Anda di halaman 1dari 1

PYELONEPHRITIS Patogenesis: Ginjal yang terinfeksi dapat berukuran normal atau membesar.

Biasanya tampak jelas abses, berwarna kekuningan. Gambaran histologik yang khas adalah nekrosis supuratif atau pembentukan abses di dalam ginjal. Pada stadium awal, infiltrate supuratif terletak di jaringan interstitium, tetapi kemudian abses pecah ke dalam tubulus. Netrofil sering meluas ke dalam nefron yang terkena, masuk ke ductus coligentes sehingga ditemukan leukosit dalam urin. ABSCESS RENAL Epidemiologi: Di Amerika Serikat, insidensi berkisar antara 1-10 kasus per 10.000 pemeriksaan di rumah sakit. Angka mortalitasnya adalah 1,5-15%. 75% lebih banyak terjadi pada laki-laki. PROSTATITIS Patogenesis: Ditandai dengan adanya infiltrat peradangan neutrofilik, kongesti dan edema stroma. Neutrofilik dalam kelenjar prostat pada awalnya tidak terlalu banyak, namun seiring dengan berkembangnya infeksi infiltrat peradangan merusak epitel kelenjar dan meluas ke dalam stroma di sekitarnya sehingga terbentuk mikroabses. Gambaran histologik bersifat nonspesifik, pada sebagian besar kasus berupa infiltrate limfoid dengan jumlah bervariasi, proliferasi fibroblast, adanya sel radang lain misal neutrofil. IVU Pielografi Retrograd (PRG) Dilakukan bila ureter sulit terlihat dengan pemeriksaan radiologi atau bila sampel urin diperlukan untuk sitologi atau pembiakan kuman. Dapat dilakukan pada pasien yang alergi terhadap kontras atau memiliki penyakit ginjal kronik. Caranya adalah dengan memasang kateter dari orifisium ureter dengan alat sitoskopi dan didorong sampai ke pelvis renalis memakai fluoroskopi kateter, lalu ditarik perlahan sambil menyemprotkan kontras. Pielografi Antegrad Dilakukan bila RPG gagal. Dilakukan dengan cara memasang alat menembus kulit langsung ke pelvis renalis. Berfungsi untuk mengukur tekanan ureter, mengevaluasi hidronefrosis dan mengidentifikasi lesi ureter.

Anda mungkin juga menyukai