Anda di halaman 1dari 105

BAB IPENGENALAN BAJA 1.

Sejarah Struktur Baja Penggunaan logam sebagai bahan struktural diawali dengan besi tuang untuk bentanglengkungan ( arch ) sepanjang 100 ft (30 m) yang dibangun di Inggris pada tahun 1777 1779.Dalam kurun waktu 1780 1820,. Dibangun lagi sejumlah jembatan dari besi tuang,kebanyakan berbentuk lengkungan dengan balok balok utama dari potongan potongan besi tuang indivudual yang membentuk batang batang atau kerangka ( truss ) konstruksi.Besi tuang juga digunakan sebagai rantai penghubung pada jembatan jembatan suspensisampai sekitar tahun 1840.Setelah tahun 1840, besi tempa mulai mengganti besi tuang dengan contoh pertamanyayang penting adalah Brittania Bridge diatas selat Menai di Wales yang dibangun pada 1846 1850. Jembatan ini menggunakan gelagar gelagar tubular yang membentang sepanjang 230 460 460 230 ft (70 140 140 70 m) dari pelat dan profil siku besi tempa.Proses canai ( rolling ) dari berbagai profil mulai berkembang pada saat besi tuang dan besi tempa telah semakin banyak digunakan. Batang batang mulai dicanai pada skalaindustrial sekitar tahun 1780. Perencanaan rel dimulai sekitar 1820 dan diperluas sampai pada bentuk I menjelang tahun 1870-an.Perkembangan proses Bessemer (1855) dan pengenalan alur dasar pada konverter Bessemer (1870) serta tungku siemens-martin semakin memperluas penggunaan produk produk besi sebagai bahan bangunan. Sejak tahun 1890, baja telah mengganti kedudukan besitempa sebagai bahan bangunan logam yang terutama. Dewasa ini (1990-an), baja telahmemiliki tegangan leleh dari24 000 sampai dengan 100 000 pounds per square

inch , psi (165sampai 690 MPa), dan telah tersedia untuk berbagai keperluan struktural.Berikut ini adalah awal mula ditemukannya Baja.

Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM 1 |Pembuatan Baja

Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan besimulai diketahui secara luas. Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria jugamempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya. Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya. Tahun 700 600 SM, Cina belajar membuat besi. Tahun 400 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa. Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus. 1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang. 1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa. 1.Material baja2.1 Jenis jenis Baja Dengan baja dimaksudkan suatu bahan dengan keserbasamaan yang besar, yang terutamaterdiri atas ferrum (

Fe ) dalam bentuk hablur dan 0,04 @ 1,6% zat arang ( C) ; zat arang itudidapat dengan jalan membersihkan bahan pada temperatur yang sangat tinggi, denganmenggunakan proses proses yang akan disebut sebagian besar dari besi kasar, yangdihasilkan oleh dapur dapur tinggi.Semua jenis jenis baja sedikit banyak dapat ditempa dan dapat disepuh, sedangkan untuk baja lunak pada tegangan yang jauh dibawah kekuatan tarik atau batas patah T B , yaitu apayang dinamakan batas lumer atau tegangan lumer T v , terjadi suatu keadaan yang aneh,dimana perubahan bentuk berjalan terus beberapa waktu, dengan tidak memperbesar bebanyang ada.Sifat sifat baja bergantung sekali kepada kadar zat arang, semakin bertambah kadar ini,semakin naik tegangan patah dan regangan menurut prosen, yang terjadi pada sebuah batang percobaan yang dibebani dengan tarikan, yaitu regangan patah menjadi lebih kecil.Persentase yang sangat kecil dari unsur unsur lainnya, dapat mempengaruhi sifat sifat baja dengan kuat sekali, secar baik atau jelek. Guna membedakannya, jenis jenis baja diberinomor yang sesuai dengan tegangan patah yang dijamin dan yang terendah pada percobaantarik yang normal, tetapi untuk setiap jenis baja juga ditentukan suatu T Bmaks. 2 |Pembuatan Baja

Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu : Baja karbon ( Carbon steel ) Baja paduan ( Alloy steel )1. Baja Karbon (carbon steel) Baja karbon dapat terdiri atas : a. Baja karbon rendah (low carbon steel)

Machine, machinery dan mild steel (0,05 % 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudahdi mesin kandungan karbonnya < 0,3%C tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk martensit metode penguatannya dengan Cold Working struktur mikronya terdiri ferit dan perlit relatif lunak dan lemah ulet dan tangguh

mampu mesin dan mampu lasnya baik murah aplikasi : bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H), pipa saluranPenggunaannya: 0,05 % 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails. 0,20 % 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings a. Baja karbon menengah (medium carbon steel ) kandungan karbonnya: 0,3 0,6%C dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching,dan tempering banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya martensit lebih kuat dari baja karbon rendah aplikasi :poros, roda gigi, crankshaft Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. 3 |Pembuatan Baja

Penggunaan: 0,30 % 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles. 0,40 % 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers. 0,50 % 0,60 % C : hammers dan sledges a. Baja karbon tinggi (high carbon steel) Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % 1,50 % CPenggunaan :screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws,knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals,saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters kandungan karbonnya: 0,6 < % C 1,7 dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching,dan tempering banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya martensit paling keras, paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya tahan aus aplikasi :pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi, rel kereta api,perkakas potong,dies

2. Baja Paduan (Alloy steel) Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu: Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dansebagainya) Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi) Untuk membuat sifat-sifat spesialBaja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:

Low alloy steel , jika elemen paduannya 2,5 %

Medium alloy steel , jika elemen paduannya 2,5 10 %

High alloy steel , jika elemen paduannya > 10 % 4 |Pembuatan Baja

Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus ( special alloy steel )& high

speed steel . Baja Paduan Khusus (special alloy steel) Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese,molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam bajamaka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadilebih keras, kuat dan ulet bila dibandingka terhadap baja karbon ( carbon steel ). High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel Kandungan karbon : 0,70 % 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills,reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karenaalat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepatdibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kalidaripada carbon steel Jenis Lainnya : Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus: Baja tahan garam ( acid-resisting steel )

Baja tahan panas ( heat resistant steel ) Baja tanpa sisik ( non scaling steel )

Electric steel Magnetic steel Non magnetic steel Baja tahan pakai ( wear resisting steel ) Baja tahan karat/korosiDengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimiamaka diperoleh lima kelompok baja yaitu: Baja karbon konstruksi ( carbon structural steel )

Baja karbon perkakas ( carbon tool steel ) Baja paduan konstruksi ( Alloyed structural steel ) 5 |Pembuatan Baja

Baja paduan perkakas ( Alloyed tool steel ) Baja konstruksi paduan tinggi ( Highly alloy structural steel ) 1.Sifat Baja Baja tahan garam ( acid-resisting steel ) Baja tahan panas (

heat resistant steel ) Baja tanpa sisik ( non scaling steel ) Electric steel Magnetic steel Non magnetic steel Baja tahan pakai ( wear resisting steel )Baja tahan karat/korosi 1.Struktur Baja Struktur dapat dibagi menjadi tiga kategori umum :a) Struktur rangka ( framed structure ), dimana elemen elemennya kemungkinan terdiri dari batang batang tarik, balok, dan batang batang yang mendapatkan beban lentur kombinasidan beban aksial, b) Struktur tipe cangkang ( shell type structure ), dimana tegangan aksial lebih dominan,c) Struktur tipe suspensi ( suspension type structure ), dimana tarikan aksial lebihmendominasi sistem pendukung utamanya. a) Struktur Rangka Kebanyakan konstruksi bangnan tipikal termasuk dalam kategori ini. Bangunan berlantai banyak biasanya terdiri dari balok dan kolom, baik yang terhubungkan secara rigid atau hanya terhubung sederhana dengan penopang diagonal untuk menjaga stabilitas.Meskipun suatu bangunan berlantai banyak bersifat tiga dimensional, namun biasanya bangunan tersebut didesain

sedemikian rupa sehingga lebih kaku pada salah satu arahketimbang arah lainnya. Dengan demikian, bangunan tersebut dapat diperlakukan sebagaiserangkaian rangka ( frame ) bidang. Meskipun demikian, bila perangkaan sedemikian rupasehingga perilaku batang batangnya pada salah satu bidang cukup mempengaruhi perilaku pada bidang lainnya, rangka tersebut harus diperlakukan sebagai rangka ruang tiga dimensi. 6 |Pembuatan Baja

Bangunan bangunan industrial dan bangunan bangunan sau lantai tertentu, sepertigereja, sekolah, dan gelanggang, pada umumnya menggunakan struktur rangka baik secarakeseluruhan maupun hanya sebagian saja. Khususnya sistem atap yang mungkin terdiri dariserangkaian kerangka datar, kerangka ruang, sebuah kubah atau mungkin pula bagian darisuatu rangka datar atau rangka kaku satu lantai dengan pelana. Jembatan pun kebanyakanmerupakan struktur rangka, seperti balok dan gelagar pelat atau kerangka yang biasanyamenerus. b) Struktur Tipe Cangkang Dalam tipe struktur ini, selain melayani fungi bangunan, kubah juga bertindak sebagai penahan beban. Salah satu tipe yang umum dimana tegangan utamanya berupa tarikan adalah bejana yang digunakan untuk menyimpan cairan (baik untuk temperatur tinggi maupunrendah), diantaranya yang paling terkenal adalah tanki air. Bejana penyimpanan, tanki dan badan kapal merupakan contoh contoh lainnya. Pada banyak struktur dengan tipe cangkang,dapat digunakan pula suatu struktur rangka yang dikombinasikan dengan cangkang.Pada dinding dinding dan atap datar, sementara berfungsi bersama dengan sebuahkerangka kerja, elemen elemen kulitnya dapat bersifat tekan. Conto pada badan pesawatterbang. Struktur tipe cangkang biasanya didesain oleh seorang spesialis. c) Struktur Tipe Suspensi Pada struktur dengan tipe suspensi, kabel tarikmerupakan elemen elemen utama.Biasanya subsistem dari struktur ini terdiri dari struktur kerangka, seperti misalnya rangka pengaku pada jembatan gantung. Karena elemen tarik ini terbukti paling efisien dalammenahan beban, struktur dengan konsep ini semakin banyak dipergunakan.Telah dibangun pula banyak struktur khusus dengan berbagai kombinasi dari tipe rangka,cangkang, dan suspensi. Meskipun demikian, seorang desainer spesialis dalam tipe struktur cangkang ini pun pada dasarnya harus juga memahami desain dan perilaku struktur rangka. 7 |Pembuatan Baja

5. Desaina. Desain Struktur

Desain struktur dapat didefinisikan sebagai suatu paduan dari sains dan seni, yangmengkombinasikan perasaan intuitif seorang insinyur yang berpengalaman mengenai perilaku struktur dengan pengetahuan yang mendalam mengenai prinsip prinsip statika,dinamika, mekanika bahan dan analisis struktur, untuk menciptakan suatu struktur yang amandan ekonomis sehingga dapat berfungsi seperti yang diharapkan. b. Prinsip prinsip Desain Desain merupakan suatu proses untuk mendapatkan penyelesaian yang optimum.Dalam desain apapun, harus ditentukan sejumlah kriteria untuk menilai apakah yangoptimum tersebut telah tercapai atau belum. Untuk sebuah struktur, kriteria kriteria tersebutdpat berupa :1. Biaya minimum,2. Berat yang minimum,3. Waktu konstruksi yang minimum,4. Jumlah tenaga kerja minimum,5. Biaya pembuatan produk produk pemilik yang minimum,6. Efisiensi pengoperasian yang maksimum bagi pemilik.Biasanya dilibatkan beberapa kriteria yang masing masing perlu diberi bobot nilai.Dengan memperhatikan kriteria yang mungkin seperti diatas, tampaklah bahwa penentuankriteria kriteria yang terukur dengan jelas pun (seperti berat dan biaya) untuk mencapaisuatu optimum kerap kali terbukti tidak mudah, bahkan mustahil dilakukan. Dalamkebanyakan situasi praktis, penilaian hanya dapat dilakukan secara kualitatif.Apabila suatu kriteria tertentu dapat diwujudkan secara matematis, untuk memperolehtitik maksimum dan minimum dari fungsi objektif yang bersangkutan, dapat digunakanteknik teknik optimasi. namun hendaknya kita tidak melupakan kriteria subyektif lainnya,walaupun pengintegrasian dai prinsip prinsip perilaku dengan desain elemen elemen baja 8 |Pembuatan Baja

struktur hanya berdasarkan kriteria kriteria objektif yang sderhana saja, misalnya berat dan biaya. c. Prosedur Desain Prosedur desain dapat dianggap terdiri dari dua bagian, desain fungsional dan deainkerangka kerja struktural. Desain fungsional menjamin tercapainya hasil hasil yangdikehendaki seperti :a. Area kerja yang lapang dan mencukupi, b. Ventilasi atau pengkondisian udara yang tepat,c. Fasilitas fasilitas transfortasi yang memadai, seperti lift , tangga, dan derek atau alat alat untuk menangani bahan bahan,d. Pencahayaan yang cukup,e. Estetika.Desain kerangka kerja struktural berarti pemilihan susunan serta ukuran elemen elemen struktur yang tepat, sehingga beban beban layanan bekerja dengan aman.Secara gari besar, prosedur desain secara iteratif dapat digambarkan sebagai berikut : 1) Perencanaan.

Penentuan fungsi fungsi yang akan dilayani oleh struktur yang bersangkutan. Tentukan kriteria kriteria untuk mengukur apakah desain yang dihasilkantelah mencapai optimum. 2) Konfigurasi struktur pendahuluan. Susunan dari elemen elemen yang akan melayanifungsi fungsi pada langkah 1 3) Penentuan beban beban yang harus dipikul. 4) Pemilihan batang pendahuluan. Pemilihan ukuran batang yang memenuhi kriteriaobjektif, seperti berat atau biaya minimum dilakukan berdasarkan keputusan dari langkah 1,2dan 3. 5) Analisis. Analisis struktur dengan membuat model beban beban dan kerangka kerjastruktural untuk mendapatkan gaya gaya internal dan defleksi yang dikehendaki. 6) Evaluasi. Apakah semua persyaratan kekuatan dan kemampuan kerja telah terpenuhi danapakah hasilnya sudah optimum? Bandingkan dengan kriteria kriteria yang telah ditentukansebelumnya. 9 |Pembuatan Baja

7) Redesain. Sebagai hasil dari evaluasi, diperlukan pengulangan bagian mana saja daiurutan 1 sampai dengan 6. Langkah langkah tersebut merupakan suatu proses iteratif. Namun dengan mengingat bahwa konfigurasi struktur dan pembebanan luar telah ditentukansebelumnya. BAB IIPROSES PEMBUATAN BAJA 1.Standar Baja Standar yang digunakan dalam pembuatan baja di Indonesia a.Standard AISI dan SAE 10 |Pembuatan Baja

b.Standard : JIS G3101 | Grade : JIS | Country : Japan | Publication Date : 1995 11 |Pembuatan Baja

1. Tahap Awal Pembuatan bajaProses pembuatan Logam Baja Top of Form Bottom of Form 12 |Pembuatan Baja

Baja merupakan salah satu bahan yang sangat banyak dipakai di seluruh dunia untuk keperluan kehidupan manusia, khususnya di dunia industri. Ditemukan buat pertama kali olehorang Mesir lebih dari 4000 tahun yang lalu untuk perhiasan dan alat rumah tangga yangkemudian berkembang menjadi bahan berharga dan dimanfaatkan orang setiap hari saat ini.Untuk menjadikan baja, banyak proses yang dilakukan, sehingga membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dipakai dalam berbagai keperluan. 2.1

Pembuatan Besi Kasar Besi kasar adalah hasil pengolahan dari bijih besi dengan melalui beberapa proses. Prosesawal adalah dengan mengurangi senyawa-senyawa dan zat-zat lain yang terkandung dalam bijih besi dengan tahap sebagai berikut : Dibersihkan Dipecah-pecah dan digiling sampai menjadi halus, sehingga partikel besi dapatdipisahkan dari bahan yang tidak diperlukan dengan menggunakan magnit.

Dibentuk menjadi pellet (bulatan-bulatan kecil) dengan diameter + 14 mm.Untuk memudahkan dalam pembentukan pellet maka ditambahkan tanah liat, sehinggadapat dirol menjadi bentuk bulat.Setelah proses awal dilakukan, maka bijih besi diproses pada dapur tinggi. Dapur tinggimempunyai konstruksi yang cukup besar dengan ketinggian mencapai 100 meter. Dindingluar terbuat dari baja dan bagian dalam dilapisi batu tahan api yang mampu menahantemperatur tinggi.Pada bagian atas dapur tinggi terdapat corong untuk memasukkan bahan baku, yaitu bijih besi, kokas dan batu kapur. Kokas adalah batu bara yang telah diproses (disuling kering)sehingga dapat menghasilkan panas yang tinggi. Batu kapur berfungsi untuk mengikat bahan- bahan yang tidak diperlukan.Proses pada dapur tinggi adalah dengan meniupkan udara panas ke dalam dapur tinggiuntuk membakar kokas dengan temperatur + 2000oC. Cairan besi dan terak akan turun kedasar dapur tinggi secara perlahan-lahan dan selanjutnya dituang ke kereta khusus. Hasil inidisebut besi kasar, yang kemudian dapat diproses lebih lanjut menjadi baja. 3.Proses Pembuatan Baja 13 |Pembuatan Baja

Besi kasar dari hasil proses dapur tinggi, kemudian diproses lanjut untuk dijadikan berbagai jenis baja.Ada beberapa proses yang dilakukan untuk merubah besi kasar menjadi baja : 1.Proses Konvertor Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping. Sistem kerja Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 0 C, Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ( 1/8 dari volume konvertor) Kembali ditegakkan.

Udara dengan tekanan 1,5 2 atm dihembuskan dari kompresor. Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya. 14 |Pembuatan Baja

1.Dapur Baja Oksigen (Proses Bassemer) Proses Bessemer adalah proses untuk produksi massa baja dari cair pig iron. Prosesini dinamai penemunya, Henry Bessemer , yang mengeluarkan paten pada tahun 1855. Prosesitu independen ditemukan pada 1851 oleh William Kelly. Proses ini juga telah digunakan diluar Eropa selama ratusan tahun, tetapi tidak pada skala industri. Prinsip utama adalahmenghilangkan kotoran dari besi dengan oksidasi dengan udara yang ditiup melalui besi cair.Oksidasi juga meningkatkan suhu massa besi dan menyimpannya cair. Converter Bessemer Proses ini dilakukan dalam kontainer baja bulat telur besar dilapisi dengan tanah liatatau dolomit disebut konverter Bessemer. Kapasitas sebuah konverter 8-30 ton besi cair dengan muatan yang biasa berada di sekitar 15 ton. Dibagian atas konverter merupakan pembukaan, biasanya miring ke sisi relatif terhadap tubuh kapal, dimana besi diperkenalkandan produk jadi dihapus. Bagian bawah ini berlubang dengan sejumlah saluran yang disebut 15 |Pembuatan Baja

tuyres melalui udara dipaksa menjadi konverter. Konverter ini diputar pada trunnionssehingga dapat diputar untuk menerima tuduhan, berbalik tegak selama konversi dankemudian diputar lagi untuk menuangkan baja cair di akhir. Oksidasi Proses oksidasi menghilangkan pengotor seperti silikon, mangan dan karbon sebagaioksida yang akan membentuk gas ataupun terak padat. Lapisan tahan panas konverter jugamemainkan peran dalam lapisan tanah liat yang konversinya menggunakan dalam asamBessemer, dimana ada rendah fosfor dalam bahan baku. Dolomit digunakan ketikakandungan fosfor tinggi di dasar Bessemer (kapur atau magnesit pelapis juga kadang-kadangdigunakan sebagai pengganti dolomit). Dalam rangka memberikan baja sifat yang diinginkan,zat lainnya dapat ditambahkan ke baja cair saat konversi selesai adalah spiegeleisen (karbon-mangan paduan besi). Mengelola proses

Ketika baja yang diperlukan sudah terbentuk, itu dicurahkan ke dalam ladle dankemudian ditransfer ke dalam cetakan dan terak ringan yang tertinggal. Proses konversi yangdisebut "pukulan" dilakukan dalam waktu sekitar dua puluh menit. Selama periode inikemajuan oksidasi kotoran dapat dilihat atau dinilai oleh penampilan dari api yang keluar darimulut konverter. Penggunaan metode modern fotolistrik pencatatan karakteristik nyala apitelah sangat membantu blower dalam pengendalian kualitas akhir produk. Setelah pukulan,logam cair recarburized ke titik yang dikehendaki dan bahan paduan lainnya ditambahkan,tergantung pada produk yang diinginkan. 16 |Pembuatan Baja

Bessemer converter,Kelham Island Museum,Sheffield, England 2.Proses Siemens Martin Sama halnya dengan Dapur Baja Oksigen, maka dapur baja terbuka (Siemens Martin) juga merupakan dapur yang digunakan untuk memproses besi kasar menjadi baja.Dapur ini dapat menampung baja cair lebih dari 100 ton dengan proses mencapaitemperatur + 1600oC; wadah besar serta berdinding yang sangat kuat dan landai.Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi kotoran yang terdapat pada bijih besi sehingga menjadi terak yang mengapung pada permukaan baja cair. Oksigenlangsung disalurkan kedalam cairan logam melalui tutup atas. Apabila selesai tiap proses,maka tutup atas dibuka dan cairan baja disalurkan untuk proses selanjutnya untuk dijadikan bermacammacam jenis baja.Menggunakan sistem regenerator ( 3000 0 C.) fungsi dari regenerator adalah:1.memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur 2.sebagai Fundamen/ landasan dapur 3.menghemat pemakaian tempatBisa digunakan baik besi kelabu maupun putih, Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO 2 ), besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO 3 + 60 % CaCO

3 )Pada proses Open-Hearth ( dapur Siemens Martin ) digunakan campuran besi mentah (pigiron) padat atau cair dengan baja bekas (steel scrap) sebagai bahan isian (charge). Pada prosesini temperatur yang dihasilkan oleh nyala api dapat mencapai 1800oC. Bahan bakar (fuel)dan udara sebelum dimasukkan ke dalam dapur terlebih dahulu dipanaskan dalamCheekerwork dari renegarator.Proses pembuatan baja dengan cara Open-Hearth ini meliputi 3 periode yaitu : 17 |Pembuatan Baja

a.Periode memasukkan dan mencairkan bahan isian. b.Periode mendidihkan cairan logam isian. c. Periode membersihkan/memurnikan (refining) dan deoksidasi d. Bahan bakar yang dipakai adalah: campuran blast furnace gas dan cokes oven gas.Bahan isian : besi mentah dan baja bekas beserta bahan tambah ditaruh dalam heart lewat puntu pengisian.Proses pembuatan baja dengan cara Open-Hearth furnace ini dapat dalam keadaan basaatau asam (basic or acid open-hearth). Pada basic open-hearth furnace, dinding bagaian dalamdapur dilapisi dengan magnesite brick. Bagian bawah untuk tempat logam cair dan terak dari bahan magnesite brick atau dolomite harus diganti setiap kali peleburan selesai. Terak basayang dihasilkan + 40 - 50 % CaO.Pada acid open-hearth furnace, dinding bagian dalam dapur dilapisi dengan dinas-brick.Bagian bawah dinding dapur harus diganti setiap kali peleburan selesai. Terak yangdihasilkan mengandung silica yang cukup tinggi yaitu 50 - 55 % SiO2. Pada proses basicataupun acid dapat menggunakan bahan isian padat ataupun cair.Proses yang menggunakan isian padat biasa disebut Scarp and pig process yaitu prosesyang isian padatnya terdiri dari besi mentah (pig iron), baja bekas (Scrap steel) dan sedikit bijih besi (iron ore). Proses yang mengggunakan besi mentah cair terdiri dari besi mentah cari+ 60 % dan baja bekas kira-kira 40 % dan sedikit bijih besi dan bahan tambah. Cara ini biasadikerjakan pada perusahaan dapur tinggi (blast furnace) dimana besi mentah cair dari dapur tinggi tersebut langsung diproses pada open-hearth furnace.1. Proses Basic Open-HearthPada proses basic open-hearth ini, mula-mula ke dalam dapur dimasukkan baja bekas(scarap steel) yang ringan kemudian baja bekas yang berat. Setelah itu ditambahkan bahantambah (batu kapaur) dan bijih besi yang diperlukan untuk membentuk terak pertama.Pada akhir proses peleburan, sebagian Phospor (P) yang terdapat dalam besi mentah akan berubah menjadi terak Untuk menjaga agar terak tidak masuk/berekasi kembali dengan logam cair, maka kira-kira 40% - 50% terak tersebut lekas dikeluarkan dan juga perlu ditambahkan batu kapur 18 |Pembuatan Baja

untuk membentuk terak yang baru. Sebagian Sulfur (S) dapat dikeluarkan dari logam denganreaksi :Reaksi ini diikuti dengan kenaikan temperatur yang tinggi dan terak CaS yang terjadi berupa terak basa.Macam-macam baja paduan dapat dihasilkan dalam open-hearth furncae, yaitu denganmenambahkan bahan paduan yang dikehendaki seperti : tembaga, chrome, nikel dansebagainya. Untuk deoxidasi terakhir, biasanya dengan menambahkan Alumunium ke dalamkowi tempat menampung/mengetap baja cair yang dihasilkan agar kadar silicon dapatdibatasi. Pertama-tama baja bekas dan batu kapur dimasukkan ke dalam dapur. Kemudiandipanaskan sampai temperatur yang cukup, lalu bahan isian cair dimasukkan lewat pintu pemasukan. Reaksi kimia terjadi serupa dengan di atas.2. Proses Acid Open-HearthProses acid open-hearth membutuhkan bahan isian berkualitas lebih baik dengan kadar Phospor P < 0,03% dan kadar Sulphur S < 0,03%. Proses ini biasanya memakai bahan isian padat dengan 30 - 50 % berat baja bekas. Kandungan Silicon dipertahankan < 0,6%,kandungan Silicon ini perlu dipertahankan dalam kadar yang rendah sebab pada akhir periode pemanasan, kandungan Silicon akan naik.Pada proses ini, biji besi tidak boleh ditambahkan pada bahan isian, dimana hal itu dapatmenimbulkan reaksi dengan Silica pada bagian tungku berupa 2FeO.SiO2. Setelah pengisiandan pemanasan, besi, Silicon dan Mn dioksidasi dan bersatu dengan bahan tambah danmembentuk terak pertama (+ 40% SiO2).3. Efisiensi Ekonomis Operasi Open-Hearth FurnaceFaktorfaktor ekonomis yang utama pada operasi Open-hearth furnace adalah :Pemakaian bahan bakar setiap ton berat baja yang dihasilkan. Produksi baja dalam ton berat, setiap m2 luas tungku dalam tiap 24 jam. Pemakaian bahan bakar setiap berat baja cair tergantung pada banyak faktor, antara lain : 19 |Pembuatan Baja

a. Komposisi bahan isian (charge) b. Thermal capacity dari dapur.Pada prakteknya diperlukan panas 700 - 1400 Kcal untuk setiap kg baja. Untuk keperluanini biasa digunakan bahan bakar + 10 -25 % dari berat baja yang dihasilkan. Untuk bahanisian cair akan memerlukan bahan bakar yang sedikit dibandingkan dengan bila bahan isian padat. Produksi baja dalam ton tiap m2 luasan tungku dihitung berdasarkan produksi out putdapur dalam ton berat dibagi luasan tungku Q/m2.Cara untuk menaikkan efisiensi ekonomis adalah dengan cara menggunakan udara yang banyak mengandung Oksigen untuk membakar bahan bakar. Dengan cara ini, temperatur nyala api (flame) dapat naik sehingga radiasi dari nyala api dapat bertambah dan pembakarandapat lebih sempurna.Dengan penambah Oksigen ini akan dapat pula mengurangi kadar Carbon ( C ) dalam baja. Dengan cara ini produksi dapat naik + 25 - 30 %. Dengan memakai Auotmaticcontrol, akan menaikan efisiensi bb (5%); output (8%); umur lapisan dalam (9%). 20 |Pembuatan Baja

1.Proses Basic Oxygen Furnace Proses tanur oksigen basa ( Basix Oxygen Furnace, BOF) menggunakan besi kasar (65 85 %) yang dihasilkan oleh tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur dengan besi bekas dan batu kapur.

Panas ditimbulkan oleh reaksi dengan oksigen. Gagasan ini dicetuskan oleh Bessemer sekitar tahun 1800. logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan) Oksigen ( 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatantinggi. (55 m 3 (99,5 %O 2 ) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m 2 . ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.Keuntungan dari BOF adalah: BOF menggunakan O 2 murni tanpa Nitrogen Proses hanya lebih-kurang 50 menit. Tidak perlu tuyer di bagian bawah Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon

Biaya operasi murah 21 |Pembuatan Baja

Proses Pembuatan Baja dengan Tanur Oksigen Basa (Basic Oxygen Furnace) Besi bekas sebanyak 30% dimasukkan kedalam bejana yang dilapisi batu tahan api basa. Logam panas dituangkan kedalam bejana tersebut. Suatu pipa aliran oksigen yangdidinginkan dengan air dimasukkan kedalam bejana 1 sampai 3 m diatas permukaan logamcair. Unsur-unsur karbon, mangan dan silicon akan teroksidasi. Batu kapur dan kalsium fluor ditambahkan untuk mengikat kotoran-kotoran seperti fosfor dan belerang dan membentuk terak. 22 |Pembuatan Baja

1.Proses Dapur Listrik Disebut juga Electical Arc Furnace . Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.Panas yang dibutuhkan untuk pencairan baja adalah berasal arus listrik yang disalurkandengan tiga buah elektroda karbon dan dimasukkan/diturunkan mendekati dasar dapur.Penggunaan arus listrik untuk pemanasan tidak akan mempengaruhi atau mengkontaminasicairan logam, sehingga proses dengan dapur baja listrik merupakan salah satu proses yangterbaik untuk menghasilkan baja berkualitas tinggi dan baja tahan karat (stainless steel).Dalam proses pembuatan, bahan-bahan yang dimasukkan adalah bahanbahan yang benar-benar diperlukan dan besi bekas. Setelah bahan-bahan dimasukkan, maka elektrodaelektroda listrik akan memanaskan bahan dengan panas yang sangat tinggi (+ 7000oC),sehingga besi bekas dan bahan-bahan lain yang dimasukkan dengan cepat dapat mencair.Adapun campurancampuran lain (misalnya untuk membuat baja tahan karat) dimasukkansetelah bahan-bahan menjadi cair dan siap untuk dituang.Keuntungan : 23 |Pembuatan Baja

Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat

Temperatur dapat diatur Efisiensi termis dapur tinggi Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik Kerugian akibat penguapan sangat kecil 24 |Pembuatan Baja

1.Proses Dapur Kopel Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang. Proses pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair. Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama 15 jam. kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 800 mm dari dasar tungku. besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 15 % ton/jam dimasukkan. 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) .Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain. 1.Proses Dapur Cawan 25 |Pembuatan Baja

Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan, kemudian dapur ditutup rapat. Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatandalam cawan akan mencair. Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa denganmenambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukanBaja yang dihasilkan oleh proses ini adalah Baja karbon & Baja paduan 0,1 % < c < 2,0 % 1.Proses Pembuatan Baja secara Duplex Proses duplex adalah proses yang menggunakan kombiansi dari dua macam cara/metode pembuatan baja yang dapat berupa : Proses Open-Hearth furnace secara asam dan basa. Proses Open-Hearth secara basa dan electric furnace secara basa. Proses Bessemer converter dan Open-Herath furnace secara basa.Dengan proses duplex ini, kejelekankejelekan dari masing-masing proses dapatdikurangi, misalnya : baja hasil proses Bessemer dapat dikurangi unsur-unsur yang kurang baik terhadap sifat-sifat baja yaitu S dan P dan berlebihan N sehingga hasil dari proses duplexakan didapatkan kualitas yang baik. 26 |Pembuatan Baja

Cara kerjanya :(a)Proses open-hearth furnace secara basa dan asam.Mula-mula bahan isian diproses pada open-hearth secara basa, kemudian baja cair dari proses open-hearth secara basa diproses lagi pada open-hearth furnace secaraasam sampai selesai, barulah baja yang dihasilkan dituang.(b)Proses

open-hearth furnace secara basa dan electric furnace secara basa.Mula-mula bahan isian diproses dahulu dalam open-hearth secara basa kemudian bajacair hasil proses open-hearth secara basa diproses lagi dalam electric furnace basasampai selesai.(c)Proses Bessemer Converter dan Open-Hearth furnace secara basaMula-mula bahan isian diproses dalam Bessemer Converter dan hasil Bessemer Converter ini diproses lagi dalam Open-Hearth furnace secara basa sampai selesai 1. Diagram Alir Pembuatan Baja (Flow Chart Steel Making) 27 |Pembuatan Baja

28 |Pembuatan Baja

29 |Pembuatan Baja

BAB IIIPROSES PEMBENTUKAN DAN BENTUK-BENTUK PRODUK BAJA Pembentukan baja adalah tahap lanjutan dari proses pengolahan baja dengan berbagai jenis dapur baja.Baja yang telah cair dan ditambah dengan campuran lain (sesuai dengankebutuhan/sifat-sifat baja yang diinginkan) dituang ke dalam cetakan yang berlubang dandidinginkan sehingga menjadi padat. Batangan baja yang masih panas dan berwarna merahdikeluarkan dari cetakan untuk disimpan sementara dalam dapur bentuk kotak serta dijaga panasnya dengan temperatur 1100oC - 1300oC menggunakan bahan bakar gas atau minyak.Penyimpanan tersebut adalah untuk meratakan suhu sebelum dilakukan proses pembentukan atau pengerolan.Proses pembentukan produk baja dilakukan dengan beberapa tahapan:1. Proses Pengerolan Awal. Proses ini adalah dengan cara melewatkan baja batangan diantara rol-rol yang berputar sehingga baja batangan tersebut menjadi lebih tipis dan memanjang.Proses pengerolan awal ini dimaksudkan agar struktur logam (baja) menjadi merata, lebih 30 |Pembuatan Baja

kuat dan liat, disamping membentuk sesuai ukuran yang diinginkan, seperti pelat tebal(bloom), batangan (billet) atau pelat (slab).2.

Proses Pengerolan Lanjut Proses ini adalah untuk merubah bentuk dasar pelat tebal, batangan menjadi bentuk lembaran, besi konstruksi (profil), kanal ataupun rel.Ada tiga jenis pengerolan lanjut : Pengerolan bentuk struktur/konstruksi Pengerolan bentuk besi beton, strip dan profil Pengerolan bentuk (pelat)a. Bentuk Struktur Pengerolan bentuk struktur/profiil adalah lanjutan pengerjaan dari pelat lembarantebal (hasil pengerolan awal) yang kemudian secara paksa melewati beberapa tingkat pengerolan untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang diperlukan. b. Bentuk Strip, Besi Beton dan Profil Proses pembentukan ini tidak dilakukan langsung dari pelat tebal, tetapi harusdibentuk dulu menjadi batangan, kemudian dirol secara terus menerus dengan beberapatingkatan rol dalam satu arah. Adapun hasil pengerolan adalah berbagai bentuk, yaitu : penampang bulat, bujur sangkar, segi-6, strip atau siku dan lain-lain sebagainya sesuaidengan disain rolnya.c. Bentuk Lembaran (Pelat) Pengerolan bentuk pelat akan menghasilkan baja lembaran tipis dengan caramemanaskan terlebih dahulu baja batangan kemudian didorong untuk melewati beberapatingkat rol sampai ukuran yang diinginkan tercapai. 1.Click here 2. 31 |Pembuatan Baja

BAB IVBAJA RINGAN Baja Ringan

Baja ringan adalah baja canai dingin dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dantipis namun kekuatannya tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan memilikitegangan tarik tinggi (G550). Baja G550 berarti baja memiliki kuat tarik 550 MPa (MegaPascal). Baja ringan adalah Baja High Tensile G-550 (Minimum Yeild Strength 5500 kg/m2)dengan standar bahan ASTM A792, JIS G3302, SGC 570.Untuk melindungi material baja mutu tinggi dari korosi, harus diberikan lapisan pelindung (coating) secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan pelindungguna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan. Jenis coating pada bajaringan yang beredar dipasaran adalah Galvanized, Galvalume, atau sering juga disebutsebagai zincalume dan sebuah produsen mengeluarkan produk baja ringan denganmenambahkan magnesium yang kemudian dikenal dengan ZAM, dikembangkan sejak 1985,menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari: 96% zinc, 6% aluminium, dan 3%magnesium. 32 |Pembuatan Baja

Kelebihan dan kekurangan baja ringan : Kelebihan: Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggungoleh struktur di bawahnya lebih rendah Baja ringan bersifat tidak membesarkan api ( non-combustible ). Tidak bisa dimakan rayap Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu. Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan dingin ( menurut aplikator ).

Kekurangan : Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanyayang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagiankurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil 33 |Pembuatan Baja

DAFTAR PUSTAKA Ahmad Hasnan S. Mengenal Baja, http://www.scribd.com/doc/3024023/Sejarah-baja Imelda Akmal, Baja Ringan, http://books.google.co.id/booksMuh. Iqbal Haqi., Hardening Pada Baja Karbon Tinggi. oke.or.id/?file_id=22Yuli, Sejarah Baja, http://chemistry161.blogspot.com/2009/02/sejarah-baja.html Rato, Sejarah Struktur Baja, http://rathocivil02.wordpress.com/2008/06/25/sejarah-struktur-baja/ Sonicwitcha, Sejarah Baja. http://sonicwitcha.multiply.com/photos/album/7/Sejarah_Baja/ http://sipil.polsri.ac.id/print.php?news.18http://yanartana.com/2008/03/rangka-atap-baja-ringansahabat-alam/ http://yefrichan.wordpress.com/2010/10/26/proses-pembuatan-baja-dengan-tanuroksigen-basa-basic-oxygen-furnace/ http://www.gudangmateri.com/2011/01/proses-pembuatan-bajasecara-duplex.html http://www.steelindonesia.com/ http://www.ilmusipil.com/ http://shinqueena.wordpress.com/2009/06/07/baja-dan-proses-pembuatannya/ 34 |Pembuatan Baja

http://sonicwitcha.multiply.com/photos/album/8/Diagram_Alir_pembuatan_Baja_FLow_Chart_Steel_M aking http://www.google.com/ http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1249728 http://images.businessweek.com/ss/06/04/nucor/source/3.htm http://www.steel.org/en/Making%20Steel/How%20Its%20Made/Processes/Processes%20Info/Electric% 20Arc%20Furnace%20Steelmaking.aspxhttp://www.substech.com/dokuwiki/doku.php?id=electric_arc_f urnace_eaf http://www.cakrasteel.co.id/production_process.phphttp://en.wikipedia.org/wiki/Henry_Bessemer

http://awalterang.blogspot.com/2010/12/proses-bessemer.html http://www.jfe-21stcf.or.jp/chapter_2/2f_1.html http://195.210.48.207/english/research_and_technology/manufacturing_processes/iron_and_ steel_making.asp?highmain=2&highsub=1&highsubsub=3http://adrianusaja.blogspot.com/2010/01/pe mbuatan-besi-baja.html http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT3JQBT3oPnI2xtta_rfh6U_kddyLyFVcv7REFZrIcZUZDV7Kw0BI-igNWjA

PROSES PEMBUATAN BESI DAN BAJA

Kompetensi :Teknologi Bahan Dan Teknik Pengukuran

TPL - Prod/H.01 BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKMENJURDIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL2003

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran I-1 I. PENDAHULUANA.

Deskripsi Bijih besi dari tambang biasanya masih bercampur dengan pasir, tanah liat,dan batu-batuan lainnya. Untuk kelancaran pengolahan bongkahan bijihtersebut dipecahkan dengan mesin pemecah, kemudian

disortir antara bijihbesi dan bebatuan ikutan dengan tromol magnit. Pekerjaan selanjutnyaadalah mencuci bijih besi tersebut dan mengelompokkan menurut besarnya,bijih-bijih halus dan butir-butir yang kecil diaglomir di dalam dapur sinteratau di rol hingga bola-bola yang dapat dipakai kembali sebagai isi dapur.Setelah bijih besi dipanggang di dalam dapur panggang agar kering danunsur-unsur yang mudah menjadi gas keluar dari bijih besi kemudiandibawah ke dapur tinggi untuk diolah menjadi besi kasar.Pengetahuan pembuatan besi kasar mutlak harus dimiliki oleh awak kapaldalam bekerja di atas kapal. disamping itu awak kapal juga diharuskanmengetahui dan memahami tentang bahan teknik yang sering digunakandalam bidang permesinan di kapal untuk menghindari kesalahan dalampemilihan bahan teknik yang digunakan di kapal.Modul kompetensi pembuatan besi kasar ini pada dasarnya merupakanmateri kurikulum yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan siswaSMK Bidang Keahlian Teknika Perikanan Laut untuk dapat mengidentifikasidan memilih bahan teknik yang sesuai untuk digunakan di kapal. Modul ini

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran I-2 di dalamnya berisi materi yang disajikan dalam beberapa kegiatan belajarantara lain yaitu :Kegiatan Belajar 1 : Pembuatan Besi kasar dan BajaKegiatan Belajar 2 : Klasifikasi Besi dan BajaKegiatan Belajar 3 : Perlakuan Panas Besi dan BajaKetiga modul itu di sajikan dalam buku Materi Pokok Pembuatan Besi Kasar. B.

Prasarat Untuk mempelajari program ini siswa tidak dipersyaratkan memilikipengetahuan atau keterampilan khusus tentang pembuatan besi kasar. Halini disebabkan materi program ini dirancang sebagai suatu paket kompetensiutuh, supaya siswa dapat dengan mudah memahami, mengidentifikasi danmenerapkan prinsip-prinsip tentang pembuatan besi kasar sebagai bahanteknik, dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari sebagai calon awak kapaldi atas kapal niaga dan kapal perikanan. C.

Petunjuk penggunaan modul1.

Penjelasan bagi siswa

Modul ini membahas tentang pembuatan besi kasar dan baja berupa materiketerampilan dasar sebagai salah satu persyaratan yang harus dimiliki olehawak kapal/calon awak kapal yang bekerja di atas kapal.Setelah mempelajari modul ini, Anda sebagai siswa SMK Bidang KeahlianPelayaran diharapkan dapat memahami pentingnya bahan teknik, yang

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran I-3 secara khusus dapat dirinci dalam bentuk-bentuk perilaku sebagai berikutini :1.

Pembuatan Besi kasar dan Baja2.

Klasifikasi Besi dan Baja3.

Perlakuan Panas Pada Besi dan Baja a.

langkah-langkah belajar yang harus ditempuh Untuk memberikan kemudahan pada Anda mencapai tujuan-tujuantersebut, pada masing-masing butir bagian, Anda akan selalu menjumpaiuraian materi, bahan latihan, rangkuman/inti sari dan tes formatif sebagaisatu kesatuan utuh.Oleh karena itu sebaiknya Anda mengetahui seluruh pembahasan itu.Sedangkan untuk memperkaya pemahaman dan memperluas wawasanAnda mengenai materi, disarankan agar membaca rujukan yang sesuai dandicantumkan dibagian akhir Buku Materi pokok ini. b.

Perlengkapan yang harus dipersiapkan Agar dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan baik pada modul ini,maka perlengkapan kelas maupun di workshop harus disediakan selengkapmungkin antara lain seperti pada tabel berikut ini.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran

I-4 Perlengkapan ruangkelasPerlengkapanworkshopBahan 1.

OHP2.

LCD3.

Papan tulis4.

Gambar dapur tinggi5.

Gambar kerjamesin/teknik1. Mesin gergaji besi2. Ragum3. Peralatan ukur; -

jangka sorong -

mikro meter -

meteran -

dll4. Dapur tempa1.

Macam-macambahan logamseperti ; -

Besi cor -

Besi tuang -

Baja tuang -

Baja cor -

Bahan logamlainnya2. Kain lap/majun.Perlengkapan tersebut mutlak diperlukan untuk memperagakan danmengidentifikasi bahan logam dan non logam kepada siswa SMK BidangPelayaran, Program Keahlian Teknika Perikanan Laut tersebut sesuaiprosedur SOP. c.

Hasil Pelatihan Setelah siswa dapat menyelesaikan modul ini, siswa dapat menjelaskan,mengidentifikasi, memilih dan menentukan bahan besi dan baja yang seringdiketemukan di atas kapal perikanan, selain itu modul pembuatan besi danbaja, yang mana merupakan tuntutan yang diperlukan di dunia kerja untukdapat memilih dan menentukan bahan teknik. Hasil dari pelaksanaanpembelajaran pada modul ini, diharapkan siswa mampu untuk memilihbahan besi dan baja saat memasuki lapangan kerja.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran I-5 d.

Prosedur Sertifikasi Pada pembelajaran sub kompetensi pembuatan besi dan baja, menitikberatkan pada mengidentifikasi, memilih dan menentukan bahan besi danbaja. Untuk itu pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai prosespembuatan besi kasar dan baja sebelumnya harus tetap dikuasai. Setelahmenempuh ujian atau evaluasi maka secara teknis siswa telah mampuuntuk memasuki lapngan kerja, namun untuk melengkapi program diklatteknologi bahan dan teknik pengukuran. Untuk selanjutnya menempuh ujikompetensi yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Indonesia(BNSI) atau melalui Panitia Uji Kompetensi dan Sertifikasi (PUKS) untukmendapatkan sertifikat kompetensi di Sekolah masing-masing. Sekolahmerekomendasikan siswanya untuk mengikuti uji kompetensi kepada PUKSatau Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah ditunjuk oleh Badan NasionalSertifikasi Indonesia (BNSI). 2.

Peran Guru Antara lain a.

Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.b.

Membimbing siswa melalui tugas-tugas yang dijelaskan dalam tahapbelajar.c.

Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru danmenjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.d.

Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahanlain yang diperlukan dalam belajar.e.

Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran I-6 f.

Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untukmembantu jikaa diperlukan.g.

Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya.h.

Melaksanakan penilaian.i.

Menjelaskan kepada siswa tentang sikap pengetahuan dan ketrampilandari suatu kompetensi yang perlu dibenahi dan merundingkan rencanapembelajaran selanjutnya. j.

Mencatat pencapaian kemajuan siswa. D.

Tujuan Akhir Siswa dapat memahami, mengidentifikasi, memilih dan menentukan sertamenggunakan bahan besi dan baja di atas kapal atau sesuai persyaratandunia usaha/industri ( entri level ). dan diharapkan dapat melakukanpemilihan bahan teknik yang tepat untuk digunakan di atas kapal. E.

Kompetensi

Kompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik PengukuranKode Kompetensi : TPL-Prod/H.01Sub Kompetensi : Proses Pembuatan Besi dan Baja Materi Pokok PembelajaranKriteria unjukkerjaLingkupbelajarPengetahuan Keterampilan Sikap ?

Prosespembuatanbesi kasardiidentifikasi ?

Prosespembuatanbesi kasar ?

Klasifikasi ?

MenjelaskanProsespembuatan besikasar ?

MenguraikanProsespembuatan besikasar. ?

Cermat dalammengidentifikasiProsespembuatan besi

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran I-7 dengan benar ?

Klasifikasibesi dan bajadiidentifikasidengan tepat. ?

Prosesperlakuanpanas padabajadijelaskandengan benarbesi dan baja ?

Prosesperlakuanpanas padabaja ?

MenjelaskanKlasifikasi besidan baja ?

MenjelaskanProsesperlakuanpanas pada baja ?

MenguraikanKlasifikasi besidan baja ?

Memilih Prosesperlakuanpanas pada bajakasar. ?

Cermatmengklasifikasikan besi dan baja. ?

Cermat prosesperlakuan panaspada baja Pengetahuan bahan teknik mutlak harus dimiliki oleh awak kapal dalambekerja di atas kapal. disamping itu awak kapal juga diharuskan mengetahuidan memahami tentang bahan teknik yang sering digunakan dalam bidangpermesinan di kapal, untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan bahanteknik yang digunakan di kapal.Modul kompetensi pembuatan besi kasar dan baja (bahan teknik) ini padadasarnya merupakan materi kurikulum yang berfungsi untukmengembangkan kemampuan siswa SMK Bidang Keahlian TeknikaPerikanan Laut untuk dapat mengidentifikasi dan memilih bahan besi danbaja yang sesuai untuk digunakan di kapal. Pada modul ini di dalamnyaterdiri dari kode kompetensi, kompetensi, sub kompetensi, kriteria unjukkerja, ruang lingkup kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran I-8 F.

Cek Kemampuan Setelah anda membaca dan memahami pembuatan besi dan baja, cobalahanda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapatmemahami dan menjelaskan lebih jauh dari materi ini.1.

Sebutkan macam-macam bijih besi dari tambang.2.

Jelaskan proses pembuatan besi kasar dalam dapur tinggi.3.

Sebutkan macam-macam dapur tinggi.4.

Jelaskan yang dimaksud konvertor Bessemer.5.

Jelaskan prinsip kerja proses Thomas.6.

Jelaskan prinsip kerja proses Oksi.7.

Sebutkan keuntungan proses Martin dibanding proses Bessemer danThomas.8.

Jelaskan proses dapur listrik Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkandengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompokuntuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasillatihan itu anda sebaiknya selalu melihat teori proses pembuatan besi kasaryang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasidalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuantutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkanpersoalan itu.

Proses Pembuatan Besi dan BajaTeknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 9 Gambar 2. Diagram Pembuatan Baja (Sumber : Hari Amanto & Daryanto, 1999). BIJI BESIBatu KapurUdaraKokasBaja BajaTuangan Batang bajaDitempa DigilingKonstruksi Pipa PelatBaja spesialTuangan Batang baja Tempa berat CetakTempa Giling DAPUR TINGGIKONVERTORDAPUR SIEMENMARTIN

DAPUR LISTRIK

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 1 II. PEMBELAJARANA.

Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik PengukuranKode Sub Kompetensi : TPL-Prod/H.01Sub kompetensi : Proses Pembuatan Besi dan Baja Jenis kegiatan Tanggal Waktu TempatbelajarAlasanperubahanTandatanganguru

1.

Pembuatan besikasar2.

Proses dapurtinggi3.

Pembuatan bajadari besi kasar4.

Macam-macambaja karbon5.

Macam-macambesi tuang6.

Macam-macambaja karbon

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 2 B.

Kegiatan Belajar1.

Pembuatan Besi Kasar dan Baja

a.

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memahami, menjelaskan & mengidentifikasi proses pembuatanbesi kasar dan baja. b.

Uraian Materi Didalam perut bumi tempat kita tinggal ternyata banyak sekalimengandung zat-zat yang berguna untuk keperluan hidup kita sehari-hari,misalnya minyak tanah, bensin, solar dan lain-lainnya yang disebut minyakbumi. Disamping itu juga terdapat unsur-unsur kimia yang berguna bagimanusia seperti bijih besi, nikel, tembaga, uranium, titanium, timah danmasih banyak lagi, beserta mineral dan batu-batuan. Salah satu zat yangterdapat di dalam bumi yang sangat berguna bagi manusia ialah air denganrumus kimianya H 2 O, sebab tanpa air manusia sukar sekalimempertahankan kehidupannya.Mineral adalah suatu bahan yang banyak terdapat di dalam bumi, yangmempunyai bentuk dan ciri-ciri khusus serta mempunyai susunan kimiayang tetap. Sedangkan batu-batuan merupakan gabungan antara dua macamatau lebih mineral-mineral dan tidak mempunyai susunan kimia yang tetap.Bijih ialah mineral atau batu-batuan yang mengandung satu macam ataubeberapa macam logam dalam prosentase yang cukup banyak untuk

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 3 dijadikan bahan tambang. Banyaknya logam yang terkandung dalam bijihitu berbeda-beda.Logam dalam keadaan murni jarang sekali terdapat di dalam bumi,kebanyakan merupakan senyawa-senyawa oksida, sulfida, karbonat, dansulfat yang merupakan bijih logam yang perlu diproses menjadi bahanlogam yang bermanfaat bagi manusia. (1).

Pembuatan Besi Kasar Bahan utama untuk membuat besi kasar adalah bijih besi. Berbagai macambijih besi yang terdapat di dalam kulit bumi berupa oksid besi dan karbonatbesi, diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut.1.

Batu besi coklat (2Fe 2 O 3 + 3H 2 O) dengan kandungan besi berkisar 40%.2.

Batu besi merah yang juga disebut hematit (Fe 2 O 3 ) dengan kandunganbesi berkisar 50%.3.

Batu besi magnet (Fe 2 O 4 ) berwarna hijau tua kehitaman, bersifat magnetisdengan mengandung besi berkisar 60%.4.

Batu besi kalsit atau spat (FeCO 3 ) yang juga disebut sferosiderit denganmengandung besi berkisar 40%.Bijih besi dari tambang biasanya masih bercampur dengan pasir, tanah liat,dan batu-batuan dalam bongkah-bongkahan yang tidak sama besar. Untukkelancaran proses pengolahan bijih besi, bongkah-bongkah tersebutdipecahkan dengan mesin pemecah, kemudian disortir antara bijih besih danbatu-batuan ikutan dengan tromol magnet. Pekerjaan selanjutnya adalah

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 4 mencuci bijih besi tersebut dan mengelompokkan menurut besarnya, bijih-bijih besi halus dan butirbutir yang kecil diaglomir di dalam dapur sinteratau rol hingga berupa bola-bola yang dapat dipakai kembali sebagai isidapur.Setelah bijih besi itu dipanggang di dalam dapur panggang agar kering danunsur-unsur yang mudah menjadi gas keluar dari bijih kemudian dibawa kedapur tinggi diolah menjadi besi kasar. Dapur tinggi mempunyai bentuk duabuah kerucut yang berdiri satu di atas yang lain pada alasnya. Pada bagianatas adalah tungkunya yang melebar ke bawah, sehingga muatannya denganmudah meluncur kebawah dan tidak terjadi kemacetan. Bagian bawahmelebar ke atas dengan maksud agar muatannya tetap berada di bagian ini.Dapur tinggi dibuat dari susunan batu tahan api yang diberi selubung bajapelat untuk memperkokoh konstruksinya. Dapur diisi dari atas dengan alatpengisi. Berturut-turut dimasukkan kokas, bahan tambahan (batu kapur)dan bijih besi. Kokas adalah arang batu bara yaitu batu bara yang sudahdidestilasikan secara kering dan mengandung belerang yang sangat rendahsekali. Kokas berfungsi sebagai bahan bakarnya dan membutuhkan zat asamyang banyak sebagai pengembus. Agar proses dapat berjalan dengan cepatudara pengembus itu perlu dipanaskan terlebih dahulu di dalam dapurpemanas udara. Proses pada dapur tinggi seperti dalam gambar 1.

Proses Pembuatan Besi dan BajaTeknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II 5

Gambar 1. Proses dalam dapur tinggi. (Bagyo Sucahyo, 1999) Besi cair di dalam dapur tinggi, kemudian dicerat dan dituang menjadi besikasar, dalam bentuk balokbalok besi kasar yang digunakan sebagai bahanancuran untuk pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah), atau dalamkeadaan cair dipindahkan pada bagian pembuatan baja di dalam konvertoratau dapur baja yang lain, misalnya dapur Siemen Martin. Mulut dapur300 0 CReduksi tidak langsungmengubah oksida tinggimenjadi FeO oleh COFe 2 O

3 +CO 2FeO+CO 2 800 0 C1100 0 CReduksi tidak langsung coFeO+CO Fe+CO 2 CO2+C 2CO1800 0 CReduksi langsungFeO+C Fe+COC+O 2 CO 2

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 5

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 6 Batu kapur sebagai bahan tambahan gunanya untuk mengikat abu kokasdan batu-batu ikutan hingga menjadi terak yang dengan mudah dapatdipisahkan dari besi kasar. Terak itu sendiri di dalam proses berfungsisebagai pelindung cairan besi kasar dari oksida yang mungkin mengurangihasil yang diperoleh karena terbakarnya besi kasar cair itu. Batu kapur(CaCO 3

) terurai mengikat batu-batu ikutan dan unsur-unsur lain. (2).

Proses dalam Dapur Tinggi Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses ini zatkarbon monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatan-ikatan besi zat asampada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi + 1800 0 C dengan udarapanas, maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan reduksitersebut.Agar tidak terjadi pembuntuan karena proses berlangsung maka diberi batukapur sebagai bahan tambahan. Bahan tambahan bersifat asam apabila bijihbesinya mempunyai sifat basa dan sebaliknya bahan tambahan diberikanyang bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam.Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar melaluibagian atas dan ke dalam pemanas udara. Terak yang menetes ke bawahmelindungi besi kasar dari oksida oleh udara panas yang dimasukkan, terakini kemudian dipisahkan.Proses reduksi di dalam dapur tinggi tersebut berlangsung sebagai berikut:Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi : C+O 2 CO 2

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 7 sebagian dari CO 2 bersama dengan zat arang membentuk zat yang beradaditempat yang lebih atas yaitu gas CO . CO 2 +C 2CODi bagian atas dapur tinggi pada suhu 300

0 sampai 800 0 C oksid besi yanglebih tinggi diubah menjadi oksid yang lebih rendah oleh reduksi tidaklangsung dengan CO tersebut menurut prinsip :Fe 2 O 3 +CO 2FeO+CO 2 Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi reduksitidak langsung menurut prinsip :FeO+CO FeO+CO 2 Reduksi ini disebut tidak langsung karena bukan zat arang murni yangmereduksi melainkan persenyawaan zat arang dengan oksigen. sEdangkanreduksi langsung terjadi pada bagian yang terpanas dari dapur, yaitulangsung di atas pipa pengembus. Reduksi ini berlangsung sebagai berikut.FeO+C Fe+COCO yang terbentuk itulah yang naik ke atas untuk mengadakan reduksitidak langsung tadi.Setiap 4 sampai 6 jam dapur tinggi dicerat, pertama dikeluarkan teraknyadan baru kemudian besi. Besi yang keluar dari dapur tinggi disebut besikasar atau besi mentah yang digunakan untuk membuat baja pada dapur

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 8 pengolahan baja atau dituang menjadi balok-balok tuangan yang dikirimkanpada pabrik-pabrik pembuatan baja sebagai bahan baku.Besi cair dicerat dan dituang menjadi besi kasar dalam bentuk balok-balokbesi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besituang (di dalam dapur kubah) atau masih dalam keadaan cair dipindahkanpada bagian pembuatan baja (dapur Siemen Martin).Terak yang keluar dari dapur tinggi dapat pula dimanfaatkan menjadi bahanpembuatan pasir terak atau wol terak sebagai bahan isolasi atau sebagaibahan campuran semen.Besi cair yang dihasilkan dari proses dapur tinggi sebelum dituang menjadibalok besin kasar sebagai bahan ancuran di pabrik penuangan, perludicampur dahulu di dalam bak pencampur agar kualitas dan susunannyaseragam. Dalam bak pencampur dikumpulkan besi kasar cair daribermacam-macam dapur tinggi yang ada untuk

mendapatkan besi kasar cairyang sama dan merata. Untuk menghasilkan besi kasar yang sedikitmengandung belerang di dalam bak pencampur tersebut dipanaskan lagimenggunakan gas dapur tinggi. (3).

Pembuatan Baja dari Besi Kasar Besi kasar sebagai hasil dari dapur tinggi masih banyak mengandung unsur-unsur yang tidak cocok untuk bahan konstruksi, misalnya zat arang (karbon)yang terlalu tinggi, fosfor, belerang, silisium dan sebagainya. Unsur-unsurini harus serendah mungkin dengan berbagai cara.

Proses Pembuatan Besi dan BajaTeknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 9 Gambar 2. Diagram Pembuatan Baja (Sumber : Hari Amanto & Daryanto, 1999). BIJI BESIBatu KapurUdaraKokasBaja BajaTuangan Batang bajaDitempa DigilingKonstruksi Pipa PelatBaja spesialTuangan Batang baja Tempa berat CetakTempa Giling DAPUR TINGGIKONVERTORDAPUR SIEMENMARTIN

DAPUR LISTRIK

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 9

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 10 Untuk menurunkan kadar karbon dan unsur tambahan lainnya dari besikasar digunakan dengan cara sebagai berikut.Proses Konvertor :a.

Proses Bessemer untuk besi kasar dengan kadar fosfor yang rendah.b.

Proses Thomas untuk besi kasar dengan kadar fosfor yang tinggi.c.

Proses Oksi, proses LD, Kaldo dan Oberhauser.Proses Martin (dapur Siemen Martin)a.

proses Martin asam untuk besi kasar dengan kadar fosfor rendah.b.

Proses Martin basa untuk besi kasar dengan kadar fosfor tinggi.Dapur Listrik untuk baja Campurana.

Dapur listrik busur nyala api.b.

Dapur listrik induksi. (a).

Proses Bessemer Konvertor Bessemer adalah sebuah bejana baja dengan lapisan batu tahanapi yang bersifat asam. Dibagian atasnya terbuka sedangkan pada bagianbawahnya terdapat sejumlah lubang-lubang untuk saluran udara. Bejana inidapat diguling-gulingkan.Korvertor Bessemer diisi dengan besi kasar kelabu yang banyakmengandung silisium. Silisium dan mangan terbakar pertama kali, setelahitu baru zat arang yang terbakar. Pada saat udara mengalir melalui besi

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 11 kasar udara membakar zat arang dan campuran tambahan sehingga isi daprmasih tetap dalam keadaan encer.Setelah lebih kurang 20 menit, semua zat arang telah terbakar dan terak yangterjadi dikeluarkan. Mengingat baja membutuhkan karbo sebesar 0,0 sampai1,7 %, maka pada waktu proses terlalu banyak yang hilang terbakar,kekurangan itu harus ditambahy dalam bentuk besi yang banyakmengandung karbon.Dengan jalan ini kadar karbon ditingkatkan lagi. dari oksidasi besi yangterbentuk dan mengandung zat asam dapat dikurangi dengan besi yangmengandung mangan.Udara masih

dihembuskan ke dalam bejana tadi dengan maksud untukmendapatkan campuran yang baik. Kemudian terak dibuang lagi danselanjutnya muatan dituangkan ke dalam panci penuang. Pada prosesBessemer menggunakan besi kasar dengan kandungan fosfor dan belerangyang rendah tetapi kandungan fosfor dan belerang masih tetap agak tinggikarena dalam prosesnya kedua unsur tersebut tidak terbakar sama sekali.Hasil dari konvertor Bessemer disebut baja Bessemer yang banyakdigunakan untuk bahan konstruksi. Proses Bessemer juga disebut prosesasam karena muatannya bersifat asam dan batu tahan apinya juga bersifatasam. Apabila digunakan muatan yang bersifat basa lapisan batu itu akanrusak akibat reaksi penggaraman.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 12 (b).

Proses Thomas Konvertor Thomas juga disebut konvertor basa dan prosesnya adalah prosesbasa, sebab batu tahan apinya bersifat basa serta digunakan untuk mengolahbesi kasar yang bersifat basa. Muatan konvertor Thomas adalah besi kasarputih yang banyak mengandung fosfor.Proses pembakaran sama dengan proses pada konvertor Bessemer, hanyasaja pada proses Thomas fosfor terbakar setelah zat arangnya terbakar.Pengaliran udara tidak terus-menerus dilakukan karena besinya sendiri akanterbakar. Pencegahan pembakaran itu dilakukan dengan menganggapselesai prosesnya walaupun kandungan fosfor masih tetap tinggi.Guna mengikat fosfor yang terbentuk pada proses ini maka diberi bahantambahan batu kapur agar menjadi terak. Terak yang bersifat basa ini dapatdimanfaatkan menjadi pupuk buatan yang dikenal dengan nama pupukfosfat. Hasil proses yang keluar dari konvertor Thomas disebut baja Thomasyang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi dan pelat ketel. (c).

Proses Martin Proses lain untuk membuat baja dari bahan besi kasar adalah menggunakandapur Siemens Martin yang sering disebut proses Martin. Dapur ini terdiriatas satu tungku untuk bahan yang dicairkan dan biasanya menggunakanempat ruangan sebagai pemanas gas dan udara. Pada proses ini digunakanmuatan besi bekas yang dicampur dengan besi kasar sehingga dapat

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran

II - 13 menghasilkan baja dengan kualitas yang lebih baik jika dibandingkandengan baja Bessemer maupun Thomas.Gas yang akan dibakar dengan udara untuk pembakaran dialirkan ke dalamruangan-ruangan melalui batu tahan api yang sudah dipanaskan dengantemperatur 600 sampai 900 0 C. dengan demikian nyala apinya mempunyaisuhu yang tinggi, kira-kira 1800 0 C. gas pembakaran yang bergerak ke luarmasih memberikan panas kedalam ruang yang kedua, dengan menggunakankeran pengatur maka gas panas dan udara pembakaran masuk ke dalamruangan tersebut secara bergantian dipanaskan dan didinginkan.Bahan bakar yang digunakan adalah gas dapur tinggi, minyak yangdigaskan (stookolie) dan juga gas generator. Pada pembakaran zat arangterjadi gas CO dan CO2 yang naik ke atas dan mengakibatkan cairannyabergolak, dengan demikian akan terjadi hubungann yang erat antara apidengan bahan muatan yang dimasukkan ke dapur tinggi. Bahan tambahanakan bersenyawa dengan zat asam membentuk terak yang menutup cairantersebut sehingga melindungi cairan itu dari oksida lebih lanjut.Setelah proses berjalan selama 6 jam, terak dikeluarkan dengan memiringkandapur tersebut dan kemudian baja cair dapat dicerat. Hasil akhir dari prosesMartin disebut baja Martin. Baja ini bermutu baik karena komposisinyadapat diatur dan ditentukan dengan teliti pada proses yang berlangsungagak lama.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 14 Lapisan dapur pada proses Martin dapat bersifat asam atau basa tergantungdari besi kasarnya mengandung fosfor sedikit atau banyak. Proses Martinasam teradi apabila mengolah besi kasar yang bersifat asam ataumengandung fosfor rendah dan sebaliknya dikatakan proses Martin basaapabila muatannya bersifat basa dan mengandung fosfor yang tinggi.Keuntungan dari proses Martin disbanding proses Bessemer dan Thomasadalah sebagai berikut :a.

Proses lebih lama sehingga dapat menghasilkan susunan yang lebih baikdengan jalan percobaanpercobaan.b.

Unsur-unsur yang tidak dikehendaki dan kotoran-kotoran dapatdihindarkan atau dibersihkan.c.

Penambahan besi bekas dan bahan tambahan lainnya pada akhir prosesmenyebabkan susunannya dapat diatur sebaik-baiknya.Selain keuntungan di atas dan karena udara pembakaran mengalir di atascairan maka hasil akhir akan sedikit mengandung zat asam dan zat lemas.Proses Martin basa biasanya masih mengandung beberapa kotoran sepertizat asam, belerang, fosfor dan sebagainya. Sedangkan pada proses Martinasam kadar kotoran-kotoran tersebut lebih kecil. (d).

Proses Oksi Proses konvertor yang lebih modern adalah proses oksi, pada proses inimenggunakan bahan besi kasar yang mempunyai komposisi kurang baikapabila dikerjakan dengan konvertor Bessemer maupun Thomas. Disini zat

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 15 asam murni dihembuskan di atas cairan dan kadang-kadang juga kedalamcairan besi, sehingga karbon, silisium, mangan dan sebagainya terbakar.Hasil pembakaran unsur-unsur tersebut ditampung oleh bahan tambahanbatu kapur dan terikat menjadi terak yang mengapung di atas cairan besi.Proses pembakaran zat asam dengan zat arang terjadi pada panas yangtinggi sekali, maka diperlukan pendinginan dengan jalan memberikantambahan baja bekas. Hasil akhir dari proses ini adalah baja oksi yangbermutu sangat baik karena pengaruh buruk dari unsur udara tidak ada.Oleh karena itu baja oksi baik sekali digunakan sebagai bahan pembuatankonstruksi dan komponen-komponen mesin, seperti : poros, baut, pasak,batang penggerak dan lain-lainnya.Keuntungan dari proses oksi adalah sebagai berikut :a.

Waktu proses relatif pendek.b.

Hasilnya mengandung fosfor (P)dan belerang (S) yang rendah.c.

Hasil yang diproduksi relatif lebih banyak dalam tempo yang samadibanding proses lainnya.d.

Biaya produksi baja tiap ton lebih murah.

(e).

Proses Hoecsch Proses Hoecsch merupakan penyempurnaan dari proses Martin. Caranyaadalah setelah muatan di dalam dapur Siemens Martin mencair kemudianlangsung dikeluarkan dan dimasukkan dalam kuali yang terbuka untukmembakar fosfor dan belerang. Sementara pembakaran dilakukan dapurSiemens Martin dibersihkan dan kemudian lantai dapur ditaburi dengan

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 16 serbuk bijih besi (Fe 2 O 3 atau Fe 3 O 4 ). Setelah selesai mengadakan pembakaranfosfor, belerang dan besi cair yang berada di dalam kuali tadi dimasukkankembali ke dalam dapur Siemens Martin untuk menyelesaikan pembakaranunsur-unsur lain yang belum hilang,terutama zat arang. Setelah proses pembakaran zat arang dianggap selesai,terak yang terjadi dikeluarkan selanjutnya baja cair ditampung dalam pancipenuangan untuk dituang atau dicetak menjadi balok tuangan. (f).

Proses Bertrand Thield Proses ini menggunakan dua buah dapur Siemens Martin. Pada dapur yangpertama dilakukan pemijaran dan pembakaran untuk memisahkan fosforsedangkan dalam dapur kedua diisi dengan besi cair hasil dari

dapur yangpertama setelah teraknya dikeluarkan. Proses di dalam dapur yang keduatersebut juga diberi tambahan bijih besi yang baru. (g).

Proses Dupleks Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan zat arang terlebih dahuluyang berada konvertorkonvertor dan memurnikannya di dalam dapurSiemens Martin. Proses Dupleks terutama dilakukan oleh pabrik-pabrik bajayang berada di dekat perusahaan dapur tinggi. Setelah proses di dalamdapur tinggi (setelah teraknya dihilangkan) cairan besi kasar itu dimasukkankedalam konvertor (Bessemer atau Thomas) dan dicampur dengan batukapur serta baja bekas dalam jumlah yang dikehendaki. Pengembusan udaradi dalam konvertor dilakukan sampai kandungan fosfor menjadi rendah

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 17 kira-kira 1 sampai 1,5 %, ditambah dengan kokas yang telah digilingselanjutnya memindahkan isinya ke dalam dapur Siemens Martin. (h).

Proses Thalbot Proses Thalbot dilakukan dengan menggunakan dapur Siemens Martin yangdapat diputar-putar dan dijungkitkan. Setelah pemijaran didalam dapurMartinnnnnn, sebagian cairan dituangkan ke dalam panic tuang dan kedalam dapur tadi sambil ditambahkan besi kasar, bijih besi dan batu kapur.Proses selanjutnya adalah menjaga agar cairan besi di dalam panic tuang taditidak terjadi oksidasi, artinya mengusahakan pendinginan yang cepat.Akibat dari cara ini adalah hasil yang diperoleh dalam setiap proses darisatu dapur tidak sama kualitasnya. Baja yang dihasilkan dari proses Thalbotadalah baja biasa seperti hasil dari proses konvertor Bessemer maupunThomas. (i).

Proses Dapur Listrik Dapur listrik digunakan untuk pembuatan baja yang tahan terhadap suhutinggi. Dapur ini mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut,a.

Jumlah panas yang diperlukan dapat dapat diatur sebaik-baiknya.b.

Pengaruh zat asam praktis tidak ada.c.

Susunan besi tidak dipengaruhi oleh aliran listrik.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 19 itu sendirii sedangkan dinding dapurnya hanya menerima pengaruh listrikyang kecil saja.a.

Dapur induksi frekuensi rendah, bekerja menurut prinsip transformator.Dapur ini berupa saluran keliling teras dari baja yang beserta isinyadipandang sebagai gulungan sekunder transformator yang dihubungkansingkat, akibat hubungan singkat tersebut di dalam dapur mengalir suatualiran listrik yang besar dan membangkitkan panas yang tinggi.Akibatnya isi dapur mencair dan campuran-campuran tambahandioksidasikan.b.

Dapur induksi frekuensi tinggi, dapur ini terdiri atas suatu kuali yangdiberi kumparan besar di sekelilingnya. Apabila dalam kumparandialirkan arus bolak-balik maka terjadilah arus putar didalam isi dapur.Arus ini merupakan aliran listrik hubungan singkat dan panas yangdibangkitkan sangat tinggi sehingga mencairkan isi dapur dan campurantambahan yang lain serta mengkoksidasikannya.Hasil akhir dari dapur listrik disebut baja elektro yang bermutu sangat baikuntuk digunakan sebagai alat perkakas misalnya pahat, alat tumbuk danlain-lainnya. (j).

Proses Dapur Aduk Dapur aduk merupakan cara pembuatan baja yang konvensional dengancara melebur besi kasar di dalam dapur nyala api bersama-sama denganterak (FeO) untuk mendapatkan zat asam. Dengan cara mengaduk-aduk

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 20 dengan batang besi dan ke bawah permukaan dimasukkan udara makaterjadilah suatu masa lunak dari baja yang banyak mengandung terak.Apabila gumpalan-gumpalan yang dibuat dalam dapur telah mencapai kira-kira 60 kg dikeluarkan, maka langkah selajutnya adalah mengeluarkan terakdengan jalan menempanya atau dipres. Dalam proses aduk ini lebih banyakmelibatkan pekerjaan tangan serta kapasitas produksi yang kecil maka caraini dipandang tidak efisien dan jarang digunakan pada pabrikpabrik baja. c.

Rangkuman 1.

Bahan utama untuk membuat besi kasar adalah bijih besi. 2.

Dapur tinggi dibuat dari susunan batu tahan api yang diberi selubungbaja pelat untuk memperkokoh konstruksinya. 3.

Batu kapur adalah sebagai bahan tambahan gunanya untuk mengikatabu kokas dan batu-batu ikutan hingga menjadi terak yang denganmudah dapat dipisahkan dari besi kasar. 4.

Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses inizat karbon monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatan-ikatan besizat asam pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi + 1800 0 Cdengan udara panas, maka dihasilkan suhu yang dapatmenyelenggarakan reduksi tersebut.

5.

Konvertor Bessemer adalah sebuah bejana baja dengan lapisan batutahan api yang bersifat asam. Dibagian atasnya terbuka sedangkan padabagian bawahnya terdapat sejumlah lubang-lubang untuk saluranudara.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 216.

Keuntungan dari proses Martin disbanding proses Bessemer danThomas adalah sebagai berikut : Proses lebih lama sehingga dapatmenghasilkan susunan yang lebih baik dengan jalan percobaan-percobaan, unsur-unsur yang tidak dikehendaki dan kotoran-kotorandapat dihindarkan atau dibersihkan, penambahan besi bekas dan bahantambahan lainnya pada akhir proses menyebabkan susunannya dapatdiatur sebaik-baiknya. 7.

Dapur listrik digunakan untuk pembuatan baja yang tahan terhadapsuhu tinggi. d.

Tugas Setelah anda membaca dan memahami pembuatan besi kasar, cobalah andakerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahamidan menjelaskan lebih jauh dari materi ini.1.

Sebutkan macam-macam bijih besi untuk membuat besi dan baja.2.

Jelaskan reaksi utama pada proses dapur tinggi.3.

Mengapa besi kasar yang dihasilkan dari dapur tinggi belum dapatdipakai sebagai barang jadi.4.

Jelaskan prinsip kerja konvertor.5.

apakah yang dimaksud dengan proses asam, proses basa dan prosesoksi di dalam konvertor.6.

sebutkan keuntungan pembuatan baja dengan menggunakan dapurSiemens Martin dibandingkan dengan menggunakan konvertor.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 23 3.

Dapur pembuat besi kasar terbuat dari bahan .a.

Batu granitb.

Batu kapurc.

Batu tahan apid.

Batu apung4.

Bahan bakar untuk dapur tinggi untuk mengolah bijih besi adalaha.

Kukasb.

Kakusc.

Kokosd.

Kokas5.

Prinsip dari proses dapur tinggi adalah.a.

Reduksib.

Reaksic.

Reactord.

Reaktif6.

Untuk menurunkan kadar karbon dan unsur tambahan lainnya dari besikasar digunakan proses .a.

Konveyorb.

Konvertorc.

Konduktord.

Konveksi7.

Konvertor Bessemer adalah sebuah bejana baja dengan lapisan batu tahanapi yang bersifat .a.

Asam dan Basa

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 24 b.

Asam sulfatc.

Asam laknatd.

Asam8.

Konvertor Thomas sering disebut konvertor a.

Asamb.

Asam dan basac.

Basa serta asamd.

Basa9.

Proses Thalbot menggunakan dapur yang dapat diputar-putar dandijungkitkan yaitu dapur .a.

Siemens Martin.b.

Listrik.c.

Busur cahaya.d.

Induksi10.

Batu kapur sebagai bahan tambahan berfungsi untuk mengikat.a.

Biji besib.

Besi kasarc.

Abu kokasd.

Batu bara

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 25 Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat padabagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yangbenar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkatpenguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar ini.Rumus :Arti tingkatan penguasaan yang anda capai :90 % - 100 % : Baik Sekali80 % - 89 % : Baik70 % - 79 % : Cukup< 69 % : KurangBila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % ke atas, anda dapatmeneruskan ke kegiatan belajar

berikutnya, bila bagus, tetapi apabila nilaiyang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar ini,terutama pada bagian yang belum anda kuasai. Jumlah Jawaban Anda yang benarTingkat Penguasaan = ______________________________ X 100 %10

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 26 f.

Lembar Kerja (1).

Alat : ?

OHP ?

Papan tulis ?

Gambar kerja(2).

Bahan yang digunakan adalah : ?

Modul(3).

Langkah kerja : ?

Siswa memahami tentang teori proses pembuatan besi kasar ?

Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan besi kasar ?

Siswa dapat mengidentifikasi proses pembuatan besi kasar

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 27 2.

Klasifikasi Besi dan Bajaa.

Tujuan Kegiatan Pembelajaran Siswa dapat memahami, mengidentifikasi, memilih dan menentukanklasifikasi besi dan baja. b.

Uraian Materi Besi atau baja yang dihasilkan dari dapur-dapur baja disebut besi atau bajakarbon, yaitu campuran antara besi dengan zat arang (karbon). Sedangkanunsur lainnya seperti fosfor, belerang dan sebagainya

juga ada didalamnya,namun dalam prosentase yang kecil sekali sehingga dianggap tidakmempengaruhinya.Unsur paduan itu diberikan dengan maksud memperbaiki atau memberisifat baja yang sesuai dengan sifat yang dikenhendaki pada baja.Berdasarkan banyaknya karbon yang dikandung besi atau baja, dapatdibedakan menjadi dua bagian, yaitu :a.

Besi atau baja tempa yang mengandung berkisar antara 0,01 s/d 1,7 %karbon.b.

Besi atau baja tuang yang mengandung berkisar antara 2,3 s/d 3,5 %karbon, baja ini sangat tidak baik untuk ditempa.Besi atau baja yang kadar karbonnya berkisar antara 1,8 s/d 2,2 %, tidakdibuat karena pada prosentase tersebut sifatnya kurang baik.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 28 (1).

Baja Karbon Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon sampai 1,7 %. Bajakarbon digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan banyaknya karbonyang terkandung dalam baja, yaitu :a. Baja karbon rendah.Baja yang mengandung karbon antara 0,10 s/d 0,30 %. Baja karbonrendah dalam perdagangan dibuat dalam bentuk pelat, batangan untukkeperluan tempa, pekerjaan mesin, dan lain-lain.b. Baja karbon sedang.Baja ini mengandung karbon antara 0,30 s/d 0,60 %. Baja karbon sedangdalam perdagangan biasanya digunakan sebagai alat-alat perkakas,baut, poros engkol, roda gigi, ragum, pegas, dan lainlain.c.

Baja karbon tinggi.Baja yang mengandung karbon antara 0,70 s/d 1,5 %. Baja karbon inibanyak digunakan untuk keperluan pembuatan alat-alat konstruksiyang berhubungan dengan panas yang tinggi atau dalampenggunaannya akan menerima dan mengalami panas, misalnyalandasan, palu, gergaji, pahat, kikir, mata bor, bantalan peluru, dansebagainya.Berdasarkan penggunaan baja dapat diklasifikasikan dalam dua grup yaitubaja konstruksi dan baja perkakas. Baja kontruksi termasuk kontruksibangunan dan kontruksi mesin. Baja kontruksi bangunan umumnyamengandung karbon sampai 0,3 % dengan kekuatan tarik dan batas regang

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 29 rendah serta tidak dapat dikeraskan. Sedangkan baja mesin umumnyamemiliki kadar karbon berkisar 0,3 s/d 0,6 %, mempunyai kekerasan yanglebih besar, kekuatan tarik dan batas regang agak tinggi serta dapatdikeraskan.Kedua grup baja di atas masih digolongkan lagi menjadi baja yang tidakdipadu, baja paduan rendah dan baja paduan tinggi, yaitu :a.

Baja yang tidak dipadu mengandung 0,06 s/d 1,5 % karbon, dengansedikit mangan (Mn), silisium (Si), fosfor (P), dan belerang (S).b.

Baja paduan rendah mengandung 0,06 s/d 1,5 % karbon dengantambahan 5 % bahan paduan.c.

Baja paduan tinggi mengandung 0,03 s/d 2,2 % karbon dengan lebihdari satu bahan paduan sebanyak 5 % atau lebih. (2).

Baja Kontruksi Baja kontruksi digunakan untuk keperluan kontruksi bangunan danpembuatan bagian-bagian mesin. Berdasarkan campuran dan prosespembuatannya , baja kontruksi dibedakan menjadi :a.

baja karbon biasa.b.

Baja kontruksi kualitas tinggi.c.

Baja spesial.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 30

Adapun baja kontruksi dikelompokakan dalam tiga jenis terdiri dari :a.

Baja kontruksi umum.Baja kontruksi umum terdiri atas jenis baja karbon dan baja kualitastinggi yang dipadu. Penggunaan baja ini didasarkan atas pertimbangantegangan tarik minimumnya yang cukup tinggi. Baja ini banyakdigunakan pada kontruksi bangunan gedung, jembatan, poros mesindan roda gigi.Baja kontruksi umum diperdagangkan dalam dua jenis kualitas yangbiasanya dibedakan dengan pemberian nomer kode 2 dan 3.Contoh : St. 44 2 untuk kualitas tinggi.St. 44 3 untuk kualitas istimewa (khusus).b.

Baja otomat.Baja otomat terdiri atas baja kualitas tinggi yang tidak dipadu dan bajakualitas tinggin paduan rendah dengan kadar belerang (S) dan fosfor (P)yang tinggi. Baja ini mengandung 0,07 s/d 0,065 % karbon, 0,18 s/d 0,4% belerang, 0,6 s/d 1,5 % mangan, dan 0,05 s/d 0,4 % silisium.Untuk keperluan menghaluskan permukaan ditambahkan lagi dengantimbal (Pb) 0,15 s/d 0,3 %. Karena mengandung belerang (S) dan fosfor(P) yang cukup tinggi, maka baja otomat sangat tidak baik untukpekerjaan las.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 31 c.

Baja case hardening.Baja case hardening diperoleh dengan menaruh baja lunak diantara bahanyang kaya dengan karbon dan memanaskannya hingga di atas suhu kritisatasnya (900 950 0 C) dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkanlapisan permukaan yang banyak mengandung karbon.Baja case hardening ini terdiri atas baja kualitas tinggi yang tidak dipadu danbaja spesial yang tidak dipadu maupun yang dipadu. Supaya benda kerjatetap liat, diusahakan kandungan karbon pada bagian permukaan bendakeja yang telah dikarbonisasikan tadi berkisar antara 0,6 0,9 %. (3).

Baja Perkakas Baja perkakas banyak digunakan untuk bahan membuat perkakas, misalnyastempel, kaliber, serta alatalat potong. Baja perkakas dikelompokkanberdasarkan :1.

Keadaan paduan : tidak dipadu, paduan rendah, dan paduan tinggi.2.

Bahan pendingin : air, minyak, dan udara.3.

Proses pengerasan : pengerjaan panas dan pengerjaan dingin.Sifat-sifat baja perkakas tanpa paduan yang terpenting adalah sebagaiberikut :a.

Kandungan karbon antara 0,35 1,6 %.b.

Temperatur pengerasan 750 850 0 C.c.

Temperatur tempering 100 300 0 C.d.

Temperatur kerja sampai 200 0 C.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 32 Penggunaan baja perkakas tanpa paduan ditentukan oleh kandungankarbonya, contoh :a.

0,5 % karbon untuk pembuatan martil dan landasan tempa. Sifatnyarapuh.b.

0,8 % karbon untuk pembuatan peniti, gunting, dan pisau. Sifatnyarapuh.c.

0,9 % karbon untuk pembuatan perkakas tukang kayu dan pahat.Sifatnya rapuh dan keras. setengah keras.d.

1,1 % karbon untuk pembuatan kikir, penggores, dan gunting. Sifatnyasetengah keras.e.

1,3 % karbon untuk pembuatan mata bor, skraper, dan dies. Sifatnyakeras dan rapuh.f.

Lebih dari 1,3 % karbon untuk pembuatan reamer dan matres. Sifatnyasangat keras.Kondisi umum dari baja perkakas adalah pada temperatur di atas 200 0 Ckemampuan potongnya hilang, oleh sebab itu baja perkakas tanpapaduandigunakan untuk pembuatan alat-alat dan perkakas yang tidakmengalami temperatur kerja yang tinggi. Karena kekuatan tarik dan batasregang yang tinggi , baja ini digunakan pula sebagai bahan untuk alat-alatukur. Baja perkakas dapat disepuh dengan baik dan dikeraskan denganmencelupkannya ke dalam air.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 33 (4).

Baja Paduan Baja paduan adalah campuran antara baja karbon dengan unsur-unsur lainyang akan mempengaruhi sifat-sifat baja, misalnya sifat kekerasan, liat,kecepatan membeku, titik cair, dan sebagainya yang bertujuan memperbaikikualitas dan kemampuannya. Penambahan unsur-unsur lain dalam bajakarbon dapat dilakukan dengan satu atau lebih unsur, tergantung darikarakteristik atau sifat khusus yang dikehendaki.Unsur-unsur paduan untuk baja ini dibagi dalam dua golongan yaitu :a.

Unsur yang membuat baja menjadi kuat dan ulet, denganmenguraikannya ke dalam ferrite (misalnya Ni, Mn, sedikit Cr dan Mo).Unsur ini terutama digunakan untuk pembuatan baja konstruksi.b.

Unsur yang bereaksi dengan karbon dalam baja dan membentuk karbidayang lebih keras dari sementit (misalnya unsur Cr, W, Mo, dan V). unsurini terutama digunakan untuk pembuatan baja perkakas.Pengaruh unsur paduan untuk memperbaiki sifat-sifat baja antara lain:Silisium (Si) dapat menambah sifat elastis dan mengurangi perkembangangas di dalam cairan baja, sehingga persenyawaannya lebih homogen. Makinbesar unsur Si semakin sukar ditempa atau di las. Baja dengan paduansilisium biasanya digunakan untuk membuat pegas.Mangan (Mn) merupakan unsur yang harus selalu ada di dalam baja dengan jumlah yang kecil dan sebagai pencegah oksidasi, dengan demikian setiapproses kimia dan proses metalurgi dapat berlangsung dengan baik.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 34 Penambahan unsur mangan di dalam baja paduan menambah kekuatan danketahanan panas baja paduan itu serta penampilan yang lebih bersih danmengkilat.Nikel (Ni) dapat mempertinggi kekuatan dan regangannya sehingga bajapaduan ini menjadi liat dan tahan tarikan. Penambahan unsur nikel di dalambaja karbon berpengaruh pula terhadap ketahanan korosi. Oleh karena itubaja paduan ini biasa digunakan untuk bahan membuat sudu-sudu turbin,roda gigi, bagian-bagian mobil dan sebagainya.Chromium (Cr) dapat memberikan kekuatan dan kekerasan baja lebihmeningkat, tahan korosi dan tahan aus. Dengan sifat-sifat itu membuat bajapaduan ini baik untuk bahan poros, dan roda gigi. Penambahan unsurchromium biasanya diikuti dengan penambahan nikel.Molibdenum (Mo) dengan penambahan molibdenum akan memperbaikibaja karbon menjadi tahan terhadap suhu yang tinggi, liat, dan kuat. Bajapaduan ini biasa digunakan sebagai bahan untuk membuat alat-alat potong,misalnya pahat.Wolfram (W) dengan penambahan unsur ini memberikan pengaruh yangsama seperti pada penambahan molibdenum dan biasanya juga dicampurdengan unsur nikel (Ni) dan chromium (Cr). Baja paduan ini memiliki sifattahan terhadap suhu yang tinggi, karenanya banyak digunakan untuk bahanmembuat pahat potong yang lebih dikenal dengan nama baja potong cepat(HSS /Hight Speed Steel).

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 35

Vanadium (V) dengan penambahan unsur ini akan memperbaiki strukturkristal baja menjadi halus dan tahan aus, terlebih bila dicampur denganchromium. Baja paduan ini digunakan untuk membuat roda gigi, batangpenggerak, dan sebagainya.Kobalt (Co) dengan penambahan unsur ini akan memperbaiki sifatkekerasan baja meningkat dan tahan aus serta tetap keras pada suhu yangtinggi. Baja paduan ini banyak digunakan untuk konstruksi pesawat terbangatau konstruksi yang harus tahan panas dan tahan aus.Tembaga (Cu), baja paduan yang memiliki ketahanan korosi yang besardiperoleh dengan penambahan tembaga berkisar 0,5 1,5 % tembaga pada99,95 99,85 % Fe. Baja paduan ini disebut baja Armco yang digunakanuntuk membuat konstruksi jembatan, menara-menara, dan lian-lain. (5).

Besi Tuang Pada umumnya besi tuang adalah paduan antara besi dengan zat arang. Zatarang atau karbon yang terikat berkisar antara 2,3 3,6 %. Besi tuangdigolongkan dalam dua kelompok utama yaitu :1.

Besi tuang yang mengandung grafit (besi tuang kelabu).2.

Besi tuang yang tidak mengandung grafit (besi tuang putih). (a).

Besi Tuang Kelabu Bahan untuk membuat besi tuang kelabu adalah besi kasar kelabu. Besi kasarkelabu mempunyai kandungan silisium yang tinggi antara 1,5 5,5 % dan

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 36 kadar mangan yang rendah. Dengan kandungan silisium yang tinggi akanmeningkatkan terbentuknya zat arang bebas, sehingga setelah pendingin,besi tuang kelabu mengandung grafit. Grafit muncul dalam besi sebagaipelat-pelat tipis yang disebut lamel grafit. Bentuk dan banyaknya lamelgrafit tergantung dari campuran kimiawi dan kecepatan pendinginannya.Silikon (Silisium) dan pendinginan yang lambat akan menaikkanpembentukan grafit. Sedangkan mangan dengan pendinginan yang cepatakan mengurangi pembentukan grafit. Lamel grafit mempunyai sifat lunak,kekuatan tarik rendah, regangan kecil, dapat

menerima gaya tekan yangbesar, meredam suara dan getaran. Besi tuang kelabu terdiri atas perlit dangrafit. Perlit (pearlit) terdiri atas ferrit dan cementit .Selain besi tuang berlamel grafit, masih ada dua jenis dari besi tuang kelabuyaitu : besi tuang mekanik atau besi tuang berlamel grafit halus, dan besituang speroidical atau besi tuang bergrafit bola.a.

Besi tuang mekanik adalah besi tuang yang sepenuhnya terdiri atasgrafit halus. Besi tuang mekanik mempunyai sifat tahan gesekan,mempunyai kekuatan kejut yang tinggi dan dapat dikeraskan.b.

Besi tuang grafit bola juga sering disebut dengan nama besi nodular ataubesi ductile. Besi tuang ini mengandung grafit yang berbentuk bolabundar, bagian tepinya tidak tajam dan strukturnya lebih bersambung.Dengan adanya penambahan sedikit logam magnesium (Mg) pada besicair sebelum penuangan, grafit akan berada dalam bentuk bola.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 37 (b).

Besi Tuang Putih Besi tuang putih mempunyai bidang patahan berwarna putih, yangdisebabkan oleh sementit yang putih. Bahan baku untuk pembuatan besituang putih adalah besi kasar putih. Besi kasar putih memiliki kandungansilisium yang rendah kurang dari 0,5 % dan kadar mangan yang rendah.Karena kadar silisium yang rendah menyebabkan hanya terbentuk sementitdan pearlit. Dengan demikian besi tuang putih setelah didinginkan hanyaterdiri atas pearlit dan sementit.Termasuk didalam kelompok besi tuang putih adalah sebagai berikut : ?

Besi tuang tempa ada dua macam yaitu besi tuang black heart dan besitempa white heart.

Besi tuang tempa black heart dibuat dari besi tuang putih dengankandungan silisium yang rendah, dipanaskan hingga temperatur + 900 0 C, dalam dapur yang selalu bebas dari oksigen di sekitarnya. Besi tuangputih tersebut dimasukkan perlahan-lahan kedalam daerah pemanasanmenggunakan rangka bakar yang bergerak. Waktu pemanasan selama +48 jam. Pemanasan yang diperpanjang ini menyebabkan sementithancur menjadi lapisan grafit yang kasar, karbon akan mengumpulseperti bunga mawar pada temper karbon. Permukaan pecahan tampakgelap karena kandungan karbon, sebab itulah besi tuang ini disebutblack heart. Oleh karena strukturnya terdiri atas temper karbon danferrite, maka menjadi lunak dan ulet (ductile). Besi tuang tempa black

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 38 heart sering digunakan dalam industri mobil karena campuran antarasifat tuangan tahan getaran dan dapat dikerjakan dengan mesin. ?

Besi tuang tempa white heart dibuat dari besi tuang putih yangberkadar silisium rendah. Dalam proses pembuatannya besi tuang putihini dipanaskan hingga temperatur + 100 0 C selama 100 jam dandihubungkan pada bahan oksidasi, seperti misalnya bijih besi merahatau hemetit (Fe 2 O 3 ). Selama proses pemanasan, karbon padapermukaan tuangan dioksidasikan oleh bijih hematite dan akan hilangsebagai gas karbon dioksi (CO 2

). Sesudah prose ini selesai pada bagianyang tipis hanya akan mengandung ferrit dan pada bagian pecahanakan memberikan warna besi putih yang disebut white heart. Prosespembuatan besi tuang tempa white heart ini cocok untuk mengerjakanbagian-bagian tipis yang dikehendaki keuletan tinggi. ?

Besi tuang keras dibuat dari besi kasar kelabu yang memiliki kadarsilisium yang tinggi antara 1,5 5,5 % dan kadar mangan yang rendah.Besi tuang keras mempunyai lapisan luar yang tahan aus dan sangatkeras, tetapi bagian inti kurang keras dan kenyal. Pada prosespembuatannya, benda tuang didinginkan secara cepat pada bagianluarnya, sedangkan bagian intinya didinginkan secara perlahanlahan.Untuk memperoleh kecepatan pendinginan yang besar pada bagian luarprose penuangan dilakukan dengan cara menuang ke dalam cetakanyang terbuat dari logam seluruhnya.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 39 ?

Dengan cara pendinginan seperti ini benda tuang memperoleh lapisanluar yang terdiri atas besi tuang putih dan bagian inti yang terdiri atasbaja tuang campuran sampai ferrit. Besi tuang keras banyak dipakaiuntuk pembuatan rol pada mesin cetak, mesin gilingan padai, danmesin penggiling karet. (6).

Baja Tuang Baja tuang adalah baja yang dituang dalam bentuk tertentu, setelah prosespenungan selesai, benda tuang dipanasi hingga temperaturnya antara 800 900 0 C kemudian didinginkan secara cepat pada temperatur 700 0 C danakhirnya didinginkan perlahan-lahan hingga diperoleh struktur butiranyang halus. Baja tuang banyak digunakan untuk pembuatan mesin-mesinyang besar, seperti rumah turbin, sudu-sudu turbin, dan sebagai bagian-bagian motor bakar.Kadar karbon dari baja tuang biasanya lebih rendah dari pada kadar karbondari besi tuang dan biasanya kurang dari 1,0 % C. sebagai unsure tambahanselain karbon,

baja tuang mengandung 0,20 0,70 % Si, 0,5 1,0 % Mn, fosfordibawah 0,06 % dan belerang dibawah 0,06 %. Struktur mikro baja tuangyang mempunyai kadar karbon kurang dari 0,8 % terdiri atas ferrit danperlit, kadar karbon yang lebih tinggi akan menambah jumlah perlit. Apabilakadar karbon lebih besar dari 0,8 %, baja tuang ini akan terdiri atas perlit dansementit yang terpisah, kadar karbon yang lebih tinggi akan menambah jumlah sementit.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 40 Sifat-sifat yang khas dari baja tuang adalah kalu kandungan karbonbertambah kekuatannya bertambah, sedangkan perpanjangannya meningkatdan nilai tahan benturan berkurang, serta sukar di las. Penambahan manganakan memberikan kekuatan tarik yang lebih tinggi. Penormalan akanmemberikan butir-butir halus dan meningkatkan batas regang dan kekuatantariknya. Perbaikan sifat-sifat baja tuang akan sangat nyata apabila kadarkarbonnya lebih tinggi. Apabila baja tuang ditemper pada suhu 650 0 Csetelah dilunakkan, maka batas mulur dan kekuatan tariknya akan menurunsedangkan perpanjangan dan pengecilan luasnya lebih baik. c.

Rangkuman 1.

Besi atau baja yang dihasilkan dari dapur-dapur baja disebut besi ataubaja karbon.2.

Berdasarkan banyaknya karbon yang dikandung besi atau baja, dapatdibedakan menjadi dua bagian, yaitu : Besi atau baja tempa, besi ataubaja tuang.3.

Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon sampai 1,7 %.4.

Berdasarkan penggunaan baja dapat diklasifikasikan dalam dua grupyaitu baja konstruksi dan baja perkakas.5.

Baja kontruksi digunakan untuk keperluan kontruksi bangunan danpembuatan bagian-bagian mesin. Berdasarkan campuran dan prosespembuatannya , baja kontruksi dibedakan menjadi :

baja karbon biasa,baja kontruksi kualitas tinggi, dan baja spesial.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 41 6.

Baja otomat terdiri atas baja kualitas tinggi yang tidak dipadu dan bajakualitas tinggi paduan rendah dengan kadar belerang (S) dan fosfor (P)yang tinggi.7.

Baja perkakas banyak digunakan untuk bahan membuat perkakas,misalnya stempel, kaliber, serta alatalat potong.8.

Baja paduan adalah campuran antara baja karbon dengan unsur-unsurlain yang akan mempengaruhi sifat-sifat baja, misalnya sifat kekerasan,liat, kecepatan membeku, titik cair, dan sebagainya yang bertujuanmemperbaiki kualitas dan kemampuannya.9.

Mangan (Mn) merupakan unsur yang harus selalu ada di dalam bajadengan jumlah yang kecil dan sebagai pencegah oksidasi, dengandemikian setiap proses kimia dan proses metalurgi dapat berlangsungdengan baik.10.

Besi tuang putih mempunyai bidang patahan berwarna putih, yangdisebabkan oleh sementit yang putih. Bahan baku untuk pembuatan besituang putih adalah besi kasar putih. d.

Tugas

Setelah anda membaca dan memahami klasifikasi macam-macam besi danbaja., cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian andaakan dapat memahami dan menjelaskan lebih jauh dari materi ini.1.

Jelaskan pengertian istilah baja tuang, baja karbon rendah, baja karbontinggi dan baja paduan.2.

Sebutkan unsure-unsur pemadu dalam pembuatan baja.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 42 3.

Apakah yang dimaksud dengan besi tuang kelabu dan besi tuang putih.4.

Unsur apakah yang sangat berpengaruh terhadap kekerasan dankekuatan tarik baja.5.

Mengapa baja otomat tidak baik untuk pekerjaan las.Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkandengan hasil latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompokuntuk hal-hal yang berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasillatihan itu anda sebaiknya selalu melihat klasifikasi macam-macam besi danbaja yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi dalam diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalampertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapatmemecahkan persoalan itu. e.

Lembar Tes Formatif (H.01.2) Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepatdengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.1.

Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon maksimal.a.

1,7 %.b.

1,8 %.c.

1,9 %.d.

1,10 %.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 43 2.

Baja karbon rendah yaitu baja yang mengandung karbon.a.

0,09 0,30 %.b.

0,10 0,30 %.c.

0,11 0,30 %.d.

0,12 0,30 %.3.

Baja karbon sedang yaitu baja yang mengandung karbon.a.

0,33 0,60 %.b.

0,32 0,60 %.c.

0,31 0,60 %.d.

0,30 0,60 %.4.

Baja karbon tinggi yaitu baja yang mengandung karbon.a.

0,70 1,5 %.b.

0,71 1,5 %.c.

0,72 1,6 %.d.

0,73 1,7 %.5.

Unsur paduan yang dapat memberikan kekuatan, kekerasan, dan tahankarat serta tahan aus pada baja adalah.a.

Nikel (Ni).b.

Chromium (Cr).c.

Mangan (Mn).d.

Silisium (Si).6.

Unsur paduan yang dapat memperbaiki struktur kristal baja menjadihalus dan tahan aus adalah.a.

Kobalt (Co).

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 44 b.

Tembaga (Cu).c.

Wolfram (W).d.

Vanadium (V).7.

Unsur paduan yang memiliki ketahanan karat atau korosi pada bajapaduan adalah..a.

Kobalt (Co).b.

Tembaga (Cu).c.

Wolfram (W).d.

Vanadium (V).8.

Unsur paduan yang dapat bekerja pada temperatur tinggi adalah..a.

Kobalt (Co).b.

Tembaga (Cu).c.

Wolfram (W).d.

Vanadium (V).9.

Besi tuang adalah paduan antara besi dan unsur a.

Silisium (Si)b.

Posfor (P)c.

Mangan (Mn)d.

Karbon (C)10.

Besi tuang kelabu mempunyai kandungan Silisium (Si) antara .. %a.

1,2 2,5b.

1,5 5,5c.

1,8 7,5d.

1,9 8,5

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 45 Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat padabagian akhir Buku Materi Pokok ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yangbenar, kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkatpenguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar ini.Rumus :Arti tingkatan penguasaan yang anda capai :90 % - 100 % : Baik Sekali80 % - 89 % : Baik70 % - 79 % : Cukup< 69 % : KurangBila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % ke atas, anda dapatmeneruskan ke kegiatan belajar berikutnya, bila bagus, tetapi apabila nilaiyang anda capai di bawah 80 %, anda harus mengulangi kegiatan belajar ini,terutama pada bagian yang belum anda kuasai. Jumlah Jawaban Anda yang benarTingkat Penguasaan = ______________________________ X 100 %10

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 46 f.

Lembar Kerja 1.

Alat : ?

OHP ?

Papan tulis ?

Penggaris kayu2.

Bahan yang digunakan adalah : ?

Modul ?

Macam-macam besi dan baja3.

Langkah kerja : ?

Siswa memahami tentang teori klasifikasi macam-macam besidan baja. ?

Siswa dapat menjelaskan klasifikasi macam-macam besi danbaja.

Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam besi dan baja.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 47 3.

Perlakuan Panas Pada Besi dan Bajaa.

Pengertian Perlakuan Panas Perlakuan panas adalah proses pada saat bahan dipanaskan hingga suhutertentu dan selanjutnya didinginkan dengan cara tertentu pula. Tujuannyaadalah untuk mendapatkan sifat-sifat yang lebih baik dan yang diinginkansesuai dengan batas-batas kemampuannya. Sifat yang berhubungan denganmaksud dan tujuan perlakuan panas tersebut meliputi :1.

Meningkatnya kekuatan dan kekerasannya.2.

Mengurangi tegangan.3.

Melunakkan .4.

Mengembalikan pada kondisi normal akibat pengaruh pengerjaansebelumnya.5.

Menghaluskan butir kristal yang akan berpengaruh terhadap keuletanbahan.Menurut jenisnya dari perlakuan panas digolongkan menjadi tiga macamyaitu :1.

Hardening (mengeraskan) juga sering disebut dengan istilah menyepuhkeras atau mengeraskan sepuh.2.

Tempering (memudakan) yaitu mendinginkan secara cepat bahan yangtelah dikeraskan dengan maksud mengurangi kekerasannya.3.

Annealing (melunakan) yaitu memanaskan bahan yang telah dikeraskanagar kekerasanya berkurang tetapi kekuatanya meningkat.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 48 Menurut proses yang terjadi pada perlakuan panas dapat dibagi menjadiempat tingkatan.Tingkat I :Pemanasan rekristalisasi adalah untuk membebaskan tegangan dalam,mengurangi kekerasan dan untuk meningkatkan keuletan dari bahan yangmengalami pengolahan pengerasan. Pada mulanya dengan menaikan suhupemanasannya, kemudian kerusakan elastisitas dari kristal bahandihilangkan. Pada suhu yang lebih tinggi akan terbentuk butir-butir baru(rekristalisasi) akibatnya bahan menjadi lunak tetapi tetap memiliki keuletanyang tinggi.Tingkat II :Pemanasan penuh (full annealing)adalah rekristalisasi dari fase yangmerupakan pemanasan campuran di atas suhu yang diperlukan untuktransformasi fase. Selanjutnya diikuti dengan pendinginan perlahan-lahan.Dengan cara ini sifat mekanis akan berubah dan juga dapat menghaluskanstruktur butirnya.Tingkat III :Pemanasan bahan di atas suhu transformasi fase dan selanjutnyadidinginkan dengan cepat sekali pada suhu kamar. Sehingga terbentuk suatufase yang stabil pada suhu tinggi, pengerasan dengan cara inimengakibatkan terbentuknya susunan yang tidak stabil.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 49 Tingkat IV :Tempering atau pemanasan kembali dari suatu bahan yang sudahdikeraskan hingga suatu suhu yang diperlukan dibawah perubahan fasedengan maksud mengembalikan keadaan bahan ke dalam fase yang stabil.Untuk keperluan pemanasan bahan dari proses perlakuan panas tersebutdigunakan dapur-dapur pemanas. Satu hal yang penting dari kondisi dapurpemanas ini adalah pengukuran temperatur kerja harus secermat mungkin. (1).

Dapur Pemanas Dapur pemanas benda kerja pada proses perlakuan panas menggunakansumber panas dari listrik, minyak atau gas panas dari pembakaran kokas.Berikut ini ada beberapa jenis dapur pemanas :a.

Dapur Pemanas KamarDapur ini mempunyai ruangan bentuk kamar yang ditutup dengansebuah pintu. Didalam ruangan tersebut diletakan benda kerja yangakan dipanaskan. Sedangkan diluar kamar dilengkapi dengan beberapaalat pengatur panas dan pengontrol temperatur. Dapur pemanas kamardapat digunakan untuk segala macam pengolahan panas.b.

Dapur Sepuhan GaramDapur ini terdiri atas sebuah ruangan berbentuk bak atau bejana berisicairan garam yang dipanaskan dengan temperatur yang dapat diaturdari tombol pengatur. Dalam cairan garam tersebut dimasukan bendakerja yang akan disepuh, dengan tercelupnya benda keja langsung ke

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 50 dalam cairan garam tersebut, memungkinkan pemanasan benda kerjadengan cepat dan merata serta terhindar dari oksidasi, sebab tidakberhubungan dengan udara luar. Dapur ini dapat digunakan untuksegala macam perlakuan panas.c.

Dapur BakDapur ini berbentuk bak yang ditutup pada bagian atasnya. Didalambak tersebut dimasukan benda yang akan dipanaskan dan panas yangdikenakan pada benda kerja dapat diatur atau diukur dari peralatanpengatur. Dapur pemanas jenis ini terutama digunakan untuk bendakerja yang akan dipijarkan dan dimurnikan. a.

Bahan Pendingin Bahan pendingin yang digunakan didalam proses perlakuan panas antaralain air, minyak, udara dan garam.a.

AirPendinginan dengan menggunakan air akan memberikan dayapendingin yang cepat. Biasanya ke dalam air tersebut dilarutkan jugagaram dapur sebagai usaha mempercepat turunya temperatur bendakerja dan mengakibatkan bahan menjadi tambah keras.b.

MinyakMinyak yang digunakan sebagai fluida pendingin dalam perlakuanpanas adalah yang dapat memberikan lapisan karbon pada permukaanbenda kerja yang diolah. Selain minyak yang digunakan sebagai bahan

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 51 pendingin pada proses perlakuan panas dapat juga digunakan minyakbakar atau solar.Pendinginan dengan minyak akan memberikan kecepatan pendinginanyang sedang dan warna yang mantap dari benda kerja yang diproses.c.

UdaraPendinginan udara dilakukan untuk perlakuan panas yangmembutuhkan pendinginan lambat. Untuk keperluan tersebut udarayang disirkulasikan ke dalam ruangan pendingin dibuat dengankecepatan yang rendah. Udara sebagai pendingin akan memberikankesempatan kepada logam untuk membentuk kristal-kristal dankemungkinan mengikat unsure-unsur lain dari udara.d.

GaramGaram dipakai sebagai bahan pendingin disebabkan memiliki sifatmendinginkan yang teratur dan cepat. Bahan yang didinginkan didalamcairan garam akan mengakibatkan ikatanya menjadi lebih keras karenapada permukaan benda kerja tersebut akan mengikat zat arang. (3).

Diagram TTT (Time Temperat ure Transformation) Untuk mendapatkan sifat-sifat bahan yang lebih baik sesuai dengan karakteryang diinginkan dapat dilakukan melalui pemanasan dan pendinginan.Tujuannya adalah mengubah struktur mikro sehingga bahan dikeraskan,dimudahkan atau dilunakan.Pemanasan bahan dilakukan diatas garis transformasi kira-kira pada 770 0 Csehingga perlit berubah menjadi austenit yang homogen karena terdapat

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 52 cukup karbon. Pada suhu yang lebih tinggi ferrit menjadi austenit karenaatom karbon difusi ke dalam ferrit tersebut. Untuk pengerasan baja,pendinginan dilakukan dengan cepat melalui pencelupan kedalam air,minyak atau bahan pendingin lainnya sehingga atom-atom karbon yangtelah larut dalam austenit tidak sempat membentuk sementit dan ferritakibatnya austenit menjadi sangat keras yang disebut martensit.Pada baja setelah terjadi austenit dan ferrit kadar karbonya akan menjadimakin tinggi sesuai dengan penurunan suhu dan akan membentukhipoeutektoid. Pada saat pemanasan maupun pendinginan difusi atomkarbon memerlukan waktu yang cukup. Laju difusi pada saat pemanasanditentukan oleh unsure-unsur paduanya dan pada saat pendinginan cepataustenit yang berbutir kasar akan mempunyai banyak martensit.Fase kristal dan besarnya butir yang terjadi akan membentuk sifat baja.Apabila ferrit dan sementit didalam perlit berbutir besar, maka baja tersebutmakin lunak sebagai akibat pendinginan lambat. Sebaliknya baja menjadisemakin keras apabila memiliki perlit berbutir halus yang diperoleh padapendinginan cepat. Baja dengan unsure paduan aluminium, vanadium,titanium dan zirkonim akan cenderung memiliki kristal berbutir halus.Untuk memahami macam-macam fase dan struktur kristal yang terjadi padasaat pendinginan dapat diamati dari diagram TTT .Fasa austenit stabil berada di atas suhu 770 0 C. pada suhu yang lebih rendahakan terbentuk martensit dan mulai suhu tersebut martensit sudah tidaktergantung pada kecepatan pendinginan. Struktur bainit akanterbentuk

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 53 setelah terbentuknya ferrit dan sementit. Jadi campuran antara ferrit dansementit adalah bainit seperti pada perlit. Perbedaan antara bainit denganperlit adalah bentuknya halus sedangkan perlit kasar.Diagram TTT dipengaruhi oleh kadar karbon dalam baja, makin besar kadarkarbonya maka diagramnya akan semakin bergeser kekanan, demikian puladengan unsure paduan lainya. Apabila baja dipanaskan sampaiterbentuknya austenit, pendinginan akan berlangsung terus menerus tidakisotermal biarpun dilakukan dengan berbagai media pendingin.Pengerjaan panas yang terpenting untuk baja, baja tuang, besi tuang dapatdiuraikan sebagai berikut ini. (a).

Memijar (Annealing)

Memijar atau proses anil adalah pemanasan bahan hingga suhu tertentu danmempertahankannya untuk beberapa waktu. Pada suhu tersebut selanjutnyadidinginkan perlahan-lahan. Tujuan dari perlakuan panas ini padaumumnya untuk membuat bahan berkurang kekerasanya dan biasanyadilakukan untuk pengerjaan lanjut. ?

Proses anil untuk membebaskan tegangan Tujuanya adalah untuk mengurangkan tegangan dalam yangdiakibatkan oleh pengerjaan dingin (laku pemesinan) maupunpengerjaan panas (tempa, rol dan las). Proses ini dilaksanakan untukbermacammacam baja, baja paduan, baja tuang dan besi tuang. Prosespemanasan bahan sampai suhu (550 650) 0 C, lalu

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 54 mempertahankannya selama + 2 jam pada suhu tersebut, sehinggaterbentuk struktur kristal baru, kemudian didinginkan. ?

Memijar lunak(Soft Annealing) Memijar lunak juga dikenal dengan istilah speroidisasi atau proses aniluntuk membentuk sementit yang berbentuk bola (spheroidical).Penggunaanya adalah untuk baja karbon tinggi, misalnya bantalanpeluru. Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan ketangguhanbaja yang rapuh yaitu dengan mengubah bentuk lapisan sementitdidalam perlit dan sementit. Pada beberapa jenis baja diperlukan adanyakadar karbida yang tinggi agar daya tahan ausnya meningkat. Strukturmikro perlit mempunyai ketangguhan yang rendah sekali sehinggadengan pemanasan tersebut akan diubah menjadi sementit yang berbutirbutir bulat (berbentuk bola).Prosedur pemanasan apabila struktur mulanya perlit adalah bahandipanaskan selama 16 24 jam pada suhu dibawah suhu kritis bawahatau kira-kira 700 0 C, lalu didinginkan perlahan-lahan diudara. Jikastruktur mulanya martensit maka diperlukan pemanasan selama 1 2 jam pada suhu diatas titik kritis antara 723 - 770

0 C, setelah itudidinginkan perlahan-lahan didalam dapur dengan laju pendinginanantara 25 30 0 C perjam.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 55 ?

Memijar normal (Normallizing) Baja konstruksi, baja canai atau bahan yang mengalami penempaanbiasanya tidak memiliki struktur yang sama. Hal ini disebabkan jumlahbeban yang tidak sama pada waktu proses dan perubahan bentuk padawaktu pendinginan yang tidak bersamaan dari penampang yang tebaldan tipis. Sehingga akan menghasilkan ukuran-ukuran yang tidak tetappada waktu laku pemesinan.Guna memperbaiki dan menghaluskan struktur butiran dan membentukstruktur mikro agar terbentuk butir halus dan seragam, sehinggapengaruh dari pengerjaan dingin atau panas dapat dihilangkan, makadilakukan normalisasi. Prosedur pemanasan dilakukan denganmemanaskan baja hingga 800 900 0 C terganung dari kadar karbon,semakin tinggi kadar karbon akan lebih rendah suhu pemanasanya,dengan kadar karbon dalam baja maksimum 0,83 %. Selanjutnyamenahan pada suhu tersebut selama 1 2 jam lalu didinginkan sampaisuhu + 60 0 C karena pada suhu tersebut terjadi austenitisasi dalamdaerah austenit murni. Proses selanjutnya didinginkan perlahan-lahandengan pendinginan udara guna mencegah timbulnya segresipraeutektoid yang berlebihan.Ferrit yang terlalu banyak dari baja hipereutektoid masuk ke dalamcampuran padar dan tidak akan mengalami rekristalisasi. Oleh karena itucara ini digunakan terutama untuk eutektoid dan baja hipereutektoid.Pemanasan diatas titik kritis menyebabkan rekristalisasi yang seragam.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 56

Adakalanya pemanasan yang terlalu tinggi dan pendinginan yangrendah akan membentuk susunan sementit dalam baja hipereutektoid. ?

Memijar habis (Full Annealing) Pemanasan baja hipoeutektoid pada suhu 30 50 0 C di atas titik kritisatau austenitisasi 25 - 30 0 C di atas stabilitas ferrit terakhir danmenahanya pada suhu tersebut untuk beberapa waktu kemudian disusuldengan pendinginan di dalam dapur 30 20 0 C perjam sehingga austenitterurai menjadi perlit kasar. Produk menjadi cukup lunak sehingga dapatdikerjakan dengan mesin, tetapi keuletanya berkurang. Dengan kondisitersebut pada saat laku pemesinan akan membentuk geram dengan baik. ?

Homogenisasi Cara ini dilakukan untuk logam tuangan yang besar dan bentuknya yangrumit, untuk menyeragamkan komposisi bahan atau menghilangkanketidak homogenan kimia di dalam kristal-kristal yang terpisah. Padapembekuan benda padat pertama yang terbentuk tidak sama secaramenyeluruh.Prosedur pemanasanya dilakukan pada suhu setinggi mungkin asalkanlogam tidak mencair dan tidak menimbulkan pertumbuhan butir yangberlebihan pada suhu 1500 0 C. selanjutnya penahanan suhu pada 800 850 0 C selama 6 8 jam dan didinginkan perlahan-lahan dengan udarabiasa.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran

II - 57 ?

Isothermal Annealing Cara pemanasan yang dilakukan untuk perlakuan panas ini, bajadipanasi seperti pada annealing biasa, selanjutnya didinginkan dengancepat sampai suhu + 80 0 C kemudian ditahan pada suhu tersebut selamawaktu tertentu. Keuntungan utama dari cara ini adalah penguranganwaktu dari yang diperlukan untuk pemanasan baja paduan. (4).

Pengerasan Baja Pengerasan baja disebut juga penyepuhan (quenching) atau seringdikatakan menyepuh baja. Menyepuh adalah memanaskan baja sampaitemperatur tertentu, pada perubahan fase yang homogen dan dibiarkanbeberapa waktu pada temperatur itu, kemudian didinginkan dengan cepatsehingga menimbulkan suatu susunan yang keras sampai terjadi strukturyang disebut martensit.Kadar karbon dari baja yang disepuh minimal 0,2 %, apabila kadarkarbonnya kurang dari 0,2 % penyepuhan tidak ada gunanya, sebab tidakterbentuk martensit dan terlalu sedikit karbida besi sehingga baja tetaplunak. (a).

Pemudaan baja (menemper) Penemperan adalah proses pemanasan kembali baja yang telahdikeraskan sampai temperatur tertentu dibawah suhu 721 0 C dengantujuan mengurangi kekerasan baja. Pada pengerasan baja didalamstruktur martensit yang sangat keras adakalanya tidak dapat dipakai

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 58

karena terlalu berlebihan kekerasanya dan terlalu getas. uNtukmengatasi kekerasan baja yang berlebihan tersebut dilakukan tempering. (b).

Memurnikan Memurnikan atau memuliakan adalah memanaskan baja yang telahdisepuh hingga mencapai suhu 6000 700 0 C. pekerjaan ini dilakukanpada jenis-jenis baja yang sangat rendah kadar karbonya untukmenambah kekuatan dan keliatanya, misalnya pada bagian-bagianmesin yang mengalami muatan berubah-ubah. Namun dengan bendakerja yang telah dimurnikan dan dikerjakan lagi dengan jalanpenempaan atau pemijaran akanmerusakan proses pemurnianya, olehkarena itu permunian dilakukan apabila benda kerja telah dikerjakanterlebih dahulu. (c).

Mengadikan Mengadikan adalah menyepuh keras baja paduan. Prosedur ini lebihsulit dari pada baja zat arang biasa. Pada umumnya perlakuan panas initidak dapat menggunakan air sebagai media pendingin, karenapendingin dengan air berlangsung sangat cepat, sehingga baja paduantersebut akan menjadi pecah. Untuk mengatasi hal ini pendingin yangdigunakan adalah minyak yang sudah dipanaskan + 100 150 0 C.dengan demikian baja paduan yang diproses akan menjadi sangat kerasdan sangat liat.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 59 c.

Rangkuman

1.

Perlakuan panas adalah proses pada saat bahan dipanaskan hinggasuhu tertentu dan selanjutnya didinginkan dengan cara tertentu.2.

Tujuan perlakuan panas adalah untuk mendapatkan sifat-sifat yanglebih baik dan yang diinginkan sesuai dengan batas-bataskemampuan logam. sebelumnya.3.

Menurut jenisnya dari perlakuan panas digolongkan menjadi tigamacam yaitu : Hardening (mengeraskan), tempering (memudakan),dan annealing (melunakan) baja.4.

Untuk keperluan pemanasan bahan logam dari proses perlakuanpanas tersebut digunakan dapur-dapur pemanas. Satu hal yangpenting dari kondisi dapur pemanas ini adalah pengukurantemperatur kerja harus secermat mungkin.5.

Dapur pemanas benda kerja pada proses perlakuan panasmenggunakan sumber panas dari listrik, minyak atau gas panas daripembakaran kokas.6.

Bahan pendingin yang digunakan didalam proses perlakuan panasantara lain air, minyak, udara dan garam.7.

Pendinginan dengan minyak akan memberikan kecepatanpendinginan yang sedang dan warna yang mantap dari benda kerjayang diproses.8.

Untuk mendapatkan sifat-sifat bahan yang lebih baik sesuai dengankarakter yang diinginkan, dapat dilakukan melalui pemanasan dan

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 60

pendinginan. Tujuannya adalah mengubah struktur mikro sehinggabahan dikeraskan, dimudahkan atau dilunakan.9.

Untuk memahami macam-macam fase dan struktur kristal yangterjadi pada saat pendinginan besi/baja dapat diamati dari diagramTTT .10.

Pengerasan baja disebut juga penyepuhan (quenching) atau seringdikatakan menyepuh baja. d.

Lembar Tugas Setelah anda membaca dan memahami proses perlakuan panas baja, cobalahanda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan dapatmemahami dan menjelaskan lebih jauh dari materi ini.1.

Jelaskan maksud dan tujuan perlakuan panas untuk baja.2.

Menurut jenisnya perlakuan panas itu ada beberapa macam, sebutkan.3.

Sebutkan macam-macam media pendingin untuk proses perlakuanpanas.4.

Jelaskan cara proses anil untuk membebaskan tegangan.5.

Apakah yang dimaksud dengan full annealing dan apa tujuanya.6.

Dengan tujuan apa diperlukan penyepuhan baja dan apa yang harusdiperhatikan dalam perlakuan panas.7.

Apa yang harus dilakukan setelah disepuh ternyata baja tersebutterlampau keras.8.

Jelaskan prosedur pengerasan baja untuk menghindari terjadinya retakyang biasa terjadi pada baja dengan kadar karbon yang tinggi.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 61 9.

Jelaskan apa yang dimaksud pengerasan baja dan sebutkan cara yangsering digunakan.10.

Pengerasan Besi/Baja dipengaruhi oleh beberapa faktor, jelaskan.Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban. Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkandengan hasil latihan siswa/kelompok lain.Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang berbeda dalam hasillatihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya selalu melihatproses perlakuan panas pada baja yang diuraikan sebelumnya. Jika terdapathal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalahpersoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuantersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu. e.

Lembar Tes Formatif (H.01.3) Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepatdengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.1.

Tujuan perlakuan panas pada baja adalah .a.

Sifat-sifat baja yang lebih baik.b.

Sifat-sifat baja yang tahan cair.c.

Sifat baja yang tahan rusak.d.

Sifat baja yang tahan panas.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 62 2.

Dalam proses perlakuan panas menggunakan suatu tempat yangdisebut a.

Dapur tinggi.b.

Dapur tempa.c.

Dapur pemanas.d.

Dapur besi.3. Media pendingin yang digunakan dalam proses perlakuan panas...a.

Air, minyak, udara dan pasir.b.

Air, minyak, udara dan garam.c.

Air, minyak, udara dan batu.d.

Air, minyak, garam dan pasir.4.

Proses anil untuk membebaskan tegangan memanaskan bahan sampaisuhu . 0 C.a.

520 600b.

530 610c.

540 620d.

550 650 .5.

Normallizing memanaskan baja sampai suhu dan tergantung darikadar karbon.a.

800 900 0 Cb.

700 950 0 Cc.

570 820 0

Cd.

590 750 0 C

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 63 6.

Penemperan baja dilakukan pada suhu . 0 Ca.

100-500b.

150-600c.

200-700d.

300-8507.

Memurnikan baja adalah memanaskan baja sampai mencapai suhu 0 Ca.

350-450b.

400-500c.

500-600d.

600-7008.

Mengkarbonkan(Carburizing) adalah memanaskan bahan sampai suhu. 0 Ca.

700-800b.

900-950c.

600-750d.

750-9009.

Proses perlakuan panas menggunakan sumber panas dari . a.

Minyak bakar

b. Listrik, minyak, dan gas panas dari pembakaran kokasc.

Matahari dan gas bumid.

Arang dan listrik

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran II - 64 10.

Pemanasan dan pendinginan pada bahan logam bertujuan untuk a.

Mengubah struktur sementit logam.b. Mengubah struktur martensit logam.c.

Mengubah struktur mikro pada logam.d.

Mengubah struktur makro logam f.

Lembar Kerja 1.

Alat : ?

OHP ?

Papan tulis ?

Dapur tempa ?

Perlengkapan kerja ?

Peralatan kerja2.

Bahan yang digunakan adalah : ?

Modul ?

besi dan baja3.

Langkah kerja : ?

Siswa memahami tentang teori proses perlakuan panas baja. ?

Siswa dapat menjelaskan proses perlakuan panas baja.

Siswa dapat mengidentifikasi proses perlakuan panas baja.

Siswa dapat melakukan proses perlakuan panas baja.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran III - 1 III. EVALUASI Kompetensi : Teknologi Bahan dan teknik PengukuranSub Kompetensi : Proses Pembuatan Besi dan BajaKode Sub Kompetensi : TPL-Prod/H.01Nama Siswa :Nomor Induk siswa : Waktu Nilai Kognitif skill Psikomotor skill Attitude skill Produk/bendakerja sesuaistandar -

Menjelaskanpembuatanbesi kasardan baja. -

Menjelaskanproses dapurtinggi. -

Menjelaskanklasifikasibesi dan baja. -

Menjelaskanperlakuanpanas padabesi dan baja. -

Mengidentifikasipembuatan besikasar dan baja. -

Menguraikanproses dapurtinggi. -

Mengidentifikasiklasifikasi besidan baja. -

Menguraikanperlakuan panaspada besi danbaja. -

Cermatmengidentifikasi pembuatanbesi kasar danbaja. -

Cermatmenguraikanproses dapurtinggi. -

Cermatmengidentifikasi klasifikasibesi dan baja. -

CermatMenguraikanperlakuanpanas padabesi dan baja.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran III - 2 Kunci Jawaban Tes Formatif ?

Kode H.01.1 1. B 3. C 5. A 7. D 9. A2. A 4. C 6. B 8. D 10. C ?

Kode H.01.2 1. A 3. D 5. B 7. B 9. D2. B 4. A 6. D 8. C 10. B ?

Kode H.01.3 1. A 3. B 5. A 7. D 9. A2. D 4. D 6. C 8. B 10. C

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran IV - 1 IV. PENUTUP Pada pembelajaran sub kompetensi proses pembuatan besi dan baja ini,menitik beratkan pada mengidentifikasi proses pembuatan besi kasar danpembuatan baja, proses dapur tinggi, klasifikasi besi

dan baja, perlakuanpanas pada besi dan baja, memilih, menentukan besi dan baja dengan benar.Untuk itu pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai pengetahuan logamdan non logam sebelumnya harus tetap dikuasai. Setelah menempuh ujianatau evaluasi maka secara teknis siswa telah mampu untuk memasukilapangan kerja, namun untuk melengkapi program diklat teknologi bahandan teknik pengukuran. Untuk selanjutnya menempuh uji kompetensi yangdilaksanakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui PanitiaUji Kompetensi dan Sertifikasi (PUKS) untuk mendapatkan sertifikatkompetensi. Sekolah merekomendasikan siswanya untuk mengikuti ujikompetensi melalui PUKS atau BNSP, dan setelah mengikuti uji kompetensisiswa dapat melanjutkan kegiatan belajar ke modul berikutnya.

Proses Pembuatan Besi dan BajaKompetensi : Teknologi Bahan dan Teknik Pengukuran

DAFTAR PUSTAKA Adnyana, 1993. Metalurgi Las (Welding Metalurgy) , Institut Sain danTeknologi Nasianal, Jakarta.Bangyo Sucahyo, 1999. Ilmu Logam, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,Surakarta.Cubberly William H, 1983, Metals Handbook Ninth Edition Vol. 1Properties and Selection Iron and Steels . American Society ForMetals, New York.Hari Amanto dan Daryanto, 1999, Ilmu Bahan, Bumi Aksara, Jakarta.Yanmar Diesel. 1980. Buku Petunjuk Mesin Diesel Yanmar . PT. YanmarIndonesia. Jakarta.Suyanto, 2001. Bahan Bakar dan Minyak Lumas, Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta.Tata Surdia dan Saito Shinroku, 1999, Pengetahuan Bahan Teknik , PradnyaParamita, Jakarta.Warsowiwoho dan Gandhi Harahap, 1984. Bahan Bakar, Pelumas,Pelumasan dan Servis,

Pradnya Paramita, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai