Anda di halaman 1dari 27

Oleh:

Tjatursari Widiartin, S.Kom., M.Kom Program Studi Teknik Informatika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 2012

-Mahasiswa memahami proses pengembangan perangkat lunak - Mahasiswa memahami Posisi dan Fungsi analisa dan Desain Sistem pada siklus pengembangan perangkat lunak

Siklus pengembangan perangkat lunak yang dilakukan bersama-sama oleh: -Pengembang Sistem -Pengguna (User) -Konsultas Sistem

Software Lifecycle melibatkan 4 tahapan: 1. Analisa 2. Desain 3. Implemenasi 4. Testing

Kebanyakan membahas 5 Pase: 1. Planning (Konsep) 2. Analisa 3. Desain 4. Implemenasi 5. Maintain

Dikembangkan 6 Pase: 1. Pemilihan dan Identifikasi Proyek 2. Planning dan Inisialisasi Proyek 3. Analisa 4. Desain 5. Implemenasi 6. Maintain

Dikembangkan 7 Pase: 1. Pemilihan dan Identifikasi Proyek 2. Planning dan Inisialisasi Proyek 3. Analisa 4. Desain 5. Implemenasi 6. Testing 7. Evaluasi dan Dokumentasi

- Ada 2 Aktifitas Utama: 1. Identifikasi Kebutuhan User 2. Prioritas dan translasi kebutuhan kedalam jadwal pengembangan - Membantu organisasi dalam menentukan resource yang akan dipakai

- Ada 2 Aktifitas Utama: 1. Identifikasi Permasalahan 2. Mempresentasikan alasan kenapa sistem harus dikembangkan oleh organisasi

- Membangun sistem dimulai dengan tahap analisa - Menghasilkan dokumen khusus yang menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh software (tidak menunjukkan bagaimana software nantinya akan dibuat)

Pendekatan yang dilakukan ada 2 macam, tergantung pada tahap implementasi , yaitu: 1. Procedural Language 2. Object Oriented Language

- Mendefinisikan bagaimana seluruh sistem akan dibangun nantinya seperti yang telah didefinisikan pada tahap analisa - Mendefinisikan seluruh komponen dari sistem

Ada dua metodologi yang dipakai: 1. Procedur Oriented Design 2. Object Oriented Design

-Melakukan Coding Untuk Mengimplementasikan seluruh CLASS yang telah dibuat pada tahap desain berorientasi Objek. - Beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Pemilihan Language Programming 2. Kualitas Software

Hal yang harus diperhatikan adalah memilih bahasa pemrograman yang menunjang pemrograman berorientasi objek, misal: C++, Java

Tujuannya adalah untuk menemukan error pada perangkat lunak yang dibuat - Ada 2 tipe dalam melakukan testing, yaitu: 1. Glass Box Testing 2. Black Box Testing

Berdasarkan struktur internal software - Apakah seluruh desain telah diimpelemtasikan? - Dilakukan oleh Software Engineering atau dedicated team

Metodologi yang digunakan: 1. Basis Path Testing (Masing-masing statement didalam software dieksekusi paling sedikit 1 kali) 2. Control Structure Testing (Testing kondisi, aliran data, looping)

Melakukan testing software tanpa melihat struktur isi dari software (program) - Tujuaanya adalah untuk mengetahui apakah software yang dibangun sudah sesuai dengan fungsi yang diinginkan - Dilakukan bersama antara developer dan user

Metodologi yang digunakan: 1. Exhaustive Testing (melakukan testing untuk semua possible value pada input domain) 2. Random Testing (melakukan testing pada subset value dari input domain secara random)

Metodologi yang digunakan: 3. Boundary Value Analysis (melakukan testing pada boundary value), beberapa trik yang digunakan, misal: x 100 ditulis sebagai x > 100.

Ada tiga Dokumentasi yang harus dibuat: 1. Dokumentasi User (User Guide) 2. Dokumentasi Sistem (To Maintain & Modified berisi pase 1-4) 3. Dokumentasi Teknikal (Installation & service Software)

1. Lakukan Tahap Planning 2. Waktu 1 minggu

Format Tugas: 1. Visi Enterprise 2. Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai visi 3. Solusi dalam mengatasi permasalahan

Format Tugas: 4. Kaitan Solusi dengan topik yang diajukan 5. Selamat mengerjakan.

Anda mungkin juga menyukai