Anda di halaman 1dari 5

Sementara itu bagi ibu hamil, musik terutama yang klasik bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan.

n. Ini sangat baik sebab, menurut dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart. Waktu yang diperlukan untuk terapi sekitar 30 menit, untuk relaksasi (10 15 menit), dan stimulasi (15 20 menit). Di rumah, lamanya mendengarkan musik yang dianjurkan untuk ibu hamil sekitar 30 menit setiap hari. Sebaiknya, saat mendengarkan jarak loudspeaker sekitar 50 cm dari perut. Si ibu bisa melakukannya dalam keadaan istirahat atau aktif seperti membaca atau melakukan senam hamil.

Sumber: Anak Cerdas dan Kreatif Berkat Alunan Musik | Kehamilan http://keluargacemara.com/pendidikan/pendidikan-anak/anak-cerdas-dan-kreatif-berkatalunan-musik.html#ixzz1oTTr8XDQ Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial

Disarankan didengarkan minimal 30 menit setiap hari sambil duduk santai, tiduran atau ketika akan tidur di malam hari. Tidak masalah jika Anda tertidur ketika mendengarkan terapi musik ini. rtinya: secara pasti janin dapat bereaksi terhadap bunyi dan melodi dengan cara berbeda-beda terhadap ritme atau irama musik. Misalnya: Jika kita memutar lagu berirama lembut, maka janin yang sedang gelisah sekalipun akan merasa tenang atau relaks. Sebaliknya jika kita memutar lagu-lagu dengan irama cepat seperti Rock, maka janin menjadi kurang tenang. kegiatan terapi musik ternyata dapat membantu ibu hamil agar terapi dapat mempertahankan kesehatan jasmani, pikiran dan emosi. dengan terapi musik menjadi janin/anak dapat meresapi musik,yang berarti ia juga mampu memahami perasaan orang lain. Dari pusat pengatur emosi ini perasaan sedih timbul oleh rangsangan musik dengan kunci minor dan tempo perlahan. Emosi sedih membawa dampak perubahan fisiologi tubuh berupa denyutan jantung yang lebih lambat, tekanan darah meningkat, serta peningkatan suhu tubuh. Sebaliknya musik dengan kunci major dan tempo cepat akan membawa perasaan bahagia diikuti pernapasan yang lebih cepat. Berdasarkan pengamatan ahli, seorang ibu yang tengah mengan-dung apabila bertengkar dengan orang lain, dapat menimbulkan reaksi marah pada si janin. Janin akan memukul dan menendang kandungan ibu, ini sebenarnya adalah peningkatan terhadap gerakan janin. Sewaktu sang ibu tengah berjalan di jalan raya, bunyi klakson mobil yang keras juga dapat membuat janin merasa kurang nyaman. Hal ini akan menyebabkan janin melakukan aksi protes dan melakukan gerakan keras.

Pada waktu menghadiri konser, apabila sang ibu hamil tenggelam dalam musik ringan yang merdu dan indah, janin didalam perut pun melakukan gerakan lembut dan berirama. Namun ketika tepuk tangan penonton bergemuruh, acap kali menyebabkan si janin terkejut dan tidak tenang. Berdasarkan dari beberapa penelitian menunukkan bahwa pemberian musik pada ibu hamil tidak mempunyai komplikasi yang signifikan, namun terjadi perubahan pada gerakan janin yang tenang atau semakin keras. Misalnya saja saat diperdengarkan musik klasik maka janin akan berespon dengan gerakan tenang, lembut dan berirama sedangkan ketika mendengarkan musik dengan tempo atau irama yang cepat seperti musik rock, janin menjadi terkejut dan tidak tenang.
Khusus untuk ibu-ibu hamil, terapi musik bertujuan untuk memberikan stimulasi pada janin. Disarankan didengarkan minimal 30 menit setiap hari sambil duduk santai, tiduran atau ketika akan tidur di malam hari. Tidak masalah jika Anda tertidur ketika mendengarkan terapi musik ini. Banyak penelitian menunjukkan bahwa perubahan denyut jantung sebagai tanda positif bahwa janin dirangsang oleh musik (Hughes, 2002). Menurut Taufik Jamaan jika janin diam saja atau tidak berespon terhadap rangsangan fisik dan suara yang diberikan maka harus diwaspadai kemungkinan janin terlilit tali pusat atau hipoksia.

Janin menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam keadaan diam (tidur tenang), dengan variasi frekuensi denyut jantung janin, mencakup gerakan dasar tubuh janin yang sering, gerakan mata kontinyu, dan variasi frekuensi denyut jantung janin yang lebih lebar. Keadaan ini analog dengan tidur aktif atau tidur rapid eye movement (REM) pada neonatus. Janin menghabiskan sebagian besar waktu m

Frekuensi denyut dasar jantung janin dibagi menjadi frekuensi dasar dan variabilitas janin saat uterus dalam keadaan istirahat serta perubahan periodik DJ yang teradi saat ada gerakan janin dalam uterus Frekuensi dasar denyut jantung janinGambaran denyut jantung janin dalam pemeriksaan kardiotokografi adadua macam, yaitu : Denyut jantung janin basal ( basal fetal heart rate ), yakni frekuensid a s a r ( baseline rate

) dan variabilitas ( variability ) d e n yu t j a n t u n g janin saat uterus dalam keadaan istirahat (relaksasi). Perubahan periodik ( reactivity ) , m e r u p a k a n p e r u b a h a n d e n y u t j a n t u n g j a n i n ya n g t e r j a d i s a a t a d a g e r a k a n j a n i n a t a u k o n t r a k s i uterus. T a k i k a r d i a d a p a t t e r j a d i p a d a k e a d a a n h i p o k s i a j a n i n ya n g r i n g a n ( k r o n i k ) . B i a s a n ya g a m b a r a n t a k i k a r d i t i d a k b e r d i r i s e n d i r i . B i l a takikardi disertai gambaran vaiabilitas denyut jantung janin yang masihnormal biasanya janin masih dalam kondisi baik. 6,7,10,11 Bradikardia dapat terjadi pada keadaan hipoksia janin yang berat ( a k u t ) . G a m b a r a n b r a d i k a r d i i n i p u n b i a s a n ya t i d a k b e r d i r i s e n d i r i , sering disertai dengan gejala yang lain. Bila bradikardia antara 100-120disertai dengan variabilitas yang masih normal biasanya menunjukkankeadaan hipoksia. Bila hipoksia janin menjadi lebih berat lagi, akanterjadi penurunan frekuensi yang makin rendah (<100 dpm) disertaidengan perubahan variabilitas yang jelas (penurunan variabilita s yangabnormal). Variabilitas denyut jantung janinV a r i a b i l i t a s d e n yu t j a n t u n g j a n i n a d a l a h g a m b a r a n o s i l a s i ya n g t a k teratur, yang tampak pada rekaman denyut jantung janin. Variabilitasdenyut jantung janin diduga terjadi akibat keseimbangan interaksi darisistem simpatis (kardioselektor) dan parasimpatis (kardiodeselerator).Akan tetapi ada pendapat lain mengatakan bahwa variabilitas terjadiakibat rangsangan di daerah kortek otak besar (serebri) yang diteruskank e p u s a t p e n g a t u r d e n y u t j a n t u n g d i b a g i a n b a t a n g o t a k d e n g a n perantaraan n.vagus.P a d a k e a d a a n h i p o k s i a o t a k , t e r j a d i g a n g g u a n m e k a n i s m e kompensasi hemodinamik untuk mem pertahankan oksigenasi otak,d a l a m r e k a m a n k a r d i o t o k o g r a f i a k a n t a m p a k a d a n y a p e r u b a h a n variabilitas yang makin lama akan makin rendah sampai menghilang( b i l a j a n i n t i d a k m a m p u l a g i m e m p e r t a h a n k a n m e k a n i s m e hemodinamik diatas). 6-12 Pada umumnya variabilitas jangka panjang lebih sering digunakandalam penilaian kesejahteraan janin. Bila terjadi hipoksia otak, makaakan terjadi perubahan variabilitas jangka panjang, tergantung derajat hipoksianya. Sebaliknya bila gambaran ini masih normal biasanya janin belum terkena dampak dari hipoksia tersebut Perubahan periodik denyut jantung janinBila terjadi peningkatan frekuensi yang berlangsung cepat (> 1-2 menit)d i s e b u t s u a t u a k s e l e r a s i ( acceleration ) . P e n i n g k a t a n d e n yu t j a n t u n g janin pada keadaan akselerasi ini paling sedikit 15 dpm diatas frekuensid a s a r d a l a m w a k t u 1 5 d e t i k . B i l a t e r j a d i p e n u r u n a n f r e k u e n s i ya n g berlangsung cepat (< 1-2 menit) disebut deselerasi ( deceleration ). 6-12

AkselerasiMerupakan respon simpatis, dimana terjadi peningkatan frekuensidenyut jantung janin, suatu respon fisiologik yang baik (reaktif). Ciri-ciri akselerasi yang normal adalah dengan amplitudo > 15 dpmdari gambaran denyut jantung, lamanya sekitar 15 detik dan terjadi paling tidak 2 kali dalam waktu rekaman 20 menit. 6-12 Deselerasi 5 Deselerasi denyut jantung janin adalah penurunan frekuensi denyut jantung janin secara periodik berhubungan dengan adanya kontraksiu t e r u s ( uniform ) a t a u ya n g t i d a k b e r h u b u n g a n d e n g a n k o n t r a k s i uterus ( non-uniform ).1. Deselerasi dini ( Early deceleration )D e s e l e r a s i d i n i s e r i n g t e r j a d i p a d a p e r s a l i n a n n o r m a l / f i s i o l o gi s dimana terjadi kontraksi uterus yang periodik dan normal. Deselerasisaat ini disebabkan oleh penekanan kepala janin oleh jalan lahir yangmengakibatkan hipoksia dan merangsang reflek vagus.Deselerasi dini ditandai dengan: penurunan amplitudo tidak lebihd a r i 2 0 d p m , l a m a n ya d e s e l e r a s i < 9 0 d e t i k , f r e k u e n s i d a s a r d a n v a r i a b i l i t a s m a s i h n o r m a l , t i m b u l d a n m e n g h i l a n g n y a bersamaan/sesuai dengan kontraksi uterus. 6-13 Deselerasi variabel ( Variable deceleration )D e s e l e r a s i v a r i a b e l d i t a n d a i d e n g a n g a m b a r a n d e s e l e r a s i y a n g bervariasi, baik saat timbulnya, lamanya, amplitudo dan bentuknya.Biasanya terjadi akselerasi sebelum (akselerasi pra deselerasi) atau s e s u d a h ( a k s e l e r a s i p a s c a d e s e l e r a s i ) t e r j a d i n y a d e s e l e r a s i . Deselerasi variabel dianggap berat apabila memenuhi rule of sixty yaitu deselerasi mencapai 60 dpm atau lebih dibawah frekuensi dasar denyut jantung janin dan lamanya deselerasi lebih dari 60 detik. Bilat e r j a d i d e s e l e r a s i v a r i a b e l y a n g b e r u l a n g t e r l a l u s e r i n g a t a u d e s e l e r a s i v a r i a b e l ya n g memanjang ( prolonged ) h a r u s w a s p a d a terhadap kemungkinan terjadinya hipoksia janin yang berlanjut. DDH Deselerasi variabel ini terjadi akibat penekanan tali pusat pada masahamil atau kala I. Penekanan tali pusat ini dapat terjadi karena lilitantali pusat, tali pusat menumbung atau jumlah air ketuban berkurang(oligohidramnion). Selama variabilitas denyut jantung janin masih baik, biasanya janin tidak mengalami hipoksia yang berarti. D e s e l e r a s i l a m b a t Deselerasi lambat ditandai dengan waktu timbulnya sekitar 20 30detik setelah kontraksi uterus dimulai, berakhirnya sekit ar 20 30detik setelah kontraksi uterus menghilang, lamanya kurang dari 90 detik, timbulnya berulang pada setiap kontraksi dan beratnya sesuaidengan intensitas kontraksi uterus, frekuensi dasar denyut jantung j a n i n b i a s a n ya n o r m a l a t a u t a k i k a r d i r i n g a n , t e t a p i p a d a k e a d a a n hipokia yang berat bisa terjadi bradikardi.Deselerasi lambat dapat

terjadi pada beberapa keadaan yang padad a s a r n y a s e m u a b e r s i f a t p a t o l o gi s . P e n u r u n a n a l i r a n d a r a h p a d a sirkulasi ibu akan menyebabkan janin mengalami hipoksia. Apabila janin masih mempunyai cadangan O 2 yang mencukupi dan masihm a m p u m e n g a d a k a n k o m p e n s a s i k e a d a a n t e r s e b u t m a k a t i d a k tampak adanya gangguan pada gambaran kardiotokografi selamatidak ada stress yang lain

Anda mungkin juga menyukai