Anda di halaman 1dari 2

jawaban by Anggara mengenai Quiz dbawah jawaban kuis 1.

siklus penagihan secara umum: jatuh tempo 7 hr : surat teguran 21 hr : surat paksa 2 x 24 jam : SPMP 14 hr : pengumuman lelang 14 hr : pelaksanaan lelang 2. tata cara penyitaan pada piutang: - pejabat menyampaikan surat peringatan pada PP bahwa piutangnya akan dipakai melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak. - apabila setelah 14 hari sejak tanggal surat peringatan PP tidak melunasi utang pajaknya, maka pejabat memerintahkan JSP melaksanakan penyitaan. - JSP membuat inventarisasi jenis dan jumlah piutang yang disita dalam daftar yang merupakan lampiran BAPS. daftar itu terdiri dari jumlah promissory notes antara PP dengan pihak ketiga, identitas pihak ketiga dan jumlah piutang yang harus ditagih. - JSP melakukan penyitaan piutang langsung dari PP maupun dari pihak ketiga dan menuangkannya dalam BAPS. - JSP membuat berita acara persetujuan pengalihan hak menagih piutang dari PP pada pejabat, dan salinannya disampaikan pada PP dan juga pihak ketiga. - apabila PP menolak menandatangani berita acara tersebut, maka penyitaan tetap dapat dilaksanakan, dan JSP membuat BAPS, dengan ketentuan (i) untuk promissory notes yang tidak diperdagangkan di bursa efek, maka BAPS ditandatangani JSP dan saksi 2 orang, salah seorang saksi dari pemda sekurang2nya sekretaris kelurahan/desa, dan (ii) untuk promissory notes yang diperdagangkan di bursa efek, maka BAPS ditandatangani JSP dan saksi 2 orang, satu orangnya berasal dari BAPEPAM atau kustodian. - pelunasan utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan piutang yang sudah disita dilaksanakan dengan cara (i) dijual oleh pejabat pada pembeli, atau (ii) disetor langsung oleh pihak yang berkewajiban membayar utang ke kas negara atas permintaan pejabat. 3. penyitaan pada rekening bank: (ada di moduuuul) 4. perbedaan sita pajak dan sita pengadilan umum: mungkin yang perbedaan sita executoir, revindicatoir, dan conservatoir yang ada di modul, yang jelas sita pajak itu sita executoir, tapi kalo sita hukum perdata (yang bisa dilakukan pengadilan negeri) itu bisa ketiganya. cmiiw. 5. ciri 'itikad tidak baik': (sederhananya) : - penanggung pajak diduga menyembunyikan barang kekayaan yang dimiliki (yang akan disita); dan - terdapat tanda-tanda bahwa PP akan melarikan diri. (lengkapnya) : - WP/PP tidak merespon himbauan KPP untuk melunasi utang pajak; - WP tidak bersedia untuk mengangsur/menunda pembayaran pajak, meski udah ditawarin; - WP/PP tidak bersedia menyerahkan barang kekayaannya untuk digunakan melunasi utang pajak; - terdapat tanda2 bahwa PP/WP akan meninggalkan indonesia untuk selama2nya atau berniat untuk itu; - WP/PP akan memindahtangankan barang kekayaan yang ia miliki untuk mengecilkan/membubarkan usaha; dan - terdapat tanda2 bahwa WP/PP akan mengubah bentuk usaha, memekarkan, melebur, menggabungkan, memecahkan, dan perubahan bentuk lainnya. 6. pencabutan penyanderaan penyanderaan dicabut apabila: - WP/PP sudah melunasi utang pajaknya; - ada keputusan PN yang berkekuatan hukum tetap yang memerintahkan hal itu;

- jangka waktunya sudah dipenuhi; dan - pertimbangan tertentu dari Menkeu atau Gubernur sebagai yang berwenang dalam persetujuan penyanderaan. pertimbangan tertentunya itu adalah: - WP/PP sudah melunasi >50% utang pajaknya dan berniat melunasi sisanya dengan pengangsuran; - WP/PP sanggup melunasi utang pajaknya dengan menyerahkan bank garansi; - WP/PP menyerahkan barang kekayaannya (yang bernilai sama, tentu) untuk melunasi utang (dan biaya penagihan, tentu) pajaknya; - WP/PP sudah berusia 75 tahun atau lebih; dan - untuk keperluan kepentingan umum dan perekonomian negara. 7. ada di contoh formulir surat sita, yang memerintahkan pada JSP untuk melakukan penyitaan barang bergerak (dan barang tidak bergerak) milik WP/PP baik yang berada di tempat WP/PP ataupun yang berada di tangan pihak lain, termasuk barang yang dibebani hak tanggungan untuk jaminan pelunasan utang tertentu (contohnya agunan) atau yang disewakan. 8. mengapa surat sita harus dibacakan: karena surat sita (mungkin lebih tepatnya surat paksa) memiliki kekuatan eksekutorial yang setara dengan keputusan hakim perdata yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (grosse akte/ in kracht), ditambah lagi karena dipersamakan tersebut tidak dapat diajukan banding lagi, akibatnya harus dibacakan seperti kalau pembacaan keputusan hakim via sidang pengadilan. 9. bagaimana kalo wp menolak sita? peduli amat, sita tetap dapat dilaksanakan, bahkan untuk sita tanah dan bangunan, JSP diperkenankan untuk memasuki wilayah yang akan disita dengan *cough* menggunakan kekerasan, meskipun tentu harus meminta bantuan dari kepolisian, kejaksaan, atau instansi terkait. itulah sebabnya, dalam penyitaan tanah bangunan, apabila dinilai agak *cough* berbahaya *cough* bagi JSP dalam menyita tanah bangunan tersebut, dianjurkan bagi JSP untuk *cough again* menyusun rencana dalam melaksanakan penyitaan dengan meminta bantuan pihak terkait agar pelaksanaan penyitaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 10. larangan terhadap WP yang barangnya disita: - memindahkan hak, memindahtangankan, menyewakan, meminjamkan, menyembunyikan, menghilangkan, atau merusak barang yang telah disita (termasuk dalam pengertian menyembunyikan adalah memindahkan objek sita ke tempat lain sehingga tempat setelah dipindahkan berbeda dengan tempat yang tercantum dalam BAPS); - membebani barang tidak bergerak dengan hak tanggungan untuk melunasi utang tertentu, atau menyewakan; - membebani barang bergerak dengan fidusia (lengkapnya FEO, Fidusia Eigendom Overdracht), atau digunakan untuk melunasi utang tertentu; atau - merusak segel sita dan/atau melepas salinan BAPS yang ditempel dalam objek sita.

Anda mungkin juga menyukai