Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

I.1.

Latar Belakang Pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut

pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, perkembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun atau balita dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) telah dijalankan oleh pemerintah, namun berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007, angka kematian ibu, bayi dan balita masih tinggi. Walaupun pencapaian telah begitu menggembirakan, tingkat kematian bayi di Indonesia masih tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand. Angka kematian ibu di Indonesia bahkan lebih buruk dari negara Vietnam. Angka kematian ibu di negara tetangga itu tahun 2003 tercatat 95 per 100.000 kelahiran hidup. Negara anggota ASEAN lainnya, Malaysia tercatat 30 per 100.000 dan Singapura 9 per 100.000. Angka kematian balita (AKBA) telah berhasil diturunkan dari 79 kematian per seribu kelahiran (1988-1992) menjadi 46 pada periode 1998-2002 (SDKI 2002-2003), namun angka tersebut masih tinggi. Tingkat kematian balita Thailand dan Malaysia pada tahun 2004 masing-masing hanya 12 per 1000 kelahiran. Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu yang paling tinggi di ASEAN dan kematian neonatus, serta menurunkan angka kesakitan, kecacatan ibu, bayi, balita dan anak prasekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pelayanan KIA di Puskesmas terdiri dari pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas dan pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak prasekolah. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan adalah bagian dari pelayanan kesehatan masyarakat terpadu yang merupakan salah satu wujud upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, atau kedaruratan kebidanan yang meliputi pelayanan pemeliharaan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi baru lahir, KB, ibu sedang menyusui serta calon ibu di wilayah kerja.

Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama, sebagai Unit Pelaksana Tenis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan pada satu atau sebagian wilayah kecamatan. Dalam pelaksanaannya, puskesmas memiliki 20 kegiatan pokok, yaitu promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta KB, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan lanjut usia, upaya kesehatan mata, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan olahraga, upaya penunjang laboratorium, pencatatan dan pelaporan dan empat upaya inovatif. UPTD Puskesmas Kota Terpadu Mandiri (KTM) Sungai Rambutan Kecamatan Inderalaya Utara merupakan Unit Pelayanan yang memiliki wilayah kerja seluas 34.990 Ha, terdiri dari 3 desa binaan yaitu Desa Tanjung Pule, Desa Pulau Kabal dan Desa Sungai Rambutan yang terdiri dari 3 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yaitu UPT 1 ,UPT 2 dan UPT 3 serta pada akhir tahun 2011 wilayah kerja Puskesmas Kota Terpadu Mandiri (KTM) Sungai Rambutan meluas hingga ke Dusun I dan Dusun II desa sungai rambutan. Program KB / KIA di Puskesmas Kota Terpadu Mandiri (KTM) Sungai Rambutan memiliki enam sub program dalam pelaksanaan prakteknya. Berdasarkan data laporan terakhir pelaksanaan program puskesmas terdapat 43 ibu hamil dengan resiko tinggi yang ditangani oleh puskesmas, namun tidak terdapat angka kematian ibu hamil dan bayi pada wilayah kerja puskesmas. Untuk pelaksanaan sub program lainnya dalam program KB/KIA puskesmas kurang terlaksana dengan baik karena kegiatan tersebut hanya dilaksanakan saat terdapat pasien yang berkunjung ke puskesmas. Untuk itu dirasa perlu untuk diadakannya evaluasi kegiatan dan pelaksanaan kegiatan KB/KIA di Puskesmas Kota Terpadu Mandiri (KTM) Sungai Rambutan Kecamatan Inderalaya Utara.

I.2. a.

Tujuan Tujuan Umum Mahasiswa mampu menganalisa program KB/KIA di wilayah kerja Puskesmas KTM Sungai Rambutan kecamatan Indralaya Utara kabupaten Ogan Ilir.

b.

Tujuan Khusus

1. 2.

Mengetahui tentang program KB / KIA secara Nasional. Mengetahui pelaksanaan program KB / KIA di wilayah kerja Puskesmas KTM Sungai Rambutan kecamatan Indralaya Utara kabupaten Ogan Ilir.

3.

Mengetahui adanya kesenjangan antara program KB / KIA secara Nasional dengan pelaksanaannya di wilayah kerja Puskesmas KTM Desa Sungai Rambutan kecamatan Indralaya Utara kabupaten Ogan Ilir.

4.

Melakukan analisa SWOT terhadap Puskesmas KTM Sungai Rambutan kecamatan Indralaya Utara kabupaten Ogan Ilir.

I.3.

Perumusan Masalah Apakah terdapat kesenjangan antara teori dan aplikasi program KB / KIA di

Puskesmas KTM Desa Sungai Rambutan kecamatan Indralaya Utara kabupaten Ogan Ilir dengan melakukan analisa SWOT?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1.

Pengertian Ibu dan Anak Pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut

pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, perkembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (Balita) dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu yang masih paling tinggi di wilayah ASEAN dan kematian neonatal (Pelita VI) serta menurunkan angka kesakitan, kecacatan pada ibu, bayi, balita dan anak prasekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan dan peka, terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti kejadian kesakitan (morbiditas) dan gangguan gizi (malnutrisi), yang seringkali berakhir dengan kecacatan (disability) atau kematian (mortalitas). Berikut adalah 11 indikator dasar pelayanan KIA di Puskesmas dan sasaran / target yang harus dicapai : (Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, Permenkes RI No. 741/Menkes/PER/VII/2008, hal.5-6) 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) : 95% 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan : 80 % 3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan : 90% 4. Cakupan Pelayanan Nifas : 90% 5. Cakupan Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi : 80% 6. Cakupan Kunjungan Bayi : 90 % 7. Cakupan Imunisasi Bayi (Universal Child Immunization): 100 % 8. Cakupan Pelayanan Anak Balita : 90 % 9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI : 100 % 10. Cakupan Perawatan Balita Gizi Buruk : 100 % 11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar : 100 %

Setiap cakupan program tersebut merupakan rincian Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD), yang diharapkan bisa tercapai pada kurun waktu 2010-2015, dimana menjadi target khusus pelayanan di tingkat puskesmas, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada setiap Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Dampak Program KB / KIA a. Penurunan angka kematian ibu dan anak, b. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, c. Peningkatan kesejahteraan keluarga,

d. Peningkatan derajat kesehatan, e. Peningkatan mutu dan layanan KB-KR, f. Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM,

g. Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

a.

Pelayanan kesehatan / asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas Adalah bagian dari pelayanan kesehatan menyeluruh terpadu yang merupakan salah

satu wujud upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif/penanganan kedaruratan kebidanan, yang meliputi pelayanan pemeliharan ibu hamil, pertolongan persalinan bagi ibu dan bayi baru lahir, KB, ibu sedang menyusui, serta calon ibu di wilayah kerja.

b.

Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak prasekolah di Puskesmas Adalah bagian dari pelayanan kesehatan menyeluruh terpadu yang merupakan salah

satu wujud kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang meliputi pemeliharaan kesehatan anak dalam kandungan, pelayanan kesehatan neonatal, pemeriksaan bayi, manajemen balita terpadu sakit, serta deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita dan anan pra sekolah di wilayah kerja.

II. 2. Tujuan II.2.1. Tujuan Umum Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi yang sehat dan aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang adekuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.

II.2.2. Tujuan Khusus a. Memberikan pelayanan kesehatan kebidanan dasar dan KIA kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir. b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS DATI II) sesuai dengan kebutuhan. c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan dan penanganan kedaruratan kebidanan neonatal. d. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KIA. e. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi baru lahir yang meliputi usaha pernafasan, menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini dan ekslusif, mencegah infeksi serta tata laksana neonatal sakit. f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak sekolah yang meliputi perawatan bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi. g. Melaksanakan manajemen terpadu balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan tremasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya h. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan

II.3.

Sasaran KIA Sasaran pelayanan KIA adalah ibu, bayi, balita, anak usia prasekolah dan keluarga

yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas serta yang berkunjung ke Puskesmas.

II.4.

Mitra Pelayanan KIA di Puskesmas 1. Petugas medik dan paramedik 2. Kader kesehatan dan kader dasawisma 3. Lintas sektor terkait misalnya pemda, sekolah dll 4. Sarana pelayanan kesehatan misalnya Polindes, RS bersalin, RS, dll 5. Tokoh masyarakat misalnya tokoh agama, tokoh pemuda dll 6. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

II.5.

Jaringan Rujukan Rujukan dapat dilakukan pada suatu keadaan tertentu dapat dilaksanakan secara

timbal balik dan lapangan ke tingkat atas dan sebaliknya yaitu : 1. Kader Posyandu 2. Dukun bayi 3. Posyandu 4. Bidan di Desa 5. Puskesmas Pembantu 6. Puskesmas 7. Rumah Bersalin 8. Rumah Sakit

II.6. Kegiatan KIA Pelayanan KIA meliputi penyelenggaraan : 1. Pembinaan dan pemantauan kegiatan KIA di wilayah kerja Puskesmas 2. Pelayanan antenatal 3. Persalinan / pendampingan persalinan 4. Pelayanan masa nifas pasca persalinan dan bayi baru lahir 5. Pelayanan ibu menyusui 6. Pelayanan gawat darurat kebidanan dan neonatal 7. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang bayi 8. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang balita 9. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak usia pra sekolah di taman kanak-kanak.

II.7.

Rincian Kegiatan

II.7.1. Pembinaan dan Pemantauan Kegiatan KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Kegiatan Cakupan KIA di wilayah kerja Uraian kegiatan Membuat peta wilayah kerja Puskesmas dalam hal lokasi Bidan Di Desa. Pondok bersalin desa (Polindes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), melaksanakan PWS KIA dan memanfaatkannya. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan dan edukasi kesehatan mengenai kualitas reproduksi ibu dan tumbuh dan kembang balita dan apras (anak usia prasekolah) Mengkoordinir, memberi tehnik, mematau dan membina : 1. Pelayanan KIA 2. Pelaksanaan perawatan kesmas 3. Pencatatan register pengunjung dan register cohort ibu bayi. 4. Pelaksanaan pembinaan desa wisma 5. Pelaksanaan pembinaan dukun bayi Yang diselenggarakan bidan di Desa. Menyelenggarakan pelatihan bagi kader-kader PKK dan gizi keluarga didalam dan diluar Posyandu Membina pelaksanaan operasional pelayanan KIA dan gizi keluarga di dalam dan diluar Posyandu Pelaksana Bidan koordinator tingkat Puskesmas/ Bidan Puskesmas

Bidan, Bidan di desa

Bidan koordinator tingkat Puskesmas/ Bidan Puskesmas

Bidan, BDD, dan petugas perbaikan gizi Bidan, BDD, dan petugas perbaikan gizi Seluruh petugas yang terkait dengan upaya KIA, KB, petugas perbaikan gizi dan perawatan kesmas.

Menyelenggarakan penyuluhan terpadu, kepada individual atau kelompok di wilayah kerja tentang : 1. Kesehatan reproduksi, perawatan, kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, hal-hal yang perlu yang diwaspadai, tanda bahaya dalam persalinan, persalinan dan nifas, dan KB. 2. Perawatan bayi yang baik, pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif dan makanan pendamping (MP-ASI) dan pengetahuan gizi bayi. 3. Tumbuh kembang anak, pencegahan kecelakaan rumah tangga, pemeliaharan kesehatan msa menyusui dan pengetahuan gizi ibu menyusui. 4. Tiga belas pesan gizi seimbang bagi anggota keluarga 5. Peningkatan sumber vitamin A alami terutama sayuran hijau dan dan buahan

berwarna. 6. Menggalakkan penggunaan bahan pangan alami sumber zat besi 7. Penggunaan garam beryodium bagi keluarga. Asuhan Ibu dan Anak di wilayah Merujuk ke kasus-kasus resiko tinggi dan tanda bahaya pada kehamilan, komplikasi pada masa nifas dan menyusui yang ditemui di wilayah kerja Puskesmas. Melakukan persalinan dan perawatan bayi baru lahir hingga usia 30 hari dirumah Bidan dan BDD

Bidan terpadu dengan BP dan Puskesmas Bidan terpadu dengan BP dan upaya Perkesmas Bidang terpadu dengan pelayanan perkesmas

Merujuk kasus-kasus bayi dan balita tertentu KIA melalui kunjungan rumah

Melakukan kunjungan rumah pada pasien asuhan antenatal yang telah bersalin tanpa pertolongan petugas Puskesmas. II.7.2 Pelayanan Antenatal Kegiatan Peningkatan kesehatan Uraian kegiatan Penyuluhan indivudual dan kelompok mengenai pemeliharaan kesehatan selama persalinan untuk mendapatkan persalinan, masa pasca persalinan dan bayi sehat yang optimal (makanan bergizi, senam hamil, perawatan payudara, dan lain-lain) Penyelenggaraan senam hamil (bila memungkinkan) Pelayanan konseling terpadu calon ibu hamil dan ibu dalam masa kehamilan dalam hal mendeteksi dan mengantisipasi persalinan resiko tinggi, persiapan fisik dan psikis menghadapi persalinan serta perawatan yang baik. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT1 dan TT2) Sumplementasi tablet besi dan tablet besi folat/ tablet tambah darah Pemberian kapsul minyak beryodium 1 tablet selama kehamilan (khusus untuk daerah endermis)

Pelaksana Bidan dan petugas perbaikan gizi

Perlindungan Khusus -

Bidan dan dokter

Bidan, BDD, dan petugas perbaikan gizi

Deteksi Dini

Pemeriksaan status kesehatan ibu hamil

Dokter, Bidan desa,

Pemeriksaan kadar HB

BDD, dan petugas laboratorium Bidan dan dokter

Masalah kesehatan jiwa pada ibu hamil dengan mual berlebihan, kurang siap menerima kehamilan, pemarah, mudah tersinggung, pencemas, pemurung, yang kemungkinan disebabkan oleh depresi ditambah resiko KEK dan KEK. Penapisan hal-hal yang perlu diwaspadai dan tanda bahaya persalinan Mencatat hasil pemeriksaan dan tindakan perlindungan khusus pada kartu ibu dan KMS ibu hamil Menerima rujukan hasil penjaringan pertama ibu hamil dengan tanda bahaya oleh kader kesehatan di Posyandu, dukun bayi serta bidan praktek swasta Penanganan kasus-kasus yang perlu diwaspasdai dan kehamilan dengan tanda bahaya serta pelyanan persalinan Merujuk kasus-kasus dengan tanda bahwa kehamilan dan persalinan yang tidak dapat ditangani di Puskesmas

Bidan

Bidan

Dokter

Dokter

Bidan & Dokter

II.7.3 Persalinan dan Pendamping Persalinan Kegiatan Peningkatan kesehatan Uraian kegiatan Penyelenggaraan konseling pada para ibu hamil mengenai persiapan proses persalinan, penyulit yang dapat timbul hamil pada ibu dan bayi yang baru lahir dan cara mengantisipasi bila kondisi yang tidak dinginkan terjadi. Penapisan hal-hal yang perlu diwaspadai dan tandatanda bahaya persalinan. Pemeriksaan status kesehatan ibu pada masa persalinan. Komplikasi pasca persalinan sedini mungkin. Tindakan dan pengobatan Pendampingan persalinan oleh dukun bayi. Pertolongan persalinan normal dikediaman ibu Pelaksana Bidan

Perlindungan Khusus Deteksi Dini

Bidan & Dokter

Bidan

Bidan BDD Bidan & Dokter

melahirkan atau di puskesmas dan perawatan bayi baru lahir. Menerima rujukan persalinan dan bayi baru lahir dengan penyulit dari bidan / bidan dari desa. Penanganan komplikasi pasca persalinan pada ibu dan bayi baru lahir. Pemulihan Merujuk kasus persalinan dengan penyulit yang tidak dapat ditangani di puskesmas. Perawatan pemulihan kondisi fisik dan psikis ibu pasca persalinan dengan perawatan bersama ibu dan bayi pada ruangan yang sama (rooming-in). Dokter

Dokter, Bidan

Dokter, Bidan

Bidan & Dokter

II.7.4. Pelayanan Masa Nifas Pasca Persalinan dan Bayi Baru Lahir Kegiatan Peningkatan Kesehatan Uraian kegiatan Penyuluhan individual dan kelompok mengenai pemeliharaan kesehatan dalam masa nifas, pemulihan kesehatan pasca persalinan serta perawatan bayi yang baik. Pelayanan konseling ibu dalam masa nifas dan ibu dalam masa hamil mengenai kesehatan masa nifas, perawatan bayi baru lahir, perawatan payudara, pemberian ASI dini dan ekslusif, pemulihan kesehatan ibu serta keluarga berencana untuk dapat menjalankan fungsinya dalm keluarga sebaik baiknya. Perlindungan khusus Pemberian suplemen tablet besi folat / tablet tambah darah. Pemberian kapsul minyak beryodium (untuk daerah endemik berat dan sedang). Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi. Pemberian vaksin polio pada bayi baru lahir. Pemeriksaan status kesehatan ibu pada masa nifas. Deteksi dini tanda bahaya pada ibu masa nifas (6 jam pertama setelah persalinan) dan pada bayi baru lahir. Deteksi dini tanda bahaya pada bayi baru lahir. Menangani ibu masa nifas dan bayi baru lahir dengan tanda bahaya. Pelaksana Bidan

Bidan

Bidan dan TPG

Deteksi Dini

Bidan

Tindakan dan pengobatan

Bidan dan Dokter

Pemberian obat obatan bila diperlukan. Menangani rujukan kasus tanda bahaya pada ibu nifas dan bayi baru lahir dari dukun bayi dan / atau bidan praktek swasta. Merujuk kasus komplikasi tertentu masa nifas yang tidak dapat ditangani puskesmas RS Dati II. Pemulihan Penyelenggaraan senam pemulihan masa nifas.

Dokter dan Bidan Dokter dan bidan

Dokter dan bidan

Bidan

II.7.5. Pelayanan Ibu Menyusui Kegiatan Peningkatan Kesehatan Uraian kegiatan Penyuluhan individual dan kelompok mengenai pemulihan kesehatan ibu pada masa meyusui , peningkatan kualitas ASI , perawatan tubuh kembang bayi, serta keluarga berencana. Pemberian suplemen tablet besi folat/ tablet tambah darah. Pemberian kapsul minyak beryodium daerah endemik sedang dan berat) Deteksi Dini untuk Pelaksana Bidan/ Puskesmas

Perlindungan khusus

Bidan/ Puskesmas

Penjaringan pada kegiatan pelayanan keluarga berencana. Pemeriksaan menyusui. status kesehatan ibu masa

Dokter dan Bidan

Dokter dan Bidan

Infeksi payudara dan infeksi saluran reproduksi yang sering terjadi pada ibu menyusui. Menilai hubungan ibu dan bayi. Tindakan dan pengobatan Menangani dan merawat ibu menyusui baik yang memiliki komplikasi ibu menyusui, maupun masalah kesehatan lainnya. Menangani rujukan kasus komplikasi masa menyusui dari dukun bayi dan bidan praktek swasta. Merujuk kasus- kasus komplikasi tertentu ibu masa menyusui yang tidak dapat ditangani Puskesmas.

Dokter dan Bidan

Dokter dan Bidan Dokter dan Bidan

Dokter dan Bidan

Dokter dan Bidan

II.7.6. Pelayanan Kesehatan dan Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Kegiatan Peningkatan Kesehatan Uraian kegiatan Penyuluhan individual dan kelompok bagi ibu hamil atau ibu yang baru bersalin mengenai: i Perawatan bayi baru lahir , perawatan kesehatan bayi. ii Pemberian ASI eksklusif. iii Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI). iv Perawatan payudara. v Higiene dan sanitasi. vi Pertumbuhan dan perkembangan yang normal (fisik, mental, sosial). vii Pencegahan penyakit. viii Pencegahan kecelakaan rumah tangga terhadap bayi. Pengenalan tanda bahaya pada bayi untuk penanggulangan pertama masalah kesehatan sebelum dibawa ke Puskesmas seperti diare, demam, batuk, sukar bernapas, dan lain-lain. Pelatihan stimulasi dini bayi. Penyelenggaraan konseling terpadu bagi para ibu mengenai perawatan bayi, perasaan yang timbul pada saat merawat bayi, tumbuh kembang bayi, Keluarga Berencana, dsb. Perlindungan khusus Penyelenggaraan imunisasi pada bayi yang berupa : i. BCG (usia 5 6 minggu) ii. DPT dan polio I, II, III (usia 3, 4, 5 bula) iii. Campak (usia 9 bulan) Pemberian kapsul vitamin A 100.000 IU untuk bayi 6 12 bulan Pemberian sirup besi pada bayi diatas 6 bulan Deteksi Dini Pemeriksaan kesehatan bayi setiap berkunjung ke Puskesmas untuk pemantauan tumbuh kembang Pemeriksaan kemampuan ibu untuk memberikan ASI Penimbangan dan pengukuran panjang bayi setiap bulan untuk menilai status gizi dengan Kartu Menuju Sehat (KMS). Pelaksana Bidan/ Perkesmas, kader kesehatan

Bidan

Bidan Bidan, Perkesmas

Bidan

Bidan

Bidan Bidan

Bidan

Bidan

Penentuan bayi yang terancam bahaya : i Dekat dengan penderita TBC ii Ibunya mengandung penyakit kelamin iii Ibunya mengalami komplikasi selama hamil dan / persalinan iv Bayi prematur dan bayi berat badan lahir rendah v Bayi dengan pertumbuhan tidak normal vi Bayi yang harus mendapat makanan tambahan vii Bayi dengan kelainan bawaan viii Bayi dengan gangguan jiwa pada ibu Deteksi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), bayi dengan penyakit infeksi (ISPA, pneumonia, diare, malaria, DBD, campak) kurang gizi, kurang vitamin A, anemia, keterlambatan tumbuh kembang, dan cacat mental. Tindakan dan pengobatan Pemeliharaan bayi segera sesudah lahir, baik persalinan di Puskesmas maupun diluar Puskesmas. Pemeliharaan bayi selama 30 hari pertama dalam kehidupan. Menangani dan merawat bayi yang mempunyai masalah kesehatan seperti demam, diare, batuk/kesulitan bernapas. Melakukan perawatan berkesinambungan terhadap bayi yang terancam bahaya. Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pemulihan pada bayi yang terancam bahaya. Pemulihan Menangani pemulihan terhadap terbebas dari ancaman bahaya bayi yang

Bidan

Bidan

Bidan, Dokter

Bidan

Dokter, Bidan

Bidan, Dokter

Perawat,

Bidan, Perawat

Dokter

II.7.7. Pelayanan Kesehatan dan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Kegiatan Peningkatan Kesehatan Uraian kegiatan Penyuluhan individual dan kelompok bagi ibu mengenai perawatan balita Pelaksana Bidan, Perawat, Petugas perbaikan gizi Bidan, Perawat

Pemberian makanan tambahan pada balita, gizi, higiene dan sanitasi Pertumbuhan dan perkembangan (fisik, mental, dan sosial) yang normal, serta pencegahan penyakit dan kecelakaan rumah tangga yang sering terjadi pada balita. Pelatihan stimulasi dini balita dan pengenalan tanda bahaya pada balita untuk penanggulangan pertama masalah kesehatan pada balita sebelum dibawa ke Puskesmas, seperti diare, demam, campak,batuk / sukar bernapas, sakit telinga, mal nutrisi, kecelakaan pada rumah tangga, dsb. Penyelenggaraan konselling bagi ibu mengenai perawatan balita, tumbuh kembang balita, cacat bawaan dan cacat didapat, penyimpangan tumbuh kembang, KB, dan lain-lain Perlindungan Khusus Memeriksa apakah anak sudah diberi imunisasi dasar, jika belum dapat dilaksanakan. Pemberian tablet vitamin A 100000 UI setiap 6 bulan. Pemberian sirup besi pada balita. Pemeriksaan kesehatan balita setiap berkunjung untuk pemantauan tumbuh kembang. Penimbangan dan pengukuran panjang balita setiap bulan untuk menilai status gizi dengan menggunakan Kartu Menuju Kesehatan. Penentuan balita yang terancam bahaya : i Gastroenteritis ii Asma iii Bronkitis berulang iv Cacingan v Anemia vi Hambatan mental vii Anak yang cengeng viii Anak yang kekurangan vitamin A ix Anak dengan KEP (Kurang Energi Protein) x Anak dengan cacat fisik xi Anak dengan hubungan orang tua buruk

Bidan, Dokter

Bidan

Bidan

Bidan Bidan

Deteksi Dini

Dokter

Bidan, Perawat

Dokter

Tindakan dan Pengobatan

Menangani dan merawat balita yang mempunyai masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Melakukan perawatan berkesinambungan terhadap balita yang terancam bahaya. Pemberian Makanan Tambahan, pemulihan pada balita yang dibawah garis merah (BGM).

Dokter

Dokter

Bidan

Pemulihan

Mengusahakan pemulihan balita yang terbebas dari ancaman bahaya.

Bidan, Dokter

Perawat,

Anda mungkin juga menyukai