Anda di halaman 1dari 5

Lakukan Evaluasi Terhadap Kecukupan Cadangan Kerugian Piutang Usaha yang Dibuat Oleh Klien

Menurut prinsip akuntansi berterima umum, piutang usaha disajikan dalam neraca pada nilai bersih yang dapatditagih dari debitur (net realizable value) pada tanggal neraca. Oleh karena itu, verifikasi penilaian dimaksudkan untuk menilai kewajaran penentuan jumlah cadangan kerugian piutang usaha yang dibentuk oleh klien pada tanggal neraca. Nilai piutang usaha dihitung dengan formula berikut ini:

Piutang Usaha Bruto Cadangan Kerugian Piutang Usaha Piutang Usaha Bersih

xx xx xx

Hutang Kembali Cadangan Kerugian Piutang Usaha yang Dibuat Oleh Klien Auditor biasanya melakukan verifikasi penilaian piutang usaha dengan pertama kali melakukan perhitungan kembali jumlah cadangan kerugian piutang usaha, dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang digunakan oleh klien. Selanjutnya auditor biasanya juga menghitung ratio berikut ini untuk beberapa tahun sebelumnya guna menilai kewajaran jumlah cadangan kerugian piutang usaha: Tingkat perputaran piutang usaha yang dihitung denagan rumus : (Pendapatan penjualan dibagi rerata saldo piutang usaha). Jumlah hari pengumpulan piutang usaha (days sales to collection) yang dihitung dengan rumus : (365 dibagi tingkat perputaran piutang). Data mengenai trend kedua macam ratio tersebut akan memberikan gambaran kepada auditor mengenai kemungkinan tertagihnya piutang usaha.

Periksa Penentuan Umur Piutang Usaha yang Dibuat Oleh Klien Dalam Memverifikasi kewajaran penilaian piutang usaha adalah meminta dari klien daftar umum piutang usaha tersebut auditor melakukan prosedur audit berikut ini: 1. Lakukan footing dan cross footing terhadap daftar umur piutang usaha tersebut. 2. Bandingkan jumlah piutang usaha menurut daftar umur piutang ke akun Piutang Usaha di dalam buku besar. 3. Unsur saldo piutang usaha kepada setiap debitur ke dalam kartu piutang yang bersangkutan. 4. Periksa penentuan umur piutang kepada setiap debitur dengan menggunakan informasi berikut ini: Periksa syarat penjualan yang berlaku. Periksa tanggal faktur yang belum dibayar oleh debitur pada tanggal neraca. Hitung kembali umur piutang kepada setiap debitur sejak tanggal faktur tersebut pada butir 3b sampai dengan tanggal neraca.

Bandingkan Cadangan Kerugian Piutang Usaha yang Tercantum Di neraca Tahun yang Diaudit Dengan Cadangan Tersebut yang Tercantum Di neraca Tahun Sebelumnya
Dengan membandingkan pengalaman pengumpulan piutang tahun sebelumnya auditor akan memperoleh gambaran mengenai cukup tidaknya cadangan kerugian piutang usaha yang dibentuk oleh klien di neraca yang sekarang diaudit oleh oleh auditor.

Periksa Catatan Kredit Untuk Debitur yang Utangnya Telah Kadaluwarsa


Dari daftar umur piutang usaha, auditor dapat memperoleh informasi nama debitur yang piutang kepadanya telah lama kadaluwarsa. Dari informasi ini kemudian auditor akan memeriksa catatan kredit dan arsip korespondensi dengan debitur yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kemungkinan dapat ditagih atau tidaknya piutang kepada para debitur tersebut.

Penyajian dan Pengungkapan Akun Dalam Laporan Keuangan Bandingkan Penyajian Piutang Usaha dengan Penyajian Menurut Prinsip Akntansi Berterima Umum Prosedur audit terhadap penyajian pengungkapan piutang usaha adalah: 1. Memeriksa klasifikasi piutang kedalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. 2. Memeriksa klasifikasi piutang kedalam kelompok piutang usaha dan piutang nonusaha. 3. menentukan kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk transaksi anatarpihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan, piutang yang telah dianjakkan (factored account receivable) keperusahaan anjak piutang.

Periksa Klasifikasi Piutang Ke dalam Kelompok Aktiva Lancar dan Tidak Lancar Piutang tipe tertentu tidak dapat dimasukkan dalam kelompok aktiva lancar, seperti piutang kepada manajer perusahaan, direksi, dan perusahaan afiliasi yang laporan keuangannya tidak dikonsolidasikan.

Periksa Klasifikasi Piutang Kedalam Kelompok Piutang Usaha dan Piutang Nonusaha Piutang nonusaha merupakan piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang dan jasa kepada pihak luar, seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjualan saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang dividen dan bunga harus disajikan terpisah dari piutang usaha.

Tentukan Kecukupan Pengungkapan dan Akuntasi Untuk Transaksi Antarpihak yang Memiliki Hubungan Istimewa, Piutang yang Digadaikan, Piutang yang Telah Dianjakan (factored Account Receivable) Keperusahaan Anjak Piutang

Menurut prinsip akuntansi berterima umum, transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa harus diungkapkan memadai dalam neraca. Begitu pula, piutang yang digadaikan dan yang dianjakan harus diungkapkan memadai dalam neraca.

Anda mungkin juga menyukai