Kebutuhan Cairan Elektrolit
Kebutuhan Cairan Elektrolit
Ekstraseluler
Sistem transport yang membawa nutrien & membuang hasil akhir metabolisme sel
DISTRIBUSI CAIRAN
Cairan tubuh 55-60% BB Intraseluler 40% Ekstraseluler Intersisel 15% 5% - EPV Plasma
EPV =Effective plasma volume
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH PADA KEADAAN SAKIT BERAT Intraseluler Ekstraseluler Intersisiel Plasma 40% p 35%
2 Faktor utama dalam regulasi keseimbangan air 1. Sekresi ADH( anti Diuretic Hormon) 2. Rasa Haus( Timbul bila kehilangan air kurang lebih 2% dari berat badan )
Retensi air meningkat Volume cairan sirkulasi meningkat ADH menurun Dan Rasa haus menurun (Anti Diuretic Hormon )
Lanjutan...
2. Cairan hipertonik - Konsentrasi partikel terlarut > - Menyebabkan air keluar dari sel menuju area dengan konsentrasilebih tinggi.Sel bisa mengerut pada pemberian infus cairan hipertonik yang terlalu cepat Contoh : Nacl 3%, Dektrose 5 %
Lanjutan...
3. Cairan hipotonik - Cairan partikel terlarut < - Menyebabkan air berdifusi kedalam sel, sel dapat membengkak pada pemakaian jenis cairan ini tidak tepat. Contoh : NACL 0.45%
Lanjutan...
Dibandingkan cairan koloid - mudah didapat, mudah dalam penyimpanan, murah, tidak toksik Contoh: RL,NACL 0,9%, Dextrose 5 %
2.Cairan Koloid
- Mengandung zat seperti Protein, glukosa - Menetap lebih lama diruang intravaskuler dibandingkan cairan kristaloid - Lebih jarang menyebabkan sembab paru sama dengan cairan kristaloid -Mahal -Contoh : Albumin
3. Kombinasi
Larutan kombinasi dengan aktifitas osmotik yang lebih kecil - contoh albumin ,RL, Nacl 0,9%, Dextrose 5 %
Depresi fontanel pada infant Mata tenggelam & bola mata lunak Kulit & membran mukosa kering Lidah pecah-pecah Penurunan salivasi Kelemahan neuromaskular Fatigue
INDIKASI
Menurut Potter (1999) ukuran jarum infuse yang biasa digunakan adalah :
Ukuran 16 Guna: Dewasa, Bedah Mayor, Trauma, Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan Pertimbangan Perawat: Sakit pada insersi, Butuh vena besar Ukuran 18 Guna: Anak dan dewasa, Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya Pertimbangan Perawat: Sakit pada insersi, Butuh vena besar
Lanjutan...
Ukuran 20 Guna: Anak dan dewasa, Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah, dan infus kental lainnya Pertimbangan Perawat: umum dipakai Ukuran 22 Guna: Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut), Cocok untuk sebagian besar cairan infus Pertimbangan Perawat: Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh, Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat, Sulit insersi melalui kulit yang keras
Lanjutan...
Ukuran 24, 26 Guna: Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut), Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi kecepatan tetesan lebih lambat Pertimbangan Perawat: Untuk vena yang sangat kecil, Sulit insersi melalui kulit keras
Lanjutan...
Pasien Bayi dan anak : 42 cc / jam : tiap 2 jam >42 cc / jam s/d 83 cc/jam : tiap 1 jam >83 cc/jam, loading / guyur, gunakan infuse pump, jika tidak menggunakan infuse pump, perawat menunggu sampai infuse habis. Neonatus : 10 cc / jam : tiap 2 jam >10 cc / jam s/d 15 cc/jam : tiap 1 jam >15 cc/jam : tiap 30 menit.
Lanjutan...
Hal-hal yang diobservasi sebagai berikut :
Keadaan umum pasien Jenis cairan yang terpasang Jumlah sisa cairan ketika diobservasi Ketepatan kecepatan pemberian infuse. Ketepatan jumlah cairan yang masuk Tanda tanda phlebitis pada daerah insersi.
Lanjutan...
Jika terjadi penyimpangan (kecepatan atau keterlambatan) lakukan tindakan koreksi dan dokumentasikan pada implementasi keperawatan dan observasi intake & output cairan. Jika terjadi phlebitis dokumentasikan derajat phlebitis dan tindakan yang dilakukan pada implementasi keperawatan dan observasi intake output cairan sesuai dengan petunjuk teknis pendokumentasian yang berlaku. Jika phlebitis derajat dua, tiga, empat dan lima laporkan kepada DPJP ( dokter penanggung jawab pelayanan )
PERHITUNGAN CAIRAN
Jml cairan X faktor tetesan Jam ( T ) x 60 menit
Faktor tetesan: JMS = 20 tetes/1 cc Terumo = transfusion set = 15 tetes/ 1 cc Mikro set = 60 tetes/ 1 cc