66
Meningkatnya, kuantitas sampah dari masing-masing sumber timbulan seharusnya telah dapat diperhitungkan guna memperkirakan kebutuhan fasilitas persampahan di masa yang akan datang. Data tentang komposisi sampah diperlukan guna memastikan bahwa lahan urug merupakan pilihan pernbuangan yang terbaik atau perlu beberapa bentuk pra pengolahan untuk jenis sampah terteptu sebelum dibuang ke lahan urug.
Secara umum, sampah kota dikelompokkan menjadi tiga bagian urnum yakni perumahan, perdagangan dan industri. Selain sampah yang mudah membusuk, konstituen lain yang terclapat dalam sampah perumahan adalah: gelas logam plastik kertas dan produk turunannya karet kain tulang kulit
67
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi komposisi dan rata-rata timbulan sampah kota adalah:
variasi musim dan iklim kemampuan finansial suatu kota dan tingkat layanan pengelola sampah kota tingkat ekonomi kota karakteristik fisik suatu kota budaya sosial clan agama kepedulian warga terhadap status kesehatan lingkungan kualitas pengelolaan sampah kota dan kemampuan teknologi standar lingkungan yang dipersyaratkan.
membersihkan rumah, pembakaran bahan bakar dan sampah kebun. Termasuk yang lainnya adalah pakaian bekas, mebel rusak, peralatan tak terpakai, kemasan dan koran bekas.
68
terkontaminasi dengan bagian tubuh seperti darah. Adalah hal penting untuk memisahkan bagian yang berbahaya dengan yang tak berbahaya dari sampah rumah sakit untuk mereduksi resiko terhadap kesehatan dan pencemaran.
69
dari operasional bahan kimia dan pemakaiannya yang biasanya dinamakan sebagai sampah industri berbahaya atau sampah khusus. Dalam kebanyakan kasus, sebelum ditimbun pada lahan urug, sampah jenis ini memerlukan prapengolahan guna mereduksi toksisitasnya.
Berapa banyak timbulan sampah yang clihasilkan oleh kota tersebut clan berapa banyak dari masing-masing kelurahan yang ada? Bagaimana gambaran umum komposisi sampah yang berasal dari rumah tangga? Bagaimana gambaran umum komposisi sampah yang berasal dari sumber lain yang timbul dalam jumlah yang cukup besar? Bagaimana kuantitas atau komposisi umum perubahan sampah di masa yang akan datang?
Survey atau studi. mengenai komposisi sampah tidaklah sulit dilakukan secara teknis, tapi memerlukan pengorganisasian yang mencakup identifikasi satu atau lebih area sampling, analisis statistik yang representatif dan pemilahan bagian atau jenis-jenis sampah yang terkumpul pada suatu area dan
membandingkannya dengan total sampah yang terkumpul sehingga persentase masing-masing jenis sampah dapat diketahui. Data tentang karakteristik sampah pada dasarnya diperlukan'untuk mengetahui kelayakan proses pengolahan sampah, perubahan peralatan pengumpul dan pengangkut sampah dan daur-ulang:
70
berat basahnya dan kemudian diukur kembali perubahan beratnya. Berat yang hilang dinyatakan dalam persentase.
7.3.2 Biodegradabilitas
Bagian sampah yang bersifat mudah terurai diukur sebagai jumlah atau bagian sampah yang, mengalami biodegradasi dan termasuk didalamnya adalah potensi lindi dan produksi gas yang dihasilkan sampah yang terdapat dalam lahan urug. Cara yang paling mudah untuk mengukur parameter tersebut adalah dengan meng9ringkan sampel sampah pada temperatur yang cukup tinggi sehingga seluruh komponen organik sampah terbakar setelah mated organik yang tak mudah terurai seperti plastik dan karet dipisahkan terlebih dulu.
7.3.4 Densitas
Densiats dinyatakan dalarn berat sampah per volume sampah. Densitas sampah akan berubah pada setiap tahapan pengelolaan sampah baik dari tahap penimbulan hingga pembuangan akhir. Densitas sampah yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak pengelola sampah kota adalah densitas sampah pada kontainer penyimpanan sementara (karena hal ini akan menentukan berapa banyak kendaraan angkut yang diperlukan untuk mengumpulkan sampah pada
71
suatu area tertentu) dan densitas pada lahan urug (yang menentukan jumlah ruang yang diperlukan sebagai tempat pernbuangan akhir sehingga umur lahan urug dapat ditentukan).
Sampah yang berasal dari masyarakat berpendapatan tinggi umumnya lebih banyak mengandung kemasan dan material yang ringan, sedikit abu dan sampah makanan. Dernikian pula sebaliknya. Kadar air yang tinggi dijumpai pada rnasyarakat yang berpenclapatan rendah yang disebabkan oleh kandungan air yang tinggi yang terclapat dalarn sampah makanan.
1. Komposisi sampah 2. Sumber timbulan yang dikelompokkan dalarn 6 kategori yang telah disebutkan sebelumnya 3. timbulan sampah per orang per hari 4. kadar air rata-rata dan musiman 5. densitas sampah
Seluruh data diatas relatif muclah pengumpulannya melalui survey lapangan dan' pengukuran sampel sampah dan kemudian dapat digunakan untuk menentukan pemilhan fasilitas dan peralatan yang diperlukan pada pengelolaan sampah di masa mendatang. Bila instalasi pengomposan dipertimbangkan dalam rencana pengelolaan sampah pada masa mendatang maka parameter rasio C/N yang terdapat dalam fraksi
72
organik seharusnya ikut dianalisis. Bila instalasi insinerasi yang hendak digunakan, maka variasi musiman dari nilai kalor sampah harus dianalisis.
Wadah plastik merupakan wadah yang paling murah sebagai tempat penyimpanan sampel. Setelah area sampling ditetapkan maka masing-masing rumah tangga seharusnya diwawancarai sambil menjelaskan maksud dan tujuan sampling. Adalah lebih baik menggunakan pekerja sosial yang telah tarlatih delam masalah komunikasi. Program sampling seharusnya lebih dari 8 hari. Sampah yang terkumpul pada hari pertama seharusnya ticlak dianalisis karana menggambarkan waktu yang mungkin banyak sekali gangguannya. Sampel sampah yang terkumpul dari hari ke-2 hingga hari ke-8 menggambarkan timbulan sampah selama satu minggu.
Surveyor harusnya menyediakan wadah plastik; wadah yang kosong hendaknya disediakan pada masing-masing rumah tangga menggantikan wadah yang telah diisi penuh. Masing-masing wadah yang telah terisi tadi harusnya diberi label berikut klasifikasinya sebelum disimpan untuk ditimbang dan diukur volumenya.
Karena terdapat perbedaan rentang timbulan sampah di antara masing-masing kelompok pendapatan yang berbeda dan jenis-jenis perumahannya, maka sampling dari masing-masing kelompok di atas perlu dilakukan. Klasifikasi haruslah menggambarkan karakter kota, dalam beberapa kasus diperlukan sampling pada daerah yang kumuh, semi perkotaan-pedesaan.
Analisis fisik sampel sampah meliputi : densitas sampah persen sampah yang dapat didaur-ulang (dapat diperjual-belikan kembali) persen sampah yang dapat menjadi bahan kompos persen sampah yang mudah terbakar
73
Tiga atau empat kali analisis dibutuhkan selama satu tahun guna mencakup seluruh variasi musim yang terjadi sebagai akibat siklum iklim clan siklus produksi makanan.
meningkatnya standar hidup akan menambah timbulan sampah terutama jenis sampah selain yang mudah membusuk perubahan teknologi kemasan dan metode distribusi barang (eceran) cenderung menambah kemasan bekas pakai dan volume per orang.
Suatu kota yang memiliki data analisis sampah tahunan lima puluh tahun atau lebih akan dapat memperlihatkan suatu grafik atau kurva yang memungkinkannya dilakukan
74
ekstrapolasi untuk memperkirakan timbulan sampah sampai 10 tahun ke depan. Contoh perubahan berat, volume dan densitas sampah selama 40 tahun diperlihatkan pada grafik berikut.
Gambar 1. Perubahan berat, volume clan densitas sampah kota antara tahun 1935 s/d 1976.