Anda di halaman 1dari 69

Kuliah I

Matematika Diskrit
Zaenab Muslimin
Novy Nurrahmillah


Kontrak Kuliah
Kuliah tiap hari Senin, pukul 7.30 09.10
Toleransi 15 menit
HP Silence

Kriteria Penilaian
Kehadiran : 10 %
Tugas : 20 %
Midtest : 70 %
(Ada Perbaikan)
Nilai Akhir bagi dua
Materi Kuliah
Logika
Himpunan
Matriks, Relasi dan Fungsi
Induksi Matematik
Algoritma dan Bilangan Bulat
PENGANTAR
Apa Matematika Diskrit itu?
Matematika diskrit adalah: cabang matematika yang
mengkaji objek-objek diskrit.

Apa yang dimaksud dengan kata diskrit (discrete)?
Benda disebut diskrit jika:
terdiri dari sejumlah berhingga elemen yang berbeda
elemen-elemennya tidak bersambungan (unconnected).

Contoh: himpunan bilangan bulat (integer)

Lawan kata diskrit: kontinyu atau menerus (continuous).
Contoh: himpunan bilangan riil (real)



Apa Matematika Diskrit itu?
Komputer digital bekerja secara diskrit. Informasi yang
disimpan dan dimanipulasi oleh komputer adalah dalam
bentuk diskrit.

Matematika diskrit merupakan ilmu dasar dalam
pendidikan informatika atau ilmu komputer.

Matematika diskrit memberikan landasan matematis
untuk kuliah-kuliah lain di informatika.
algoritma, struktur data, basis data, otomata dan
teori bahasa formal, jaringan komputer, keamanan
komputer, sistem operasi, teknik kompilasi, dsb.



I. L O G I K A
9
1.1 Proposisi
Logika penting untuk bernalar matematis
Logika: sistem yg didasarkan atas proposisi.
Proposisi: kalimat deklaratif yang bernilai
benar atau salah, tapi tidak dapat sekaligus
keduanya.
Nilai kebenaran dari suatu proposisi adalah
benar (True) atau salah (False).
Berkorespondensi dengan 1 dan 0 dalam
dunia digital.
10
Contoh Proposisi (1)
Gajah lebih besar daripada kucing.
Ini suatu pernyataan ? benar
Ini suatu proposisi ? benar
Apa nilai kebenaran dari
proposisi ini ?
Benar/true
11
Contoh Proposisi (2)
1089 < 101
Ini pernyataan ? Benar
Ini proposisi ? Benar
Apa nilai kebenaran dari
proposisi ini ?
Salah/false
12
Contoh proposisi (3)
y > 15
Ini pernyataan ?
benar
Ini proposisi ?
salah
Nilai kebenarannya bergantung pada nilai y,
nilai y tidak dispesifikasikan nilainya.
Tipe pernyataan ini adalah kalimat terbuka.
13
Contoh proposisi (4)
Bulan ini Februari dan 24 < 5.
Ini pernyataan ? benar
Ini proposisi ? benar
Nilai kebenaran dari
proposisi tersebut ?
salah
14
Contoh proposisi (5)
Serahkan uangmu sekarang!
Ini pernyataan ? salah
Ini proposisi ? salah
Hanya pernyataan yang dapat menjadi
proposisi.
(Kalimat perintah)
15
Contoh proposisi (6)
Untuk sembarang bilangan bulat n 0,
maka 2n adalah bilangan genap.
Ini pernyataan ? benar
Ini proposisi ? benar
Apa nilai kebenaran
proposisi tersebut ?
Benar

16
Contoh proposisi (7)
x < y jika dan hanya jika y > x.
Ini pernyataan ? benar
Ini proposisi ? benar
Apa nilai kebenaran dari
proposisi tsb ?
benar
sebab nilai kebenarannya
bergantung pada nilai x dan y.
17
1.2 Mengkombinasikan proposisi
Proposisi baru dapat dibentuk dengan cara
mengkombinasikan satu atau lebih proposisi yang
dinamakan proposisi majemuk (compound proposition).
Proposisi majemuk ada 3 macam, yaitu: konjungsi
(and / . ), disjungsi (or / v), dan ingkaran (not / / ~).
Notasi proposisi diformalkan dengan menggunakan
alfabet seperti p, q, r, s dan kombinasi dengan operator
logika
Contoh Proposisi majemuk (1)
Diketahui proposisi-proposisi:
p : Hari ini hujan
q : Murid-murid diliburkan dari sekolah
Maka
p.q: Hari ini hujan dan murid-murid diliburkan dari
sekolah
pvq : Hari ini hujan atau murid-murid diliburkan
dari sekolah
~ p : Tidak benar hari ini hujan / Hari ini tidak hujan
19
Operator Logika
Negasi (NOT)
Konjungsi - Conjunction (AND)
Disjungsi - Disjunction (OR)
Eksklusif Or (XOR)
Implikasi (JIKA MAKA)
Bikondisional (JIKA DAN HANYA JIKA)
Tabel kebenaran dapat digunakan untuk
menunjukkan bagaimana operator-operator tsb
menggabungkan proposisi-proposisi.
1.3 Tabel Kebenaran
21
Negasi (NOT)
Operator Uner, Simbol: / ~
p ~ p
True (T) False (F)
False (F) True (T)
22
Conjunction (AND)
Operator Biner, Simbol: .
p q p.q
T T T
T F F
F T F
F F F
23
Disjunction (OR)
Operator Biner, Simbol: v
p q pvq
T T T
T F T
F T T
F F F
24
Exclusive Or (XOR)
Operator Biner, Simbol:
p q p q
T T F
T F T
F T T
F F F
25
Implikasi (JIKA - MAKA)
Implikasi p q adalah proposisi yang bernilai salah
jika p benar dan q salah, dan bernilai benar jika
lainnya.
F F T
T T F
T F F
T T T
pq q p





Jika adik lulus ujian, maka ia mendapat hadiah
Jika anda tidak mendaftar ulang, maka anda
dianggap mengundurkan diri
Contoh-contoh tersebut di atas adalah
berbentuk jika p, maka q, dimana p biasa
disebut hipotesis dan q adalah konklusi.
Pernyataan semacam ini disebut proposisi
bersyarat atau kondisonal atau implikasi.
Didalam bahasa alami (bahasa percakapan
manusia), terdapat hubungan sebab akibat
antara hipotesis dan konklusi.




Misalnya pada implikasi
Jika suhu mencapai 800C, maka alarm berbunyi
Implikasi seperti ini adalah normal dalam Bahasa
Indonesia. Tetapi dalam penalaran matematik
dipandang implikasi lebih umum daripada implikasi
dalam bahasa alami. Definisi mengenai implikasi adalah
pada nilai kebenarannya, bukan didasarkanpada
penggunaan bahasa. Misalnya :
Jika Paris adalah ibukota Perancis, maka 1+1=2
Implikasi di atas tetap valid secara matematis meskipun
tidak ada kaitan antara Paris sebagai ibukota Perancis
dengan 1+1=2.





Implikasi tersebut bernilai benar karena
hipotesis benar (Paris ibukota Perancis adalah
benar) dan konklusi juga benar (1+1=2 adalah
benar). Implikasi
Jika Paris adalah ibukota Perancis, maka 1+1=3
Bernilai salah karena hipotesis benar tetapi 1+1
= 3 salah.
Implikasi p q memainkan peranan penting
dalam penalaran





Implikasi ini tidak hanya diekspresikan dalam
pernyataan standar jika p, maka q tetapi juga dapat di
ekspresikan dalam berbagai cara, antara lain :
(a) Jika p, maka q (if p, then q)
(b) Jika p, q (if p,q)
(c) p mengakibatkan q (p implies q)
(d) q jika p (q if p)
(e) p hanya jika q (p only if q)
(f) p syarat cukup agar q (p is sufficient for q)
(g) q syarat perlu bagi p (q is necessary for p)
(h) q bilamana p (q whenever p)

Contoh implikasi (1)
a. Jika hari hujan, maka tanaman akan tumbuh subur
b. Jika tekanan gas diperbesar, mobil melaju kencang
c. Esyang mencair di kutub mengakibatkan permukaan
air laut naik
d. Orang itu mau berangkat jika ia diberi ongkos jalan
e. Ahmad bisa mengambil matakuliah teori bahasa
formal hanya jika ia sudah lulus matematika diskrit
f. Syarat cukup agar pom bensin meledak adalah
percikan api dan rokok
g. Syarat perlu bagi Imdonesia agar ikut Piala Dunia
adalah dengan mengontrak pemain asing kenamaan
h. Banjir bandang terjadi bilamana hutan ditebani

31
Contoh Implikasi (2)
Implikasi
Jika hari ini hari Jumat maka 2+3 > 7.
bernilai benar untuk semua hari kecuali hari Jumat,
walaupun 2+3 > 7 bernilai salah.

Kapan pernyataan berikut bernilai benar?
Jika hari tidak hujan maka saya akan pergi ke
Lembang.
Bernilai benar jika hari tidak hujan dan pergi ke
Lembang, hari hujan dan tetap pergi ke Lembang, hari
hujan dan tidak pergi ke lembang dan bernilai salah
apabila hari tidak hujan dan tidak pergi ke Lembang.
32
Bikondisional
(JIKA DAN HANYA JIKA)
Operator Biner, Simbol:
p q pq
T T T
T F F
F T F
F F T





Terdapat sejumlah cara untuk menyatakan
bikondisional (bi-implikasi) p q dalam kata-kata
yaitu :
(a). p jika dan hanya jika q (p if and only q)
(b). p adalah syarat perlu dan cukup untuk q
(p is necessary and sufficient for q)
(c). Jika p maka q, dan sebaliknya
(if p then q, and conversely)
Contoh Bikondisional (Bi-implikasi)
a. 1+1=2 jika dan hanya jika 2+2=4
b. Syarat cukup dan syarat perlu agar hari hujan
adalah kelembaban udara tinggi
c. Jika anda orang kaya maka anda mempunyai
banyak uang, dan sebaliknya
35
Pernyataan dan Operasi
Pernyataan-pernyataan dapat digabungkan dengan operasi untuk
membentuk pernyataan baru.
p q p.q (p.q) (p)v(q)
T T T F F
T F F T T
F T F T T
F F F T T
36
Pernyataan yang Ekivalen
p q (p.q) (p)v(q) (p.q)(p)v(q)
T T F F T
T F T T T
F T T T T
F F T T T
Pernyataan (P.Q) dan (P)v(Q) ekivalen secara logika, karena
(P.Q)(P)v(Q) selalu benar.
37
Tautologi dan Kontradiksi
Tautologi adalah pernyataan yang selalu benar.

Contoh:
Rv(R)
(P.Q)(P)v(Q)
Jika ST suatu tautologi, kita tulis ST.
Jika ST suatu tautologi, kita tulis ST.
38
Tautologi dan Kontradiksi (2)
Kontradiksi adalah pernyataan yang selalu
bernilai salah.

Contoh:
R.(R)
((P.Q)(P)v(Q))

Negasi dari suatu tautologi adalah suatu
kontradiksi, negasi dari kontradiksi adalah suatu
tautologi.
1.4 Hukum-hukum Logika Proposisi
1. Hukum identitas
(i) p v F p
(ii) p . T p
6. Hukum penyerapan (absorpsi)
(i) p v (p . q) p
(ii) p . (p v q) p
2. Hukum Null / dominasi
(i) p . F F
(ii) p v T T
7. Hukum Komutatif
(i) p v q q v p
(ii) p . q q . p
3. Hukum negasi
(i) p v ~p T
(ii) p . ~p F
8. Hukum asosiatif
(i) p v (q v r) (p v q) v r
(ii) p . (q . r) (p . q) . r
4. Hukum idempoten
(i) p v p p
(ii) p . p p
9. Hukum distributif
(i) p v (q . r) (p v q) . (p v r)
(ii) p . (q v r) (p . q) v (p . r)
5. Hukum involusi (negasi ganda)
~(~p) p

10. Hukum De Morgan
(i) ~(p . q) ~p v ~q
(ii) ~(p v q) ~p . ~q
Contoh penggunaan hukum-hukum logika (1)
Tunjukkan bahwa pv~(pvq) dan pv~q keduanya
ekuivalen secara logika
Penyelesaian:
pv~(pvq) pv(~p.~q) (Hukum De Morgan)
(pv~p).(pv~q) (Hukum distributif)
T .(p v ~q) (Hukum negasi)
p v ~q (Hukum identitas)
Contoh penggunaan hukum-hukum logika (2)
Buktikan hukum penyerapan: p . (pvq) p
Penyelesaian:
p . (pvq) (pvF).(pvq) (Hukum identitas)
pv(F . q) (Hukum distributif)
p v F (Hukum Null)
p (Hukum identitas)





Latihan Soal
1. Diketahui proposisi-proposisi :
p : hari ini hujan
q: hari ini dingin
terjemahkan ekspresi logika (notasi simbolik) berikut :
a. q v p b. p . q c. ( p)
2. Diketahui proposisi-proposisi berikut
p : pemuda itu tinggi
q : pemuda itu tampan
Nyatakan proposisi berikut dalam ekspresi logika (notasi
simbolik)
a. Pemuda itu tinggi dan tampan
b. Pemuda itu tinggi tapi tidak tampan
c. Tidak benar bahwa pemuda itu pendek atau tidak tampan
d. Pemuda itu tinggi, atau pendek dan tampan







3.Untuk menerangkan mutu sebuah hotel, misalkan
p: pelayanan baik
q: Tarif kamarnya murah dan
r : Hotelnya berbintang tiga.
Terjemahkan proposisi-proposisi berikut dalam notasi
simbolik :
a. Tarif kamarnya murah, tapi pelayanannya buruk
b. Tarif kamarnya mahal atau pelayanannya baik,
namun tidak keduanya.
c. Salah bahwa hotel berbintang tiga berarti tarif
kamarnya murah & pelayanannya buruk.






4.Nyatakan pernyataan berikut anda
tidak dapat terdaftar sebagai pemilih
dalam pemilu jika anda berusia di bawah
17 tahun kecuali kalau anda sudah
menikah, misalkan :
p: anda berusia di bawah 17 tahun
q: anda sudah menikah
r: anda dapat terdaftar sebagai
pemilih dalam pemilu







5. Buatlah Tabel Kebenaran p v q p
6. Tunjukkan bahwa [p .(p v q)] q adalah
tautologi
7. Tunjukkan bahwa p v q r ekivalen secara
logika (p r ).(q r)
8. Gunakan hukum logika proposisi, untuk
membuktikan bahwa :
( p . q) . (p v q) = p
1.5 Inferensi
Inferensi adalah proses penarikan kesimpulan
dari beberapa proposisi.
Kaidah-kaidah inferensi:
1. Modus ponen (Law of detachment)
2. Modus Tollen
3. Silogisme Hipotesis
4. Silogisme Disjungtif
5. Simplifikasi
6. Penjumlahan
7. Konjungsi
1.5.1 Modus ponen (Law of detachment)
Kaidah ini didasarkan pada tautologi
(p.(pq)) q, yang dalam hal ini p dan pq
adalah hipotesis, sedangkan q adalah konklusi.
Kaidah modus ponen dapat ditulis dengan cara:
pq
p
q
1.5.1 Modus ponen (Law of detachment) (2)
Contoh:
Misalkan implikasi Jika 20 habis dibagi 2, maka
20 adalah bilangan genap dan hipotesis 20
habis dibagi 2 keduanya benar. Maka menurut
modus ponen, inferensi berikut:
Jika 20 habis dibagi 2, maka 20 adalah bilangan genap
20 habis dibagi 2
20 adalah bilangan genap
1.5.2 Modus Tollen
Kaidah ini didasarkan pada tautologi
[~q.(pq)]~p
kaidah modus tollen dapat ditulis dengan cara:
pq
~ q
~p
1.5.2 Modus Tollen (2)
Contoh:
Misalkan implikasi Jika n bilangan ganjil, maka
n
2
bernilai ganjil dan hipotesis n
2
bernilai
genap keduanya benar. Maka menurut modus
tollen, inferensi berikut:
Jika n bilangan ganjil, maka n
2
bernilai ganjil
n
2
bernilai genap
n bukan bilangan ganjil
1.5.3 Silogisme Hipotesis
Kaidah ini didasarkan pada tautologi
[(pq).(qr)](p r)
kaidah silogisme dapat ditulis dengan cara:
pq
qr
pr
1.5.3 Silogisme Hipotesis(2)
Contoh:
Misalkan implikasi Jika saya belajar dengan giat,
maka saya lulus ujian dan implikasi Jika saya lulus
ujian, maka saya cepat menikah adalah benar.
Maka menurut kaidah silogisme, inferensi berikut:
Jika saya belajar dengan giat, maka saya lulus ujian
Jika saya lulus ujian, maka saya cepat menikah
Jika saya belajar dengan giat, maka saya cepat menikah
1.5.4 Silogisme Disjungtif
Kaidah ini didasarkan pada tautologi
[(pvq).~p] q
kaidah silogisme dapat ditulis dengan cara:
p v q
~p
q
1.5.4 Silogisme Disjungtif (2)
Contoh:
Inferensi berikut:
Saya belajar dengan giat atau saya menikah tahun
depan. Saya tidak belajar dengan giat. Karena itu,
saya menikah tahun depan
menggunakan kaidah silogisme disjungtif, atau
dapat ditulis dengan cara:
Saya belajar dengan giat atau saya menikah tahun depan
Saya tidak belajar dengan giat
saya menikah tahun depan
1.5.5 Simplifikasi
Kaidah ini didasarkan pada tautologi
(p.q) p
Dimana p dan q adalah hipotesis, sedangkan p
adalah konklusi. Kaidah silogisme dapat ditulis
dengan cara:
p . q
q
1.5.5 Simplifikasi (2)
Contoh:
Penarikan kesimpulan seperti berikut ini:
Hamid adalah mahasiswa ITB dan mahasiswa Unpar. Karena
itu, Hamid adalah mahasiswa ITB.
menggunakan kaidah simplifikasi, atau dapat ditulis dengan
cara:
Hamid adalah mahasiswa ITB dan mahasiswa Unpar
Hamid adalah mahasiswa ITB

Simplifikasi berikut juga benar:
Hamid adalah mahasiswa ITB dan mahasiswa Unpar. Karena
itu, Hamid adalah mahasiswa Unpar.

1.5.6 Penjumlahan
Kaidah ini didasarkan pada tautologi
p (p v q)
Kaidah penjumlahan dapat ditulis dengan cara:
p
p v q
1.5.6 Penjumlahan (2)
Contoh:
Penarikan kesimpulan seperti berikut ini:
Taslim mengambil kuliah Matematika Diskrit.
Karena itu, Taslim mengambil kuliah Matematika
Diskrit atau mengulang kuliah Algoritma.
menggunakan kaidahpenjumlahan, atau dapat
ditulis dengan cara:
Taslim mengambil kuliah Matematika Diskrit
Taslim mengambil kuliah Matematika Diskrit
atau mengulang kuliah Algoritma


1.5.7 Konjungsi
Kaidah ini didasarkan pada tautologi
((p).(q)) (p . q)
Kaidah konjungsi dapat ditulis dengan cara:
p
q
p . q
1.5.7 Konjungsi (2)
Contoh:
Penarikan kesimpulan seperti berikut ini:
Taslim mengambil kuliah Matematika Diskrit. Taslim
mengulang kuliah Algoritma. Karena itu, Taslim mengambil
kuliah Matematika Diskrit dan mengulang kuliah Algoritma.
menggunakan kaidahpenjumlahan, atau dapat ditulis dengan
cara:
Taslim mengambil kuliah Matematika Diskrit
Taslim mengulang kuliah Algoritma
Taslim mengambil kuliah Matematika Diskrit
dan mengulang kuliah Algoritma


1.6 Argumen
Argumen adalah suatu deret proposisi yang
dituliskan sebagai
(p
1
. p
2
. . p
n
) q
Argumen ada yang sahih (valid) dan palsu
(invalid).
Sebuah argumen dikatakan sahih jika konklusi
benar bilamana semua hipotesisnya benar,
sebaliknya argumen dikatakan palsu (invalid)
1.6 Argumen (2)
Contoh 1:
Perlihatkan bahwa argumen adalah sahih:
Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang.
Air laut surut setelah gempa di laut. Karena itu tsunami datang.
Penyelesaian:
Misalkan P adalah proposisi Air laut surut setelah gempa di laut dan
q adalah proposisi tsunami datang. Maka, argumen di dalam soal
dapat ditulis sebagai:
p q
p
q

Ada 2 (dua) cara yang dapat digunakan untuk membuktikan kesahihan
argumen ini.
1.6 Argumen (3)
Cara 1:
Bentuklah tabel kebenaran untuk p, q, dan pq
p q pq
T T T
T F F
F T T
F F T
1.6 Argumen (4)
Cara 2:
Perlihatkan dengan tabel kebenaran apakah
[p.(pq)] q merupakan tautologi.
p q pq p.(pq) [p.(pq)]q
T T T T T
T F F F T
F T T F T
F F T F T
1.6 Argumen (5)
Contoh 2:
Perlihatkan bahwa penalaran argumen berikut adalah palsu:
Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami
datang.
Tsunami datang. Jadi, air laut surut setelah gempa di laut.
Penyelesaian:
Argumen di atas berbentuk [q.(p q)] p bukan tautologi


p q pq q.(pq) [q.(pq)]qp
T T T T T
T F F F T
F T T T F
F F T F T
1.7 Aksioma, Teorema, Lemma, Corollary
Aksioma adalah proposisi yang diasumsikan
benar. Aksioma tidak memerlukan pembuktian
kebenaran lagi.
Contoh-contoh aksioma:
(a) Untuk semua bilangan real x dan y, berlaku
x + y = y + x (hukum komutatif penjumlahan)
(b) Jika diberikan dua buah titik berbeda, maka
hanya ada satu garis lurus yang melalui dua
buah titik tersebut.
1.7 Aksioma, Teorema, Lemma, Corollary (2)
Teorema adalah proposisi yang sudah terbukti
benar. Bentuk khusus dari teorema adalah
lemma dan corollary.
Lemma adalah teorema sederhana yang
digunakan dalam pembuktian teorema lain.
Corollary adalah teorema yang dapat
dibentuk langsung dari teorema yang telah
dibuktikan, atau dapat dikatakan sebagai
teorema yang mengikuti dari teorema lain.
1.7 Aksioma, Teorema, Lemma, Corollary (3)
Contoh-contoh teorema:
(a) Jika dua sisi dari sebuah segitiga sama panjang, maka
sudut yang berlawanan dengan sisi tersebut sama besar.
(b) Untuk semua bilangan real x, y, dan z, jika x s y dan
y s z, maka x s z (hukum transitif)
Contoh Corollary:
Jika sebuah segitiga adalah sama sisi, maka segitiga
tersebut sama sudut.
Corollary ini mengikuti teorema (a) di atas.
Contoh Lemma :
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka n 1 bilangan
positif atau n 1 = 0
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai