Anda di halaman 1dari 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

LATAR BELAKANG Pemenuhan hak di bidang akademik dan non akademik adalah hak mutlak yang harus diterima oleh mahasiswa. Hak-hak mahasiswa seperti sarana prasarana kegiatan perkuliahan maupun non perkuliahan, akademis dan non akademis dan serta kemahasiswaan harus mampu diberikan oleh pihak kampus secara menyeluruh dan berasaskan keadilan. Hal ini mengingat bahwa seluruh mahasiswa alumni kampus dituntut untuk mumpuni di segala bidang kehidupan. Dalam pemenuhan hak-hak tersebut masih banyak distorsi saat melaksanakan kegiatan baik akademis maupun non akademis di lingkungan kampus. Tidak hanya itu, adanya berbagai kebijakan di bidang akademik, kemahasiswaan dan sarana prasarana pun memberikan hembusan angin tidak segar bagi neuron mahasiswa. Akhirnya, muncullah keresahan dan perasaan tidak nyaman yang secara langsung maupun tidak langsung berikan dampak dan efek pada tingkat kesejahteraan mahasiswa. Merujuk pada WHO, sehat itu tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani dan sosial sehingga insan akademis seperti halnya mahasiswa mampu menghasilkan karya anak negeri yang bermanfaat bagi Tuhan, bangsa dan almamater. Mahasiswa dengan segala kesibukannya sering meninggalkan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan seperti kegiatan olahraga. Padahal. olahraga merupakan kegiatan yang mampu mengelola tubuh sehingga otot tubuh akan terlatih dan kembali segar sedangkan seni merupakan salah satu bahan pangan jiwa yang menyelaraskan sisi keindahan dan budaya. Keduanya berkolaborsi untuk memberikan manfaat kepada kesehatan jasmani, rohani dan sosial. Oleh karena itu, diperlukanlah sebuah wadah pergerakan dan kegiatan yang berbasil pada kesehatan masyarakat yang mampu dalam melakukan fungsi control pada pihak kampus dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Wadah yang mampu menjadi penyalur aspirasi mahasiswa baik dalam hal pemenuhan hak-hak di bidang akademis, kemahasiswaan dan sarana prasarana. Tidak hanya itu saja, dalam rangka pemeliharaan kesehatan jasmani, rohani dan sosial yang akan mendukung mahasiswa untuk mampu berprestasi di bidang non akademik dengan baik, maka, di

perlukan wadah yang akan memfasilitasi mahasiswa di bidang bakat minat seni dan olahraga.

1.2.

PERUMUSAN MASALAH Merujuk pada latar belakang diatas, maka diambil beberapa rumusan masalah guna pembahasan sebagai batasan penelitian, antara lain : 1. 2. Apakah pengaruh masalah yang terjadi dalam sebuah organisasi? Sejauh mana pengaruh adanya masalah atau konflik organisasi pada mahasiswa yang menjadi pengurus Departemen Seni dan Olahraga ?

1.3.

TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah rumusan tentang hal yang akan dicapai oleh kegiatan penelitian (Dhofir, 2000:21). Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah :

1.3.1. TUJUAN UMUM Mengetahui dan menganalisis pengaruh masalah atau konflik organisasi pada pengurus Departemen Seni dan Olahraga.

1.3.2. TUJUAN KHUSUS Mengetahui sejauh mana pengaruh masalah terhadap kondisi kinerja pada mahasiswa yang menjadi pengurus organisasi Departemen Seni dan Olahraga.

1.4.

MANFAAT PENELITIAN 1.4.1. MANFAAT PRAKTIS a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan bahwa pemecahan masalah atau konflik dalam organisasi sangat penting untuk diterapkan. b. Untuk memperkuat teori bahwa penyelesaian masalah akan meningkatkan produktivitas dan kinerja.

1.4.2. MANFAAT TEORITIS a. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian yang lain di masa yang akan datang.
2

b. Memberikan masukan bagi pengurus organisasi yang terkait dalam rangka menyelesaikan masalah bagi pengurus organisasi untuk pencegahan dan penurunan kinerja dan produktivitas demi terwujudnya visi misi sebuah organisasi.

BAB II PENGEMBANGAN MASALAH

2.1.

ANALISIS SWOT 2.1.1. Analisis SWOT a) Strenghts 1. Pengurus departemen yang memiliki communication skill yang baik. 2. Adanya kemitraan yang baik antara pengurus dengan pihak dekanat dan mahasiswa. 3. Pengurus departemen merupakan mahasiswa yang mempunyai kemampuan yang baik di bidang seni dan olahraga. 4. Adanya media Website, Blog dan madding BEM FKM Unair sebagai media promosi dan pusat informasi kegiatan seni dan olahraga. 5. Perencanaan program yang merupakan hasil survey pasar (mahasiswa) dan dibahas secara matang baik secara konsep maupun pendanaan. 6. Seleksi awal untuk pembentukan pengurus dilakukan dengan teknik open recruitment dan ketat sehingga para pengurus yang baru memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam hal menjalankan visi-misi organisasi. b) Weakness. 1. Belum adanya sarana dan prasarana pengembangan kegiatan seni dan olahraga yang berkualitas dan cenderung tidak lengkap. 2. Minimnya tenaga pelatih di bidang seni dan olahraga karena mahal. 3. Pendanaan program yang minim. 4. Jika ada kesibukan diluar organisasi maka para pengurus kesulitan untuk membagi waktu antara organisasi Departemen seni dan Olahraga dengan kesibukan lainnya. 5. Pengurus organisasi adalah mahasiswa perantauan. Ketika ada kegiatan pada saat libur, mereka enggan untuk melaksanakannya dan melaksanakan kegiatan pada hari efektif. 6. Tidak semua pengurus mempunyai kinerja yang baik.

c)

Opportunity 1. Adanya berbagai lomba di bidang seni dan olahraga baik di lingkungan internal Universitas Airlangga maupun eksternal. 2. Banyaknya mahasiswa FKM Unair yang berpotensi di bidang seni dan olahraga. 3. Adanya beberapa pelatih di bidang seni dan olahraga dari karyawan dan dosen FKM Unair. 4. Club seni dan Club olahraga telah banyak membawa nama baik untuk fakultas baik dalam lingkup Universitas atau lingkup umum. 5. Mahasiswa FKM selalu antusias dengan program-program kerja departemen Seni dan Olahraga sehingga ketika diadakan lomba seni dan olahraga mahasiswa cenderung aktif mengikuti lomba tersebut.

d)

Threats 1. Competitor di bidang seni dan olahraga yang lebih kuat. 2. Birokrasi di FKM cenderung rumit sehingga ketika mengajukan kegiatan dan dana juga dipersulit.

Dari analisis analisis yang ada, diketahui permasalahan yang ada dalam organisasi SENOR yaitu : 1. Adanya 1 anggota yang berhenti sebelum masa kepengurusan. 2. Kurang solidnya hubungan antar anggota. 3. Terdapat anggota yang tidak loyal terhadap organisasi, tugas serta wewenangnya. Dari 3 permasalahan yang ada yang menjadi akar permasalahan dalam organisasi ini adalah kurang solidnya hubungan antar anggota sehingga menyebabkan masalah lain yang berkembang pada organisasi ini.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Organisasi 3.1.1 Pengertian Organisasi Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut : 1. Menurut Stephen Robbins, organisasi adalah satuan sosial yang dikoordinasi secara sadar, yang tersusun atas dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar persamaan persepsi yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama. 2. Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan yang melalui mana orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. 3. Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 4. Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. 5. Menurut W.J.S. Poerwadarminta, organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur. 6. Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi yaitu sebuah proses menyamakan persepsi untuk menghasilkan atau membangun kebiasaan atau budaya sehingga menjadi mind set.

Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan yang melalui mana orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. 7. Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 8. Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. 9. Menurut W.J.S. Poerwadarminta, organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur.
6

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi yaitu sebuah proses menyamakan persepsi untuk menghasilkan atau membangun kebiasaan atau budaya sehingga menjadi mind set. 3.1.2 Teori Model Organisasi Menurut James Thompson terdapat 2 macam model organisasi yaitu: a. The Closed Model ( Model Tertutup) Pada model organisasi tertutup yang bekerja sama dalam organisasi lebih berminat untuk berinteraksi sendiri dan mempertahankan hidupnya serta mengurus kepentingannya dalam organisasi itu sendiri. Organisasi jenis tertutup mempunyai dampak yang sangat kuat dalam konsep dan pemikiran administrasi negara, terlebih lagi pada konsep administrasi negara tradisional. Dalam organisasi model tertutup hampir tidak ada pengaruh dari luar sehingga dinamika dalam organisasi tersebut lamban dalam mengikuti perkembangan dari luar dan sering disebut dengan berbagai istilah, misalnya organisasi mekanistik, birokrasi, hirarki,model organisasi formal, rasional dan struktural. 1. Aliran Teori Birokrasi. Dipelopori oleh Max Weber. The ideal Type of Bureaucracy merupakan konsep dari Max Weber dimana puncak hierarki diduduki oleh Top Executive dan perintah didelegasi sampai pada unit bawahan. Pada teori birokrasi yang perlu diperhatikan adalah : a. Adanya hirarki atau rantai skala yang membedakan tingkat

kewenangan dan pertanggungan pada setiap tingkat organisasi b. Promosi berdasarkan profesionalisme dan keahlian c. Mendasarkan diri pada kepercayaan dan peraturan d. Hubungan antara pimpinan dan bawahan bersifat non pribadi dan adanya pemisahan antara kekayaan organisasi dan milik anggota organisasi. 2. Aliran Scientific Management ( Manajemen Ilmiah ) Dipelopori oleh F.W. Taylor. Aliran manajemen ilmiah lebih menekankan pada gerak dan waktu studi secara ilmiah, dimana setiap

gerak atau pekerjaan dicatat untuk dianalisis dan mengefisiensi pekerjaan bawahan sehingga produktivitas kerja meningkat. 3. Aliran Manajemen Adminstratif Dipelopori oleh Henry Fayol. Aliran tersebut menekankan bahwa prinsip administrasi dan manajemen dapat diterapkan pada semua organisasi baik organisasi pemerintah mapun perusahaan dan lebih condong pada konsep dan persepsi teori organisasi birokrasi Weber Ketiga aliran tersebut yaitu birokrasi, manajemen ilmiah dan teori administratif membahas efesiensi dan sering disebut sebagai teori organisasi rasionalime. b. The Open Model ( Model Terbuka ) Model organisasi terbuka mengadakan interaksi dengan lingkungannya, sehingga dapat terbuka dan berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan yang ada, tetapi organisasi model terbuka juga berusaha untuk

mempengaruhi lingkungannya. Istilah yang sama untuk menyebutkan organisasi model terbuka adalah organisasi komperatif, organisasi informal, organisasi pasar bebas, organisasi natural ataupun organisasi organik dan non mekanistik. Tanggung jawab anggota dan pengetahuan human tasks, interaksi antar anggota dalam usaha mencapai tujuan organisasi merupakan perhatian dari model organisasi terbuka. Organisasi terbuka pada garis besarnya terdiri dari 3 aliran, yaitu : 1. Human Relations School (aliran hubungan antara manusia) Model ini menekankan pada motivasi anggota organisasi dan pemuasan kebutuhannya termasuk harga diri, status, gaji dan

keselamatannya. Abraham Maslow yang terkenal dengan teori hirarki kebutuhan menggambarkan bahwa kebutuhan manusia terdiri atas kebutuhan fisiologis, keselamatan, social, pengetahuan dan pengembangan diri. 2. Aliran Organizational Development (pengembangan organisasi) Organizational development adalah usaha yang terencana dan terorganisasi secara luas yang diarahkan oleh pimpinan dengan maksud untuk menciptakan dan meningkatkan efektivitas kerja dengan

menggunakan pengetahuan perilaku.


8

3. Teori Sistem Dalam arti sempit, sistem yaitu cara, metode, atau prosedur. Sedangkan dalam arti luas sistem merupakan sekelompok bagian atau alat yang bekerja sama untuk melaksanakan suatu maksud. 3.1.3 Bentuk Organisasi Pengelompokan bentuk organisasi dapat dilakukan menggunakan kriteria sebagai berikut : 3. Berdasarkan tingkat derajat struktural (J. Winardi) 1. Organisasi formal Yaitu organisasi yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Organisasi formal dapat dibentuk oleh dua kelompok yaitu kelompok tugas dan kelompok komando. Contoh organisasi formal adalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas. 2. Organisasi informal Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Organisasi informal dapat terbagi menjadi dua kelompok yaitu
9

kelompok persahabatan dan kelompok ketertarikan. Contoh organisasi informal adalah kelompok ibu-ibu arisan, kelompok belajar, kelompok pecinta hewan. 4. Berdasarkan hubungan antar personal ( Hicks ) 1. Organisasi Primer Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu. 2. Organisasi Sekunder Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya 5. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan : 1. Bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. 2. Bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan. 6. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan : 1. Organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit dalam organisasi, 2. Bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi, 3. Bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
10

4. Bentuk matriks Bentuk organisasi matriks merupakan gabungan dari departemen menurut fungsional dan departemen menurut proyek. Contoh : Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi, baik secara fungsi maupun proyek, sehingga otomatis akan memiliki dua atasan atau komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap. 7. Berdasarkan tujuan 1. Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau profit oriented. 2. Organisasi sosial atau non profit oriented 8. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani 1. Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis. 2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic

organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu. 3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious

organizations) 4. Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations) 5. Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations) 6. Organisasi-organisasi sosial (social organizations) 9. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat 1. Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi, 2. Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, 3. Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan 4. Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, puskesmas
11

3.1.4 Struktur Kelompok Organisasi Terdapat beberapa jenis struktur kelompok organisasi, di antaranya yang dijelaskan dengan gambar sebagai berikut :

3.1.5 Asas Organisasi Setiap organisasi tentu menghadapi masalah bagaimana organisasinya dapat berjalan dengan baik. Salah satu sarana agar organisasinya dapat berjalan dengan baik dan struktur organisasi yang bersangkutan sehat dan efisien harus melaksanakan beberapa asas organisasi. Menurut James D. Mooney terdapat 2 asas organisasi yang mendasar, yaitu : 1. Asas koordinasi Yaitu suatu teknik dan cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan dalam memimpin ke arah tujuan yang sama. Agar koordinasi berjalan dengan baik maka perlu adanya : a. Authority (kewibawaan) Authority yaitu hak untuk memerintah yang berhubungan dengan tanggung jawab. Chester I. Barnard menyatakan bahwa: Authority adalah ciri komunikasi dalam organisasi formal yang menyebabkan komunikasi diterima sebagai suatu perintah untuk bertindak.

12

b. Mutual Service (pelayanan timbal balik) yang berdasarkan pada kewajiban timbal balik (mutual duties). c. Doctrine Doctrine dalam arti primer adalah perumusan sasaran. Jadi dalam arti primary doctrine adalah sama dengan tujuan atau objective, dan untuk mencapai sasaran harus ada prosedur sebagai secunder doctrine. 2. Asas Hierarchie Yaitu suatu bentuk organisasi dalam suatu kekuasaan yang dipusatkan pada satu individu atau gabungan di puncak organisasi dan didelegasikan ke bawah melalui beberapa tingkat pegawai secara berturut-turut. Hierarchie dapat berjalan dengan baik bila beberapa yang ada diperhatikan dengan baik, seperti: a. Leadership, yang akan menunjukkan adanya authority dan kekuasaan tertentu sebagai seni dan ilmu dalam usaha menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Delegasi kekuasaan (delegation of authority), penyerahan suatu

kewenangan atau kewibawaan yang khusus oleh authority yang lebih tinggi dan mempunyai pertanggungjawaban rangkap, dimana pihak yang memunyai authority bertanggung jawab untuk melaksanakan tanggung jawab bagi atasannya dan pihak yang menyerahkan authority bertanggung jawab atas dilaksanakannya pekerjaan tersebut. c. Logical Asigment, penentuan serta pembatasan tugas dan berkaitan dengan beban kerja dan kemampuan serta kecakapan seseorang dalam melaksanakan tugasnya 3.1.6 Prinsip Organisasi Selain melaksanakan beberapa asas organisasi, perlu diperhatikan juga beberapa prinsip organisasi agar tercipta organisasi yang sehat. Beberapa prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya Organization of Canadian Government Administration (1965), bahwa prinsip organisasi meliputi :

13

1.

Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2.

Skala hirarkhi Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat

mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan. 3. Kesatuan perintah Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

4.

Pendelegasian wewenang Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam

menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian,

wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan

tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi. 5. Pertanggungjawaban Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan. 6. Pembagian pekerjaan Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas atau pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari setiap pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

14

7.

Rentang pengendalian Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8.

Fungsional Seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9.

Pemisahan Beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.

10. Keseimbangan Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh koperasi di suatu desa terpencil, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya. 11. Fleksibilitas Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan

perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya. 12. Kepemimpinan Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya

kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut. 13. Koordinasi

15

Sejumlah orang dalam satu komando, kegiatannya harus saling berkaitan sehingga timbul kerjasama. 3.1.7 SWOT Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: a. Strengths (kekuatan) Adalah kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. b. Weakness (kelemahan) Adalah kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. c. Opportunities (peluang) Adalah kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. d. Threats (ancaman) Adalah kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

3.2 Organisasi Departemen Seni dan Olah-raga BEM FKM UNAIR 2011. 3.1.8 Identifikasi organisasi Nama Organisasi :

Departemen Seni dan Olah-raga BEM FKM UNAIR 2011 Alamat :

Senat lt. 3 FKM UNAIR Jl. Mulyorejo Surabaya


16

Pengurus : Kepala Departemen Sekretaris Bendahara Ketua Divisi Seni Staf (PJ Tari) Staf (PJ Band) : Niken Agus Tianingrum : Izzatul Irfaniya : Sharita Aulia Rochmi : Septin Aulidia : Fitri Aisyah : Chayang Yanisa YPP

Staf (PJ Paduan Suara): Finanta Gaffar Rifai Ketua Divisi Olahraga Staf (PJ Futsal) Staf (PJ Basket) Staf (PJ Voli) : Akbar Satria Bhakti : Adi Surya Oktavianto : Very Darmawan : Ifron Muchtarom

3.2 Departemen Seni dan Olahraga (SENOR) dapat diklasifikasikan menjadi formal group. Karena organisasi tersebut mempunyai peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya. Selain itu, SENOR juga memenuhi kriteria dari organisasi formal, diantaranya: 1. Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa tugas jabatan. Atau dapat dikatakan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi. 2. Adanya Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang dimiliki organisasi ini dan sudah tertulis 3. Posisi-posisi dalam organisasi terdiri hierarki struktur wewenang. Hierarki berwujud sebagai piramida di mana setiap jabatan bertanggung jawab terhadap bawahan mengenai keputusan dan pelaksanaan. 4. Unsur staf yang merupakan pengurus bertugas memelihara organisasi dan khususnya keteraturan komunikasi. 5. Para pengurus berharap bahwa hubungan dengan downline dan pihak lain bersifat orientasi impersonal.
17

3.3 Arahan Kerja dan Job Departemen 1. Memberikan wadah, fasilitas dan kegiatan non akademis dan sarana prasarana di bidang seni dan olahraga bagi mahasiswa FKM. 2. Memberikan wadah, fasilitas dan kegiatan dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa FKM serta peningkatan prestasi di bidang seni dan olahraga baik diluar maupun di dalam kampus. 3.4 Visi dan Misi Departemen VISI : Terwujudnya Departemen Seni dan Olahraga sebagai fasilitator pelayanan mahasiswa dalam pengembangan kegiatan seni dan olahraga yang berlandaskan nilai moral dan intelektual. MISI : 1) Memberikan wadah, fasilitas dan kegiatan dalam pengembangan kegiatan mahasiswa di bidang seni dan olahraga. 2) Berpartisipasi aktif dalam perlombaan baik di bidang seni maupun olahraga di luar maupun didalam kampus.

3.5 Indikator Visi dan Misi VISI Fasilitator pelayanan mahasiswa dalam pengembangan kegiatan seni dan olahraga yang berlandaskan nilai moral dan intelektual. MISI 1) Memberikan wadah, fasilitas dan kegiatan dalam pengembangan kegiatan mahasiswa di bidang seni dan olahraga. 2) Berpartisipasi aktif dalam perlombaan baik di bidang seni maupun olahraga di luar maupun didalam kampus. INDIKATOR Dibentuknya club-club

seni dan olahraga di bagi mahasiswa Adanya latihan rutin club baik dibidang seni maupun olahraga. Pembentukan tim kontrol club baik dibidang seni

dan olahraga. Adanya peran serta tim


18

FKM dalam perlombaan seni dan olahraga baik kegiatan dalam kampus maupun luar kampus. Adanya prestasi tim FKM dalam perlombaan seni

dan olahraga. Diadakannya kegiatan

kompetisi di bidang seni dan olahraga untuk

pengembangan prestasi. Adanya eksistensi club

seni dan olahraga dalam berbagai internal acara, FKM baik maupun

eksternal FKM.

3.6 Target Departemen 1. Adanya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya dalam club-club seni dan olahraga. 2. Adanya peningkatan mutu latihan rutin di bidang seni dan olahraga. 3. Peningkatan prestasi di bidang seni dan olahraga. 4. Tersedianya sarana dan pra sarana untuk kegiatan latihan rutin di bidang seni dan olahraga 5. Peningkatan kegiatan-kegiatan kompetisi seni dan olahraga yang diadakan tidak hanya di dalam tapi hingga ke luar kampus. 6. Semakin meluasnya jaringan FKM di bidang seni dan olahraga tidak hanya seuniversitas namun hingga se-surabaya. 3.7 JOB DESCRIPTION PENGURUS DEPARTEMEN 1) Kepala Departemen Seni dan Olahraga : a. Bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas dan kinerja Departemen Seni dan Olahraga selama satu kepengurusan BEM FKM Unair 2010 b. Menjalankan fungsi kepemimpinan Departemen Seni dan Olahraga
19

c. Memberikan pengarahan dan pendampingan dalam berjalannya roda Departemen Seni dan Olahraga BEM FKM Unair d. Mengawasi kinerja pengurus Departemen Seni dan Olahraga secara langsung maupun tidak langsung e. Memimpin rapat Departemen Seni dan Olahraga 2) Sekretaris Departemen Seni dan Olahraga: a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Departemen Seni dan Olahraga b. Mampu bertanggung jawab penuh terhadap aspek administrasi kesekretariatan Departemen Seni dan Olahraga meliputi berkas surat, peraturan, izin dan dokumentasi arsip lainnya. c. Membuat dan menyusun surat kelembagaan Departemen Seni dan Olahraga dan penjadwalan kegiatan Kepala Departemen. 3) Bendahara Departemen Seni dan Olahraga: a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Departemen Seni dan Olahraga. b. Bertanggung jawab penuh terhadap administrasi keuangan Departemen Seni dan Olahraga. c. Melakukan pengelolaan keuangan Departemen Seni dan Olahraga. d. Melakukan pengajuan anggaran Departemen Seni dan Olahraga.

4) Ketua Divisi bidang seni : a. Bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas dan kinerja Departemen Seni dan Olahraga khususnya di bidang seni selama satu kepengurusan BEM FKM Unair 2011 b. Menjalankan fungsi kepemimpinan Kadivisi seni c. Memberikan pengarahan dan pendampingan dalam berjalannya roda Kadivisi seni d. Mengawasi kinerja pengurus Kadivisi seni secara langsung maupun tidak langsung e. Memimpin rapat Kadivisi seni f. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Departemen Seni dan Olahraga

5) Ketua Divisi bidang olahraga:

20

a. Bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas dan kinerja Departemen Seni dan Olahraga khususnya di bidang olahraga selama satu kepengurusan BEM FKM Unair 2011 b. Menjalankan fungsi kepemimpinan Kadivisi olahraga c. Memberikan pengarahan dan pendampingan dalam berjalannya roda Kadivisi olahraga d. Mengawasi kinerja pengurus Kadivisi olahraga secara langsung maupun tidak langsung e. Memimpin rapat Kadivisi olahraga f. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Departemen Seni dan Olahraga

6) Staf Kadivisi seni dan olahraga (Penanggung Jawab club) a. b. c. Bertanggung jawab langsung kepada Kadivisi Seni ataupun Olahraga Melakukan pembentukan pengurus club seni dan olahraga Melakukan penjadwalan dan pelaksanaan latihan rutin dan open recruitment dibantu oleh ketua club. d. Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan yang dapat merangsang potensi dalam bidang seni dan olahraga. e. f. g. Menghubungkan club dengan pihak dekanat serta BEM Menyediakan sarana dan prasarana latihan. Mengontrol dan mengawasi kinerja pengurus club, dan kegiatan serta prestasi club h. Mengembangkan prestasi mahasiswa FKM UNAIR di bidang seni dan olahraga. 3.8 JOB SPECIFICATION DEPARTEMEN Beberapa persyaratan yang harus dimiliki bagi pengurus departemen antara lain : 1) Kepala :

a. Pekerja keras, tahan banting dan berkomitmen tinggi. b. Berjiwa kepemimpinan yang baik dan mampu bekerjasama dalam tim. c. Percaya diri, inovatif dan kreatif. d. Memiliki pengalaman organisasi kampus minimal 2 tahun. e. Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik f. Memiliki kemampuan baik di bidang seni dan olahraga.
21

2) Sekretaris

a. Pekerja keras, tahan banting dan berkomitmen tinggi. b. Berjiwa kepemimpinan yang baik. c. Percaya diri, inovatif dan kreatif. d. Mampu bekerjasama dalam tim. e. Memiliki pengalaman di bidang kesekretariatan f. Memiliki pengalaman Organisasi/kepanitian kampus. g. Memiliki kemampuan di bidang seni dan olahraga h. Memiliki sarana dan prasarana yang mendukung tugasnya. (laptop/komputer) 3) Bendahara :

a. Pekerja keras, tahan banting dan berkomitmen tinggi. b. Berjiwa kepemimpinan yang baik. c. Percaya diri, inovatif dan kreatif. d. Mampu bekerjasama dalam tim. e. Percaya diri, inovatif dan kreatif. f. Memiliki pengalaman di bidang keuangan g. Memiliki pengalaman Organisasi/kepanitian kampus h. Memiliki kemampuan di bidang seni dan olahraga i. Memiliki sarana dan prasarana yang mendukung tugasnya.(kalkulator) 4) Kadivisi seni dan olahraga :

a. Pekerja keras, tahan banting dan berkomitmen tinggi. b. Berjiwa kepemimpinan yang baik. c. Percaya diri, inovatif dan kreatif. d. Supel dan antusias. e. Mampu bekerjasama dalam tim. f. Memiliki pengalaman Organisasi/kepanitian kampus minimal 1 tahun. g. Memiliki pengalaman, hobi, pengetahuan, dan kemampuan yang baik di bidang seni dan atau olahraga. 5) Staf seni dan olahraga :

a. Pekerja keras, tahan banting dan berkomitmen tinggi. b. Berjiwa kepemimpinan yang baik. c. Percaya diri, inovatif dan kreatif. d. Supel dan antusias.
22

e. Mampu bekerjasama dalam tim. f. Memiliki pengalaman Organisasi/kepanitian kampus. g. Memiliki pengalaman, hobi, pengetahuan, dan kemampuan yang baik di bidang seni dan atau olahraga. 3.9 Struktur Pengurus Departemen (terlampir)

KETUA

BENDAHARA

SEKRETARIS

Kadiv. Seni

Kadiv. Olahraga

Staff Padus

Staff Tari

Staff band

Staff Voli

Staff Basket

Staff Futsal

3.10

Rencana Program Kerja

1. Kegiatan Non-rutin a. Open Recrutment Club (ORC) Open Recrutment merupakan suatu langkah untuk menjaring dan memfasilitasi potensi mahasiswa FKM di bidang seni dan olahraga. Dalam pelaksanaannya nanti, setiap kelas akan diberikan lembaran open recrutment yang diisi oleh mahasiswa yang berminat untuk bergabung dalam tim seni maupun olahraga yang ada di SenOR. Para staf SenOR nantinya juga akan masuk ke kelas untuk mempromosikan seni dan olahraga yang ada di SenOR agar mahasiswa tertarik untuk mengikutinya. Data open recrutment ini akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk program latihan rutin. b. FKM League

23

Program ini merupakan perlombaan antar angkatan S1 dengan D3 di FKM. Pada minggu pertama akan dilaksanakan lomba futsal, kemudian di minggu kedua ada lomba basket dan voli. Panitia dari FKM league adalah terdiri dari anggota club di departemen seni dan olahraga. c. Violet Competition 3 (V.Com3) Violet Competition ini ini merupakan serangkaian perlombaan antar fakultas, Universitas se-Surabaya dan sekitarnya. Pertandingan yang diselenggarakan yaitu pada minggu pertama yaitu lomba futsal dengan jumlah peserta sampai memenuhi kuota 30 peserta, lalu minggu ke 2 lomba basket dengan jumlah peserta sampai memenuhi kuota 15 peserta. Di mana lomba-lomba diatas menggunakan sistem gugur. Pengumuman pemenang dan pemberian hadiah dilaksanakan pada akhir pertandingan. d. Mini Perform Mini Perform merupakan suatau rangkaian pementasan kesenian dari seluruh club seni yang ada di FKM. Mulai dari konser paduan suara, pagelaran tari, performance dance, dan penampilan homeband FKM. e. Dekan Cup Dies Natalis FKM Dekan cup merupakan salah satu ajang kreativitas yang dilaksanakan dalam waktu 4 Minggu. Perlombaan antar kelas dalam memeriahkan serta memperingati hari jadi FKM UA. Pertandingan yang diselenggarakan pada minggu pertama yaitu lomba futsal, kemudian minggu ke 2 lomba voli, lalu minggu ke 3 masak dan karaoke, dan minggu ke 4 ditutup acara puncak yaitu PENSI of Public Health (PoPH). f. PENSI of PH (PoPH) Kegiatan ini merupakan penutupan dari serangkaian acara dekan cup di fakulatas kesehatan masyarakat. Acara ini mengundang bintang tamu artis Surabaya dan berbagai acara hiburan lainnya, Kemudian acara pengundian doorprize dan hiburan berbagai kreatifitas musik / seni serta pengumuman pemenang Dekan Cup. acara ini diperuntukkan kepada mahasiswa FKM, dan mahasiswa non FKM 2. Kegiatan Rutin a. Latihan Rutin Bola Basket Program ini merupakan salah satu program kerja dari deputi minat bakat yang ada di FKM UA, kegiatan olahraga seperti bola basket saat ini merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup populer dalam kalangan pelajar dan mahasiswa maka dengan diadakannya latihan rutin UKM Bola Basket di FKM UA diharapkan dapat
24

menyalurkan bakat dan potensi basket mahasiswa FKM. Kegiatan ini berupa latihan rutin yang akan dilakukan 2 kali dalam seminggu dan diikuti oleh mahasiswa yang berminat dalam bidang bola basket di FKM. Dalam setiap sesi latihan para peserta akan di bimbing oleh pelatih yang akan mengajarkan teknik teknik bermain basket yang benar, dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar para peserta dapat mendapatkan prestasi dalam olahraga basket serta lebih mengenal olahraga khususnya bola basket karena dengan berolahraga setidaknya akan membantu dalam proses menjaga kesehatan b. Latihan Rutin Bola Volley Salah satu program kerja bagian departemen minat dan bakat untuk

mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler dalam kampus di bidang olahraga khususnya bola volly. Program tersebut merupakan kegiatan untuk mengembangkan potensi minat dan bakat dari seluruh mahasiswa FKM. Latihan rutin bola volly dilaksanakan seminggu sekali dengan bantuan tenaga kepelatihan dari beberapa karyawan FKM yang telah bersedia mendukung adanya program tersebut c. Latihan Rutin Futsal Latihan rutin futsal merupakan salah satu kegiatan dalam memajukan olahraga futsal di FKM Unair. Melihat minat yang tinggi dan prestasi yang cukup membanggakan dari mahasiswa FKM terhadap olahraga futsal maka latian rutin futsal diadakan dua kali dalam seminggu di lapangan out door FKM maupun Lapangan in door di luar FKM dan diselingi dengan pertandingan persahabatan dengan tim lain. Dalam latian tersebut, mahasiswa akan belajar teknik futsal yang baik dan diharapkan dengan adanya program ini potensi yang ada di FKM dapat berkembang secara maksimal. d. Latihan Rutin Paduan Suara Latihan paduan suara ini diselenggarakan dengan peserta yang telah diseleksi sebelumnya. Dilaksanakan bersama pelatih yang didatangkan dari luar FKM agar tujuan dari program ini dapat dicapai secara maksimal e. Latihan Rutin Seni Tari Latihan seni tari ini diselenggarakan dengan peserta yang telah mendaftar sebelumnya. Dilaksanakan bersama pelatih yang didatangkan dari luar FKM agar dapat memberikan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam seni tari

3.11. Perilaku Organisasi


25

3.1.1. Nilai (Value) a. Nilai terminal Nilai/tujuan akhir yang ingin dicapai oleh Departemen Senor selama kepengurusan 2011 yaitu terwujudnya Departemen Seni dan Olahraga sebagai fasilitator pelayanan mahasiswa dalam pengembangan kegiatan seni dan olahraga yang berlandaskan nilai moral dan intelektual. b. Nilai Instrumental Sarana untuk mencapai nilai terminal yang telah ditentukan oleh Departemen Senor antara lain melalui 2 cara, yaitu : 1) Memberikan wadah, fasilitas dan kegiatan dalam pengembangan kegiatan mahasiswa di bidang seni dan olahraga. 2) Berpartisipasi aktif dalam perlombaan baik di bidang seni maupun olahraga di luar maupun didalam kampus. 3.1.2. Tingkah Laku (Attitudes) a. Aspek Keagamaan 1. Mendahulukan kewajiban beribadah dalam setiap kegiatan. Apabila telah masuk waktu ibadah, rapat atau kegiatan lain dihentikan sementara waktu untuk memberi kesematan anggota melaksanakan ibadah. 2. Mengawali dan mengakhiri forum dengan berdoa. 3. Memberi motivasi spiritual dalam setiap forum secara bergiliran. b. Aspek Kedisiplinan 1. In time dalam setiap kegiatan 2. Setiap kegiatan dimulai maksimal 10 menit dari jadwal yang telah ditentukan. 3. Izin terlambat atau tidak mengikuti kegiatan atau suatu forum BEM selambatlambatnya 2 jam sebelum hari H dimulai. 4. Apabila datang terlambat mengikuti kegiatan atau forum BEM tanpa izin, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan kesepakatan kegiatan atau forum yang bersangkutan. 5. Berpakaian rapi selama jam kuliah dan kegiatan resmi BEM 3.1.3. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) Setelah melakukan indeph interview, sebagian besar anggota merasa puas dengan kinerja setiap anggota tiap departemen. Namun ada beberapa anggota mengakui tidak puas dengan hasil kinerja seseorang dan setelah melakukan klarifikasi

26

ternyata orang yang bersangkutan benar mengakui bahwa kinerjanya tidak efektif. Hal ini dikarenakan : 1. Banyak tugas kuliah yang berbenturan dengan acara dari departemen seni dan olahraga sehingga dia tidak bisa membagi waktunya dengan baik sehingga tidak aktif di kegiatan departemen ini. 2. Pada saat pendaftaran seleksi anggota baru untuk departemen ini dia cenderung ikut-ikutan dengan temannya sehingga belum bisa sepenuh hati mengikuti kegiatan di departemen tersebut. 3. Adanya konflik yang disebabkan kurangnya berkoordinasi antar sesama anggota. 3.1.4. Kepribadian (Personality) Departemen Senor memiliki kepribadian yang terbuka. Hal ini ditunjang oleh komitmen awal dari setiap anggota yang selalu mengungkapkan apa yang dirasakan. Setiap ada masalah, ketua departemen juga selalu membicarakan dengan anggota lain dan para BPH agar memperoleh banyak masukan untuk bahan pertimbangan. Demikian halnya ketika ada salah satu anggota yang tidak aktif dalam setiap kegiatan rapat ataupun pelaksanakan proker. Meskipun begitu, masih saja ada anggota yang kurang terbuka dalam menghadapi setiap masalah. Oleh karena itu, diperlukan peran serta dari ketua departemen untuk terus memfasilitasi anggota dalam menyelesaikan masalahnya.

27

BAB IV PEMBAHASAN 4.2. Analisis Permasalahan


INTERNAL Strengths Weakness EXTERNAL Opportunities Threats

1. Pengurus departemen memiliki communication skill yang baik. 2. Adanya kemitraan yang baik antara pengurus dengan yang

1.

Belum dan

adanya prasarana

1. Adanya berbagai lomba di bidang seni dan baik lingkungan internal olahraga di 1. Competitor di seni olahraga yang kuat. 2. Birokrasi FKM cenderung rumit sehingga di seni ketika mengajukan kegiatan dan dana di seni olahraga juga di lebih bidang dan

sarana

pengembangan kegiatan seni dan olahraga yang berkualitas cenderung lengkap. 2. Minimnya tenaga dan tidak

Universitas Airlangga maupun eksternal. 2. Banyaknya mahasiswa FKM yang berpotensi bidang Unair

pihak dekanat dan mahasiswa. 3. Pengurus departemen merupakan mahasiswa mempunyai kemampuan yang yang

pelatih di bidang seni dan olahraga karena

mahal. 3. Pendanaan program

yang minim. 4. Jika ada kesibukan diluar organisasi maka

para pengurus kesulitan untuk antara membagi waktu

baik di bidang seni dan olahraga. 4. Adanya media

organisasi seni dan

dan olahraga. 3. Adanya beberapa pelatih bidang dan

Departemen Olahraga

Website, Blog dan madding FKM sebagai BEM

dengan

dipersulit.

kesibukan lainnya. Pengurus organisasi mahasiswa Ketika ada

Unair 5.

media adalah

promosi dan pusat perantauan.

dari karyawan dan dosen

informasi kegiatan kegiatan pada saat libur, seni dan olahraga. 5.Perencanaan mereka enggan untuk dan

FKM Unair. 4. Club seni dan

melaksanakannya

28

program merupakan survey (mahasiswa) dibahas

yang melaksanakan hasil pada hari efektif.

kegiatan

Club olahraga telah banyak

pasar 6. Tidak semua pengurus dan mempunyai kinerja yang secara baik.

membawa nama baik

untuk fakultas baik lingkup Universitas atau umum. 5. Mahasiswa FKM antusias dengan programprogram kerja selalu lingkup dalam

matang baik secara konsep pendanaan. 6.Seleksi awal untuk pembentukan pengurus dilakukan maupun

dengan teknik open recruitment dan ketat sehingga para

pengurus yang baru memiliki kemampuan yang

departemen Seni Olahraga sehingga ketika diadakan lomba seni dan olahraga mahasiswa cenderung aktif mengikuti lomba tersebut. dan

tidak diragukan lagi dalam menjalankan misi organisasi. hal visi-

Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan kendala terbesar adalah minimnya masalah dana yang dimiliki organisasi ini. Untuk mengatasi permasalahan yang ada hendaknya memanfaatkan peluang dan kekuatan yang dimiliki. Yakni dengan menggunakan fasilitas yang ada seperti menggunakan blog yang dimiliki untuk berpromosi tentang kegiatan mereka, lalu menggunakan communication skill yang baik
29

yang dimiliki tiap-tiap anggota untuk mencari sponsor guna membiayai kelangsungan program yang ada dalam organisasi ini. Selain itu memanfaatkan peluang sebaik mungkin yakni latihan dengan para pelatih yang minim dari tenaga dosen untuk mempersiapkan adanya lomba yang ada. Dan apabila menjuarai lomba nantinya uang yang didapat dapat dimasukkan kas sebagai dana organisasi. Terkait dengan akar permasalahan yang dimiliki oleh organisasi ini. Strategi tersebut tidak mungkin bisa berjalan tanpa adanya kesolidan antar anggota dalam organisasi. Diperlukan peran serta dari semua pihak agar kelemahan dan ancaman dapat teratasi. Berdasarkan, permasalahan yang telah diidentifikasi di organisasi Dept. Senor, cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut antara lain : 1. Mengangkat anggota baru di tengah masa kepengurusan organisasi. Hal ini dikarenakan kurangnya anggota yang ada dan kekosongan itu tidak mungkin dibiarkan dalam waktu yang lama. Kekosongan jabatan yang terjadi hanya akan menghambat jalannya program kerja yang sudah direncanakan oleh Departemen Seni dan Olahraga. Sehingga diperlukan pergantian orang dalam organisasi tersebut 2. Mengadakan acara up grading untuk menumbuhkan sikap kekompakan diantara anggota organisasi. Hal ini dilakukan agar masing-masing anggota dapat mengenal satu sama lain sehingga dapat menjalin keakraban diantara mereka. Sehingga nantinya kerjasama yang akan dilakukan tidak akan terasa canggung 3. Mengingatkan dan memberi teguran kepada anggota yang tidak loyal ataupun kepada anggota yang tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik. Dengan memberi teguran diharapkan orang yang berrsalah tersebut akan sadar atas kesalaha yang pernah diperbuat sehingga dapat memperbaiki kesalahan yang dilakuklan dan tidak berlangsung secara berlarut-larut.

30

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Masalah organisasi yang ada di SENOR FKM UNAIR yang muncul setiap tahunnya adalah berkaitan dengan SDM. Meliputi : 1. Adanya salah satu anggota yang keluar pada masa kepengurusan 2. Kurang solidnya hubungan antar anggota 3. Terdapat anggota yang tidak loyal terhadap jabatannya Dan yang menjadi akar permasalahan dari organisasi SENOR ini adalah kerang solidnya hubungan antar anggotanya yang menyebabkan masalah ini berkembang dan menimbulkan masalah baru

5.2 Rekomendasi Rekomendasi yang kami tawarkan kepada organisasi SENOR FKM UNAIR adalah : 1. Sering melakukan outbond untuk lebih mengenal antar anggota dan terjalin rasa kebersamaan 2. Program kerja yang sudah dibuat hendaknya dilakukan secara berkelanjutan agar tercipta kekompakan hubungan dengan pengurus organisasi sebelumnya dan apabila ada masalah terkait financial mereka bisa membantu 3. Mencari sponsor guna mendanai program kerja organisasi 4. Peran serta kepala divisi sangatlah penting terutama untuk menangani setiap permasalah yang ada seperti mengingetkan anggota yang kurang aktif 5. Perekrutan anggota lebih diperketat dan perlu diadakan interview mendalam tentang motivasi mengikuti organisasi SENOR FKM UNAIR

31

KESIMPULAN

Herwanparwiyanto, Perilaku Organisasi http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/.../konsep-perilaku-organisasi-1.ppt. Diakses tanggal 20 Mei 2011 pukul 18.00

Anonim. Perilaku dan Manajemen Organisasi. http://femanajemen.unila.ac.id/Perilaku%20Organisasi%202/bab_10.ppt. Diakses tanggal 22 Mei 2011 pukul 19.00 Sriatmi. Organisasi Manajemen. http://eprints.undip.ac.id/.../ORGANISASI_MANAJEMEN__AYUN_SRIATMI.pdf.Diakses tanggal 3 Juni 2011 pukul 19.00

32

Anda mungkin juga menyukai