0

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Proudly presents :

Greget Kalla Buana

Being mad about individual-post charismatic character

Happy Hernita Permatasari

Happylicious ever after

Husna Puspitasari
Flash-fun-simple thinker

Latar Belakang
Curhat atau curahan hati tentang masalah pribadi merupakan kebutuhan psikologis manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki keinginan untuk didengarkan, dihargai, diperhatikan, dan disayangi. Curhat sebenarnya penting untuk dilakukan ketika mempunyai masalah ataupun saat merasa bahagia. Saat kita memiliki masalah hendaknya berbagilah dengan orang lain karena secara psikologis hal tersebut dapat mengurangi beban pikiran sehingga kita dapat lebih merasa rileks. Sama halnya ketika kita merasa bahagia, curhat juga penting dilakukan karena euphoria yang berlebihan sama tidak baiknya dengan memendam masalah. Akan lebih indah jika kita bisa berbagi kebahagiaan itu dengan orang lain. Berbagi masalah itu penting dilakukan karena beban masalah yang menumpuk dan berlarut-larut akan sangat mengganggu kondisi psikologis manusia dan bisa berakibat pada stres. Bahkan lebih jauh lagi, dapat menyebabkan depresi. Namun, perlu diingat bahwa dalam berbagi, kita perlu memerhatikan siapa orang yang kita ajak berbagi. Hendaknya orang tersebut bisa menjaga rahasia karena mungkin kita ingin masalah itu tidak diketahui oleh orang lain. Lalu, curhatlah mengenai masalah-masalah yang dianggap penting karena kita belum menemukan jalan keluarnya. Orang-orang yang kita ajak curhat boleh saja memberikan opininya dan jalan keluar mengenai masalah yang kita hadapi tetapi keputusan mana yang harus diambil ada di tangan kita. Dengarkanlah dengan seksama orang yang Anda ajak berbagi, hargai setiap perkataannya. Setiap orang pasti pernah melakukan curhat. Seiring meningkatnya kompleksitas kehidupan kita dan semakin banyaknya masalah yang dihadapi, curhat dirasa perlu sebagai bentuk solusi. Sehubungan dengan adanya fenomena baru dalam masyarakat, yakni frekuensi melakukan curhat maka kami berencana untuk membuka peluang bisnis baru, yaitu Curhat Box.

Proyeksi Permintaan
Proyeksi permintaan dihasilkan melalui survei yang dilakukan terhadap 100 orang responden di Universitas Sebelas Maret pada tahun 2010 di berbagai public space mahasiswa di lingkungan UNS. Adapun hasil perkiraan dan tren adalah sebagai berikut. Kebutuhan Curhat
ya tidak

Sebanyak 93 % responden mengaku memiliki masalah.

Curhat Tanpa Bantahan Sebanyak 52 % responden menginginkan media curhat yang tidak memberikan
ya tidak

bantahan.

Penggunaan Buku Diary Sebanyak 82 % responden tidak

ya tidak

menggunakan buku diary sebagai media curhat.

Fasilitas Pendukung Suasana Sebanyak 55 % responden menginginkan

ya tidak

adanya suasana optimal dengan penambahan AC. Ini termasuk pengaruh fisiologi tubuh.

Analisis Peluang
Sejauh ini di pasaran belum ditemukan adanya media semacam Curhat Box. Dari sisi pesaing, terobosan bisnis ini dapat dikatakan unggul dan belum ada pesaing potensial. Selain itu dilihat dari fenomena yang terjadi di masyarakat, keberadaan Curhat Box diprediksi akan memberikan kemudahan dalam hidup. Berikut contoh-contoh fenomena maraknya aktivitas curhat yang tidak pada tempatnya dan berpotensi menimbulkan dampak negatif.

Salah satu contoh disfungsi

Facebook sebagai media curhat

Contoh Twitter sebagai

media curhat

Contoh iklan yang mengangkat fenomena curhat

Produk
Curhat Box adalah ruangan tertutup berukuran 2x3 m, serupa photo box, yang dilapisi dengan busa-busa peredam suara dan bantalan-bantalan empuk untuk melampiaskan emosi. Curhat Box memiliki enam tema ruangan yang berbeda-beda. Masing-masing terdapat satu buah layar LCD, microphone, recorder, AC, music files, dan perangkat lunak voice recognition yang akan menerjemahkan suara-suara curhatan dalam tulisan sebagai refleksi. Selain itu, sebagai fitur tambahan kami menyediakan bantal, guling, dan tisu. Alur dari penggunaan jas Curhat Box hampir sama dengan jasa warung internet. Awalnya, pelanggan melakukan konfirmasi ke bagian front office kemudian memilih tema ruangan yang diinginkan atau yang tersedia. Kemudian, officer memberikan kartu kepada pelanggan untuk digunakan sebagai pembuka pintu ruangan. Dengan kartu itu, secara otomatis pelanggan telah masuk dalam billing system. Kartu diletakkan dalam master control untuk mengaktifkan fasilitas di dalam ruangan seperti di hotel. Pelanggan langsung dapat menikmati layanan curhat. Selesai menggunakan, kartu dilepas dari master control, billing system secara otomatis akan berhenti berikut semua fasilitas dan rekapan curhat akan keluar melalui mesin cetak di front office. Pelanggan melakukan pembayaran dan selesai.

Harga
Penentuan harga dilakukan melalui survei kepada sejumlah calon pelanggan dengan memberikan gambaran fasilitas yang diperoleh dari Curhat Box. Harga yang kami tawarkan berada pada kisaran IDR 10000 per jam. Adapun hasil survei sebagai berikut.

tidak ya ya tidak

50

100

Sebanyak 25 persen responden mengaku keberatan dengan harga yang kami tawarkan dan sebanyak 75 persen merasa tidak keberatan. Dengan demikian, kami memutuskan untuk menggunakan billing system. Artinya, pelanggan dapat menentukan sendiri biaya yang digunakan karena sudah terintegrasi melalui smart card dan billing system sehingga apa yang dibayarkan sesuai dengan apa yang diperoleh.

Promosi dan Strategi Pemasaran

Curhat box akan menjadi sebuah solusi untuk mengatasi kegelisahan dan kegalauan masyarakat. Dikarenakan produk yang kami rancang merupakan sebuah bisnis jasa maka strategi pemasaran yang kami gunakan adalah startegi 3F terintegrasi sebagai berikut. 1. Flash Mob Flash mob adalah strategi promosi dengan melakukan gerakan dalam sekejap di tengah kerumunan. Setiap gerakan flash mob pasti melibatkan banyak orang dan hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Penerapan flash mob dalam strategi pemasaran ini adalah dengan mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk melakukan teatrikal curhat di kerumunan Car Free Day, Sunday Morning, dan sejumlah mal. Flash Mob diawali dengan teatrikal dan sejumlah tarian parkur, shuffle, kemudian diakhiri dengan orasi iklan.

2.

Flyer (pamflet) Flyer atau pamflet adalah strategi promosi dengan membagikan sejumlah brosur berisi informasi mengenai Curhat Box. Rencananya pamflet akan dibagikan di kafe-kafe, mal, sekolah, dan tempat diadakannya Flash Mob. 8

3.

Flash Movie Rencananya flash mob akan direkam kemudian dijadikan sebuah narasi film pendek beserta salinan lunak flyer dan diunggah di YouTube dan Facebook.

Inilah sebabnya mengapa kami sebut strategi 3F terintegrasi karena antara strategi yang satu dengan yang lain saling bersinergi dan tidak terpisahkan. Di sisi lain, untuk menunjang proses pemasaran, kami manawarkan keanggotaan melalui smart card yang memberikan fitur isi ulang yang memudahkan proses pembayaran dan kemudahan dalam penggunaan jasa serta menyediakan diskon untuk sekian kali pemakaian. 9

Penilaian Kelayakan
1. Profil Konsumen Konsumen yang dibidik adalah mahasiswa terutama bagi orang-orang yang memiliki banyak probematika dalam kehidupan dan kesulitan dalam mengungkapkan isi hati (permasalahan). Akan tetapi, kami tidak menutup kemungkinan untuk membidik konsumen lain, seperti anak muda yang mungkin bukan lagi berstatus sebagai mahasiswa. 2. Potensi dan Segmentasi Pasar Belum adanya media curhat dengan fasilitas highclass, memiliki fitur-fitur unggulan, dan sustainable menjadi peluag yang sangat besar bagi usaha ini. Selain itu, Curhat Box merupakan pilot project di kawasan Solo-Jogja. Segmentasi pasar yang dituju ialah seluruh kalangan menengah ke atas, beragam jenis pergaulan, dan tipikal atau karateristik mahasiswa (aktivis, organisatoris, hedonis, teknokrat, begajulan, dan lain-lain). 3. Pesaing dan Peluang Pasar Pesaing sejenis dari produk ini dapat dikatakan nol besar, karena di Indonesia belum ada produk yang serupa dengan Curhat Box. Dengan demikian, pesaing sama sekali belum ada dan peluang pasarnya masih terbuka lebar. Berdasarkan kriteria di atas dan sejumlah survei yang telah dilakukan, bisnis ini dapat dikatakan layak dari segi analisis pasar dan konsumen.

10