SMF Bedah RSD dr. Soebandi Jember Fakultas Kedokteran Universitas Jember 2011
ANATOMI
DEFINISI
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan epifisis dan atau tulang rawan sendi baik yang bersifat total maupun yang parsial Apabila kulit diatasnya masih intak, keadaan ini disebut close fracture, bila kulit atau salah satu dari rongga tubuh tertembus, keadaan ini disebut open fracture Fraktur Femur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang femur.
ETIOLOGI
Patologis
Traumatik
GAMBARAN KLINIS
Fraktur femoris sepertiga bagian atas Fraktur femoris sepertiga tengah femoris sepertiga distal
PROSES PENYEMBUHAN
Fase Hematoma Radang dan proliferasi seluler Fase pembentukan kalus
JENIS FRAKTUR
PEMERIKSAAN
Anamnesis
Riwayat trauma
Trauma dapat terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau jatuh di kamar mandi pada orang tua, penganiayaan, tertimpa benda berat, kecelakaan pada pekerja oleh karena mesin atau trauma olah raga.
Nyeri pembengkakan gangguan fungsi anggota gerak atau kelainan gerak Deformitas atau kelainan bentuk
Pemeriksaan fisik
Look
Bandingkan dengan bagian yang sehat Perhatikan posisi anggota gerak secara keseluruhan Ekspresi wajah karena nyeri Adanya tanda-tanda anemia karena perdarahan Perlukaan Ekstravasasi darah subkutan dalam beberapa jam sampai beberapa hari Perhatikan adanya deformitas berupa angulasi, rotasi dan kependekan Keadaan vaskularisasi
Pemeriksaan Klinis
Feel
Temperatur setempat yang meningkat Nyeri tekan Pemeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma Pengukuran tungkai untuk mengetahui adanya perbedaan panjang tungkai.
Pemeriksaan Klinis
Movement
Periksa pergerakan dengan mengajak penderita untuk menggerakkan secara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma. Pada penderita dengan fraktur, setiap gerakan akan menyebabkan nyeri hebat sehingga uji pergerakan tidak boleh dilakukan secara kasar, disamping itu juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak seperti pembuluh darah dan saraf.
Pemeriksaan Radiologis
Dua posisi proyeksi: dilakukan sekurang-kurangnya yaitu pada anteroposterior dan lateral Dua sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto, di atas dan di bawah sendi yang mengalami fraktur Dua anggota gerak. Pada anak-anak sebaiknya dilakukan foto pada ke dua anggota gerak terutama pada fraktur epifisis
Dua trauma, pada trauma yang hebat sering menyebabkan fraktur pada dua daerah tulang. Misalnya pada fraktur kalkaneus atau femur, maka perlu dilakukan foto pada panggul dan tulang belakang Dua kali dilakukan foto. Pada fraktur tertentu musalnya fraktur tulang skafoid foto pertama biasanya tidak jelas sehingga biasanya diperlukan foto berikutnya 10-14 hari kemudian
PENATALAKSANAAN
REPOSISI
FIKSASI REHABILITASI
Reposisi
menarik pada axis tulang dan melawan mekanisme rudapaksa (MOI)
dapat dilakukan secara tertutup (closed reduction) atau terbuka (open reduction/operasi) tujuannya : mengembalikan pada posisi seanatomis mungkin (realignment, koreksi angulasi dan rotasi, koreksi level permukaan sendi)
Imobilisasi
Prinsipnya mempertahankan hasil reposisi sampai
terjadi penyembuhan tulang (bone union) - melalui 2 sendi ( 1 sendi diatas dan 1 sendi dibawah fraktur) - dibagi menjadi : 1. External support : - splinting/spalk - braching - casting/circular cast - mitella/collar and cuff 2. Internal fixasi : - intramedula nailing - extramedulla plating
Closed fraktur/fraktur tertutup - Indikasi operasi 1. Fraktur multiple 2. Fraktur intraartikular 3. Fraktur dengan terapi konservatif gagal - Tujuan operasi 1. Mobilisasi dini 2. Mengembalikan pada posisi anatomis 3. Mencegah komplikasi
Traksi
forbest/hms/2003
20
forbest/hms/2003
21
Mobilisasi jalan
Rehabilitasi
Mobilisasi duduk
Mobilisasi berdiri
REHABILITASI
PROGNOSIS
Komplikasi Lanjut
Delayed union Nonunion Malunion Kaku sendi lutut Refraktur
Trauma Saraf.
Trombo-emboli. Infeksi.
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama Umur Agama Alamat Suku Bangsa No Rekam Medis Tanggal MRS Tanggal Pemeriksaan Tanggal KRS
: Sdr. C : 19 tahun : Islam : Melati V 2/30 Patrang : Jawa : 35.95.09 : 02-11-2011 : 03-11-2011 : 09-11-2011
1. Kesan Umum : cukup 2. Kesadaran : komposmentis 3. Tanda Vital : Tekanan darah :120 /70 mmHg Denyut nadi : 90 x/menit, reguler Frekuensi napas : 20 x/menit, reguler Suhu aksilla : 36,00 Celsius
Autoanamnesis dilakukan terhadap pasien pada tanggal 3 November 2011. Keluhan Utama: Nyeri pada kaki kanan bawah Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengalami kecelakaan pada tanggal 2 November 2011, mengendarai sepeda motor dan ditabrak oleh sepeda motor dari arah yang belakang, pasien memakai helm, dan terjatuh ke aspal. Setelah bertabrakan pasien merasa nyeri di tungkai kiri bawah. Pasien tidak pusing, mual muntah maupun pingsan. Tidak keluar darah maupun cairan dari hidung dan telinga, pasien dapat mengingat kronologis kejadian dengan baik. Pasien lalu dibawa ke RSD dr. Soebandi. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang mengalami gejala yang sama seperti pasien. Riwayat Pemberian Obat Pasien belum mendapatkan pengobatan sebelum dirawat di Rumah sakit dr soebandi
STATUS GENERALIS
Kepala: Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada edema palpebra, refleks cahaya +/+ normal, pupil isokor, diameter 3/3 mm, mata kanan dan kiri tidak cowong, air mata +/+ normal. : tidak ada sekret, tidak ada napas cuping hidung, ada perdarahan :tidak ada sekret, tidak ada perdarahan :mukosa mulut basah, tidak pucat, tidak ada pendarahan gusi : mukosa bibir basah, tidak pucat dan tidak sianosis : tidak kotor :faring tidak hiperemis, tonsil tidak hipertrofi.
Leher : Pembesaran kelenjar limfe : tidak teraba Desakan vena jugularis : tidak meningkat Kesan: leher tidak ada kelainan (dalam batas normal)
Abdomen Inspeksi : flat Auskultasi : bising usus normal. Palpasi : soepel, turgor kulit dalam batas normal, tidak teraba massa intra abdominal dan Hati, limpa dan ginjal tidak teraba. Nyeri tekan(-). Perkusi : timpani Kesan: perut tidak ada kelainan (dalam batas normal) Anggota gerak: Superior : Akral hangat +/+, Edema -/-, Sianosis -/ Inferior : Akral hangat +/+. Edema -/-, Sianosis -/-
STATUS LOKALIS
Regio femoris sinistra Look : Oedem (-)Elastic Band Aid (+) Skin Traksi 5 kg, posisi abduksi 60o Feel : Nyeri (+), CRT < 2 detik, Hangat Kering Merah, Sensorik dalam batas normal Movement: ROM terbatas
V. DIAGNOSIS Close Fraktur Femur 1/3 Tengah sinistra VI. PLANNING Pro ORIF VII. PROGNOSIS Dubia ad Bonam
A = Close Fraktur Femur 1/3 tengah sinistra P = Pertahankan skin traksi 5kg posisi abduksi 60o Pro orif Asam Mefenamat 500 mg (prn) Mobilisasi duduk Diet TKTP
A = Close Fraktur Femur 1/3 tengah sinistra P = Pertahankan skin traksi 5kg posisi abduksi 60o Pro orif Asam Mefenamat 500 mg (prn) Mobilisasi duduk Diet TKTP
A = Close Fraktur Femur 1/3 tengah sinistra P = Pertahankan skin traksi 5kg posisi abduksi 60o Pro orif Asam Mefenamat 500 mg (prn) Mobilisasi duduk Diet TKTP lalu puasa sejak pukul 22.00 WIB
A = Close Fraktur Femur 1/3 tengah sinistra P = Pro orif (hari ini) Inj ceftriaxone 2 x 1 gram (H1) Profilaksis Mobilisasi duduk Puasa
LAPORAN OPERASI
Tanggal Operasi Nama Operasi Macam Operasi Diagnosa Pre Op sinistra Diagnosa Post Op sinistra Pre Operasi :
Cek Lab : DL Puasa 8-10 jam Inform Consent
: 7 November 2011 : ORIF : khusus : Close Fraktur Femur 1/3 tengah : Close Fraktur Femur 1/3 tengah
Durante Operasi : ORIF dengan Plate and Screw (T-Plate) - Pasien dalam keadaan supine - GA (General Anestesi) - Lakukan asepsis/antiseptik daerah yang akan dioperasi - Tutup dengan duk steril kecuali lapang operasi - Fiksasi dengan plate and screw (T-Plate) - Drain - Jahit lapis demi lapis lapisan otot - Tutup dengan kasa
Post Operasi :
Infus RL: D5 = 1000cc: 500 cc / 24 jam Inj Ceftriaxon 2 x 1 gram Inj ketorolac 3 x 1 ampul Sadar baik minum sedikit-sedikit
FOLLOW UP POST OPERASI H6 MRS Pemeriksaan Selasa, 8 November 2011 06.00 WIB di RBO
S = nyeri luka post op O = KU : cukup Kesadaran : composmentis Vital sign : T : 120/70 mmHg RR: 20 x/m N : 80x/m Tax : 36,6 o C K/L = a/i/c/d = -/-/-/Tho = C = ictus cordis tidak tampak dan teraba, S1S2 tunggal regular, e/g/m= -/-/P = simetris, retraksi (-), fremitus raba normal, ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abd = flat, BU (+), timpani, soepel. Ext = akral hangat pada keempat ekstrimitas dan tidak terdapat edema pada keempat ektrimitas. Status lokalis Regio femur sinistra L : elastic band aid (+), elevasi tungkai (+) F : Nyeri (+), CRT < 2 detik, hangat kering merah, M: ROM terbatas Evaluasi drain : 100 cc darah A = Close Fraktur Femur 1/3 tengah sinistra P = Elevasi tungkai
Bedrest hingga pukul 10.00 WIB (miring kanan miring kiri lalu duduk)
Inj Ceftriaxone 2 x 1 gram (H2) Inj Ketorolac 3 x 1 amp Foto Femur AP dan Lateral post ORIF Diet TKTP
FOLLOW UP POST OPERASI H7 MRS Pemeriksaan Rabu, 9 November 2011 06.00 WIB di RBO
S = nyeri luka post operasi O = KU : cukup Kesadaran : composmentis Vital sign : TD: 130/80 mmHg RR: 20 x/m N: 88x/m t: 36,6 o C K/L = a/i/c/d = -/-/-/Tho = C = ictus cordis tidak tampak dan teraba, S1S2 tunggal regular, e/g/m= -/-/P = ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abd = simetris, retraksi (-), fremitus raba normal, ves +/+, Rh -/-, Wh -/Ext = akral hangat pada keempat ekstrimitas dan tidak terdapat edema pada keempat ektrimitas. Status lokalis Regio femur sinistra
L : elastic band aid (+), elevasi tungkai (+) F : Nyeri (+), CRT < 2 detik, hangat kering merah, M: ROM terbatas Evaluasi drain : 25 cc darah
A = Close Fraktur Femur 1/3 tengah sinistra P = Mobilisasi berdiri lalu berjalan dengan krutch Inj Ceftriaxone 2 x 1 gram (H3) Inj Ketorolac 3 x 1 ampul Edukasi pasien Diet TKTP KRS Kontrol 5 hari lagi
TERIMA KASIH