Anda di halaman 1dari 5

11

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sungai sebagai salah satu badan air mempunyai peran yang sangat penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, yang perlu mendapat perhatian agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Kenyataan ini dapat dilihat dari pemanfaatan sungai yang makin lama makin komplek, mulai dari sarana transportasi, sumber air baku, sumber tenaga listrik dan sebagainya. Aliran yang terjadi pada sungai biasanya disertai proses

penggerusan/erosi dan endapan sedimen/deposisi. Gerusan (scouring) merupakan suatu proses alamiah yang terjadi di sungai sebagai akibat pengaruh morfologi sungai (dapat berupa tikungan atau bagian

penyempitan aliran sungai) atau adanya bangunan air ( hydraulic structur) seperti: jembatan, bendung, pintu air dan sebagainya. Morfologi sungai merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam proses terjadinya gerusan, hal ini disebabkan aliran saluran terbuka mempunyai permukaan bebas (free surface). Frase ruas sungai yang berbentuk kurva atau berbelok. Belokan sungai merupakan fenomena yang sangat spesifik untuk dikaji, karena pada belokan sungai sering permasalahan gerusan dan pengendapan. Pada keadaan yang parah dapat terjadi longsoran (sliding) dengan massa

yang besar pada tebing sungai yang dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur yang ada. Perubahan dasar sungai dapat

mengakibatkan kemiringan yang tidak yang tidak stabil sehingga perlu ditempatkan beberapa bangunan kontrol untuk menyeimbangkan dasar sungai. Salah satu bangunan kontrol untuk menyeimbangkan dasar sungai yang dapat melindungi dasar dan tebing sungai pada belokan adalah pemasangan krib. Krib adalah bangunan yang berfungsi mengatur arah aliran, memperlambat aliran pada belokan sungai dan sekaligus melindungi tebing sungai daripada belokan sungai dan sekaligus melindungi tebing sungai dari pukulan air. Perlindungan belokan sungai dengan

menempatkan bangunan krib tersebut selain dapat dipasang di belokan sungai juga dapat dipasang sebelum belokan sungai. Karena kajian umumnya dititikberatkan pada pemasangan krib langsung pada belokan sungai, maka penulis mengambil judul : Studi Pengaruh Krib Hulu Tipe Impermeabel pada Gerusan di Belokan Sungai untuk mengkaji bagaimana pengaruh pemasangan krib di hulu sungai atau pada bagian lurus sungai terhadap pegurangan gerusan yang terjadi di belokan sungai.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana pengaruh pemasangan krib impermeabel di hulu terhadap pengurangan gerusan yang terjadi di belokan sungai.

b. Bagaimana menentukan hubungan antara debit aliran sungai, kemiringan krib, dan panjang krib impermeabel di hulu terhadap pengurangan gerusan yang terjadi di belokan sungai.

C. Tujuan Penelitian Terkait dengan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : a. Pengaruh pemasangan krib impermeabel di hulu terhadap

pengurangan gerusan yang terjadi di belokan sungai. b. Menentukan hubungan antara debit aliran sungai, kemiringan krib dan panjang krib impermeabel di hulu terhadap pengurangan gerusan yang terjadi di belokan sungai.

D. Manfaat Penelitian Diharapkan dengan selesainya penelitian dapat dimanfaatkan

sebagai salah satu alternatif dalam mengurangi gerusan yang terjadi di belokan sungai.

E. Batasan masalah Agar penelitian dapat berjalan efektif dan mencapai sasaran yang diinginkan maka ruang lingkup penelitian cukup dibatasi pada : 1. Skala yang ditentukan berdasarkan fasilitas laboratorium yang ada. 2. Fluida yang digunakan dalam penelitian ini air tawar. 3. Jenis material yang digunakan adalah pasir.

4. Saluran berbentuk trapesium dengan lebar dasar saluran 50 cm, tinggi saluran 40 cm. 5. Variasi penelitian yang dilakukan adalah debit, panjang krib, kemiringan krib. 6. Sedimentasi/pengendapan tidak dibahas. 7. Karakteristik aliran tidak dibahas.

F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan tesis ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini, dilanjutkan dengan uraian rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian dan

sistematika penulisan. 2. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini diuraikan secara sistematis tentang teori, pemikiran dan hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Bagian ini akan memberikan kerangka dasar yang komprehensif mengenai konsep, prinsip atau teori yang akan digunakan untuk pemecahan masalah.

3. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan waktu dan lokasi penelitian, bahan dan alat yang digunakan terperinci. 4. Bab IV Analisa dan Pembahasan Pada bab ini menjelaskan hasil-hasil yang diperoleh dari proses penelitian dan hasil pembahasannya. Penyajian hasil penelitian dalam penelitian serta metode analisisnya secara

memuat deskripsi sistematik tentang data yang diperoleh. Sedangkan pada bagian pembahasan adalah mengolah data hasil penelitian dengan tujuan untuk mencapai tujuan penelitian. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari seluruh rangkaian proses penelitian dan saran-saran terkait dengan kekurangan yang didapati dalam penelitian ini, sehingga nantinya dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai