Anda di halaman 1dari 3

Ciri-ciri air yang layak minum Jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.

Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg) dan mangan (Mn). Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja dan total coliforms.

http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/air220306.htm

Penyebab Diare dan Gejala Diare


Penyebab Diare Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi pemicu terjadinya diare. Secara umum, berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu: 1. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit. 2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu. 3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll. 4. Pemanis buatan Gejala Diare Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:

Muntah Badan lesu atau lemah Panas Tidak nafsu makan Darah dan lendir dalam kotoran

Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi. Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak. Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.
http://medicastore.com/diare/penyebab_diare.htm

Diare adalah sebuah keadaan dimana seseorang mengalami fase buang air besar lebih dari 3 (tiga) kali sehari dengan konsistensi feces yang cair. Feces pada penderita diare bisa tanpa atau disertai lendir maupun darah, tergantung pada faktor penyebabnya. Diare cair pada anak paling sering disebabkan oleh rotavirus sehingga penanganannya tidak memerlukan antibiotika. Sementara diare yang disertai lendir atau darah (disentri) biasanya disebabkan oleh Shigella sp atau Entamoeba hystolitica, untuk penatalaksanaan diare ini memerlukan pemberian antibiotika yang tepat. Demikian juga diare yang disebabkan oleh Vibrio cholera. Penderita cholera biasanya mengalami buang air besar yang cukup sering (lebih dari 10 kali/hari), feces cair berwarna seperti air cucian beras/leri. Karena banyaknya cairan yang dikeluarkan maka pasien cenderung akan mengalami dehidrasi. Meskipun tampaknya sederhana, diare pada anak yang tidak ditangani dengan serius dan benar dapat menyebabkan dampak yang cukup serius. Sampai saat ini, diare masih menjadi salah satu penyebab terbanyak kematian balita terutama di negara miskin maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Kematian balita penderita diare ini sebagian besar disebabkan oleh karena dehidrasi yang tidak bisa tertangani. Keterlambatan untuk mendapatkan pertolongan memegang peranan dalam terjadinya kematian akibat diare tersebut. Seringkali anak di bawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan dehidrasi berat dan disertai penurunan kesadaran atau faktor lainnya seperti kejang, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit. Padahal dengan terapi awal yang tepat, diare akan mudah disembuhkan. Diare adalah sebuah keadaan dimana seseorang mengalami fase buang air besar lebih dari 3 (tiga) kali sehari dengan konsistensi feces yang cair. Feces pada penderita diare bisa tanpa atau disertai lendir maupun darah, tergantung pada faktor penyebabnya. Diare cair pada anak paling sering disebabkan oleh rotavirus sehingga penanganannya tidak memerlukan antibiotika. Sementara diare yang disertai lendir atau darah (disentri) biasanya disebabkan oleh Shigella sp atau Entamoeba hystolitica, untuk penatalaksanaan diare ini memerlukan pemberian antibiotika yang tepat. Demikian juga diare yang disebabkan oleh Vibrio cholera. Penderita cholera biasanya mengalami buang air besar yang cukup sering (lebih dari 10 kali/hari), feces cair berwarna seperti air cucian beras/leri. Karena banyaknya cairan yang dikeluarkan maka pasien cenderung akan mengalami dehidrasi.
Penelitian menunjukkan bahwa selama diare, terjadi kerusakan pada jonjot-jonjot usus. gizi buruk mempermudah anak menderita diare dan sebaliknya diare bisa mengakibatkan gizi buruk. http://medicine.uii.ac.id/index.php/Artikel/rehidrasi-tindakan-penting-atasidiare.html PENYEBAB DIARE Penyebab Infeksi virus Contoh Rotavirus, Norwalk virus

Infeksi bakteri E. coli, Vibrio cholerae, Campylobacter, Shigella E. coli, Vibrio cholerae, Campylobacter, Shigella

Penyebab Parasit

Contoh Giardia, Entamoeba

Cacing (cacing Strongyloides usus) Alergik Autoimmune Intoleransi laktosa, sariawan celiac, pengobatan efek samping Colitis, penyakit Crohn

Malabsorptive Pankreas kekurangan, penyakit empedu Gizi Kekuragan zinc, kekurangan vitamin A, enteral menyusui yang terdiri dari formula nutrisi cair disampaikan langsung ke perut Icancer Irritable bowel syndrome, sindrom usus pendek, kanker

Fungsional

Read more: Diare - efek, makanan, gizi, kekurangan, tubuh, penyerapan, kesehatan, protein, nutrisi, makan, vitamin, berat, air, Penyebab Diare http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en %7Cid&u=http://www.faqs.org/nutrition/DiabEm/Diarrhea.html&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiTePJkl2Xx07azzKxJdygh g5woGw#ixzz14qVb3BR3

Anda mungkin juga menyukai