Anda di halaman 1dari 14

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.

Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawankawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.(QS. 6:121) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Setelah Allah menyuruh memakan sembelihan-sembelihan yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, maka d melarang kaum Muslimin agar jangan memakan binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, k termasuk perbuatan yang Tentang memakan binatang yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, ada beberapa pendapat di kalangan u Menurut Imam Malik, semua yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah ketika menyembelihnya haram dima Abu Hanifah, jika nama Allah tidak disebut dengan sengaja, maka haramlah memakan daging sembelihan itu, dan jika lupa, maka halal memakannya. Dan menurut Imam Syafi'i, semua binatang yang ketika menyembelihnya tidak disebu disengaja maupun karena lupa, maka dagingnya boleh dimakan, asalkan orang yang menyembelihnya adalah sesungguhnya setan-setan, jin dan manusia itu membisikkan kepada kawan kawannya agar membantah kaum Muslim "Setan dari golongan Majusi setelah mendengar bahwa Nabi Muhammad saw, mengharamkan bangkai, mereka me Quraisy yang pada waktu itu sering mengadakan surat-menyurat dengan orang-orang Majusi. Dalam surat itu m "Muhammad mengaku dirinya telah mengikuti perintah Allah, tetapi mengapa mereka beranggapan bahwa yang disem itu halal tapi yang disembelih oleh Allah (bangkai) adalah haram? Lalu Allah menurunkan ayat ini. Demikianlah ji mengikuti kehendak kaum musyrikin tentang menghalalkan bangkai maka mereka pasti termasuk golongan m menunjukkan bahwa barang siapa yang menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah atau mengharamkan sesuatu yan maka mereka termasuk orang-orang musyrikin, karena dengan demikian mereka telah menetapkan adanya orang yan syariat selain Allah Taala sendiri.
122 Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.(QS. 6:122) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Dalam rangka membedakan antara kaum Muslimin dengan orang orang kafir, Allah SWT mengemukakan dalam bentu Apakah orang-orang yang mati hatinya karena kekafiran dan kebodohan kemudian Kami hidupkan dia dengan keimana pula kepadanya cahaya, yaitu Alquran yang terang benderang sehingga ia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat, s keadaan orang yang berada dalam gelap gulita yang berlapis-lapis, yaitu kegelapan malam, dan Ia tidak dapat keluar lagi dari pada kegelapan itu yang meliputi dirinya dengan ketakutan, kelemahan dan kebingung pula seorang yang berada dalam kebodohan yang gelap, taklid buta dan kerusakan pikiran yang tidak dapat keluar demikian Ia sendiri merasa takut keluar dari gua kesesatannya dan merasa tidak perlu untuk keluar kepada petunjuk yang teran matanya merasa sakit kena cahaya petunjuk itu. Seperti sakitnya seekor kelelawar yang biasa hidup dalam kegelapan, k matahari. Maka patutlah bagi setiap muslim untuk selalu hidup disertai ilmu pengetahuan. Ia wajib mengetahui kebenaran agam keyakinan disertai dengan amal-amal kebaikan, sehingga menjadi suri teladan bagi orang-orang Dan demikian, ia akan menjadi mercusuar yang mencerminkan keyakinan yang kuat dan hujah yang nyata, memper agamanya yang melebihi agama-agama yang lain. Sebagaimana Allah telah menjadikan orang beriman memandang b petunjuk dan agama yang telah menghidupkan hatinya, maka demikian pula Allah SWT telah menjadikan orang-oran baik apa saja yang mereka kerjakan, seperti berbuat dosa dan pelanggaran memusuhi Rasul, menyembelih kurban unt mengharamkan apa yang tidak diharamkan oleh Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Nya dan sebagainya, k mereka lakukan disebabkan tipu daya dari pada setan-setan yang membisikkan godaan-godaan ke dalam hati mereka.
123 Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya.(QS. 6:123) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Sebagaimana Allah SWT telah menyesatkan sebagian penduduk Mekah karena bujukan pembesar-pembesarnya bermacam-macam pelanggaran dan tipu daya, maka demikian pula Allah mengadakan di tiap-tiap negeri dan kota-k pembesar-pembesar yang jahat yang mengadakan tipu daya. Telah menjadi Sunnatullah di dalam masyarakat bahw mengutus seorang Rasul di negeri itu untuk memberi bimbingan kepada rakyatnya, maka selalu ada pembesar-pembe Rasul itu serta pengikut-pengikutnya yang bermaksud untuk mengadakan perbaikan, sering muncul di beberapa neg beberapa pemimpin yang sangat ingin merebut kekuasaan dan menimbun kekayaan dengan berbagai macam tipu bawahan, mereka merasa bingung dalam melaksanakan tugasnya. Mereka tidak sanggup mengikuti pemimpin-pemim dan menyeleweng, tetapi bilamana hidup menyendiri, merekapun tidak mendapat pembagian rezeki. Dalam suasana diperlukan adanya kebijaksanaan, keimanan yang kuat, mental yang tinggi, sehingga tidak mudah dibawa-bawa arus ge yang menyebabkan kemurkaan Yang dimaksud dengan pembesar-pembesar durhaka itu ialah mereka yang menentang seruan agama untuk perb memusuhi Rasul-rasul serta pengikut-pengikutnya. Demikianlah keadaan di negeri Mekah ketika diutusnya Nabi M keadaan seperti ini akan berulang pula di negeri-negeri lain. Para pembesar yang korup itu memusuhi Rasul-rasul dan pe yang mengembangkan ajaran agama. Pada hakikatnya mereka itu adalah penipu belaka, menipu dirinya sendiri, akan sadar. Telah menjadi Sunnatullah, bahwa sesuatu kejahatan tentu menimbulkan yang buruk. Tiap-tiap tipu muslihat yang di terhadap hamba-hamba Allah yang Saleh akhirnya mesti menimpa diri mereka sendiri dan kesudahan yang baik pasti ber Muslimin. Banyak contoh-contoh yang diperlihatkan oleh sejarah bahwa umat-umat yang menentang Rasul-rasul pengikutnya akhirnya dihancurkan oleh Allah Taala dengan bermacam-macam azab, seperti bencana alam, dan mengadakan tipu daya untuk menentang perbaikan akhlak dan moral agama, karena terdorong oleh keinginan untuk jabatan yang tinggi dan menuruti kepuasan hawa nafsunya. Mereka tidak sadar bahwa akibat perbuatannya yang buruk dirinya sendiri, karena mereka tidak memahami Sunnatullah Pada ayat-ayat ini Allah memberikan ancaman kepada semua pembesar-pembesar yang durhaka itu, dan sekaligus pu pada Nabi Muhammad saw dan pengikut-pengikutnya dalam rangka melaksanakan tugasnya yang suci, supaya b menghiraukan godaan dan rintangan yang timbul dari manapun juga.
124 Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata: `Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusanutusan Allah`. Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya.(QS. 6:124) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Ayat ini diturunkan karena ada seorang pembesar Mekah bernama Al Walid Ibnul Mugirah yang berkata sebagai be seandainya kenabian Muhammad itu benar, tentulah aku lebih berhak untuk diangkat sebagai Nabi, dari pada Muhamm banyak mempunyai harta benda dan Apabila datang ayat yang jelas dari pada Alquran yang berisi tentang kebenaran Muhammad saw, berisi pengetahuan dibawa oleh beliau dari Tuhannya, mereka berkata: Kami tidak mau percaya kepada Muhammad, kecuali bila dia seperti yang diberikan Allah kepada Nabi Musa atau tongkatnya yang dapat membelah lautan, atau seperti mukjizat N menyembuhkan penyakit sopak dan menghidupkan oran Tuntutan mereka itu disebutkan pula dalam firma

Artinya: Berkata orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuannya dengan Kami: Mengapakah tidak diturunkan kepada (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?" Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan merek melampaui batas (dalam melakukan) (Q.S Al Furqan: Pada garis besarnya mereka itu tidak mau beriman kepada Nabi Muhammad saw kecuali jika dia menerima wahyu sepe lain. Allah membantah tuntutan-tuntutan mereka itu dan menyatakan bahwa hanya Allahlah yang lebih mengetahu menempatkan tugas kerasulan. Tuntutan mereka seperti itu dijelaskan pula oleh Allah SWT dal

Artinya:

Dan mereka berkata: "Mengapa Alquran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah da mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam (Q.S Az Zukhruf: Tuntutan seperti itu dikemukakan oleh mereka dalam kehidupan dunia kepada Nabi Muhammad saw karena terdorong o kesombongan dan dimaksudkan untuk mencemoohkan Hal itu dijelaskan dalam firman

Artinya: Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok (mereka mengat orang-orang yang mencela tuhan-tuhanmu, padahal mereka adalah orang-orang yang ingkar untuk mengingat Allah Yan (Q.S Al Pembesar pembesar Quraisy yang menghina Nabi Muhammad saw itu, dalam hati kecilnya mereka mengakui kemuliaa kebaikan akhlaknya, sehingga mereka di zaman jahiliah memberikan julukan kepada beliau dengan Al Amin (oran Mereka itu mengakui dengan terus terang kejujuran Nabi Muhammad saw dan keutamaannya untuk dijadikan utusan A menghalang-halangi mereka dan keimanan itu hanyalah karena kedengkian, kesombongan, dan t Pangkat kerasulan itu adalah semata-mata karunia Allah SWT yang dianugerahkan Nya kepada siapa yang dikehen kenabian tidak mungkin dicapai dengan jalan usaha atau dengan meningkatkan taraf pendidikan dan tidak pula mungkin keturunan; dan hanya diberikan Allah kepada orang-orang yang dipilih Nya. Kemudian Allah mengancam pembe sombong itu bahwa mereka akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang pedih karena perbuatan mereka yang jah mereka terhadap Nabi Muhammad dan kaum Muslimin, sebagaimana dinyatakan

Artinya: "Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebi mereka (Q.S Az Zumar: Azab dari Allah ditimpakan kepada umat-umat yang durhaka itu, disebabkan dosa-dosa dan pelanggaran mereka. Sa azab itu dipandang oleh sebagian manusia hanya sebagai bencana alam dan tidak menimbulkan kesadaran dalam hati pembesar yang durhaka itu kemudian ada di antara mereka yang mati terbunuh pada waktu perang Badar dan ada pu nasib hina dina.
125 Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.(QS. 6:125) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Barang siapa yang terbuka hatinya untuk menerima kebenaran agama Islam, sebenarnya yang demikian itu adalah diseb hendak memberikan petunjuk kepadanya, sehingga menjadi lapanglah dadanya untuk menerima semua aj Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah ditanya tentang "kelapangan dada" yang dimaksud dalam ayat ini, lalu beliau gambaran cahaya Ilahi yang menyinari hati orang mukmin, sehingga menjadi lapanglah dadanya". Para sahabat bert yang demikian itu ada tanda-tandanya?" Nabi saw menjawab: "Ada tanda-tandanya, yaitu jiwanya selalu condong ke menjauhkan diri dari tipu daya keduniawian dan selalu bersiap-siap untuk mengha Jika demikian halnya sifat-sifat orang-orang mukmin yang berlapang dada karena kemasukan cahaya iman ke da sebaliknya orang yang dikehendaki Allah untuk hidup dalam kesesatan, dadanya dijadikan sesak dan sempit seolah-olah langit Apabila ia diajak untuk berpikir tentang kebenaran dan tafakur tentang tanda-tanda keesaan Allah, maka kesombongan dalam hatinya, ia tidak menyukai perbuatan perbuatan yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya. Maka kemauannya untuk mengikuti kebenaran dan setiap anjuran kepada agama yang dirasakannya sebagai suatu beban ya dapat dipikulnya, Maka; dan gambarannya adalah seperti seseorang yang disuruh mendaki ke langit, Semakin tingg semakin sesak nafasnya, sehingga ia terpaksa turun kembali untuk menghindarkan diri Dalam ayat ini Allah memberikan sebuah perumpamaan, supaya diresapkan benar-benar dengan perasaan yang murni. menjadikan kesempitan di dalam hati orang-orang yang tidak beriman dan jadilah kekafiran itu seperti kotoran yang m sehingga ia tidak menerima kebenaran. Keadaan ini dapat disaksikan pada tingkah laku mereka dalam perbuatan seha menjurus kepada

Tafsir

Indonesia

Jalalain

Surah

Al

An

(Siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk niscaya Dia melapangkan dadanya untuk mem dengan cara menyinarkan nur hidayah ke dalam dadanya sehingga dengan sadar ia mau menerima Islam dan mau memb lebar untuk menerimanya. Demikianlah sebagaimana yang telah disebutkan dalam suatu hadis. (Dan siapa yang (kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak) dengan dibaca takhfif dan tasydid yakni merasa sempit untuk sempit) terasa amat sempit; dengan dibaca kasrah huruf ra-nya menjadi sifat dan dibaca fathah sebagai mashdar yang makna mubalaghah (seolah-olah ia sedang mendaki) menurut suatu qiraat dibaca yashsha`adu di dalam kedua bac mengidgamkan ta asal ke dalam huruf shad. Menurut qiraat lainnya dengan dibaca sukun huruf shad-nya (ke la dipaksakan kepadanya karena hal itu terasa berat sekali baginya. (Begitulah) sebagaimana kejadian itu (Allah menim azab atau setan, dengan pengertian azab atau setan itu menguasainya (kepada orang-orang yang tidak beriman).
126 Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran.(QS. 6:126) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Hati seorang mukmin dalam agama Islam selalu menjadi lapang dan bahagia disebabkan jalan agama Allah yang luru Nabi Muhammad Agama Islam yang benar akidahnya, jelas karena disertai dalil yang nyata dan keterangan yang meyakinkan. Satu-satun yang sesuai dengan akal fitrah dan bersandar kepada firman Allah yang kekal abadi, itulah jalan yang menuju kepada kekal abadi, itulah jalan yang I menuju kepada keridaan Allah, tali Allah yang kokoh. Allah telah menjelaskan ayat-a yang suka

Tafsir

Indonesia

Jalalain

Surah

Al

An

(Dan inilah) apa yang engkau berada di dalamnya hai Muhammad! (jalan) titian (Tuhanmu yang lurus) tidak ada mustaqiiman dibaca nashab menjadi hal yang mengukuhkan jumlah, sedangkan yang menjadi `amilnya adala (Sesungguhnya Kami telah menjelaskan) Kami telah menerangkan (ayat-ayat Kami kepada orang-orang yang mengam yadzdzakkaruun dengan mengidgamkan huruf ta tambahan ke dalam huruf dzal asal; maknanya orang-orang yang mau pelajaran. Mereka disebutkan secara khusus sebab merekalah orang-orang yang mengambil manfaat darinya.
127 Bagi mereka (disediakan) darussalam (syurga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.(QS. 6:127) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Bagi mereka yang menempuh jalan yang lurus itu disediakan Darussalam (surga) di sisi Tuhannya. Mereka hidup mela lurus itu dan mengikuti pedoman para Nabi yang memberi petunjuk kepada mereka sehingga mereka terhindar da bengkok dan akhirnya sampailah mereka ke Darussalam. Allah memimpin mereka dan mencukupkan balasan bag kerjakan di dunia. Allah memberi petunjuk kepada mereka selama di dunia dan memberi taufik untuk berbuat amal mereka memperoleh pahalanya, dan di izinkan untuk memasuki surga Nya semata-mata atas karunia Nya.
128 Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): `Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia`, lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia: `Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami`. Allah berfirman: `Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)`. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(QS. 6:128) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Pada hari kebangkitan nanti, seluruh umat manusia dan jin akan dihimpun semuanya di padang Mahsyar lalu Allah mereka yang maksudnya mencela perbuatan jin yang telah mempengaruhi manusia dan mengajak mereka kepada kese

dijelaskan

dalam

firman

60) Artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan. Sesungguhn musuh yang nyata bagi kamu. Dan hendaklah kamu menyembah Ku; inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya setan itu sebagian besar di antaramu, maka apakah kamu tidak (Q.S Yasin: 60, 61, Semua orang yang mengikuti ajaran jin dan setan itu akan dikumpulkan bersama-sama mereka. Semua orang y dihimpunkan bersama para pengikutnya, baik dalam segi kebenaran atau kejahatan. Lalu berkatalah orang-orang yang m itu sebagai jawaban mereka kepada Allah Taala: "Ya Tuhan kami, masing-masing di antara kami telah merasakan ken lainnya. Jin-jin itu mendapatkan kenikmatan karena mereka telah berhasil menyesatkan kami dengan bujukan-buju kehendak hawa nafsunya sebaliknya kamipun telah merasa senang mengikuti mereka itu dan mendengarkan bisikan merasa leluasa berkecimpung dalam kelezatan di Dalam ayat ini Allah memberikan penjelasan, bahwa setiap manusia senantiasa didampingi setan yang berusaha u dengan bisikan yang mengajaknya kepada kefasikan dan kedurhakaan kepada Allah, sehingga ia tidak menyadari, bahw muslihat dari pada setan tersebut. Makhluk halus itu selalu berusaha untuk menyesatkan orang-orang kepada lem kejahatan, sebagaimana kuman-kuman bakteri yang selalu berusaha untuk menimbulkan bermacam-macam penyakit da atau hewan. Kuman-kuman bakteri itu mengetahui jalannya untuk memasuki tubuh manusia atau binatang dari lubang Demikian pula setanpun mengetahui jalannya untuk memasuki hati manusia, sehingga manusia jatuh ke lemba disadarinya. Apabila ada pengaruh kuman-kuman bakteri itu di dalam tubuh manusia, maka hal itu mudah dimengerti karena roh-roh lebih halus sifatnya dari tubuh kasarnya, dapat dimasuki pengaruh-pengaruh makhluk makhluk halus, yaitu ji menjerumuskan kepada penyakit penyakit Orang-orang yang menjadi pengikut jin dan setan itu berkata; dengan penuh kesedihan dan penyesalan: "Ya Tuhan, kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami, setelah kami menerima kelezatan karena mengikuti ajakan jin dan telah mengakui dosa-dosa kami, maka kami berserah diri kepada Mu untuk menerima hukuman Mu ya Yang mereka maksudkan dengan ucapannya itu tidak lain hanyalah memperlihatkan penyesalan dan keterlaluan merek hawa nafsu dan sekarang mereka berserah diri pada Allah Taala Yang mengetahui segala perbuatan mereka. Da disebutkan bagaimana jawaban jin dan setan yang membawa mereka kepada kesesatan itu, tetapi dijelaskan dalam firm yang

Artinya: "Nanti di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian yang lain dan sebagian kamu melaknati sebagian yan kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para (Q.S Al Ankabut: Dan tersebut pula dalam surah Al Baqarah, bagaimana mereka masing-masing berlepas diri dari kawan-kawannya. Se kepatuhan mereka itu Allah berfirman: Neraka itulah tempat kamu berdiam sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali T yang lainnya. Segala sesuatu berada di bawah kehendak dan pilihan Nya, dan tidak ada yang mengetahui kehendak Ny sendiri dan Dialah Tuhan Maha Bijaksana lagi Maha Ibnu `Abbas memahami dari ayat di atas, bahwa siapapun tidak patut turut campur dalam menentukan nasib seorang ha dia akan dimasukkan ke surga atau ke neraka. Semuanya berada sepenuhnya di bawah kekuasaan dan kehen

Tafsir

Indonesia

Jalalain

Surah

Al

An

(Dan) ingatlah (hari di waktu Kami menghimpun mereka semuanya) dengan memakai nun dan ya; artinya Allahlah semua makhluk kemudian diserukan kepada mereka ("Hai golongan jin/setan! Sesungguhnya kamu telah banyak meny dengan cara kamu menyesatkan mereka (lalu berkatalah kawan-kawan mereka) yaitu mereka yang mau menaatinya (dar "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebagian yang lainnya) manus manfaat melalui jin yang menghiasi keinginan-keinginan nafsu syahwat mereka, dan demikian pula jin pun meng manusia melalui ketaatan manusia kepada mereka (dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bag kiamat; hal ini adalah merupakan ungkapan kekecewaan mereka (Allah berfirman) Maha Tinggi Allah, kepada mereka malaikat-Nya ("Neraka itulah tempat kamu) tempat diam kamu (sedangkan kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau

yang lain.") batas-batas waktu tertentu di mana mereka dapat dikeluarkan dari neraka, untuk meminum hamim/kering berada di luar neraka, demikianlah seperti apa yang dikatakan dalam firman-Nya, "Kemudian sesungguhnya tempa benar-benar ke neraka Jahim," surah Ash-Shaffaat. Dan telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya ayat ini dit dengan orang-orang yang telah diketahui Allah bahwa mereka orang-orang yang beriman. Dengan demikian berarti L man. (Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana) di dalam mengatur ciptaan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhl
129 Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.(QS. 6:129) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Dengan ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa hidup berkelompok dan bergolong-golongan antara orang yang sama kepentingannya terutama dalam hal yang jahat dan menyesatkan telah menjadi kebiasaan dari sebagian mereka, tidak ada dan manusia. Mereka selalu tolong menolong dan bantu membantu dalam berbagai usaha dan daya upaya agar apa yang dan apa yang mereka perjuangkan dapat terlaksana dengan sempurna. Mereka tidak segan-segan melakukan kekera penganiayaan dan tidak menghiraukan lagi norma-norma kemanusiaan, keadilan, dan sifat kasih sayang, asal saja m berkuasa dan menikmati kehidupan dunia ini dengan sepuas-puasnya. Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan oleh sejara dahulu kala sampai kepada zaman sekarang ini. Betapa banyak Nabi-nabi dan Rasul-rasul membawa kebenaran, pen tauhid, mendapat tantangan yang hebat dan keras dari penyembah berhala dan penyeru kepada kebatilan dan kesesatan. P itu tetap dalam pendiriannya, tetap dalam dakwahnya sehingga Allah memberi keputusan antara mereka dan kaumn durhaka itu seperti kaum Ad dan Samud. Betapa banyak bangsa bangsa yang merasa dirinya kuat dan perkasa deng merampas hak bangsa-bangsa yang lemah tanpa memperdulikan rasa keadilan dan perikemanusiaan. Tetapi bangsa-ba dan terjajah itu tidak tinggal diam dan selalu berjuang dengan berbagai cara untuk mencapai dan memperoleh serta kemerdekaannya. Memang telah menjadi Sunah Allah bahwa kebenaran pasti menang selama kebenaran itu tetap dibela Allah

Artinya: "Dan katakanlah! Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap, sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu (Q.S Al Isra': Allah tidak menyuruh manusia atau jin agar mereka bersatu dan berkelompok untuk berbuat kejahatan, melakukan yan yang mungkar tetapi demikianlah tabiat manusia dan masyarakatnya, mereka lebih tertarik untuk bergabung dan bertolo kelompok yang sama arah dan tujuan hidupnya, walaupun hal itu ditujukan untuk melakukan kelaliman dan bertindak terhadap masyarakat yang lain Allah

Artinya: Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh ber dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Al mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang y (Q.S At Taubah: Diriwayatkan dari Qatadah bahwa dalam menafsirkan ayat ini dia berkata: "Sesungguhnya Allah menjadikan manu sesamanya dengan sebab persamaan perbuatannya; seorang mukmin adalah wali (teman akrab) bagi orang mukmin, kap berada. Seorang kafir adalah wali orang kafir lainnya, kapan dan di manapun ia berada. Iman itu bukanlah dengan anga pula dengan tanda atau pakaian. Demi umur Ku! Bila engkau taat kepada Allah, sedang engkau tidak mengenal seorang yang taat kepada Nya, maka hal itu tidak membahayakan kepadamu. Dan bila engkau berbuat durhaka dan maksiat y sedang engkau berteman akrab dengan orang yang taat dan takwa kepada Nya, maka hal itu tidak akan berguna s Abe Syaikhi meriwayatkan bahwa Masykur bin Abil Aswad berkata: "Aku bertanya kepada Al A'masy tentang ma "Apakah yang engkau dengar dari para sahabat dan ulama tabiin? Al A'masy menjawab: "Aku dengar mereka berka manusia telah rusak, maka mereka akan diperintah oleh manusia-manusia yang jahat.

Artinya: "Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah d menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya p Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu se (Q.S Al Isra':

Sebaliknya orang-orang mukmin mereka bersatu dan memiliki pemimpin dan orang kepercayaan yang terdiri dari oran jujur dan bertakwa kepada Allah Firman

Artinya: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian ya menyuruh (mengerjakan) yang makruf mencegah dari yang mungkar, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan merek dan Rasul Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi (Q.S At Taubah:

Tafsir

Indonesia

Jalalain

Surah

Al

An

(Dan demikianlah) sebagaimana yang telah Kami berikan nikmat kepada orang-orang yang maksiat dari golongan manu mereka melalui sebagian lainnya (Kami jadikan berteman) saling bantu-membantu (sebagian orang-orang yang lalim i lainnya) atas sebagian lainnya (disebabkan apa yang mereka usahakan) berupa perbuatan-perbuatan maksiat.
130 Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: `Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri`, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir.(QS. 6:130) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Di akhirat nanti, kepada semua jin dan manusia yang durhaka, yang tidak mengikuti ajaran Rasul dan tidak mengindah yang disampaikan Rasul kepada mereka sehingga mereka berbuat sewenang-wenang di muka bumi, akan dikem pertanyaan: "Apakah tidak datang kepadamu Rasul-rasul Kami, memperingatkan kamu dan memberi petunjuk yang bena tersesat dan jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Kami? Karena itu mereka tida mereka menyesali segala yang mereka perbuat semasa di dunia, dan dengan tunduk mereka mengakui kesalahan-kesa menjawab: "Kami mengakui bahwa Rasul-rasul Mu telah datang kepada kami dan telah memberikan peringatan dan ajar yang seharusnya kami perhatikan dan kami amalkan dengan patuh dan taat, tetapi kami tidak mengindahkannya, bahkan mereka dan memperolok-olok seruan Allah

Artinya Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami mendustakan (nya) dan kami sesuatupu hanyalah di dalam kesesatan yang (Q.S Al Mulk: Mereka telah ditipu dan diperdayakan oleh kehidupan dunia dan disilaukan oleh harta, wanita, pangkat dan kedudu mereka telah menjadi beku, mata mereka telah menjadi buta, dan tidak dapat lagi membedakan mana yang baik, mana y dapat lagi melihat cahaya ajaran Ilahi yang akan membawa mereka ke dalam kebahagiaan dunia dan akhirat. P membacakan kepada mereka ayat-ayat yang diturunkan Allah dan telah memperingatkan mereka bahwa di akhirat pembalasan di mana orang-orang yang berbuat baik akan masuk surga dan orang-orang yang kafir akan di siksa dal itulah mereka mengaku terus terang bahwa mereka dahulu (di dunia) memang ingkar dan kafir, mendustakan rasul-rasu dengan adanya hari Mengenai Rasul-rasul yang diutus itu apakah mereka terdiri dari manusia saja ataukah ada pula Rasul-rasul dari jin umatnya? Jumhur ulama berpendapat bahwa Rasul-rasul itu semuanya terdiri dari manusia saja, dan tidak ada rasul-rasu Alquran dan hadis-hadis sahih menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw juga diutus kepada jin seperti tersebut d

Artinya: Dan (ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala m pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mer kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan ki

telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan lurus". (Q.S Al Ahqaf:

Tafsir

Indonesia

Jalalain

Surah

Al

An

(Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri) kalangan ka sebagian kamu yang percaya kepada manusia atau utusan-utusan jin yang sengaja Kami biarkan mereka mendengar u rasul Kami kemudian mereka menyampaikannya kepada kaumnya (yang menceritakan kepada kamu tentang memperingatkan kamu tentang pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata, "Kami menjadi saksi atas diri kam sesungguhnya kami telah menerimanya. Allah swt. berfirman: (Kehidupan dunia telah menipu mereka) sehingga mereka (dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.)
131 Yang demikian itu adalah karena Tuhanmu tidaklah membinasakan kota-kota secara aniaya, sedang penduduknya dalam keadaan lengah.(QS. 6:131) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa telah terjadi sunah dan ketetapan Nya sesuai dengan hikmah kebijaksanaan apabila Dia hendak membinasakan suatu umat karena kedurhakaan dan kezalimannya. Terlebih dahulu Dia mengutus akan memberi peringatan kepada mereka. Dia tidak akan menurunkan azab dan siksa Nya kepada suatu umat pada keadaan lalai dan terlena karena tidak datang kepada mereka seorang Rasul yang memberi tuntunan dan pe memperingatkan dan menimbulkan kesadaran dalam hati mereka bahwa mereka benar-benar telah sesat dari jalan y melakukan perbuatan-perbuatan tercela yang bertentangan dengan keadilan dan Siksaan yang diturunkan Allah kepada hamba Nya yang durhaka yang amat keras, misalnya siksaan yang memusnah yang pernah terjadi pada kaum `Ad dan Samud; dan ada pula siksaan yang menghina mereka dengan cara mengusir dan mereka, seperti yang diderita oleh Bani Israel; dan ada pula siksaan yang menghancurkan kekuatan mereka, seperti yang musyrikin Mekah. Sesudah Nabi Muhammad diutus Allah kepada manusia untuk segala tempat dan zaman, siksaan ya dan memusnahkan itu tidak ada lagi. Adapun malapetaka yang terjadi, seperti gempa, topan, banjir dan sebagainya, adal bagi umat manusia agar mereka insaf dan sadar akan kekuasaan Allah dan agar mereka selalu ingat kepada Nya, dan petunjuk dan ajaran yang diturunkan Nya dengan perantaraan Allah sekali-kali tidak akan menganiaya hambanya, bahkan merekalah yang menganiaya dirinya sendiri dengan melaku bertentangan dengan sunah dan ketetapan Nya dan melanggar norma-norma yang telah diberikan Nya untuk kebahagiaa dan akhirat. Mungkin dilihat ada beberapa umat yang tampaknya kuat dan jaya padahal umat itu telah melemparkan nor dan-perikemanusiaan, bahkan ada yang mengingkari kekuasaan Allah dan menganggap agama Nya sebagai racu manusia, tetapi hal itu adalah istidraj dari Allah yang membiarkan mereka tenggelam dalam paham kebendaan, sombo hasil yang mereka capai. Namun akhirnya mereka akan mengalami nasib seperti orang yang sombong dan takabur. manusia itu sendiri apakah ia akan menjadi orang yang beriman, mematuhi dan menjalankan semua aturan dan ajaran y dengan perantaraan Rasul Nya, dan dengan demikian dia akan hidup berbahagia jasmani dan rohaninya, ataukah dia dirinya lebih berkuasa atau lebih pintar serta menganggap ajaran-ajaran agama itu sudah ketinggalan zaman. Dia bebas b menetapkan sesuatu menurut kehendaknya dan akhirnya akan terombang ambing antara teori-teori yang tidak tentu uju terjerumus ke jurang kehancuran, keonaran dan kerusakan. Allah telah membentangkan di hadapan manusia jalan yang buruk; terserah kepadanya jalan mana yang akan

Tafsir

Indonesia

Jalalain

Surah

Al

An

(Yang demikian itu) dengan mengutus para utusan (supaya) huruf lam dimuqaddarahkan sedangkan an berasal dari anna yaitu berasal dari liannahu (Tuhanmu tidak membinasakan kota-kota secara aniaya) sebagian dari kota-kota itu (sedan dalam keadaan lengah) dan belum pernah diutus kepada mereka seorang rasul pun yang memberikan penjelasan kepada m
132 Dan masing-masing orang memperoleh derjat-derjat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.(QS. 6:132) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa masing-masing jin dan manusia yang telah sampai kepadanya seruan Rasul, aka dan tingkatan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Yang beriman, yang bertakwa dan mengerjakan amalan yang sa derajat dan tingkatnya sesuai dengan tebalnya iman, kuatnya takwa dan banyaknya amal saleh yang dikerjakan seperti d oleh Nabi-nabi, siddiqin, syuhada dan salihin, seperti yang tersebut dalam

Artinya: Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianu Allah yaitu Nabi-nabi; para siddiqin, orang-orang yang mati syahid dan Orang orang saleh. Dan mereka itulah teman ya (Q.S An Nisa': Sebaliknya orang-orang kafir munafik dan ingkar yang banyak melakukan kejahatan akan menempati tingkat yang bawah, sesuai dengan usaha dan pekerjaan mereka masing-masing: seperti orang munafik yang tempatnya adalah di d yang paling bawah, sebagai tersebut dalam firma

Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu se mendapat seorang penolongpun bagi (Q.S An Nisa': Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang dikerjakan oleh jin dan manusia. Semua pekerjaannya, baik yang kecil yang buruk atau yang baik, akan dicatat dan mereka akan mendapat balasannya. Kejahatan akan dibalas dengan siksaan kebaikan akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.
133 Dan Tuhanmu Maha Kaya, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siap yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain.(QS. 6:133) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Permulaan ayat ini menegaskan bahwa Allah Maha Besar kekayaan-Nya dan Maha Luas rahmat-Nya; tidak berkehend siapa pun; semua yang selain Allah berkehendak kepada-Nya dalam wujudnya dan kelanjutan hidupnya. Bagai seseorang manusia namun dia masih memerlukan pertolongan orang lain, misalnya pertolongan dari pembantu-pemb dokternya, dan sebagainya. Ia pasti berkehendak kepada pertolongan Allah swt., Penciptanya dan Pencipta semua keper hidupnya, Allah

Artinya: Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) (Q.S Fatir: Hal ini dijelaskan oleh sebuah hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Zar dari Nabi saw. Beliau menerima wahyu berikut:

Artinya: Hai hamba-hamba-Ku, Aku mengharamkan terhadap diri-Ku berbuat lalim dan Aku jadikan perbuatan lalim itu haram p maka janganlah kamu melakukan kelaliman terhadap sesamamu. Hai hamba-hamba-Ku, semua kamu berada dalam orang-orang yang telah Aku beri petunjuk, maka mintalah selalu petunjuk-Ku tentu Aku akan menunjukimu. Hai hamba kamu lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makanan, maka mintalah kepada-Ku makanan niscaya Aku akan membe hamba-hamba-Ku, semua kamu dalam keadaan telanjang kecuali orang-orang yang telah Aku beri pakaian, maka m niscaya akan Aku beri kamu pakaian. Hai hamba-hamba-Ku, kamu senantiasa melakukan kesalahan pada siang dan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni. Hai hamba-hamba-Ku, ka akan memberi mudarat kepada-Ku sehingga Aku mendapat mudarat karenamu dan kamu sekali-kali tidak akan m

kepada-Ku sehingga Aku mendapat manfaat karenamu. Hai hamba-hamba-Ku, andaikata orang-orang dahulu, orang-ora manusia dan jin semuanya sangat bertakwa kepada-Ku, maka hal itu tidak akan menambah apa-apa kepada kerajaan-Ku. Ku, sekiranya orang-orang dahulu, orang-orang yang kemudian, manusia dan jin semuanya bersifat jahat maka mengurangi sesuatu apa pun dari kerajaan-Ku. Andaikata orang-orang dahulu, orang-orang kemudian, jin dan manusia tempat, lalu mereka meminta kepada-Ku dan Aku kabulkan semua permintaan itu, maka hal itu tidak akan meng perbendaharaan yang ada pada-Ku kecuali seperti jarum licin mengurangi air lautan bila dimasukkan ke dalamnya (dan Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya aku mencatat semua amalan kamu dan akan Kubalas dengan sempurna, maka bar balasan yang baik, hendaklah ia memuji Allah, dan barang siapa mendapat balasan yang buruk, maka janganlah ia men sendiri. (H.R Ahmad, Muslim, Tirmizi dan Ibnu Majah dari Demikianlah kekayaan Allah secara terperinci. Adapun rahmat dan karunia-Nya yang amat luas dan tidak terhingga kenyataan alam semesta, ciptaan-Nya dan seorang pun dapat mengingkarinya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan diterangkan bahwa Rasulullah saw.

Artinya: Allah membagi rahmat-Nya menjadi seratus bagian. Maka yang sembilan puluh sembilan bagian ditahan-Nya di sisibagian diturunkan-Nya ke bumi. Dengan rahmat yang satu bagian itulah semua makhluk sayang-menyayangi sehingg mengangkat telapak kakinya karena takut anaknya terinjak (H.R Bukhari dan Muslim dari Abu Allah Yang Maha Kaya, Maha Luas rahmat-Nya dan mengharamkan bagi diri-Nya sifat aniaya bila Dia bertindak kepada hamba-Nya yang durhaka maka tindakan-Nya itu tidaklah bertentangan dengan sifat-sifat tersebut. Maka de menegaskan kepada musuh-musuh Nabi Muhammad saw. bahwa jika Dia menghendaki Dia pastilah dapat membin mengganti mereka dengan kaum yang lain yang diciptakan-Nya sebagaimana Dia menciptakan mereka dari turunan telah terlaksana janji Allah dengan binasanya musuh-musuh Nabi Muhammad dalam peperangan Badar sehingga tida syirik di tanah Arab dan mereka digantikan oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa, berjuang meninggikan kalima raga dan harta benda mereka dan mereka benar-benar merupakan rahmat yang besar bagi umat manusia. Meskipun dala kebenaran mereka terpaksa mengangkat senjata dan memasuki medan pertempuran tetapi dalam setiap pertempuran itu m teladan dalam sikap santun mereka dalam memperlakukan musuh-musuh mereka, sehingga para ahli sejarah barat me ada suatu bangsa yang menaklukkan bangsa lain dengan penuh rasa keadilan dan kasih sayang kecuali bangsa Arab (kau
134 Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya.(QS. 6:134) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Pada ayat ini Allah memberikan ancaman-Nya kepada musuh-musuh Nabi. Mereka di dunia ini telah mendapat siksaan demikian pula. Siksaan akhirat yang diancamkan kepada mereka ialah api neraka yang menyala-nyala pasti akan men ada satu kekuasaan pun yang dapat menolaknya dan mereka sendiri tidak dapat menghalangi atau lari daripadanya. H pasti datang dan semua makhluk akan dikumpulkan kembali. Hal ini tidaklah sulit bagi Allah Yang Maha Kuasa. Seba menciptakan makhluk-Nya dari tiada, tentulah Dia kuasa pula menghidupkan kembali walaupun makhluk tersebut suda tulang-belulang yang hancur-luluh. Dalil ini berulang kali disebutkan dalam Alquran di antarany

Artinya: Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat me belulang yang telah hancur luluh? Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali pertam Mengetahui tentang segala (Q.S Yasin: 78-79)
135 Katakanlah: `Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapat keberuntungan.(QS. 6:135) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Ancaman Allah terhadap kaum musyrikin yang memusuhi Nabi Muhammad saw. yang terdapat pada ayat 133 dan 1

diiringi-Nya dengan tantangan terhadap mereka dengan menyuruh Nabi Muhammad mengatakan kepada mereka, "B hendak kamu lakukan sesuai dengan kesanggupan kamu. Aku pun akan berbuat demikian pula. Nanti kamu akan menge kita yang akan mendapat kejayaan dan kemenangan. Ketahuilah bahwa orang-orang lalim tidak akan mendapat kemenan walaupun mengandung pengertian yang agak keras, namun bahasanya tetap halus karena Nabi Muhammad saw. masih musuh-musuh Islam itu dengan kata Pengertian "kaum" dalam kalangan orang-orang Arab adalah sangat dalam hampir sama dengan pengertian "bangsa" Seorang dipenuhi rasa cinta kepada kaumnya dan merasa berkewajiban untuk membelanya bila mereka tergelincir Terbayanglah dalam ucapan ini bahwa Nabi Muhammad saw. sangat mengharapkan kesadaran mereka dan agar kembal benar. Dalam tantangan ini terdapat pula janji Allah kepada kaum muslimin, bahwa mereka akan mendapat kemenangan b musyrikin yang sesat dan yang lalim Demikianlah yang terjadi kemudian sesuai dengan janji Allah, kaum musyrikin terus-menerus ditimpa kekalahan sehing Allah dengan kokohnya dan hancurnya kalimat syirik. Ini adalah suatu bukti bahwa janji Allah di akhirat nanti akan ter janji di dunia itu juga diucapkan sebelum terlaksananya, keduanya sama-sama mengenai hal yang akan datang. Adapu kaum mukmin ini sepanjang masa sampai akhir zaman selama mereka benar-benar beriman dan bertakwa, benar-benar m ajaran agamanya secara keseluruhan dan benar-benar berjuang dengan ikhlas untuk menegakkan kalimat Allah

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguh (Q.S Muhammad: 7)
136 Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bahagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka:` Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami `. Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu.(QS. 6:136) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Mereka membagi apa yang mereka dapati dari hasil tanaman dan binatang ternak kepada dua bagian. Satu bagian untuk bagian lagi untuk berhala-berhala yang mereka puja-puja dan agungkan. Mereka berkata: "Bagian yang pertama adalah bakti kami untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Bagian yang kedua adalah untuk berhala sesembahan kami untuk me kepada-Nya." Dengan pembagian seperti itu mereka telah menjadi sesat karena kebaktian itu adalah suatu ibadah dan pendekata disembah. Berbakti kepada berhala-berhala dan patung-patung adalah suatu perbuatan yang tak dapat diterima oleh akal patung itu adalah benda-benda mati yang tak dapat berbuat sesuatu apapun, bahkan mereka sendirilah y Ini adalah suatu agama yang dibikin-bikin oleh para pemimpin dan pemuka-pemuka bangsa Arab di kala itu untuk me orang awam agar mereka tetap mengagungkan dan memuliakan pemimpin itu sebagai pengawal dan pemelihara berh sebagai orang-orang yang terdekat kepadanya. Dengan demikian mereka dapat berkuasa atas orang-orang awam itu da dengan menyuruh berbakti dengan korbankan harta benda kepada berhala-berhala yang mereka anggap berkuasa atas keh dapat mendatangkan nikmat atau bencana kepada siapa yang Bagian pertama yang mereka peruntukkan bagi Allah, mereka pergunakan untuk memberi makanan tamu-tamu, anak-an miskin; sedang bagian kedua yang mereka peruntukkan bagi berhala-berhala dikuasai sepenuhnya oleh penjaga-penja pemeliharanya. Tetapi karena mereka telah dikuasai oleh sifat tamak dan serakah, maka bagian yang diperuntukkan bagi tidak boleh diambil sedikit pun untuk digabungkan kepada bagian yang diperuntukka Sebaliknya bagian yang diperuntukkan bagi Allah boleh diambil untuk digabungkan kepada bagian berhala-berhala kare adalah hak fakir miskin dan orang-orang yang sangat membutuhkan makanan sedang bagian berhala adalah sepen mereka. Demikianlah ketentuan yang mereka tetapkan dan alangkah jahatnya ketentuan itu. Selain ketetapan itu keteta menyesatkan, ia pun merupakan perkosaan atas hak fakir miskin dan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan. S ketetapan mereka antara lain adalah sebagai a. Mereka telah melanggar hak Allah karena hanya Dialah yang berhak membuat ketentuan dalam masal b. Mereka telah mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala padahal hanya Allahlah yang berhak disembah dan ke kebaktian harus c. Mereka lebih mengutamakan hak berhala daripada hak d. Ketetapan itu tidak berdasarkan akal yang waras dan tidak pula berdasarkan petunjuk atau syariat-syariat yang ada berdasarkan keinginan hawa nafsu

Diriwayatkan oleh Ali bin Abu Talib dan Al-`Auf bahwa Abbas berkata tentang tafsir ayat ini yang maksudny "Sesungguhnya musuh-musuh Allah, apabila mereka bercocok tanam atau memetik hasil tanaman, mereka membaginy sebagian untuk Allah dan sebagian lagi untuk berhala. Apabila bagian yang disediakan untuk Allah tercecer kemudian b dengan bagian yang diperuntukkan untuk berhala, maka yang tercecer itu mereka gabungkan pada bagian berhala. Selan diperuntukkan bagi tanaman bagian berhala mengalir ke tanaman bagian Allah, maka tanaman bagian Allah itu mere bagian berhala. Demikian juga apabila air tanaman bagian untuk Allah mengalir ke tanaman bagian berhala, maka tan bagian berhala."
137 Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang yang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agamanya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.(QS. 6:137) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Dalam ayat ini Allah menjelaskan pula bagaimana pula sewenang-wenangnya pemimpin-pemimpin dan pemuka-pe musyrikin Mekah dengan menganjurkan kepada pengikut-pengikutnya agar tidak berkeberatan membunuh anak-anak sendiri dengan alasan yang tidak pasti dan tidak berarti. Padahal membunuh anak perempuan sendiri itu bertentan manusia, dan bertentangan pula dengan cita-cita pembinaan keluarga yang harmonis dan dengan sendirinya bertentangan umat yang amat kokoh dan kuat karena kokoh dan kuatnya sesuatu tergantung kepada kuat dan kokohnya kelu membentuk umat tersebut. Anjuran mereka itu hanya berdasarkan Pertama: Karena kemiskinan atau takut akan ditimpa kemiskinan. Hal ini diterangkan Allah d

Artinya: Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu d (Q.S Al An'am: Dan dalam firman-Nya

Artinya: Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepad kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa (Q.S Al Isra': Kedua: Karena takut akan mendapat malu di belakang hari. Mereka membunuh anak-anak mereka yang menguburkannya hidup-hidup karena anak-anak itu apabila besar nanti mungkin melakukan perbuatan tercela, diramp dan diperbudak, atau kawin dengan laki-laki yang tidak sekufu atau lebih rendah derajatnya dari Dalam hal ini Allah

Artinya: Apabila dari seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padam) mukanya menyembunyikan dirinya dari orang banyak disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah ia a dengan menanggung kehinaan atau menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah alangkah buruknya tetapkan (Q.S An Nahl: Ketiga: Karena mereka bernazar kepada berhala, bahwa mereka akan mengorbankan anak mereka untuk mendekatkan d berhala itu. Atau karena alasan yang bukan nazar, misalnya kebiasaan mereka bahwa mereka telah mendapat sejumla pernah dilakukan Abdul Mutalib kakek Nabi Muhammad saw. ketika dia bersumpah akan mengorbankan anaknya apab orang anak. Demikianlah anjuran kaum musyrikin itu kepada pengikutnya sehingga mereka memandang baik memb sendiri dan merusak tabiat dan naluri mereka sebagai manusia yang mempunyai rasa cinta dan kasih sayang kepada ana yang mulia ini berbalik menjadi sifat ganas dan kejam dan tidak segan-segan membunuh anaknya jantung hati sendiri. D mengelabui mata dan hati kaumnya sehingga mereka tidak dapat lagi membedakan antara yang baik dan yang buruk, agama yang sebenarnya yang harus diikuti dan dilaksanakan. Jika Allah menghendaki, tentulah Dia dapat menahan mer perbuatan merusak itu dan mereka tidak akan melakukannya. Oleh sebab itu Allah swt. memerintahkan kepada Nabi M membiarkan mereka membuat-buat peraturan yang merusak dan sekehendak hati mereka, karena dengan demikian m lemah dan kehilangan kepercayaan terhadap diri mereka sendiri.

138

Dan mereka mengatakan:` Inilah binatang ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang yang kami kehendaki `--menurut anggapan mereka--dan ada binatang ternak yang diharamkan menungganginya, dan binatang ternak yang mereka tidak menyebut nama Allah di waktu menyembelihnya, semata-mata membuat-buat kedustaan terhadap Allah. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu mereka adaadakan.(QS. 6:138) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Pada ayat ini Allah menjelaskan lagi ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang dibuat-buat oleh pemimpin m tetapkan tanpa berdasarkan pikiran yang waras, petunjuk Allah atau agama Allah atau 1. Mereka mengambil sebagian dari hasil tanaman dan binatang-binatang yang mereka miliki untuk dipersembahkan kep dan sembahan-sembahan mereka sebagai korban. Bagian tertentu itu tidak boleh disinggung-singgung kecuali untuk kep tidak boleh diberikan kepada siapa pun dan tidak boleh dimakan oleh 2. Mereka mengharamkan beberapa macam binatang-binatang bahirah, saibah, wasilah dan ham. Tindakan mereka kebenarannya oleh Allah dalam

Artinya: Allah sekali-kali tidak pernah mensyariatkan adanya bahirah, saibah, wasilah, dan ham. Akan tetapi orang kafir memb terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak (Q.S Al Ma'idah: 3. Bila mereka melakukan ibadah haji atau mengucapkan talbiah, mereka tidak boleh mengendarai binatang membebaninya. 4. Mereka di waktu menyembelih binatang tidak menyebut nama Allah, tetapi menyebut nama berhala dan Demikianlah sebagian dari ketetapan-ketetapan yang mereka buat sendiri menurut kemauan mereka mengenai hasil tan ternak, tetapi mereka mendakwakan bahwa peraturan-peraturan itu adalah dari Allah. Ini adalah suatu kebohongan terha mereka akan mendapatkan siksaan daripada-Nya. Nabi Muhammad saw. diperintahkan Allah swt. untuk mengecam me mengharamkan dan menghalalkan sesuatu sesuka hati dan mengada-adakan kebohongan terhadap A

Artinya: Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu lalu kamu jadikan sebag (sebagiannya) halal." Katakanlah, "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-a Allah?" (Q.S Yunus: 59)
139 Dan mereka mengatakan:` Apa yang dalam perut binatang ternak ini adalah khusus untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami, `dan jika yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(QS. 6:139) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Pada ayat ini Allah menyebutkan pula kesewenang-wenangan mereka dalam mengharamkan dan menghalalkan sesuatu dan keinginan hawa nafsu mereka, yaitu tentang binatang-binatang bahirah dan saibah. Mereka membolehkan laki susunya dan mengharamkan bagi perempuan. Apabila binatang itu melahirkan anak jantan maka anaknya itu boleh dim dan haram bagi perempuan. Bila anak itu lahir mati, barulah anak itu dihalalkan untuk laki-laki dan perempuan. J melahirkan anak betina, maka anak ini dibiarkan saja sampai beranak. Oleh karena mereka berbuat demikian deng mereka saja dan mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, maka Allah mengancam mereka dengan balasan menyatakan bahwa Dia Maha Mengetahui segala perbuatan hamba-Nya dan Dia Maha Bijaksana.
140 Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui, dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezkikan kepada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.(QS. 6:140) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir

Indonesia

DEPAG

Surah

Al

Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa orang-orang yang membunuh anak mereka karena alasan-alasan yang tidak pa seperti tersebut pada ayat 137 dan orang-orang yang mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka s ayat 138 dan ayat 139, mereka ini adalah orang-orang yang merugi dan orang-orang yang sesat dan tidak mengikuti petu kepada Membunuh anak adalah tindakan seorang yang bodoh dan amat merugikan, dan merupakan tindakan seorang yang ti yang buruk dan mana yang baik, tidak tahu laba dan rugi karena anak adalah suatu nikmat dan karunia dari Allah harganya. Anak itu nanti yang akan memelihara kelanjutan hidup yang akan menjadi kekuatan dan kebanggaan b keluarganya, bahkan akan menjadi kekuatan bagi masyarakat dan umatnya. Bila ia diasuh dan dididik dengan baik anggota keluarga yang baik pula, akan menjadi anggota masyarakat yang berguna berjasa kepada masyarakatnya. Oleh dan bapak diberi oleh Allah naluri untuk menyayanginya, mencintainya, memelihara dan menjaganya. Seorang ibu dan segan mengorbankan kepentingan dirinya untuk membela dan mempertahankan keselamatan anaknya, bahkan kadang mati untuk menyelamatkannya bila ia dalam bahaya. Apabila seseorang telah menganggap bahwa membunuh anaknya membiarkan hidup, karena takut kepada hal-hal yang belum tentu akan terjadi, seperti takut akan kemiskinan atau ta malu, berarti ia telah mengingkari nikmat dan karunia Allah yang besar itu dan menentang naluri dan tabiatnya sendiri. ini tentu telah diperdayakan oleh setan dan dikelabui matanya oleh pemimpin-pemimpin yang tidak bertanggung j pemuka agama yang hanya mementingkan kedudukan dan martabatnya saja. Orang-orang yang menerima saja ajaran-aj peraturan yang dibikin-bikin oleh pemimpin-pemimpin yang telah sesat tanpa memikirkan apakah peraturan-peratu kebenaran, dapat diterima oleh pikiran yang sehat, atau apakah peraturan itu memang telah ada dasarnya menurut peraturan-peraturan itu hanya membawa kepada kerugian atau mengingkari nikmat Allah, maka orang-orang yang s dikatakan orang yang sesat, orang-orang yang tidak akan mendapat petunjuk Diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Ibnu Abbas berkata: Apabila engkau ingin mengetahui bagaimana bodohnya kau bacalah ayat-ayat 130 dan seterusnya dari surat Al-An'am. Halaman

Anda mungkin juga menyukai