Anda di halaman 1dari 4

Produk Olahan Temulawak Jenis-jenis olahan temulawak Temulawak telah dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat karena kegunaannya

yang beraneka ragam. Disamping sebagai jamu atau obat, melihat komposisi dan aromanya yang khas, temulawak bisa dimanfaatkan sebagai bahan minuman dan mekanan. Melalui cara tradisional, temulawak telah diolah menjadi beberapa Janis makanan dan minuman, seperti bubur temulawak, limun temulawak, dan bir temulawak. Oalahn tersebut lebih dikenal sebagai makanan dan minuman yang berkhasiat obat, sperti untuk menyembuhkan masuk angin dan memperbaiki pencernaan. Rimpang temulawak biasanya diproses menjadi simplisia. Namun, sekarang telah dikembangkan produk-produknya hingga menjadi beraneka ragam. Bagian dimanfaatkan Kulit Daging yang Hasil olahan Kulit Simplisia rimpang Pati Oleoresin Minyak temulawak Zat warna Minuman (limun), Pengguna Industry pupuk Industry obat tradisional Industry makanan Industry farmasi, makanan Industry makanan Industry farmasi, makanan,

kosmetika, tekstil, farmasi berkarbonat Rumah tangga dan minuman industry minuman

nonkarbonat sirop, dan bir

Salah satu contoh olahan temulawak adalah pati temulawak. Pati temulawak dikenal mudah dicerna sehingga sangat baik untuk makanan bayi atau orang yang baru sembuh dari sakit. Tepung pati temulawak dapat dibuat menjadi berbagai jenis kue yang rasanya khas dan mempunyai khasiat obat. Teknik isolasi temulawak secara umum hampir sama dengan isolasi pati dari sumber lainnya. Epmbuatannya secara tradisional dengan menghancurkan rimpang

temulawak, kemudian mengekstraksi patinya dan menambahkan air, memeras, kemudian menyaringnya. Endapan pati dikeringkan, dihaluskan, dan diayak. Dengan dilakukannya proses ekstrasi diperoleh pati berwarna kuning jingga dengan aroma khas temulawak. Perlakuan pengulangan ekstraksi dengan etanol dapat memisahkan kurkumin sehingga pati yang dihasilkan akan lebih putih. Proses ekstraksi pati temulawak Rimpang temulawak segar +air bersih

Ekstrak pati

Residu

Hasil olahan lain dari temulawak adalah oleoresin. Oleoresin merupakan sari temulawak yang mengandung komponen-komponen temulawak, baik yang menguap (minyak asiri) maupun yang tidak menguap (seperti resin dan pigmen). Oleoresin dapat digunakan untuk industry makanan dan minuman. Oleoresin lebih disukai oleh pabrik industry dibandingkan dengan bahan salnya karena oleoresin lebih higienis, mempunyai aroma yang tajam, dan dapat disimpan untuk jangka waktu lama. Oleoresin temulawak bisa diperoleh dengan cara mengekstrak temulawak dengan bahan-bahan pelarut organic. Jenis-jenis pelarut yang dapat dipakai adalah alcohol, heksan, etil asetat, etil alcohol, isopropyl alcohol, aseton, gliserol, dan gliseril. Diantara bahan-bahan tersebut, alcohol banyak dipakai karena relative aman untuk makanan, sifat polarnya banyak membantu dalam mendapatkan emulsi oleoresin yang baik, dan mempermudah kelarutannya dalam air. Ekstrasi untuk mendapatkan oleoresin biasanya dilakukan dengan cara perjkolasi pada suhu kamar atau panas. Pelarutanya diuapkan dengan bantuan pompa vakum pada suhu sekitar 500C. disebabkan kandungan kurkuminoidnya, oleoresin temulawak berwarna merah tua atau merah jingga.

Proses Pembuatan Oleoresin Temulawak Rimpang temulawak

Penghancuran

Ekstrasi

Distilasi untuk memisahkan pelarut kembali

Blending untuk memperoleh oleoresin yang serba sama

Oleoresin temulawak

Daftar Pustaka Said, Achmad. 2010. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Jakarta : PT. Sinar Wadja Lestari

Anda mungkin juga menyukai