Anda di halaman 1dari 2

Tujuan sortasi adalah pemilihan dan pengelompokan bahan baku yang relatif sama mutunya terutama KKK, tingkat

kebersihan dan umur. Mengapa sortasi penting? Karena untuk mengatur proporsi campuran bahan baku yang akan diolah sehingga dihasilkan SIR yang bermutu konsisten dan memenuhi standar. Ada dua macam proses sortasi, yaitu sortasi basah dan sortasi kering. Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan tanah dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan obat. Sedangkan sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. Sortasi dapat dilakukan dengan atau secara mekanik (Anonim, 1985).\ 5. Standar Mutu Biji Kakao Standar mutu diperlukan sebagai sarana untuk pengawasan mutu. Setiap partai biji kakao yang akan diekspor harus memenuhi persyaratan tersebut dan diawasi oleh lembaga yang ditunjuk. Satndar mutu biji kakao Indonesia diatur dalam Standar Nasional Indonesia Biji Kakao (SNI 01 - 2323 - 1991). Standar ini meliputi definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan (labelling), cara pengemasan dan rekomendasi. Biji kakao didefinisikan sebagai biji yang dihasilkan oleh tanaman kakao (Theobroma cacao Linn), yang telah difermentasi, dibersihkan dan dikeringkan. Biji kakao yang diekspor diklasifikasikan berdasarkan jenis tanaman, jenis mutu, dan ukuran berat biji. Atas dasar jenis tanaman, biji kakao dibedakan menjadi dua, yaitu jenis kakao mulia (Fine Cocoa) dan jenis kakao lindak (Bulk Cocoa). Standar mutu terbagi atas dua syarat mutu, yaitu syarat umum dan syarat khusus. Syarat umum merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh setiap partai biji kakao yang akan diekspor, (Tabel 6 ) dan syarat khusus merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk setiap klasifikasi jenis mutu (Tabel 7). 5.1. Syarat mutu umum Syarat umum biji kakao yang akan diekspor ditentukan atas dasar ukuran biji, tingkat kekeringan dan tingkat kontaminasi benda asing. Ukuran biji dinyatakan dalam jumlah biji per 100 g biji kakao kering (kadar air 6 - 7 %). Klasifikasi mutu atas dasar ukuran biji dikelompokkan menjadi 5 tingkat, sedang tingkat kekeringan dan kontaminasi ditentukan secara laboratoris atas contoh uji yang mewakili. Tabel 1. Mutu biji kakao atas dasar ukuran biji Ukuran Jumlah biji/100 gram AA maks. 85 A maks. 100 B maks. 110 C maks. 120 S > 120

Tabel 2. Syarat umum biji kakao Karakteristik Persyaratan Kadar air (b/b)* maks. 7,5 % Biji berbau asap dan atau abnormal, dan atau berbau asing Tidak ada Serangga hidup Tidak ada Kadar biji pecah dan atau pecahan biji dan atau pecahan kulit (b/b) maks. 3 % Kadar benda-benda asing (b/b) maks. 0 %

Anda mungkin juga menyukai