Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Tahun-tahun awal menstruasi merupakan periode yang rentan

terhadap terjadinya gangguan. Tujuh puluh lima persen perempuan pada tahap remaja akhir mengalami gangguan yang terkait dengan menstruasi. Menstruasi yang tertunda, tidak teratur, nyeri, dan perdarahan yang banyak pada waktu menstruasi merupakan keluhan tersering yang menyebabkan remaja perempuan menemui dokter. Cakir M et al.dalam penelitiannya menemukan bahwa dismenorea merupakan gangguan menstruasi dengan prevalensi terbesar (89,5%), diikuti oleh ketidakteraturan menstruasi (31,2%), serta perpanjangan durasi menstruasi (5,3%). Pada pengkajian terhadap penelitian-penelitian lain didapatkan prevalensi dismenorea

bervariasi antara 15,8-89,5%, dengan prevalensi tertinggi pada remaja. Mengenai gangguan lainnya, Bieniasz J et al. mendapatkan prevalensi amenorea primer sebanyak 5,3%, amenorea sekunder 18,4%, oligomenorea 50%, polimenorea 10,5%, dan gangguan campuran sebanyak 15,8%. Selain itu, didapati juga bahwa dismenorea merupakan alasan utama yang menyebabkan remaja

perempuan absen dari sekolah. Sindrom pramenstruasi didapatkan pada 40% perempuan, dengan gejala berat pada 2-10% penderita (Prima, 2009). Angka kejadian nyeri menstruasi didunia sangat besar. Ratarata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di Amerika angka presentasi sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angka diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama

Menstruasi. Angka kejadian (prevalence) nyeri menstruasi berkisar 49-95% di kalangan wanita produktif (Atikah, 2010). Di Amerika Serikat, prevalence dismenorea diperkirakan 4590%. Tinggi angka tersebut diasumsikan dari berbagai gejala yang belum dilaporkan. Banyak perempuan yang membeli obat sendiri dan tidak berkunjung ke dokter. Dismenorea juga bertanggung jawab atas ketidakhadiran saat bekerja dan sekolah, sebanyak 13-51 %perempuan telah absen sedikit sekali, dan 5-14 persen berulang kali absen (Dito, 2011). Angka kejadian dismenore tipe primer di Indonesia adalah sekitar 54,89%, sedangkan sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita megalami dismenore dan 10-15% diantaranya dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan menurunkan kualitas hidup pada individu masing-masing (Atikah, 2010).

PMS sebenarnya merupakan suatu kondisi medis umum yang terkait dengan siklus menstruasi. Gejala yang ditimbulkan bisa bermacam-macam, mulai gejala fisik, psikis hingga psikologi. Namun gejala tersebut akan hilang saat menstruasi datang. Sekitar 90% perempuan mengalami satu atau lebih gejala PMS (Nur, 2011). Meski kedatangan harus kita syukuri (karena berarti sistem reproduksi kita berjalan dengan baik), tetapi menstruasi kadang bisa menimbulkan keluhan-keluhan yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi keluar. Ini dikenal dengan gejala pramenstrual atau Premenstruastion Syndrom (PMS). Ada berbagai keluhan yang dapat terjadi dan cukup menggangu seperti timbulnya jerawat, payudara nyeri dan bengkak, tubuh terasa membengkak, pusing, atau merasa kesal. Beberapa juga merasa nyeri atau kram di perut bagian bawah. Penyebab dari timbulnya PMS ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi dikaitkan dengan menurunnya level hormon estrogen dan progesteron beberapa hari sebelum datangya

menstruasi (Salliska, 2010). Menstruasi sebenarnya merupakan gejala biologis yang alami, progestif, dan positif sebagai tanda biologis dari kematangan seksual. Sehingga peristiwa itu seharusnya diterima dengan sikap wajar. Namun bila peristiwa menstruasi menimbulkan kejut (shock) yang sangat hebat disertai dengan iritasi (rangsangan yang menganggu), biasanya anak gadis merasa sakit, disertai dengan mual-mual,cepat lelah dan berbagai emosi depresif (Atikah, 2009).

Mentruasi merupakan perdarahan integral dari fungsional biologis

periodik sebagai bagian sepanjang siklus

wanita

kehidupannya. Proses menstruasi dapat menimbulkan potensi masalah kesehatan reproduksi wanita berhubungan dengan

fertilitas yaitu pola menstruasi. Gangguan menstruasi dapat terjadi pada sebagian wanita dari negara industri maupun negara berkembang. Gangguan-gangguan proses menstruasi seperti

lamanya siklus

menstruasi dapat menimbulkan risiko penyakit

kronis. Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan siklus menstruasi seperti berat badan, aktivitas fisik, dan stres (Eny, 2011). Gangguan menstruasi paling umum terjadi pada awal dan akhir masa reproduksi, yaitu di bawah usia 19 tahun dan di atas usia 39 tahun. Gangguan ini mungkin berkaitan dengan lamanya

menstruasi, atau jumlah dan lamanya menstruasi. Seorang wanita dapat mengalami kedua gangguan itu (Jones, 2001). Banyak perempuan yang pada waktu menjelang atau selama menstruasi, mengalami kekakuan atau kejang di bagian bawah perut. Kejadian demikian disebut premenstruasi syndrome atau dismenore. Rasanya sangat tidak menyenangkan, seperti mudah marah, gampang tersinggung, mual, berat badan naik, perut kembung, punggung terasa nyeri, sakit kepala, ingin makan yang pedas-pedas atau asam, timbunya jerawat, tegang, lesu, dan depresi. Hal ini adalah wajar dan biasanya erjadi 2 tahun setelah menarche. Biasanya gejala ini datang sehari sebelum masa

menstruasi dan berlangsung selama 2 hari sampai berakhirnya masa menstruasi. Setelah itu rasa sakit tersebut akan hilang. Remaja perempuan dapat saja mengalami stres ketika dirinya akan memasuki menstruasinya. Stres ini disebabkan oleh ketengangan mental dan fisik yang dialaminya, ia merasa keadaan dismenore ini sangat menyulitkan segala aktivitas. Seorang perempuan yang akan mengalami dismenore adalah normal (Ajen, 2006). Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang gangguan menstruasi di Mts. Negeri 1 Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah gambaran pengetahuan remaja putri

tentang gangguan menstruasi di Mts. Negeri 1 Bahorok Kecamatan Bahorok, Kabupaten langkat? 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang gangguan menstruasi di Mts. Negeri 1 Bahorok Kabupaten Langkat 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengatahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang gangguan menstruasi berdasarkan pendidikan.

2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang gangguan menstruasi berdasarkan umur. 3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang informasi. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Sebagai pengalaman pertama bagi penulis dalam gangguan menstruasi berdasarkan sumber

melakukan penelitian dan sekaligus menerapkan teori yang sudah diperoleh dimasa kuliah. 2. Bagi Institusi Sekolah Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumber informasi untuk proses belajar mengajar khususnya wawasan pembaca/mahasiswi

jurusan kebidanan Poltekkes Medan

3. Remaja Sebagai bahan masukan dan informasi bagi remaja dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang gangguan menstruasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Soekidjo, 2010 : 10). 2.1.2 Tingkatan Pengetahuan Menurut Notoatmojdo (2007) tingkat pengetahuan dibagi atas: a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suau struktur organisasi, dan maasih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis ( Syntesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam keseluruhan yang baru. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 2.2. Pengertian Remaja Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescene (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Bangsa primitifdemikian pula orang-orang zaman purbakala-memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain suatu bentuk

dalam rentang kehidupan; anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (Hurlock, 1999; 206). Secara etimiologi, remaja berarti tumbuh menjadi dewasa. Definisi remaja (adolescence) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah periode usia antara 10-19 tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia antara 15 samapi 24 tahun. Sementara itu, menurut The Health Resources and Services Administration Guadelines Amerika Saerikat, rentang usia remaja adalah 11-12 tahun dan terbagi menjadi 3 tahap, yaitu remja awal (11-14 tahun); remaja menengah (15-17 tahun); dan remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam termologi kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun (Eny, 2011; 4). Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait (seperti biologi dan ilmu faal) remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik, yaitu masa alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat kelamin khusunya dan keadaan tbuh pada umumnya menperoleh bentuk yang sempurna dan secara faali alat-alat kelamin tersebut sudah berfungsi secara sempurna dan secara faali alat-alat kelamin tersebut sudah berfungsi secara sempurna pula. Pada akhir peran perkembangan fisik ini akan terjadi seorang pria yang berotot dan

berkumis/berjanggut yang mampu menghasilkan beberapa ratus juta sel mani (spematozoa) setiap kali ia berejakulasi (memmanjarkan air
10

mani), atau seseorang wanita yang berpayudara dan berpinggul besar yang setisp bulsnnys mengelurkan sebuah sel telur dari indung-telurnya (Sarlito, 2011; 8). Masa remja, menurut ciri perkembangan dibagi menajadi tiga tahap yaitu : 1. Masa remaja awal (10-12 tahun) dengan ciri khas antara lain : ingin merasa bebas, lebih dekat dengan teman sebaya, mulai berpikir abstrak dan lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya 2. Masa remja tengah (13-15 tahun), dengan ciri khas antara lain : mencari identitas diri, timbul keinginan untuk berkencan, berkhayal tentng aktivitas seksual, mempunyai rasa cinta yang mendalam. 3. Masa remaja akhir (16-19 tahun) dengan ciri khas antara lain: mampu berpikir abstrak, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyi citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, pengungkapan kebebasan diri. (Saroha, 2009; 303). 2.3 Pengertian Menstruasi Kata menstruasi berasal dari istilah latin, yaitu mensis yang artinya bulan . dalam bahasa inggris menses berarti periode haid. Jadi menstruasi berarti suatu proses keluarnya darah dari lubang vagina yang akan terjadi setiap bulan. Menstruasi terjadi akibat keluarnya sel telur yang tidak dibuahi sperma serta bercampur

11

dengan terkelupasnya selaput rahim dan darah. Darah itu yang disebut darah menstruasi. Namun, jika sel telur telah mengalami pembuahan oleh sel sperma, sel telur tersebut akan menempel di dinding rahim dan terjadilah kehamilan (Ajen, 2006; 37). Haid ialah perdarahan secara periodik dan siklil dri uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Sarwono, 2008; 103). Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada

perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Umumnya, remaja yang mengalami menarche adalah pada usia 12 sampai denga 16 tahun. Periode ini akan mengubah

perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan lainnya. Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada umur 12-16 tahun (Eny, 2011;19). 2.4 Siklus Menstruasi Panjang siklus hid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulanya haid berikitnya. Hari mualinya perdarahann dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan 1 hari. Panjang siklus haid yang normal atau dianggap sebagai siklus yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinyacukup luas , bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang

12

sama. Juga pada kakak beradikbahka saudara kembar, sikls tidak terlalu sama. Penjang siklus haid dipengarui oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid, dan pada gadis usia 12 tahun ialah 25, 1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada wanita usia 55tahun 51,9 hari. Jadi, sebenarnya panjang siklus haid itu tidak sering dijumpai. Dari pngamatan Hartman pada kera teryata bahwa hanya 20% saja panjang siklus haid 28 hari. Panjang siklus yang biasa pada manusia ialah 25-32 hari, an kira-kira 97% wanita yang berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari. Jika siklus kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, biasanya siklusnya tidak berovulasi. Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid itu tetap (Sarwono, 2008; 103). Siklus menstruasi pada wanita tidak sama dengan variasi normal antara 26-32 atau 28-35 hari. Oleh karena korpus luteum mempunyai umur 8-10 hari maka dapat diperhitungkan terdapat pergeseran dari ovulasi (pelepasan telur) yang mempengarui

perhitungan minggu subur (Manuaba, 1999; 54). Setiap perempuan tidaklah selalu sama siklus menstruasinya. Siklus menstruasi adalah adalah suatu rangkaian peristiwa, sejak mulainya satu menstruasi ke menstruasi bulan berikutnya, dapat terjadi 26-30 hari, bahkan kemungkinan ada yang sampai 40 hari. Siklus ini tidak dpat dikendalikan oleh siapa pun dan pada saat
13

kapan pun. Seperti diketahui , siklus menstruasi seseorang dalam setiap bulannya ridaklah sama, bisa terlambat atau agak cepat. Semuanya normal. Masa menstruasi seseorang pada umumnya terjadi sekitar 4-7 hari (Ajen, 2006; 38). Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari (Eny, 2011;19). 2.5 Fase-Fase Menstruasi Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput lendir uterus mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan aktivitas ovarium. Dapat dibedakan 4 fase endometrium dalam siklus haid, yaitu : 1. Fase menstruasi atau deskuamasi Dalam fase ini endometrium dilepaska dari dinding uterus disertai perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma yang mengalami disitergrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, serviks dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-4 hari. 2. Fase pascahaid atau fase regenerasi Luka endomentrium yang terjadi akibat pelepasan sebagaian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang baru tumbuh dari sel-sel epitel endometrium.

14

Pada waktu ini tebal endometrium 0,5 mm. Fase ini telah dimulai sejak fase menstruasi dan berlangsung 4 hari. 3. Fase intermenstrum atau fase proliferasi Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai ke-14 dari siklus haid. Fase proliperasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu : a. Fase proliferasi dini b. Fase proliferasi 4. Fase prahaid atau fase sekresi

2.6

Gangguan-Gangguan Menstruasi Menurut Sarwono (2008) :

Hipermenore (menoragia) Hipermenore ialah perdarahan haid yang banyak diluar normal, atau lebih lama dari siklus normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya mioma dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraksitilitas yang terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid dan sebagainya. Pada gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan yang diikuti dengan pelepasan pada waktu haid. Tetapi pada hipermenore pada mioma uteri niscahay tergantung dari penanganan mioma uteri, sedang diagnosis dan terapi polip
15

endometrium serta gangguan pelepasan endometrium terdiri atas kerokan. Hipomenorea Hipomenore ialah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus, pada gangguan endokrin, dan lain-lain. Adanya hipomenorea tidak menganggu fertilitas. Polimennorea Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasanya ( kurang dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau banyak dari haid biasa. Hal yang terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia. Pada polimenoria dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.

2.5

Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

16

3.1

Kerangka Konsep Gambaran pengetahuan remaja tentang gangguan mentruasi

3.2 3.3 3.4

Kerangka Operasional Jenis Penelitian Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.4.1 Lokasi 3.4.2 Waktu Penelitian 3.5 Populasi Dan Sampel

3.5.1 Populasi 3.5.2 Sampel BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

17

Anda mungkin juga menyukai