Perumusan integrasi kebijakan kependudukan, lingkungan hidup, dan pembangunan berkelanjutan pada tingkat nasional, regional, dan local 3) Pelaksanaan program integrasi kependudukan, lingkungan hidup, dan pembangunan berkelanjutan pada masyarakat

D. Pengelolaan dan Peningkatan Kesehatan Derajat kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan kondisi pembangunan social ekonomi dan lingkungan. Untuk itu diperlukan upaya antar sekor dalam pertumbuhan ekonomi, kesehatan dan lingkungan. Disamping itu perlu diubah orientasi pada pengobatan kea rah upaya peningkatan kondisi kesehatan dan pencegahan.

E. Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Kebijakan perumahan dan pemukiman sampai saat ini lebih bersifat stimulant dan terbatas pada pemenuhan prasarana dan sarana dasar. Akibat renahnya daya beli masyarakat terbatasnya dana yang tersedia. Konsep pembangunan dan pemukiman perlu diarahkan pada subsidi silang guna mendukung pembangunan rumah susun serta peremajaan kota. Hal ini dilengkapi dengan konsep kapling siap bangun dan konsep rumh sangat sederhana.

F. Sistem Perdagangan Global System perdagangan global yang mendayagunakian pasar dalam negeri sebagai bagian dari pasar dunia serta terkaitnya system perdagangan dengan prinsip perdagangan yang berawasan lingkungan merupakan cirri dari perkembangan ekonomi di masa depan. Perkembangan ini tentunya akan mempengaruhi dan mendorong proses transformasi ekonomi Indonesia. Fenomena ini dapat dilihat dengan : 1) Disetujuinya Putara Uruguay tentang General Agreements Trade and Tarrifs (GATT) yang kemudian digantikan perannya oleh World Trade Organization (WTO) 2) Dihasilkannya Deklarasi Bogor pada pertemuan Asia Pacipic economic Cooperation (APEC) 3) Diberlakukannya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003 4) Prinsip pencegahan pencemaran (pollution prenvention) 5) Pengendalian pencemaran pollution prevention) 6) Remendiasi atau rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai