Anda di halaman 1dari 5

Bagaimana Panas Bumi Bisa Menghasilkan Listrik ?

http://netsains.com/2010/02/bagaimana-panas-bumi-bisa-menghasilkan-listrik/

Netsains.Com - Hampir semua pembangkit listrik membutuhkan uap untuk membangkitkan listrik. Entah itu pembangkit listrik yang menggunakan gas alam, batu bara, ataupun yang menggunakan nuklir sekalipun, semuanya digunakan untuk memanaskan air pada boiler sehingga terbentuk uap. Selajutnya uap ini digunakan untuk memutar turbin. Turbin akan memutar generator dan dari generator listrik akan dibangkitkan. Lalu bagaimana dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi? Pembangkit listrik tenaga panas bumi berbeda dengan pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik panas bumi meminjam panas dari bumi. Pembangkit listrik panas bumi menggunakan uap dari sumber panas di dalam bumi. Selajutnya sama seperti pembangkit listrik pada umumnya, uap dari dalam bumi ini digunakan untuk memutar turbin yang akan mengaktifkan generator, sehingga listrik bisa dihasilkan. Bagaimana kita bisa mengetahui suatu daerah yang bisa menghasilkan panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik? Bagian dalam bumi memiliki suhu tinggi. Panas inilah yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listik tenaga panas bumi. Tetapi kita berusaha mencari daerah-daerah yang relatif dangkal. Daerah yang dangkal lebih mudah diambil panasnya secara teknologi. Selain itu juga lebih murah tentunya dalam hal investasi. Keberadaan sumber panas bumi yang relatif dangkal ini ditandai dengan munculnya geyser, sumber air panas, fumarol, kolam air panas, dan lain sebagainya. Bagaimana cara kerja pembangkit listrik panas bumi? Di daerah yang berprospek menghasilkan panas bumi, dibuat sumur pemboran. Dari sumur-sumur produksi ini akan menghasilkan uap. Uap selanjutnya akan dialirkan menuju separator untuk memisahkan uap dengan air. Umumnya lapangan panas bumi ini menghasilkan fluida 2 fasa, yaitu uap dan air. Setelah bersih, uap ini akan dialirkan ke turbin, turbin selanjutnya akan memutar generator. Dan generator inilah yang akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Uap yang keluar dari turbin selajutnya akan masuk ke kondensor untuk dikondensasikan. Uap akan berubah wujudnya menjadi cair yang disebut dengan kondensat. Kondensat ini kemudian dialirkan ke menara pendingin untuk mendinginkan suhunya. Lalu air yang sudah relatif dingin ini diinjeksikan kembali ke dalam bumi melalui sumur injeksi. Inilah yang menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan. Dampak negatif pemanfaatan energi panas bumi ini tehadap lingkungan bisa dikatakan nol. Tidak ada emisi karbon, tidak ada hujan asam. Sehingga menjadikan panas bumi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.

Mengenal Sumber Energi Listrik Berbasis Panas Bumi


http://www.esdm.go.id/news-archives/56-artikel/3419-mengenal-sumber-energi-listrik-berbasispanas-bumi.html

MINGGU, 23 MEI 2010 01:17 WIB

JAKARTA. Sudah banyak diulas tentang potensi panas bumi yang dimiliki Bangsa Indonesia. Potensi yang sangat melimpah tidak sejalan dengan pemanfaatannya yang masih minim karena beberapa kendala. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat Pemerintah untuk tetap berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan potensi yang ada dengan mencari penyelesaian kendala yang ada. Dengan potensi panas bumi yang dimiliki, jika pemanfaatannya optimal Bangsa Indonesia bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan listriknya namun berpeluang untuk dapat menjadi pengekspor listrik berbasis panas bumi. Potensi panas bumi Indonesia saat ini mencapai sekitar 28 GW dan pemanfaatannya baru sekitar 4% (1189 MW). Untuk lebih mengenal tentang sumber energi yang dihasilkan dari panas bumi berikut dibawah ini penjelasan singkat terkait hal tersebut yang disarikan dari artikel PT Pertamina (Persero) yang ditulis SBTI-Direktorat Umum & SDM, Gilbert Hutauruk. Panas bumi terletak di bawah kulit bumi, setiap 100 meter kita turun ke dalam perut bumi, temperatur batu-batuan cair tersebut naik sekitar 30 C. Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batu-batuan maupun lumpur akan makin tinggi. Bila suhu di permukaan bumi adalah 270 C maka untuk kedalaman 100 meter suhu bisa mencapai sekitar 300 C. Untuk kedalaman 1 kilometer suhu batu-batuan dan lumpur bisa mencapai 57-600 C dan pada kedalaman 2 kilometer suhu batuan dan lumpur bisa mencapai 1200 C atau lebih. Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali dengan batu-batuan panas di mana suhu bisa mencapai 1480C. Air tersebut tidak menjadi uap (steam) karena tidak ada kontak dengan udara. Bila air panas tadi bisa keluar ke permukaan bumi karena ada celah atau terjadi retakan di kulit bumi, maka timbul air panas yang biasa disebut dengan hot spring.

Selanjutnya jika air panas alam tersebut bercampur dengan udara karena terjadi fraktur atau retakan maka selain air panas akan keluar juga uap panas (steam). Air panas dan steam inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Agar panas bumi (geothermal) tersebut bisa dikonversi menjadi ener-gi listrik tentu diperlukan pembangkit (power plants). Reservoir panas bumi biasanya diklasifi-kasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah (low temperature) dengan suhu <1500 C dan yang bersuhu tinggi (high temperature) dengan suhu diatas 1500 C. Yang paling baik untuk digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik adalah yang masuk kategori high temperature. Namun dengan perkembangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 500 C. Pembangkit (power plants) untuk pembang-kit listrik tenaga panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu berkisar antara 122 s/d 4820 F (50 s/d 2500 C). Bandingkan dengan pembangkit pada PLTN yang akan beroperasi pada suhu sekitar 10220 F atau 5500 C. Inilah salah satu keunggulan pembangkit listrik geothermal. Keuntungan lainnya ialah bersih dan aman, bahkan geothermal adalah yang terbersih dibandingkan dengan nuklir, minyak bumi dan batu bara. (SF)

http://www.ui.ac.id/download/apru-awi/Yunus-Daud.pdf PPT ttg GEOTHERMAL POWER PLANT

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


December 13, 2009 by Engineer Filed under Green Engineering http://pii.or.id/i/pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi PT Chevron Geothermal Indonesia Ltd adalah Peraih Penghargaan Sustainable Engineering PII 2009, Peringkat Emas. Chevron Geothermal Indonesia Ltd (CGI) merupakan operator KOB (Kerjasama Operasi Bersama) Pertamina untuk Lapangan Panasbumi Darajat. Kegiatan operasional CGI adalah memasok steam/uap ke Pembangkit Listrik PT. Indonesia Power 55 MW, serta mengoperasikan sendiri Lapangan Uap dan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi 200 MW untuk dialirkan dalam jaringan interkoneksi JAMALI.

Lapangan Panasbumi dan PLTP derajat terletak di kabupaten Garut Jawa Barat, terletak sekitar 20 km sebelah barat Kota Garut, dan 10 km sebelah barat daya Lapangan Panasbumi Kamojang. Secara geografis letak wilayah kerja Lapangan Panasbumi Darajat berada pada koordinat 7? 119 LS sampai 7? 1540 LS, dan 107?4154 sampai 107?4540 BT. Chevron merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTPb) yang menghasilkan listrik dengan menggunakan bahan baku hydrothermal atau uap panas (steam) dari panas bumi. Steam dari Lapangan Panas bumi Darajat merupakan jenis uap kering (dry steam). Pembangkit listrik dengan menggunakan bahan baku panas bumi mempunyai beberapa kelebihan diantaranya menggunakan bahan baku yang terbarukan (renewable), berkelanjutan karena kondesat yang dihasilkan diinjeksikan kembali ke geothermal reservoirs untuk menghasilkan uap kembali. Dengan demikian tidak ada limbah cair industri, proses operasi yang bersih dan ramah lingkungan karena tidak ada pembakaran fosil sehingga dapat mengurangi udara emisi dan pemakaian sumber daya air. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan listrik nasional, mereduksi gas rumah kaca, menekan konsumsi bahan bakar fosil, kontribusi energi untuk interkoneksi JAMALI, mengembangkan cadangan energi panas bumi, dan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Ini telah diterapkan di desa Padawas, Kabupaten Garut Jawa Barat. Teknologi yang dikembangkan Chevron adalah Lapangan Uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi. Salah satu prioritas pemerintah Indonesia dalam pengusahaan sumber daya energi alternatif adalah dengan mengembangkan sumber daya panas bumi. Hal ini sejalan dengan kebijakan diversifikasi energi, penghemat penggunaan bahan bakar minyak bumi, menopang peningkatan kebutuhan energi listrik di Indonesia. Salah satu sumber daya energi yang cukup melimpah di Indonesia adalah energi panas bumi. Sebagai negara dengan sejumlah besar gunung berapi, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki sumber daya energi panas bumi dalam kapasitas yang besar. Pemanfaatan energipanas bumi secara konvensional dilakukan dengan melakukan pemboran (drilling) pada sumur sumur bor, seperti layaknya sumur-sumur minyak. Bila sumur-sumur ini ditajak sampai mencapai pada kedalaman tertentu, maka akan diperoleh zona sumber panas uap (productive geothermal zone) atau disebut juga sebagai geothermal reservoirs yang berisi air panas dan uap panas. Temperatur uap di dalam reservoirs dapat mencapai 240?C, dimana pada temperatur ini uap telah mencapai uap sangat jenuh (superheated steam). Uap panas dari reservoirs akan dengan mudah mengalir ke permukaan melalui lubang bor untuk selanjutnya dialirkan ke proses pembangkit listrik (power plant). Lapangan Panas bumi Darajat dikategorikan sebagai sistem dominasi uap atau vapour dominated system, yaitu sistem panas bumi dimana sumur-sumurnya memproduksi uap kering. Hal ini dikarenakan rongga-rongga batuan reservoir-nya sebagian besar berisi

uap panas. Uap panas yang dihasilkan dari beberapa sumur (well) di lapangan panas bumi Drajat sudah mencapai tingkatan uap sangat jenuh (superheated steam). Diperkirakan 35% batuan reservoir nya berisi air panas, sedangkan rongga-rongga lainnya berisi uap. Dalam sistem dominasi uap tekanan dan temperatur umumnya relatif tetap terhadap kedalaman. Pemanfaatan energi panas bumi dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun dengan pemanfaatan panas batuan kering. Process Flow Uap dari sumur dilewatkan pada katup pengatur tekanan PCV dialirkan ke bejana tekan scrubber untuk menaikkan kekeringan, kemudian uap dialirkan ke turbin setelah melalui alat ukur venturi dan menuju turbin memutar generator menghasilkan listrik. Uap panas dari turbin mengalir ke condenser sehingga mengalami kondensasi dengan bantuan air yang bersumber dari cooling tower. Condenser bertugas menjaga tekanan disisi buangan turbin tetap rendah agar daya keluaran turbin sesuai rancangan. Gas yang tidak terkondensasi (NCG) di dalam uap dihisap oleh sistem pembuangan yang kemudian mengirimkannya ke cooling tower. Kipas pada cooling tower membantu menyebarkan gas yang tak terkondensasi ke udara bebas. Pemanfaatan Limbah B3 untuk Material Bangunan dan Jalan Salah satu limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional PLTPB CGI adalah drill cutting dari kegiatan pengeboran (drilling). Limbah drill cutting dapat dimanfaatkan sebagai pengganti agregat halus untuk konstruksi beton ringan. Untuk itu, perusahaan melakukan kajian guna memastikan pemanfaatan drill cutting tersebut tidak akan merusak kualitas lingkungan. Limbah drill cutting dapat dimanfaatkan untuk saluran drainase, blok beton, dan batako. Produk tersebut dipilih karena telah mengalami proses solidifikasi sehingga aman lingkungan. Komposisi campuran untuk memperoleh produk yang memenuhi SNI juga telah diupayakan.

Anda mungkin juga menyukai