Anda di halaman 1dari 3

Pengujian Hipotesis Studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan

perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam situasi. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menelaah varians dalam variabel terikat atau untuk memperkirakan keluaran organisasi. Contoh 6.5 Seorang manajer pemasaran ingin mengetahui apakah penjualan perusahaan akan meningkat jika ia menggandakan dana iklan. Dalam hal ini, manajer akan mengetahui sifat hubungan yang ada antara iklan dan penjualan dengan menguji hipotesis : Jika iklan meningkat, maka penjualan juga naik. Contoh 6.6 Pengujian hipotesis, seperti : Lebih banyak pria yang menjadi pembocor rahasia (whistleblower)dibanding perempuan, menetapkan perbedaan antara dua kelompok pria dan wanita-berkaitan dengan perilaku pembocoran rahasia mereka. Analisis Studi Kasus Studi kasus meliputi analisis kontekstual dan mendalam terhadap hal yang berkaitan dengan situasi serupa dalam organisasi lain. Kita belajar sebelumnya bahwa dalam studi kasus, sebagai sebuah teknik pemecahan masalah, tidak sering dilakukan dalam organisasi karena penemuan jenis masalah yang sama dalam konteks perbandingan dengan yang lainnya adalah sulit, mengingat keengganan perusahaan untuk menyingkap permasalahan mereka. Tetapi, studi kasus yang bersifat kualitatif adalah berguna dalam menerapkan solusi pada masalah terkini berdasarkan pengalaman pemecahan di masa lalu. Hal tersebut juga berguna dalam memenuhi fenomena tertentu, dan menghasilkan teori lebih lanjut untuk pengujian empiris. Tinjauan Studi Kasus Di dalam studi eksploratif, peneliti pada dasarnya berminat untuk menyelidiki factor-faktor situasinal untuk memperoleh pengertian mengenai karakteristik fenomena yang diteliti.

Studi deskriptif tidak dilakukan jika karakteristik atau fenomena yang tampak dalam sebuah situasi diketahui eksis, dan seseorang ingin mampu menjelaskannya secara lebih baik dengan memberikan riwayat mengenai factor terkait

Jenis Investigasi : Kausal Versus Korelasional


Studi Kasual adalah studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah. Sedangkan Studi Korelasional adalahstudi yang dilakukn ketika peneliti ingin menemukan variabel penting yang berkaitan dengan masalah. Contoh Pertanyaan : Studi kasual : Apakah rokok menyebabkan kanker? Studi korelasional : Apakah rokok dan kanker berkaitan? Contoh Hubungan kausal : Ketakutan terhadap gempa bumi yang diprediksi baru-baru ini di daerah potensial gempa New Madrid menyebabkan peningkatan yang belum terjadi sebelumnya dalam jumlah pemilik rumah di wilayah Midwest yang mengambil polis asuransi gempa bumi. Contoh Korelasional : Kenaikan suku bunga dan pajak property, resesi, dan prediksi terjadinya gempa bumi dianggap memperlambat bisnis real estate di Midwest.

Tingkat Intervensi Peneliti Terhadap Studi


Tingkat intervensi yang dilakukan peneliti terhadap arus kerja normal di tempat kerja mempunyai keterkaitan langsung dengan apakah studi yang dilakukan adalah kausal atau korelasional. Studi korelasional dilakukan dalam lingkunagan alami organisasi dengan intervensi minimum oleh peneliti dan arus kerja yang normal. Sedangkan tingkat

intervensi yang lebih tinggi peneliti peneliti memanipulasi variabel tertentu untuk mempelajari sebab-akibat manipulasi tersebut pada variabel terikat yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai