5.1
Tujuan 1. Menentukan atau menghitung koefisien kekentalan suatu zat cair menurut hukum Stokes. 2. Menghitung rapat muatan benda. 3. Menghitung rapat muatan cairan. 4. Mengetahui data terbaik dari percobaan dalam menentukan koefisien kekentalan.
5.2
Dasar Teori Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataan viscous yang berarti suatu bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi lunak akan dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas dapat dianggap sebagai gerakan dibagian dalam (internal) suatu fluida. Jika sebuah bola bergerak melalaui cairan yang lain, maka pada bola bekerja gaya penghalang r, yang menurut Hukum Stokes: .. ........................................................................ Persamaan 5.1 Dimana :
: koefisien kekentalan zat cair (cp) r v : jari-jari bola (cm) : kecepatan relative bola dalam zat cair (cm/s2)
Jika bola bergerak jatuh secara vertikal, maka pada bola tersebut bekerja gaya penghalang R, bekerja gaya berat bola sendiri sebesar: ......................... .........................................................Persamaan 5.2 Dan gaya pemegang: ................................................................................ .Persamaan 5.3
Dimana
46
: rapat bola (gram/ml) : rapat cairan (gram/ml) Gaya berat bola = gaya apung ke atas + gaya penghalang ............................................ Persamaan 5.4 Jadi koefisien kekentalan: ........................................................... Persamaan 5.5 ............................................................... Persamaan 5.6
5.3
Alat dan Bahan 5.3.1 Alat Gelas Ukur 500 mL. Bola logam/Kelereng Stopwatch Neraca Digital Jangka Sorong Mistar Gegep/Penjepit 5.3.2 Bahan Minyak Mentah Air
5.4
Prosedur Percobaan 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Mengukur massa dan volume kelereng. 3. Mengukur diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong. 4. Menghitung dan mencatat rapat muatan kelereng. 5. Mengisi gelas ukur dengan minyak sampai 500 mL. 6. Menghitung rapat muatan minyak mentah dan mencatat dalam data. 7. Mengukur tinggi minyak mentah dari dasar gelas ukur. 8. Menjatuhkan kelereng ke dalam minyak mentah dan mencatat waktu yang diperlukan hingga kelereng mencapai ke dasar gelas ukur.
47
9. Menghitung kecepatan kelereng untuk mencapai dasar gelas ukur. 10. Menghitung koefisien kekentalan minyak tersebut. 11. Mengulangi langkah 2 s/d 10 sebanyak 3 kali. 12. Mengulangi langkah 2 s/d 11 untuk air. 13. Membuat data hasil percobaan.
5.5
Hasil Pengamatan
Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Viskositas Minyak
Percobaan 1 2 3
Minyak m(gr) Mf(gr) V(cm3) h(cm) 6 6 6 420 420 420 500 500 500 25,1 25,2 25,3
Percobaan 1 2 3
Air M(gr) Mf(gr) V(cm3) h(cm) 6 6 4 490 490 490 500 500 500 25,1 25,1 25,1
5.6
Pengolahan Data 5.6.1 Viskositas Minyak 1. Percobaan Pertama Diketahui Dkelereng rkelereng mb mf vfluida hfluida t : = 1,68 cm = 0,84 cm = 6 gr = 420 gr = 500 cm3 = 25,1 cm = 0,64 s
48
= 9,81 m/s2 : =? =? =? =? =? : = =
3
Vol.bola =?
(3,14)(0,84)3
= 2,48 cm3 bola = = = 2,41 gr/cm3 fluida = = = 0,84 gr/cm3 v = = = 39,2 cm/s = = = 0,06 cp 2 = ( 0,06 )2 = 0,0036 cp2 g( b o ) 9,81(2,41 0,84)
49
2. Percobaan Kedua Diketahui Dkelereng rkelereng mb mf vfluida hfluida t g Ditanya bola fluida v 2 Jawab Vbola : = 1,66 cm = 0,83 cm = 6 gr = 420 gr = 500 cm3 = 25,2 cm = 0,53 s = 9,81 m/s2 : =? =? =? =? =? : = =
3
Vol.bola =?
(3,14)(0,83)3
50
= = = 47,5 cm/s
= =
g( b o ) 9,81(2,5 0,84)
= 0,052 cp
2
3. Percobaan Ketiga Diketahui Dkelereng rkelereng mb mf vfluida hfluida t g Ditanya bola fluida v 2 Jawab Vbola : = 1,65 cm = 0,825 cm = 4 gr = 424 gr = 500 gr = 25,3 cm = 0,47 s = 9,81 m/s2 : =? =? =? =? =? : = =
3
Vol.bola =?
(3,14)(0,825)3
= 2,35cm3
51
bola
= = = 2,55 gr/cm3
fluida
= = = 0,84 gr/cm3
= = = 53,8 cm/s
= =
g( b o ) 9,81(2,55 0,84)
= 0,47 cp 2 = ( 0,47 )2 = 0,0022 cp2 4. Data Terbaik : = 1+ 2+ 3 = 0,6 + 0,052 + 0,047 = 0,582 cp 2 = (0,582)2 = 0,3387 cp2
= = = 0,194 cp
52
= 0,22
= 0,194
0,22
= 0,414 cp Jadi, nilai data terbaik dari percobaan ini berkisar antara 0,026 cp sampai dengan 0,414 cp.
Tabel 5.3 Hasil Pengolahan Data Viskositas Minyak
Perc Kelereng
3 3 3
Minyak t(s) v(cm/s) 0,64 0,53 0,47 39,2 47,5 53,8 0,06 0,052 0,047 0,582 0,194
2
D(cm) r(cm) m(gr) v(cm ) b mf(gr) v(cm ) f(gr/cm ) h(cm) 1 2 3 1,68 1,68 0,84 0,83 6 6 6 2,48 2,41 420 2,4 2,5 420 500 500 500 0,84 0,84 0,84 25,1 25,2 25,3
1,68 0,825
53
0.06 viskositas (cp) 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 0 39.2 47.5 53.8 v ( cm/s)
5.6.2 Viskositas Air 1. Percobaan Pertama Diketahui Dkelereng rkelereng mb mf vfluida h t Ditanya bola fluida v 2 : = 1,68 cm = 0.84 cm = 6 gr = 496 gr = 500 gr = 25,9 = 0,63 s : =? =? =? =? =?
Vol.bola =?
54
Jawab Vbola
: = =
3
(3,14)(0,84)3
= 2,48 cm3 bola = = = 2,41 gr/cm3 fluida = = = 0,98 gr/cm3 v = = = 42,5 cm/s = = = 0,051 cp 2 = ( 0,051 )2 = 0,0026 cp2 2. Percobaan Kedua Diketahui Dkelereng rkelereng mb mf vfluida hfluida t : = 1,66 cm = 0,83 cm = 6 gr = 49 gr = 500 gr = 25,1 cm = 0,47 s g( b o ) 9,81(2,41 0,98)
55
= 9,81 m/s2 : =? =? =? =? =?
Vol.bola =?
Jawab Vbola
: = =
3
(3,14)(0,83)3
= 2,4 cm3 bola = = = 2,5 gr/cm3 fluida = = = 0,98 gr/cm3 v = = = 53.4 cm/s = = = 0,042 cp
2
g( b o ) 9,81(2.5 0,98)
56
3. Percobaan Ketiga Diketahui Dkelereng rkelereng mb mf vfluida hfluida t g Ditanya bola fluida v 2 Jawab Vbola : = 1,65 cm = 0,825 cm = 4 gr = 490 gr = 500 gr = 25,1 cm = 0,72 s = 9,81 m/s2 : =? =? =? =? =? : = =
3
Vol.bola =?
(3,14)(0,825)3
57
= = = 35 cm/s
= =
g( b o ) 9,81(1.7 0,98)
= 0,03 cp 2 = ( 0,03 )2 = 0,0009cp2 4. Data Terbaik : = 1+ 2+ 3 = 0,051+0,0042+0,003 = 0,123 cp 2 = (0,123)2 = 0,015 cp2
= = = 0,005 cp
= 0,0
= 0,015
0,049
= 0,064 cp
58
Jadi, nilai data terbaik dari percobaan ini berkisar antara 0.034 cp sampai dengan 0,064 cp.
Tabel 5.4 Hasil Pengolahan Data Viskositas Air
Perc Kelereng D(cm) r(cm) m(gr) v(cm ) b mf(gr) v(cm ) f(gr/cm ) h(cm) 1 2 3 1,68 1,66 0.84 0.83 6 6 4 2.48 2.41 490 2,4 2.5 490 500 500 500 0,98 0.98 0,98 25.1 25.1 25.1
3 3 3
Air t(s) v(cm/s) 0,59 0,47 0.72 42.5 54.3 35 0,051 0.042 0,03 0.123 0.005
2
1,65 0.825
0.08
viskositas (cp)
v (cm/s)
5.7
Analisa 5.7.1 Analisa Percobaan Sebelum melakukan percobaan, tiga jenis kelereng yang sudah tersedia diukur diameternya menggunakan jangka sorong, dan dihasilkan 1,68 cm. Setelah itu masing-masing kelereng diukur massanya yaitu 6 gram. Setelah itu massa cairan minyak beserta volumenya diukur dan dihasilkan sebesar 420 gram untuk massa cairan dan 500 mL untuk volumenya. Setelah itu ketiga kelereng dimasukkan satu
59
persatu ke dalam minyak tadi, dan diukur waktu serta jarak pada kelereng tersebut. Pada kelereng satu diperoleh jarak 25,1 cm dengan waktu 0,64 sekon. Sedangkan untuk kelereng yang kedua dengan ketinggian 25,2 dengan waktu 0.53 dan ketiga diperoleh ketinggian 25.3 dalam waktu 0.47 sekon. Selanjutnya mengukur volume kelereng, dan diperoleh berturut-turut sebesar 2.48 cm3, 2.4 cm3, dan 2.35 cm3. Kemudian kecepatan masing-masing kelereng adalah 39.2 m/s2, 47.5 m/s2, dan 53.8 m/s2 untuk masing-masing kelereng yang diperoleh dari jarak dibagi waktu yang dihasilkan oleh kelereng. sedangkan ratarata dari koefisien air tersebut adalah 0.194 cp dan koefisien zat cair yang diuji oleh masing-masing kelereng yaitu berturut-turut 0.06 cp, 0.052 cp, dan 0.047 cp. Data terbaik yang diperoleh dari percobaan ini yaitu berkisar - 0.026 sampai 0.414. Sebelum melakukan percobaan yang kedua yaitu
menentukan koefisien kekentalan air , tiga jenis kelereng yang sudah tersedia diukur diameternya menggunakan jangka sorong, dan dihasilkan 1,68 cm, 1,66 cm, dan 1,65 cm Setelah itu masingmasing kelereng diukur massanya berturut-turut yaitu 6 , 6 dan 4 gram. Setelah itu massa cairan air beserta volumenya diukur dan dihasilkan sebesar 490 gram untuk massa cairan dan 500 ml untuk volumenya. Setelah itu ketiga kelereng dimasukkan satu persatu ke dalam air tadi, dan diukur waktu serta jarak pada kelereng tersebut. Pada kelereng satu diperoleh jarak 25.1 cm dengan waktu 0.51 sekon. Sedangkan untuk kelereng yang kedua diperoleh ketinggian 25,1 dalam waktu 0.47 sekon dan ketiga diperoleh ketinggian 25,1 dengan waktu 0,72 sekon. Selanjutnya mengukur volume bola, dan diperoleh berturutturut sebesar 2.48 cm3, 2.4 cm3, dan 2.35 cm3 Kemudian kecepatan masing-masing kelereng adalah 42.5 m/s2, 54.3 m/s2, dan 35 m/s2 untuk masing-masing kelereng yang diperoleh dari jarak dibagi waktu yang dihasilkan oleh kelereng. sedangkan rata-rata dari koefisien minyak tersebut adalah 0.005 cp dan koefisien zat cair
60
yang diuji oleh masing-masing kelereng yaitu berturut-turut 0.051 cp, 0.042 cp, dan 0.03 cp. Data terbaik yang diperoleh dari percobaan ini yaitu berkisar -0.034 cp sampai 0.640 cp. 5.7.2 Analisa Kesalahan Dari percobaan yang dilakukan terdapat beberapa
kesalahan, diantaranya : Kesalahan dalam menggunakan stopwatch serta ketidakakuratan dalam menggunakan stopwatch. Terburu-buru dalam menjalankan praktikum sehingga terjadi kesalahan saat berlangsungnya praktikum. Kurang teliti dalam mempersiapkan peralatan yang akan digunakan sehingga sedikit mengganggu jalannya praktikum. Kurang tertibnya para praktikan sehingga sedikit mengganggu jalannya praktikum.
5.8
Kesimpulan Dari percobaan dalam menentukan koefisien kekentalan dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Viskositas ialah tingkat kekentalan dari suatu benda. 2. Koefisien kekentalan minyak pada : Percobaan pertama sebesar 0.06 cp. Percobaan kedua sebesar 0.052 cp. Percobaan ketiga sebesar 0.047 cp. 3. Pada percobaan koefisien kekentalan pada minyak, rapat muatan kelereng yaitu, pada : Percobaan pertama sebesar 2,41 g/cm3. Percobaan kedua sebesar 2.5 g/cm3. Percobaan ketiga sebesar 2.55 g/cm3. 4. Koefisien kekentalan air pada : Percobaan pertama sebesar 0.02 cp. Percobaan kedua sebesar 0.05 cp. Percobaan ketiga sebesar 0.08 cp.
61
5. Pada percobaan koefisien kekentalan pada air, rapat muatan kelereng yaitu, pada : Percobaan pertama sebesar 2,41 g/cm3. Percobaan kedua sebesar 2,,5 g/cm3 Percobaan ketiga sebesar 2,55 g/cm3. 6. Data terbaik koefisien kekentalan pada : Minyak berkisar antara -0.026 cp sampai dengan 0.414 cp. Air yaitu berkisar antara 0.034 cp sampai 0.064 cp. 7. Rapat muatan muatan suatu fluida sangat mempengaruhi besarnya koefisien kekentalan suatu fluida tersebut.
62