Anda di halaman 1dari 58

Edisi Publikasi

P
Novem
mber 2010

kang

LAP
PORA
AN
NER
RACA
A PEM
MBA
AYAR
RAN
IND
DONE
ESIA
Realissasi Tw. IIII-2010

Alamat Redaksi :
Biro Neraca Pembayaran
Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter
Bank Indonesia
Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 16
Jl. M.H. Thamrin No. 2
Jakarta 10350
Telepon
: (021) 3817088
Faksimili
: (021) 3800134
E-mail
: BNP@bi.go.id
Website
: www.bi.go.id

Edisi Publikasi
November 2010

LAPORAN
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Realisasi Tw. III-2010

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

DAFTAR ISI

RINGKASAN

PERKEMBANGAN NPI TW. III-2010 SERTA


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

TRANSAKSI BERJALAN

1.

Neraca Perdagangan Nonmigas

1.1.

Ekspor Nonmigas

1.2.

Impor Nonmigas

10

Neraca Perdagangan Minyak dan Gas

11

2.1.
2.2.

11
13

2.

Neraca Perdagangan Minyak


Neraca Perdagangan Gas

3.

Neraca Jasa

13

4.

Neraca Pendapatan

15

5.

Transfer Berjalan

16

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL

19

1.

Transaksi Modal

19

2.

Transaksi Finansial

19

2.1.

Sektor Publik

20

2.2.

Sektor Swasta

24

CADANGAN DEVISA

29

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL

31

33

BOKS :

Derasnya Arus Masuk Modal Asing Dalam


Investasi Portofolio

DAFTAR TABEL
Hal

Hal

Tabel 1

Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia dan


Beberapa Indikator Ekonomi Pada Tw. III 2010

Tabel 13

Impor Barang Konsumsi menurut Negara Asal Utama


(C&F)

10

Tabel 2

Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Per Sektor

Tabel 14

Impor Bahan Baku Menurut Negara Asal Utama


(C&F)

11

Tabel 3

Perkembangan Ekspor ke Negara-negara Tujuan


Utama

Tabel 15

Impor Barang Modal Menurut Negara Asal Utama


(C&F)

11

Tabel 4

Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama

Tabel 16

Perkembangan Ekspor dan Impor Minyak

12

Tabel 5

Ekspor Batubara ke Beberapa Negara Tujuan Utama

Tabel 17

Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia

12

Tabel 6

Ekspor CPO ke Beberapa Negara Tujuan Utama

Tabel 18

Perkembangan Neraca Perdagangan Gas

13

Tabel 7

Ekspor Produk TPT ke Beberapa Negara Tujuan


Utama

Tabel 19

Perkembangan Hibah Non-Investasi

17

Tabel 8

Ekspor Elektronik ke Beberapa Negara Tujuan


Utama

Tabel 20

Perkembangan Hibah Investasi

19

Tabel 9

Ekspor Barang dari Logam ke Beberapa Negara


Tujuan Utama

Tabel 21

Perkembangan Capital Inflows ke Kawasan Emerging


Asia

21

Tabel 10

Ekspor Bijih Tembaga ke Beberapa Negara Tujuan


Utama

Tabel 22

Perkembangan Sovereign Rating Indonesia

21

Tabel 11

Impor Nonmigas Berdasarkan Kelompok Barang


(C&F)

10

Tabel 23

Indikator Sustainabilitas Likuiditas

31

Tabel 12

Impor Nonmigas Berdasarkan Negara Asal Utama


(C&F)

10

DAFTAR GRAFIK
Hal

Hal
Grafik 1

Transaksi Berjalan

Grafik 18

Perkembangan BI Rate dan Fed Fund Rate

21

Grafik 2

Neraca Perdagangan Nonmigas

Grafik 19

Perkembangan Yield Global Bond Indonesia dan


US T-Note

22

Grafik 3

Perkembangan Harga Batubara Dunia

Grafik 20

Perkembangan Penarikan dan Pembayaran Utang


Luar Negeri Pemerintah

22

Grafik 4

Perkembangan Harga CPO Dunia

Grafik 21

Perkembangan Penarikan Pinjaman Proyek

23

Grafik 5

Perkembangan Harga Minyak Dunia

12

Grafik 22

Perkembangan Penarikan Pinjaman Program

23

Grafik 6

Perkembangan Konsumsi BBM

13

Grafik 23

Perkembangan
Pemerintah

23

Grafik 7

Perkembangan Neraca Jasa

14

Grafik 24

Perkembangan Transaksi Finansial Sektor Swasta

24

Grafik 8

Perkembangan Jasa Travel

14

Grafik 25

Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)

25

Grafik 9

Perkembangan Neraca Pendapatan

15

Grafik 26

Perkembangan PMA (net) Berdasarkan Negara


Asal

25

Grafik 10

Perkembangan Workers Remittances

16

Grafik 27

Perkembangan PMA (net) Berdasarkan Sektor


Ekonomi

25

Grafik 11

Komposisi Penempatan TKI di Asia Pasifik

16

Grafik 28

Perkembangan PMA Sektor Migas

26

Grafik 12

Komposisi Penempatan TKI di Timur Tengah dan


Afrika

16

Grafik 29

Perkembangan PMA Sektor Nonmigas

26

Grafik 13

Transaksi Modal dan Finansial

19

Grafik 30

Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG

27

Grafik 14

Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial


Per Sektor

20

Grafik 31

Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara


ASEAN

27

Grafik 15

Perkembangan Transaksi Finansial Sektor Publik

20

Grafik 32

Perkembangan Pembayaran dan Penarikan Utang


Luar Negeri Sektor Swasta

28

Grafik 16

Perkembangan Posisi Kepemilikan SUN & SBI Oleh


Asing

20

Grafik 33

Perkembangan Cadangan Devisa

29

Grafik 17

Perkembangan SBI Rate

21

Posisi

Utang

Luar

Negeri

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

RINGKASAN

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III 2010 mencatat surplus USD7,0 miliar, lebih tinggi
dibandingkan surplus pada triwulan II 2010 sebesar USD5,4 miliar. Kontribusi positif diberikan baik oleh transaksi
berjalan maupun transaksi modal dan finansial. Sejalan dengan itu, jumlah cadangan devisa pada akhir triwulan III
2010 bertambah menjadi USD86,6 miliar atau setara dengan 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri
pemerintah.
Transaksi berjalan triwulan III 2010 mencatat surplus USD1,3 miliar. Surplus tersebut terutama didukung oleh
kinerja positif pada neraca perdagangan nonmigas, neraca perdagangan gas, dan neraca transfer berjalan.
Permintaan dunia yang masih kuat terhadap komoditas ekspor berbasis sumber daya alam mampu mendorong
kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Namun, surplus transaksi berjalan tersebut lebih rendah daripada
triwulan sebelumnya akibat bertambahnya defisit neraca jasa dan neraca pendapatan. Kepemilikan surat berharga
domestik oleh investor asing yang meningkat menyebabkan pembayaran bunga dan keuntungan kepada investor
asing ikut naik.
Transaksi modal dan finansial selama triwulan III 2010 mencatat surplus USD6,5 miliar. Surplus ini lebih besar
daripada triwulan sebelumnya seiring meningkatnya arus masuk investasi portofolio dan investasi langsung.
Kenaikan investasi portofolio dipicu oleh ekses likuiditas di pasar keuangan global dan ketidakpastian prospek
ekonomi AS dan Eropa serta imbal hasil investasi di dalam negeri yang relatif lebih menarik dibandingkan negaranegara lain. Sementara itu, kenaikan investasi langsung (PMA) didorong oleh iklim investasi yang terus membaik dan
kondisi makroekonomi yang stabil. Kenaikan permintaan investasi di dalam negeri juga mendorong perusahaan
swasta untuk mencari tambahan pembiayaan melalui penerbitan obligasi di luar negeri.

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

PERKEMBANGAN NPI TW. III-2010 SERTA FAKTOR-FAKTOR


YANG MEMPENGARUHINYA
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Tw. III-2010 mencatat surplus USD7,0 miliar, lebih tinggi daripada
triwulan sebelumnya berkat surplus yang signifikan baik pada transaksi berjalan maupun pada transaksi modal dan
finansial. Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat surplus USD1,3 miliar, ditopang oleh surplus pada
neraca perdagangan nonmigas, neraca perdagangan gas, dan transfer berjalan. Namun, surplus transaksi berjalan
tersebut lebih rendah daripada Tw. II-2010 akibat meningkatnya defisit neraca jasa dan neraca pendapatan.
Sementara itu, neraca modal dan finansial pada Tw. III-2010 mengalami kenaikan surplus yang sangat signifikan
menjadi sebesar USD6,5 miliar dibandingkan triwulan lalu sebesar USD4,4 miliar. Kontributor utama peningkatan
tersebut berasal dari surplus komponen investasi portofolio dan investasi langsung. Dengan perkembangan di atas,
jumlah cadangan devisa pada akhir September 2010 meningkat menjadi USD86,6 miliar atau setara dengan
kebutuhan pembiayaan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah selama 6,6 bulan (triwulan lalu
cadangan devisa berjumlah USD76,3 miliar).
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia pada Tw. III-2010
antara lain:

Proses perbaikan ekonomi dunia yang terus berjalan menyebabkan ekspor nonmigas terus meningkat. Cina dan
India yang mencatat pertumbuhan ekonomi paling tinggi di antara mitra dagang utama Indonesia memberikan
dampak positif bagi akselerasi ekspor nonmigas Indonesia, khususnya komoditas berbasis SDA.

Permintaan dunia yang terus tumbuh menyebabkan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia,
seperti CPO dan tembaga, mengalami peningkatan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan pada Tw. III-2010 (5,8%, y.o.y) dibandingkan
pertumbuhan triwulan sebelumnya (6,2%). Hal ini menyebabkan pertumbuhan impor nonmigas turut
melambat.

Produksi minyak Indonesia selama periode laporan mencapai 0,950 juta barel per hari (bpd), lebih rendah dari
triwulan sebelumnya (0,965 juta bpd). Meskipun produksi minyak menurun, namun pelepasan stok minyak
yang tersedia dapat mendorong kenaikan volume ekspor minyak di periode laporan. Pada saat yang sama,
seiring dengan pertumbuhan ekonomi domestik, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) meningkat menjadi
sebesar 92,5 juta barel, daripada periode sebelumnya (87,7 juta barel), sehingga mendorong kenaikan impor
produk minyak. Sementara itu, perkembangan harga minyak menunjukkan kecenderungan yang menurun dari
sebelumnya (USD76,8/barel) menjadi USD73,8/barel.

Membaiknya kondisi makroekonomi Indonesia yang disertai dengan nilai tukar yang cenderung stabil
(Rp9.001/USD) dan suku bunga acuan (BI Rate: 6,5%) yang relatif tinggi menyebabkan imbal hasil investasi di
Indonesia menjadi relatif menarik dibandingkan emerging markets. Kondisi ini menjadi salah satu pendorong
derasnya arus masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio.

Tabel 1
Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia dan
Beberapa Indikator Ekonomi Pada Tw. III 2010
KOMPONEN

SATUAN

2007

2008

2009*
Tw.I

Tw.II

Tw.III

2010*
Tw.IV

Total

Tw.I

Tw.II

Tw.III

INDIKATOREKONOMIDUNIA
PertumbuhanEkonomi
AmerikaSerikat
Jepang
UniEropa
Singapura
Cina
HargaKomoditasDunia
MinyakMentah(OPEC)
BatuBara
Tembaga
CPO
Karet

%(y.o.y)

1.9
2.4
2.8

0.4
1.2
0.6

3.8
8.9
5.2

4.1
5.7
4.9

2.7
5.2
4.1

0.2
1.1
2.1

2.6
5.2
4.1

2.4
4.6
0.6

3.0
2.4
1.9

%(y.o.y)
%(y.o.y)

8.5
12.1

1.8
9.1

8.9
6.2

1.7
7.9

1.8
9.1

3.8
10.7

1.3
8.5

16.9
11.9

16.7
11.1

%(y.o.y)
%(y.o.y)

USD/barel
USD/metricton
USD/metricton
USD/ton
centUSD/kg

2.0
2.9f
f

1.7
10.6f
10.6

69.1
94.5
43.0
58.7
67.6
74.3
61.1
75.5
76.6
73.8
65.7
127.1
71.9
66.5
71.3
77.7
71.8
95.2
99.5
93.6
7,118.2 6,955.9 3,428.4 4,663.0 5,859.1 6,648.4 5,149.7 7,232.4 7,027.4 7,242.8
780.3
948.5
577.3
743.0
678.7
732.3
682.8
807.7
813.0
874.7
248.0
284.1
165.8
187.0
221.0
284.7
214.6
345.2
381.5
360.7

SukuBungaInternasional
AmerikaSerikat
Jepang
UniEropa
Singapura
Cina

%(y.o.y)
%(y.o.y)
%(y.o.y)
%(y.o.y)
%(y.o.y)

5.1
0.5
3.9
2.7
6.8

2.1
0.5
3.9
1.3
7.0

0.3
0.1
1.8
0.7
5.3

0.3
0.1
1.1
0.7
5.3

0.3
0.1
1.0
0.7
5.3

0.3
0.1
1.1
0.7
5.3

0.3
0.1
1.3
0.7
5.3

0.3
0.1
1.0
0.6
5.3

0.3
0.1
1.0
0.6
5.3

0.3
0.1
1.0
0.5
5.3

Inflasi
AmerikaSerikat
Jepang
UniEropa
Singapura
Cina

%(y.o.y)
%(y.o.y)
%(y.o.y)
%(y.o.y)
%(y.o.y)

4.1
0.7
3.1
4.4
6.5

0.1
0.4
1.6
4.3
1.2

0.4
0.3
0.6
1.6
1.2

1.4
1.8
0.1
0.5
1.7

1.3
2.2
0.3
0.4
0.8

2.7
1.7
0.9
0.2
1.9

2.7
1.7
0.9
0.2
1.9

2.3
1.1
1.4
1.6
2.4

1.1
0.7
1.4
2.7
2.9

1.1
0.6
1.8
3.7
3.6

6.3
6.0
6.6
11.1
9,140
9,700
70.1
93.5
0.952
0.976
382.8
381.4
1,079.8 1,067.7
9.0
11.9
8.6
8.7

4.5
7.9
11,631
41.8
0.962
80.7
256.8
5.5
8.3

4.1
3.7
10,531
56.9
0.941
84.5
228.1
6.3
7.3

4.2
2.8
10,002
66.5
0.943
88.3
243.7
8.2
6.5

5.4
2.8
9,473
73.1
0.951
89.7
301.0
7.8
6.5

4.5
2.8
10,395
77.1
0.961
29.2
95.3
7.8
7

5.7
3.4
9,263
75.2
0.954
82.3
276.6
7.8
6.5

6.2
5.1
9,118
76.8
0.965
87.7
308.7
7.8
6.5

5.8
5.8
9,001
73.8
0.950
92.5
310.8
7.5
6.5

10,491
3,593
14,084
1,368
12,715
56,920

2,507
1,593
4,101
146
3,955
54,840

2,480
1,822
658
394
1,052
57,576

2,146
2,507
4,654
1,108
3,546
62,287

3,610
1,270
4,879
926
3,954
66,105

10,743
3,548
14,291
1,785
12,506
66,105

2,007
4,829
6,836
215
6,621
71,823

1,804
4,370
6,174
753
5,421
76,321

1,308
6,477
7,785
830
6,955
86,551

INDIKATOREKONOMIDOMESTIK
PDB
InflasiIHK
NilaiTukar
HargaRataRataEksporMinyakMentah
ProduksiMinyak
KonsumsiBBM
EksporGas(LNG)
HargaRataRataEksporGas(LNG)
BIRate1)

%(y.o.y)
%(y.o.y)
(Rp/USD)
USD/barel
jutabarelperhari
jutabarelpertahun
mmbtu
USD/mmbtu
%(annual)

NERACAPEMBAYARANINDONESIA

TransaksiBerjalan
TransaksiModaldanFinansial
Total
NetErrorsandOmissions
OverallBalance
CadanganDevisa

jutaUSD
jutaUSD
jutaUSD
jutaUSD
jutaUSD
jutaUSD

126
1,832
1,706
238
1,945
51,639

Sumber:BankIndonesia,CEIC,IMF,WorldBank,danberbagaisumberlain
merupakansukubungakebijakanyangditetapkanbanksentral/otoritasmoneter(dihitungsecararataratabulanan)
posisiakhirbulanpadatriwulanbersangkutan
*Angkasementara(khususdataNeracaPembayaranIndonesia)
f
AngkaPerkiraan

TRANSAKSI BERJALAN

Transaksi berjalan Tw. III-2010 mencatat surplus


USD1,3 miliar, lebih rendah dari triwulan sebelumnya
(USD1,8 miliar), akibat meningkatnya defisit neraca jasa
dan neraca pendapatan. Penurunan kinerja lebih lanjut
dapat

ditahan

oleh

perbaikan

pada

neraca

perdagangan nonmigas, neraca perdagangan migas,


dan neraca transfer berjalan.
Membaiknya kinerja neraca perdagangan nonmigas
pada periode laporan terutama dipengaruhi oleh
kenaikan ekspor yang lebih tinggi daripada kenaikan
impor seiring dengan perbaikan ekonomi global.

1. Neraca Perdagangan Nonmigas


Neraca perdagangan nonmigas pada Tw. III-2010
mencatat

surplus

USD7,2

miliar,

meningkat

dibandingkan periode sebelumnya (USD6,8 miliar),


karena

pertumbuhan

ekspor

nonmigas

masih

meningkat sementara pertumbuhan impor nonmigas


mengalami perlambatan.
Ekspor

yang

masih

tumbuh

tinggi

tersebut

ditopang oleh kelompok pertanian, pertambangan


dan komoditas manufaktur berbasis sumber daya
alam.

Juta USD

juta USD

juta USD

11,000
9,000
7,000

38,000

9,000

33,000

8,000

5,000

28,000

3,000

23,000

1,000

18,000

-1,000

13,000

7,000
6,000
5,000

-3,000

4,000
3,000

8,000

2,000

-5,000
Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

3,000

1,000
Q1

2008
Jasa
*AngkaSementara

Pendapatan

2009*
Nrc. Perdagangan

kinerja

neraca

Ekspor
*AngkaSementara

perdagangan

migas

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

2009*
Impor

2010*

Nrc. Perdagangan Nonmigas (RHS)

1.1. Ekspor Nonmigas


Kenaikan ekspor sektor pertanian, pertambangan
dan manufaktur telah menopang kenaikan nilai ekspor

perdagangan gas menurun.


Sementara itu, derasnya arus masuk modal asing ke
pada

Q1

Grafik 2
Neraca Perdagangan Nonmigas

minyak meski di saat yang sama surplus neraca

terutama

Q4

2008

Transaksi Berjalan

ditopang oleh menyusutnya defisit neraca perdagangan

Indonesia,

Q3

2010*
Trf. Berjalan

Grafik 1
Transaksi Berjalan

Perbaikan

Q2

investasi

portofolio,

berimplikasi pada kenaikan defisit neraca pendapatan


akibat besarnya pembayaran dividen dan bunga

nonmigas Tw. III-2010 sebesar 7,3% (q.t.q) sehingga


mencapai USD 32,5 miliar dari periode sebelumnya
(USD30,3 miliar).
Kenaikan

ekspor

pada

komoditas

pertanian

kepada investor asing seiring dengan meningkatnya

(23,9%, q.t.q) dan pertambangan (14,5%, q.t.q) lebih

kepemilikan asing atas surat-surat berharga domestik.

dikarenakan dorongan faktor volume. Sementara itu,

ekspor komoditas manufaktur, selain didorong oleh

ekspor ke kawasan Uni Eropa (tumbuh 21,9%, pangsa

kenaikan volume juga didukung oleh meningkatnya

13,7%), dan Cina (tumbuh 14,6%, pangsa 10,1%).

harga.

Peningkatan ekspor nonmigas ke negara-negara mitra


dagang tersebut sejalan dengan perbaikan ekonomi di

Tabel 2
Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Per Sektor
Pangsa (%)

Pertumb. q.t.q
(%)

Pertumb. y.o.y
(%)

2010*

2010*

2010*

Q2
Pertanian
Nominal
Riil
Harga

negara-negara dimaksud.

Q3

Q2

Q3

Q2

Tabel 3
Perkembangan Ekspor
ke Negara-negara Tujuan Utama

Q3

Tw. III-2010*
3.7
4.4

4.3
5.1

3.9
12.4
-7.6

23.9
15.2
7.5

8.5
0.3
8.2

18.6
6.6
11.3

Manufaktur
Nominal
Riil
Harga

77.0
78.7
-

75.3
77.3
-

9.2
6.6
2.4

4.8
2.2
2.6

30.0
16.5
11.6

29.2
15.5
11.8

Pertambangan
Nominal
Riil
Harga

18.9
15.7
-

20.2
16.4
-

-4.3
-6.8
2.7

14.5
8.9
5.2

22.2
4.9
16.5

21.2
8.8
11.4

Total 1)
Nominal
Riil
Harga

6.3
4.4
1.8

7.3
4.0
3.2

27.6
13.5
12.4

27.0
13.6
11.7

Negara

Nilai
(Juta USD)

Uni Eropa
Jepang
Amerika Serikat
Cina
India
Lainnya
Total
*)

Pangsa
(%)

4,468
4,145
3,451
3,288
2,631
14,522
32,505

Pertumb. Pertumb.
q.t.q (%) y.o.y (%)

13.7
12.8
10.6
10.1
8.1
44.7
100.0

21.9
6.4
5.8
14.6
24.5
0.2
7.3

22.8
18.0
27.1
47.5
50.6
23.5
27.0

Angka sementara

*) data sementara

Kenaikan

permintaan

eskternal

tersebut

tercermin pada peningkatan volume ekspor beberapa

Secara tahunan, ekspor sektor pertanian tumbuh


18,6% (y.o.y) lebih tinggi dari periode sebelumnya

komoditas

(8,5%, y.o.y). Sementara itu, meskipun melambat,

yang mendukung pertumbuhan ekspor nonmigas

ekspor pada sektor manufaktur dan pertambangan

pada periode laporan antara lain batubara, minyak

masih tumbuh positif masing-masing sebesar 29,2%

sawit, TPT, peralatan elektronik, barang dari

dan 21,2% (y.o.y), dari sebelumnya sebesar 30,0% dan

logam dan bijih tembaga. Peningkatan ekspor

22,2% (y.o.y).

komoditas-komoditas

Peningkatan

ekspor

nonmigas

pada

ditopang

periode

utama.

oleh

Beberapa

komoditas

tersebut

faktor

utama

sebagian

volume,

kecuali

besar
peralatan

laporan ditopang oleh kinerja ekspor ke negara India

elektronik yang kenaikannya lebih banyak ditopang

yang tumbuh 24,5% (q.t.q), (pangsa 8,1%), disusul

oleh faktor harga.

Tabel 4
Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama
Pangsa (%)
2010*
Q2

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Batubara
Minyak Sawit
Tekstil & Produk Tekstil
Alat-alat Listrik
Barang dari Logam
Bijih Tembaga
Karet Olahan
Kertas & Produk Kertas
Makanan Olahan
Bahan Kimia

*) data sementara

13.9
7.8
9.1
9.0
7.1
4.0
7.8
3.5
2.9
2.9

Q3

13.6
11.1
9.0
8.7
7.3
5.6
7.0
3.0
2.7
2.4

Pertumbuhan q.t.q (%)


Nominal
Riil
Harga
2010*
2010*
2010*
Q3

5.3
53.0
6.1
4.1
10.3
50.3
-3.7
-7.5
-1.0
-10.4

Q3

3.7
48.9
7.3
-4.7
9.3
35.3
-2.0
-6.6
-3.4
-6.8

Q3

1.5
2.7
-1.1
9.2
0.9
11.1
-1.8
-1.0
2.5
-3.9

Pertumbuhan y.o.y (%)


Riil
2010*

Nominal
2010*
Q2

18.5
0.6
19.4
32.1
49.0
25.1
118.9
24.8
23.0
77.9

Q3

19.0
32.5
21.1
19.3
19.3
24.4
84.9
13.1
21.6
20.5

Q2

1.6
-12.9
15.4
30.9
18.2
2.9
55.3
1.6
14.1
44.2

Q3

0.0
9.0
17.8
7.8
1.9
22.3
43.3
-2.3
10.2
5.7

Harga
2010*
Q2

16.7
15.5
3.5
0.9
26.1
21.6
41.0
22.8
7.8
23.4

Q3

18.9
21.6
2.8
10.7
17.1
1.7
29.0
15.7
10.3
14.0

(y.o.y) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (18,5%,

Batubara
Batubara merupakan komoditas utama ekspor
Indonesia dengan pangsa ekspor tertinggi, yaitu
mencapai 13,6%. Ekspor batubara pada periode

y.o.y).
USD/MTon
180
160

laporan mencapai USD4,4 miliar atau 5,3% lebih tinggi

140

dibanding periode sebelumnya.

120
100

Peningkatan nilai ekspor batubara lebih banyak

80

didorong oleh faktor volume, terutama ekspor yang

60
40

ditujukan ke Cina. Peningkatan ekspor ke Cina (27,9%,

20

q.t.q) tersebut sejalan dengan kebutuhan energinya

yang semakin meningkat. Selain Cina, ekspor batubara

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

2008

ditujukan juga ke Jepang, Korea Selatan, India dan

Q3

Q4

Q1

2009

Q2

Q3

2010

Grafik 3
Perkembangan Harga Batubara Dunia

Taiwan.
Tabel 5
Ekspor Batubara ke Beberapa Negara Tujuan Utama

Minyak Sawit
Tw. III-2010*
Negara

Nilai
(Juta USD)

Cina
Jepang
Korea Selatan
India
Taiwan
Lainnya
Total
*)

Pangsa
(%)

965
681
630
540
367
1,237
4,419

Pertumb.
q.t.q (%)

21.8
15.4
14.2
12.2
8.3
28.0
100.0

Pertumb.
y.o.y (%)

27.9
11.8
7.4
-16.7
-21.1
9.0
5.3

70.5
2.9
17.7
41.4
-28.6
16.9
19.0

Angka sementara

Sementara

batubara

di

sawit

pada

Tw.

III-2010

mencapai USD3,6 miliar, 53,0% lebih tinggi dibanding


periode sebelumnya. Pertumbuhan ekspor tersebut
terutama

karena

meningkatnya

volume

ekspor

sebesar 48,9% (q.t.q). Berdasarkan informasi dari


Gabungan
(GAPKI),

Pengusaha

Kelapa

Sawit

peningkatan

volume

ekspor

dipengaruhi

oleh

Bangladesh,

Uni

tambahan
Eropa,

dan

Indonesia
tersebut

permintaan
Amerika

dari

Serikat.

Permintaan minyak sawit dari Bangladesh diduga

internasional pada Tw. III-2010 justru mengalami

terkait dengan meningkatnya kebutuhan menjelang

pelemahan. Harga batubara tercatat turun menjadi

hari raya lebaran. Sementara pertumbuhan ekspor

USD93,6/MTon di Tw. III-2010 dari USD99,5/MTon di

minyak sawit ke Uni Eropa dan Amerika Serikat

Tw.

mengindikasikan

penurunan

harga

minyak

pasar

II-2010.

itu,

Ekspor

Pelemahan tersebut mengikuti tren


harga

minyak

akibat

ketidakpastian

ekonomi global.

bahwa

minyak

sawit

produksi

Indonesia tetap menjadi pilihan industri pangan dan


nonpangan

di

kedua

negara

tersebut.

Selain

Perbaikan kinerja ekspor batubara tersebut juga

peningkatan ke tiga negara di atas, ekspor minyak sawit

tercermin pada pertumbuhan secara tahunan. Pada

ke India dan Cina secara triwulanan juga mengalami

Tw. III-2010, ekspor batubara tercatat tumbuh 19,0%

kenaikan.

yang

Tabel 6
Ekspor CPO ke Beberapa Negara Tujuan Utama

Nilai
(Juta USD)

India
Uni Eropa
Cina
Bangladesh
Malaysia
Lainnya
Total
*)

Pangsa
(%)

1,295
652
378
209
200
872
3,605

Pertumb.
y.o.y (%)

74.0
80.5
9.5
44.7
-6.8
59.6
53.0

48.1
19.9
-7.4
22.6
-1.7
67.6
32.5

Angka sementara

juga

USD813/MTon

mengalami

menjadi

peningkatan

dari

USD875/MTon

pada

periode laporan. Kenaikan harga tersebut ditengarai


dipicu oleh pelemahan nilai tukar dolar AS dan
tingginya

permintaan

minyak

oleh

peningkatan

dan India. Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia


(API), peningkatan ekspor terjadi karena membaiknya
permintaan pasar. Ekspor TPT pada periode laporan
terutama ditujukan ke Amerika Serikat, Uni Eropa,
Jepang, Turki, dan Korea Selatan.
Kenaikan

sawit

terkait

hari

besar keagamaan.

permintaan

diimbangi

oleh

Indonesia.

Peningkatan

terlepas
Sementara itu, harga minyak sawit di pasar
internasional

ditopang

kompetisi yang ketat dengan produk asal Cina

Pertumb.
q.t.q (%)

35.9
18.1
10.5
5.8
5.5
24.2
100.0

banyak

volume ekspor tersebut tergolong pesat mengingat

Tw. III-2010*
Negara

lebih

dari

upaya

tersebut

produksi

produksi

dapat

eksportir

dimaksud

pemerintah

di

tidak

melaksanakan

program revitalisasi industri TPT untuk meremajakan


mesin

industri.

Meskipun

sedikit

terlambat

dibandingkan dengan dua negara pesaing lainnya,


India dan Cina, yang telah melakukan revitalisasi
sejak tahun 1970-an, pemerintah telah menyiapkan
beberapa langkah revitalisasi untuk menjaga target
pertumbuhan

USD/MTon

kenaikan

TPT

dan

daya

saing.

Langkah-langkah

tersebut antara lain pengembangan investasi industri

1,400

bahan

1,200

baku

serat

pembudidayaan

1,000

sintetis,

kapas

peningkatan

lokal,

upaya

pengembangan

800

investasi zat pewarna tekstil dan investasi industri

600

aksesori.

400

Perbaikan kinerja ekspor TPT juga tercermin dari

200

pertumbuhan tahunannya yang pada Tw. III-2010

0
Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

tercatat sebesar 21,1% (y.o.y) membaik dari triwulan

Q3

sebelumnya sebesar 19,4% (y.o.y).


2008

2009

2010

Tabel 7
Ekspor Produk TPT ke Beberapa Negara Tujuan Utama

Grafik 4
Perkembangan Harga CPO Dunia

Tw. III-2010*

Secara

tahunan,

ekspor

minyak

sawit

juga

Negara

mengalami peningkatan tajam dari 0,6% (y.o.y) pada


Tw.II-2010 menjadi 32,5% (y.o.y) pada periode laporan.

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)


Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) pada Tw. III2010 lebih tinggi 6,1% dari triwulan sebelumnya
sehingga

mencapai

USD2,9

miliar.

Pertumbuhan

Nilai
(Juta USD)

Amerika Serikat
Uni Eropa
Jepang
Turki
Korea Selatan
Lainnya
Total
*)

Angka sementara

1,114
521
160
114
102
922
2,933

Pangsa
(%)
38.0
17.8
5.4
3.9
3.5
31.4
100.0

Pertumb.
q.t.q (%)
10.5
7.4
13.0
-2.1
-8.5
2.2
6.1

Pertumb.
y.o.y (%)
18.4
16.9
32.7
40.0
25.2
22.7
21.1

Tabel 9
Ekspor Barang dari Logam
ke Beberapa Negara Tujuan Utama

Elektronik
Ekspor

elektronik

membukukan

nilai

lebih

4,1%

tinggi

sebelumnya.

pada

sebesar

Selain

periode

USD2,8

(q.t.q)

laporan

miliar

dibanding

faktor

harga,

atau

periode

ekspor dan terus berlanjutnya pemulihan ekonomi


pasca krisis global. Pasar ekspor elektronik semakin
meluas ke sejumlah negara tujuan baru seperti
Perancis,

dan

Filipina.

Meskipun

demikian, sebagian besar ekspor elektronik masih


ditujukan

ke

Singapura,

Amerika

Serikat,

Nilai
(Juta USD)

Jepang
Singapura
Malaysia
Thailand
Uni Eropa
Lainnya
Total
*)

715
422
267
140
137
689
2,370

Pangsa
(%)
30.2
17.8
11.3
5.9
5.8
29.1
100.0

Pertumb.
q.t.q (%)
1.7
3.9
13.4
5.5
148.4
11.8
10.3

Pertumb.
y.o.y (%)
5.4
3.9
1.3
20.8
250.5
42.7
19.3

Angka sementara

dan

Bijih Tembaga

Jepang.
Tabel 8
Ekspor Elektronik ke Beberapa Negara Tujuan Utama

Negara

Nilai
(Juta USD)

Singapura
Amerika Serikat
Jepang
Uni Eropa
Hongkong
Lainnya
Total

Pangsa
(%)

686
377
322
276
141
1,027
2,829

Pertumb.
q.t.q (%)

24.2
13.3
11.4
9.7
5.0
36.3
100.0

Ekspor bijih tembaga pada Tw. III 2010 mencatat


peningkatan 50,3% yang ditopang oleh faktor volume,
sehingga berhasil membukukan nilai ekspor sebesar

Tw. III-2010*

*)

Negara

peningkatan

ekspor tersebut juga didukung oleh diversifikasi pasar

Australia,

Tw. III-2010*

Pertumb.
y.o.y (%)

13.0
20.7
10.4
-5.8
2.6
-4.6
4.1

61.8
5.3
27.0
-9.3
11.0
13.4
19.3

USD1,8 miliar. Peningkatan ekspor yang sangat pesat


terjadi pada ekspor ke Uni Eropa (naik 567,8%, q.t.q),
diikuti oleh Cina (naik 285,3%, q.t.q), dan Korea
Selatan (naik 148,0%, q.t.q). Selain ke tiga negara
tersebut, ekspor bijih tembaga juga ditujukan ke Jepang
dan India.
Secara tahunan, meskipun melambat dibanding
periode sebelumnya, ekspor bijih tembaga tumbuh

Angka sementara

sebesar 24,4% (y.o.y) dari 25,1% (y.o.y) pada Tw. II2010.

Barang dari Logam

Tabel 10
Ekspor Bijih Tembaga
ke Beberapa Negara Tujuan Utama

Ekspor barang dari logam pada Tw. III-2010


tercatat sebesar USD2,4 miliar atau tumbuh 10,3%
dari

periode

sebelumnya.

barang-barang

dari

didorong

kenaikan

oleh

Pertumbuhan

logam

tersebut

volume

ekspor

ekspor

lain terbuat dari tembaga, besi/baja, nikel, dan timah.

ke

negara-negara

di

kawasan

terutama
Asia

dan

diekspor
Eropa,

seperti Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Uni


Eropa.

Negara

sebesar

9,3% (q.t.q). Barang-barang logam dimaksud antara

Barang-barang logam tersebut

Tw. III-2010*

terutama

Nilai
(Juta USD)

Jepang
Korea Selatan
Uni Eropa
India
Cina
Lainnya
Total
*)

769
415
358
204
71
5
1,822

Pangsa
(%)
42.2
22.8
19.6
11.2
3.9
0.3
100.0

Pertumb.
q.t.q (%)
7.7
148.0
567.8
50.5
285.3
-95.8
50.3

Pertumb.
y.o.y (%)
16.3
64.7
-1.5
95.1
186.7
-90.8
24.4

Angka sementara

Tabel 12
Impor Nonmigas Berdasarkan Negara Asal Utama (C&F)

1.2. Impor Nonmigas


Nilai impor nonmigas pada periode laporan

Tw. III-2010*

mencapai USD27,6 miliar (C&F), lebih tinggi 7,6% dari


triwulan

sebelumnya

(USD25,6

miliar).

Negara

Nilai
(Juta USD)

Arah

peningkatan impor juga tercermin pada pertumbuhan

Cina

secara tahunan, dimana impor nonmigas tumbuh


cukup tinggi mencapai 33,7% (y.o.y), meski tidak

Pangsa
(%)

Pertumb.
q.t.q (%)
8.2

Pertumb.
y.o.y (%)

5,237

19.0

48.5

Jepang

4,725

17.1

16.3

88.4

Uni Eropa

2,544

9.2

12.5

17.2

Singapore

2,495

9.1

7.3

-5.6

setinggi pertumbuhan pada Tw. II-2010 (35,9%, y.o.y).

Thailand

1,931

7.0

1.2

51.0

Kenaikan impor terjadi pada ketiga kelompok barang

Lainnya
Total

10,634
27,565

38.6
100.0

4.2
7.7

25.2
33.7

(barang konsumsi,

bahan baku dan barang modal).

*)

Angka sementara

Faktor harga lebih banyak mempengaruhi kenaikan


impor barang konsumsi dan bahan baku, sementara

Impor Barang Konsumsi

kenaikan impor barang modal akibat peningkatan


Impor barang konsumsi pada Tw. III 2010

volume.

mencapai USD2,2 miliar (C&F), lebih tinggi 2,8%

Tabel 11
Impor Nonmigas Berdasarkan
Kelompok Barang (C&F)

dibanding periode sebelumnya. Naiknya impor barang


konsumsi

Pangsa (%)

Pertumb. q.t.q
(%)

Pertumb. y.o.y
(%)

2010*

2010*

2010*

Q2

Q3

Q2

Q3

Q2

ini

kebutuhan

tidak

terkait

terlepas

dari

meningkatnya

perayaan

hari

raya

pada bulan September (faktor musiman). Beberapa


Q3

barang konsumsi yang mengalami lonjakan impor pada

Barang Konsumsi
Nominal
Riil
Harga

Bahan Baku
Nominal
Riil
Harga

69.9
76.0
-

Barang Modal
Nominal
Riil
Harga
Total 1)
Nominal
Riil
Harga

8.5
8.5

8.1
8.1

4.8
2.6
2.2

2.8
-2.1
5.0

47.5
36.4
8.1

26.1
15.1
9.5

periode laporan, antara lain makanan dan minuman

67.5
74.2
-

12.7
9.3
3.1

3.9
0.4
3.5

47.4
22.6
20.2

36.9
15.4
18.6

pertumbuhan impor barang konsumsi masih lebih

21.0
18.2
-

23.9
21.0
-

-1.9
0.8
-2.7

22.4
18.3
3.4

5.7
6.4
-0.6

30.1
29.2
0.7

8.5
6.6
1.8

7.6
2.7
4.8

35.9
20.7
12.6

33.7
17.6
13.7

olahan

serta

produk

Secara

tahunan,

(47,5%, y.o.y).
Barang-barang konsumsi tersebut antara lain
diimpor dari Cina, Thailand, Jepang, Australia, dan
Uni Eropa.
Tabel 13
Impor Barang Konsumsi
Menurut Negara Asal Utama (C&F)

Komoditas yang diimpor oleh Indonesia terutama

Tw. III-2010*

berasal dari kawasan Asia, seperti Cina (pangsa


19,0%), Jepang (17,1%) dan Singapura (9,1%).
Peningkatan impor tersebut terutama terjadi pada
konsumsi,

seperti

produk

makanan

dan

minuman (primer) untuk keperluan rumah tangga,


barang konsumsi setengah tahan lama, dan barang
konsumsi tahan lama.

Negara

Nilai
(Juta USD)

Cina
Thailand
Jepang
Australia
Uni Eropa
Lainnya
Total
*) Angka sementara

10

tekstil.

lambat (26,1%, y.o.y) dibanding periode sebelumnya

*) data sementara

barang

lebaran

587
400
220
202
183
643
2,235

Pangsa
(%)
26.2
17.9
9.9
9.0
8.2
28.8
100.0

Pertumb.
q.t.q (%)
12.3
-24.6
0.9
-0.9
-5.1
-0.4
2.8

Pertumb.
y.o.y (%)
65.9
27.1
85.1
32.2
9.9
-3.5
26.1

periode laporan impor barang modal tumbuh 30,1%

Impor Bahan Baku


Bangkitnya kegiatan industri di tanah air dan
meningkatnya
peningkatan
periode
(C&F)

kegiatan
impor

laporan
lebih

bahan

yang

tinggi

produksi

baku/penolong

mencapai

3,9%

mendorong

USD18,6

dibandingkan

pada

(y.o.y) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (5,7%,


y.o.y).
Tabel 15
Impor Barang Modal Menurut Negara Asal Utama (C&F)

miliar
Tw. III-2010*

periode
Negara

sebelumnya. Meskipun demikian, kinerja pertumbuhan


tahunan impor bahan baku masih lebih lambat
(36,9%, y.o.y) dibanding periode sebelumnya (47,4%,
y.o.y).
Adapun jenis bahan baku yang cukup banyak
diimpor pada triwulan laporan, antara lain bahan baku
olahan untuk industri (pangsa 38,9%) dan aksesoris

Nilai
(Juta USD)

Cina
Jepang
Uni Eropa
Singapura
Thailand
Lainnya
Total

Pangsa
(%)

1,713
1,398
560
450
371
2,089
6,580

Pertumb.
q.t.q (%)

26.0
21.2
8.5
6.8
5.6
31.7
100.0

Pertumb.
y.o.y (%)

8.9
18.1
17.1
0.8
14.1
-12.0
22.4

36.7
111.6
-5.4
-38.6
60.3
-1.1
30.1

*) Angka sementara

untuk barang modal (14,6%). Impor bahan baku


tersebut terutama berasal dari Jepang, Cina, dan

2.

Neraca Perdagangan Minyak & Gas

Singapura.
Tabel 14
Impor Bahan Baku Menurut Negara Asal Utama (C&F)

Nilai
(Juta USD)

Jepang
Cina
Singapura
Uni Eropa
Amerika Serikat
Lainnya
Total

2,992
2,809
1,856
1,252
1,251
8,441
18,600

Pangsa
(%)
16.1
15.1
10.0
6.7
6.7
45.4
100.0

perdagangan minyak

&

gas

(migas)

pada Tw. III-2010 mencatat surplus USD1,945 juta,


sedikit membaik dari periode sebelumnya (USD1,881

Tw. III-2010*
Negara

Neraca

Pertumb.
q.t.q (%)
12.3
3.5
7.1
2.9
-3.8
2.1
3.9

Pertumb.
y.o.y (%)
75.7
49.0
6.6
27.6
24.4
34.5
36.9

*) Angka sementara

Impor Barang Modal


Kegiatan investasi di dalam negeri yang meningkat
sebesar 9,0% mendorong impor barang modal pada
Tw. III 2010 yang mencapai sebesar USD6,6 miliar
(C&F), lebih tinggi 22,4% dari periode sebelumnya.

juta). Perbaikan tersebut dikontribusi oleh penyusutan


defisit neraca perdagangan minyak yang lebih besar
dibandingkan penurunan surplus neraca perdagangan
gas.
Defisit yang menurun pada neraca perdagangan
minyak lebih dipengaruhi oleh penurunan nilai impor
minyak

yang lebih besar daripada penurunan nilai

ekspor.

Di

sisi

lain,

penurunan

surplus

neraca

perdagangan gas lebih banyak disebabkan oleh harga


gas yang turun mengikuti pergerakan harga minyak.
Hal ini tercermin pada volume ekspor gas yang secara
umum meningkat namun dari sisi nilai mengalami
penurunan.

Jenis barang modal yang banyak diimpor adalah barang


modal di luar peralatan transportasi dengan pangsa
mencapai 17,4% dari total impor nonmigas. Sementara

2.1. Neraca Perdagangan Minyak


Neraca perdagangan minyak pada Tw. III-2010

itu, sebagian besar barang modal yang diimpor berasal

mencatat

dari Cina, Jepang, dan Uni Eropa.

dibandingkan triwulan sebelumnya (defisit USD1,2

defisit

sekitar

USD1

miliar,

menyusut

Secara tahunan, kinerja impor barang modal

miliar). Mengecilnya defisit neraca perdagangan minyak

mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Pada

tersebut lebih dipengaruhi oleh penurunan nilai impor

11

minyak, akibat menurunnya harga dan volume impor


produk minyak.

Harga minyak OPEC dan harga minyak Indonesia


jenis SLC pada akhir September masing-masing sebesar
USD74,6/barel

Tabel 16
Perkembangan Ekspor dan Impor Minyak

Ekspor
MinyakMentah
ProdukKilang

3,660
2,656
1,004

45.1
34.7
10.4

Impor
MinyakMentah
ProdukKilang

4,892
1,666
3,226

60.0
22.8
37.2

NeracaPerdaganganMinyak

1,233

Harga
(USD/barel)

lebih

tinggi

menunjukkan penurunan dibanding akhir triwulan

Tw.III

Tw.II
Nilai Volume
(jutaUSD)
(mbbl)

USD78,7/barel,

dibandingkan akhir Juni. Sementara harga minyak WTI

2010*
Rincian

dan

Nilai Volume
(jutaUSD)
(mbbl)

Harga
(USD/barel)

76.5
96.5

3,522
2,764
758

45.5
37.4
8.1

73.9
93.9

73.0
86.7

4,567
1,382
3,185

58.0
19.5
38.5

70.9
82.7

1,045

Sumber:BPMigasdanPTPertamina(diolah)
*)AngkaSementara

sebelumnya

sehingga

menjadi

USD75,4/barel.

Kendatipun secara point to point pergerakan ketiga


jenis minyak tersebut agak berbeda, namun rata-rata
triwulan harga minyak untuk ketiga jenis minyak pada
Tw. III-2010 tersebut menunjukkan pergerakan searah,
yaitu lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.
Dari sisi permintaan dan penawaran di pasar

Nilai ekspor minyak selama periode laporan

global, perbaikan ekonomi global yang tetap berjalan

tercatat sebesar USD3,5 miliar, lebih rendah dari

namun tidak terlalu cepat menyebabkan harga minyak

triwulan sebelumnya (USD3,7 miliar). Penurunan nilai

di pasar internasional bergerak dengan kecenderungan

ekspor tersebut terutama akibat harga minyak yang

yang menurun. Dalam perkembangannya, permintaan

menurun dibanding triwulan sebelumnya. Volume

minyak

ekspor minyak meningkat di tengah turunnya produksi

peningkatan. Namun demikian, kenaikan permintaan

(dari sebelumnya 0,965 juta barel per hari (bpd)

tersebut mampu diimbangi oleh peningkatan pasokan

menjadi 0,950 juta bpd) karena adanya pelepasan stok

minyak dunia.

minyak pemerintah.

dunia

pada

Tw.

III-2010

menunjukkan

USD/barel

Sementara itu, impor minyak dalam kurun Tw. III2010 mencapai USD4,6 miliar dengan komposisi impor

140
130
120
110

minyak mentah sekitar 19,5 juta barel (senilai USD1,4


miliar) dan impor produk minyak sebesar 38,5 juta barel

90
80

(setara USD3,2 miliar). Nilai impor tersebut lebih rendah

70

dibanding periode sebelumnya (USD4,9 miliar).

50

SLC
Harga Ekspor Indonesia
WTI
OPEC

30
J

2010
2009
Rincian
2007 2008
(dalammbpd )
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III
PermintaanMinyak
AmerikaUtara
Cina
EropaBarat
Lainnya

25.5
7.6
15.3
37.8

24.2
8.0
15.3
38.4

23.5
7.6
14.9
38.0

22.9
8.4
14.2
37.7

23.2
8.6
14.6
38.3

23.4
8.3
14.8
39.0

23.5
8.2
14.2
39.0

23.6
8.9
14.0
38.3

23.6
9.0
14.2
38.9

TotalPermintaanMinyak

86.2

85.9

84.0

83.2

84.7

85.5

84.9

84.8

85.7

PenyediaanMinyak
OPEC
NonOPEC

30.2
54.5

31.2
54.5

28.5
55.5

28.5
55.0

28.9
55.4

29.0
56.0

29.2
56.8

29.1
56.9

29.1
56.6

TotalPenyediaanMinyak

84.7

85.7

84.1

83.5

84.3

85.0

86.0

86.0

85.7

NettoPermintaan
Penyediaan

60

40

Tabel 17
Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia

M M

2008

M M

M M

2009

2010

Sumber: OPEC, Ditjen Migas

Grafik 5
Perkembangan Harga Minyak Dunia

Di sisi lain, aktivitas ekonomi yang semakin


besar

berimplikasi

pada

peningkatan

konsumsi

Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Selama


periode laporan, konsumsi BBM mengalami kenaikan
dari 87,7 juta barel pada Tw. II-2010 menjadi 92,5 juta
barel. Berdasarkan sektor penggunanya, peningkatan

1.6

0.2

0.1

Sumber:LaporanMinyakBulananOPECOktober2010

12

100

0.3

0.4

0.5

1.1

1.2

0.0

konsumsi BBM tersebut lebih disebabkan oleh tingginya

penggunaan BBM oleh sektor transportasi dan sektor

meningkat dibanding triwulan sebelumnya (90,6 juta

listrik.

MMBTU).

Kendatipun

meningkat,

namun

Penambahan

jumlah

kendaraan

bermotor,

khususnya sepeda motor, ditengarai memicu kenaikan


5

secara

volume

pergerakan

harga

ekspor

gas

yang

konsumsi BBM . Sementara itu, konsumsi sektor listrik

menurun mengikuti perkembangan harga minyak

yang masih menunjukkan peningkatan diperkirakan

menyebabkan

sejalan dengan naiknya kebutuhan energi listrik seiring

ekspor

dengan kegiatan produksi di dalam negeri yang

mengalami

meningkat.

USD2,3

LNG

dan

ekspor
gas

alam

penurunan

miliar

dan

gas

menurun.

pada

Tw.

masing-masing

USD876

juta

Nilai

III-2010
menjadi

dari

periode

sebelumnya masing-masing sebesar USD2,4 miliar dan

Juta Kilo Liter

USD900 juta.

120.0
100.0

nilai

Listrik

Rumah Tangga

Industri

Transportasi

Sementara itu, keberhasilan program konversi

80.0

minyak tanah ke gas

60.0

berimplikasi pada peningkatan impor LPG dari USD193

40.0

untuk sektor rumah tangga

juta (Tw. II-2010) menjadi USD211 juta.

20.0

Tabel 18
Perkembangan Neraca Perdagangan Gas

0.0
Q1

Q2

Q3

2008

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2009*

Q2

Q3

2010*

2010*

Rincian

Sumber: Pertamina(diolah)
*AngkaSementara

Grafik 6
Perkembangan Konsumsi BBM

2.2. Neraca Perdagangan Gas


Pada Tw. III-2010, neraca perdagangan gas
mencatat surplus sebesar USD3,0 miliar, menurun
dibandingkan surplus USD3,1 miliar yang terjadi pada

Tw.II

Tw.III

Nilai
Vol**
(jutaUSD)

Nilai
Harga***
Vol**
(jutaUSD)

Ekspor
LNG
LPG
NaturalGas

3,306
2,406 309 7.8
0

900 91 9.9

3,201
2,325 311
0
876 93

Impor
NeracaPerdaganganGas

193
3,113

211
2,990

Harga***

7.5

9.5

*AngkaSementara
**UntukLNGdanNaturalGassatuanjutammbtu,LPGsatuanribuMetricTon
***UntukLNGdanNaturalGassatuanUSD/jutammbtu,LPGsatuanUSD/ribuMetricTon

Sumber:BPMigas

Tw. II-2010. Penurunan nilai ekspor terjadi baik pada


ekspor LNG maupun gas alam.

3.

Neraca Jasa

Dari sisi volume, ekspor LNG dan gas alam masing-

Pada Tw. III-2010, neraca jasa mencatat defisit

masing masih mengalami peningkatan seiring dengan

sebesar USD3,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan

naiknya permintaan dari beberapa negara pembeli

triwulan

akibat membaiknya perekonomian di negara tersebut.

Meningkatnya

Volume ekspor LNG tercatat sebesar 310,8 juta

penumpang

MMBTU, naik dari periode sebelumnya (308,7 juta

pengeluaran

MMBTU) dan gas alam sebesar 92,6 juta MMBTU,

pendorong utama naiknya defisit jasa.

sebelumnya

(defisit

pengeluaran
dan
jasa

barang

USD3,4

jasa

(freight)

perjalanan

miliar).

pengangkutan
impor

(travel)

serta

merupakan

Peningkatan konsumsi BBM sektor transportasi juga tercermin pada


konsumsiBBMSubsidihinggaSeptember2010yangmencapai28,54kilo
liter (79,8% dari kuota volume subsidi BBM dalam APBNP 2010),
sumber:Pertamina

13

naiknya

Juta USD
1000

pengeluaran

devisa

wisman

yang

berkunjung Indonesia sejalan dengan bertambahnya

jumlah wisman. Namun demikian, pada saat yang

-1000

sama

pengeluaran

wisatawan

nusantara

(wisnus)

-2000

di

luar

negeri

meningkat

lebih

besar

sehingga

-3000

surplus jasa travel berkurang. Pengeluaran devisa


-4000

wisman

naik

pada

triwulan

laporan

hingga

-5000
Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2008

Q2

Q3

Q4

2009*

Transportasi

Travel

Q1

Q2

mencapai USD1.811 juta (sebelumnya USD1.775 juta),

Q3

2010*

sementara

Jasa, net

USD1.407 (naik dari USD1.326 juta pada periode

Jasa Lainnya

*AngkaSementara

Grafik 7
Perkembangan Neraca Jasa

pengeluaran

devisa

wisnus

sebesar

sebelumnya).
juta USD

Jasa transportasi pada periode laporan mencatat


defisit yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya,
yaitu dari defisit USD3,1 miliar menjadi defisit USD3,5

800.00
600.00
400.00
200.00

miliar. Bertambahnya jumlah warga negara Indonesia

0.00

(WNI) yang pergi keluar negeri pada Tw. III-2010

-200.00

J FMAM J J A SO ND J FMAM J J A SO ND J FMAM J J A S


2008

-400.00

mendorong naiknya pengeluaran atas jasa maskapai


penerbangan asing sehingga mencapai USD1,5 miliar
(sebelumnya

USD1,2

pembayaran

jasa

miliar).

transportasi

Sementara
barang

itu,

(freight)

2009

2010*

-600.00
-800.00
-1,000.00
Inflows (juta USD)

Outflows (juta USD)

Trav. Balance (juta USD)

*)Angka sementara

Grafik 8
Perkembangan Jasa Travel

juga meningkat, yaitu dari USD2,5 miliar menjadi


USD2,6 miliar sejalan dengan akselerasi pertumbuhan
pemerintah

untuk

Jumlah kedatangan wisman (inbound traveler)

domestik

sebagai

ke Indonesia pada Tw. III-2010 mencapai jumlah 1.833

pengganti kapal asing guna memperkecil pengeluaran

ribu orang, naik dari periode sebelumnya (1.800 ribu

devisa masih menghadapi beberapa hambatan di

orang).

lapangan.

armada

diselenggarakan guna menarik minat turis asing datang

pelayaran domestik dalam menunjang kegiatan industri

ke Indonesia, seperti Sea Eagle Boat Race yang

hulu migas masih menghadapi sejumlah kendala. Salah

diadakan pada bulan Juli 2010 di Batam dengan

satunya, periode sewa kontrak untuk sejumlah kapal

peserta dari beberapa negara di kawasan ASEAN dan

yang relatif pendek dianggap kurang memberikan

Eropa, serta sejumlah event terkait Sail Banda 2010

jaminan secara finansial sehingga perbankan ragu

seperti

dalam mendukung pembiayaan meskipun nilai sewa

internasional yang diikuti peserta dari negara-negara

cukup besar.

asing.

ekonomi

nasional.

memberdayakan

14

Upaya

armada

Sebagai

kapal

contoh,

pengadaan

Sejumlah

yacht

agenda

rally/race,

pariwisata

dan

beberapa

telah

seminar

Jasa travel (sektor pariwisata) mencatat penurunan

Inbound traveler asal Singapura kembali mencatat

surplus, yaitu dari USD449 juta Tw. II-2010 menjadi

pangsa terbesar (14,6%) dari total jumlah kedatangan

menjadi USD404 juta pada Tw. III-2010. Penerimaan

turis

jasa travel meningkat pada triwulan laporan akibat

sebelumnya didominasi turis Malaysia (saat ini berada di

ke

Indonesia,

setelah

dalam

dua

triwulan

urutan kedua dengan pangsa 12,0%). Sementara

nasional dari USD0,6 miliar menjadi USD1,1 miliar.

wisman asal Australia berada di tempat ketiga dengan

Sejumlah perusahaan yang membayar keuntungan/

pangsa 12,2%.

dividennya pada periode laporan di antaranya PT

Pada

triwulan

laporan,

peningkatan

jumlah

Telkom dan PT PGN.

inbound traveler yang datang ke Indonesia diikuti pula

Selain itu, meningkatnya pembayaran bunga

dengan naiknya jumlah outbound traveler (wisatawan

atas surat-surat berharga domestik milik asing, yaitu

nusantara) yang pergi ke luar negeri sehingga mencapai

dari USD0,7 miliar menjadi USD1,1 miliar, turut

2.768 ribu orang (periode sebelumnya1.573 ribu

menambah defisit neraca pendapatan. Peningkatan

orang).

pembayaran bunga SBI dan SUN tersebut sejalan

Ditinjau dari negara tujuannya, outbound traveler


lebih banyak mengunjungi negara-negara di kawasan
Asia-Oceania, seperti, yaitu Singapura (pangsa 31,5%),

dengan bertambahnya posisi kepemilikan asing pada


kedua instrumen.
Juta USD
0

Malaysia (27,5%), dan Australia (8,4%). Sementara

-1,000

untuk kawasan Amerika Utara, negara Amerika Serikat


-2,000

menjadi daerah utama kunjungan wisnus (3,6%).

-3,000
-4,000

4.

Neraca Pendapatan

-5,000

Neraca pendapatan pada Tw. III-2010 mencatat

-6,000
Q1

defisit sebesar USD5,2 miliar, meningkat dibanding

Q2

kepada

pembayaran

pemilik

bunga

Surat

saham
Utang

dan
Negara

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

2009*

2010*

Income, net

Inv. Income

DI Income

PI Income

OI Income

Q3

*AngkaSementara

Grafik 9
Perkembangan Neraca Pendapatan

dari naiknya pembayaran dividen oleh perusahaan


publik

Q4

2008

triwulan sebelumnya (defisit USD4,6 miliar). Kenaikan


defisit neraca pendapatan ini terutama bersumber

Q3

naiknya
(SUN)

Pendapatan investasi langsung pada triwulan

dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) kepada nonresiden.

laporan mencatat kenaikan defisit, yakni dari defisit

Sementara itu, turunnya pembayaran bunga utang

USD2,7

pemerintah dan swasta pada periode laporan dapat

Peningkatan pembagian keuntungan oleh perusahaan

sedikit menahan kenaikan defisit neraca pendapatan

migas dan nonmigas di Indonesia kepada induknya di

tersebut.

luar

Pendapatan investasi portofolio mencatat defisit


sebesar USD1,8 miliar, lebih tinggi dari defisit triwulan
sebelumnya

(USD1,0

miliar).

Peningkatan

defisit

miliar

negeri

menjadi

pada

defisit

periode

USD2,8

laporan

miliar.

mendorong

bertambahnya defisit komponen ini.


Sementara itu, berkurangnya defisit pendapatan
investasi lainnya, sebelumnya defisit USD0,7 miliar

tersebut akibat naiknya pembayaran dividen kepada

menjadi

nonresiden

bertambahnya defisit neraca pendapatan lebih jauh.

atas

kepemilikan

saham

perusahaan

defisit

USD0,4

miliar

dapat

menahan

15

5.

Transfer Berjalan

KoreaSelatan,
1.5%

lainnya,0.5%

Surplus neraca transfer berjalan pada Tw. III-2010


Taiwan,21.6%

mencapai USD1.230 juta, sedikit lebih tinggi dari


surplus pada periode sebelumnya (USD1.206 juta).

Malaysia,47.0%
Hongkong,
13.1%

Penambahan surplus ini antara lain akibat naiknya


pengiriman devisa dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Brunei,2.4%

kepada keluarganya di tanah air (workers remittances

Singapura,
14.0%

(WR) inflows) dari USD1.676 juta menjadi USD1.698

Grafik 11
Komposisi Penempatan TKI di Asia Pasifik

juta pada periode laporan.


Juta USD
2000

lainnya,2.7%

1500

Bahrain,3.9%

Yordania,1.9%

Oman,2.3%

Qatar,1.4%

1000
UEA,10.9%

500
0

ArabSaudi,
76.8%

-500
-1000
Q1

Q2

Q3

Q4

2008
WR Inflows

Q1

Q2

Q3

Q4

2009*
WR Outflows

Q1

Q2

Q3

2010*
WR, neto

Grafik 12
Komposisi Penempatan TKI di Timur Tengah dan Afrika

*AngkaSementara

Grafik 10
Perkembangan Workers Remittances

Dengan

penempatan

selama

Penempatan TKI selama Tw. III-2010 mencapai

periode laporan, jumlah TKI pada akhir triwulan laporan

139,2 ribu orang, turun sebesar 2,7% dibanding

mencapai 4,32 juta orang, menurun dari posisi akhir

triwulan

triwulan II-2010 sekitar 4,35 juta orang.

sebelumnya.

Penurunan

ini

akibat

berkurangnya permintaan akan jasa TKI yang cukup

16

perkembangan

Komponen

lain

seperti

penerimaan

hibah

signifikan dari Arab Saudi dan Singapura, meskipun

non-investasi pada Tw. III-2010 turut pula berperan,

pada saat bersamaan permintaan negara-negara lain

meskipun

cenderung meningkat. Berdasarkan sebarannya, Arab

surplus transfer berjalan yang terjadi. Penerimaan

Saudi merupakan negara dengan penempatan TKI

hibah

terbesar selama Tw. III-2010 untuk kawasan Timur

sektor pemerintah dan swasta. Bantuan dana sebesar

Tengah dan Afrika. Sementara untuk kawasan Asia

AUD3,6 juta dari Australian Federal Police (AFB)

Pasifik, penempatan terbesar TKI adalah Malaysia.

kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk

kecil,

non-investasi

dalam

relatif

menopang

berimbang

besarnya

antara

penanggulangan penyelundupan manusia merupakan

Tabel 19
Perkembangan Hibah Non-Investasi

salah satu contoh dari penerimaan hibah non-investasi


oleh pemerintah.

Sementara hibah yang diterima

(Juta USD)

Hibah Non-Investasi
(Transfer Berjalan)

Q.1.

2009*
Q.2.
Q.3

Q.4

Q.1.

2010*
Q.2.

Q.3

sektor swasta pada periode laporan, antara lain


Total

73

31

40

61

52

51

46

Pemerintah

14

20

52

33

21

dalam rangka proyek penanganan limbah industri

Swasta

69

17

20

49

18

25

pengolahan kelapa sawit.

*) Angka Sementara

berupa bantuan sebesar USD2,5 juta dari pemerintah


Republik Korea untuk Institut Teknologi Bandung

Sumber : Kementerian Keuangan

17

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

18

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL


Transaksi modal dan finansial pada Tw. III-2010

penduduk

ke

luar

negeri

yang

pada

akhirnya

signifikan

menyebabkan perbaikan kinerja investasi langsung

(USD6,5 miliar) dibandingkan dengan surplus periode

(bersih) dari surplus USD2,0 miliar menjadi surplus

sebelumnya (USD4,4 miliar). Membaiknya prospek

USD2,5 miliar.

mengalami

peningkatan

surplus

yang

perekonomian Indonesia disertai dengan imbal hasil


yang relatif lebih menarik dibanding negara emerging

1.

Transaksi Modal

markets dan besarnya likuiditas global menjadi faktor

Tidak ada arus masuk dalam bentuk hibah

pendorong derasnya arus masuk modal dalam bentuk

investasi selama Tw. III-2010 sehingga transaksi modal

investasi portofolio dan investasi langsung.

tercatat nihil.

Juta USD

Tabel 20
Perkembangan Hibah Investasi

8,000

(Juta USD)

6,000

Hibah Investasi

4,000

(Transfer Modal)

2,000
0

2009*
Q.2.
Q.3

Q.1.

Q.4

Q.1.

2010*
Q.2.

Q.3

Total

19

29

34

14

18

Pemerintah

Swasta

17

26

30

12

18

-2,000
-4,000
-6,000
-8,000
Q1

Q2

Q3

Q4

2007

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2008

Q2

Q3

Q4

Q1

2009*

Q2

Q3

2010*

Investasi Langsung

Investasi Portofolio

Investasi Lainnya

Transaksi Finansial

*) Angka Sementara
Sumber : Kementerian Keuangan

*AngkaSementara

Grafik 13
Transaksi Modal dan Finansial

2.

Transaksi Finansial

Arus masuk modal asing semakin deras ke

Transaksi finansial pada Tw. III-2010 mencatat

dalam instrumen surat-surat berharga sektor publik

surplus signifikan yang ditopang oleh surplus transaksi

dan swasta seperti SUN, SBI, SPN, dan saham.

finansial sektor publik dan surplus transaksi finansial

Pada

sektor swasta. Surplus transaksi finansial sektor publik

triwulan

laporan,

arus

masuk

investasi

portofolio (bersih) mencapai USD6,1 miliar, melonjak

meningkat

tajam dibandingkan Tw. II-2010 (USD1,1 miliar).

didominasi oleh arus masuk investasi portofolio berupa

Sementara itu, perbaikan ekonomi domestik yang

pembelian

lebih cepat dibanding negara maju lainnya dan

pemerintah dan Bank Indonesia. Sementara itu, surplus

iklim

diperkirakan

transaksi finansial sektor swasta terutama didukung

mendorong kenaikan arus masuk investasi langsung di

oleh kinerja investasi langsung dan investasi portofolio

Indonesia

yang lebih baik dari triwulan sebelumnya.

investasi

serta

yang

membaik

mengurangi

investasi

langsung

tajam

dibanding

surat-surat

triwulan

berharga

yang

sebelumnya

dikeluarkan

19

didorong oleh arus masuk pada transaksi SBI, SUN

Juta USD
8,000

rupiah, dan SPN. Transaksi SBI mencatat surplus sebesar

6,000
4,000

USD2,6 miliar, berbeda dengan periode sebelumnya

2,000

yang mengalami defisit USD2,3 miliar. Sementara itu,

transaksi SUN rupiah dan SPN oleh investor asing

-2,000
-4,000

selama periode laporan juga mencatat surplus masing-

-6,000

masing sebesar USD1,8 miliar dan USD0,5 miliar, lebih

-8,000
Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

2008

Q3

Q4

Q1

2009*

Sektor Publik

Q2

Q3

(USD2,7 miliar dan USD0,6 miliar).

2010*

Sektor Swasta

rendah daripada surplus pada periode sebelumnya

Transaksi Modal & Finansial

Dengan perkembangan tersebut, posisi kepemilikan

*AngkaSementara

Grafik 14
Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial
Per Sektor

asing atas SUN rupiah pada akhir Tw. III-2010


mengalami peningkatan dari USD16,8 miliar pada
periode sebelumnya menjadi USD18,9 miliar. Begitu

2.1 Sektor Publik

juga
Transaksi

finansial

sektor

publik

mencatat

peningkatan surplus yang signifikan menjadi USD4,4


miliar, dibanding periode sebelumnya (USD0,1 miliar).
Kenaikan surplus tersebut terutama ditopang oleh arus
masuk modal asing pada transaksi investasi portofolio.
Sementara itu, komponen investasi lainnya masih
mencatat

defisit

namun

lebih

rendah

dibanding

triwulan sebelumnya.

dengan

posisi

kepemilikan

asing

atas

SBI

meningkat dari USD4,6 miliar pada periode sebelumnya


menjadi USD7,2 miliar.
Miliar USD
20
18

Kepemilikan SUN Oleh Asing

Kepemilikan SBI Oleh Asing

16
14
12
10
8
6

Juta USD

8000
2

6000

Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep

4000

2008

2009

2010

2000

Grafik 16
Perkembangan Posisi Kepemilikan SUN & SBI Oleh Asing

0
-2000

Arus masuk investasi portofolio tersebut ditopang


-4000
Q1

Q2

Q3

Q4

2008

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2009*

Investasi Portofolio

Q2

Q3

2010*

Investasi Lainnya

oleh beberapa faktor eksternal dan domestik yang


cenderung membaik.

Transaksi Finansial

*AngkaSementara

Grafik 15
Perkembangan Transaksi Finansial Sektor Publik

Kondisi ekses likuiditas yang cukup besar di pasar


keuangan global, perekonomian emerging markets,
termasuk Indonesia, yang relatif lebih baik dibanding

Investasi Portofolio

perekonomian

maju,

serta

imbal

hasil

Pada periode laporan, transaksi investasi portofolio

investasi yang lebih tinggi mendorong investor global

sektor publik mencatat surplus sebesar USD4,8 miliar,

untuk menempatkan kelebihan likuiditasnya pada

meningkat

instrumen investasi di emerging markets, termasuk

tajam

dibanding

periode

sebelumnya

(surplus USD1,0 miliar). Peningkatan surplus tersebut

20

negara

pada SBI dan SUN.

Tabel 21
Perkembangan Capital Inflows
ke Kawasan Emerging Asia
Emerging Asia: External Financing (billion USD)

2008

ditunjukkan oleh indikator CIP (Covered Interest Parity).


Sampai dengan akhir triwulan laporan, indikator CIP

2009

2010f

berada pada level 4,44%, tetap yang tertinggi


dibanding Korea, Filipina, dan Malaysia.

External Financing, Net


Private Inflows, Net
Equity Investment, Net
Direct Investment, Net
Portfolio Investment, Net
Private Creditors, Net
Commercial Banks, Net
Nonbanks, Net
Official Inflows, Net
IFIs
Bilateral Creditors

121.8
158.5
212.9
-54.4
-36.7
-64.6
27.8
23.7
1.7
22

337
260.2
174.1
86.1
76.8
30.8
46
9.6
2.7
6.9

342.9
248.2
155.6
92.6
94.8
41.7
53.1
13.8
2.5
11.3

Sumber: IIF

Relatif tingginya imbal hasil juga terlihat dari suku


bunga yang ditawarkan oleh SBI. Suku bunga SBI masih
relatif stabil pada level tinggi untuk seluruh tenor. Ratarata tertimbang suku bunga SBI dengan tenor 3, 6, dan
9 bulan masing-masing sebesar 6,6%, 6,7% dan 6,8%.
%
11

Sementara itu, persepsi internasional terhadap


perekonomian Indonesia juga semakin baik. Hal ini
diindikasikan oleh perbaikan outlook credit rating

SBI 1 bulan

SBI 3 bulan

SBI 6 bulan

SBI 9 bulan

10

Indonesia. Pada periode laporan, Japan Credit Rating


Agency Ltd (JCR) meningkatkan rating kredit Indonesia
hingga ke level investment grade. Perbaikan peringkat

tersebut dilakukan terhadap utang valuta asing jangka

jangka panjang dari BBB- menjadi BBB, dengan outlook

December 23, 2008


June 11, 2009
September 16, 2009
June 21, 2010

Ba3* July 26, 2006


Ba3** November 7, 2008
Ba2 October 23, 2009
Ba2** March 12, 2010

Rating and Investment


Information (R&I)
October 12, 2006
October 31, 2007
January, 2009
October 7, 2009

BB
BB+
BB+*
BB+*

Sep

Jul

Ags

Mei

Jun

Apr

Mar

Jan

Feb

Des

Okt

Nov

Sep

Jul

sebagai suku bunga acuan Bank Indonesia, dengan Fed


BBBB
BB*
BB+

Japan Credit Rating Agency


September 25, 2008
February 5, 2009
July 7, 2009
July 13, 2010

Ags

Hal tersebut sejalan dengan selisih antara BI rate,

Fitch

BBJanuary 27, 2005


BB-* February 14, 2008
BB-*** January 21, 2009
BB
January 25, 2010

2010

Grafik 17
Perkembangan SBI Rate

Tabel 22
Perkembangan Sovereign Rating Indonesia
Standard & Poor's

Mei

2009

masing-masing stabil.

Moody's

Jun

Apr

Jan

Mar

6
Feb

panjang dari BB+ menjadi BBB- dan utang rupiah

BB*
BB**
BB+
BBB-

* rating affirmation
** outlook revised from positive to stable
*** outlook revised from stable to positive
Note: Foreign Currency Long Term Debt

Fund Rate, sebagai salah satu suku bunga acuan para


investor global. Sampai dengan akhir periode laporan,
BI rate masih berada pada level 6,5%. Sementara itu,
The Fed masih menahan suku bunganya di kisaran 0%0,25%.
%
10
9
8
7

Di sisi lain, daya tarik investasi dalam rupiah relatif


lebih tinggi dibanding investasi ke negara kawasan Asia

6
5
4

negeri (UIP - Uncovered Interest Parity) sebagai indikator

3
2
BI Rate
1

imbal hasil rupiah berada pada level 6,22%, masih


tertinggi dibanding negara kawasan Asia lainnya.
Bahkan, kalaupun memperhitungkan premi risiko, daya
tarik investasi dalam rupiah tetap besar sebagaimana

Fed rate

0
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep

lainnya. Selisih suku bunga dalam negeri dan luar

2008

2009

2010

Grafik 18
Perkembangan BI Rate dan Fed Fund Rate

21

Di sisi domestik, faktor fundamental ekonomi yang

Investasi Lainnya

semakin baik menjadi salah satu faktor yang menarik


minat investor. Selain itu, kinerja Neraca Pembayaran
Indonesia (NPI) yang tetap mencatat surplus mampu
menjaga ekspektasi positif investor global terhadap
perekonomian domestik.

Transaksi investasi lainnya pada sektor publik


selama Tw. III-2010 mencatat defisit USD0,4 miliar,
lebih rendah dibanding defisit pada periode sebelumnya
(USD0,9 miliar). Penurunan defisit tersebut didorong
oleh pembayaran pinjaman luar negeri yang lebih

Sementara itu, kebijakan Bank Indonesia untuk


mengurangi kepemilikan asing di SBI melalui kewajiban

rendah dibanding periode sebelumnya sesuai dengan


pola pembayarannya.

one month holding period tidak memberikan pengaruh


signifikan

terhadap

pembayaran pinjaman luar negeri sebesar USD0,9

hanya

miliar, lebih rendah dibanding USD1,9 miliar pada

mendorong investor untuk mengalihkan kepemilikan

periode sebelumnya. Sementara itu, pinjaman luar

SBI ke tenor yang lebih panjang.

negeri yang dicairkan pada periode laporan juga

dananya.

investor

Pada periode laporan, pemerintah melakukan

dalam

menanamkan

appetite
Kebijakan

tersebut

Di sisi lain, persepsi risiko domestik pada periode


laporan relatif stabil. Indikator Credit Default Swap
(CDS) Indonesia sebagai salah satu indikator risiko tetap
berada di level rendah. Demikian juga dengan premi
swap (salah satu indikator ekspektasi arah pergerakan

mengalami

penurunan

menjadi

USD0,5

miliar

dibanding USD1,0 miliar pada periode sebelumnya.


Juta USD
3,500
Penarikan

3,000

Pembayaran

neto

2,500
2,000

rupiah) tetap stabil untuk semua tenor. Sementara itu,


indikator

lainnya

yaitu

yield

spread

antara

Government Bond Indonesia dan US T-Note bergerak


turun. Dengan perkembangan tersebut, rata-rata yield

1,500
1,000
500
0
-500
-1,000
-1,500

SUN untuk seluruh tenor mengalami penurunan,


dengan penurunan terbesar terjadi pada yield SUN
untuk tenor di atas 10 tahun (di atas 100 bps).
%12

Yield Global Bond Indonesia (10 thn)

-2,000
-2,500
Q1

Q2

Q3

Q4

2008

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2009*

Q2

Q3

2010*

* datasementara

Grafik 20
Perkembangan Penarikan dan
Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah

Yield US T Note

10
8

Penarikan pinjaman pada triwulan lII-2010 terjadi


6

baik

pinjaman

proyek

maupun

pinjaman

Jun
Jul
Ags
Sep

jumlah pencairan pada periode sebelumnya.


Apr
Mei

0
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar

tercatat sebesar USD0,4 miliar, relatif sama dengan


Apr
Mei
Jun
Jul

Jan
Feb
Mar

program. Pinjaman yang dicairkan untuk proyek

2009

2010

Grafik 19
Perkembangan Yield Global Bond Indonesia
dan US T-Note

22

untuk

Sebagian besar penarikan pinjaman proyek berasal


dari negara-negara yang pernah bergabung dalam
Consultative Group on Indonesia (CGI). Pinjaman
tersebut seluruhnya dilakukan dengan menggunakan

Pinjaman

skema Official Development Assistance (ODA) yang


dilakukan

secara

bilateral

(USD220

juta)

dan

antaranya

yang
akan

disetujui

oleh

digunakan

Jepang

untuk

di

Program

multilateral (USD162 juta). Di samping itu, pemerintah

Pinjaman

Kebijakan Perubahan Iklim (III) sebesar

juga melakukan penarikan pinjaman di luar negara-

27,195

miliar.

negara yang pernah bergabung dengan CGI sebesar

diantaranya akan digunakan untuk Add Financial

USD34 juta.

BOS KITA-School Operation sebesar USD500 juta


dan

Juta USD
500

Bilateral-CGI

Multilateral-CGI

Non CGI

Climate

USD200

450

Sedangkan

Change

juta.

pinjaman

dari

Development

Sementara

itu,

IBRD

sebesar

pinjaman

yang

disetujui oleh ADB di antaranya akan digunakan untuk

400
350

proyek Java-Bali Electricity Dsitribution sebesar USD50

300

juta.

250
200

Di sisi lain, pemerintah juga terus berusaha untuk

150

mengendalikan pinjaman luar negerinya. Salah satu

100
50

usahanya

0
Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2008

Q2

Q3

Q4

Q1

2009*

Q2

Q3

2010*

adalah

melakukan

debt

swap

dengan

berbagai negara. Pada periode laporan terjadi realisasi


pengalihan utang sebesar 20 juta yang berasal dari

* datasementara

Grafik 21
Perkembangan Penarikan Pinjaman Proyek

Jerman. Debt swap tersebut akan digunakan untuk


membiayai

Sementara itu, pinjaman program yang dicairkan


pada periode laporan tercatat sebesar USD0,1 miliar,
lebih rendah dibanding periode sebelumnya (USD0,6
miliar). Jumlah tersebut seluruhnya diperoleh dari Bank

proyek

School

Reconstruction

Rehabilitation in Earthquake Area in Yogyakarta and


Central Java.
Juta USD
105,000

101,459

100,000

Dunia.

and

97,571
95,083

95,000

Selama periode laporan, pemerintah Indonesia

90,000

melakukan penandatanganan beberapa pinjaman baru,

85,000

baik pinjaman program maupun proyek. Pinjaman

80,000
75,000

tersebut di antaranya diperoleh dari Jepang, IBRD, dan

70,000

ADB.

65,000
60,000

Juta USD
1,200

Q1

ADB

IBRD

Jepang (JBIC)

Other

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

2008

2009

* datasementarasampai denganAgustus2010

1,000

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3*

2010

Grafik 23
Perkembangan Posisi Utang Luar Negeri
Pemerintah

800
600
400

Sementara itu, posisi utang luar negeri pemerintah

200

(termasuk surat berharga negara domestik yang dimiliki


bukan

0
Q1

Q2

Q3

2008

Q4

Q1

Q2

Q3

2009*

Q4

Q1

Q2
2010*

* datasementara

Q3

penduduk)

mengalami

peningkatan

dari

USD97,6 miliar pada akhir Juni 2010 menjadi USD101,5


miliar pada akhir Agustus 2010.

Grafik 22
Perkembangan Penarikan Pinjaman Program

23

2.2. Sektor Swasta

Investasi Langsung
Sejalan dengan membaiknya iklim investasi di

Transaksi modal dan finansial sektor swasta


pada

Tw.

III-2010

menunjukkan

kinerja

positif

dengan mencatat surplus yang signifikan. Surplus


tersebut ditopang oleh semakin baiknya persepsi
internasional terhadap perekonomian Indonesia, imbal
hasil investasi yang menarik, serta kondisi ekses

dalam negeri, investasi langsung sektor swasta selama


Tw. III-2010 terindikasi mengalami akselerasi. Hal ini
tercermin pada kinerja investasi langsung neto yang
mencatat kenaikan suplus dari USD2,0 miliar menjadi
USD2,5 miliar.
Salah satu komponen yang mendorong naiknya

likuiditas global.
Komponen pendukung surplus tersebut berasal
dari arus modal masuk dalam bentuk investasi langsung
(direct investment in Indonesia) serta arus masuk
investasi

portofolio

yang

meningkat

melampaui

mencatat

itu,

defisit,

komponen
berbeda

investasi

dibanding

lainnya
triwulan

sebelumnya yang mencatat surplus. Defisit tersebut


disebabkan oleh meningkatnya penempatan dana
milik residen pada perbankan di luar negeri sebagai
dampak meningkatnya pasokan devisa yang dipicu
derasnya aliran dana modal jangka pendek. Akibat
terjadinya defisit pada investasi lainnya tersebut, surplus
transaksi modal dan finansial sektor swasta pada
Tw. III-2010 secara neto turun menjadi USD2,0 miliar
dibanding

surplus

investasi

langsung

neto

tersebut

adalah

menurunnya arus keluar investasi penduduk ke luar


negeri

(direct

investment

abroad).

Pada

periode

laporan, arus keluar modal investasi penduduk ke luar


negeri neto tercatat sebesar USD0,9 miliar, lebih rendah

triwulan sebelumnya.
Sementara

surplus

USD4,3

miliar

pada

triwulan

dibanding triwulan sebelumnya (USD1,3 miliar). Kondisi


perekonomian

yang

masih

dalam

proses

pemulihan dan semakin baiknya prospek investasi di


dalam negeri diduga menjadi alasan investor domestik
mengurangi investasinya di luar negeri dan memilih
berinvestasi di dalam negeri. Penyebab lain penurunan
investasi penduduk di luar negeri adalah adanya offset
aliran modal dalam bentuk utang luar negeri (ULN) dari
anak perusahaan di luar negeri. Penarikan ULN tersebut
dibiayai dengan penerbitan obligasi melalui anak
perusahaan di luar negeri yang dananya digunakan
untuk

sebelumnya.

global

membiayai

kegiatan

investasi

perusahaan

induknya di dalam negeri. Pada Tw. III-2010 tercatat


Juta USD
5.000

dua korporasi melakukan penerbitan obligasi senilai

Investasi Langsung
Investasi Portofolio
Investasi Lainnya
Neraca Finansial Sektor Swasta

4.000
3.000

USD1,1 miliar.
Perbaikan kinerja investasi langsung juga ditopang

2.000
1.000

oleh

0
-1.000

meningkatnya

investasi

langsung

asing

Indonesia (Penanaman Modal AsingPMA) neto

ke
yang

-2.000

mencatat surplus USD3,4 miliar, lebih tinggi dibanding

-3.000
-4.000

triwulan sebelumnya (USD3,3 miliar). Kondisi ini sejalan

-5.000
Q1

Q2

Q3

2008

Q4

Q1

Q2

Q3

2009*

Q4

Q1

Q2

Q3

2010*

* Angka Sementara

Grafik 24
Perkembangan Transaksi Finansial Sektor Swasta

24

dengan membaiknya persepsi pasar terhadap iklim


investasi domestik, penerapan berbagai kebijakan yang
mendukung

peningkatan

kegiatan

akselerasi proyek infrastruktur.

investasi,

dan

Peningkatan

kinerja

investasi

juga

dibarengi

Juta USD
1,800

dengan

meningkatnya

kualitas

investasi.

Hal

ini

terlihat pada realisasi investasi yang tercatat pada


Produk Domestik Bruto (PDB) Tw. III-2010 yang

Q1-10*

Q2-10*

AS

Eropa

Q3-10*

1,600
1,400
1,200
1,000

dipublikasikan
terlihat

oleh

bahwa

BPS.

tujuan

Pada

investasi

triwulan
lebih

laporan,

didominasi

oleh investasi non bangunan, yaitu barang-barang


produktif

terutama

kontribusinya

mesin-mesin

yang

meningkat

dibanding

triwulan

sebelumnya.

kualitas

investasi

juga

Di

800
600
400
200
0
Jepang

-200

Emerging
Market Asia
(termasuk
China)

-400

samping

itu,

tercermin

pada semakin terdiversifikasinya daerah tujuan investasi

ASEAN

Lain-lain

* Angka Sementara

Grafik 26
Perkembangan PMA (net) Berdasarkan Negara Asal

di Indonesia. Data realisasi investasi PMA Tw. III-2010


yang

dipublikasikan

BKPM

menunjukkan

bahwa

Ditinjau dari sisi sektoral, sektor manufaktur,

investasi di luar pulau Jawa meningkat dibanding

perdagangan,

triwulan sebelumnya.

penyumbang utama arus masuk modal PMA neto

pertambangan

merupakan

selama Tw. III-2010. Arus masuk modal PMA neto pada

Juta USD
4.000
PMA sektor Migas, neto

3.500

dan

PMA sektor Non Migas, neto

PMA, neto

sektor

perdagangan

menunjukkan

3.000

dan

sektor

peningkatan

pertambangan

dibanding

triwulan

sebelumnya.

2.500
2.000

Juta USD
1,400

1.500

Q1-10*

1.000

Q2-10*

Q3-10*

1,200

500

1,000

0
Q1

Q2

Q3

2008

Q4

Q1

Q2

Q3

2009*

Q4

Q1

Q2

Q3

2010*

800

600

* Angka Sementara

Grafik 25
Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)

400

200

Pada periode laporan, investasi dari negara Jepang


-200

dan negara emerging markets Asia menjadi pendorong


utama meningkatnya arus masuk PMA neto. Investasi

Pertanian, Pertambangan
Perikanan dan
Kehutanan

Manufaktur

Konstruksi

Keuangan
(termasuk
asuransi)

Perdagangan Lain-lain (tmsk


Jasa, Properti)

* Angka Sementara

Grafik 27
Perkembangan PMA (net) Berdasarkan Sektor Ekonomi

dari negara-negara tersebut mencapai 43,6% dari


total investasi pada periode laporan. Sementara itu,

Pada triwulan laporan, peningkatan kegiatan

investasi dari negara-negara Eropa dan kawasan

investasi perusahaan di sektor migas dan nonmigas

ASEAN mengalami penurunan dibanding triwulan

mampu mendorong arus masuk PMA neto secara

sebelumnya.

signifikan. Pada sektor migas, arus masuk PMA

25

kegiatan

meningkat. Sebaliknya arus masuk PMA nonmigas

operasional dan investasi perusahaan migas asing

masih cenderung meningkat sebagai cerminan dari

di Indonesia (inflows) mengalami peningkatan dari

iklim investasi yang membaik.

migas

berupa

penerimaan

dana

untuk

USD1,8 miliar menjadi USD2,6 miliar. Peningkatan

Juta USD
8.000

tersebut

didorong

oleh

membaiknya

Arus Masuk PMA

ekspektasi

Arus Keluar PMA

PMA, neto

6.000

bisnis migas sejalan dengan koordinasi kebijakan


investasi migas antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah yang semakin baik. Di sisi lain,
seiring

migas, arus keluar PMA berupa pengembalian biaya

-4.000

operasional dan biaya investasi atas lapangan-lapangan

-6.000

telah

kegiatan

0
-2.000

yang

meningkatnya

2.000

eksplorasi

migas

dengan

4.000

berproduksi

(outflows)

Q2

Q1

juga

Q3

Q4

Q1

Q2

2008

Q3

Q4

Q1

2009*

Q2

Q3

2010*

meningkat dari USD1,5 miliar menjadi USD1,9 miliar.

* Angka Sementara

Dengan demikian, PMA sektor migas secara neto

Grafik 29
Perkembangan PMA Sektor Nonmigas

mencatat surplus USD0,7 miliar, lebih tinggi dibanding


triwulan sebelumnya (USD0,4 miliar).

Investasi Portofolio
Pasca krisis utang yang mendera Eropa, pasar

Juta USD
3.500
Arus Masuk PMA

Arus Keluar PMA

keuangan

PMA, neto

2.500

dunia

keseluruhan

1.500

mulai

triwulan

stabil

laporan

kembali.

secara

Melimpahnya

500

kondisi likuiditas global yang ditopang oleh kondisi

-500

ekonomi domestik yang relatif lebih baik dibanding

-1.500

negara maju berdampak positif pada kinerja investasi

-2.500

portofolio neto sektor swasta. Pada triwulan laporan,

-3.500
Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2008

Q2

Q3

2009*

Q4

Q1

Q2

Q3

investasi

portofolio

meningkat

2010*

* Angka Sementara

miliar).

Sementara itu, kinerja PMA di sektor nonmigas


neto

menjadi

Peningkatan

bersumber
secara

neto

sektor

surplus

swasta

USD1,2

tercatat

miliar,

lebih

tinggi dibanding periode sebelumnya (surplus USD0,1

Grafik 28
Perkembangan PMA Sektor Migas

26

pada

menurun

arus

masuk

terutama
modal

jangka pendek pada pasar saham. Di samping itu,


transaksi investor asing pada instrumen surat utang

USD2,7 miliar, lebih rendah daripada surplus USD2,9

juga mengalami perbaikan menjadi surplus USD0,1

miliar pada triwulan sebelumnya. Namun, penurunan

miliar

surplus lebih disebabkan oleh meningkatnya arus keluar

Meningkatnya surplus surat utang sektor swasta

PMA berupa pembayaran utang kepada induknya di

tersebut dipengaruhi jumlah surat utang baru yang

luar negeri. Peningkatan pembayaran utang tersebut

diakseptasi bank yang lebih besar dibanding surat

sejalan

utang jatuh tempo.

kinerja

ekspor

mencatat

derasnya

tersebut

surplus

dengan

dengan

dari

surplus

nonmigas

yang

dari

sebelumnya

defisit

USD0,2

miliar.

Di kawasan regional, perkembangan IHSG tersebut

IHSG

Juta USD
600

4.000

500

3.600

400
3.200

300
200

2.800

100
2.400
0
Jun Jul AugSep Oct NovDec Jan Feb MarAprMei Jun Jul AugSep Okt NopDec Jan Feb MarAprMei Jun Jul AugSep

-100
2008

-200

2009

2.000

2010

1.600

-300

sejalan

dengan

perkembangan

saham

di

bursa

beberapa negara ASEAN yang hampir seluruhnya


juga mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan
bahwa telah terjadi perbaikan persepsi yang cukup
signifikan bagi investor terhadap proses pemulihan
perekonomian dunia pasca terjadinya krisis keuangan
global.

1.200

-400

Neto Asing

IHSG (RHS)

-500

800
Sumber : BEI

Grafik 30
Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG

Index
4,500
STI Singapore

IHSG

Phillipines Index (PCOMP)

Malaysia Index (KLCI)

SET Thailand

4,000
3,500
3,000

Selama Tw. III-2010, perkembangan positif di


pasar

keuangan

dunia

turut

berperan

2,500

dalam

2,000

mendorong naiknya kinerja bursa saham. Transaksi

1,500

saham oleh asing tercatat mengalami peningkatan

1,000
500

net inflows menjadi USD1,3 miliar, lebih tinggi


dibandingkan triwulan sebelumnya (net inflows USD0,4

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

2009

miliar). Investor asing mencatat transaksi net beli rata-

Jul Agust Sep

2010

Sumber : Bloomberg

Grafik 31
Perkembangan Indeks Bursa
di Beberapa Negara ASEAN

rata sebesar USD25 juta per hari atau meningkat


cukup signifikan bila dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang hanya sebesar USD0,7 juta per hari.

Dari sisi sektoral, indeks secara umum mengalami

Derasnya arus masuk modal ke bursa saham tersebut

pertumbuhan yang positif. Sektor industri dasar dan

mengindikasikan bahwa investor asing masih menaruh

manufaktur mengalami pertumbuhan indeks tertinggi

kepercayaan yang cukup tinggi terhadap prospek

sepanjang Tw. III-2010, yaitu masing-masing 29,7%

perekonomian Indonesia ke depan.

dan 25,0%.

Derasnya arus masuk transaksi saham neto oleh

Bursa saham juga diwarnai oleh penawaran

asing tersebut berdampak positif terhadap Indeks Harga

saham baru oleh beberapa emiten. Selama Tw. III-2010,

Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penguatan

tercatat tujuh emiten melakukan penawaran saham

sebesar 20,2% dan ditutup pada level 3.501, tertinggi

baru, yaitu BPD Jawa Barat & Banten Tbk, Bukit

sepanjang

juga

Uluwatu Villa Tbk, Evergreen Invesco Tbk, Golden

didukung oleh kepercayaan investor asing yang terus

Retailindo Tbk, Indopoly Swakarsa Industry Tbk, Skybee

meningkat seiring dengan membaiknya persepsi pasar

Tbk, dan Berau Coal Energy Tbk. Sementara itu, pada

terhadap

periode laporan tidak ada emiten yang tercatat

sejarah.

risiko

Performa

domestik

IHSG

serta

tersebut

semakin

kuatnya

ekspektasi akan tercapainya peringkat investment

melakukan delisting.

grade.

27

Tw. III-2010 mencapai USD2,6 miliar, lebih rendah

Investasi Lainnya
Investasi lainnya sektor swasta pada Tw. III-2010

dibanding

triwulan

sebelumnya

(USD3,0

miliar).

mencatat defisit USD1,7 miliar, dibandingkan surplus

Penurunan pembayaran ULN sektor swasta tersebut

USD2,2 miliar pada triwulan sebelumnya.

sesuai dengan skedulnya.

Defisit

tersebut

terutama

disebabkan

oleh

meningkatnya penempatan dana milik residen pada

Pembayaran

perbankan di luar negeri (sisi assets). Bertambahnya

5,000

simpanan bank-bank domestik di perbankan luar negeri

4,000

tersebut

melimpahnya

3,000

ketersediaan valas di dalam negeri seiring derasnya

2,000

arus

1,000

merupakan

masuk

investasi

implikasi

dari

portofolio

selama

periode

Miliar USD
90

Juta USD
6,000
Penarikan

Posisi ULN Swasta (RHS)

80
70
60
50
40
30
20
10

laporan.
Sementara itu, di sisi liabilities, penarikan utang
luar negeri (ULN) sektor swasta pada Tw. III-2010
mencapai USD3,6 miliar, lebih tinggi dibandingkan
USD3,4

miliar

pada

triwulan

sebelumnya.

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2008

Q2

Q3

2009*

Q4

Q1

Q2

Q3

2010*

* Angka Sementara (s.d Agustus 2010)

Grafik 32
Perkembangan Pembayaran dan Penarikan
Utang Luar Negeri Sektor Swasta

Meningkatnya penarikan ULN tersebut terjadi terutama

28

di sektor perbankan yang dananya digunakan untuk

Pada akhir Agustus 2010, posisi ULN swasta

ekspansi kredit maupun untuk refinancing utang

meningkat menjadi USD80,5 miliar dibanding posisi

lama. Di sisi lain, pembayaran ULN sektor swasta pada

akhir triwulan sebelumnya sebesar USD77,6 miliar.

CADANGAN DEVISA
Perkembangan

Neraca

Pembayaran

Sebagian

Indonesia

besar

cadangan

devisa

berbentuk

selama Tw. III-2010 yang membaik, dengan overall

securities (surat-surat berharga) senilai USD75,7 miliar

balance mencatat surplus sebesar USD7,0 miliar,

(87,4% dari total cadangan devisa), diikuti oleh

berpengaruh pada peningkatan posisi cadangan devisa

penempatan dalam bentuk currency & deposits sebesar

menjadi USD86,6 miliar dari posisi pada akhir triwulan

USD4,6 miliar (5,3%), monetary gold sebesar USD3,1

sebelumnya sebesar USD76,3 miliar. Jumlah cadangan

miliar (3,6%), dan special drawing rights sebesar

devisa tersebut setara dengan 6,6 bulan impor dan

USD2,7 miliar (3,2%).

pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Bln Impor

Juta USD

7.00

100,000
90,000

6.00

80,000
5.00

70,000
60,000

4.00

50,000
3.00

40,000
30,000

2.00

20,000
1.00

10,000

0.00

0
Q1

Q2

Q3

2008

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

2009
Cadangan Devisa (RHS)

Q2

Q3

2010
Bulan Impor

Grafik 33
Perkembangan Cadangan Devisa

29

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

30

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL


(tercermin dari penurunan rasio posisi total ULN

Seiring dengan menyusutnya kinerja transaksi


berjalan, kondisi keseimbangan eksternal pada Tw. III-

terhadap PDB).

2010

berjalan

semakin membaik (tercermin dari turunnya rasio ULN

kontribusi sektor eksternal

jangka pendek terhadap cadangan devisa) seiring

(tercermin

pada

terhadap PDB) dan

rasio

transaksi

Sementara kondisi likuiditas juga

dengan kenaikan cadangan devisa.

terhadap PDB (tercermin pada rasio ekspor dikurangi


penurunan

Sementara itu, debt service ratio (rasio beban

dibandingkan periode sebelumnya. Kondisi yang sama

pembayaran utang terhadap ekspor) lebih rendah

terjadi

dibanding

impor

terhadap

pada

PDB)

derajat

mengalami

keterbukaan

perekonomian

periode

sebelumnya,

sejalan

dengan

Indonesia (tercermin pada rasio ekspor ditambah impor

menurunnya pembayaran utang pada Tw. III-2010.

terhadap PDB) yang menurun akibat turunnya transaksi

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa beberapa

perdagangan barang internasional relatif terhadap PDB.

indikator

kerentanan

sektor

eksternal

masih

menunjukkan rasio yang berada pada level yang baik.

Dari sisi solvabilitas, kemampuan melunasi total


utang pada Tw. III-2010 menunjukkan peningkatan

Tabel 23
Indikator Sustainabilitas Eksternal
INDIKATOR
Transaksi Berjalan/PDB (%) 1)
Ekspor - Impor Barang dan Jasa / PDB (%) 1)
Ekspor + Impor Barang dan Jasa / PDB (%)1)
Debt Service Ratio (DSR) (%)2)
Posisi ULN Total/PDB (%)3)
Posisi ULN Jangka Pendek/PDB (%)3)
Posisi ULN Total/Cadangan Devisa (%)
Posisi ULN Jangka Pendek/Cadangan Devisa (%)
Memorandum:
PDB Harga Berlaku (kuartalan, juta USD)
PDB Harga Berlaku (annualized, juta USD)
Ekspor Barang & Jasa (juta USD)
Impor Barang & Jasa (juta USD)
Debt Service Payments (juta USD)
- Pemerintah
- Swasta (termasuk BUMN)
Posisi ULN Total (juta USD) 4)
Posisi ULN Jangka Pendek (juta USD) 4)
Posisi Cadangan Devisa (juta USD)

2009*
Tw. I

Tw. II

2010*

Tw. III

Tw. IV

Tw. I

Tw. II

Tw. III

2.2
5.7
46.5

1.9
5.5
45.4

1.5
5.1
46.2

2.4
6.0
48.8

1.2
4.6
45.7

1.0
4.2
45.8

0.7
4.1
45.4

23.2
29.7
5.3
275.3
49.4

24.9
30.3
5.6
267.0
49.0

19.8
33.0
6.2
269.7
50.3

24.6
31.8
5.8
261.5
47.9

21.2
30.4
5.6
251.8
46.1

23.1
28.8
5.3
240.2
44.1

20.6
28.3
5.4
221.4
41.9

113,327 131,771 146,047 153,205 163,299 174,406


508,432 507,550 508,658 544,350 594,323 636,957
29,563
33,527 37,402 41,925 41,055 43,788
-23,146 -26,296 -30,013 -32,779 -33,619 -36,292
-6,858
-8,356
-7,387 -10,300
-8,722 -10,134
-1,786
-3,353
-1,962
-3,558
-2,053
-3,153
-5,072
-5,004
-5,425
-6,742
-6,669
-6,981
150,965 153,741 167,989 172,871 180,834 183,329
27,079
28,230 31,356 31,673 33,102 33,672
54,840
57,576 62,287 66,105 71,823 76,321

185,181
676,091
45,838
-38,252
-9,426
-2,249
-7,177
191,639
36,262
86,551

Keterangan:
1)

Menggunakan PDB harga berlaku kuartalan

2)

Debt Service Payments dibagi ekspor barang & Jasa

3)

Menggunakan PDB harga berlaku annualized (penjumlahan PDB empat kuartal ke belakang)

4)

Menggunakan angka sementara posisi utang luar negeri (bulan Ags 2010-sementara)
* Angka sementara

31

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

32

BOKS
Derasnya Arus Masuk Investasi Portofolio Asing
Kondisi likuiditas global yang besar, ketidakpastian ekonomi di AS dan Eropa, dan relatif lebih baiknya kondisi ekonomi
Indonesia menyebabkan aliran masuk modal asing yang besar ke dalam instrumen investasi portofolio Indonesia. Imbal hasil
investasi yang menarik ikut menopang derasnya arus masuk tersebut dan berimplikasi pada peningkatan surplus transaksi
modal dan keuangan sehingga menjadi penopang utama kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Tw. III-2010. Arus modal
jangka pendek ini memiliki potensi pembalikan sehingga diperkirakan berisiko terhadap kinerja NPI secara jangka panjang.
A.

PENYEBAB DERASNYA ARUS MASUK MODAL ASING


Arus masuk modal asing dalam jumlah besar ke beberapa negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang terus

terjadi dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2010. Penyebab fenomena tersebut merupakan perpaduan antara
faktor pendorong dan penarik yang terus terjadi. Faktor pendorong antara lain adalah rendahnya suku bunga nominal di
beberapa negara maju yang diperkirakan akan terus berlanjut guna menstimulasi kebangkitan ekonomi di sana. Sementara
itu, kebijakan suku bunga yang relatif tinggi di negara berkembang, termasuk Indonesia, dan akselerasi perekonomian yang
lebih cepat menjadi variabel dari faktor penarik aliran modal masuk. Untuk Indonesia, outlook peringkat Indonesia yang
diperkirakan akan masuk menjadi investment grade menjadi komponen tambahan dalam menarik penempatan dana-dana
asing ke Indonesia.

Perkembangan Yield Spread Obligasi Valas dengan UST Notes

B.

Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia

IMPLIKASI BESARNYA ARUS MASUK MODAL ASING TERHADAP NPI


Di tengah menurunnya surplus transaksi berjalan, besarnya arus masuk modal asing tersebut membantu peningkatan

kinerja NPI selama Tw. III-2010 menjadi lebih baik daripada performa periode sebelumnya. Arus masuk modal tersebut juga
menyebabkan nilai tukar Rupiah menjadi terapresiasi cukup tajam sejalan dengan penguatan nilai tukar di negara emerging
markets. Struktur NPI yang sebelumnya lebih banyak ditopang oleh surplus transaksi berjalan akan berubah menjadi lebih
banyak ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial. Fenomena perubahan struktur penopang kinerja neraca
pembayaran di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya tersebut terjadi sejak pecahnya krisis subprime mortgage di
AS. Sesuai karakteristik modal asing jangka pendek yang dapat dengan mudah untuk keluar, kondisi ini menghadapkan
prospek NPI ke depan pada risiko sudden reversal yang cukup besar. Namun demikian, kondisi makroekonomi Indonesia yang
kuat dan prospektif diperkirakan masih dapat menjadi pull factors bagi arus modal untuk terus masuk dan tetap berada di
Indonesia.
Sumber: Kajian internal Bank Indonesia, IIF, JP Morgan, dan Danareksa.
lihat Capital Flows to Emerging Market Economies, IIF, Okt 2010

33

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

34

LAMPIRAN

Indonesias Balance of Payments


Table

1.1

Indonesia's Balance of Payments : Summary (millions of USD)

Table

1.2

Indonesia's Balance of Payments : Current Account (millions of USD)

Table

1.3

Indonesia's Balance of Payments : Capital And Financial Account (millions of USD)

Table

1.4

Indonesia's Balance of Payments : Government And Monetary Authority Sector Financial Account
(millions of USD)

Table

1.5

Indonesia's Balance of Payments : Private Sector Financial Account (millions of USD)

......................
......................
......................

37

......................
......................

40

......................
......................
......................
......................
......................
......................

42

48

50

38
39

41

Non Oil and Gas Exports and Imports


Table

2.1

Non Oil and Gas Exports Value by Commodities (millions of USD)

Table

2.2

Non Oil and Gas Exports Volume by Commodities (thousands Tons)

Table

2.3

Non Oil and Gas Exports Value by Country of Destination (millions of USD)

Table

2.4

Non Oil and Gas Imports Value by Broad Economic Categories (BEC) (C&F, millions of USD)

Table

2.5

Non Oil and Gas Imports Volume by Broad Economic Categories (BEC) (thousands Tons)

Table

2.6

Non Oil and Gas Imports Value by Country of Destination (C&F, millions of USD)

Table

3.1

Travel Inflows

Table

3.2

Travel Outflows

......................
......................

Stock of Debt Securities Owned by Non Residents (millions of USD)

......................

43
44
45
46
47

Travel
49

Securities
Table

35

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

36

Table 1.1
INDONESIA'S BALANCE OF PAYMENTS
SUMMARY
(millions of USD)
Nov 2010
2008

2009*

2010*

ITEMS
I.

Current Account
A. Goods, net (Trade Balance)
1. Exports, fob
2. Imports, fob

Q1

Q2

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

2,742

-1,013

Q3
-967

Q4
-637

TOTAL
126

2,507

2,480

2,146

3,610

TOTAL
10,743

2,007

1,804

1,308

7,536

5,443

5,771

4,166

22,916

6,884

8,365

8,488

11,395

35,133

8,770

8,643

9,120

34,412 37,345 38,081 29,768 139,606 24,179 28,130 31,273 35,899 119,480 34,993 37,264
-26,876 -31,902 -32,309 -25,603 -116,690 -17,295 -19,765 -22,784 -24,504 -84,347 -26,222 -28,621

39,228
-30,108

B. Services, net

-3,071

-3,387

-3,313

-3,227

-12,998

-2,743

-3,310

-3,519

-4,538 -14,110

-3,592

-3,417

-3,890

C. Income, net

-3,093

-4,425

-4,756

-2,881

-15,155

-2,742

-3,776

-4,072

-4,551 -15,140

-4,339

-4,628

-5,152

D. Current Transfers, net

1,371

1,356

1,331

1,305

5,364

1,109

1,201

1,248

1,303

4,861

1,168

1,206

1,230

II. Capital & Financial Account

-529

2,105

2,508

-5,915

-1,832

1,593

-1,822

2,507

1,270

3,548

4,829

4,370

6,477

A. Capital Account

17

B. Financial Account
1. Direct investment
a. Abroad, net
b. In Indonesia (FDI), net
2. Portfolio investment, net
a. Assets, net
b. Liabilities, net
3. Other investment
a. Assets, net
b. Liabilities, net
III. Total (I + II)
IV. Errors & Omissions
V. Overall Balance (III + IV)
VI. Reserves and Related Items

1)

a. Reserve Asset Changes


b. Use of Fund Credit and Loans
Memorandum:
Reserve Assets Position 2)
(In Months of Imports & Official Debt Repayment)
Current Account (% GDP)
Debt Service Ratio (%) 7)
o/w. Government & Monetary Authority

62

187

29

294

19

29

34

14

-546

2,043

2,321

-5,944

-2,126

1,574

-1,851

2,474

630
-1,730
2,360
1,984
-823
2,807
-3,160
-2,672
-489

197
-1,436
1,633
4,188
60
4,128
-2,342
-1,974
-367

1,871
-1,517
3,388
63
-65
128
387
-1,610
1,998

720
-1,217
1,937
-4,470
-467
-4,004
-2,194
-4,498
2,304

3,419
-5,900
9,318
1,764
-1,294
3,059
-7,309
-10,755
3,446

453
-1,451
1,904
1,950
133
1,817
-829
-307
-522

400
-1,047
1,447
1,893
362
1,532
-4,144
-2,271
-1,873

472
-515
987
2,972
-331
3,303
-970
-6,325
5,355

2,213

1,091

1,541

-6,552

-1,707

4,101

658

4,654

4,879

-1,181

233

-1,630

2,340

-238

-146

394

-1,108

1,032

1,324

-89

-4,212

-1,945

3,955

1,052

3,546

-1,032

-1,324

89

4,212

1,945

-3,955

-1,052

-1,032

-1,324

89

4,212

1,945

-3,955

-1,052

58,987
4.6
2.3
16.2
4.4

59,453
4.6
-0.8
17.8
7.7

57,108
4.4
-0.7
15.2
4.7

51,639
4.0
-0.5
24.2
9.2

51,639
4.0
0.0
18.1
6.4

54,840
5.4
2.2
23.2
6.0

57,576
5.6
1.9
24.9
10.0

62,287
6.1
1.5
19.8
5.2

66,105
6.5
2.4
24.6
8.5

96

1,255

18

3,453

4,811

4,370

6,477

604
1,928
64 -2,949
540
4,877
3,521 10,336
-307
-144
3,828 10,480
-2,869 -8,812
-3,702 -12,605
833
3,793

2,300
-627
2,928
6,159
-409
6,569
-3,648
-4,080
432

1,977
-1,338
3,316
1,089
-152
1,241
1,304
1,670
-367

2,492
-875
3,367
6,060
-125
6,185
-2,075
-3,423
1,348

14,291

6,836

6,174

7,785

-926

-1,785

-215

-753

-830

3,954

12,506

6,621

5,421

6,955

-3,546

-3,954 -12,506

-6,621

-5,421

-6,955

-3,546

-3,954 -12,506

-6,621

-5,421

-6,955

66,105
6.5
2.0
23.1
7.5

71,823
5.4
1.2
21.2
5.0

76,321
5.8
1.0
23.1
7.2

86,551
6.6
0.7
20.6
4.9

1)

Negative represents surplus and positive represents deficit. Since the first quarter of 2004, changes in reserve assets only cover data on changes due to transaction.

2)

Based on Gross Foreign Asset concept replacing Official Reserve concept since 1998 and based on International Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL) concept since 2000

Provisional figures

37

Table 1.2
INDONESIA'S BALANCE OF PAYMENTS
CURRENT ACCOUNT
(millions of USD)
Nov 2010
2008

2009

2010

ITEMS
Q1

Q2

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Current Account

2,742

-1,013

-967

-637

126

2,507

2,480

2,146

3,610

10,743

2,007

1,804

1,308

A. Goods, net (Trade Balance)


- Non Oil and Gas
- Oil and Gas

7,536
5,060
2,476

5,443
4,153
1,289

5,771
3,752
2,019

4,166
2,165
2,001

22,916
15,130
7,786

6,884
5,335
1,549

8,365
6,436
1,928

8,488
6,647
1,842

11,395
8,388
3,007

35,133
26,806
8,326

8,770
6,812
1,958

8,643
6,762
1,881

9,120
7,175
1,945

Exports, fob
- Non Oil and Gas
- Oil and Gas

34,412
26,405
8,007

37,345
27,879
9,466

38,081
28,796
9,284

29,768
24,805
4,963

139,606
107,885
31,721

24,179
20,530
3,648

28,130
23,751
4,378

31,273
25,603
5,670

35,899 119,480
29,145 99,029
6,754 20,451

34,993
28,511
6,482

37,264
30,298
6,966

39,228
32,505
6,723

Imports, fob
- Non Oil and Gas
- Oil and Gas

Q4

Total

TOTAL

-26,876 -31,902 -32,309 -25,603 -116,690 -17,295 -19,765 -22,784 -24,504 -84,347 -26,222 -28,621 -30,108
-21,345 -23,725 -25,044 -22,641 -92,755 -15,196 -17,315 -18,956 -20,756 -72,223 -21,699 -23,535 -25,330
-5,531 -8,177 -7,265 -2,962 -23,935 -2,099 -2,450 -3,828 -3,747 -12,124 -4,523 -5,086 -4,778

B. Services, net
1. Transportation, net
a. Freight, net
b. Passenger and Other, net
2. Travel, net
a. Inflow
b. Outflow
3. Other services, net

-3,071
-2,600
-1,993
-608
354
1,663
-1,310
-825

-3,387
-2,973
-2,364
-609
440
1,771
-1,330
-854

-3,313
-2,972
-2,428
-544
617
1,975
-1,357
-959

-3,227
-2,549
-1,909
-640
412
1,969
-1,557
-1,090

-12,998
-11,094
-8,694
-2,400
1,823
7,377
-5,554
-3,727

-2,743
-2,002
-1,168
-834
404
1,409
-1,005
-1,146

-3,310
-2,238
-1,352
-886
400
1,558
-1,158
-1,472

-3,519
-2,524
-1,593
-931
389
1,650
-1,261
-1,384

-4,538 -14,110
-2,842 -9,606
-1,794 -5,907
-1,048 -3,699
-40
1,154
1,701
6,318
-1,741 -5,164
-1,656 -5,658

-3,592
-2,850
-1,971
-878
426
1,617
-1,191
-1,168

-3,417
-3,146
-2,119
-1,027
449
1,775
-1,326
-720

-3,890
-3,527
-2,297
-1,230
404
1,811
-1,407
-766

C. Income, net
1. Compensation of employees
2. Investment income
a. Direct investment
b. Portfolio investment
c. Other investment
o/w Government & Monetary Authority interest payments

-3,093
-83
-3,011
-2,438
-176
-397
-350

-4,425
-85
-4,340
-3,045
-328
-967
-822

-4,756
-102
-4,654
-3,235
-1,026
-393
-336

-2,881
-113
-2,767
-1,588
-243
-937
-730

-15,155
-383
-14,772
-10,306
-1,773
-2,693
-2,238

-2,742
-228
-2,514
-1,726
-385
-403
-264

-3,776
-178
-3,598
-2,054
-677
-866
-698

-4,072
-187
-3,885
-2,134
-1,408
-343
-238

-4,551 -15,140
-185
-778
-4,366 -14,362
-2,721 -8,635
-790 -3,260
-854 -2,466
-595 -1,795

-4,339
-181
-4,158
-2,966
-809
-384
-232

-4,628
-188
-4,440
-2,710
-988
-743
-560

-5,152
-205
-4,947
-2,800
-1,774
-373
-230

D. Current Transfers, net


1. Government, net
2. Other sectors, net
a. Workers' Remittances, net
b. Other transfers, net

1,371
15
1,356
1,354
2

1,356
24
1,332
1,343
-11

1,331
34
1,298
1,294
4

1,305
116
1,189
1,215
-26

5,364
189
5,175
5,206
-31

1,109
4
1,105
1,150
-45

1,201
14
1,187
1,222
-35

1,248
20
1,228
1,236
-8

1,303
52
1,251
1,262
-10

4,861
89
4,772
4,869
-98

1,168
3
1,165
1,216
-51

1,206
33
1,173
1,213
-40

1,230
21
1,209
1,216
-7

Memorandum:
Non Oil and Gas Export Growth, fob (%)
Non Oil and Gas Import Growth, c&f (%)
Oil Unit Prices (USD/barrel)
Oil Production (millions barrel per day)
Tourist Inflows (thousand people)

21.8
41.2
93.4
0.977
1,451

18.9
44.1
119.3
0.981
1,537

22.4
44.7
113.4
0.982
1,728

1.4
32.0
48.0
0.967
1,713

15.8
40.4
93.5
0.976
6,429

-22.2
-28.8
41.8
0.962
1,464

-14.8
-27.0
56.9
0.941
1,590

-11.1
-24.3
66.5
0.943
1,671

17.5
-8.4
73.1
0.951
1,726

-8.2
-22.2
59.6
0.949
6,452

38.9
42.8
75.2
0.954
1,642

27.6
35.9
76.8
0.965
1,800

27.0
33.7
73.8
0.950
1,833

38

Q3

Provisional figures

Table 1.3
INDONESIA'S BALANCE OF PAYMENTS
CAPITAL AND FINANCIAL ACCOUNT
(millions of USD)
Nov 2010

2008

2009

2010

ITEMS
Q1
A. Capital Account

Q2

Q3

Q4

Total

Q1

Q2

Q3

Q4

TOTAL

Q1

Q2

Q3

17

62

187

29

294

19

29

34

14

96

18

B. Financial Account
1. Direct investment
a. Abroad
- Equity capital & Reinvested earnings
- Other capital

-546
630
-1,730
-605
-1,125

2,043
197
-1,436
-282
-1,154

2,321
1,871
-1,517
-282
-1,235

-5,944
720
-1,217
-251
-966

-2,126
3,419
-5,900
-1,420
-4,480

1,574
453
-1,451
-581
-870

-1,851
400
-1,047
-330
-717

2,474
472
-515
-320
-195

1,255
604
64
-292
356

3,453
1,928
-2,949
-1,524
-1,425

4,811
2,300
-627
-143
-484

4,370
1,977
-1,338
-207
-1,131

6,477
2,492
-875
-264
-611

b. In Indonesia (FDI)
- Equity capital & Reinvested earnings
- Other capital
o/w. Loans: - Drawings
- Repayments

2,360
2,528
-167
1,740
-1,907

1,633
1,241
392
1,976
-1,585

3,388
3,351
37
1,750
-1,713

1,937
1,985
-48
2,312
-2,360

9,318
9,105
213
7,779
-7,565

1,904
1,865
39
2,582
-2,543

1,447
1,432
14
2,063
-2,049

987
1,186
-199
1,725
-1,924

540
498
41
2,166
-2,124

4,877
4,982
-104
8,536
-8,640

2,928
2,467
461
3,332
-2,871

3,316
2,643
673
3,680
-3,008

3,367
3,200
167
3,808
-3,641

2. Portfolio investment
a. Assets
- Equity securities
- Debt securities
Bonds and Notes
Other

1,984
-823
-239
-584
-584
0

4,188
60
-72
132
132
0

63
-65
54
-119
-119
0

-4,470
-467
-42
-425
-425
0

1,764
-1,294
-298
-996
-996
0

1,950
133
-58
191
191
0

1,893
362
-16
378
378
0

2,972
-331
-184
-147
-147
0

3,521
-307
-105
-203
-203
0

10,336
-144
-363
219
219
0

6,159
-409
-63
-346
-346
0

1,089
-152
-37
-115
-115
0

6,060
-125
-12
-114
-114
0

b. Liabilities
- Equity securities
- Debt securities
Bonds and Notes
Other

2,807
11
2,795
2,467
328

4,128
519
3,608
3,283
326

128
-98
226
1,457
-1,231

-4,004
-110
-3,894
-2,533
-1,360

3,059
322
2,736
4,674
-1,937

1,817
-446
2,263
1,477
785

1,532
418
1,114
760
353

3,303
545
2,759
1,158
1,600

3,828
270
3,558
2,608
950

10,480
787
9,693
6,003
3,689

6,569
373
6,196
3,946
2,250

1,241
420
820
2,480
-1,660

6,185
1,292
4,893
1,848
3,045

-3,160
-2,672
-105
-2,567

-2,342
-1,974
-89
-1,885

387
-1,610
-57
-1,554

-2,194 -7,309
-4,498 -10,755
-6
-257
-4,492 -10,498

-829
-307
-15
-293

-4,144
-2,271
45
-2,316

-970
-6,325
38
-6,363

-2,869 -8,812
-3,702 -12,605
-257
-188
-3,446 -12,417

-3,648
-4,080
-163
-3,917

1,304
1,670
27
1,643

-2,075
-3,423
-88
-3,335

-489
-154
3,028
-3,182
-335

-367
-501
3,573
-4,073
133

1,998
1,509
4,789
-3,279
488

2,304 3,446
1,967 2,823
6,936 18,325
-4,969 -15,503
337
623

-522
559
3,411
-2,852
-1,081

-1,873
-2,297
2,208
-4,505
424

5,355
2,514
6,291
-3,777
2,841

833
3,793
1,097
1,873
7,096 19,006
-5,999 -17,133
-264
1,920

432
-127
3,830
-3,957
559

-367
-558
4,359
-4,917
191

1,348
607
4,105
-3,498
741

-529

2,105

2,508

1,593

-1,822

2,507

4,829

4,370

6,477

3. Other Investment
a. Assets
- Loans
- Other
b. Liabilities
- Loans
Drawings
Repayments
- Other
C. Total (A + B)
*

-5,915

-1,832

1,270

3,548

Provisional figures

39

Table 1.4
INDONESIA'S BALANCE OF PAYMENTS
GOVERNMENT AND MONETARY AUTHORITY SECTOR FINANCIAL ACCOUNT
(millions of USD)
Nov 2010

2008

2009*

2010*

ITEMS
Q1
I.

Q4

Total

Q1

Q2

Q3

Q1

Q2

Q.3

7,613

4,663

2,382

1,873

6,020
0
0
0
6,020
0
6,020

4,507
0
0
0
4,507
0
4,507

3,249
0
0
0
3,249
0
3,249

2,247
0
0
0
2,247
0
2,247

461
0

1,593
0

156
0

-867
0

-374
0

45 -2,002 3,088
461
45 -2,002
369
461
992
289 1,362 2,887
315
11
559 2,077
0
0
0
500
125
11
259 1,162
190
0
0
414
0
0
300
0
676
278
803
810
436
215
661
733
436
215
661
733
177
145
461
286
259
70
200
446
0
0
0
0
240
63
141
77
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-946 -2,291 -993 -2,426

1,593
-1,127
5,529
2,962
500
1,558
604
300
2,567
2,045
2,045
1,069
975
0
522
0
0
0
-6,656

156
156
1,095
596
500
0
96
0
499
433
433
239
195
0
65
0
0
0
-939

-867
-867
1,008
607
0
0
307
300
401
392
392
213
179
0
9
0
0
0
-1,875

-374
-374
546
130
0
130
0
0
416
382
382
220
162
0
34
0
0
0
-920

Government

1,853 2,117 1,172 -1,165 3,976 2,247

2,238 3,569 1,255 -1,720 5,341 2,202 1,276


0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,238 3,569 1,255 -1,720 5,341 2,202 1,276
0
0
0
0
0
0
0
2,238 3,569 1,255 -1,720 5,341 2,202 1,276

2. Liabilities
a. Loans
i. Drawings
- Program Loan
ADB
IBRD
JBIC
Others
- Project Loan
CGI
ODA
Bilateral
Multilateral
Non ODA
Non CGI
- Reschedulling
Principal
Interest
ii. Repayments
2. Other
II. Monetary Authorities
A. Portfolio investment
1. Assets
2. Liabilities
B. Other investment
1. Assets
2. Liabilites
a. Loans
i Drawings
ii. Repayments
b. Other
III. Total (I + II)

40

Q3

A. Portfolio investment
1. Assets
b. Equity securities
a. Debt securities
2. Liabilities
b. Equity securities
a. Debt securities
B. Other investment
1. Assets

Q2

Provisional figures

-385 -1,451
0
0
-385 -1,451
-385 -1,451
599
635
222
200
0
0
0
200
222
0
0
0
377
435
290
331
290
331
137
134
153
197
0
0
88
105
0
0
0
0
0
0
-984 -2,086
0

-83
0

555 -1,365
0
0

-83
555 -1,365
-83
555 -1,365
913 2,796 4,943
295 2,026 2,742
0
830
830
0
995 1,195
295
0
517
0
200
200
618
771 2,201
454
671 1,745
454
671 1,745
177
467
915
277
204
831
0
0
0
164
100
456
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-996 -2,242 -6,308
0

Q4

TOTAL

-726 4,069 2,022


981 1,561
0
0
0
0
0
0
981 1,561
0
0
981 1,561

45 -2,002 3,088
0
0
0

0 2,720

2,720

300

323 -1,404 -1,271 -2,051

654

412 1,612

811

3,490

2,041

-2,264

2,561

328
0

326 -1,368 -1,266 -1,980


0
0
0
0

700
0

420 1,616
0
0

822
0

3,558
0

2,049
0

-2,252
0

2,572
0

328

326 -1,368 -1,266 -1,980

700

420 1,616

822

3,558

2,049

-2,252

2,572

-28
0

-2
0

-36
0

-5
0

-71
0

-45
0

-7
0

-5
0

-11
0

-68
0

-8
0

-13
0

-11
0

-28
-28
0
-28

-2
-2
0
-2

-36
-36
0
-36

-5
-5
0
-5

-71
-71
0
-71

-45
-45
0
-45

-7
-7
0
-7

-5
-5
0
-5

-11
-11
0
-11

-68
-68
0
-68

-8
-8
0
-8

-13
-13
0
-13

-11
-11
0
-11

-314 5,681 2,834

11,103

6,704

118

4,434

2,153 2,441

-232 -2,436 1,925 2,902

TABLE 1.5
INDONESIA'S BALANCE OF PAYMENTS
PRIVATE SECTOR FINANCIAL ACCOUNT
(millions of USD)
Nov 2010

2008

2009*

2010*

ITEMS
Q1

Q2

Q3

Q4

Total

Q1

Q2

Q3

Q4

Total

Q1

Q2

Q.3

A. Direct investment
1. Abroad
- Equity capital & Reinvested earnings
- Other capital

630
-1,730
-605
-1,125

197
-1,436
-282
-1,154

1,871
-1,517
-282
-1,235

720
-1,217
-251
-966

3,419
-5,900
-1,420
-4,480

453
-1,451
-581
-870

400
-1,047
-330
-717

472
-515
-320
-195

604
64
-292
356

1,928
-2,949
-1,524
-1,425

2,300
-627
-143
-484

1,977
-1,338
-207
-1,131

2,492
-875
-264
-611

2. In Indonesia (FDI)
- Equity capital & Reinvested earnings
- Other capital
o/w. Loans : - Drawings
- Repayments

2,360
2,528
-167
1,740
-1,907

1,633
1,241
392
1,976
-1,585

3,388
3,351
37
1,750
-1,713

1,937
1,985
-48
2,312
-2,360

9,318
9,105
213
7,779
-7,565

1,904
1,865
39
2,582
-2,543

1,447
1,432
14
2,063
-2,049

987
1,186
-199
1,725
-1,924

540
498
41
2,166
-2,124

4,877
4,982
-104
8,536
-8,640

2,928
2,467
461
3,332
-2,871

3,316
2,643
673
3,680
-3,008

3,367
3,200
167
3,808
-3,641

B. Portfolio investment
1. Assets
- Equity securities
- Debt securities
Bonds and Notes
Other

-582
-823
-239
-584
-584
0

294
60
-72
132
132
0

176
-65
54
-119
-119
0

-1,485
-467
-42
-425
-425
0

-1,597
-1,294
-298
-996
-996
0

-952
133
-58
191
191
0

197
362
-16
378
378
0

375
-331
-184
-147
-147
0

1,138
-307
-105
-203
-203
0

758
-144
-363
219
219
0

-396
-409
-63
-346
-346
0

92
-152
-37
-115
-115
0

1,240
-125
-12
-114
-114
0

2. Liabilities
- Equity securities
- Debt securities
Bonds and Notes
Other

241
11
230
230
0

234
519
-286
-286
0

241
-98
340
340
0

-1,019
-110
-908
-908
0

-303
322
-625
-625
0

-1,085
-446
-639
-639
0

-164
418
-582
-582
0

706
545
161
161
0

1,445
270
1,175
1,175
0

902
787
115
115
0

13
373
-360
-360
0

244
420
-177
-177
0

1,366
1,292
74
74
0

-2,747
-2,672
-105
-2,567

-888
-1,974
-89
-1,885

506
-1,610
-57
-1,554

-2,743 -5,873
-4,498 -10,755
-6
-257
-4,492 -10,498

-829
-307
-15
-293

-2,134
-2,271
45
-2,316

-4,054
-6,325
38
-6,363

-3,320 -10,337
-3,702 -12,605
-257
-188
-3,446 -12,417

-3,797
-4,080
-163
-3,917

2,183
1,670
27
1,643

-1,690
-3,423
-88
-3,335

-76
259
2,429
-2,169
-335

1,086
953
2,938
-1,985
133

2,116
1,628
3,876
-2,248
488

1,755 4,882
1,418 4,259
4,139 13,382
-2,721 -9,123
337
623

-522
559
2,419
-1,860
-1,081

137
-288
1,919
-2,207
424

2,271
2,150
4,929
-2,779
121

382 2,268
646 3,068
4,209 13,477
-3,563 -10,409
-264
-800

283
-276
2,735
-3,010
559

513
321
3,351
-3,029
191

1,733
992
3,559
-2,567
741

-2,699

-397

2,553

-3,508

-1,328

-1,537

-3,207

-1,578

-1,893

4,252

2,042

C. Others investment
1. Assets
- Loans
- Other
2. Liabilities
- Loans
- Drawings
- Repayments
- Other
D. Total (A+B+C)
*

-4,052

-7,650

Provisional figures

41

Table 2.1
NON OIL AND GAS EXPORTS VALUE BY COMMODITIES
(millions of USD)
Commodities
Value
Total

20,530 100.0

2009
Q2
Share Growth
Value
(%)
(%)

Q3
Share Growth
Value
(%)
(%)

Q4
Share Growth
Value
(%)
(%)

-22.2 23,751 100.0

-14.8 25,603 100.0

-11.1 29,145 100.0

Q1
Share Growth
(%)
(%)

17.5 28,511 100.0

Value

2010*
Q2
Share Growth
(%)
(%)

Value

Q3
Share
(%)

Growth
(%)

38.87

30,298

100.0

27.6

32,505

100.0

27.0

I. Agriculture
1. Timber
2. Rubber
3. Coffee
4. Tea
5. Pepper
6. Tobacco
7. Manioc
8. Animal & Husb Products
- Shrimps and prawns
9. Hides
10. Others

2,350
107
612
166
37
23
139
1
597
159
29
638

11.4
0.5
3.0
0.8
0.2
0.1
0.7
0.0
2.9
0.8
0.1
3.1

-29.6
-24.5
-57.9
-17.4
-1.7
-68.2
24.9
-95.8
0.7
-16.8
-42.3
-1.3

2,673
118
721
267
43
37
157
0
612
156
29
687

11.3
0.5
3.0
1.1
0.2
0.2
0.7
0.0
2.6
0.7
0.1
2.9

-33.6
-17.7
-56.3
1.7
-0.1
-19.1
12.8
-77.8
-19.1
-34.9
-44.9
-25.9

2,901
129
814
274
46
39
133
5
579
177
27
856

11.3
0.5
3.2
1.1
0.2
0.2
0.5
0.0
2.3
0.7
0.1
3.3

-33.0
-6.5
-56.6
-25.7
4.9
-5.9
5.6
23.3
-24.1
-20.9
-39.6
-7.4

3,392
156
1,029
213
48
40
174
20
644
187
35
1,033

11.6
0.5
3.5
0.7
0.2
0.1
0.6
0.1
2.2
0.6
0.1
3.5

6.3
38.2
-0.6
-13.8
23.8
57.5
37.0
119.7
-3.3
24.1
9.9
15.1

3,608
152
1,479
145
47
29
183
4
620
169
26
923

12.7 53.55
0.5 41.13
5.2 141.49
0.5 -12.45
0.2 27.33
0.1 28.52
0.6 31.06
0.0 282.16
2.2
3.91
0.6
5.78
0.1 -8.67
3.2 44.58

4,122
161
1,905
241
46
45
181
0
718
192
33
792

13.6
0.5
6.3
0.8
0.2
0.1
0.6
0.0
2.4
0.6
0.1
2.6

54.2
35.7
164.1
-9.9
6.6
20.0
15.7
-25.6
17.3
23.1
13.3
15.2

4,277
150
1,790
318
44
88
154
5
657
202
31
1,041

13.2
0.5
5.5
1.0
0.1
0.3
0.5
0.0
2.0
0.6
0.1
3.2

47.4
16.9
119.9
16.0
-5.2
126.1
15.9
5.0
13.6
13.8
11.4
21.6

II. Mineral
1. Tin
2. Copper
3. Nickel
4. Aluminium
5. Coal
6. Others

5,158
295
1,573
207
127
2,539
417

25.1
1.4
7.7
1.0
0.6
12.4
2.0

-5.7
-57.7
14.1
-73.4
-36.3
40.1
-31.1

5,930
321
1,506
97
147
3,542
317

25.0
1.4
6.3
0.4
0.6
14.9
1.3

6.9
-9.5
7.0
-79.4
-29.9
42.1
-47.9

7,195
347
2,133
504
162
3,715
334

28.1
1.4
8.3
2.0
0.6
14.5
1.3

11.5
-56.1
108.7
-18.7
-49.6
27.1
-57.0

8,086
352
2,640
428
246
4,017
404

27.7
1.2
9.1
1.5
0.8
13.8
1.4

55.9
73.4
215.6
16.8
30.2
29.0
-15.2

8,171
315
2,351
518
256
4,229
501

28.7 58.43
1.1
6.74
8.2 49.45
1.8 150.02
0.9 102.34
14.8 66.60
1.8 20.23

7,726
387
1,993
1,001
332
4,166
-152

25.5
1.3
6.6
3.3
1.1
13.7
-0.5

30.3
20.6
32.3
930.0
125.4
17.6
-148.1

8,710
445
2,550
509
313
4,437
455

26.8
1.4
7.8
1.6
1.0
13.6
1.4

21.0
28.3
19.6
0.9
93.6
19.4
36.5

12,569
2,229
1,445
16
410
127
41
1,691
4
1,239
299
2,016
43
969
251
73
428
102
1,532
1,226

61.2
10.9
7.0
0.1
2.0
0.6
0.2
8.2
0.0
6.0
1.5
9.8
0.2
4.7
1.2
0.4
2.1
0.5
7.5
6.0

-26.8 14,928
-13.9 2,361
-4.0 1,475
-27.3
20
-33.9
476
-29.7
136
-30.8
35
-51.0 2,343
-54.0
9
-27.3 1,543
17.9
229
-4.5 2,505
-21.9
62
-24.1 1,010
-18.9
323
-38.7
130
-5.1
509
-16.7
112
-18.6 1,831
-42.7 1,431

62.9
9.9
6.2
0.1
2.0
0.6
0.1
9.9
0.0
6.5
1.0
10.5
0.3
4.3
1.4
0.5
2.1
0.5
7.7
6.0

-17.4 15,286
-11.6 2,467
-6.9 1,557
-23.1
24
-26.2
461
-27.8
124
-22.7
24
-29.1 2,721
-33.8
6
-16.4 1,639
-18.8
240
8.2 2,857
9.0
60
-27.7 1,033
-1.5
377
19.5
86
-1.4
362
-12.0
100
-13.1 1,455
-37.4 1,376

59.7
9.6
6.1
0.1
1.8
0.5
0.1
10.6
0.0
6.4
0.9
11.2
0.2
4.0
1.5
0.3
1.4
0.4
5.7
5.4

-13.5 17,359
-13.7 2,448
-11.3 1,436
-8.0
27
-31.2
543
-33.1
138
-23.9
23
21.0 3,525
-0.3
6
-16.3 1,927
-30.4
274
15.4 2,977
-8.8
54
-31.2 1,238
9.5
408
-20.5
101
-22.6
464
-30.7
117
-42.1 1,622
-28.0 1,607

59.6
8.4
4.9
0.1
1.9
0.5
0.1
12.1
0.0
6.6
0.9
10.2
0.2
4.2
1.4
0.3
1.6
0.4
5.6
5.5

7.6 16,467
6.0 2,646
-0.4 1,568
28.0
26
8.8
624
-6.0
139
-19.6
33
20.9 2,395
-5.0
7
28.7 1,885
-5.4
353
16.2 2,857
24.3
37
15.9 1,205
32.0
399
12.2
98
-7.6
522
-7.1
119
-24.9 1,755
-5.7 1,506

57.8 31.01
9.3 18.71
5.5
8.49
0.1 64.26
2.2 52.19
0.5
9.10
0.1 -19.13
8.4 41.66
0.0 80.33
6.6 52.08
1.2 18.10
10.0 41.69
0.1 -13.47
4.2 24.35
1.4 59.14
0.3 33.48
1.8 22.05
0.4 16.00
6.2 14.58
5.3 22.82

17,910
2,837
1,671
28
598
137
28
2,552
10
2,121
246
3,120
41
1,407
425
102
684
120
1,797
1,795

59.1
9.4
5.5
0.1
2.0
0.5
0.1
8.4
0.0
7.0
0.8
10.3
0.1
4.6
1.4
0.3
2.3
0.4
5.9
5.9

20.0
20.2
13.3
38.0
25.7
0.3
-21.5
8.9
17.2
37.5
7.3
24.6
-33.4
39.2
31.6
-21.5
34.4
7.0
-1.9
25.5

19,226
2,987
1,829
29
555
138
21
3,605
5
2,193
347
3,341
43
1,358
438
104
615
121
1,693
1,771

59.1
9.2
5.6
0.1
1.7
0.4
0.1
11.1
0.0
6.7
1.1
10.3
0.1
4.2
1.3
0.3
1.9
0.4
5.2
5.4

25.8
21.1
17.5
23.1
20.3
10.8
-11.8
32.5
-17.5
33.9
44.8
16.9
-28.3
31.5
16.1
21.1
69.8
22.1
16.4
28.7

359

1.7

27.6

140

0.6

17.3

139

0.5

-39.4

218

0.7

-1.9

191

0.7 -46.94

431

1.4

207.8

201

0.6

44.4

95

0.5

-34.5

81

0.3

-30.4

81

0.3

-25.8

91

0.3

10.9

74

0.3 -21.79

109

0.4

35.4

91

0.3

12.9

III. Manufactured
1. Textile & Textile Products
- Garments
2. Handicraft
3. Wood Products
- Plywood
4. Rattan Products
5. Palm Oils
6. Copra Cake
7. Chemical Products
8. Metal Products
9. Electrical Appliances
10. Cement
11. Papers
12. Rubber Products
13. Glass & Glassware
14. Footwear
15. Plastic Products
16. Machinery & Mechanic
17. Others
IV. Others (Non-Mon. Gold)
V. Repair on Goods & Goods
Procure in port by carriers
* Provisional figures

42

Q1
Share Growth
Value
(%)
(%)

Table 2.2
NON OIL AND GAS EXPORTS VOLUME BY COMMODITIES
(thousands of Tons)
Q1
Share Growth
(%)
(%)

Commodities
Vol
Total

58,885 100.0
1,600
150
435
79
23
9
28
9
195
24
2
670

2.7
0.3
0.7
0.1
0.0
0.0
0.0
0.0
0.3
0.0
0.0
1.1

II. Mineral
1. Tin
2. Copper
3. Nickel
4. Aluminium
5. Coal
6. Others

46,553
38
695
1,119
2,061
32,680
9,960

III. Manufactured
1. Textile & Textile Products
- Garments
2. Handicraft
3. Wood Products
- Plywood
4. Rattan Products
5. Palm Oils
6. Copra Cake
7. Chemical Products
8. Metal Products
9. Electrical Appliances
10. Cement
11. Papers
12. Rubber Products
13. Glass & Glassware
14. Footwear
15. Plastic Products
16. Machinery & Mechanic
17. Others

I. Agriculture
1. Timber
2. Rubber
3. Coffee
4. Tea
5. Pepper
6. Tobacco
7. Manioc
8. Animal & Husb Products
- Shrimps and prawns
9. Hides
10. Others

IV. Others (Non-monetary Gold)


V. Repair on Goods & Goods
Procure in port by carriers

2009
Q2
Share Growth
Vol
(%)
(%)

Vol

-19.6 81,956
-20.6
-23.4
-27.1
-12.0
-8.4
-56.0
13.9
-78.3
-7.8
-12.6
-37.8
-17.1

100.0

Q3
Share Growth
(%)
(%)

-1.7 89,382 100.0


-18.2
8.3
-15.7
43.1
-6.0
20.5
-0.5
-92.8
-27.3
-73.6
-33.6
-31.0

2,239
270
519
179
24
13
23
32
215
52
2
962

2.5
0.3
0.6
0.2
0.0
0.0
0.0
0.0
0.2
0.1
0.0
1.1

82.5
0.3
0.7
3.2
4.6
71.2
2.5

0.2 74,651
634.1
33
57.0
668
-23.3 3,273
-0.8 4,409
7.8 63,867
-63.9 2,401

15.2
0.6
0.1
0.0
0.6
0.1
0.0
4.5
0.1
2.4
0.1
0.2
1.7
2.0
0.1
0.2
0.0
0.1
0.4
2.1

-8.4 12,492
-0.9
460
-0.6
122
-20.8
8
-18.0
467
-32.6
59
-23.5
8
17.4 4,256
-28.0
48
-42.6 1,983
-11.3
107
-1.6
181
27.6 1,275
1.0 1,489
8.7
133
-2.1
165
1.3
26
2.9
43
-22.8
194
-14.5 1,648

Q4
Share Growth
(%)
(%)

Vol

18.6 103,082

1,877
233
519
163
24
16
30
0
206
22
2
684

2.3
0.3
0.6
0.2
0.0
0.0
0.0
0.0
0.3
0.0
0.0
0.8

-4.0
41.3
-16.7
4.6
-4.8
23.4
-18.7
60.7
-6.8
72.3
-18.9
-6.6

79.1
0.1
1.2
1.9
3.5
55.5
16.9

-18.7 67,648
-27.7
236
62.6
562
-72.6 2,656
-31.5 3,749
-27.5 58,360
118.9 2,085

10,732
417
103
6
374
61
54
3,322
23
1,557
133
133
602
1,645
79
147
29
44
272
1,896

18.2
0.7
0.2
0.0
0.6
0.1
0.1
5.6
0.0
2.6
0.2
0.2
1.0
2.8
0.1
0.2
0.0
0.1
0.5
3.2

-23.3 12,431
-12.1
469
-16.1
118
-25.8
8
-39.2
508
-32.0
66
202.6
11
-8.6 3,703
-66.9
69
-52.6 2,000
-3.3
107
-17.1
161
-48.8 1,405
-2.6 1,620
-19.4
110
-27.6
188
-9.4
34
-16.6
51
-22.1
287
-5.2 1,698

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

100.0

Q1
Share Growth
(%)
(%)

Vol

45.0 103,046

100.0

2010
Q2*
Share Growth
(%)
(%)

Vol

Growth
(%)

100.0

19.7

98,849

100.0

10.6

2,213
392
611
120
22
11
103
0
266
26
2
686

2.3
0.4
0.6
0.1
0.0
0.0
0.1
0.0
0.3
0.0
0.0
0.7

17.9
68.3
17.6
-26.4
-10.5
-29.1
247.3
-62.6
28.9
17.5
3.7
0.4

2,280
322
611
162
23
22
26
23
219
25
2
870

2.3
0.3
0.6
0.2
0.0
0.0
0.0
0.0
0.2
0.0
0.0
0.9

1.8
19.1
17.8
-9.3
-4.7
66.1
12.6
-28.7
1.7
-52.1
-1.9
-9.5

87.2
0.0
0.7
4.2
5.2
72.0
5.2

93.1 84,432
-25.8
28
-1.7
600
286.0 3,939
158.5 6,651
127.0 68,906
-46.1 4,307

86.1
0.0
0.6
4.0
6.8
70.3
4.4

24.8
-88.0
6.7
48.3
77.4
18.1
106.6

83,215
33
806
3,383
6,792
68,360
3,842

84.2
0.0
0.8
3.4
6.9
69.2
3.9

11.5
-1.3
20.6
3.4
54.0
7.0
60.1

11,045
515
123
9
645
65
10
3,289
70
1,874
236
191
494
1,583
146
186
37
48
274
1,438

10.7
0.5
0.1
0.0
0.6
0.1
0.0
3.2
0.1
1.8
0.2
0.2
0.5
1.5
0.1
0.2
0.0
0.0
0.3
1.4

2.9 11,438
23.5
503
19.6
121
44.8
9
72.3
578
7.9
67
-82.0
9
-1.0 3,081
208.8
69
20.4 2,206
77.3
119
43.6
192
-17.9
698
-3.7 1,673
84.7
123
26.5
188
28.5
43
9.7
49
0.5
331
-24.1 1,566

11.7
0.5
0.1
0.0
0.6
0.1
0.0
3.1
0.1
2.2
0.1
0.2
0.7
1.7
0.1
0.2
0.0
0.0
0.3
1.6

-8.0
7.3
2.7
18.1
13.6
0.8
-21.4
-16.8
-0.8
10.3
10.8
18.9
-50.3
3.3
12.2
0.0
26.7
-4.8
15.1
-7.7

13,354
520
148
9
536
62
7
4,574
46
2,346
176
201
756
1,738
120
198
38
46
281
1,762

13.5
0.5
0.1
0.0
0.5
0.1
0.0
4.6
0.0
2.4
0.2
0.2
0.8
1.8
0.1
0.2
0.0
0.0
0.3
1.8

6.9
13.0
20.8
14.7
14.8
4.6
-17.7
7.5
-5.6
18.3
64.2
11.1
-40.7
16.7
-9.7
19.9
45.4
8.9
44.6
7.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

2,462
416
483
116
22
13
29
130
230
25
2
1,022

2.4
0.4
0.5
0.1
0.0
0.0
0.0
0.1
0.2
0.0
0.0
1.0

12.9
164.3
8.9
0.7
1.4
77.8
13.2
99.3
-13.6
15.6
26.8
-5.1

2,096
360
522
68
21
9
33
25
249
23
2
807

2.0
0.3
0.5
0.1
0.0
0.0
0.0
0.0
0.2
0.0
0.0
0.8

83.5
0.0
0.7
3.7
4.9
71.5
2.7

21.2 86,040
-72.0
33
195.6
757
129.7 3,648
-25.5 5,275
28.8 71,347
-44.0 4,980

83.5
0.0
0.7
3.5
5.1
69.2
4.8

53.2
51.8
141.8
127.6
70.2
50.3
35.4

89,905
28
684
4,320
5,326
74,178
5,369

14.0
0.5
0.1
0.0
0.5
0.1
0.0
4.8
0.1
2.2
0.1
0.2
1.4
1.7
0.1
0.2
0.0
0.0
0.2
1.8

8.7 14,579
-5.5
494
-7.7
111
-12.7
10
-22.7
552
-32.9
68
-21.0
8
88.3 5,369
29.7
61
-3.4 2,426
-59.7
142
3.9
198
-2.1
987
-18.9 1,721
36.7
127
-17.8
206
-14.8
33
-14.6
47
-58.3
295
2.3 1,902

14.1
0.5
0.1
0.0
0.5
0.1
0.0
5.2
0.1
2.4
0.1
0.2
1.0
1.7
0.1
0.2
0.0
0.0
0.3
1.8

14.3
24.3
3.9
43.7
24.0
-1.5
-9.1
12.6
40.7
49.0
4.0
20.3
21.4
13.3
47.1
18.1
0.0
7.8
-45.6
-1.7

0.0

0.0

75.0 98,083

Q3
Share
(%)

Vol

31.0
140.5
19.8
-14.1
-6.1
2.2
16.6
184.0
27.8
-2.2
-3.5
20.4

* Provisional figures

43

Table 2.3
NON OIL AND GAS EXPORTS VALUE BY COUNTRY OF DESTINATION
(millions of USD)
COUNTRY
Value

Q3
Share Growth
Value
(%)
(%)

Q4
Share Growth
Value
(%)
(%)

Q1
Share Growth
Value
(%)
(%)

2010*
Q2
Share Growth
Value
(%)
(%)

-22.2 23,751 100.0

-14.8 25,603 100.0

-11.1 29,145 100.0

17.5 28,511 100.0

38.9 30,298

100.0

27.0

-25.4

703

3.0

-19.3

621

2.4

-27.7

10.4

768

2.7

33.4

824

2.7

17.2

863

2.7

39.0

AMERICA
USA
Western Hemesphere
Canada
Others

2,895
2,370
298
106
121

14.1
11.5
1.5
0.5
0.6

-20.3
-19.9
-22.0
-26.7
-15.6

3,083
2,492
350
127
114

13.0
10.5
1.5
0.5
0.5

-25.1
-24.0
-35.2
-22.7
-14.3

3,447
2,715
444
136
152

13.5
10.6
1.7
0.5
0.6

-20.5
-20.9
-16.4
-26.0
-20.3

3,625
2,885
484
132
124

12.4
9.9
1.7
0.5
0.4

2.4
3.5
2.1
-14.4
0.0

3,785
3,004
494
157
130

13.3
10.5
1.7
0.6
0.5

30.7
26.8
65.6
48.1
7.9

4,253
3,263
634
178
178

14.0
10.8
2.1
0.6
0.6

38.0
30.9
81.4
39.8
56.9

4,490
3,451
680
182
177

13.8
10.6
2.1
0.6
0.5

30.3
27.1
53.3
33.6
16.5

ASIA
ASEAN
- Brunei Darussalam
- Malaysia
- Philipina
- Singapore
- Thailand
- Vietnam
- Myanmar
- Cambodia
- Lao PDR
ASIA EXCL.ASEAN
- Hongkong
- India
- Iraq
- Japan
- South Korea
- Pakistan
- China
- Saudi Arabia
- Taiwan
- Others

13,270
4,532
11
961
536
2,153
495
297
34
43
0
8,738
451
1,579
22
2,546
892
164
1,398
193
520
973

64.6
22.1
0.1
4.7
2.6
10.5
2.4
1.4
0.2
0.2
0.0
42.6
2.2
7.7
0.1
12.4
4.3
0.8
6.8
0.9
2.5
4.7

-23.7 16,056
-24.9 5,224
-23.3
19
-40.8 1,371
27.0
566
-18.3 2,223
-37.3
575
-33.3
377
-47.9
45
8.5
46
-56.3
2
-23.1 10,832
-6.9
494
0.6 1,909
-23.7
7
-21.4 2,676
-25.7 1,207
-47.5
183
-38.7 2,343
-33.6
231
-9.0
744
-29.8 1,039

67.6
22.0
0.1
5.8
2.4
9.4
2.4
1.6
0.2
0.2
0.0
45.6
2.1
8.0
0.0
11.3
5.1
0.8
9.9
1.0
3.1
4.4

-9.5 17,141
-14.7 5,420
31.9
12
-12.6 1,549
1.6
590
-13.7 2,113
-32.2
713
-15.2
346
-31.3
46
-2.4
51
55.4
1
-6.7 11,721
6.7
551
11.3 1,746
-91.6
6
-17.1 3,511
1.1 1,337
-32.4
153
13.1 2,230
-25.2
251
1.5
809
-32.9 1,128

67.0
21.2
0.0
6.1
2.3
8.3
2.8
1.3
0.2
0.2
0.0
45.8
2.2
6.8
0.0
13.7
5.2
0.6
8.7
1.0
3.2
4.4

-7.6 19,916
-19.9 6,301
-20.1
15
-5.5 1,772
15.3
719
-31.1 2,420
-26.4
820
-24.3
438
-24.2
56
6.2
61
-3.7
1
-0.6 13,614
21.0
633
1.2 2,284
-91.6
6
-5.3 3,596
12.8 1,704
-27.6
159
18.1 2,883
-21.9
263
1.0
805
-20.8 1,282

68.3
21.6
0.1
6.1
2.5
8.3
2.8
1.5
0.2
0.2
0.0
46.7
2.2
7.8
0.0
12.3
5.8
0.5
9.9
0.9
2.8
4.4

26.4 19,229
20.6 6,167
4.8
14
27.6 1,632
69.4
704
5.8 2,417
22.4
894
24.0
365
25.8
89
38.7
52
10.6
1
29.3 13,062
50.9
523
25.2 1,893
-92.2
4
10.5 3,587
80.8 1,683
29.5
137
82.9 3,106
-3.9
276
7.2
707
-0.4 1,146

67.4
21.6
0.0
5.7
2.5
8.5
3.1
1.3
0.3
0.2
0.0
45.8
1.8
6.6
0.0
12.6
5.9
0.5
10.9
1.0
2.5
4.0

44.9 20,511
36.1 6,737
22.5
19
69.8 1,837
31.3
853
12.3 2,453
80.4 1,056
22.7
412
157.9
37
20.5
67
77.5
2
49.5 13,774
15.8
738
19.9 2,113
-82.1
14
40.9 3,896
88.6 1,565
-16.3
184
122.1 2,869
42.9
265
36.1
817
17.8 1,314

67.7
22.2
0.1
6.1
2.8
8.1
3.5
1.4
0.1
0.2
0.0
45.5
2.4
7.0
0.0
12.9
5.2
0.6
9.5
0.9
2.7
4.3

27.7 21,503
28.9 6,522
3.0
14
34.1 1,832
50.8
731
10.4 2,334
83.6 1,010
9.3
480
-19.1
64
44.7
54
-24.5
2
27.2 14,981
49.5
612
10.7 2,631
95.8
13
45.6 4,145
29.7 1,781
0.8
160
22.4 3,288
14.4
270
9.8
711
26.5 1,372

66.2
20.1
0.0
5.6
2.2
7.2
3.1
1.5
0.2
0.2
0.0
46.1
1.9
8.1
0.0
12.8
5.5
0.5
10.1
0.8
2.2
4.2

25.4
20.3
17.5
18.2
24.0
10.5
41.7
39.1
37.0
7.3
96.2
27.8
11.1
50.6
118.7
18.0
33.2
4.4
47.5
7.9
-12.2
21.6

537

2.6

-2.4

507

2.1

-13.5

542

2.1

-41.3

670

2.3

4.4

628

2.2

17.0

728

2.4

43.5

795

2.4

46.7

3,253
3,026
236
190
488
360
630
327
794
173
48
180

15.8
14.7
1.2
0.9
2.4
1.8
3.1
1.6
3.9
0.8
0.2
0.9

-19.8
-15.2
-29.5
-18.1
-19.5
-18.7
-25.2
-9.7
6.1
5.3
-48.5
-54.3

3,402
3,152
283
237
556
400
679
337
660
149
90
160

14.3
13.3
1.2
1.0
2.3
1.7
2.9
1.4
2.8
0.6
0.4
0.7

-25.5
-24.6
-23.3
-6.6
-16.0
-23.2
-34.5
-14.9
-29.8
-15.6
-5.2
-45.0

3,852
3,638
251
198
625
365
808
350
1,040
215
84
131

15.0
14.2
1.0
0.8
2.4
1.4
3.2
1.4
4.1
0.8
0.3
0.5

-6.5
-4.3
-28.7
-16.1
-5.2
-25.4
-6.9
-18.7
35.9
-9.9
-6.7
-42.8

4,096
3,823
283
238
724
544
850
379
806
211
93
180

14.1
13.1
1.0
0.8
2.5
1.9
2.9
1.3
2.8
0.7
0.3
0.6

-0.3
-0.2
-10.4
4.2
29.8
19.9
-23.7
-0.4
3.1
5.4
36.3
-13.1

4,102
3,791
317
244
738
556
690
385
860
199
127
184

14.4
13.3
1.1
0.9
2.6
2.0
2.4
1.4
3.0
0.7
0.4
0.6

26.1
25.3
34.2
28.2
51.2
54.4
9.6
17.8
8.3
15.2
165.6
2.2

3,981
3,665
298
272
710
515
694
403
774
240
113
203

13.1
12.1
1.0
0.9
2.3
1.7
2.3
1.3
2.6
0.8
0.4
0.7

17.0
16.3
5.0
14.9
27.7
28.8
2.1
19.6
17.3
60.9
26.4
26.2

4,853
4,468
289
246
784
651
1,048
429
1,022
229
142
243

14.9
13.7
0.9
0.8
2.4
2.0
3.2
1.3
3.1
0.7
0.4
0.7

26.0
22.8
14.8
24.3
25.4
78.3
29.6
22.6
-1.8
6.4
69.8
86.3

AUSTRALIA & OCEANIA


EUROPE
EUROPEAN COMMUNITY
- Belgium
- France
- Germany
- Italy
- Netherlands
- United Kingdom
- Others
NEW MEE
Russia
Others
* Provisional figures

837 2.873

100.0

27.6 32,505

Q3
Share Growth
(%)
(%)

2.8

AFRICA

20,530 100.0

2009
Q2
Share Growth
Value
(%)
(%)

576

TOTAL

44

Q1
Share Growth
Value
(%)
(%)

Table 2.4
NON OIL AND GAS IMPORTS VALUE BY BROAD ECONOMIC CATEGORIES (BEC)
(C&F, millions of USD)
Commodities
Value
Import Total
I. Consumption Goods
112 - Food & Beverages (Primary), Mainly for Household
122 - Food & Beverages (Processed), Mainly for Household
510 - Passenger Motor Cars
522 - Transport Equipment, non-industrial
610 - Durable Consumption Goods
620 - Semi-durable Consumption Goods
630 - Non-durable Consumption Goods
700 - Goods Not Elsewhere Specified
II. Raw Materials & Auxiliary Goods
111 - Food & Beverages (Primary), Mainly for Industry
121 - Food & Beverages (Processed), Mainly for Industry
210 - Raw Materials (Primary), for Industry
220 - Raw Materials (Processed), for Industry
310 - Fuels & Lubricants (Primary)
322 - Fuels & Lubricants (Processed)
420 - Parts & Accessories for Capital Goods
530 - Parts & Accessories for Transport Equipment
III. Capital Goods
410 - Capital Goods (except Transport Equipment)
510 - Passenger Motor Cars
521 - Transport Equipment for Industry
IV. Others

Q1
Share Growth
Value
(%)
(%)

16,533 100.0
1,243
253
307
32
74
139
168
242
28

7.5
1.5
1.9
0.2
0.4
0.8
1.0
1.5
0.2

10,506
574
218
479
5,864
5
22
2,333
1,012

2009
Q2
Share Growth
Value
(%)
(%)

Q3
Share Growth
Value
(%)
(%)

-28.8 18,841 100.0

-27.0 20,622 100.0

-24.3 22,579

-39.8
12.2
-35.1
-73.2
-48.0
-47.4
-62.6
-32.2
-16.9

-37.5
2.0
-39.5
-62.4
-16.3
-43.1
-63.0
-14.0
175.9

-34.8
3.5
-36.7
-26.9
125.5
-11.9
-75.8
-19.2
508.1

1,474
234
323
55
88
207
225
312
31

7.8
1.2
1.7
0.3
0.5
1.1
1.2
1.7
0.2

1,773
256
353
95
200
260
248
296
64

8.6
1.2
1.7
0.5
1.0
1.3
1.2
1.4
0.3

63.5
3.5
1.3
2.9
35.5
0.0
0.1
14.1
6.1

-36.9 12,142
-28.1
772
-15.8
453
-54.6
697
-39.4 6,816
0.6
5
-52.8
32
-28.7 2,524
-34.2
844

64.4
4.1
2.4
3.7
36.2
0.0
0.2
13.4
4.5

-34.6 13,589
-19.1
674
63.6
378
-48.2
755
-36.7 7,812
-10.9
5
-42.3
36
-28.7 2,947
-47.6
982

4,646
2,972
32
1,642

28.1
18.0
0.2
9.9

6.6
-11.9
-73.2
90.2

5,086
3,088
55
1,943

27.0
16.4
0.3
10.3

7.2
-19.3
-62.4
152.3

138

0.8

-8.5

138

0.7

-14.3

Q4
Share Growth
(%)
(%)
100.0

1,637
219
379
144
76
213
275
317
15

7.3
1.0
1.7
0.6
0.3
0.9
1.2
1.4
0.1

65.9
3.3
1.8
3.7
37.9
0.0
0.2
14.3
4.8

-27.3 14,978
-11.7
636
32.2
495
-44.4
929
-29.2 8,629
-47.5
5
-49.1
56
-18.5 3,096
-36.8 1,132

5,058
3,459
95
1,503

24.5
16.8
0.5
7.3

-10.0
-17.0
-26.9
13.5

201

1.0

-4.7

Value

-8.4 23,609
-14.6
47.9
1.6
75.2
1.7
5.1
-59.1
-1.0
-66.3

Q1
Share Growth
(%)
(%)
100.0

Value

42.8 25,610
67.0
-4.0
102.5
460.3
40.9
115.9
60.2
27.5
81.1

2010*
Q2
Share Growth
(%)
(%)
100.0

2,175
286
585
167
132
280
336
362
27

8.5
1.1
2.3
0.7
0.5
1.1
1.3
1.4
0.1

51.1 17,896
36.5
746
82.0
533
78.3 1,155
59.6 10,372
-4.5
6
73.5
45
36.9 3,565
22.6 1,474

69.9
2.9
2.1
4.5
40.5
0.0
0.2
13.9
5.8

Value

35.9 27,565

Q3
Share Growth
(%)
(%)
100.0

33.7

2,235
321
494
188
157
290
362
390
33

8.1
1.2
1.8
0.7
0.6
1.1
1.3
1.4
0.1

26.1
25.6
39.8
96.7
-21.5
11.5
45.8
31.8
-48.4

47.4 18,600
-3.4
675
17.5
559
65.8 1,122
52.2 10,717
17.7
7
40.6
50
41.3 4,027
74.8 1,443

67.5
2.4
2.0
4.1
38.9
0.0
0.2
14.6
5.2

36.9
0.1
47.7
48.6
37.2
41.5
38.9
36.7
46.9

6,580
4,800
188
1,593

23.9
17.4
0.7
5.8

30.1
38.7
96.7
6.0

149

0.5

-25.8

2,076
243
622
178
104
299
270
308
51

8.8
1.0
2.6
0.8
0.4
1.3
1.1
1.3
0.2

47.5
22.5
81.2
206.2
49.7
35.6
49.0
15.9
-12.6

66.3
2.8
2.2
4.1
38.2
0.0
0.2
13.7
5.0

-9.3 15,873
-16.3
783
99.5
396
-15.8
854
-7.1 9,361
-71.9
5
27.9
38
-5.5 3,194
-36.3 1,241

67.2
3.3
1.7
3.6
39.6
0.0
0.2
13.5
5.3

5,724
3,705
144
1,875

25.4
16.4
0.6
8.3

-5.3
-13.6
75.2
12.2

5,480
4,076
178
1,226

23.2
17.3
0.8
5.2

18.0
37.2
460.3
-25.3

5,376
4,175
167
1,034

21.0
16.3
0.7
4.0

5.7
35.2
206.2
-46.8

240

1.1

50.0

180

0.8

30.7

163

0.6

17.9

* Provisional figures

45

Table 2.5
NON OIL AND GAS IMPORTS VOLUME BY BROAD ECONOMIC CATEGORIES (BEC)
(thousands of Tons)
Commodities
Import Total
I. Consumption Goods
112 - Food & Beverages (Primary), Mainly for Household
122 - Food & Beverages (Processed), Mainly for Household
510 - Passenger Motor Cars
522 - Transport Equipment, non-industrial
610 - Durable Consumption Goods
620 - Semi-durable Consumption Goods
630 - Non-durable Consumption Goods
700 - Goods Not Elsewhere Specified
II. Raw Materials & Auxiliary Goods
111 - Food & Beverages (Primary), Mainly for Industry
121 - Food & Beverages (Processed), Mainly for Industry
210 - Raw Materials (Primary), for Industry
220 - Raw Materials (Processed), for Industry
310 - Fuels & Lubricants (Primary)
322 - Fuels & Lubricants (Processed)
420 - Parts & Accessories for Capital Goods
530 - Parts & Accessories for Transport Equipment
III. Capital Goods
410 - Capital Goods (except Transport Equipment)
510 - Passenger Motor Cars
521 - Transport Equipment for Industry
IV. Others
* Provisional figures

46

2010*
2009
Q1
Q2
Q3
Q1
Q2
Q3
Q4
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Vol
Vol
Vol
Vol
Vol
Vol
Vol
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
10,239 100.0 -42.0 14,025 100.0 -20.1 15,373 100.0
-7.9 16,716 100.0
20.3 17,054 100.0
66.5 18,333 100.0
30.7 17,670 100.0
14.9
730
387
214
3
10
31
45
40
1

7.1
3.8
2.1
0.0
0.1
0.3
0.4
0.4
0.0

8,890
1,131
332
2,027
5,078
18
20
187
98

86.8
11.0
3.2
19.8
49.6
0.2
0.2
1.8
1.0

619
327
3
289

6.0
3.2
0.0
2.8

n.a

n.a

-34.6
3.2
-56.8
-72.5
-54.7
-39.2
-49.7
-43.7
-52.3

757
338
213
6
26
43
67
52
12

-44.0 12,684
-35.0 1,965
-3.3
978
-46.5 2,915
-45.9 6,482
-53.3
22
-47.8
25
-43.4
188
-56.1
109
-6.8
-30.3
-72.5
57.6
n.a

584
322
6
256
n.a

5.4 -28.9
2.4
3.0
1.5 -53.1
0.0 -58.0
0.2
24.9
0.3 -42.1
0.5 -33.1
0.4 -28.9
0.1 2,278.6
90.4
14.0
7.0
20.8
46.2
0.2
0.2
1.3
0.8
4.2
2.3
0.0
1.8
n.a

780
326
242
10
18
43
76
51
13

-19.9 14,000
13.1 1,701
211.2
716
-20.8 3,294
-31.2 7,903
-8.5
15
-43.2
32
-52.0
214
-51.8
126
-10.7
-31.0
-58.0
48.0
n.a

593
344
10
239
n.a

5.1 -27.9
2.1 -12.9
1.6 -42.8
0.1 -27.7
0.1
-3.7
0.3 -33.1
0.5 -35.8
0.3 -24.6
0.1 2,556.0
91.1
11.1
4.7
21.4
51.4
0.1
0.2
1.4
0.8
3.9
2.2
0.1
1.6
n.a

754
288
262
15
15
46
73
54
0

4.5
1.7
1.6
0.1
0.1
0.3
0.4
0.3
0.0

-6.1 15,203
25.9 1,643
90.0
820
-8.4 3,833
-11.5 8,425
-60.6
12
-31.1
53
-32.7
264
-51.1
152

91.0
9.8
4.9
22.9
50.4
0.1
0.3
1.6
0.9

-15.0
-29.3
-27.7
20.9
n.a

759
366
15
378
n.a

4.5
2.2
0.1
2.3
n.a

8.1
41.7
-5.1
69.1
27.8
12.2
-21.3
-7.4
-91.6

1,303
314
771
18
18
47
61
74
2

7.6
1.8
4.5
0.1
0.1
0.3
0.4
0.4
0.0

21.3 14,938
17.1 1,764
125.2
601
23.2 3,546
20.3 8,574
-74.8
19
81.9
28
-29.5
238
-24.6
169

87.6
10.3
3.5
20.8
50.3
0.1
0.2
1.4
1.0

13.8
-27.2
69.1
143.6
n.a

812
367
18
427
n.a

4.8
2.2
0.1
2.5
n.a

78.6
-18.9
261.0
430.4
85.3
52.4
35.5
83.0
196.6

1,015
343
423
16
26
66
84
56
1

5.5
1.9
2.3
0.1
0.1
0.4
0.5
0.3
0.0

68.0 16,560
56.0 1,774
81.1
774
75.0 4,134
68.8 9,265
9.5
29
38.1
36
26.9
372
72.6
176

90.3
9.7
4.2
22.5
50.5
0.2
0.2
2.0
1.0

31.1
12.3
430.4
47.7
n.a

757
446
16
296
n.a

4.1
2.4
0.1
1.6
n.a

34.2
1.6
98.5
171.6
0.9
53.5
25.0
8.7
-88.4

895
358
262
18
26
76
94
60
2

5.1
2.0
1.5
0.1
0.1
0.4
0.5
0.3
0.0

14.8
9.7
8.0
81.6
43.4
76.9
23.8
17.1
-86.8

30.6 16,024
-9.7 1,612
-20.9
839
41.8 4,037
42.9 9,024
34.6
33
44.0
39
97.3
261
62.1
178

90.7
9.1
4.8
22.8
51.1
0.2
0.2
1.5
1.0

14.5
-5.2
17.3
22.6
14.2
118.0
21.5
22.2
41.8

4.3
2.7
0.1
1.5

26.6
37.3
81.6
8.9

29.6
38.2
171.6
15.4
n.a

751
473
18
261
n.a

n.a

n.a

Table 2.6
NON OIL AND GAS IMPORTS VALUE BY COUNTRY OF ORIGIN
(C&F, millions of USD)
COUNTRY

TOTAL

2009
2010*
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Share Growth
Value
Value
Value
Value
Value
Value
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
16,533 100.0 -28.8 18,841 100.0 -27.0 20,622 100.0 -24.3 22,579 100.0
-8.4 23,280 100.0
40.8 25,603 100.0
35.9

Value
27,565

Q3
Share
Growth
(%)
(%)
100.0
33.7

97

0.6

-41.8

132

0.7

-53.1

204

1.0

-43.4

243

1.1

-31.9

222

1.0

130.3

325

1.3

146.8

351

1.3

72.4

AMERICA
USA
Western Hemesphere
Canada
Others

2,222
1,601
284
270
67

13.4
9.7
1.7
1.6
0.4

-19.4
-7.0
-51.4
-36.3
134.6

2,650
1,624
555
276
195

14.1
8.6
2.9
1.5
1.0

-19.3
-23.6
1.9
-51.6
360.2

2,691
1,650
738
256
47

13.0
8.0
3.6
1.2
0.2

-20.2
-26.4
27.8
-49.5
4.5

3,059
2,199
561
252
47

13.5
9.7
2.5
1.1
0.2

-3.2
6.9
-16.9
-29.7
-31.2

2,341
1,578
445
269
50

10.1
6.8
1.9
1.2
0.2

5.4
-1.4
56.7
-0.5
-25.8

2,703
1,642
610
355
96

10.6
6.4
2.4
1.4
0.4

2.0
1.1
9.9
28.4
-50.6

2,976
1,767
816
332
61

10.8
6.4
3.0
1.2
0.2

10.6
7.1
10.6
29.8
29.2

ASIA
ASEAN
- Brunei Darussalam
- Malaysia
- Philipina
- Singapore
- Thailand
- Vietnam
- Myanmar
- Cambodia
ASIA EXCL.ASEAN
- Hongkong
- India
- Iraq
- Japan
- South Korea
- Pakistan
- China
- Saudi Arabia
- Taiwan
- Others

11,096
3,859
1
655
84
2,196
817
92
9
1
7,237
302
399
0
2,119
749
10
2,755
86
422
395

67.1
23.3
0.0
4.0
0.5
13.3
4.9
0.6
0.1
0.0
43.8
1.8
2.4
0.0
12.8
4.5
0.1
16.7
0.5
2.6
2.4

-31.0 12,600
-32.1 4,466
-68.0
1
-31.3
824
-54.2
124
-24.1 2,342
-46.4 1,058
-22.3
100
23.9
13
151.6
1
-30.5 8,134
-52.9
387
-39.1
516
240.8
0
-40.1 2,253
-33.2
951
-22.9
10
-15.6 3,111
-38.5
118
-37.0
473
7.4
314

66.9
23.7
0.0
4.4
0.7
12.4
5.6
0.5
0.1
0.0
43.2
2.1
2.7
0.0
12.0
5.0
0.1
16.5
0.6
2.5
1.7

-27.7 13,994
-25.5 5,075
-89.4
0
-19.5
851
-42.0
185
-22.2 2,644
-33.5 1,279
-25.2
110
6.4
4
-0.8
1
-28.9 8,919
-39.2
400
-27.5
549
194.1
0
-37.0 2,507
-29.7
961
-57.3
17
-18.1 3,525
-26.3
130
-37.3
482
-26.0
347

67.9 -24.2 15,201


24.6 -21.2 5,112
0.0
-7.2
0
4.1 -24.3
946
0.9
9.6
159
12.8 -17.8 2,436
6.2 -26.9 1,380
0.5 -36.9
184
0.0 -53.9
1
0.0
24.2
1
43.3 -25.8 10,089
1.9 -34.3
408
2.7 -22.9
633
0.0 48,284
0
12.2 -29.0 2,874
4.7 -27.2 1,105
0.1
35.4
26
17.1 -21.7 3,974
0.6 -24.5
127
2.3 -31.7
596
1.7 -23.6
344

67.3
22.6
0.0
4.2
0.7
10.8
6.1
0.8
0.0
0.0
44.7
1.8
2.8
0.0
12.7
4.9
0.1
17.6
0.6
2.6
1.5

-6.6 16,899
-0.8 5,786
-94.6
1
-13.7 1,061
-40.0
137
0.3 2,569
25.0 1,791
-13.1
214
-96.2
10
-95.1
0
-9.3 11,113
-17.6
333
-49.8
626
-99.2
0
-27.2 3,524
8.6 1,183
-41.5
17
9.7 4,154
-27.2
280
-5.1
632
-58.0
363

72.6
24.9
0.0
4.6
0.6
11.0
7.7
0.9
0.0
0.0
47.7
1.4
2.7
0.0
15.1
5.1
0.1
17.8
1.2
2.7
1.6

52.3 18,597
49.9 5,801
-15.1
3
62.1 1,142
64.2
200
17.0 2,326
119.3 1,908
132.6
208
10.8
12
-58.5
1
53.6 12,796
10.2
461
56.9
653
28.5
0
66.3 4,061
58.0 1,442
79.4
12
50.8 4,842
226.5
160
49.8
736
-8.3
428

72.6
22.7
0.0
4.5
0.8
9.1
7.5
0.8
0.0
0.0
50.0
1.8
2.6
0.0
15.9
5.6
0.0
18.9
0.6
2.9
1.7

47.6
29.9
325.8
38.6
61.7
-0.7
80.4
107.1
-11.8
45.5
57.3
19.0
26.5
-0.9
80.3
51.6
21.6
55.6
35.7
55.7
36.4

19,785
5,932
1
1,083
184
2,495
1,931
232
5
2
13,852
504
610
1
4,725
1,423
12
5,237
135
753
454

71.8
21.5
0.0
3.9
0.7
9.1
7.0
0.8
0.0
0.0
50.3
1.8
2.2
0.0
17.1
5.2
0.0
19.0
0.5
2.7
1.6

41.4
16.9
362.8
27.2
-0.5
-5.6
51.0
111.2
40.0
113.6
55.3
26.1
11.0
47.1
88.4
48.1
-31.3
48.5
4.4
56.0
30.8

783

4.7

-29.9

1,032

5.5

-19.2

1,158

5.6

-18.4

1,141

5.1

22.0

1,147

4.9

46.5

1,174

4.6

13.8

1,246

4.5

7.6

2,336
1,897
97
297
519
183
128
185
487
118
321

14.1
11.5
0.6
1.8
3.1
1.1
0.8
1.1
2.9
0.7
1.9

-24.5
-20.4
-16.0
-18.3
-31.0
-23.0
-17.9
-14.5
-9.8
-51.5
-31.3

2,427
2,190
106
413
556
184
111
209
611
61
176

12.9
11.6
0.6
2.2
2.9
1.0
0.6
1.1
3.2
0.3
0.9

-31.5
-17.5
-31.8
67.7
-31.7
-38.0
-30.7
-9.9
-18.6
-84.2
-65.0

2,576
2,170
114
457
618
166
141
153
522
125
281

12.5
10.5
0.6
2.2
3.0
0.8
0.7
0.7
2.5
0.6
1.4

-29.1
-23.2
-43.2
50.7
-33.3
-37.4
-19.0
-45.6
-22.7
-55.6
-46.8

2,935
2,320
121
472
651
207
169
189
510
253
362

13.0
10.3
0.5
2.1
2.9
0.9
0.7
0.8
2.3
1.1
1.6

-25.0
-30.8
-34.6
-37.2
8.9
-34.3
-70.8
-35.6
-18.7
1.6
16.4

2,671
2,020
117
194
647
211
157
194
501
255
396

11.5
8.7
0.5
0.8
2.8
0.9
0.7
0.8
2.2
1.1
1.7

14.3
6.5
21.2
-34.7
24.5
14.9
22.4
4.5
2.9
115.5
23.2

2,804
2,260
152
212
699
222
148
267
560
180
364

11.0
8.8
0.6
0.8
2.7
0.9
0.6
1.0
2.2
0.7
1.4

15.5
3.2
43.1
-48.8
25.8
21.1
33.5
28.0
-8.3
196.0
106.3

3,207
2,544
137
365
756
231
161
225
668
234
429

11.6
9.2
0.5
1.3
2.7
0.8
0.6
0.8
2.4
0.8
1.6

24.5
17.2
20.8
-20.0
22.4
39.1
14.3
47.7
27.9
86.4
52.9

AFRICA

AUSTRALIA & OCEANIA


EUROPE
EUROPEAN COMMUNITY
- Belgium
- France
- Germany
- Italy
- Netherlands
- United Kingdom
- Others
Russia
Others
* Provisional figures

47

Table 3.1
TRAVEL INFLOWS
Number of People
Period

Main Gates

Other Gates

Total

(1)
2004
2005
Q1
Q2
Q3
Q4

(2)
4,541,165
4,074,354
1,003,616
1,045,871
1,183,757
841,110

(3)
779,941
927,747
215,625
228,421
239,116
244,585

2006
Q1
Q2
Q3
Q4

3,977,482
871,817
1,023,099
1,038,857
1,043,709

2007
Q1
Q2
Q3
Q4

Nominal

Growth

(In millions of USD)

y.o.y (%)

y.t.d (%)

(4) = (2)+(3)
5,321,106
5,002,101
1,219,241
1,274,292
1,422,873
1,085,695

(5)
4,798
4,522
1,102
1,152
1,286
981

(6)
18.8
-5.8
0.8
-0.8
-4.7
-17.8

(7)
18.8
-5.8
0.8
0.0
-1.8
-5.8

893,869
204,589
227,472
233,972
227,836

4,871,351
1,076,406
1,250,571
1,272,829
1,271,545

4,448
983
1,142
1,162
1,161

-1.6
-10.8
-0.9
-9.6
18.3

-1.6
-10.8
-5.7
-7.2
-1.6

4,541,458
1,001,697
1,142,077
1,215,723
1,181,961

964,301
213,289
242,394
258,803
249,815

5,505,759
1,214,986
1,384,471
1,474,526
1,431,776

5,346
1,180
1,344
1,432
1,390

20.2
20.0
17.7
23.2
19.7

20.2
20.0
18.8
20.3
20.2

2008
Q1
Q2
Q3
Q4

5,237,470
1,190,102
1,264,023
1,397,827
1,385,519

1,191,556
260,861
273,231
329,773
327,691

6,429,026
1,450,963
1,537,254
1,727,600
1,713,210

7,377
1,663
1,771
1,975
1,969

38.0
41.0
31.7
37.9
41.6

38.0
41.0
36.0
36.7
38.0

2009
Q1
Q2
Q3
Q4

5,756,050
1,309,381
1,430,543
1,506,690
1,509,435

695,716
154,904
159,608
164,162
217,043

6,451,766
1,464,285
1,590,151
1,670,852
1,726,478

6,317
1,409
1,558
1,650
1,701

-14.4
-15.3
-12.0
-16.5
-13.6

-14.4
-15.3
-13.6
-14.6
-14.4

2010*
Q1
Q2
Q3

1,509,165
1,677,517
1,706,154

132,952
122,817
126,956

1,642,117
1,800,334
1,833,110

1,617
1,775
1,811

14.7
13.9
9.8

14.7
14.3
12.7

* Provisional figures

48

Value

Table 3.2
TRAVEL OUTFLOWS
Number of People

Value
Growth

Period

Main Gates

Other Gates

Total1)

o/w Hajj

Nominal1)

Pilgrimage

1)

o/w Hajj

y.o.y

y.t.d

Pilgrimage

(%)

(%)

(1)
2004

(2)
3,736,436

(3)
101,061

(4) = (2)+(3)
3,837,497

(5)
204,945

(6)
3,507

(7)
452

(8)
13.8

(9)
13.8

2005
Q1
Q2
Q3
Q4

4,106,225
948,509
991,334
1,024,447
1,141,935

105,288
24,321
25,419
26,268
29,280

4,211,513
972,830
1,016,753
1,050,715
1,171,215

267,501
205,382
0
0
62,119

3,584
992
792
819
981

511
394
0
0
117

2.2
-6.3
14.5
-1.9
6.5

2.2
-6.3
1.9
0.7
2.2

2006
Q1
Q2
Q3
Q4

4,261,998
953,983
1,081,620
1,082,682
1,143,713

705,405
198,417
192,710
162,702
151,576

4,967,403
1,152,400
1,274,330
1,245,384
1,295,289

207,064
144,945
0
0
62,119

4,030
1,026
954
932
1,118

466
272
0
0
194

12.4
3.4
20.4
13.8
14.0

12.4
3.4
11.0
11.9
12.4

2007
Q1
Q2
Q3
Q4

4,593,183
1,055,961
1,103,889
1,146,177
1,287,156

563,859
169,520
142,136
127,774
124,429

5,157,042
1,225,481
1,246,025
1,273,951
1,411,585

209,319
104,660
0
0
104,660

4,903
1,188
1,106
1,130
1,479

515
195
0
0
320

21.7
15.8
15.9
21.2
32.3

21.7
15.8
15.9
17.6
21.7

2008
Q1
Q2

4,718,290
1,077,171
1,167,747

604,102
176,301
150,088

5,322,391
1,253,472
1,317,835

259,564
41,864
0

5,634
1,390
1,330

516
80
0

14.9
17.0
20.3

14.9
17.0
18.6

Q3
Q4

1,193,452
1,279,920

138,353
139,360

1,331,805
1,419,280

0
217,700

1,357
1,557

0
436

20.1
5.3

19.1
14.9

2009
Q1
Q2
Q3
Q4

4,969,835
1,026,173
1,201,882
1,304,510
1,437,271

764,583
165,796
171,603
190,976
236,208

5,734,419
1,191,969
1,373,485
1,495,486
1,673,478

207,753
0
0
0
207,753

5,165
1,005
1,158
1,261
1,742

506
0
0
0
506

-8.3
-27.7
-13.0
-7.1
11.9

-8.3
-27.7
-20.5
-16.0
-8.3

2010*
Q1
Q2
Q3

1,285,842
1,437,146
1,532,184

127,207
135,975
136,895

1,413,049
1,573,121
1,669,079

0
0
0

1,191
1,326
1,407

0
0
0

18.5
14.5
11.6

18.5
16.4
14.6

Including hajj pilgrimage

* Provisional figures

49

Table 4
STOCK OF DEBT SECURITIES OWNED BY NON RESIDENTS
(millions of USD)
2008

Securities
Q1

Q2

2009*
Q3

Q4

Q1

Q2

2010*

Q3

Q4

Q1

Q2

Q.3

A. Private Sector
1 Bonds

361

200

185

250

298

249

254

287

186

113

292

2 Medium Term Notes

300

367

361

231

228

230

228

239

238

240

243

3 Floating Rate Notes

4 Commercial Papers

15

19

15

19

19

19

19

19

19

19

10

1,524

1,488

1,618

1,410

1,412

1,410

1,421

1,414

1,417

1,413

1,408

2,200

2,075

2,180

1,910

1,957

1,908

1,922

1,958

1,861

1,786

1,954

1 Govt. Bond (Rp. Denomination)/SUN

8,760 10,200 11,171

8,001

6,897

8,524

9,630 11,489 14,532 17,842 20,424

2 Govt. Bond (Foreign Exch. Denomination)

8,320 10,446 10,446 10,446

1,366 13,964 14,354 14,343 16,199 16,219 16,423

3 SBI

3,330

1,428

5 Promissory Notes
Total

B. Public Sector

Total
*

50

Provisional figures

3,643

2,157

772

20,410 24,289 23,774 19,218

2,025

3,772

4,700

6,927

4,602

7,247

9,691 24,513 27,756 30,532 37,658 38,663 44,094

Anda mungkin juga menyukai