1 Perkersan Jalan
1 Perkersan Jalan
Jalan
By Leo Sentosa
Bangunan Jalan
Lokasi pekerjaan tersebar sepanjang jalan Pekerjaan utama :
Pekerjaan tanah Pekerjaan struktur perkerasan jalan
Perkerasan lentur Perkerasan kaku
JENIS PERKERASAN
LAPISAN PONDASI ATAS (SUBBASE) LAPISAN PONDASI BAWAH (SUBBASE) LAPISAN TANAH DASAR
LAPISAN PONDASI(BASE)
Perkerasan Lentur
Kriteria Perkerasan Lentur
Persyaratan Struktural Persyaratan Fungsional
Persyaratan Struktural
Ketebalan yang cukup sehingga mampu menyebarkan beban / muatan lalu lintas ketanah dasar Kedap terhadap air, sehingga air tidak mudah meresap kelapisan dibawahnya. Permukaan mudah mengalirkan air, sehingga air hujan yang jatuh diatasnya dapat dengan cepat dialirkan. Konstruksi harus cukup kuat, mampu memikul beban lalu lintas sehingga tidak mudah hancur.
Persyaratan Fungsional
Permukaan yang rata , tidak bergelombang, dan tidak melendut. Permukaan tidak mengkilap, tidak silau jika kena sinar matahari atau lampu Permukaan cukup kesat, memberikan gesekan yang baik antara ban dan permukaan, sehingga tidak mudah slip.
2.
Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas. Sifat pengembangan dan penyusutan dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air. Daya dukung tanah yang tidak merata. Lendutan selama dan sesudah pembebanan lalu lintas terjadi.
Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base Course) Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base Course) adalah bagian lapisan perkerasan antara lapisan pondasi atas dan tanah dasar
PERSYARATN MATERIAL PONDASI BAWAH Material yang digunakan untuk lapisan pondasi bawah umumnya harus nilai CBR minimum 20% dan indeks Plastisitas (PI) 10%.
Jenis lapisan pondasi bawah yang umum digunakan di Indonesia adalah: Pasir dan batu (Sirtu) kelas A, B atau kelas C. Tanah/ Lempung kepasiran. Lapis aspal beton (Laston). Stabilitas agregat dengan semen / kapur. Stabilitas tanah dengan semen / kapur.
Jenis lapisan pondasi atas yang umum digunakan di Indonesia adalah: Batu pecah kelas A, B atau kelas C. Tanah / lempung kepasiran. Lapis aspal beton (AC / ATB). Stabilitas agregat dengan semen / kapur / aspal. Penetrasi Macadam (Lapen).