Anda di halaman 1dari 36

Sistem Pernapasan (respirasi)

Dr. H. Alfarobi, M.Kes

Organ pernapasan
-Mulut dan hidung -Faring -Laring -Trakhea -Bronkhus -Paru-paru

Percabangan Bronkhus
A. Zona konduksi: 1. Bronkhus 2. Bronkhiolus 3. Bronkhus terminal B. Zona Respirasi: 1. Bronkhiolus respirasi 2. Duktus alveolar 3. Sakus alveolar

Lobus dan Lobulus paru-paru

Saluran napas dibagi dua:


Saluran napas atas: (The upper respiratory tract)
Terdiri dari organ pernapasan yang berada diluar rongga dada:
Hidung Rongga hidung Faring Laring

Saluran napas bawah: (the lower respiratory tract)


Terdiri dari organ dalam rongga dada:
Trakhea bagian bawah bronkhus Paru-paru (alveoli)

Selain diatas yang termasuk juga dalam sistem pernapasan adalah:


Membran pleura parup-paru Diaphragma Otot dinding dada (otot intercosta)

Hidung dan sinus paranasal


Muara keluar masuknya udara ke dalam paruparu Organ yang terbuat dari tulang dan tulang rawan yang dibungkus kulit Bagian dalamnya terdapat rambut hidung yang berfungsi mencegah masuknya debu Sinus paranasal:
Sinus maksila Sinus ethmoidale Sinus frontalis Sinus sphenoidalis

Rongga hidung kiri dan kanan dipisahkan oleh septum yang dibentuk oleh tulang ethmoid dan vomer Mukosa dalam rongga hidung dilapisi okeh epithelium bersilia dengan sel goblet yang menghasilkan mukus

Terdapat 3 concha pada masing-masing rongga hidung yang berfungsi memperluas permukaan mukosa hidung Bagian atas rongga hidung terdapat reseptor penciuman yang mendeteksi bahan kimia yang menguap yang terhisap hidung Reseptor bersambung dengan N I (olfactorius) melewati tulang ethmoid langsung ke otak

Fungsi hidung
Menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk ke hidung Mukus hidung menangkap bakteri dan partikel Bulu hidung mendorong mukus ke faring Saraf pada hidung (olfactorius) mendeteksi bau

Fungsi sinus paranasal


Meringankan berat tengkorak kepala Membantu resonansi suara

Hidung, sinus paranasal, faring dan laring

Faring
Terletak dibealakng hidung dan mulut dan didepan vertebra servikal Merupakan saluran berotot Terdiri dari:
Nasofaring, dibelakang hidung Orofaring, dibelakang mulut Laringofaring, dibelakang laring

Fungsi:
Saluran masuk udara dan makanan (orofaring dan laringofaring) Kelenjar limfa (palatine tonsils, adenoi dan tonsil lingual) menghancurkan bakteri yang masuk ke mukosa faring Epiglotis mencegah saliva dan makanan masuk ke laring

Laring
Merupakan saluran yang dibentuk oleh 9 tulang kartilago yang dihubungkan dengan ligamentum Mukosa laring berupa epitel silia kecuali pada pita suara (stratified squamous epithelium). Terdapat struktur pita suara di kiri kanan epiglotis Fungsi:
Saluran udara Kotak suara (vocal cord) Mukosa dan silia laring menangkap debu dan mikroorganisme dan mendorongnya keatas

laring

Pita suara

Trakhea
Tabung panjang lebih kurang 13 cm diameter 2,5 cm Dinding fibroelastis dalam tulang rawan hyalin berbentuk U Mukosa trakhea adalah epitel silia dengan sel goblet Depan: Sternum, timus, v. Brachiocephalica kiri, pangkal a. Brachiocephalica dan a. Carotis communis kiri, arcus aorta Belakang: esofagus, n. Recurrens laryngeus kiri Kanan: v. Azygos, n. Vagus kanan, dan pleura Kiri: arcus aorta, a. Carotis communis kiri, a. Subclavia kiri, n.vagus, n. Phrenicus kiri dan pleura

Bronkhus
Merupakan saluran dari trakhea sampai alveolus paru Bertingkat-tingkat dari saluran yang besar sampai kecil (bronchila tree) Dinding dibentuk oleh kartilago berbentukc dengan epitel silia kecuali pada bronkhiolus Fungsi:
Saluran udara

Bronkhus principalis
Dua buah:
Kanan:
besar, pendek, 2,5 cm, lebih vertikal Sebelum masuk hillus menpercabangkan bronkhus lobaris superior Masuk ke hillus membelah menjadi bronkhus lobaris medius dan inferior

Kiri: panjang, 5 cm, sempit, lebih horisontal Masuk ke hillus bercabang menjadi bronkhus lobaris superior dan inferior

Paru-paru
Dua buah kiri kanan dipisahkan oleh medistinum Berbentuk konus dilindungi oleh pleura visceralis Atas merupakan apex tumpul yang masuk ke leher sekitar 2,5 cm diatas clavicula Pertengahan terdapat hilus, suatu lekukan dimana bronkhus, pembuluh darah dan saraf masuk ke paru-paru membentuk radix pulmonis Paru kiri terdapat incisura cardiaca

Paru-paru kanan:
Sedikit lebih besar, dibagi oleh fissura obliqua dan fissura horizontalis menjadi 3 lobus:
Lobus superior Lobus medius Lobus inferior

Paru-paru kiri
Dibagi oleh fissura obliqua menjadi 2 lobus: Lobus superior Lobus inferior

Paru-paru memiliki tiga fungsi utama yaitu:


pertukaran gas, pertahanan tubuh dan metabolisme tubuh.

PLEURA
Selubung di dalam rongga torak, terdiri dari 2 lapisan:
Lapisan parietal, membatasi dinding torak bagian dalam, meliputi permukaan torakal diaphragma dan permukaan lateral mediastinum, meluas sampaike pangkal leher untuk membatasi permukaan bawah membrana suprasternalis pada apertura thoracis superior Lapisan visceral, meliputi seluruh permukaan paruparu dan meluas msuk ek dalam fisura interlobaris

Cavitas pleuralis, ruang sempit antara kedua pleura yang berisi cairan

Pleura parietalis berdasarkan letak dan bagian yang diliputinya dibagi menjadi:
Pleura cervicalis Pleura costalis Pleura diphragmatica

Persarafan:
N. Intercostalis N. Phrenicus

Pleura

DIAPHRAGMA
Merupakan suatu musculotendinous yang menutupi inferior thoracic aperture Berbentuk seperti kubah yang melengkung keatas dimana bagian pinggir posterior lebih rendah dbandingkan bagian pinggir anterior Bagian kanan kubah lebih tinggi dari bagian kiri kubah sampai mencapai costae V. Saat kontraksi bagian tinggi kubah menurun sehingga volume torak bertambah

Alveolus
Merupakan unit fungsional paru-paru Berbentuk seperti kantung udara Dinding aveoli tersusun oleh simple squamous epithelium Dibagian dalam dilapisi oleh jaringan cairan yang berperan dalam difusi udara ke dalam sel Antara kelompok-kelompok alveoli terdapat jaringan ikat elastis Dan setiap alveoli dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler Dalam alveoli terdapat makrofag yang akan menghancurkan benda asing yang masuk kedalam serta cairan surfaktan yang mencegah kolapsnya alveoli (alveoli dapat mengembang)

Bernapas
Memasukkan udara ke dalam tubuh Dibagi 2:
Respirasi eksternal:
Memasukkan udara (oksigen) dari luar tubuh ke dalam pembuluh darah di paru-paru

Respirasi internal:
Memasukkan udara (oksigen) ke dalam sel

Respirasi eksternal
Terdiri dari dua proses:
Inspirasi:
Memasukkan udara dari luar ke dalam paru-paru Merupakan proses aktif

Ekspirasi:
Mengeluarkan udara dari paru-paru keluar tubuh Merupakan proses pasif

Pengaruh otot saat bernapas


Otot pernapasan berperan dalam mengembang dan mengempiskan paru-paru dengan cara:
Gerakan naik turun otot diafragma menyebabkan rongga dada memanjang dan memendek (pernapasan perut) Elevasi dan depresi iga akibat kontraksi otot interkostalis mengakibatkan peningkatan dan penurunan diameter anterior dan psoterior rongga dada (pernapasan dada)

Pernapasan perut
Terbanyak dilakukan Yang berperan terutama diafragma Inspirasi:
Diafragma berkontraksi menarik permukaan bawah paru-paru ke bawah

Ekspirasi:
Diafragma relaksasi, akibat elastic recoil of the lungs, dinding dada dan struktur abdomen menekan paru-paru dan mendorong udara keluar Pada pernapasan yang berat, ekspirasi paka dilakukan dengan konraksi otot dinding perut dan mengakibatkan peningkatantekanan abdomen yang mendorong sisi abdomen keatas dan mendorong diafragma sehingga menekan paru-paru

Pernapasan dada
Terutama akibat pergerakan iga oleh otot interkostal Inspirasi:
Otot interkostal eksterna berkontraksi mengakibatkan naiknya iga dan sternum sehingga diameter anteropsterior rongga dada memanjang Otot sternocleidomastoid,mengangkat sternum Otot serratus dan scalenius mengangkat iga Otot-otot ini disebut otot inspirasi

Pernapasan dada
Ekspirasi
relaksasi otot eksternal interkostal Dibantu juga oaleh kontraksi dari otot:
Rektus abdominalis Interkostal interna Disebut otot ekspiras

Kontraksi diafragma dan otot interkostalis

Ventilasi paru
Udara masuk ke dalam paru-paru karena adanya perbedaan tekanan udara di atmosfer dengan di dalam alveoli yang diakibatkan oleh kontraksi dan relaksasi otot-otot pernapasan. Frekeunsi pernapasan normal 12 16 kali dengan 500 ml udara sekali bernapas yang menghasilkan ventilasi paru 6 8 L/menit (minute ventilation).

Volume Paru
Volume udara yang masuk dan keluar dari paruparu saat bernapas dibedakan menjadi :
Tidal volume adalah volume udara inspirasi atau eskspirasi pada saat bernapas normal. Inspiratory reserve volume adalah volume maksimal udara yang dapat dihisap diluar tidal volume bila seseorang bernapas dengan sekuat tenaga, Expiratory reserve volume yaitu volume maksimal udara yang dapat dikeluarkan dengan sekuat tenaga setelah akhir dari ekspirasi normal Residual volume (RV) adalah volume udara sisa di dalam paru-paru setelah ekspirasi sekuat tenaga,

Kapasitas Paru
Kapasitas paru adalah kombinasi dari dua atau lebih volume paru. Kapasitas paru dijelaskan sebagai berikut (Guyton & Hall, 2006):
Inspiratory capacity adalah jumlah dari tidal volume dengan inspiratory reserve volume. Jumlahnya 3500 ml. Functional residual capacity (FRC) adalah jumlah expiratory reserve volume ditambah residual volume. Merupakan jumlah udara yang menetap di dalam paru-paru saat akhir ekspirasi normal, sekitar 2300 ml. Vital capacity adalah jumlah dari inspiratory reserve volume dan tidal volume serta expiratory reserve volume. Merupakan jumlah maksimal udara yang dapat dimasukan dan dikeluarkan dari paru-paru sewaktu sekali bernapas (sekitar 4600 ml) (Mader, 2004). Total lung capacity adalah volume maksimal paru-paru yang dapat dikembangkan dengan segala daya. Merupakan jumlah dari vital capacity dan residual volume (sekitar 5800 ml).

Anda mungkin juga menyukai