Anda di halaman 1dari 6

TUGAS DIETETIKA LANJUT

Judul

: Menu Untuk Pasien Hipertensi

Dosen : Pande Putu Sri Sugiani, DCN, M.Kes

Oleh :

NI LUH GEDE KUSUMAWARDHANI P07131009004 Kelompok : II B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN GIZI 2011

Uraian Kasus : Seorang laki-laki umur 47 tahun. TB 180 cm dan BB 98 kg. sering merasa pusing dan pikiran mengambang, nafas agak tersenggal-senggal. Datang ke klinik MMC untuk melakukan chek-up. Bapak ini seorang manajer pada sebuah Bank swasta. Dari hasil pemeriksaan secara umum kondisi jantung baik, tapi dilihat dari tekanan darah bapak ini memiliki kecenderungan unutk hipertensi. Dimana hasil pmeriksaan tekanan darah diperoleh hasil 180/100 mgdl. Setelah dilakukan anamnesa lebih mendalam, diketahui pola hidup yang tidak baik, makan tidak teratur dan sering mengkonsumsi makanan yang berlemak, kurang aktifitas dan perokok berat. Dokter di MMC lalu merujuk ke Ahli Gizi untuk mendapatkan advise tentang gizi. Sebagai seorang ahli gizi apa yang bisa anda lakukan, serta buatkan jadwal perencanaan makan bagi bapak tersebut ! 1. Pengkajian Data No. 1 Data Antropometri : TB : 180 cm BB : 98 kg IMT : 30,25 BBI : 72 kg Pemeriksaan fisik dan klinis : Pusing Pikiran mengambang Nafas agak tersengal sengal Tensi 180/100 mmHg Kebiasaan makanan : Makan tidak teratur
Data Personal dan Penunjang lain

Rujukan IMT Normal = 18,5-24,9

Masalah Obesitas

- Tensi normal 120/80 mmHg

Pasien hipertensi

mengalami

3 4.

Sebaiknya mengonsumsi rendah lemak.

Pola makan yang salah

Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 48 th Pekerjaan : Manajer Bank

Diagnosa

Diagnosa Medis : Stroke ringan dan Hipertensi Diagnosa Gizi :


-

Pasien mengalami obesitas yang disebabkan karena pola makan salah yaitu suka makanan yang enak dan berlemak seperti gulai kambing dengan IMT 29,4 (Obesitas) Pasien mengalami hipertensi yang disebabkan karena pola makan yang salah sehingga menyebabkan kegemukan yang memicu terjadinya tekanan darah tinggi dengan tensi 170/90 mmHg. Stroke ringan karena pecahnya pembuluh darah menuju ke otak pada bagian yang diserang dengan indicator pemeriksaan fisik yaitu separuh badan tidak dapat digerakkan, nadi lemah, dan nafas berat

Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : Diet stroke 2 + Rendah Garam II

b. Tujuan Diet : Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit
-

Memperbaiki keadaan stroke seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal dan dekubitus.
-

Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

c. Syarat Diet : 1)
2) 3) 4)

Energi cukup yaitu 2401,39 Kkal Protein cukup 15% dari kebutuhan energi total yaitu 90,05 gr. Lemak cukup 20% dari kebutuhan energi total yaitu 53.36 gr. Karbohidrat cukup 65% dari kebutuhan energi total yaitu 360,21 gr. Natrium diberikan cukup sebesar 600-800 mg

5)

6) Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah konstipasi 7) 8) Cairan cukup sebanyak 8 gelas per hari Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering

d. Bentuk Makanan : Makanan lunak e. Perhitungan kebutuhan :

BEE = 66 + (13,7 x BB) + ((5xTB)-(6,8xU) = 66 + (13,7 x 67) + ((5x 175)- (6,8x48) = 1539,35 Kkal TEE = BEE x FA x FS = 1539,35 Kkal x 1,2 x 1,3 = 2401,39 Kkal KH = 65 % x 2401,39 /4 = 390 gr Protein = 15 % x 2401,39 /4 = 90,05 Lemak = 20% x 2401,39/9 = 53,36 gr

Kebutuhan mineral :
-

Kebutuhan cairan = 30 ml x 67,5 kg = 2.025 ml/hari = 2,025 liter

Kebutuhan Natrium yaitu sesuai diet rendah garam II yaitu 600-800 mg Na

f. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan Bahan makanan Sumber karbohidrat Dianjurkan Tidak dianjurkan dengan garam

Beras, kentang, ubi, singkong, Produk olahan terigu, hunkwe, tapioka, sagu, menggunakan gula dapur

Sumber protein hewani

Daging sapi dan ayam tanpa Daging sapi dan ayam lemak, ikan, telur ayam, susu berlemak, jeroan, otak, skim hati, susu penuh, es krim Semua kacang kacangan dan Semua produk olahan produk olahannya tanpa kacang yang diawetkan menggunakan garam dapur dengan garam dapur Sayuran dimasak kangkung, labu siam, wortel berserat sedang seperti bayam, kacang panjang, tomat, tauge, dan Sayuran yang menimbulkan gas seperti sawi, kol, kembang kol, dan lobak, dan sayuran berserat tinggi

Sumber protein nabati

Sayuran

Buah buahan

Buah segar, dibuat jus atau di Buah yang menimbulkan setup seperti pisang, pepaya, gas seperti nangka dan jeruk, mangga dll durian, buah yang diawetkan dengan natrium Minyak jagung, dan minyak kedelai, margarin dan mentega tanpa garam yang digunakan menumis atau setup, santan encer Minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit, margarin dan mentega biasa, santan kental, krim, dan produk gorengan.

Sumber lemak

Minuman

teh, kopi, coklat dalam jumlah teh, kopi, coklat dalam terbatas, dan encer, susu skim, jumlah terbatas, dan dan sirup kental minuman bersoda dan berakohol bumbu yang tidak tajam, Bumbu-bumbu seperti garam(terbatas), gula, tajam bawang merah, bawang putih, jahe, laos, asem, kayu manis, dan pala yang

Bumbu-bumbu

Konseling gizi Untuk mencegah semakin parahnnya keadaan stroke dan hipertensi pada pasien maka harus diberikan makanan yang rendah lemak dan rendah garam. Pasien diharapkan untuk menaati terapi diet yang dianjurkan oleh ahli gizi agar keadaan pasien dapat membaik. Pasien tidak terlalu melakukan aktivitas yang berlebihan sehingga dapat memperburuk keadaan pasien.

Monitoring dan evaluasi Intake makanan Pemeriksaan fisik Intake cairan

Anda mungkin juga menyukai