Anda di halaman 1dari 2

http://www.berita2.com/nasional/kesehatan/11448-peserta-jampersal-harus-ikut-kb.

html

Peserta Jampersal harus ikut KB


RABU, 04 JANUARI 2012 18:38 berita2.com (JAKARTA): Para peserta program jaminan persalinan (Jampersal) mulai 2012 dipersyaratkan harus mengikuti program keluarga berencana. Sementara subsidi biaya persalinannya (klaim) meningkat dari sekitar Rp 300 ribu menjadi kurang lebih Rp 600 ribu "Ya ini syarat yang harus diberlakukan, semacam dipaksa begitulah. Terutama bagi ibu-ibu yang sudah beranak banyak," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menjawab pertanyaan wartawan di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (4/12) Menurut Menkes, bila program Jampersal tidak dibarengi dengan persyaratan setelah menjalani persalinan ibu-ibu harus ikut KB, dipastikan jumlah penduduk di Indonesia tidak bisa dikendalikan. Dalam kesempatan ini Menkes berjanji program Jampersal yang berkitan dengan persyaratan ikut KB tersebut akan disosialisasikan seoptimal mungkin. Sampai anak kedua Sebelumnya Badan Kesejahteraan Keluarga Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BKK PP KB) Kabupaten Bantul (DI Yogyakarta) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) agar target program kedua instansi tersebut tercapai. Untuk mencapai target setiap pelayanan Jampersal gratis kepada masyarakat, pasangan diwajibkan ber-KB. "Pelayanan KB itu baik melalui puskesmas, rumah sakit ketika ada persalinan, maka diwajibkan sudah ada KB, diutamakan lagi kepesertaan KB dengan memasang IUD," Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKK PP KB Bantul, Saebani. Ia mengatakan, bahkan mulai tahun ini ada kebijakan baru yakni masyarakat diberikan Jampersal hanya untuk sampai kelahiran kedua, namun kelahiran ketiga dan keempat tidak dibiayai jampersal. "Jampersal bukan untuk pasangan yang ingin mempunyai anak terus, namun hanya akan dibiayai sampai anak kedua, bahkan jampersal bukan hanya untuk warga miskin namun kalangan mampu pun bisa menggunakan jampersal," katanya. Oleh sebab itu, kata dia dengan adanya kebijakan baru itu, setidaknya dapat mendorong pasangan usia subur untuk mengikuti program KB, terlebih kalangan tidak mampu yang memang kesulitan biaya ketika harus menjalani persalinan di rumah sakit. "Kebijakan dari pemerintah memang diperlukan untuk meningkatkan program KB, karena dengan itu kita mempunyai kesatuan gerak, motivasi serta langkah koordinasi terhadap masing-masing lembaga yang ada," katanya. (her)

http://www.pikiran-rakyat.com/node/164106 Mulai 2012, Jampersal Dibatasi Hingga Anak Kedua Selasa, 01/11/2011 - 20:41 BANDUNG, (PRLM).- Mulai tahun 2012, Jaminan Persalinan (Jampersal) termasuk di dalamnya pelayanan keluarga berencana (KB) hanya menjamin persalinan hingga anak kedua sehingga untuk persalinan selanjutnya tidak ditanggung jampersal. Hal ini perlu disosialisasikan ke masyarakat agar tidak terjadi pemahaman yang salah tentang Jampersal dan program KB. Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Ir. Siti Fathonah, MPH., pada pertemuan Bina Kesertaan KB Jalur Swasta dan Sosialisasi Jampersal di Bandung, Selasa (1/11). "Di Jabar banyak terjadi kegamangan bahwa Jampersal merusak program KB," katanya. Menurut Siti, Jampersal diluncurkan untuk menekan angka kematian bayi dan ibu saat persalinan akibat tidak ditolong tenaga kesehatan, seperti dokter atau bidan. Melalui Jampersal yang diikuti pelayanan KB diharapkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan lebih banyak. Saat pertama diluncurkan, tahun 2011, Jampersal memang tidak melihat jumlah anak yang telah dilahirkan, namun mulai 2011 dibatasi hingga persalinan anak kedua. Di Jabar, setiap tahun diperkirakan terjadi 800.000 persalinan sehingga setiap harinya lahir 2.100 bayi. Jadi setiap jamnya diperkirakan lahir di Jabar 90 bayi, ucapnya. Pertolongan yang dilakukan tenaga kesehatan tambah Siti baru mencapai 73 persen sehingga dalam satu hari diprediksikan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan baru 1.500 persalinan, sisanya 600 persalinan dibantu paraji atau lahir sendiri akibatnya berisiko tinggi bagi bayi dan ibu. Agar program Jampersal berjalan dengan baik, Perwakilan BKKBN Jabar mendukung dalam penyediaan alat atau obat kontrasepsi serta sarana pendukung pelayanan KB, pendataan ibu hamil, komunikasi dan edukasi serta memfasilitasi pelatihan bagi dokter dan bidan khususnya pelayanan KB yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang MKJP). Pada Jampersal , pelayanan KB lebih diarahkan pada MKJP, tuturnya. (A-62/das)***

Anda mungkin juga menyukai