Anda di halaman 1dari 14

PERAN BUDAYA DAERAH DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA

Disusun Oleh :

Nama Kelas Npm Mata Kuliah Dosen

: : : : :

Hendro Pratomo 1KA36 13111300 Ilmu Budaya Dasar Muhammad Burhan Amin

PROGRAM SARJANA ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA

Topik Makalah PERAN BUDAYA DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA

Kelas : 1KA36

Tanggal Penyerahan Makalah : 04 April 2012 Tanggal Upload Makalah : 05 April 2012

Pernyataan
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun
NPM 13111300 Nama Lengkap HENDRO PRATOMO Tanda Tangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan tekad yang kuat dan rasa tanggung jawab akhirnya makalah ini dapat disusun guna melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, penyusun berusaha untuk dapat mencapai hasil yang sebaik mungkin meski dalam penyusunan makalah ini menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan terbatasnya waktu. Terima kasih yang sebesar-besar nya kami sampaikan kepada Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi, karenanya kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Bekasi , 01 April 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Pernyataan..........................................................1 Kata Pengantar...............................................................2 Daftar Isi.............................................................3

Bab 1 Pendahuluan...........................................................4 1.Latar Belakang........................................................4 2.Tujuan..........................................................5 3.Sasaran.........................................................5

Bab 2 Permasalahan......................................................................5 1.Kekuatan..........................................................7 2.Kelemahan.......................................................8 3.Peluang............................8 4.Tantangan/Hambatan...............................................................9

Bab 3 Kesimpulan dan Rekomendasi.......................................................10 1.Kesimpulan................................................................10 2.Rekomendasi.........................................................11 3.Referensi....................................................................12

BAB. 1 PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan, dengan keberagaman kebudayaan di setiap daerah dan wilayah yang dimilik bangsa Indonesia. Adalah suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia yang dengan keberagaman kebudayaan itu masyarakatnya tetap bersatu tanpa memandang perbedaan antar budaya yakni bersatu sebagai bangsa Indonesia.

Dari masing-masing kebudayaan daerah yang dimiliki Bangsa Indonesia memiliki suatu karakteristik yang unik dan berbeda-beda antar daerahnya. Yakni ciri khas yang hanya dimiliki tiap daerah tersebut. Inilah yang membuat bangsa indonesia yang unik di mata dunia. Setiap kebudayaan itu memiliki peran yang sangat kuat akan ketahanan budaya nasional. Kita lihat dengan keseniannya, lalu tiap-tiap daerah memiliki rumah dan pakaian adat yang berbeda-beda, adat dan istiadatnya hal ini sangat menarik perhatian masyarakat luar bangsa Indonesia. Sehingga menjadi suatu daya tarik yang kuat bagi bangsa asing mau datang ke Negeri Indonesia ini. Begitu pula pada masa ini telah banyak sebagian orang dari bangsa asing mau mempelajari kebudayaan bangsa indonesia.

Namun sangat disayangkan di masa ini, bahkan generasi muda masyarakat kita sendiri sedikit yang mau mempelajari kebudayaannya sendiri. Mereka-mereka lebih tertarik akan kebudayaan asing yang dimata mereka dipandang lebih modern. Sehingga banyak dari kebudayaan kita ini mulai memudar akan kelestariannya. Padahal justru banyak dari pihakpihak asing sangat mengagumi akan kebudayaan kita. Terlebih sekarang ini ada dari phak asing yang kini telah mengakui dan mengklem kebudayaan asli kita sebagai kebudayaan dari mereka. Tentu hal ini tidak bisa kita biarkan. Perlu adanya peningkatan akan peran-peran kebudayaan tiap daerah dalam mempertahaan kan keutuhan dan ketahanan kebudayaan bangsa kita ini.

2.Tujuan Derasnya arus globalisasi, teknologi komunikasi dan informasi telah meningkatkan intensitas interaksi antarmasyarakat dan antarbudaya. Interaksi antarbudaya menuntut adanya ketahanan budaya sehingga intensitas interaksi mampu memperkuat nilai-nilai luhur sekaligus memperkaya khasanah budaya bangsa. Kombinasi sinergis antara kokohnya jati diri bangsa dan luasnya khasanah budaya bangsa berkontribusi dalam memperkuat toleransi dan harmoni sehingga keragaman budaya yang merupakan kondisi obyektif bangsa akan menjadi kekuatan dinamis yang bersinergi. Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain : 1. Memberikan sedikit pandangan kepada masyarakat dan generasi penerus tentang permasalahan yang terjadi di lingkungan bangsa Indonesia ini. 2. Menambah pengetahuan mengenai kebudayaan nasional. 3. Memberikan masukan tentang budaya daerah yang dapat memperkokoh ketahanan budaya nasional yang mulai tersisihkan dengan derasnya arus globalisasi, modernisasi dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 4. Mengajak masyarakat dan para pembaca khususnya generasi muda untuk selalu melestarikan kebudayaan nasional yang merupakan kekayaan dan aset negara yang sangat berharga.

3. Sasaran Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para generasi muda untuk selalu melestarikan kebudayaan nasional, yang merupakan kekayaan sekaligus merupakan ciri dari bangsa Indonesia sendiri. Serta untuk mengajak masyarakat untuk tetap mencegah pudarnya budaya nasional ini oleh kebudayaan-kebudayaan yang kerap menimbulkan masalah-masalah sosial. Agar kebudayaan nasional dimasa mendatang akan tetap lestari.

BAB.2 PERMASALAHAN
Sebagaimana kita tahu dengan arus modernisasi di era globalisasi, masuknya budaya instant dari iuar sangat mempengaruhi sikap mental anak bangsa yang begitu mudah melunturkan nilai-nilai agung budaya daerah dan nasional. Jika kita, khususnya pemuda tidak memiliki semangat kepedulian menjaga identitas bangsa melalui kebudayaan, maka kita hanya menjadi bangsa konsumen, bahkan dibidang budaya.

Sudah saatnya kita sepakati sikap bersama dalam satu tujuan untuk menjaga dan melestarikan budaya daerah sehingga menjadi kebanggaan identitas bangsa kita. Pemuda tidak hanya beroientasi pada kegiatan sosial politik saja, tapi harus mulai peduli pada pengayaan maupun pelestarian budaya.

Memang harus diakui bahwa ancamanan globalisasi tak bisa dihindari. Ketahanan budaya ini tentu harus selalu kita artikan secara dinamis, di mana unsur-unsur kebudayaan dari luar ikut memperkokoh unsur-unsur kebudayaan lokal. Untuk itu, perlu kita kemukakan bahwa proses globalisasi, yang dikatakan dapat mempertajam clash of civilizations, dan meminjam istilah Samuel Huntington juga dapat mengakibatkan perusakan berat terhadap peradaban, kemasyarakatan dan kesadaran etnis (exacerbation of civilizational, societal and ethnic self-consciousness), tidak perlu mengakibatkan pelumpuhan yang memarginalisasi eksistensi bangsa ini, selama kita memiliki ketahanan budaya yang tangguh. Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkokoh ketahanan budaya nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

1. Strenght ( Kekuatan )
6

Kekuatan seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa. Pengetahuan dan kepemilikan seni dan budaya mencerminkan sikap kita dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa. Ini dapat kita lihat saat menyaksikan suatu pergelaran seni, pertemuan seni dan budaya tradisi dan modern masing-masing mampu memberikan kekuatan tersendiri

Karakter nasional menyangkut tentang faktor manusia (masyarakat) dan aspek kualitas yaitu sifat moral serta intelektualisme yang fundamental yang merupakan ciri-ciri khas suatu bangsa. Dari situ, kita secara awam mengatakan sebagai watak, karakter atau sifat suatu bangsa. Maka dari itu dikenal ada bangsa yang dinilai keras seperti negara-negara Islam dan negara lemah seperti negara-negara di Asia. Berbagai suku bangsa yang ada dalam suatu negara dengan berbagai karakter budaya yang telah dibentuk oleh zaman dan kondisi dapat memberikan suatu bentuk karakter nasional tersendiri terhadap suatu negara dan akan menjadi potensi dan kekuatan suatu negara. Bangsa Indonesia yang memiliki kerajaan yang megah dan berjaya pada masa Sriwijaya dan Majapahit mestinya saat ini dapat menjadi negara dan bangsa yang kuat dan gagah perkasa.

Potensi budaya lokal dapat menjadi kekuatan pengembangan desa wisata di beberapa daerah Indonesia. potensi tersebut perlu dipadukan dengan potensi lainnya guna menarik minat wisatawan mengunjungi desa wisata. sejumlah desa wisata di daerah memiliki potensi budaya dan adat istiadat lokal yang masih hidup dan dilestarikan masyarakat setempat. dengan jumlah desa wisata yang cukup banyak di derah, pemerintah daerah harus mampu mengangkat desa wisata menjadi aset wisata yang layak jual. Potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap kabupaten mendapat perioritas utama untuk dijadikan objek andalan untuk mendapatkan sumber devisa daerahnya.

Kehadiran budaya populer tidaklah salah, namun yang perlu dicermati adalah mengapa kita perlu untuk tidak meninggalkan budaya lama ketika kita memilih untuk menganut sebuah budaya popular.
7

2. Kelemahan (Weakness) Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya daerah dewasa ini masih belum maksimal. Cenderung lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman

Kurangnya pembelajaran terhadap budaya, para pelaku budaya kesulitan untuk untuk melakukan transfer pengetahuan mengenai budaya kepada generasi selanjutnya, minat untuk mempelajari budaya kalah pamor dengan mempelajari teknologi.

Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah paham tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya nasional.

Ketiadaan inventarisasi kebudayaan seluruh wilayah di Indonesia dan ketegasan pemerintah. Pemerintah telah menghimbau kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan pengecekan dan mengiventarisasikan hasil, bentuk, dan karya seni budaya di daerahnya masing-masing dan melaporkannya kepada jajaran terkait. Meskipun demikian sampai saat ini (per KOMPAS, 31 Agustus 2009) baru tercatat tiga propinsi ( Bali, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan Nusa Tenggara Barat ) yang memasukan daftar khasanah seni dan budayanya dari tiga puluh tiga propinsi yang ada di Indonesia. Ketiadaan reward dan punishment dan ketegasan pemerintah memperlambat proses inventarisasi kebudayaan.

3 Peluang (Opportunity)

Perkembangan dunia IPTEK memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan segala aktifitasnya, termasuk memberikan kontribusi penting bagi perkembangan budaya. Mempermudah proses pengenalan, promosi, pembelajaran budaya daerah.

Budaya daerah Indonesia telah mencuti perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.

Interaksi kebudayaan yang terjadi di Daerah baik yang dibawa oleh orang Barat dengan kebudayaannya dan kebudayaan pribumi lebih menunjukkan sifat fleksibel dan adaptatif, senantiasa mampu menerima dan mengolah unsure-unsur Barat(asing) didalam rangka memperkaya kebudayaannya sendiri tanpa harus melenyapkan kepribadian sendiri.

4. Tantangan/Hambatan (Threats)

Perkembangan industri budaya (ekonomi kreatif) dewasa ini, sektor kebudayaan menjadi komoditi dalam dunia industri. Terkait dengan hal ini selain melestarikan kebudayaan Indonesia secara dinamis, juga membutuhkan seniman-seniman yang kreatif dan inovatif. Tetapi kreatifitas itu sendiri perlu rambu-rambu untuk melindungi karya-karya seni proses kreatif tersebut. Dalam kesertaan kita dalam sistem global tersebut maka perlu meratifikasi berbagai perangkat perundang-undangan yang sifatnya melindungi karya-karya kreatif tersebut.

Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya daerahnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola pikir serta pola hidup masyarakat juga ikut berubah.

Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya daerah.

Tantangan Sistem Global Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, mau tidak mau kita harus dihadapkan dengan system global. Dalam hal ini, sebagai bangsa yang mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa, seharusnya kita juga mempersiapkan diri bersaing dalam membina persahabatan antar bangsa, khususnya dalam bidang kebudayaan.
9

BAB.3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1 Kesimpulan keberadaan seni budaya tradisi yang selama ini ter-. jaga akan semakin lestari dan berkembang manakala komunitas yang menjaganya tetap eksis. Karena tanpa didukung oleh ko-munitas-komunitas seni budaya yang mumpuni, keberadaan seni budaya tersebut lambat laun akan hilang dengan sendirinya. mereka memiliki potensi, bukan hanya potensi seni dan budaya yang masing-masing mereka bawa dari daerah, tetapi juga potensi kebersamaan dan kekompakan. karena tumbuhnya kebersamaan di antara sesama anggota komunitas, tidak hanya mampu menciptakan rasa toleransi, juga merasakan sependeritaan dan sepenanggungan sebagai sesama orang daerah. Lebih dari itu, juga akan mampu menciptakan suatu karya. Saat ini, tidak jarang bangsa.yang minim kreativitas dengan kekuatan tertentu bisa mengklaim produk seni budaya tertentu, apalagi bila itu didukung dengan ketentuan internasional. Disadari sepenuhnya bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat majemuk sekali. Kekayaan kebudayaan ini terkait dengan masalah kesuku bangsaan dan kebudayaan-kebudayaan yang tumbuh akibat akulturasi dan berbagai proses hubungan dinamis manusia dan lingkungannya, sehingga kekayaan kebudayaan Indonesia menjadi sangat majemuk. Kekayaan kebudayaan ini sendiri perlu dilestarikan dalam arti yang dinamis, sesuai dengan perkembangan manusianya dan kebudayaan itu sendiri. Untuk melestarikan dinamis ini, hingga saat ini kita belum memiliki peta kebudayaan Indonesia dan Data kebudayaan Indonesia yang reliable. Untuk melestarikan, dalam arti melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan kebudayaan tersebut, kita harus mempunyai data yang lengkap dan akurat. Sejauh mana data yang kita miliki tentang kekayaan kebudayaan kita? Ini merupakan pertanyaan yang sangat penting dan susah untuk dijawab, stidaknya sampai saat ini.

10

Kebanggan sebagai bangsa tak lepas dari kekuatan pemikiran. Jika tidak pernah ada rangsangan dan gairah menyala-nyala atas tradisi berpikir kebudayaan, kita tidak akan pernah menemukan letak kebanggaan itu dan tanpa sadar melarutkan diri ke tengah pusaran negativitas globalisasi, menjadi bangsa inlander kembali. Maka untuk berakar secara kuat pada budaya sendiri, pemerintah perlu membuat inventarisasi seluruh seni dan budaya secara serius yang kemudian diteruskan pada lembaga atau instansi terkait, merampingkan dan memudahkan proses birokrasi untuk memperoleh hak patent atas karya seni yang dihasilkan dengan kemampuan sendiri sehingga kita tidak perlu ragu melainkan secara tegas, dan berani menuntut kembali milik kita yang diklaim secara sepihak oleh pihak asing. (elektronik, cetak) serta media dunia maya (internet) sangat mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Jika kebudayaan asing yang bersifat negatif memasuki sendisendi kehidupan bangsa, terutama para generasi muda tanpa diimbangi upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dikhawatirkan Bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri sebagai bangsa. Melakukan berbagai kegiatan upacara adat yang di setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri, merupakan salah satu upaya untuk lebih mencintai budaya sendiri. Dengan menonjolkan kegiatan-kegiatan adat/tradisi/budaya yang beraneka ragam di nusantara, diharapkan menjadi modal utama untuk mempertahankan identitas bangsa dari rongrongan budaya barat yang belum tentu cocok dengan kebudayaan di Indonesia. Budaya Daerah harus terus kita lestarikan dan kita pertahankan. Dengan nguri-uri (melestarikan) budaya leluhur pada peringatan hari jadi, diharapkan dapat menjadi landasan untuk lebih mencintai budaya sendiri, di era Bangsa Indonesia semakin maju

2 Rekomendasi. Pengalaman nyata dari para pelaku seni dan budaya serta organisasi yang bergerak dalam wilayah seni dan budaya di Daerah menunjukkan bahwa sangat dibutuhkan pola-pola pengembangan kualitas dan kapasitas teknis demi menjaga keberlangsungan partisipasi aktif dalam mengkreasikan keragaman seni dan budaya praktis. Keprihatinan tetap ada untuk mengefektifkan apa yang telah mendapat dukungan pemerintah, terutama sekali dalam konteks perubahan struktur sebuah organisasi seni
11

dan budaya yang bersifat dinamis dalam konteks yang disesuaikan dengan kebutuhan local namun berwawasan global dan pencitraan baru dari pengalaman selama ini yang menunjukkan perbedaan antara pendapat masyarakat dengan pemerintah mengenai khasanah seni dan budaya daerah Untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia pengelola budaya, salah satu hal yang dilakukan adalah dengan jalur pendidikan bagi pemangku kepentingan, baik bagi pihak pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dengan budaya itu sendiri. Pendidikan ini tidak hanya berdampak bagi peningkatan kompetensi sumber daya manusianya, tetapi juga membangun kreatifitas yang berdampak pada pengembangan sumber daya budaya itu sendiri, sehingga mampu mewujudkan jati diri dan bersaing dalam system global. Selain peningkatan kapasitas dan kemampuan mengelola kebudayaan, pendidikan seni juga harus situmbuh kembangkan di sektor-sektor formal melalui pendidikan budaya, baik pelajaran tentang budaya itu sendiri serta penanaman nilai-nilai seni itu melalui jalur pendidikan formal. Penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan akan lebih efektif ditanamkan lewat jalur pendidikan. Oleh sebab itu, ke depan sektor pendidikan akan menjadi primadona untuk melakukan berbagai peningkatan (kompetensi, pengetahuan, apresiasi, dll) masyarakat terhadap kekayaan budaya Indonesia. Beberapa hal yang akan dilakukan sinergi dengan instansi terkait, yaitu dengan bidang pendidikan adalah dalam pelaksanaan:

o o o o o o

Optimalisasi Pendidikan Kebudayaan di sekolah-sekolah Bersinergi merancang kurikulum untuk mewujudkan Paradigma Pendidikan Seni Menggali Pola Alternatif Pendidikan Seni Berbasis Tradisi Indonesia; Peningkatan Apresiasi Terhadap Sejarah Seni di Tanah Air; Mengembangkan tradisi kritik dan riset Seni; Perluasan Pendidikan Formal Seni untuk Kawasan Timur Indonesia.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan kebudayaan masyarakat selain masyarakatnya itu sendiri adalah :

12

o o o o o o o

perlunya dukungan media massa (cetak dan elektronik) Peningkatan peran media massa Peningkatan komodifikasi dan substansi seni dalam berbagai bidang Membuka akses seluas-luasnya berekspresi dan mengeksplorasi seni Mengembangkan penguatan kebudayaan tradisional Pengembangan Industri Seni (Budaya) di masyarakat terkait ekonomi gelombang Memberikan Anugerah Seni (pelaku seni dan pemerhati seni).

REFERENSI

http://xeanexiero.blogspot.com/2010/06/kesenian-indonesia-dan-tantangan-ke.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://staff.undip.ac.id/sastra/agusmaladi/2009/07/21/ketahanan-budaya-kesenian-danglobalisasi/

13

Anda mungkin juga menyukai