Anda di halaman 1dari 27

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran amat penting untuk membangun peradaban bangsa sebesar Indonesia. Pendidikan merupakan sarana efektif untuk meningkatkan kecerdasan warga negara dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kesejahteraan umat manusia. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional dari bangsa ini adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Agar bangsa ini mampu bersaing dalam percaturan global dan mencapai kemandirian di masa mendatang, pemerintah harus memiliki kesadaran politik (political will) yang kuat dalam melakukan reformasi pengelolaan pendidikan. Keberhasilan reformasi dalam pengelolan pendidikan secara nasional diharapkan akan mampu mendorong keberhasilan reformasi di bidang hukum, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Karena melalui pengelolaan pendidikan yang berkualitas akan lahir sumber daya manusia yang unggul dan siap berkompetisi. Semangat reformasi di bidang pendidikan harus diarahkan pada upaya mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Karena itu, reformasi pengelolaan pendidikan harus memegang prinsip demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan juga perlu diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraannya dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Dalam konteks otonomi lembaga pendidikan di tingkat sekolah dan perguruan tinggi, diterapkannya prinsip-prinsip: otonomi, akuntabilitas, transparansi, penjaminan mutu, layanan prima, akses yang berkeadilan, keberagaman, keberlanjutan, serta partisipasi PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 1

atas tanggung jawab negara dalam penyelenggaraan pendidikan formal diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan-permasalahan pendidikan yang masih membelenggu. Sehingga, pengelolaan pendidikan formal di Indonesia ke depan, diharapkan makin tertata dengan baik, makin profesional dan mampu membuat satu sistem pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan mutu, kualitas dan daya saing. Pemerintah kini mesti melakukan terobosan dalam pengelolaan pendidikan yang semakin bisa menjamin kemudahan semua warga negara Indonesia dalam mendapatkan haknya di bidang pendidikan secara adil dan merata, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. Pendidikan yang berkualitas dan bermutu harus bisa dinikmati segenap anak bangsa dari berbagai lapisan apa pun. Dengan tanpa ada diskriminasi dan stratifikasi ekonomi. Selagi mereka berprestasi dan memiliki bakat unggul, maka ia layak untuk mendapatkan pelayanan pendidikan. Sehingga, bangsa ini dapat melahirkan generasi yang cerdas, kreatif, inovatif dan kompetitif serta lebih maju dan mampu dalam persaingan global, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kesejahteraan umat manusia.

1.2. Rumusan Masalah Laporan ini membahas mengenai berbagai aspek dalam pengelolaan suatu instansi, khususnya SMP negeri 32 Bandung. Secara khusus, berikut deskripsi permasalahan dalam pembahasan laporan ini. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengelolaan kelas Pengelolaan kurikulum Pengelolaan peserta didik Pengelolaan fasilitas Pengelolaan keuangan Pengelolaan humas dan sekolah

1.3.

Tujuan Penulisan Laporan

a. Tujuan Umum Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui secara pasti bagaimana pengelolaan suatu sekolah khususnya SMP Negeri 32 bandung, juga untuk mengetahui standar pengelolaan sekolah di lingkungan SMP Negeri 32 Bandung. PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 2

b. Tujuan Khusus Tujuan khusus merupakan inti pokok dari tujuan umum yang ingin dicapai atau diketahui oleh penyusun sebagai tambahan ilmu pengetahuan baru. Adapun tujuan khusus dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan pada mata kuliah pengelolaan pendidikan.

1.4. Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mengumpulkan data dengan melaksanakan kajian literatur dan melakukan observasi mengetahui keadaan yang sebenarnya. 1. Observasi Observasi merupakan penelaahan dan pengamatan yang dilakukan oleh penyusun. Observasi ini dilaksanakan dengan mempelajari data-data dan fakta yang berhubungan dengan dunia tenaga kependidikan. 2. Wawancara Penyusun juga melakukan tanya jawab langsung dengan Wakasek bidang kesiswaan SMP Negeri 32 Bandung dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pengelolaan sekolah. 3. Studi Pustaka Penyusun mengumpulkan referensi sebagai bahan penyusunan laporan yaitu dengan membaca buku dari beberapa sumber. langsung ke lapangan untuk

1.5. Sistematika Penyusunan Laporan Sistematika merupakan uraian singkat dari penyusunan suatu karya ilmiah. Adapun sistematika dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penyusun memaparkan secara singkat latar belakang dari penyusunan makalah yang berupa alasan-alasan penting yang mendasari pentingnya penyusunan makalah ini. BAB II KAJIAN TEORITIK Dalam bab ini penyusun memaparkan secara lebih rinci teori-teori tentang pengelolaan pendidikan. Teori-teori tersebut penyusun dapatkan dari penerimaan materi selama kegiatan kuliah dan studi kepustakaan.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 3

BAB III HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN Hasil observasi merupakan uraian mengenai data yang di peroleh penyusun setelah melakukan observasi langsung ke SMP Negeri 32 Bandung. Adapun data yang akan diuraikan dalam makalah ini merupakan data yang diperlukan atau dijadikan

permasalahan-permasalahan dalam makalah ini. Artinya bahwa data permasalahanpermasalahan makalah ini diuraikan sesuai dengan masalah-masalah yang telah ditetapkan dalam rumusan masalah. Kemudian penyusun mendiskusikan dan membandingkan temuan dari hasil observasi tersebut dengan dasar/kajian teoritik. BAB IV PENUTUP Dalam bab ini, disajikan penafsiran/pemaknaan dari penyusun berupa kesimpulan terhadap semua hasil observasi yang telah diperoleh. DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka memuat sumber tertulis atu tercetak yang pernah dikutip dan digunakan dalam makalah ini. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran dalam makalah ini berisi semua dokumen yang digunakan dalam observasi dan semua dokumen yang digunakan dalam penyusunan makalah ini.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 4

BAB II KAJIAN TEORITIK

2.1 Pengertian Pengelolaan Pendidikan Kegiatan dalam sistem pendidikan nasional secara umum meliputi dua jenis yaitu pengelolaan pendidikan dan kegiatan pendidikan. Pengelolaan pendidikan berasal dari kata manajemen, sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi ( Oteng Sutisna:1983). Dapat diartikan pengelolaan pendidikan sebagai supaya untuk menerapkan kaidah-kaidah adiministrasi dalam bidang pendidikan. Pengelolaan pendidikan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengawasan dan pengembangan. Pengelolaan pendidikan. Pengelolaan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dimana keempat proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Menurut Griffin pengelolaan adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa fungsi dari pengelolaan itu sendiri adalah sebagai berikut: Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Pengarahan (Directing ) Pengawasan Pengembangan

Definisi Pengelolaan Pendidikan menurut UU Pasal 50 secara umum adalah : 1. Pengelolaan sistem Pendidikan nasional merupakan tanggungjawab Menteri 2. Pemerintah menentukan kebijaksanaan, dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 5

3. Pemerintah dan / atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional 4. Pemerintah Daerah propinsi melakukan koordinasi atas penyelenggaraan pendidikan, pengembangan, tenaga kependidikan dan penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan lintas daerah / kabupaten / kota untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah 5. Pemerintah kabupaten / kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikan menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal 6. Perguruan tinggi menentukan kebijakan dan memiliki otonomi dalam mengelola pendidikan di lembaganya 7. Ketentuan mengenai pengelolaan pendidikan sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah Sedangkan menurut Pasal 51 : 1. Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dan prinsip manajemen berbasis sekolah, madrasah 2. Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas publik, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan. 3. Ketentuan mengenai pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah 4. Definisi Pengelolaan Pendidikan Menurut Hukum (Pasal 53) adalah bahwa : 5. Penyelenggaraan dan/ Atau Satuan Pendidikan formal didirikan oleh pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan 6. Badan Hukum Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berfungsi memberikan pelayanan Pendidikan kepada peserta didik 7. Badan Hukum Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berprinsip nirlaba dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan 8. Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur dengan UU tersendiri.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 6

2.2 Landasan Hukum Pengelolaan pendidikan mengacu pada undang-undang dan peraturan pemerintah sebagai berikut: 1. Undang-undang no.2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan pemerintah no.28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar. 3. Keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan no. 060/V/1993 tentang Kurikulum Pendidikan Dasar. 4. Keputusan Kepala kantor wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat no. 979/102/kep/I/1994 tentang kurikulum Muatan Lokal Pendidikian Dasar Propinsi Jawa Barat. 5. Keputusan Kepala Dinas Kota Cimahi no. 800/1330-Disdik/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pendapatan dan Belanja Sekolah. Standar Pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, atau nasional agar tercapai efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan menjadi tanggung jawab kepala satuan pendidikan. Dasar hukum standar pengelolaan pendidikan yaitu UU No.20 tahun 2003 tentang standar nasional pendidikan pasal 50, 51, dan 52, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 49 dan 59 serta Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan. Menurut PP No 19 Tahun 2005, Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.

Standar Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan

(1) Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas (2) Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian dalam pengelolaan

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 7

akademik, operasional, personalia, keuangan, dan area fungsional kepengelolaan lainnya yang diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.

Standar Pengelolaan Oleh Pemerintah Daerah

(1) Pemerintah Daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program: a. wajib belajar; b. peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah; c. penuntasan pemberantasan buta aksara; d. penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat; e. peningkatan status guru sebagai profesi; f. akreditasi pendidikan; g. peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat; h. pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan.

Standar Pengelolaan Oleh Pemerintah

Pemerintah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program: a. wajib belajar; b. peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi; c. penuntasan pemberantasan buta aksara; d. penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat;

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 8

e. peningkatan status guru sebagai profesi; f. peningkatan mutu dosen; g. standarisasi pendidikan; h. akreditasi pendidikan; i. peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan lokal, nasional, dan global; j. pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan; k. Penjaminan mutu pendidikan nasional. Dalam Permendiknas no.19 tahun 2007, standar pengelolaan pendidikan meliputi perencanaan program, pelaksanaan program kerja, pengawasan dan evaluasi serta kepemimpinan sekolah/madrasah. 2.3 Tujuan Pengelolaan Pendidikan 1. Untuk meningkatkan dan memaksimalkan segenap sumberdaya pendidikan sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan. 2. Sebagai acuan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, sekaligus sebagai alat evaluasi penyelenggaraan kegiatan baik selama pengelolaan berlangsung maupun akhir tahun pelajaran.

2.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup pengelolaan pendidikan SMP merupakan upaya untuk menggali, memupuk, menggerakan dan mempertahankan sumber daya pendidikan secara seimbang dan berkesinambungan demi tercapainya tujuan melalui sistem kerja sama. Adapun bidang garapan antara lain:

1. Pengelolaan Kurikulum. 2. Pengelolaan Kesiswaan. 3. Pengelolaan Ketenagaan. PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 9

4. Pengelolaan Keuangan. 5. Pengelolaan Sarana Prasarana. 6. Pengelolaan Potensi Masyarakat Sekitar. 7. Pengelolaan Program SK. 8. Pengelolaan Administrasi Sekolah. 9. Pengelolaan BP/BK. 10. Pengelolan Laboratorium. 11. Pengelolaan Perpustakaan. 12. Pengelolaan Hasil Penelitian. 13. Pengelolaan Manajemen keterampilan. 2.5 Perencanaan Program Visi Sekolah Sekolah merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya. b. Visi sekolah yaitu : 1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang; 2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; 3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional; 4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah; 5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; 6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. 2. Misi Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan misi serta mengembangkannya. b. Misi sekolah/madrasah: 1) memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; 2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 10

3) menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah; 4) menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah; 5) memuat pernyataan umum dan khusus sekolah/madrasah; 6) memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat; 7) dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; 8) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. 3. Tujuan Sekolah/Madrasah a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan tujuan serta mengembangkannya. b. Tujuan sekolah/madrasah: 1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); 2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; 3) mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh yang berkaitan dengan program

sekolah/madrasah dan Pemerintah; 4) mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; 5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. Dalam pengelolaan pendidikan, Visi, Misi dan tujuan merupakan aspek

Pengembangan dalam kegiatan pengelolaan pendidikan di SMP. Institusi pendidikan yang maju dilandasi oleh Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, Seni dan Imtaq serta mantap dalam mengemban tugas pendidikanDalam pengelolaan pendidikan, Visi, Misi dan tujuan merupakan aspek Pengembangan dalam kegiatan pengelolaan pendidikan. Institusi pendidikan yang maju dilandasi oleh Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, Seni dan Imtaq serta mantap dalam mengemban tugas pendidikan. PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 11

A. Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah selaku pemimpin(leader) keberadaannya. A. Memiliki kepribadian yang kuat. B. Memahami kondisi anak buah dengan baik. C. Memiliki visi dan memahami sekolah D. Memilki kemampuan mengambil keputusan E. Memiliki kemampuan berkomunikasi.

Kepala sekolah selaku pimpinan, mempunyai tugas: A. Menyusun perencanaan. B. Mengorganisasikan kegiatan. C. Mengarahkan kegiatan. D. Mengkoordinasikan kegiatan. E. Melaksanakan pengawasan. F. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan. G. Menentukan kebijaksanaan. H. Mengadakan rapat. I. Mengambil keputusan mengatur proses belajar mengajar. J. Mengatur administrasi: kantor, siswa, pegawai, perlengkapan, keuangan/RAPBS. K. Mengatur organisasi intra sekolah. L. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha. M. Menyusun program. N. Menyusun organisasi/personil sekolah.

Kepala sekolah selaku pendidik(educator) mempunyai tugas: A. Membimbing guru. B. Membimbing karyawan. C. Membimbing siswa. D. Mengembangkan staff. E. Belajar untuk mengikuti perkembangan IPTEK. F. Memberi contoh mengajar yang baik.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 12

Kepala sekolah selaku pengelola (manager) memiliki tugas: A. Menyusun program. B. Menyusun organisasi/personalia di sekaloh. C. Mengerkan staff (guru dan karyawan). D. Mengoptimalkan sumber daya sekolah. E. Mengadakan pengawasan

Kepala sekolah selaku penyelia (supervisor) bertugas menyelenggarakan supervise mengenai : A. Menyusun program supervisi B. Kegiatan belajar mengajar C. Pemanfaatan hasil supervisi D. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan/bimbingan karir E. Kegiatan ekstrakurikuler F. Kegiatan ketatausahaan G. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha

Kepala sekolah selaku motivator bertugas : A. Mengatur lingkungan kerja (fisik) B. Mengatur suasana kerja (non fisik) C. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman

Kepala sekolah melaksanakan management operasi sekolah Kepala sekolah membentuk komite sekolah Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah. B. Wakil kepala sekolah A. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program. B. Pengorganisasian C. Pengarahan D. Ketenagaan E. Pengoordinasian F. Pengawasan PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 13

G. Penilaian H. Identifikasi dan pengumpulan data I. penyusunan program Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam urusan urusan sebagai berikut : A. Kurikulum 1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan 2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajran 3. Mengatur penyusunan program pengajaran (program semester). Program satuan pelajar dan persiapan mengajar dan penyusunan kurikulum 4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kerikuler dan ekstrakurikuler 5. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas. Kriteria kelulusan dan laporan kemajuan belajar 6. Mengatur program perbaikan dan pengajaran 7. Mengatiurv pemanfaatan lingkungan sebagai kemajuan belajar 8. Mengatur pengembangan MGMPP dan koordinator mata pelajaran 9. Mengatur mutasi siswa 10. Melakukan supervise admininstrasi dan akademis 11. Dan Menyusun laporan B. Kesiswaan 1. Mengatur program dan bimbingan dan konseling 2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan) 3. Mengatur dan membina program Kegiatan OSIS meliputi : Kepramukaan, Palang Merah Remaja, (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah ( PKS), Paskibra. 4. Mengatur program pesantren kilat 5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa Teladan Sekolah 6. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan 7. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapatkan beasisiwa C. Sarana dan Prasarana 1. Merencanakan kebutuhan dan prasarana untuk menunjang Proses Belajar Mengajar 2. Merencanakan program pengadaannya 3. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 14

4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian 5. Mengatur pembukuannya 6. Menyusun laporan D. Hubungan Dengan Masyarakat 1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan KOMITE SEKOLAH dan peran KOMITE SEKOLAH 2. Menyelenggarakan bakti sosial, karya siswa 3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan sekolah (gebyar pendidikan) 4. Menyusun laporan

C. Guru Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tangung jawab seoang guru meliputi : A. Membuat perangkat pengajaran - AMP - Program Tahunan / Semester - Program Satuan Belajar - Program Rencana Pengajaran - Program Mingguan Guru - LKS B. Melaksanakan kegiatan pembelajaran C. Melaksanakan kegiatan penilaian per semester/tahun D. Mengisi daftar nilai siswa E. Melaksanakan hasil analisis evaluasi belajar F. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran G. Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses belajar mengajar H. Membuat alat pelajaran/ alat program I. Membuat alat pelajaran / alat peraga J. Menciptakan karya seni K. Mengikuti kegiatan pembangunan kurikulum L. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah M. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 15

N. Membuat lembar kerja siswa (LKS) O. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa P. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pembelajaran Q. Mengatur kebersihan ruang kelas dan praktikum R. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya

D. koordinator Bidang Study / Mata Pelajaran Ketua kelompok mata pelajaran sejenis membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan program dan pengembangan mata pelajaran sejenis b. Koordinasi penggunaan ruang sama c. Koordinasi kegiatan guru-guru mata pelajaran d. Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam proses belajar mengajar

E. wali Kelas Wali kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Pengelolaan kelas b. Penyelenggaraan administrasi administrasi kelas yan meliputi : 1. Denah tempat duduk siswa 2. Papan absensi siswa 3. Daftar pelajaran kelas 4. Daftar piket kelas 5. Buku absensi siswa 6. Buku kegiatan belajar mengajar 7. Tata tertib kelas c. Penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa d. Pengisisan daftar kumpulan nilai siswa (legger) e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa f. Pencatatn mutasi siswa g. Pengisisn buku laporan pendidikan (raport) h. Pembagian buku laporan pendidikan (raport)

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 16

F. Guru Binbingan Dan Konseling Bimbingan dan knseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Penyusuna program pelaksanaan bimbingan konseling b. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar d. Memberikan saran, pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling f. Menyususn ststistik hasil penilaian bimbingan dan konseling g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi h. Menyususn dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling i. Menyususn laporan pelaksanaan bimbingan konseling G. Perpuatakaan Sekolah Perpustakaan sekolah membantu Kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka b. Pegurusan pelayanan perpustakaan c. Perencanaan pengembanan perpustakaan d. Pemeliharaan dan pertbaikan buku atau bahan pustaka e. Inventarisai dan pengadministrasian buku-buku/bahan pustaka f. Penyimpanan buku-buku perpustakaan g. Menyususn laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara terbuk H. Laboratorium Pengelola Laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Pernecanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium b. Menyususn jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium c. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium d. Memelihara dan memperbaiki alat-alat laboratorium e. Invenrarisasi Peminjam alat-alat laboratorium f. Menyususn laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 17

I.

Kepala tata usaha Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan program tata usaha b. Pengelolaan keuangan sekolah c. Pengurusan administrasi guru, siswa dan pegawai d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha e. Penyusunan administrasi sekolah f. Penyusunan dan penyajian data atau statistic sekolah g. Mengkoordinasikan melaksanakan 6 K h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala. J. Teknisi Media

Teknisi media membantu kepala sekolah dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut : a. Merencanakan pengadaan alat-alat media b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media c. Penyusun program kegiatan teknisi media d. Mengatur penyimpangan, pemeliharaa dan perbaikan alat-alat media e. Inventarisasi dan pengadministrasian alat alat media f. Menyusun laporan pemanfaatan alat-alat media K . layanan teknis dibidang keamanan (penjaga/satpam)

a. Mengisi buku catatan kejadian b. Mengantar dan memberi petunjuk tamu sekolah c. mengamankan pelaksanaan upacara, PBM, EBTA/EBTANAS dan rapat d. menjaga kebersihan pos jaga e. menjaga ketenangan dan keamanan siang dan malam f. merawat peralatan jaga malam g. melaporkan kejadian secepatnya (bila ada)

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 18

BAB III HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

3.1. Profil SMP Negeri 32 Bandung Detail Sekolah NPSN Jenjang Sekolah Status Lokasi No telepon : 20219413 : Menengah Pertama : Negeri Dibawah Diknas : Jalan Arjuna no. 18 Bandung : 022-6072410.

Badan Pengelola Sekolah Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah WKS Bidang Kurikulum WKS Bidang Kesiswaan WKS Bidang Sarana WKS Bidang Humas : Dani Ramdani, SPd. MPd : Daryanto, SPd : Tati Herawati SPd : Drs. Iwan Ruskandar : Dra. Lilis Surtini : Dra. Sumiati

Tugas Pokok dan Fungsi Mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi pendidikan dalam berbagai bidang studi. Mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya, menguasai bahasa nasional dan internasional serta mampu hidup di tengah-tengah masyarakat dimana siswa berada.

Tujuan Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan ilmu, berakhlak mulia serta melaksanakan syariat yang dianutnya, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggng jawab. PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 19

Membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi pada jenjang pendidikanyang lebih tinggi dan mampu hidup di tengah masyarakat. Mengembangkan dan mengimplementasikan model kurikulum, model pembelajaran, model pengembangan bahan ajar, model media pendidikan, model sistem dan alat evaluasi, dan model bimbingan belajar bagi siswa pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan.

Mengembangkan budaya belajar, budaya hidup sehat, dan budaya kerja keras bagi segenap peserta didik. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten pada bidang keahliannya.

JABATAN DAN DESKRIPSI JABATAN TENAGA KEPENDIDIKAN No. 1. Jabatan Kepala Sekolah Deskripsi Tugas Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya baik ke dalam maupun ke luar yakni dengan melaksanakan segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuanketentuan yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih tinggi. 2. Wakil Kepala Sekolah (Urusan Kurikulum) Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatankegiatan yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan kurikulum dan proses belajar mengajar. 3. Wakil Kepala Sekolah (Urusan Kesiswaan) 4. Wakil Kepala Sekolah (Urusan Sarana dan Prasaran) 5. Wakil Kepala Sekolah (Urusan Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan ekstra kurikuler. Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan inventarisasi pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta keuangan sekolah. Bertanggung jawab membantu kepala sekolah dalam penyelenggaraan pelayananPENGELOLAAN PENDIDIKAN | 20

Pelayanan Khusus)

pelayanan khusus, seperti hubungan masyarakat, bimbingan dan penyuluhan, usaha kesehatan sekolah dan perpustakaan sekolah.

6.

Guru

Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas mengajar (membelajarkan) peserta didik.

7.

Guru BP

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program bimbingan dan penyuluhan di sekolah dengan membantu menanggulangi masalah-masalah pribadi, kesulitan belajar dan karir masa depan peserta didik.

8.

Pengembang Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Bertanggung jawab atas penyelenggaraanpenyelenggaraan program-program pengembangan kurikulum dan pengembangan alat bantu pengajaran. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program pengembangan alat pengukuran dan evaluasi kegiatan-kegiatan belajar dan kepribadian peserta didik.

9.

Pengembang Tes

10.

Pustakawan

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah.

11.

Laboran

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan pengelolaan laboratorium sekolah.

12.

Teknisi Sumber Belajar

Bertanggungjawab atas pengelolaan dan pemberian bantuan teknis sumber-sumber belajar bagi kepentingan belajar peserta didik dan pengajaran guru.

13.

Pelatih

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program kegiatan latihan seperti olah raga, kesenian, keterampilan yang diselenggarakan di sekolah. PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 21

14.

Petugas Tata Usaha

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan pelayanan administratif atau teknis operasional pendidikan di sekolah.

3.2 Pengelolaan Kelas Di lingkungan SMP Negeri 32 Bandung terdapat 21 kelas yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII, dengan masing-masing kelas terdiri dari 40 murid. Setiap kelas memiliki lus 9x7 m2. Ruang kelas ditata sedemikian rupa dengn posisi menghadap papan tulis dengan fentilasi yang cukup memadai. Ruang kelas dikelola oleh siswa dibantu oleh pihak penjaga sekolah. sedangkan dalam pengelolaan kegiatan didalam masing-masing kelas dikelola oleh wali kelas masingmasing dibantu oleh wakil siswa (KM).

3.3 Pengelolaan Kurikulum Kurikulum yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 32 bandung yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ditetapkan oleh pemerintah pusat, kemudian pihak sekolah membuat silabus dan RPP yang merupakan perluasan dari kurikulum yang telah ditetapkan. Silabus dan RPP dibuat berdasarkan ketetapan-ketetapan yang ada. Ketetapan-ketetapan di bidang penyusunan kurikulum diatur oleh wakil kepala sekolah di bidang kurikulum beserta staf. Tenaga Pengajar adalah lulusan terbaik dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Perguruan Tinggi terbaik lainnya, berpengalaman dalam bidang ilmunya serta selalu mengembangkan kemampuannya.

3.4 Pengelolaan Peserta Didik Seleksi Masuk Dalam penerimaan siswa baru, SMP Negeri 32 menggunakan system online. Sistem online digunakan guna menyesuaikan dengan standarisasi dan modernitas yang ditetapkan pemerintah terhadap bidang pendidikan.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 22

Tata Tertib SMP Negeri 32 Bandung menetapkan beberapa aturan bagi siswanya baik itu dalam waktu belajar maupun dalam penampilan. Tata Tertib siswa SMP Negeri 32 Bandung ditetapkan secara tertulis dalam Buku Data Siswa SMP Negeri 32 Bandung (dilampirkan). Peraturan tata tertib siswa dikelola oleh Wakil Kepala Sekolah di bidang kesiswaan. Buku Sumber Sehubungan dengan adanya pelarangan jual beli buku didalam area sekolah, SMP Negeri 32 menggunakan buku sumber hasil dari sumbangan dana BOS yang diberikan pemerintah. dalam pemanfaatan buku BOS ini dirasa kurang maksimal mengingat ada beberapa isi buku yang tidak sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. untuk menyiasatinya, guru memberikan catatan-catatan sebagai tambahan ilmu yang tidak didapat didalam buku sumber. Buku elektronik belum merambah ke sekolah ini. Ekstrakurikuler Dalam pengembangan bakat dan minat siswa, SMP Negeri 32 menyediakan beberapa pilihan ekstra kurikuler, antara lain :

Osis Paskibra Pramuka PMR

3.5 Pengelolaan Fasilitas

Prasarana Akademis meliputi : Ruang Kelas 21 Ruangan Laboratorium IPA Laboratorium komputer Ruang multimedia Perpustakaan Ruang BK Ruang guru Ruang kepala sekolah Lapangan olah raga PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 23

Lapangan Olahraga Kantin

Pembaharuan sarana dan prasarana dilakukan tnpa batasan waktu, menyesuaikan dengan kondisi dan anggaran sekolah.

3.6 Pengelolaan Keuangan Sumber keuangan SMP Negeri 32 Bandung diperoleh dari dana BOS sumbangan pemerintah. Pihak sekolah tidak melakukan pungutan-pungutan lain di luar dana BOS sesuai dengn ketetapan pemerintah. Dana BOS yang diperoleh dianggarkan kedalam berbagai sector sesuai dengan ketentuan yang ada termasuk dalam pemeliharann gedung dan fasilitas sekolah, serta pemberian beasiswa bagi siswa tidak mampu.

3.7 Pengelolaan HUMAS dan Sekolah SMP Negeri 32 Bandung memiliki hubungan langsung tidak terikat dengan masyarakat. Dalam menjalin hubungan sosial harmonis dengan wali murid, pihak sekolah sesekali mengadakan rapat dengn orang tua siswa. Sedangkan dalam menjalin hubungan sosial harmonis dengan masyarakat sekitar SMP Negeri 32 memberikan prioritas dan beasiswa khusus bagi siswa abru yang berdomisili si sekitar area sekolah. Terjadi hubungan simbiosis mutualisme antara sekolah dengn masyarakat dimana tidak ada pihak yang dirugikan.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 24

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan dan Saran Pengelolaan tenaga kependidikan merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena merupakan sumber daya yang paling penting dalam pendidikan. Maju mundurnya kualitas pendidikan ada di tangan tenaga kependidikan. Begitu juga dengan kualitas dari lulusan sekolah tersebut. Pengelolaan tenaga kependidikan harus terprosedur dengan baik dimulai dari perencanaan, perekrutan, penetapan, pengembangan, kompensasi dan

pemberhentian tenaga kependidikan. Pengelolaan tenaga kependidikan di SMP Negeri 32 Bandung sudah sesuai dengan teknis pengelolaan berdasarkan kajian teoritik. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki yaitu teknis pengelolaan harus tertulis secara tekstual, sehingga mempunyai arahan atau pegangan dalam mengelolanya. Hal-hal lain yang perlu diperbaiki yaitu pematangan dalam merencanakan tenaga kependidikan, dalam perekrutan tidak mengenal istilah KKN dan kompensasi kepada tenaga kepndidikan harus diperbaiki sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan tenaga kependidikan juga harus terprosedur dan terjadwal dengan baik.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 25

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen, Administrasi Pendidikkan. (2005). Pengelolaan Pendidikan. UPI : Jurusan Administrasi Pendidikan.

http://irwanprayitno.info/artikel/1272955549-reformasi-pengelolaan-pendidikan.htm

http://anatomiestreetsoldier.wordpress.com/2010/06/26/pengelolaan-pendidikan/

http://wimbo89.wordpress.com/2010/06/16/standar-pengelolaan-pendidikan/

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 26

LAMPIRAN

PENGELOLAAN PENDIDIKAN | 27

Anda mungkin juga menyukai