Anda di halaman 1dari 210

Wisdom on the wall

(Bagian I)

Penulis :

*Lintong Simaremare
Penulis buku best seller :
Bread for Friends (JogjaBangkit Publishing) Pieces of keys at work (Kanisius Publishing)

e-book ini GRATIS : Bebas dicopy / dilipat-gandakan / dibagikan kepada sahabat-sahabat dengan tidak mengubah sebagian/seluruh isinya.

Get more inspiramotivational via:

Twitter : @LintongQuotes
Facebook Page: Bread for Friends
Mail : lintongs@gmail.com

Kepersembahkan untuk Tuhan, yang telah menciptakanku, menguasai segenap hidupku, serta memberikan segala kemampuanku melakukan tindakan nyata untuk kemuliaanNYA.

[Halaman ini sengaja kosongkan sebagai bentuk ajakan persiapan hati yang bersih dan pikiran terbuka, sebelum melanjutkan membaca buku ini.]

PENDAHULUAN

Hidup keseharian kita menyajikan banyak kebijaksanaan yang terbuka. Mulai dari saat kita terbangun di pagi hari sampai kita tertidur di malam hari. Seorang butapun mampu melihat begitu indahnya setiap pagi karena mereka melihat dengan hati. Kata-kata bijak yang menyejukkan dan menguatkan tidak harus muncul dari seorang anak manusia yang terkenal dan memiliki pengikut yang banyak seperti para nabi. Namun dengan sendirinya akan tertangkap dengan mata hati kita di kala kita siap menyambut berkat (barokah) kebaikan Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. Buku ini ditulis sesederhana itu. Saya menangkap hal-hal sederhana yang tersaji dalam kehidupan dan menuangkan serta membagikannya disini untuk kita, anda dan saya sendiri.

Tanpa disadari, kita semua sedang dalam perjalanan menuju negeri bahagia dan perjalanan kitapun harusnya merupakan perjalanan sukacita. Mengapa demikian? Karena ternyata kebahagiaan manusia pada hakikatnya sudah diberikan tatkala manusia itu lahir dan di ujung kehidupan itupun tersedia negeri kebahagiaan pula. Masalahnya adalah kita sering membuat kebahagiaan itu bersyarat, akhirnya kita kesulitan mencapainya dengan tolok ukur standarisasi yang kita buat sendiri. Melalui 100 tulisan di buku ini, saya mengajak sahabat sekalian berpikir kembali tentang banyak prinsip kehidupan menikmati perjalanan suka cita kehidupan. Disamping 100 tulisan, saya menyajikan beberpa illustrasi pelengkap yang saya harapkan dapat memperkaya

pemahaman kita semua tentang masingmasing topik yang disajikan. Saya berterimaksih kepada segenap pembaca buku, karya saya sebelumnya yang telah setia menantikan terbitnya buku yang ketiga ini. Terima kasih juga kepada pembaca semua kebijaksanaan yang kami posting di wall http://facebook.com/bread4friends dan http://facebook.com/breadforfriends yang menjadi sumber diangkatnya semua tulisan dalam buku ini. Terima kasih juga kepada segenap follower Twitter @LintongQuotes dan @bread4indonesia yang selalu menyediakan waktunya berdiskusi tentang pelbagai banyak hal penting dalam kehidupan kita masing-masing. Saya akan tetap melakukan sharing singkat tentang banyak hal melalui keempat media itu sekaligus menjaga silaturahmi tetap terjalin diantara kita. Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Akhir kata Soli deo gratia - segala puji dan hormat saya alamatkan kepada Tuhan yang telah memberikan waktu dan kemampuan bagi saya untuk berbagi. Selamat berbahagia. Semarang, Hari ulang tahunku ke 39, Selasa, 14 Februari 2012, Lintong Simaremare

1.Menaklukkan

Bagaimana aku menjadi seorang bintang di tengah segala keterbatasanku? Dengan mengetahui dan menaklukkan, Jawab sang Guru. Bagaimana aku menaklukkan orangorang yang lebih hebat dari aku? Untuk menjadi hebat, tidak perlu menaklukkan orang lain. Cukup dengan memahami diri dan menaklukkan dirimu sendiri maka engkau akan mendapatkan kebanggaan yang tak terbandingkan, melebihi kehebatan yang engkau inginkan.

2.Pandangan murni

Tidak mudah buatku menentukan siapa yang seharusnya mendapat uluran tanganku di tengah banyaknya kepentingan yang mengelilingi aku. Guru, dapatkah aku lebih dini mengetahui dampaknya kelak bagi kehidupanku sehingga sejak awal aku mengerti untung ruginya bagiku? Mengapa engkau harus berpikir untuk tindakan muliamu? Jawab Guru. Sambil merangkulku, Guru melanjutkan, Pandangan yang murni akan memampukan kita mengasihi dengan pengabdian serta menghindarkan kita dari godaan sanjungan yang menjerumuskan ke tahta kesombongan.

3.Impian bahagia

Seorang pemuda yang telah melakukan perjalanan mencari kebahagiaan kembali dengan tangan hampa. Seandainya aku diberikan segala sesuatu yang kubutuhkan, aku pasti bahagia. Tidak seperti saat ini masih banyak anganku yang tersisa., demikianlah celoteh dalam benaknya. Lalu dalam keheningan sesuatu berbisik, Engkau sedang menyulitkan dirimu untuk bahagia jika fokus pada hal-hal yang engkau anggap akan membuatmu bahagia dan lupa pada hal-hal yang telah membuatnya bahagia. Suara itu menimpali lagi, Jika kebahagiaan bersyarat, maka kebahagiaan itu adalah antara ada dan tiada. Pada kenyataannya, kebahagiaan itu adalah pilihan yang tersedia tatkala engkau memilihnya.

4.Berdamai

Ada kalanya kita terjebak dalam mispersepsi ketergantungan diri, lalu kita bertanya kepada sesuatu yang tak terpahami di luar diri, Mengapa sepertinya hidup ini tidak mendukungku?, Orang-orang tidak sependapat denganku?, Haruskah rintangan-rintangan dan orang-orang yang menghambat itu berada berjejer di lintasan langkah keberhasilanku? Lalu Guru berkata, Hidup ini netral anakku !, Kekacauan timbul karena kita yang menyalahkan situasi. Sembari bersama si murid merasakan semilirnya angin yang menyapa gubuk itu, Guru melanjutkan, Berdamailah dengan dirimu saat ini agar engkau mampu hidup di tengah ketidaksesuaian keinginanmu sendiri.

5.Tanggung jawab

Setiap murid diajari oleh guru untuk memiliki tanggung jawab. Pada suatu ketika, seorang murid menuntut pertanggungjawaban murid yang lain untuk menghindarinya dari hukuman sang Guru. Teman-temanlah yang layak disalahkan untuk tugas ini. Begitulah cara murid itu membela dirinya di hadapan gurunya. Lalu Guru mengajak seorang murid membaca sebuah catatan kecil di dinding untuk didengar oleh seluruh murid di ruang kelas. Dengan suara lantang, murid itu membaca, Tanggung jawab adalah tindakan kreatif terhadap keadaan tanpa menyalahkan orang lain atau sesuatu yang lain atas hal yang terjadi sebagaimana adanya. Demikianlah selanjutnya, semua murid mengikutinya membacanya.

6.Rasa kasihan

Setelah berkeliling melewati jalanan kota dan bantaran sungai yang padat dengan rumah-rumah tempat tinggal darurat pemulung, setiap siswa sekolah bonafit di sebuah kota diminta pendapatnya oleh Guru sosial mereka. Apa yang tadi kalian pikirkan dengan semua pemandangan yang telah kalian saksikan sepanjang hari ini?, Guru bertanya. Kasihan mereka, Guru ! Semoga mereka bisa mendapatkan makanan nanti malam. Lalu Gurunya meminta anak muridnya mendengar baik-baik, lalu berkata Keinginan, niat baik, atau rasa kasihan hanyalah sebuah bayangan yang tidak mampu mengangkat sehelai daun bahkan debu sekalipun. Kepedulianmu adalah tindakan nyata.

7.Prestasi artifisial

Seorang wali murid datang menghadap Guru agar sekolah meloloskan salah satu anaknya menjadi duta sekolah. Kami memohon biarlah anak itu yang menjadi duta sekolah tahun ini sebagai lambang keberhasilan bagi orang tuanya agar anak itu dianggap sebagai murid berprestasi. Karena kami tahu secara akademis anak itu kurang mampu, maka kami akan memberikan kompensasi untuk kebaikan ini. Lalu Guru menjawab, Kehidupan ego kita memang sering melewati batas. Tak jarang kita nikmati dunia dengan kebanggan palsu sambil menutup mata terhadap orang-orang pintar namun miskin harta di sekeliling kita. Wali murid itupun diam tertunduk dan permisi meninggalkan ruang kelas.

8.Menjadi bagian dari kekurangan

Dalam membekali anak didiknya untuk memiliki kepedulian sosial yang tinggi, di hadapan pertemuan para wali murid di aula sekolah, sang Guru mengatakan, Sekolah ini adalah tempat para anakanak yang berkemauan keras untuk belajar, namun begitu banyak diantara mereka yang akhirnya berhenti bersekolah karena ketidak-mampuan orang tuanya melanjutkan pembiayaan sekolah anak-anaknya. Tugas kita adalah terlibat menangkap mereka. Dilanjutkannya lagi, Bapak dan ibu yang saya hormati, Sangatlah tidak bijak mengalihkan pandangan ke arah sang surya agar tidak melihat bayangan kita jatuh di atas tengkorak yang berserakan di atas belukar. Guru menutup ucapannya dengan kalimat, Semoga kita bisa lebih saling peduli.

9.Puisi pembebasan Jiwa

Bebaskan jiwamu yang agung untuk dunia. Jiwamu yang agung sering terselubung dan tersembunyi, ibarat gitar mahal yang tidak pernah dipetik. Ketika engkau ijinkan jiwamu berkarya, maka matamu akan berkaca-kaca, mimik dan senyum di bibirmu akan menjadi kata-kata. Ketika jiwamu bernyanyi, nyanyiannya akan terdengar merdu oleh musisi tersohor bahkan oleh orang yang tidak mengerti nada. Ketika ia berjalan, orang butapun akan mengikuti langkahnya.

10.Memuliakan diri

Dari sebuah lembah penderitaan, kita sering berkeinginan mendaki puncak gunung tertinggi untuk menikmati keindahan. Tetapi sebelum langkah menanjak, sebenarnya suara hati sering menahan dan menyerukan rasa peduli kita kepada sesama. Kesedihan orang di sekeliling kita sering mengisahkan hal yang belum kita sadari, "Di dasar lembah banyak saudara kita hidup, di dalam keteduhan bayangannya mereka mati, di dalam goa-goanya mereka dikuburkan. Bagaimana mungkin kita memuliakan diri sambil memalingkan muka dari penderitaan orang-orang lemah?

11.Tidak menghakimi

Guru, apa yang harus aku lakukan untuk mencapai kesadaran yang tercerahkan? Guru menjawab, Cara termudah memperoleh kesadaran murni adalah dengan tindak-netralitas. Bentuknya adalah tidak mengevaluasi apakah sesuatu yang kita lihat itu baik atau buruk, benar atau salah. Sembari mengajakku berjalan, Guru mengarahkan pandanganku ke setiap objek, lalu menambahkan, Lihatlah sesuatu itu apa adanya dengan 'tidak menghakimi'. Semakin sering hal itu engkau lakukan, engkau akan semakin terbiasa mengatasi gejolak dialog internal pikiran Anda. Lalu aku merasakan bahwa kebahagiaan itu tidak akan tergantung dari apa yang aku lihat.

12.Menikah

Seorang pemuda bertanya Guru, Apakah aku harus menikah?, lalu dengan siapa aku menikah? Lalu... Di perjalanan pulang, pemuda itupun membuka catatan Gurunya, Menikahlah dengan orang yang kau cintai & mencintaimu. Jika itu sulit namun tetap ingin menikah, maka menikahlah dengan orang yang engkau cintai tanpa mempersoalkan kedalaman cintanya padamu. Pada saat engkau telah menjadi seorang pasangan bagi yang lain, jangan pernah tanyakan apakah dia mencintaimu, namun mencintailah terus. Karena setelah itu CINTA adalah urusan antara engkau & penciptamu.

13.Ada apa dengan hatimu?

Seorang pemuda yang bimbang bertanya pada catatan-catatan gurunya, Ada apa dengan hatiku ini? Mengapa sangat sulit menemukan titik keberadaanku sendiri? Dari sekian catatan itu, dia menemukan dua paragraf sederhana : Dunia yang engkau bangga-banggakan sekaligus sering engkau sedihkan adalah hatimu sendiri. Hatimu adalah dunia yang engkau pahami sebagai dirimu. Sedangkan pemahamanmu adalah pilihan kebijakan atau kebodohan yang engkau tentukan sendiri.

14.Kesuksesan

Kapan kita dianggap sukses? Apa indikator kesuksesan setiap orang dalam prestasi hidupnya? Haruskah kita memiliki kapal pesiar dan pulau agar menganggap diri kita sukses? Mungkin Ya !, bagi pribadi yang hanya melihat kesuksesan itu sebagai penambahan materi tak terbatas terhadap diri sendiri. Namun sebuah perspektif lain yang layak kita pikirkan, bahwa kesuksesan hidup yang lebih luas adalah pengembangan kebahagiaan kecil terusmenerus melalui realisasi tujuan-tujuan hidup yang bermakna bagi orang lain.

15.Diciptakan untuk misi pencipta

Tuhan sering kita perlakukan secara tidak adil. Kita meminta apa yang kita inginkan namun tidak mengindahkan apa yang DIA inginkan seolah-olah kita berhak atas dunia dan menciptakan diri sendiri dengan seabrek keinginan kita. Suatu saat kita akan menyadari ada monolog dalam doa, Tatkala aku mengingat begitu banyak keinginanku yang belum ENGKAU kabulkan, aku tersentak dengan sebuah kenyataan bahwa teramat banyak perintahMU yang terabaikan (belum kujalankan).

16.Hubungan

Tidak mudah mengukur sebuah hubungan dengan rasionalisasi. Jika itu kita lakukan maka yang ada adalah masalah untung-rugi. Akhirnya kitapun semakin pandai berhitung layaknya sebagai akuntan atau ahli ekonomi. Namun di sisi lain, acapkali kita melupakan bahwa sebuah hubungan kita bukan sekedar 'saling memberi dan menerima' seperti 'keadilan yang sejajar' yang dikenal banyak orang. Seorang guru pernah berkata, Lebih dari proses mengajar dan diajar, sekarang aku tahu bahwa antara aku & engkau masih ada jurang pemisah yang disebut 'keakuan' .

17.Waktu istirahat

Selain mengajariku untuk selalu puas dengan segala ketidak-sempurnaan, Guru juga mengajariku untuk tidak mudah berlelah-diri. Pelajaran penting yang kudapat saat itu adalah mengambil waktu yang tepat untuk mengistirahatkan diri. Kita cenderung ingin istirahat saat merasa kelelahan. Namun hati-hati! Kesalahan mengambil waktu bisa membuat Anda kehilangan momentum. Pernah mendorong kendaraan yang mogok di tanjakan? Saat kita lelah dan berhenti maka kendaraan kita tidak hanya berhenti, tetapi juga akan merosot ke bawah. Seringkali kita istirahat saat dibutuhkan sedikit lagi energi untuk berhasil. Alhasil kita harus mulai lagi dari awal.

18.Tangan kosong

Semakin hari semakin banyak saja yang aku inginkan dan selalu kuminta untuk memenuhi hidup ini. Ketidak-puasan diri mungkin sudah menjadi bagianku sejak kecil tidak berhenti meminta sebuah mainan baru sebelum mainan lama benar-benar aku nikmati. Pernah memberikan sesuatu kepada orang yang tangannya penuh dengan barang? Hampir bisa dipastikan bahwa orang itu tidak akan dapat menerima pemberian anda. Terkadang kita memohon Tuhan untuk memberi sesuatu pada kita, namun kita tidak rela melepas sebagian yang lain dari genggaman kita. Orang yang tangannya penuh tak akan pernah mampu menerima sesuatu yang baru.

19.Harmoni kehidupan

Mewujudkan harmoni antara heart (hati), head (pikiran), soul (jiwa) ibarat menarik resultan (garis lurus perpaduan ketiga unsur) itu. Resultan yang dihasilkan disebut dengan 'hand' (tindakan). Hand atau action adalah pengejawantahan sikap yang tampil sebagai kotbah yang hidup. Sejauhmana tindakan yang kita lakukan akan diukur dari pencapaian menuju kepada kemuliaan Tuhan. Semakin sama dengan misi penciptaan berarti tindakan kehidupan kita semakin bermanfaat, bagi diri sendiri, bagi lingkungan terutama bagi Tuhan.

20.Kebebasan

Guru, kemana seharusnya aku melangkah dalam setiap kebimbangan diriku? Tanya sang murid. Guru menjawab, Setiap orang memiliki kompas dalam hatinya untuk memimpin perjalanan hidup. Sembari menghentikan langkahnya di sebuah persimpangan, Guru mengangkat kedua tangannya dan menunjuk ke kedua arah yang berbeda, Dia melanjutkan ucapannya, Arah kemana ia melangkah merupakan wujud ekspresi kebebasan memilih tindakan yang nantinya menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing.

21.Hukum kekekalan energi

Apa yang menjadi hasil sebuah tindakan setiap manusia? Kemana perginya itu semua? Jika Albert Einstein membuat hukum kekekalan energi yang tidak pernah musnah namun hanya berubah bentuk, maka kita bisa menggunakan rumus itu untuk energi positif kehidupan. Hukum kekekalan energi E=MCC Energi positif yang Anda berikan melalui tindakan-tindakan kebaikan Anda akan kembali sama besar dengan berbanding lurus dengan Material kehidupan yang menginspirasi (M) dan perkalian berlipat ganda dengan nilai Charity/Kebaikan (C) yang menggerakkannya. Semakin besar Charity anda makan semakin besar pula Energi yang terpancar dari tindakan Anda.

22.Cermin

Etnis Tionghoa di Indonesia sering menempelkan cermin kecil di atas pintu rumahnya. Cermin itu berhadapan langsung dengan setiap tamu yang akan mengetuk pintu rumah. Cermin itu tidak sepenuhnya berhubungan dengan hal mistis, namun banyak hal lain terjadi disana ;) Cermin adalah refleksi. Cermin adalah media pamantulan diri. Mengapa setiap orang perlu bercermin? Salah satu cara mengusir setan dalam diri kita adalah dengan 'bercermin'. Bercermin membuat kita melihat sesuatu yang tidak 'sedap' pada diri sendiri dan selanjutnya mengajari kita untuk berbenah diri.

23.Mencintai dan dicintai

Seorang murid meminta pendapat gurunya tentang romantika yang sedang dialaminya. Sambil bernada protes, murid itu bertanya, Guru, apa yang salah dengan cinta saya sehingga saya tidak mendapatkan cintanya yang setimpal kepada saya?, bukankah mencintai dan dicintai itu adalah hal yang seharusnya sejajar? Sambil mengajak muridnya duduk di bawah pohon, sang Guru berkata, Dicintai dan mencintai sebenarnya bukan dua hal yang kausalis apalagi resiprokal. Dicintai sejatinya adalah sebuah anugerah. Sedangkan mencintai adalah aksi tepatnya disebut sebuah tugas penyempurnaan misi kemanusiaan.

24.Hal paling berharga Untuk menemukan jawaban atas keraguannya, seorang murid menghadap. Guru, bukankah setiap orang harus memiliki sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya? Bukankah sejak dini kita harus menjaga pula apa yang paling berharga agar tidak terlepas dari hidup kita? Guru menjawab, Layaknya sebuah sinar terang..., begitulah KEAJAIBAN dan segala sesuatu yang sangat BERHARGA dapat kita peroleh, kita lihat, atau kita rasakan. Dia selalu datang menerangi dan memberi kita kehangatan, namun tidak untuk kita genggam.

25.Tujuan

Guru, bagaimana aku harus menyelesaikan banyak tugas yang Guru katakan sebagai pembelajaran hidup bagiku? Segala sesuatu telah kupikirkan, membuatku tidak tahu harus melakukan apapun. Jawab Guru, Kita harus mempunyai tujuan untuk diraih, mewujudkan harapan itu dengan langkah-langkah yang baik, melihat halhal apa saja yang sudah kita capai dan terakhir bertanya apakah kita sudah tumbuh menjadi manusia yang lebih bernilai dari sebelumnya. Tentukan tujuanmu, sekecil apapun itu. Mulai melakukan sesuatu untuk itu !

26.Apa dan bagaimana?

Dalam hidup, kita tidak bisa menghindar dari melakukan banyak kegiatan. Hanya itu cara menikmati hidup. Lalu, mengetahui cara melakukan kegiatan dengan baik adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Mendapatkan kenikmatan dari apa yang kita lakukan adalah kebahagiaan yang lain pula. Namun seringkali, apa yang kita dapatkan bukan sesuatu yang penting dalam hidup. Justru apa yang kita lakukan dan bagaimana melakukannyalah yang membentuk kualitas hidup kita yang sesungguhnya.

27.Kenyataan hidup

Pernahkah engkau sedih ketika mendengar kabar yang menurutmu buruk? Si murid mengingat kembali bagaimana dia menerima informasi yang salah tentang anjing yang mati di kampungnya. Awalnya diberitakan anjing itu adalah anjingnya, sehingga dia sehari berkabung, namun ternyata setelah tiba di kampung, dia menyaksikan anjing yang mati ternyata anjing galak tetangganya. Kenyataan hidup Anda adalah sebuah interpretasi yang Anda buat. Bagaimana Anda menafsirkan segala sesuatu, penting Anda perhatikan. Kejadian apapun, dengan siapapun, di manapun, memang begitu adanya. Semua yang terjadi adalah hidangan evolusi hidup bagi yang mengalaminya.

28.Melakukan yang terbaik

Bekerja maksimal ketika mendapat dukungan penuh tanpa masalah yang berarti adalah hal yang lazim dilakukan banyak orang. Namun menjadi sebuah tantangan tersendiri ketika Anda dituntut melakukan yang terbaik dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Barangkali minimnya dukungan menjadi alasan mengapa orang-orang tidak berhasil menunjukkan yang terbaik dari dirinya. Strategi terbaik untuk berhasil, masih dengan cara: 'Mengalahkan diri sendiri'. Rumus sederhana keberhasilan Keyakinan diri menghasilkan Semangat Semangat menghasilkan Kekuatan Kekuatan yang menakjubkan memberi Hasil yang luar biasa. BISA : "Belief -> Inside Spirit -> Self confidence -> Amazing Result.

29.Beban berat

Alkisah terceritakanlah seorang wanita paruh baya yang dipundaknya terletak tanggungjawab besar mendidik adikadiknya sepeninggal kecelakaan yang merenggut nyawa ayah dan ibunya. Kepadanya pula seorang pemuda tanggung datang bercerita tentang beban beratnya. Lalu wanita itu dengan mata berkacakaca berkata, Ketika engkau merasa memiliki beban berat, ketahuilah ini : Aku sendiri heran, mengapa beban berat ini ada di pundakku. Namun berangsur-angsur aku pahami bahwa Tuhan begitu mempercayaiku sehingga pada saat aku mendaki, DIA mengulurkan tangannya ke arahku dan ketika aku terjatuh, ternyata DIA telah mengikatkan tali tambangNYA di tubuhku."

30.Selidiki hatimu

Banyak diantara kita yang sering menyalahkan orang lain, terutama pasangan kita sebagai pertanggungjawaban atas keinginan kita sendiri. Dengan rasa sakit kita katakan pula, Mengapa orang yang kita cintai justru menyakiti kita? Guru berkata, Tatkala orang yang engkau kasihi menyakitimu, selidikilah dengan pikiran jernih dan kepala dingin. Mungkin hatimu yang sedang sensitif atau kekasihmu yang kurang kreatif menunjukkan cintanya atau mungkin engkau memang perlu sedikit sakit untuk mengerti bagaimana mencintai.

31.Nafsu

Sebagaian besar energi kita gunakan untuk hal yang yang justru tidak memperbaiki kualitas hidup kita. Orang bijak mengatakan, Tidak baik menjadi manusia yang dikalahkan oleh nafsunya sendiri. Jika kita dapat meredam sebagian nafsu dunia, maka dua hal yang menakjubkan akan terjadi: Pertama, kita bisa menghemat energi untuk mempertahankan ide ilusioner kehebatan kita. Kedua, kita akan memiliki cukup energi untuk menangkap kehebatan semesta.

32.Alam

Kita selalu dihadirkan malam sebagai sesi akhir dari pertunjukan hidup keseharian. Memang akan selalu banyak terjadi hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam sehari penuh. Malam hadir untuk menandakan tugas mentari telah selesai dan sebagai isyarat akan munculnya hari dan harapan di hari yang baru. Saat itu adalah saat yang tepat untuk menyerahkan segala daya upaya selama satu hari di hadapan Pencipta. Saat waktu istirahatmu mulai terbuka, berterima-kasihlah pada Tuhan untuk segala kekurangan dan kelebihan yang ada, serta segala masalah yang masih dipercayakan Tuhan di pundakmu. Ketahuilah bahwa Tuhan masih bekerja buatmu meskipun engkau tidur.

33.Perjuangan

Perjuangan bukan merupakan upaya memenangkan atau mengalahkan orang lain, namun sebuah upaya memberikan yang terbaik dari diri kita. Kita adalah makhluk sosial, sehingga tidak bisa menghindari hidup berbarengan dengan orang lain. Sering pula melakukan hal bahkan usaha yang sama dengan apa yang dilakukan orang lain dalam meraih cita-cita kita sendiri. Persaingan juga sering hadir sebagai penyemangat kehidupan. Kalau ada yang merasa menang atau kalah, itu hanya sebatas perasaan saja, bukan kehidupan nyata layaknya permainan sepak bola.

34.Hidup tidak memperkaya diri sendiri

Selalu dibutuhkan tindakan nyata dengan prinsip 'Hidup Tidak Memperkaya Diri Sendiri'. Sangat bijaklah orang yang berjibaku menjadi kaya bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk mengangkat harkat banyak orang dari garis kemiskinan. Tindakan memperkaya diri sendiri adalah bentuk pengakuan atas kurangnya keberanian dan pengetahuan yang tepat untuk menggapai kemapanan diri. Penyair berkata, Aku telah melewati semak belukar, aku telah berhasil berada di puncak gunung; aku telah berhasil menggapai langit; aku telah mampu meraih bintang. Namun kebahagiaanku sirnah tatkala aku melihat ke bawah, disana bangkai berserakan mati karena kelaparan.

35.Masalah

Setiap hari kita selalu dihadapkan pada masalah. Itu artinya kita hidup dan masih diberikan kesempatan menggunakan tenaga, pikiran dan hati. Guruku berkata, Bersabarlah terhadap hal-hal yang belum terpecahkan dalam pikiran dan hatimu. Itu adalah sebuah masalah yang harus engkau cintai saat ini. Menghayati segala segala sesuatu, sering menyadarkan kita telah berada di depan pintu keluar dan tanpa kta sadari, kita sedang hidup dalam jawaban yang kita tunggu.

36.Rendah hati

Rendah hati itu harus, namun jangan sampai rendah diri. Rendah diri akan berpotensi menjadikan kita kerdil dan tidak percaya mampu melakukan hal-hal besar. Ada kalanya kita tidak sadar, entah dengan alasan apa lalu kita kita merasa diri sebagai orang kecil atau orang yang tidak layak. Sebuah kisah klasik seperti Daud yang kecil telah mengalahkan Goliath. Hal yang terjadi disana adalah adanya proses kerendahan hati Daud dan mampu melihat potensi dirinya serta yakin terhadap penyertaan Tuhan dalam dirinya mengalahkan Goliath. Bagaimana dengan kita?

37.Label diri

Hati-hati melabel diri dengan pikiran dan perasaan sesaat. Ada kalanya ketika suatu ketika kita tidak berhasil melakukan hal yang kita harapkan lantas kita sebut diri kita sebagai orang gagal dan sebagainya. Sebenarnya, engkau bukan apa yang engkau pikirkan dan rasakan dalam keadaan sesaat, tetapi apa yang engkau yakini akan terjadi dalam hidupmu dengan apa yang akan engkau lakukan. Masa depan setiap diri kita dibentuk oleh keyakinan yang kita bangun. Keyakinan itulah yang membentuk ruang-ruang dan pintu-pintu kemudahan, berkat, keajaiban yang tidak terpikirkan sebelumnya.

38.Baik

Kita mudah larut dalam rutinitas, apalagi jika kita berada pada zona kebiasaan dan kenyamanan. Rutinitas dan kenyamanan pulalah yang membuat kita lupa berinovasi. Untuk menjadikan kehidupan pribadi kita lebih berarti, kita harus aktif melakukan semakin banyak 'hal yang baik' dengan 'cara terbaik' bahkan kita akan sering berbuat kesalahan. Selalu mencoba menjadi lebih baik adalah sifat BAIK. Selain itu, melakukan yang terbaik saja tidak cukup, yang lebih penting adalah kita harus yakin bahwa hal yang kita lakukan juga harus BAIK.

39.Keberhasilan

Hati-hati dengan pilihan sikap yang kita tampilkan ketika kita merasa telah berhasil. Ujian integritas dan ketahanan diri sebenarnya bukan pada saat kita berjuang, namun justru lebih berat saat kita menggapai sesuatu yang kita impikan. Keberhasilan sering membuat orang lupa diri, lupa lingkungan, bahkan lupa Tuhan. Penyakit terparah orang sukses adalah 'amnesia spritual'. Gejala penyakit ini adalah keangkungan, kepercayaan diri yang berlebihan dan menganggap apa yang berhasil diraih semata-mata karena kekuatannya sendiri. Untuk menghindari amnesia spritual, maka selalulah berpikir bahwa hidup ini anugerah. Anugerah hanya diberikan sepenuhnya oleh pemilik anugerah, bukan karena kerja keras kita.

40.Kerja sama

Apa aspek penting yang dapat membangun kerja sama? Kerjasama yang baik hanya bisa dihasilkan oleh orang-orang dengan hubungan yang kuat. Membangun sebuah hubungan tidak seperti patung lilin yang dapat terbentuk dalam sekejap dan meleleh juga dengan sekejap karena tidak tahan dengan panas. Hubungan yang kuat dibentuk melalui berbagai aktivitas berkualitas dalam waktu yang cukup dan waktu yang panjang. Di dalam prosesnya terdapat kebersamaan yang mengikis keakuan. Disana juga akan tersaji ujian yang membutuhkan ketangguhan.

41.Proposal hidup

Tidak bijak membiarkan kegagalan merampok masa depan Anda. Alihkan fokus pada hal yang dapat mengubah nasib dan reputasi Anda. Syukuri hari ini dan buatlah proposal kerja sama dengan Tuhan agar Tuhan ikut bekerja sama dalam mengubah hidup Anda! Evaluasi proposal anda setiap saat, mana yang menjadi kewajiban anda kepada Tuhan dan mana yang menjadi bagian penyertaan dan pemberkahan Tuhan dalam hidup Anda. Hidup yang berkualitas tidak bisa dipisahkan dari keintiman mahluk ciptaan dan penciptaNYA.

42.Kesuksesan

Guru, apa sih kesuksesan itu dan kapan seseorang dianggap sukses dalam hidupnya?, bertanyalah seorang murid pada gurunya. Untuk memahami sebuah kesuksesan aku ingin kau melakukan hal kecil (sembari Gurunya menyerahkan sapu lidi kepada murid itu dan memintanya menyapu sampah yang berserakan di halaman) Lalu sang Guru mengatakan, Success is a journey to give a meaning for life. Kesuksesan adalah sebuah perjalanan memberi arti pada kehidupan. Seperti sapu lidi tadi, tidak berarti apa-apa tatkala tidak dimanfaatkan tetapi menjadi berarti bagi kita dan membersihkan halaman kita ketika kau gunakan.

43.Untuk apa khawatir

Jika kita melakukan dialog internal dengan pikiran kita, menerawang lebih jauh tentang kehidupan yang Tuhan berikan kepada semua mahluk, perlahan kita akan menyadari bahwa tidak ada alasan bagi kita untuk bersusah hati dan khawatir terhadap apa yang akan kita dapatkan untuk hidup kita. Hai jiwa.. Mengapa sepertinya hidupmu susah? Ketahuilah: Bunga tidak bersusah payah untuk mekar dan indah; Burung tidak bersusah payah untuk terbang; Sungai tidak bersusah payah untuk mengalir ke muara; Ikan tidak bersusah payah untuk berenang.

44.Hidup

Hanya seorang pematung yang mengetahui untuk apa sebuah patung dibuatnya. Begitu juga dengan manusia, yang diciptakan sang pencipta. Hanya Tuhanlah yang mengerti dan mengapa seseorang dicipatakanNYA, diberiNYA kesempatan hidup dan dipilihNYA untuk berkarya dalam hidupnya. Dari pemahaman ini, maka sepantasnyalah kita hidup menurut keinginan Pencipta dan bukan menurut keinginan kita. Hidup menurut keinginan pencipta akan memapukan kita merasakan betapa mudah untuk hidup bahagia karena memang pada hakikatnya kita diciptakan untuk bahagia.

45.Takut

Ketakutan diakibatkan oleh dua hal : pertama, kita pernah melakukan kesalahan di masa silam. Kedua, kita meletakkan kesalahan yang belum tentu terjadi di masa depan. Hal bijak yang dapat kita lakukan untuk lepas dari ketakutan adalah memaafkan diri dari masa lalu dan tidak mengkhawatirkan masa depan yang belum terjadi. Setiap orang selalu dihadapkan pada tantangan untuk berdamai dengan kondisi 'saat ini'. Itulah sebenarnya yang disebut dengan 'menikmati hidup' yang diberi. Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah khayalan, hidup adalah 'detik ini'. Cara terbaik untuk mengusik kebahagiaan adalah 'mengutuk hari ini'. Sedangkan tips memiliki hidup adalah dengan 'menikmati hari ini'.

46.Bangkit

Hai jiwa-jiwa yang sedang terpuruk, renungkanlah ini: Mungkin dalam banyak hal engkau ditindas. Namun asal masih ada ruang untuk bergerak, maka bangkitlah. Mungkin engkau sedang dihempaskan, asal engkau tidak dibinasakan maka bergeraklah. Keadaan yang engkau hadapi mungkin membuatmu kehabisan akal, asal engkau tidak putus asa maka berjuanglah. Setiap perjuangan kebaikan tidak akan pernah sia-sia. Diluar kesadaranmu tangan-tangan malaikat akan meraih dan mengangkatmu.

47.Hidup yang menghidupkan

Prinsip kesuksesan yang paling mendasar adalah : Meraih lebih banyak untuk memberikan lebih banyak; Menjadi sukses untuk kesuksesan banyak orang. Dengan melibatkan orang lebih banyak dalam kesuksesan maka seseorang akan selalu siap menerima pemberian Tuhan. Hal itu disebut, Hidup yang menghidupkan. Terkadang kita salah berdoa, meminta sesuatu untuk diri kita. Padahal jauh di atas sana, Sang PEMBERI berucap, "Tidak ada satupun yang layak engkau miliki, namun AKU bisa menyediakan segalanya jika kemudian engkau bisa memberi segalanya."

48.Ego dan jiwa

Ingin tahu seperti apa citra diri sang aku? Seperti apa 'aku' sebenarnya hanya bisa terlihat saat egoku terusik. Sang 'ego' cenderung membela diri, dihargai, didengar, dipuji, diprioritaskan, duduk di sofa saat yang lain di lantai, duduk di kursi malas saat yang lain bekerja berkeringat. Namun di sisi lain, jiwa tidak pernah mengambil sesuatu untuk diri sendiri. Ego dan jiwa, dua makhluk yang butuh diawasi oleh sang 'aku' sebagai pertanggungjawaban sang diri sejati. Ketika kita memenangkan ego maka kita menjadi manusia yang egois, dan ketika kita memenagkan sang jiwa maka kita menjadi manusia yang menyenangkan diri dan orang lain.

49.Menikmati hari

Secara umum hari-hari sama saja, bangun-berdoa-mandi-sarapankerja/sekolah-blablabla-tidur. Namun secara khusus setiap hari sebenarnya bisa dirasakan berbeda, tergantung pada hal-hal yang diisi di dalamnya. Oleh sebab itu orang bijak berkata, Jika tidak bisa mengubah objeknya, ubahlah caranya. Kesuksesan terletak pada kemampuan seseorang membuat perbedaan pada tiap-tiap hari yang dilaluinya. Itu yang disebut dengan hidup yang dinamis. Orang yang dinamis akan selalu menemukan hal-hal baru yang membuat hidupnya lebih kaya.

50.Aku dan peristiwa

Jika kita pelaku peristiwa di dunia ini, lalu dimana posisi Tuhan dalam mengawal hidup kita? Jika dianalogikan dengan cara sederhana, hidup ini seperti permainan kita di tengah lapang dengan segala aturan yang sebenarnya telah kita mengerti. Tuhan hanya menonton dari luar garis atau di tribun sana. Saat waktunya habis, maka kita akan ditarik keluar dan diberikan ulasan tentang hal baik dan seabrek kesalahan yang kita lakukan, yang menentukan layak-tidaknya kita memperoleh sebuah piala.

51.Ketenangan hati

Saat tubuh mulai lelah; saat otak mulai penat; saat pikiran mulai kusut, saat harapan mulai tak terlihat, hal yang kita butuhkan hanyalah secercah ketenangan hati. Ketenangan hati mengkondisikan kedamaian batin, Kedamaian batin menciptakan pikiran yang murni, Pikiran yang murni pasti tanpa tendensi. Manusia goyah jika masih punya pretensi.

52.Paradoks masa lalu

Hal yang paling salah dalam pengalaman hidup saya adalah: Pernah merasa sebagai orang yang paling benar. Hal yang paling sombong dalam pengalaman hidup saya adalah pernah merasa sebagai orang paling baik. Sang Guru mengajarkan, Sesungguhnya apa yang kau lakukan bukan untuk ditakarkan atau dibandingkan dengan apa yang mampu dilakukan oleh orang lain. Namun lebih penting dari itu adalah upaya yang bisa kau lakukan untuk memberi yang terbaik dari hidupmu.

53.Bangun pagi

Bangun pagi-pagi bukan hal yang mudah bagi orang yang tidak membiasakan diri melakukannya. Bangun pagi bagi sebagian orang adalah keterpaksaan karena pekerjaan dan jadwal kegiatan yang diagendakan di pagi hari. Memang bagun pagi-pagi adalah upayan melupakan sejenak ras enak ber manjamanja di atas kasur setelah beberapa saat terlena dengan buaian malam yang memanjakan tubuh tanpa memaksakan sebuah aktivitas yang berarti. Salah satu alasan seseorang bangun pagi adalah untuk ikut membuka pintu gerbang berkat/barokah di arena perjuangan hidup. Selain itu syukur pagi akan membuka tingkap berkat dan sukacita di siang, sore dan malam hari.

54.Arti memberi

Jika kita menerapkan ukuran rasional tentang apa yang akan kita terima jadi sebagai imbalan atas apa yang kita beri maka kita akan cenderung susah untuk memberi. Ukuran rasional mengharuskan kita memberi lebih dulu sebelum menerima sesuatu. Orang bijak berkata, "..bahkan saat hati dan jiwamu goyah sekalipun, berjalanlah teguh di atas motivasi yang baik dalam memberi yang terbaik. Lebih jauh, Konsistenlah menyuguhkan menu cinta kasih. Bisikan alam dan kicauan burung bukan lagi urusanmu, tetapi sudah berada diantara kebaikan dan Penciptamu."

55.Membenahi diri

Berkata-kata yang enak saja tidak cukup. Tutur kata yang lembut memang memanjakan telinga, namun yang terpenting adalah pesan pikiran yang termuat di dalamnya. Terkadang bahasa yang meninabobokan sering mengebiri kebenaran dan memerkosa kebaikan. Tidak jarang kita mendapat persetujuan dan dukungan dari orang lain tentang hal yang salah yang telah kita lakukan. Secara mental sering pula kita tidak siap dengan kritikan dan hardikan untuk maju. Orang yang mengatakan kita salah dan perlu berbenah diri lantas kita sebut sebagai lawan. Untuk menjadi pribadi yang berkembang, dibutuhkan kesiapan mental dan kesiapan diri untuk dibentuk, ditempa menjadi lebih baik.

56.Hidup dalam kekinian

Sobatku tidak mau sibuk mencemaskan masa depan karena segala ketidakpastian ditempatkan di sana. Sobatku juga tidak mau terikat dengan masa lalu karena banyak kepedihan dan kesenjangan terjadi di sana. Fokuskan pikiran, perasaan dan hatimu pada hari ini, jam ini dan detik ini. Sebab kebahagiaan hanya berdiam di 'saat ini' dan setiap hari adalah 'saat ini'. Orang yang mampu hidup dalam kekinian akan menikmati hidup dan karya kehidupannya sepanjang waktu.

57.Hidup adalah tindakan

Tindakan kehidupan adalah garis resultan antara head (pikiran) dan heart (hati) Garis itu adalah hand / action (tindakan) lebih tepatnya sebuah wujud tindakan manusia dalam hidupnya. Pikiran, hati dan jiwa yang semakin dekat kepada keillahian akan menghasilkan tindakan yang semakin mulia. Kebahagiaan seseorang dilihat dari apa yang dilakukannya. Kualitas hidup juga akan merupakan harmoni dari ketiga h itu. Hidup adalah tindakan.

58.Karya

Alam bergerak dengan bebas tanpa kesulitan sedikitpun dan tanpa memikirkan apapun. Dia bergerak karena memang cenderung bergerak, seperti burung berkicau karena cenderung berkicau. Belajar dari alam, maka penting membebaskan kecenderungan kita untuk menjadi manusia yang aktif. Berkaryalah karena memang kecenderungan kita ingin selalu berkarya, kecenderungan kita memberi arti dan kecenderungan kita menggunakan berkat pikiran dan tenaga yang Tuhan berikan.

59.Iman, harapan dan syukur

Kebahagiaan sejati ditemukan dalam kepercayaan yang utuh (iman), pengharapan yang bulat (penyerahan), serta kedamaian dalam kepuasan batin yang tenang (syukur). Kenyataan hanyalah sebuah interpretasi, yaitu apa yang Anda definisikan tentang hidup ini. Begitu pula hidup yang Anda jalani dengan segala kemudahan dan kesulitannya. Anda sendiri yang bertanggungjawab terhadap interpretasi melalui iman yang Anda bangun, penyerahan yang anda lakukan dan rasa syukur yang Anda miliki. Mulailah harimu dengan terima kasih. Terima kasih artinya bersyukur. Bersyukur memiliki makna penghormatan terhadap Pencipta dan alam semesta serta rasa bahagia atas apa yang ada dalam diri kita.

60.Dua sisi

Hidup ini berjalan dengan proses dan prinsip sempurna sebagaimana adanya. Kesedihan tidak akan mengurangi kebahagiaan dan kebahagiaan tidak akan mengurangi kesedihan. Dua sisi selalu ada untuk saling menyeimbangkan. Layaknya kita perlu sering bertanya: Bagaimana saya menjalani hidup yang tidak saja menyuguhkan kesenangan ini dan sikap apa yang saya hasilkan bagi kehidupan disaat sesuatu tidak berjalan sesuai dengan apa yang saya inginkan. Kita sering hanya menikmati kesenangan dan kesuksesan hidup hingga tak sadar bahwa kegagalan dan kesedihan adalah bagian tak terpisahkan yang perlu kita nikmati sebagai bagian dari kebahagiaan.

61.Jarak hati

Selalu dibutuhkan hubungan interpersonal yang kuat ketika kita ingin menjadi bagian kehidupan orang lain; Jadilah pemberi pengaruh pembaik bagi kehidupannya dan membagikan banyak hal yang layak kita bagikan. Syarat pertama adalah bahwa kita harus menjadi bagian dari orang-orang yang layak dipercaya. Menjadikan diri sebagai orang yang layak dipercaya harus menjadi orang dekat dalam kehidupan orang lain dalam artian tidak melulu secara fisik. Orang bijak berkata, Jarak yang paling jauh sekaligus jarak yang paling dekat adalah jarak dari hati ke hati. Hal itulah yang terjadi mengapa seorang anak percaya kepada orang-tuanya.

62.Toko kedamaian hati

Guruku memiliki sebuah toko. Dia menamakannya Toko kedamaian hati. Dalam iklannya, selalu dia katakan : Buruan!! Aneka produk gratis masih tersedia: Senyum, Murah hati, Ketulusan, Kerendahan hati, Tidak bermegah dan memaksakan keinginan diri dan masih banyak lagi barang gratis di Toko Kedamaian Hati. Guruku meminta aku untuk selalu mengambil barang-barang itu setiap waktu. Dia juga mengatakan bahwa halhal gratis itu pulalah yang aku butuhkan dalam hidup yang penuh dengan pergumulan ini. Semakin banyak barang yang aku ambil dari toko itu, semakin mudah pula aku berada di titik yang aku cari. Terima kasih Guru !

63.Level kebajikan

Seseorang baik terhadap orang yang secara berlimpah mengasihinya adalah kecenderungan otomatis yang timbul secara alami. Orang yang baik saat orang lain baik terhadapnya adalah manusia biasa; Orang yang masih tetap baik saat orang lain membencinya adalah orang yang mengerti bahwa perbuatan baiknya adalah urusan pribadinya dengan Tuhannya. Kebaikan yang murni tidak terlepaskan dari pengorbanan yang tulus. Seorang anak manusia dilahirkan untuk menyapa dunia dan menjadi berkat bagi banyak orang.

64.Paradoks sebuah tujuan

Definisikan dulu tujuanmu sebelum engkau lakukan sesuatu, sehingga engkau dapat menjalani jalur yang benar. Orang bijak berkata, Mulailah dari akhir. Memang demikianlah adanya. Bagaimana kita sampai ke sebuah titik yang kita tuju kalau kita tidak mendefenisikan tujuan itu lebih dulu. Bagaimana kita bisa tiba di sebuah kota dengan menggunakan sebuah kendaraan jika sang sopir tidak mengetahui kemana kita harus dibawa pergi? Tujuan yang jelas memberikan kita kesempatan memilih jalan yang akan kita tempuh dan kendaraan yang akan kita gunakan.

65.Aku mau, kau mau

Kerjasama antar manusia selalu berdasar pada salah satu posisi ketertarikan: Aku mau, kamu mau ; Aku mau, kamu tidak mau ; Aku tidak mau, kamu mau ; Aku tidak mau, kamu tidak mau. Oleh sebab itulah mengapa ada pepatah mengatakan, Burung dengan warna bulu yang sama berkumpul di tempat yang sama. Hal yang menarik dalam strategi hubungan manusia adalah bagaimana kita menyamakan visi dan misi, keinginan dan terutama kesamaan hati. Jika itu terjadi, maka akan banyak manusia yang mampu melakukan hal-hal yang mustahil demi kebaikan kehidupan.

66.Masalah

Sejatinya kehidupan pribadi kita tidak terlepas dari suguhan masalah yang harus kita hadapi setiap hari. Bagi banyak orang, mereka semakin menghargai hidup dengan banyak kesulitan yang dialaminya. Sebab di sana mereka menemukan arena pertarungan hidup yang sesungguhnya dan menjadi manusia utuh dengan segala kemenangan mengalahkan diri sendiri. Masalah terjadi ketika sesuatu berjalan tidak sama dengan apa yang kita pikirkan. Saat itu rasanya kita dihadapkan pada tantangan. Ada yang secara alamiah menunjukkan reaksi yang defensif bahkan konservatif. Kita sering lupa dengan apa yang disebut dengan flexibilitas yang cukup untuk menghadapi gelombang perubahan.

67.Keberuntungan

Keberuntungan selalu mengikuti orang yang sering menggunakan waktu dan kesempatan untuk melakukan kerja keras dengan tujuan yang mulia. Keberuntungan itu juga mengikuti orang yang bekerja dengan menggunakan pengetahuan yang benar dalam setiap langkah-langkah kehidupannya. Jika seseorang sukses namun sebelumnya tidak berupaya keras dan melakukan kezoliman tetapi mendapatkan sesuatu yang hebat menurut kita, itu bukan keberuntungan, malah sebuah ujian penting yang menuntut pertanggungjawaban kelak. LUCK is Laboring Under Correct Knowledge : Bekerja Menggunakan Pengetahuan yang Benar.

68.Syukur atas hari ini

Kita ingin segala sesuatu terjadi dan berjalan sesuai dengan apa yang kita pikirkan, kita rancang dan kita harapkan lalu kita baru merasa bersyukur. Jika demikian halnya, kita selalu mempersyaratkan kebahagiaan, niscaya kita tidak akan pernah bahagia. Ada satu hal yang membuat kita sulit berbahagia sehingga kita kesulitan menikmati setiap waktu yang dipercayakan untuk kita lalui: Kita sering ingin berada pada masa lalu dan membayangkan masa yang akan datang. Alangkah bijak kalau kita hanya hidup dengan cara terbaik hari ini, sebab masa lalu sudah berlalu dan masa depan adalah bayangan ketidak-pastian. Itulah wujud bersyukur.

69.Keputusan hari ini

Ada saatnya hari baru datang, kembali saat-saat di mana kita harus mengambil keputusan penting dalam hidup yang berpengaruh terhadap kehidupan orang lain. Keputusan yang kita ambil hendaklah bukan keputusan atas keinginan daging, bukan pula untuk ego kita semata. Sebuah keputusan yang dihasilkan hendaknya tanpa tendensi, yang didasarkan atas hati nurani dan bermahkotakan kebaikan yang akan membutakan mata kejahatan. Keputusan yang mulia akan memampukan kita berjalan dalam rel kebenaran yang hakiki dan universal bagi kehidupan serta memampukan kita mengatasi kebimbangan.

70.Cinta dan pernikahan

Alasanku memilih untuk tetap mencintaimu adalah sebuah keinginan. Keinginan yang terkadang kabur karena kepicikanku yang disebut hasrat manusiawi serta keinginan untuk dicintai. Aku berdoa semoga Keinginanku bertemu dengan keinginanmu menjadi sebuah kebenaran di alam baka dan mereka menyatu bak semerbak wangi bunga, kekal bersama keabadian dan keindahan cinta yang mulia. Saling mencintai baru merupakan satu alasan kecil untuk menikah, dan saling tidak mencintai sama sekali bukan alasan untuk bercerai-berai. Hal terpenting adalah kemampuan untuk meleburkan diri.

71.Pilihan

Sering kali seabrek pilihan berjejer di depan mata. Malah biasanya pilihan yang banyak lebih membingungkan dari pilihan yang sedikit. Hati-hati dalam memilih ! Apapun yang Anda pilih bisa menjadi pilihan yang keliru. Itu yang disebut dengan 'alternatif palsu'. Dalam hidup yang setiap saat harus memilih, terkadang tidak memilih adalah sebuah pilihan. Namun jangan pula Anda menjadi pribadi yang selalu tidak mau memilih. Kalau Anda adalah tipe orang yang selalu memilih, maka ingatlah bahwa memilih selalu diikuti dengan konsekuensi. Hanya orang-orang dewasa yang bertanggung jawab atas pilihannya.

72.Masa muda

Masa muda adalah masa terindah. Masa dimana kita dengan bebas memaksimalkan penggunaan potensi kita dengan dukungan tenaga yang kita miliki. Jangan takut mencoba banyak hal di masa muda, meskipun hal itu berakibat kesalahan atau kata orang kegagalan. Membuat kesalahan di masa muda adalah hal yang dapat diterima. Banyak orang yang berandai-andai kembali ke masa muda untuk mencoba banyak hal dalam hidupnya. Jika tangismu adalah lambang penyesalan, menangislah di masa muda. Sebab tangis di masa tuamu laksana daun kering yang jatuh dari pohon dan akan mengotori tanah.

73.Membalas kebaikan

Tidak ada ukuran yang setimpal dalam membalas kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Dengan menyerahkan nyawa kita sekalipun, mungkin bukan itu yang Tuhan inginkan untuk kita wujudkan dalam kehidupan kita karena kehidupan ini sungguh, adalah milikNYA semata. Kita sering terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita. Lalu bagaimana mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya? Jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: Teruskanlah kebaikanKu kepada orang lain!

74.Keberhasilan

Keberhasilan diciptakan dari rangkaian usaha yang terus-menerus mencoba. Layaknya seperti permainan sepak bola, melakukan ratusan tendangan untuk menghasilkan satu goal yang menjadikan sebuah tim juara. Demikian juga hal yang berlaku dalam menempa sebuah kristal mulia. Disegek, ditempa, dipukul, dipoles dan menjadi sesuatu indah. Sayangnya, kita tidak akan pernah tahu sebelumnya, itu tendangan yang mana; itu pukulan yang mana, itu polesan yang mana dari sekalin kali bentukan yang kita terima. Tidak ada jalan pintas untuk berhasil, karena keberhasilan sesungguhnya adalah sebuah proses yang panjang bagi kehidupan.

75.Alur logika

Dalam hidup, kita tidak harus selalu mengandalkan logika pikiran dan praduga. Secara logika kita sering terbawa oleh alur kecenderungan pikiran kita. Misalnya kita takut mencoba lagi karena sebelumnya kita takut gagal. Sebenarnya hal yang terjadi dalam kehidupan tidak berjalan karena logika kita. Lebih tepatnya logika hanya memiliki kemampuan untuk menduga. Burung saja, walaupun ditakut-takuti di sawah, namun sering membuat sarang persis di bawah topi orang-orangan sawah.

76.Sunyata

Seorang pemuda yang sedang kebimbangan dan labil hatinya datang menghadap guru. Lalu guru mengajarinya. Saat engkau diapit dua makhluk dimana setengah wajahmu seperti bara yang dan setengah lagi kusam pucat seperti kurang bernyawa, dimana jiwamu bertahta? Selagi engkau mengikuti salah satu atau keduanya, maka engkau akan jatuh terperosok lebih jauh ke jurang keangkuhanmu. Belajarlah untuk berdiri di tengah, tanpa menginginkan, tanpa berpikir dan tanpa maksud. Saatnya bagimu belajar menjadi sunyata.

77.Gila

Seorang murid ambisius yang tidak pernah puas datang berdoa meminta pertolongan Sang Pemberi untuk memenuhi hidupnya. Namun sebelum mengucapkan doanya, dia disadarkan oleh hati nuraninya sendiri. Mendengar itu semua, dia serasa gila mendengar sebuah kegilaannya sendiri. Sebab dalam doa itu dia tidak berhenti meminta semuanya. Kegilaan seseorang mulai terjadi saat ada keinginan memiliki dan menjadi benar-benar gila saat merasa memiliki. Jika ingin tetap menjadi manusia utuh, jangan pernah merasa memiliki. Engkau bisa meraih apapun tapi bukan untuk engkau miliki. Semua yang ada padamu hanya titipan ilahi yang justru menuntut tanggungjawab dan kerelaanmu untuk berbagi.

78.Syukur itu ajaib

Orang yang bahagia bukan orang yang tidak punya masalah namun merupakan kumpulan orang-orang yang tetap bersyukur dalam masalah kecil maupun berat yang dialaminya. Orang yang bersyukur lebih mudah melihat jalan keluar dari sebuah masalah disaat orang lain sedang buntu dan menutup matanya. Orang bersyukur mampu melihat kebesaran sang hidup melebihi masalahnya sendiri. Alam semesta dan pencipta mendukung orang-orang bersyukur. Orang bersyukur mengalami hal-hal yang di luar jangkauan dan tidak pernah tertoleransi oleh pikirannya sendiri

79.Indahnya sebuah proses

Semua keadaan bersifat temporer, baik kesenangan bahkan kekecewaan sekalipun. Kadang kita merasa sedih dan terluka melalui berbagai proses pembentukan diri. Kemana semua perasaan itu kemudian hilang? Bersamaan dengan proses yang menyakiti kita - jauh di luar prediksi kita, Tuhan sedang merajut apa yang terindah untuk hidup kita. Sebuah rajutan yang indah tidak terlepas dari proses pembentukan, penyesuaian, penyatuan dan pengikatan terhadap bentuk yang seharusnya ia menjadi. Lalu kemudian perasaan berganti dengan kesenangan dan suka cita.

80.Waktu

Perumpamaan bijak kuno mengatakan, Segala sesuatu indah pada waktunya. Ungkapan ini adalah sebuah didikan pemahaman tentang kesiapan diri pada waktu yang tepat memperoleh yang terbaik dalam kehidupan kita. Namun anehnya, Hal terbaik dalam kehidupan ini sering terlewatkan dengan ucapan "Masih terlalu dini" atau "Sudah terlambat" mendapatkannya. Kita sering menganggap hari ini belum waktu yang tepat. Lebih jauh, waktu yang tepat adalah waktu dimana kita menjadi pribadi yang siap setiap saat.

81. Kesetiaan

Kesetiaan selalu menjadi hal utama yang diperdebatkan dalam sebuah hubungan. Bukan saja hubungan pribadi, sebuah perusahaanpun menuntut kesetiaan karyawannya untuk memastikan para pemegang saham memberikan kepercayaan kepada para pengelolanya. Tentang kesetiaan ini, cepat atau lambat seseorang akan dihadapkan pada tahap ujian kesetiaan. Kesetiaan terhadap sumpah/janjinya sendiri, kesetiaan terhadap orang lain dan terakhir kesetiaan terhadap keyakinannya. Jika seseorang menghindar dari ujian kesetiaan, itu hanya akan mengulur waktu yang pasti akan tiba kepada setiap orang.

82. Memilih sebuah titik

Ada dua pilihan untuk merasakan kebahagiaan atas memenuhi keinginan. Pertama: Raihlah yang engkau cintai. Jika tidak, pilihan cara kedua: Cintailah yang telah kau raih. Engkau harus berdiri di salah satu ordinat keadaan itu setiap saat. Sesederhana itu cara menaklukkan musuh terbesarmu, yaitu egomu sendiri yang selalu menggodamu untuk menuntut semua yang engkau inginkan setiap hari. Pada akhirnya, akan lebih baik mencintai apa yang kita dapatkan dibanding mendapatkan apa yang kita cintai. Jika kita terus berupaya mendapatkan apa yang kita cintai, itu tidak menjaminkan kita menikmati hidup. Namun jika kita mampu mencintai apa yang kita dapatkan maka kita akan bahagia.

83.Kekurangan

Tidak adil dan tidak akan dapat diterima jika kita selalu meminta orang melakukan apa yang kita inginkan. Tetapi selalu ada waktu untuk belajar bagaimana hidup bersama orang lain dan menghargai cara hidup manusia lain sebagaimana kehidupanmu ingin dihargai. Hal itu pula satu-satunya cara membuat orang lain melihat sisi baik dari kekuranganmu. Orang bijak berkata, Orang yang mengalami kelimpahan dan kelebihan adalah orang-orang yang mampu menerima kekurangan orang lain. Pada saat itu pula kekurangnnya menjadi keindahahan penyempurnaan dirinya.

84.Keaslian

Satu hal yang ingin kita lihat dari orang lain adalah dirnya yang sebenanrnya. Kita akan mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan oarang yang bersembunyi di balik penampilan dirinya. Guruku pernah berkata, Apa yang sering kita lihat dari seseorang adalah apa yang dijinkannya untuk kita lihat, bukan dirinya yang sebenarnya. Pernyataan guru itu mengingatkan kita bahwa keaslian itu penting. Seseorang yang menunjukkan keaslian dirinya akan memudahkan orang lain dan sebaliknya kalau kita bersembunyi di balik kepalsuan maka semuanya akan semakin sulit bahkan kita bisa kehilangan jati diri kita sendiri.

85.Berbicara

Tidak cukup lagi hanya menyimpan bagi diri sendiri hal baik yang yang kita ketahui. Oleh sebab itu sangat penting untuk berbicara dalam kesempatan yang kita punya. Berbicara (menulis atau mengucapkan kata-kata secara langsung) dengan baik adalah salah satu cara memancarkan kualitas terbaik seseorang yang hanya bisa dilakukan orang-orang bijak dalam berbagi. Sementara mengoceh adalah model ekspresi orang bodoh. Berbicara menjadikan kita belajar melatih diri untuk berbagi dan semakin menambah hal-hal yang perlu kita bagi.

86.Paradoks kekayaan

Ingin merasakan bagaimana memiliki segalanya? Mulailah dengan cara tidak merasa memiliki apapun termasuk tidak memiliki bagian terkecil dari dirimu sendiri. Lha, kok bisa? Ketika rasa pemilikan itu mendominasi kita, maka kita akan terkungkung dalam upaya memperkecil ruang gerak terbatas pada apa yang kita miliki. Lalu mata kitapun makin kabur terhadap banyak hal luar biasa di luar diri kita dan tangan kitapun memeluk kepemilikan itu serta tidak mampu menjangkau kelimpahan yang ada.

87.Belajar

Seorang murid tercerahkan, akan meninggalkan perguruan. Sebelum berangkat, dia menghadap gurunya. "Guru, ijinkan hamba mengakui sesuatu kepada Guru." "Apakah itu anakku, katakanlah ! Jangan menunggu hujan turun untuk mengelabui tangis di wajahku jika aku harus menangis karena ucapanmu." Lalu murid itu berucap "Aku selalu mendapat pelajaran darimu, meskipun engkau tidak pernah terlihat seperti mengajariku." Guru terdiam dengan ucapan itu, merangkul muridnya berdampingan menuju gerbang keluar perguruan. "Pergilah anakku, Kau telah berhasil mempelajari hal-hal yang belum pernah kuajarkan. Itulah pelajaran sesungguhnya."

88. Buat apa susah

Ada yang bilang, "Buat apa susah, bersenang-senanglah dalam hidup !". Namun hati-hati, bersenang-senang dalam hidup, sama sekali berbeda dengan menikmati kehidupan. 'Bersenang-senang' adalah pilihan orang yang mau mengalihkan beban pikiran dan tanggungjawab dari kepala dan pundaknya. Sedangkan 'menikmati kehidupan' adalah merelakan diri dengan senang hati, untuk mengalami hal yang menyenangkan dan menyusahkan, yang menghadang dalam kehidupannya.

89.Rasa

Rasa suka dan benci setiap orang tidak saling mempengaruhi. Banyak rasa suka tidak akan mengurangi rasa benci. Banyak rasa benci tidak mengurangi rasa suka. Segalanya yang kita labelkan dengan sebuah rasa sebenarnya sudah demikian adanya. Ketika melihat sebuah objek, sangat bijak melihatnya sebagaimana adanya. Hal yang layak kita suka seharusnya kita suka. Hal yang layak kita benci seharusnya kita benci. Setelah itu, baru kita lihat bagaimana kedua rasa itu saling menyatu membentuk kesempurnaan rasa. Mengapa seseorang sulit berubah? Karena dia sulit mengakui ada hal-hal yang dibencinya dalam dirinya.

90.Fase kritikal

Setiap orang akan mengalami fase kritikal dalam hidupnya. Jika momentum kritis itu panjang, kita bisa membayangkannya seperti sedang berjalan di atas balok menyeberangi sungai liar dan dalam, yang menuntut kita harus konsentrasi terhadap jalan yang kita lalui. Jika momentum kritis itu pendek, sebut saja harus melewati titik pasir hidup yang siap menenggelamkan kita ke perut bumi sehingga kita harus tahu seberapa lama kaki kita cukup kita pijakkan disana. Fase kritikal (fase kritis) dalam hidup hanya bisa dilewati orang-orang yang memiliki iman yang kuat dan pengharapan yang teguh.

91. Autentik

Autentik adalah segala sesuatu tentang keaslian. Dalam konteks penempatan pribadi di hadapan orang lain, maka amat penting bagi seseorang untuk mengedepankan autentikasi, yaitu menunjukkan keaslian diri yang sebenarnya. Mengumbar kepura-puraan sering dilakukan sebagai jalan pintas agar orang menyukai kita. Salah satu ciri keaslian diri adalah kejujuran, kejujuran juga salah satu ciri integritas. Tuhan sendiri meskipun tahu segalanya tentang kita, tetap menginginkan kejujuran. Orang yang tidak menunjukkan keasliannya hanya menyentuh ujung kuku - tidak akan pernah menyentuh jiwa. (Refer ke #84)

92.Masa depan

Seorang pembimbang masa depan meminta petunjuk ke beberapa sumber petuah. Dia membawa sebuah pertanyaan, "Apa yang harus aku lakukan di masa depan saya?" Lalu.., Peramal berkata, "Masa depanmu mengikuti garis tanganmu yang lurus, dan ada beberapa belokan persimpangan seperti jalan raya lalu engkau istirahat panjang di ujung jalan sana." Pandita berkata, "Tuhan menyediakan lahan terbaik yang harus engkau tuju untuk engkau tanami, namun di tengah perjalanan yang melelahkan, jangan berbelok arah, sebab kau bisa tidak

sampai disana". Seorang Sufi berkata, "Masa depanmu adalah saat ini dengan dharma baktimu. Jika besok ada, itu adalah kesempatan bagimu mengulanginya." Anak jalanan yang sedang melintas di tempat pembicaraan itu sejenak berhenti, bergabung dan berkata, "Aku menunggumu di jalan. Jika kelak kau tidak ada disini, masa depanmu sebenarnya tidak ada, namun yang ada adalah kau hanya memuaskan masa lalumu."

93.Bantuan

Seorang pemuda paruh baya yang merasa lemah datang kepada Gurunya. "Guru, mengapa ada seseorang yang datang kepadaku lalu meminta bantuanku?" "Tidakkah dia tahu bahwa aku tidak berkemampuan?" Lalu gurunya tersenyum, berkata, "Kamu hebat. Bisa-bisanya kamu yang Tuhan pilih untuk dipercaya bisa membantu dia !". Sambil menunjuk ke kejauhan, gurunya menimpali, "Setidaknya Tuhan inginkan kau tidak perlu bermegah diri lebih dulu seperti gunung itu, agar mau membantu sesama."

94.Doa seorang guru

Seorang guru yang sudah lama mengajar, di masa tuanya berdoa. Tuhan, Setelah melihat murid bertumbuh, Aku tidak menyesal menjadi guru. Dulu mereka pemalu dan tidak percaya diri, Sekarang aku menyaksikan mereka berkata-kata dengan penuh percaya diri. Dulu mereka selalu takut duduk di bangku paling depan, Sekarang mereka menjadi pemimpin yang selalu berjalan di depan. Dulu mereka mengatakan putus asa atas keadaan lingkungannya, Sekarang mereka menjadi yang penular energi dan pemberi semangat bagi lingkungannya. Dulu mereka belajar dari saya, Sekarang saya banyak belajar dari mereka. Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah menjadi Guru bagiku.

95.Tangan kosong

Semakin hari semakin banyak yang kita inginkan dan selalu kita minta untuk memenuhi hidup ini. Ketidak-puasan diri mungkin sudah menjadi bagian kita sejak kecil ketika tidak berhenti meminta sebuah mainan baru sebelum mainan lama benar-benar kita nikmati. Pernah memberikan sesuatu kepada orang yang tangannya penuh dengan barang bawaan? Hampir bisa dipastikan bahwa orang itu tidak akan dapat menerima pemberian kita. Terkadang kita memohon Tuhan untuk memberi sesuatu pada kita, namun kita tidak rela melepas sebagian dari apa yang sudah kita genggam. Orang yang tangannya penuh tak akan pernah mampu menerima sesuatu yang baru.

96. Iman, harapan dan syukur

Kebahagiaan sejati ditemukan dalam kepercayaan yang utuh (iman), pengharapan yang bulat (penyerahan), serta kedamaian dalam kepuasan batin yang tenang (syukur). Kenyataan hanyalah sebuah interpretasi, yaitu apa yang Anda definisikan tentang hidup ini. Begitu pula hidup yang Anda jalani dengan segala kemudahan dan kesulitannya. Kita sendiri yang bertanggungjawab terhadap interpretasi melalui iman yang kita bangun, penyerahan yang kita lakukan dan rasa syukur yang kita miliki. Mulailah harimu dengan terima kasih. Berterimakasih artinya bersyukur. Bersyukur memiliki makna penghormatan terhadap Pencipta atas alam semesta serta rasa bahagia atas apa yang ada dalam diri kita.

97.Kebebasan

"Bagaimana memperoleh kebebasan?" Bertanyalah seorang murid pada gurunya. "Dengan mengikatkan diri." Jawab sang guru. Seekor ikan di aquarium akan bebas dari kail para pemancing. Seorang manusia akan bebas dari ketakutan dan kekhawatiran ketika mengingatkan diri pada Tuhannya.

98.Penderitaan

Dalam sebuah penderitaan panjang, tidak mudah untuk tetap memiliki jati diri. Penderitaan itupun berwujud melalui ketidak-terimaan dunia tatkala seseorang berusaha hidup besih. Dunia yang kotor ini sering hanya menerima orang yang membenarkan kejahatan. Pada tataran cinta yang paling tinggi, penderitaan seperti itu adalah merasakan kasih sayang Tuhan dan kerelaan menanggung derita sebagai bukti cinta yang Tuhan titipkan dalam hidup kita. Merasakan kasih Tuhan dalam penderitaan seperti itu adalah salah satu pintu menuju hidup berkemenangan, sebagai salah satu jembatan menuju kehidupan kedua.

99.Rasa takut

Apakah kita ingin bebas dari rasa takut? Rasa takut terjadi karena dua sebab: Pertama, kita telah melakukan kesalahan di masa lalu. Kedua, kita meletakkan kesalahan yang belum terjadi di masa depan. Untuk bebas dari rasa takut, cobalah memaafkan diri dari masa lalu dan jangan pernah mengkawatirkan masa yang belum terjadi. Hiduplah dengan kekinian dan kemurnian 'saat ini'.

100.Didikan terhadap impian

Salah satu kesalahan orang tua kita dulu adalah banyak yang tidak mengijinkan anaknya mempunyai impian yang tinggi. Akhirnya setelah besar, kita menganggap diri tidak layak hidup di tengah orang-orang yang berimpian besar dan meraih impian-impian besar. Ketika anaknya, di masa kecil mengatakan bahwa dia ingin menjadi presiden atau ingin kelak memiliki sebuah pulau, lalu orang tuanya mengatakan, "Hus.., emang kamu anak siapa?" :) Memiliki impian tinggi atau rendah sebenarnya sama saja biayanya, Gratis. Kalau mempunyai impian tinggi tidak dilarang, lalu mengapa kita tidak mengijinkan anak-anak kita memiliki impian menembus langit ?

TENTANG PENULIS (Oleh seorang sahabat) Lintong Simaremare, S.T. (Tel) , M.M. (Mark), lahir di Tapanuli Utara, Sumatera Utara tanggal 14 Februari 1973. Sejak tahun 1998 sampai saat ini, Ia berkarya di PT Telkom Indonesia. Dua buku inspirasi yang telah ditulisnya adalah Bread for Friends terbitan JogjaBangkit Publisher dan Pieces of keys at work terbitan Kanisius 2011. Di luar pekerjaannya sebagai karyawan TELKOM, Ia aktif menjadi pembicara sebagai inspirator dalam kegiatankegiatan komunitas, di radio dan televisi. Penulis yang telah menempuh berbagai pendidikan di beberapa negara (Asia, Australia dan Eropa) ini melakukan

pelayanannya melalui sharing inspirasi di media sosial facebook, twitter dan milis. Impiannya untuk menulis minimal dua buku setahun mulai diwujudkannya di tahun 2011 dan tahun ini akan mengeluarkan dua buku: Wisdom on the wall yang saat ini sedang kita baca dan Bread for Friends jilid II serta Do you really love me yang akan segera terbit. Pergerakan sosialnya saat ini menggiring misi sejuta pasang tangan membantu sejuta manusia dilakukan melalui seminar-seminar, aksi kunjungan sosial dan partnerthing di media sosial. Anda dapat menghubunginya di lintongs@gmail.com Silahkan bergabung melalui facebook: http://facebook.com/breadforfriends dan dapatkan berbagai kutipan singkatnya dengan mengikuti twitter : @LintongQuotes

Anda mungkin juga menyukai