PRAKTIKUM
FISIKA EKSPERIMEN I
Disusun oleh:
Nama NIM Tim Hari/Tanggal praktikum Asisten : Riyanto : H1C004006 : Eva NS : Rabu, 15 Nopember 2006 : Zaroh Irayani S.Si, M.Si
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PROGRAM SARJANA MIPA PURWOKERTO 2006
PERCOBAAN FRANCK-HERTZ Oleh : Riyanto Abstrak Telah dilakukan eksperimen Franck-Hertz dilaboratorium Fisika Eksperimen Jurusan Fisika MIPA UNSOED. Eksperimen ini akan membuktikan mengenai kehadiran dari eksitasi atom. Percobaan ini bertujuan untuk memahami peristiwa penyerahan energi yang tidak kontinu dari elektron-elektron bebas kepada atom Hg (raksa). Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebuah kurva Franck-Hertz dimana dari kurva tersebut diperoleh besarnya energi eksitasi atom Hg sebesar 5.6 eV. Kata kunci : Kurva Franck-Hertz, eksitasi atom. Abstract The experiment of Franck-Hertz have been done in experiment laboratory in Physics Mathematics and Natural Science, UNSOED. This experiment will proving atom excitation. This attempt aim to comprehend transfer uncontinue energy from free electron to atom of Hg (mercury). The result is a curve FranckHertz where from the curve obtained the level of excitation energy of atom Hg equal to 5.6 eV. Key word: Franck-Hertz Curve, atom excitation
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada tahun 1914 James Franck dan Gustav Hertz melakukan eksperimen untuk menguji secara langsung hipotesis Bohr yang menyebutkan bahwa energi atom itu terkuantisasi. Atom gas bertumbukan dengan elektron-elektron dan memperoleh energi dari tumbukan hanya jika energi elektron melampaui ambang tertentu. Eksperimen ini menunjukkan secara langsung bahwa tingkat energi atomik memang ada dan tingkat-tingkat ini sama dengan tingkat-tingkat yang terdapat pada spektrum garis. I.2. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah dapat memahami kurva Franck-Hertz dan peristiwa penyerahan energi yang tidak kontinu dari elektron-elektron bebas kepada atom mercury (raksa). I.3. Dasar Teori Dalam suatu tabung elektron-elektron akan meninggalkan katoda karena dipanasi dengan sebuah filamen pemanas, semua elektron kemudian dipercepat menuju sebuah kisi oleh beda potensial yang diatur. Apabila energi elektron lebih besar dari pada V 0 , yaitu tegangan perlambat kecil antara kisi dan pelat katoda, maka elektron dengan energi V eV dapat menembusi kisi dan jatuh pada pelat anoda. Arus elektron yang mencapai pelat anoda tersebut dapat diukur dengan menggunakan Ammeter. Semakin banyak elektron yang mencapai anoda, maka arus listriknya akan lebih besar. Atom-atom dalam tabung saling bertumbukan akan tetapi tidak ada energi yang dilepaskan dalam tumbukan ini. Jadi tumbukannya secara elastis sempurna. Jika energi kinetik kekal dalam tumbukan antara elektron dan sebuah atom uap itu, elektronnya hanya terpental dalam arah
yang berbeda dengan arah datangnya. Karena atom itu jauh lebih massif dari elektron, atom hampir tidak kehilangan energi dalam proses itu. Setelah suatu energi kritis tercapai, ternyata arus keping menurun secara tiba-tiba. Tafsiran dari efek ini ialah bahwa elektron yang bertumbukan dengan atom memberikan sebagian atau seluruh energi kinetiknya untuk mengeksitasi atom ke tingkat energi di atas tingkat dasar. Tumbukan semacam ini disebut tak elastik. Energi kritis elektron bersesuaian dengan energi yang diperlukan untuk menaikkan atom ke tingkat eksitasi terendah.
Untuk menghasilkan terjadinya pelepasan energi, maka atom mengalami transisi ke suatu keadaan eksitasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara tabung elektron diisi dengan gas hidrogen, sehingga terjadi eksitasi ketingkat dasar pada 10,2 eV, jadi apabila energi sama atau lebih sedikit dari 10,2 eV, elektron akan mengalami tumbukan. Elektron-elektron ini tidak mampu menuju ke anoda karena harus melewati kisi dan energinya tidak cukup untuk mengatasi tegangan perlambat, akibatnya arus elektrik akan turun. Apabila tegangan V dinaikkan lagi maka arus listriknya juga akan naik lagi.
Tabung Franck dan Hertz dipanasi dalam oven. Dengan demikian terjadi lingkungan uap air raksa didalam tabung, dimana air raksa tersebut mempunyai nomor atom 80; massa atom 200,59; titik didih 1440 C; titik leleh 838 C; dan massa jenis 155 g/ml. Pesawat Franck Hertz yang digunakan pada percobaan ini seperti gambar 2. Konfigurasi elektron dari atom Hg adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10. Eksitasi atom adalah perpindahan elektron dari tingkat dasar ke tingkat yang lebih tinggi. Pada atom Hg eksitasi pertama terjadi pada elektron terluar yaitu dari tingkat dasar 1S0 ke tingkat 3P1 dengan menyerap energi sebesar 4,88 eV (Arthur Beisser,1990). G1 Uf G2
- + U1
U2
+ U3
BAB II. METODE 2.1. Waktu dan Tempat Percobaan Franck-Hertz ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Nopember 2006. Percobaan dimulai dari pukul 09.00-11.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisika Eksperimen 1, Jurusan Fisika, P.Sa. MIPA UNSOED, Purwokerto. 2.2. Alat dan Bahan 1. 1 tabung 2. 1 rangka sambung untuk tabung 3. 1 tabung oven listrik 4. 1 travo 250 V 5. 2 kabel percobaan khusus 6. sensor suhu NiCr-Ni 7. multimeter 2.3. Cara Kerja 1. Menyusun peralatan. 2. Memasukan terlebih dahulu tabung Franck-Hertz pada kerangkanya. 3. Memanaskan tabung oven sampai 180 C dan menyalakan sumber daya stabil. 4. Memasukan tabung Franck-Hertz pada kerangka dan memasukannya ke tabung oven. 5. Mengatur U1 sebesar 1 V dan U3 sebesar 3 V dengan suhu 180C. 6. Melakukan percobaan dengan variasi harga U2 dan mengamati serta mencatat besarnya arus I. 7. Mengulang langkah 5 dan 6 untuk harga U1 sama dengan 1 V serta U3 sama dengan 3.25 V.
Menyusun peralatan Memasukan dahulu tabung Franc-Hertz pada kerangkanya Memanaskan tabung oven sampai 180 C dan menyalakan sumber daya stabil.
Melakukan percobaan dengan variasi harga U2 dari 0 sampai 30 V dengan interval 0.2 V serta mencatat besarnya arus I.
Belum
BAB III. HASIL 3.1 Grafik hubungan antara tegangan pemercepat U 2 dengan arus anoda dengan U1 = (1 0.01) V, U 3 = (3 0.01) V dan T = (184 1) C.
Kurva Franck-Hertz
9 8.8 8.6 8.4 8.2 8 7.8 7.6 7.4 7.2 7 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Tegangan pemercepat (Volt)
Gambar 3. Kurva Franck-Hertz atom Hg dengan U1 =1 volt dan U 3 =3 volt. 3.2 Grafik hubungan antara tegangan pemercepat U 2 dengan arus anoda dengan U1 = (1 0.01) V, U 3 = (3.25 0.01) V dan T = (184 1) C. Kurva Franck-Hertz
10.5 10 9.5 9 8.5 8 7.5 7 6.5 6 5.5 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Tegangan pemercepat (Volt)
Dalam praktikum Percobaan Franc-Hertz, Praktikan memperoleh hasil seperti pada gambar 3 dan 4, yaitu grafik hubungan antara potensial pemercepat U2 dengan arus keping I. Dari eksperimen tegangan pemercepat U2 dimulai dari 0 volt sampai dengan 30 volt. Ketika tegangan pemercepat semakin besar maka arus I akan naik, dan setelah tegangan pemercepat mencapai 5,6 volt maka arus akan turun, selanjutnya arus akan naik lagi dan bila tegangan pemercepat mencapai kelipatan 5,6 volt arus akan kembali turun. Hal ini dikarenakan ketika potensial pemercepat U2 bertambah naik maka akan semakin banyak elektron-elektron bebas dari katoda yang sampai ke anoda sehingga arus yang terdeteksi oleh ampermeter akan naik, selama elektron bergerak dari katoda ke anoda elektron akan menumbuk atom Hg, namun selama energi elektron lebih kecil dari energi untuk mengeksitasi atom Hg tumbukan yang terjadi adalah tumbukan lenting sempurna (elastic collisions) sehingga tidak ada energi yang dilepaskan. Kemudian ketika energi elektron telah mencapai energi eksitasi atom Hg, tumbukan yang terjadi adalah tumbukan tak lenting (inelastic collisions) sehingga energinya akan diserap oleh atom Hg sebesar energi eksitasinya sehingga energi elektron akan berkurang. Karena energinya berkurang elektron tidak dapat sampai pada keping anoda sehingga arus akan turun. Ketika tegangan U2 dinaikkan terus energi elektron akan naik kembali. Namun setelah energi elektron kembali mencapai energi eksitasi atom, terjadi tumbukan tak lenting ditafsirkan timbul dan eksitasi tingkat energi yang sama pada atom lain. Energi yang dimiliki oleh elektron saat berada pada potensial V ialah sebesar E = eV. Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh dua hasil terbaik yang dituliskan dalam perhitungan yaitu untuk U1 = (1 0,01) V dan U3 = (3 0,01) V; untuk U1 = (1 0,01) V dan U3 = (3.25 0,01) V dari grafik diperoleh untuk masing-masing UHg adalah sekitar 5,6 eV. Dari praktikum didapatkan bahwa hampir semua atom Hg mengambil energi dari elektron sebesar 5,6 eV. Energi yang diambil ini menjadi energi dalam atom Hg yaitu energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron pada tingkat dasar ke tingkat eksitasi. Sedangkan dari referensi energi dalamnya sebesar 4,9 dan penyerapan energipun terjadi, akhirnya penurunan arus terjadi lagi yang
eV(Arthur Beiser, 1990). Bila energi elektron kurang dari 5,6 eV tumbukan bersifat elastik dan energi dalam Hg tak berubah. Bila energi elektron lebih besar dari 5,6 eV, sebagian energi elektron diambil menjadi energi dalam, sisanya tetap sebagai energi kinetik elektron. Peristiwa ini sering disebut transfer energi resonan.
BAB V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam percobaan Franc-Hertz, dapat disimpulkan bahwa: 1. Percobaan Franck-Hertz kali ini telah memberikan bukti kepada kita mengenai eksitasi atom Hg yaitu perpindahan elektron dari tingkat dasar ketingkat yang lebih tinggi melalui penyerapan energi yang berasal dari elektron bebas. 2. Berdasarkan kurva Franck-Hertz dapat diketahui bahwa penyerahan energi dari elektron bebas kepada atom Hg terjadi secara tidak kontinu. Penyerapan energi terjadi ketika energi kinetik elektron bebas telah mencapai energi eksitasi atim Hg. Dari kurva tersebut diperoleh energi eksitasi Hg (EHg) sebesar 5,6 eV.
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA Beisser,Arthur. 1990. Konsep Fisika Modern. Erlangga: Jakarta. Krane,Kenneth.1992. Fisika Modern. UI: Jakarta. Oxtoby. 2003. Prinsip Prinsip Kimia Modern. Erlangga: Jakarta Wiyatno,Yusman. 2003. Fisika Modern. Pustaka Pelajar: Jogjakarta.