Anda di halaman 1dari 4

Alia Sabur, 19 Tahun Profesor Termuda di Dunia

Alia tidak cuma cemerlang di bidang akademis. Ia sudah tampil memainkan klarinet bersama Rockland Symphony Orchestra pada usia 11 tahun. Di bidang musik ini ia sudah mendapat berbagai penghargaan. Seni bela diri juga dikuasainya dengan menyandang sabuk hitam Tae Kwon Do. Menurut peraih sabuk hitam tae kwon do ini, menjadi dosen merupakan bidang yang berbeda dari bidang lainnya. Dengan mengajar seseorang tidak hanya menunjukkan apa yang bisa dilakukan. Tapi, ia juga memampukan orang lain untuk membuat perbedaan. Dosen Termuda Di Dunia [Lulus SD umur 5 tahun] Dia bisa membaca saat umur delapan bulan. Ketika sembilan tahun ia mencapai sabuk hitam takewondo, dan pada usia 11 tahun ikut konser clarinet (sejenis alat musik tiup). Sekarang, pada usia 19, ia menjadi dosen termuda sedunia. Dialah Alia Sabur, gadis New York dari orang tua imigran asal Iran. Ibunya seorang insinyur, dan ayahnya seorang insinyur. Akhir Mei lalu ia memulai karier sebagain dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korsel. Harian Times of London edisi 2 Mei menyebuitkan dalam lampiran riwayat hidup ia mencantumkan "lancar berbahasa korea". "Bahasa saya metematika," katanya, "juga musik." Alia lulus SD saat umur lima tahun, dan pada umur 10 tahun ia sudah melahap buku fisika di Univ. Stony Brook, New York. Sebuah tes yang pernah diikuti Alia konon menghasilkan data, IQ nya diluar tabel ukuran yang tersedia. Maka dengan enteng ia lulus kuliah pada umur 14 tahun, dan dua tahun kemudian meraih Ph.D dalam Ilmu Teknik dan Sains Material dari Univ, Drexel,

Philadelphia. Tepat di ulang tahunnya yang ke-19, dengan malu-malu ia menceritakan "pinangan" Univ. Konkuk di Korea. Profesor Sabur akan mengajar di Departement of Advanced Technology Fusion. Cita-citanya adalah menyumbangkan keahlian untuk ikut memerangi penyakit kanker dan ALzheimer. Prestasi Nona Sabur telah dicatat di Guinnes Book of Records, menyamai rekor Colin MacLaurin, murid ahli fisika Isaac Newton. Pada tahun 1717 MacLaurin juga diangkat menjadi dosen, juga pada usia 19 tahun.

Alasan saya mengidolakan Alia Sabur karena dia merupakan salah satu contoh baik dari barat sana, yang bisa menjadi inspirasi bagi kaum muda Indonesia khususnya, secara umur belasan jangan hanya memikirkan soal cinta, kita juga harus memikirkan masa depan. Alia Sabur sosok wanita yang cerdas, mempunyai IQ yang tinggi. Saya salut dengan dia, bukan hanya dibidang akademik, dia juga tampil bermain alat music (clarinet) dan menguasai seni bela diri. Apalagi sekarang rekornya menyamai Colin MacLaurin, murid ahli fisika Isaac Newton yang merupakan salah satu tokoh yang saya kagumi , karena saya menyukai pelajaran fisika . Saya sangat terkesan dengan kecerdasan Alia walaupun saya tidak mungkin bisa menyamai dia tetapi ini bisa menjadi contoh untuk saya bisa berhasil. Untuk ini saya akan berusaha semampu saya, belajar untuk menggapai apa yang telah saya cita-citakan. Setidaknya saya akan berusaha belajar dengan lebih giat agar kelak jika sudah tamat SMA saya bisa mengambil jalur PMDK yang mungkin bisa meringankan beban orang tua untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi.

Nama : Moudy Destriani

Kelas : X.2

Anda mungkin juga menyukai