Anda di halaman 1dari 8

Conodonthophorodia (conodont) merupakan jenis cacing yang sangat kecil,pasangan dan tulang menyerupai fossil gigi,hidup di batuan paleozoikum

khususnya ordovisian dan permian dan sisanya campuran batuan mesozoikum. Umumnya conodontthoporodia ini hidup satu mrfologi dengan scolecodont,tetapi scolecodont memiliki gigi seperti cacing annelida dan komposisinya lebih ke phospat tidak seperti conodonthoporodia memiliki unsur phospat,kalsium dan sedikit silika,perbedaan ini dapat memungkinkan bagi conodonthoporodia dan scolecodont dapat dipisahkan berdasarkan unsur kimianya. conodonthoporodia secara umum memiliki tubuh kurang lebih 2mm memiliki tanduk dan body transparan di karenakan mengandung phospat dan kalsium.Conodonthoporidia dapat hancur akibat unsur kimia nitrit dan sulfur hidroklorida.

Ciri Fisik Chonodonthoporodia(conodont)


Single cone type (kerucut sederhana),dibentuk oleh sebuah gigi tunggal atau denticle. Blade type (tipe memanjang),unit lateral di kompresi di bentuk oleh deretan denticle yang menyatu kecuali pada ujungnya. Bar-type(tipe seperti terbilah),memiliki denticle yang meruncing tinggi dan meruncing rendah. Platform type,merupakan evolusi dari bar-type

Klasifikasi Chonodonthoporodia(conodont)
Chonodontophoridia(conodont) dapat terbagi dalam 2 tipe yaitu Fibrous (berserat) dan nonfibrous (laminasi) tipe umum untuk struktur dalam. 1. Fibrous (berserat) merupakan sub orde dari neurodontiformes dan terkomposisi dari gumpalan serat . 2. Nonfibrous (laminasi) merupakan sub orde dari chonodontiformes dan terkomposisi dari struktur laminasi Kedua grup ini memiliki bentuk krucut Lebih dari 130 penamaan yang telah disahkan dalam literatur conodont dari jumlah 1.500,terdapat 50 tidak disahkan dan tidak di gunakan oleh peneliti dan 80 diantaranya telah di akui dan di gunakan dalam penelitian,sisanya masih di teliti. Conodont berasosiasi dengan batuan di lautan dan karbonatan dan terdiri dari gigi dan rahang ikan,gastropoda,pelecypoda,bracyopoda dan worm burrows.

TAKSONOMI
Conodontophoridia merupakan sebuah ordo ,dimana Conodontophoridia memiliki 2 sub ordo yaitu : 1. Neurodontophiformes : Conodont yang terdiri dari beberapa gumpalan serat dan memiliki 3 famili yang di resmikan yaitu : a. Coleodontidae berbentuk graham . b. Chirognathidae berbentuk seperti clisp atau jari manusia. c. Trucherognatidae berbentuk seperti graham yang menyerupai plat . Berumur Ordovician. 2. Conodontiformes : conodont dengan struktur laminasi dan memiliki 5 family yang sudah di resmikan yaitu : a. Distacodidae berbentuk sederhana kerucut terbalik b. Prioniodidae berbentuk seperti tiang ,stang atau batang. c. prioniodinidae berbentuk seperti sirip ikan d. Polygnathidae berbentuk seperti bilateral simetri atau seperti daun. e. Gnethodontidae berbentuk seperti pedang belati. Berumur Ordovician sampai Permian.

MANFAATNYA DALAM GEOLOGI


Chonodontophoridia (Conodont) ditemukan pada batuan yang berusia Prakambrium, Conodont ditemukan lebih sering pada semidentasi Kambrium, puncak kemunculan Conodont pada masa Ordovisium sampai Devon. Conodont tidak mengalami kepunahan pada PermoTriassic namun punah selama periode Triassic akhir. Yang paling primitif adalah conodonts kerucut tunggal, yang muncul pada masa Ordovisium dan mencapai puncaknya pada Arenigian (Ordovisium akhir awal).

Sehingga Conodontophoridia atau conodont digunakan oleh ahli geologi untuk alat penting penentu umur batuan paleozoikum dan menghubungkan Trias regional dan global karena kelimpahan mereka (conodont).Morfologi mereka sangat beragam dan cepat berevolusi dan distribusi mereka sangat luas.Mereka bertindak sebagai penanda utama mendefenisikan batasbatas dari banyak sistem,seri dan tahapan dari Paleozoikum dan Trias

KESIMPULAN
Conodontophoridia (conodont)kecil,pasangan,punya gigi seperti fosil dan hidup di batuan paleozikum khususnya ordovisian dan permian dan sisanya pada batuan mesozoikum. Conodont tertua berumur ordovician di amerika utara dan eropa dan conodont termuda berumur permian, triassic dan batuan berumur kapur tapi umumnya berumur paleozoic masuk dimasa Mesozoic dikarenakan ukurannya yang kecil dan daya tahan tubuh yang rentan dan mudah hancur karena proses kimia. Chonodontophoridia memiliki 2 ordo yaitu : 1. Neurodontphiformes terbagi menjadi 3 famili yaitu Coleodontidae, Chirognathidae dan Trucherognatidae 2. Conodontiformes terbagi menjadi 5 famili yaitu Distacodidae, Prioniodidae, Prioniodinidae, Polygnathidae, Gnethodontidae Conodont memiki bebarapa manfaat di dalam interprestasi di dunia geologi, diantaranya adalah untuk menuntukan umur serta batas batuan satu dengan lainnya, karena dengan mengidenfikasi fosil Conodont, kita dapat menentukan litologi batuan tersebut, karena seperti yang kita ketahui, bahwa selama hidupnya Conodont hidup dan mati di lingkungan laut dangkal.

Anda mungkin juga menyukai