Anda di halaman 1dari 1

Selamat pagi bapak-ibu sekalian.

Tim perancangan kami, yang beranggotakan saya Anthony, lilyana, dan wandi, akan menjelaskan proposal kami mengenai proyek perancangan alat bantu bagi penyandang tuna daksa. Yang pertama akan dijelaskan mengenai latar belakang perancangan. Di Indonesia, pemerintah sudah menetapkan peraturan untuk membantu para penyandang cacat, seperti uu no 4 Tahun 1997 mengenai kesempatan

kerja bagi penyandang disabilitas dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 mengenai persamaan hak dan kewajiban sesuai dengan kemampuan dalam segala aspek kehidupan. Meskipun demikian, pada
prakteknya sarana dan prasarana yang tersedia bagi penyandang tuna daksa masih terbatas. Hal ini tentunya menjadi hambatan bagi mereka dalam beraktivitas. Selain itu, fungsi dan kondisi alat bantu yang ada sekarang masih dapat dikembangkan, baik dari sisi penggunaan yang lebih nyaman, serta kemudahan untuk disimpan dan dibawa berpergian. Berdasarkan latar belakang ini, kami menetapkan permasalah yang ada, yaitu mengapa alat bantu yang ada masih belum nyaman digunakan? Bagaimanakah rancangan alat bantu yang ergonomis bagi penyandang tuna daksa? Bagaimanakah rancangan alat bantu yang mudah dibawa dan disimpan? Dalam perancangan alat bantu ini, ditetapkan beberapa batasan. Yang pertama kondisi fisik, kami merancang alat bagi penyandang tuna daksa yang hanya mempunyai permasalahan pada salah satu kaki serta keadaan tangan relatif normal untuk menggenggam. Selain itu, beban maksimum pengguna alat ini adalah 100kg. Penentuan ini didasarkan pada pengamatan terhadap alat-alat bantu yang sudah ada. Batasan terakhir adalah usia pengguna. Kami merancang alat bantu yang dapat dipakai mulai dari kalangan remaja sampai lansia. Kami merancang dengan menggunakan ukuran rata-rata orang dewasa, sehingga kurang pas bagi anak-anak yang ukuran tubuhnya lebih kecil. Tujuan, landasan teori serta benchmark yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai