Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

PRILAKU KONSUMEN

Oleh : FAHRIA ALBAR ANA RAHAYU (08) (02)

KELAS : 1 D

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGRI MALANG 2011

BAB IV PERILAUKU KONSUMEN 1.1 Pengerian Konsumen, Konsumsi dan Perilaku Konsumen Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa. konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan

memanfaatkan barang atau jasa. Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tikah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantug pada jumlah pendapatan Adapun pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatau barang. Berikut ini pengertian perilaku konsumen menurut para ahli : 1. James F Engel Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8) 2. David L Loundon Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6) 3. Gerald Zaltman Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya. (1979:6)

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. 1. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. 2. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen. 3. Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis. Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

1.2 karakteristik yang mempengaruhi tingkah laku konsumen 1. Faktor-faktor Budaya Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasaran harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya,

subbudaya, kelas social pembeli. Budaya Adalah penyebab mendasar dari keinginan dan tingkah laku seorang. Sebagai besar tingkah laku manusia dipelajari. Tumbuh dalam masyarakat, seseorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, presepsi, keinginan, dan tingkah laku dari keluarga serta lembaga-lembaga penting lainnya. Sub budaya Terdiri dari beberapa subbudaya yang lebih kecil, ayau kelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Subbudaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografi. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kelas social Hampir setiap masyaarakat mempunyai semacam bentuk struktur kelas sosial. Kelas sosial adalah devisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, dan tingkah laku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu factor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lain. 2. Faktor-faktor Sosial Tingkah laku konsumen dipengaruhi oleh factor-faktor sosial, kelompok kecil, keluarga serta peran dan status sosial konsumen. Kelopok Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan seseorang yang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Beberapa merupakan primer yang

mempunyai interaksi regular tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang Ini menccakup

mempunyai interaksi lebih formal dan kurang regular.

organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesiaonal, dan serikat kerja. Keluarga Anggota keluarga dapat amat mempengaruhi tingkah laku pembeli. Keluarga adalah oprganisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. Pemasar tertarik dalam peran dam pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa. 3. Faktor-faktor Pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonami, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Umur dan daur hidup Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli saelama masa hidupnya. Selera akan makanan, pekaian, perabotan,fan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga tahaptahap yang mungkink dilalui oleh kelauga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar serimg kali menentukan sasaran pasar dalam bemtuk tahap daur hidup dan memgembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerja kasar cenderung membeli libih banyak pakaian untuk bekerja, sedakan pekerja kantor lebih banyak jas dan dasi. Pemasar berusaha mengebali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam

memasarkan produk menurut kelompok pekerja tertentu.

Situasi Ekonomi Sitoasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasarr produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan ,dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang,memposisikan kembali dan mengubah harga produknya.

Gaya Hidup Orang berasal dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang jauh berbeda. Gaya hidup adalah pola

kehidupan seseorang yang berbeda anatara satu orang denga orang lain. Gaya hidup mecakup sesuatu yang lebih dari sekafar kelas sosial atua kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola beraksi seseorang secara keseluruhan di dunia. Kepribadian dan konsepm diri Kepribadian setiap orang yang jrlas mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relative kansisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribasian bisanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul,otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan. 4. Faktor-faktor Psikologi Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat factor psikologi yang penting motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinaan dan sikap. Motivasi Kebutuhan berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi. Motif (atau dorongan) adalah kebutuhan yang cukup

menekan untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaiman orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh presepsinya mengenai situasi. Dua orang dengan

motivasi yang sama dalam situasi yang sama mungkin mengambil tindakan yang jauh berdeda karena mereka memandang situasi secara berbeda. Pengetahuan Kalau orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran menggambarkan

perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh ddari dorongan, rangsangan, petunjuk, respons, dan pembenaran. Keyakinaan dan sikap Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinaan dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya, mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni: 1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. 2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). 3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. 4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan

menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. 5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan. Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian: 1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://www. Prilaku konsumen.com www.google.com http://www.infokepanjen.com/2011/02/macam;macam prilaku konsumen.

Anda mungkin juga menyukai