Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Ajar Pokok Bahasan : Keperawatan Medikal Bedah II : Penyuluhan Tentang Penggunaan Insulin Di Rumah

Bagi Penderita Diabetes Militus Sasaran Pembicara Tanggal Waktu Tempat : Pasien DM ( 5 orang ) : Widya Nurlita : 2 Januari 2012 : 13.00 - 13.15 WIB : Ruangan Melati , RS. Babussalam

A. TUJUAN PENYULUHAN a. Tujuan Intruksional Umum:

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, peserta (klien) mampu memahami tentang penggunaan insulin secara mandiri khusus nya setelah pulang dari RS. Babussalam.
b. Tujuan Intruksional Khusus:

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan peserta (klien) dapat: 1. Mengetahui tentang pengertian dan manfaat dari insulin. 2. Mengetahui tentang jenis-jenis insulin. 3. Melakukan penyuntikan insulin secara benar dengan menggunakan pen dan jarum suntik. 4. Menghitung jumlah cairan obat yang akan di suntikan/dosis. 5. Mengetahui lokasi atau tempat penyuntikan. 6. Mengerti atau memahami indikasi dan kontraindikasi dari pemberian insulin
B. MATERI PENYULUHAN

Rumusan Masalah:

a. Pengertian insulin dan manfaaatnya. b. Jenis-jenis insulin. c. Cara Penyuntikan insulin.


d. Cara pemberian insulin dan cara menghitung jumlah cairan obat yang akan

disuntikan/ dosis. e. Cara menentukan lokasi atau areal penyuntikan. f. Indikasi dan kontraindikasi dari pemberian insulin.
C. PROSES PENYULUHAN 1. Metode penyuluhan:

Metode ceramah 2. Media: Flip chart leaflet

D. KEGIATAN PENYULUHAN

No 1.

Pembicara Pembukaan a. Mengucapkan salam b. Menanyakan peserta c. Memperkenalkan diri d. Menjelaskan kontrak topik, waktu, penyuluhan. dan tujuan perasaan

Peserta a. Menjawab salam b. Peserta mengungkapkan perasaannya c. Mendengarkan d. Menyetujui kontrak

Waktu 3 menit

2.

Inti
a. Menjelaskan

materi

a. Mendengarkan

7 menit

penyuluhan tentang:

Pengertian insulin dan manfaaatnya Jenis-jenis insulin Cara penyuntikan insulin Cara pemberian insulin dan cara menghitung jumlah cairan obat yang akan disuntikan/ dosis

Cara menentukan lokasi atau areal penyuntikan Indikasi kontraindikasi pemberian insulin dan dari

b. Memberikan kepada

kesempatan untuk

b. Mengajukan pertanyaan

komunikan

bertanya tentang materi yang disampaikan c. Menjawab peserta 3. Penutup a. Memberikan b. Menutup pertanyaan dan a. Menjawab b. Menjawab salam 5 menit akhir sebagai evaluasi penyuluhan mengucapkan salam pertanyaan c. Mendengarkan

E. EVALUASI Tanya-Jawab tentang: a. Pengertian insulin dan manfaaatnya. b. Jenis-jenis insulin. c. Cara Penyuntikan insulin.

d. Cara pemberian insulin dan cara menghitung jumlah cairan obat yang akan disuntikan/ dosis. e. Cara menentukan lokasi atau areal penyuntikan. f.Indikasi dan kontraindikasi dari pemberian insulin.

F. SUMBER

Dr.Hendra Utama 1991, Ilmu Penyakit Dalam http://www.scribd.com/doc/52747855/SAP-DM http://www.scribd.com/doc/52234391/SAP-DM http://www.scribd.com/doc/5060348/Petunjuk-Praktis-Terapi-Insulin-pada-PasienDiabetes-Melitus


http://www.naturindonesia.com/diabetes-militus/insulin.html

G. LAMPIRAN MATERI Pengertian Insulin Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah pada pasien diabetes militus. Manfaat terapi insulin antara lain: a. Insulin dapat memperbaiki status metabolik dengan cepat, b. Insulin dapat memperbaiki kadar glukosa darah,

c. Insulin dapat memperbaiki perbaikan inflamasi.

Fungsi Insulin adalah sebagai berikut: a. Insulin mempunyai beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh. b. Insulin merangsang pemasukan asam amino kedalam sel kemudian meningkatkan sintesa protein. c. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai bahan energi. d. Insulin menstimulasi pemasukan glukosa kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu penyimpana glikogen didalam sel otot dan hati. Jenis-jenis insulin Berdasarkan waktu pemberian dan cara kerjanya:
1. Rapid-acting insulin

cth Humalog (lispro), NovoLog (aspart), Apidra (glulisine). rapid-acting insulin adalah jenis insulin yang dikonsumsi di pakai sebelum atau sesudah penderita diabetes makan. berfungsi untuk mengontrol lonjakan gula darah. tipe insulin ini biasanya dipakai sebagai tambahan dalam mengkonsumsi insulin yang bekerja lambat.insulin ini bekerja secara cepat setelah dikonsumsi hanya sekitar 15 menit sampai 30 hingga 90 menit. dan mampu bekerja selama 3-5 jam. Keuntungannya insulin ini dapat bekerja dengan sangat cepat.
2. short-action insulin

insulin jenis ini biasanya memenuhi kebutuhan insulin saat makan (bersamaan). biasanya dikonsumsi 30 sampai 1 jam sebelum makan. Jenis insulin berlaku dalam waktu sekitar 30 menit sampai satu jam, dan puncak setelah dua sampai empat jam. Efeknya cenderung berakhir sekitar lima sampai delapan jam. Keuntungan terbesar insulin short-acting adalah bahwa Anda tidak harus mengambil setiap kali makan. Anda bisa mengambilnya saat sarapan dan makan malam dan masih memiliki kontrol yang baik karena berlangsung sedikit lebih lama.
3. Intermediate-acting insulin

Intermediate-acting insulin dapat mengontrol kadar gula darah selama sekitar 12 jam atau lebih, sehingga dapat digunakan dalam semalam. Ia mulai bekerja dalam waktu satu sampai empat jam, dan puncak antara empat dan 12 jam, tergantung pada merek.
4. Long-acting insulin

Long-acting insulin memiliki onset satu jam, dan berlangsung selama 20 hingga 26 jam dengan tanpa puncak. Jenis insulin cenderung untuk menutupi kebutuhan insulin sehari penuh. Hal ini sering diambil pada waktu tidur. long-acting insulin ini menyediakan cakupan 24-jam, dan telah membantu untuk mencapai kontrol gula darah baik pada diabetes tipe 2 hanya dengan satu obat.
5. Pre-mixed insulin

Jenis insulin insulin menggabungkan menengah dan pendek-acting. Hal ini sering diambil dua kali sehari sebelum makan. Ini harus diambil 10 menit sampai 30 menit sebelum makan. insulin campuran berlaku dalam 5 sampai 60 menit, dan waktu puncaknya bervariasi. Yang terakhir dari 10 hingga 16 jam efek. Insulin campuran ini dirancang untuk menjadi lebih nyaman. Tetapi tidak semua orang memiliki kebutuhan insulin yang sama, sehingga mereka tidak cocok ke dalam kategori campuran.

Lokasi penyuntikan

Penyuntikkan sebaiknya dilakukan tidak hanya di satu tempat terus menerus. lakukan rotasi setiap penyuntikkan.

Dosis insulin Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali.


Kadar Gula Darah (KGD) yang normal dalam tubuh bervariasi antara 70 sampai 140

mg/dl Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu : KADAR GULA DARAH <60 mg / dl <200 mg / dl 200 250 mg / dl 250 300 mg / dl 300 350 mg / dl >350 mg / dl Jenis Alat Suntik Insulin Syringe (dengan menggunakan suntikan): terdapat sediaan 40, 80 & 100 unit Pen insulin: terdapat sediaan yang dapat diisi ulang dan ada pula yang tidak dapat diisi ulang Pompa insulin (Insulin Pump)Pompa insulin (insulin pump) diciptakan untuk DOSIS 0 unit 5-8 unit 10-12 unit 15 16 unit 20 unit 20 24 unit

menyediakan insulin secara berkesinambungan atau terus menerus Cara penyuntikan insulin Langkah 1 :Persiapkan insulin pen, lepaskan penutup insulin pen Langkah 2 :Buka kertas, pembungkus & tutup jarum a. Tarik kertas pembungkus pada jarum pen. b. Putar jarum insulin ke insulin pen c. Lepaskan penutup jarum luar d. Lepaskan penutup luar jarum agar jarum tampak. e. Buang penutup jarum ke tempat samapah. *Jarum pen ada berbagai macam ukuran.

Langkah 3: Pertama insulin pen, pastiakan pen siap digunakan


Pertama hilangkan udara di dalam pen melalui jarum. Hal ini untuk mengatur

ketepatan pen dan jarum dalam mengatur dosis insulin. Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit (pengaturan dosis dengan cara memutar tobol) Tahan pena dengan jarum mengarah ke atas. Tekan tombol dosis dengan benar sambil mengamati keluarnya insulin. Ulangi, jika perlu, sampai insulin terlihat di ujung jarum. Tombol pemutar harus kembali ke nol setelah insulin terlihat di dalam pen. Langkah 4: Aktifkan tombol dosis insulin (bisa diputar-putar sesuai keinginan). Langkah 5: Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntikkan (pastikan posisi nyaman saat menyuntikkan insulin pen. Hindari menyuntik disekitar pusar ). Langkah 6: Suntikkan insulin Genggam pen dengan 4 jari, latekkan ibu jari pada tombol dosis.

Cubit bagian kulit yang akan disuntik. Segera suntikkan jarum pada sudut 90 derajat. Lepaskan cubitan. Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis sampai berhenti (klep dosis akan kembali pada nol). Biarkan jarum di tempat selama 5-10 detik untuk membantu mencegah insulin dari keluar dari tempat injeksi. Tarik jarum dari kulit. Kadang-kadang terlihat memar atau tetesan darah, tetapi itu tidak berbahaya. Bisa di usap dengan tissue atau kapas, tetapi jangan di pijat pada daerah bekas suntikan. Langkah 7: Persiapkan pen insulin untuk penggunaan berikutnya Lepaskan tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen. Tempatkan jarum yang telah digunakan pada wadah yang aman (kaleng kosong). Buang ke tempat sampah jangan dibuang ditempat pendaurulang sampah. Simpan lah insulin di tempat teduh dan gelap Indikasi
1.

DM (Diabetes Melitus) Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin endogen oleh sel-sel beta kelenjar pankreas tidak ada atau hampir tidak ada DM Tipe 2 kemungkinan juga membutuhkan terapi insulin apabila terapi diet dan OHO yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah DM Gestasional dan DM pada ibu hamil membutuhkan terapi insulin, apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah DM pada penderita yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin

2.

3.

4.

5. 6.

DM disertai gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO

7. 8.

Ketoasidosis diabetik Keadaan stres berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stroke

Kontraindikasi Hipoglikemi Efek samping penggunaan insulin

Hipoglikemia Merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan dapat terjadi bila terdapat ketidaksesuaian antara diet, kegiatan jasmani dan jumlah insulin.

Lipoatrofi Lipoatrofi yaitu terjadi lekukan di bawah kulit tempat suntikan akibat atrofi jaringan lemak. Hal ini diduga disebabkan oleh reaksi imun dan lebih sering terjadi pada wanita muda terutama terjadi di negara yang memakai insulin tidak begitu murni.

Lipohipertrofi Lipohipertrofi yaitu pengumpulan jaringan lemak subkutan di tempat suntikan akibat lipogenik insulin. Lebih banyak ditemukan di negara yang memakai insulin murni. Regresi terjadi bila insulin tidak lagi disuntikkan di tempat tersebut.

Alergi sistemik atau local Reaksi alergi lokal terjadi 10x lebih sering daripada reaksi sistemik terutama pada penggunaan sediaan yang kurang murni. Reaksi lokal berupa eritem dan indurasi di tempat suntikan yang terjadi dalam beberpa menit atau jam dan berlagsung Selama beberapa hari. Reaksi ini biasanya terjadi beberapa minggu sesudah pengobatan insulin dimulai. Inflamasi lokal atau infeksi mudah terjadi bila pembersihan kulit kurang baik, penggunaan antiseptiK yang menimbulkan sensitisasi atau terjadinya suntikan intrakutan, reaksi ini akan hilang secara spontan

Resistensi insulin

Edema insulin Sepsis

TUGAS KMB II SATUAN ACARA PENYULUHAN Cara Pemakaian Insulin Di Rumah

Oleh : Widya Nurlita 109104000040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

Anda mungkin juga menyukai