Anda di halaman 1dari 6

BAB 8

IDENTIFIKASI AREA KUNCI


Audit kinerja ditujukan pada bidang-bidang tertentu yang dianggap sangat menentukan keberhasilan / kinerja entitas yang diperika (area kunci). Pemilihan area kunci yang terlalu luas akan mengakibatkan hasil audit terlalu luas dan tidak bulat sehingga rekomendasi yang diberikan oleh auditor tidak tajam dan tidak menyentuh pokok permasalahan yang dihadapi oleh auditee. Sebaliknya ruang lingkup audit yang terlalu sempit mengakibatkan temuan audit dan rekomendasi audit tidak mewakili permasalahan yang ada pada auditee. Dengan demikian, tahap identifikasi area kunci merupakan tahap yang paling kritis dan menentukan dalam pelaksanaan audit kinerja.

Pengertian Area kunci (key area) adalah area, bidang, atau kegiatan yang merupakan fokus audit dalam entitas.

Manfaat Identifikasi Area Kunci Pemilihan area kunci yang tepat memungkinkan penggunaan sumber daya audit secara lebih efisien dan efektif karena dapat memfokuskan sumber daya pada area audit yang memiliki nilai tambah yang maksimum.

Pendekatan untuk Identifikasi Area Kunci Dapat dilakukan berdasarkan faktor pemilihan (selection factors) yang terdiri atas:

Risiko Manajemen Dalam audit kinerja, pendekatan audit berbasis risiko lebih ditekankan pada risiko yang ditanggung manajemen terkait dengan aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Penentuan risiko manajemen sangat dipengaruhi oleh penilaian auditor atas pengendalian intern. Signifikansi Signifikansi bergantung pada apakah suatu kegiatan dalam suatu area audit secara komparatif memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan lainnya dalam obyek audit secara keseluruhan. Penentuan signifikansi merupakan penilaian profesional di mana seorang auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti materialitas keuangan, batas kritis keberhasilan, dan visibilitas. Dampak Audit Dampak audit merupakan nilai tambah yang diharapkan dari audit tersebut, yaitu suatu perubahan dan perbaikan yang dapat meningkatkan 3E. Berikut disajikan beberapa kemungkinan dampak audit yang diharapkan: 1. Aspek Ekonomi 2. Aspek Efisiensi 3. Aspek Efektivitas 4. Peningkatan perencanaan, pengendalian, dan manajemen 5. Peningkatan akuntabilitas 6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Auditabilitas Auditabilitas berhubungan dengan kemampuan tim auditor untuk melaksanakan audit sesuai dengan standar profesi. Berbagai situasi mungkin terjadi, sehingga auditor memutuskan untuk tidak melaksanakan audit secara profesional pada beberapa area tertentu atau bahkan pada seluruh area entitas, baik karena keadaan entitas maupun keadaan auditor itu sendiri.

Dalam menilai faktor-faktor pemilihan di atas yaitu risiko, signifikansi, dampak audit, dan auditabilitas, auditor dapat melakukan pembobotan berdasarkan pertimbangan profesionalnya (professional judgment). Berdasarkan pembobotan tersebut, auditor dapat menentukan key area yang akan menjadi fokus audit. Setelah menentukan area kunci, di mana auditor akan memfokuskan auditnya, langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan dan lingkup audit berdasarkan area kunci tersebut. Penetapan tujuan dan lingkup audit ini akan dijelaskan pada bab berikutnya.

BAB 9

PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT


Penetapan area kunci belum cukup untuk membuat pelaksanaan audit lebih efisien dan temuan audit dan rekomendasi audit lebih efektif karena untuk tujuan audit auditor harus menentukan mengaudit ketiga jenis audit (3E) atau hanya dua E atau hanya satu E. Demikian juga dengan lingkup Audit yang mencakup periode waktu, lokasi dan jenis kajian yang akan dilakukan. TUJUAN AUDIT Tujuan audit kinerja harus benar-benar dipertimbangkan dan dinyatakan secara jelas. Tujuan tersebut harus didefinisikan sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah tim auditor dalam mengambil keputusan hal-hal yang harus diaudit dan kesimpulan. Penetapan tujuan audit dapat memberikan manfaat, antara lain: membantu memfokuskan kegiatan pengumpulan data mencapai hasil audit yang diinginkan menghasilkan kualitas audit yang konsisten menjadi ukuran atas jaminan kualitas audit kinerja yang harus diberikan pada akhir audit.

Pada audit kinerja, penentuan tujuan audit diawali dengan menetapkan tujuan audit sementara (tentative audit objective/TAO). TAO ini ditentukan berdasarkan informasi umum yang diperoleh pada saat pemahaman entitas. Apabila auditor telah mengidentifkasikan aspek manajemen atau bidang pada auditee yang mempunyai kelemahan dan perlu dilakukan pengujian lebih lanjut, maka TAO akan disempurnakan menjadi tujuan audit tetap (firm audit objective/FAO). Setiap pemilihan aspek dalam audit kinerja memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Auditor dapat memilih salah satu dari aspek 3E tersebut sebagai tujuan audit dengan memperhatikan keseimbangan antar aspek 3E.

Audit yang berfokus pada aspek ekonomi dan efisiensi Kelebihan Kelemahan Membantu lembaga publik Sering dianggap terlalu kritis dalam meningkatkan efisiensi dan hanya berfokus pada haldan menghemat belanja hal yang negatif Dapat menilai hasil dari pajak Terlalu berfokus pada proses yang dibayar oleh masyarakat Serta kurang mendorong inisiatif dan inovasi Audit yang berfokus pada aspek efektivitas dan kualitas pelayanan publik Kelebihan Kelemahan Menghasillkan rekomendasi Tidak dapat menilai yang dapat memperbaiki akuntabilitas dan efisiensi pelayanan publik pengeluaran publik Mendorong inovasi dan Kurang berkontribusi dalam membantu lembaga publik meningkatkan proses bisnis dalam mencapai hasil kinerja Tidak dapat menilai dampak yang lebih baik finansial dari kegiatan/program

Tujuan audit ini juga harus menjelaskan secara singkat mengenai alasan dilakukannya audit, manfaat dan dampak yang akan ditimbulkan oleh pelaksanaaan audit ini. Sebagai contoh alasan dilakukannya audit adalah adanya ketidakhematan atau ketidakefisienan atas penggunaan sumber daya yang tersedia, tujuan yang sudah ditetapkan tidak tercapai dan lain sebagainya. LINGKUP AUDIT Lingkup audit memberikan batasan bidang atau kegiatan yang akan diaudit, periode waktu yang diaudit, lokasi yang akan dikunjungi, jenis kajian yang akan dilakukan untuk menopang kesimpulan, dan jika dibutuhkan, jenis investigasi yang akan dilakukan. Dalam hal tertentu, lingkup audit juga perlu menegaskan bidang atau kegiatan yang tidak termasuk dalam audit (audit limitation). Hal ini sangat penting untuk menghindari

terjadinya kesalahpahaman atau harapan yang berlebihan dari para pengguna laporan terhadap hasil audit. Menentukan lingkup audit merupakan hal yang sangat penting dalam proses perencanaan karena akan mempengaruhi prosedur audit, sumber daya yang dibutuhkan, dan masalahmasalah penting yang akan dilaporkan. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN LINGKUP AUDIT a) Manfaatkan Informasi dari Tahap Audit Sebelumnya b) Menyesuaikan Lingkup Audit Penyesuaian atau perubahan lingkup audit perlu dilakukan apabila informasi yang didapat dalam pelaksanaan audit mengharuskan demikian. c) Menggunakan Pertimbangan Profesional Hal ini akan dapat memudahkan auditor dalam merancang prosedur audit dalam rangka mencapai tujuan audit. d) Mempertimbangkan Karakteristik Obyek Audit Karakteristik obyek audit yang berbeda akan menentukan periode waktu audit yang berbeda juga. Dalam menentukan periode waktu yang tepat, auditor hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. Pendekatan audit yang digunakan termasuk sifat masalah yang akan diaudit, misalnya mengaudit proses atau mengaudit hasil Kondisi entitas yang diaudit Sifat dan tersedianya bukti audit. Keahlian atau kompetensi yang dibutuhkan apabila auditor menilai bahwa pelaksanaan audit membutuhkan keahlian, kompetensi, dan pengetahuan yang memadai dari spesialis, auditor perlu melibatkan seorang ahli dalam tim audit. Dari keseluruhan uraian pada Bab ini, dapat diketahui bahwa apabila auditor telah menetapkan tujuan dan lingkup audit yang akan dilakukan, ia dapat menentukan ukuran-ukuran atau kriteria yang akan digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan entitas seperti akan dijelaskan pada bab berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai