SUMUT s
s I
JL. SISINGAMANGARAJA NO. 292 TELEPON (0634) 21030, PADANGSIDIMPUAN 22711. PROV. SUMUT
R I G A S I
D A N
R A W A
III
I. LATAR BELAKANG
Daerah Irigasi Batang Ilung merupakan daerah dataran yang memanjang
di sebelah kiri dan kanan Sungai Batang Pane, dimana sebagian besar areal berada di sebelah kanan Sungai Batang Pane dan sebagian kecil berada di sebelah kiri, dengan luas areal total 4.194 Ha. Daerah irigasi ini dibatasi oleh daerah berbukit di sebelah kiri dan kanannya dengan elevasi areal DI. Batang Ilung + 90 m dpl. DI. Batang Ilung pertama kali dikembangkan oleh masyarakat pada tahun 1960 seluas 1.375 Ha dengan pengambilan bebas (free intake) dan membuat empangan. Pembangunan Bendung Batang Ilung dan jaringan irigasi dimulai pada tahun 1983 dengan dana Loan ADB dan APBN dan selesai dibangun Tahun Anggaran 1991-1992 dan pada Tahun 1994 telah dioperasikan sehingga dapat melaksanakan Pola Tanam seluas 4.194 Ha dengan intensitas tanam sebesar 200%.
Sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang, terjadi penurunan kemampuan
dari jaringan irigasi Batang Ilung dimana areal irigasi yang dapat diairi sebesar 1.677,6 Ha (40% dari areal irigasi DI. Batang Ilung).
Sumber Air
Curah hujan tahunan rata-rata Luas cathment area Panjang Sungai Elevasi sungai di hulu Elevasi sungai di hilir Penggunaan lahan
B.
Bendung
Type Bendung Lebar Bendung Tinggi Bendung Panjang Apron Banjir Rencana / Q 100 Bagian Hulu Bendung Pintu Pengambilan
Panjang Tanggul Penutup Tinggi Tanggul Lebar Atas Tanggul Lebar Bagian Bawah Panjang Jembatan Jalan Raya Lebar Jembatan Jalan Raya Panjang Jalan Masuk (Access Road) Lebar Jalan Masuk (Acces Road)
: : : : : : : :
m m m m m m m m
C.
Saluran Induk 1 buah Saluran Sekunder Bangunan Sadap & Pelengkap Jalan Inspeksi Saluran Tersier Jumlah Petak Tersier
m m Buah m m Buah
Jaringan Tersier
Melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Batang Ilung seluas 4.194 Ha yang meliputi kegiatan : Review Desain Konstruksi Pengawasan
Tujuan :
Untuk mendapatkan hasil konstruksi yang dapat bermanfaat dalam menunjang kegiatan pertanian khususnya tanaman pangan pada areal irigasi DI. Batang Ilung
Sasaran :
Mengembalikan dan meningkatkan intensitas tanam pada DI. Batang Ilung melalui layanan air irigasi yang sesuai dengan kebutuhan dan pola tanam Meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman pangan, khususnya Propinsi Sumatera Utara.
Bolak dan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara. Secara geografis berada pada 1o2920 LU dan 99o3918 BT.
Untuk
pencapaian ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh 345 km dari kota Medan.
PETA LOKASI
IV. PERMASALAHAN
Bendung dan Jaringan DI. Batang Ilung telah mulai dioperasikan setelah selesai konstruksi pada tahun 1994 sampai sekarang dan telah berumur 17 tahun. Pengoperasian tersebut diikuti dengan pelaksanaan kegiatan Operasional dan Pemeliharaan (O&P) dengan kemampuan dana yang sangat minim serta kurangnya kesadaran masyarakat petani untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan O&P sehingga kurang terpeliharanya Jaringan Irigasi (rusak), hal ini mengakibatkan : Penurunan fungsi jaringan Tingginya sedimen yang terangkut di saluran sehingga mengakibatkan sedimentasi pada saluran induk, sekunder dan tersier Berkurangnya kapasitas saluran induk, sekunder dan tersier, sehingga pembagian air tidak dapat dilaksanakan dengan baik yang berakibat terjadinya pengambilan air secara liar langsung dari saluran induk dan sekunder Menurunnya produksi padi antara 30% - 50% Organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) kurang berkembang.
Adapun kerusakan Bendung dan Jaringan Irigasi DI. Batang Ilung adalah : Bendung Kesulitan Pengopersaian pintu karena sifatnya masih manual. Pintu penguras dan pintu intake sulit dioperasikan karena tingginya sedimentasi depan pintu (Upstream Bendung). Saluran Induk Terjadinya sedimentasi pada saluran dengan kedalaman 3080 cm, sepanjang 6.3 km, akibat sering terjadinya longsoran tebing. Kerusakan saluran pasangan akibat tekanan tanah tebing saluran. Kerusakan pintu-pintu bangunan.
Saluran sekunder Saluran Sekunder Sigama, panjang Saluran Sekunder Bandar, panjang Saluran sekunder Gunung Manaon
Dengan kerusakan : Sedimentasi pada saluran dengan kedalaman 30 70 cm Pengaliran air tidak berjalan lancar perlu perubahan konstruksi Kerusakan jalan inspeksi Kerusakan pintu bangunan Kebocoran saluran karena kondisi saluran sudah rusak (patah, keropos) Terjadinya longsoran tabung saluran, karena sebagian saluran masih saluran tanah Kerusakan jaringan tersier 1.680 Ha dari total 4.194 Ha Perbaikan saluran gendong dan perubahan saluran karena saluran irigasi berfungsi juga sebagai saluran pembuang, saluran pembuang sangat dibutuhkan untuk menyalurkan air dari tebing saluran tidak langsung kesaluran irigasi Saluran Sekunder Gunung Manaon saluran putus (amblas) sepanjang 40 m lokasi antara BGm.5 s/d BGm.6 sehingga areal tidak bisa diairi seluas 734 Ha antara BGm.5 s/d BGm.12, terjadi kekeringan Saluran Sekunder Sigama, saluran pasangan menyempit akibat desakan tanah perbukitan, kemudian tingginya sedimen pada saluran akibat longsoran, kerusakan pintu-pintu sehingga tidak bisa melaksanakan pengaturan air. Sehingga tidak bisa diairi seluas 641 Ha antara BBi.4 s/d BS.7, terjadi kekeringan