Anda di halaman 1dari 59

Kehendak Bebas

, KOMPAS.com - Meski menang 5-1 atas Real Sociedad dalam lanjutan Liga BBVA, Sabtu atau Minggu (25/3/2012) dini hari WIB, tak serta merta membuat Real Madrid senang dan terbuka kepada media massa. Mereka kembali memboikot media, buntut kekecewaan mereka terhadap wasit Jose Parados Romero saat memimpin pertandingan melawan Villarreal, Rabu (21/3/2012). "El Real" tak mau meladeni konferensi pers usai pertandingan lawan Sociedad. Asisten Pelatih Aitor Karanka yang bertugas sebagai pengganti Mourinho, ataupun salah satu pemain Madrid, tidak ada yang hadir dalam konferensi pers. Sebelum pertandingan melawan Sociedad, Madrid juga melakukan boikot. Belum diketahui sampai kapan Madrid akan "tutup mulut" terhadap media. Seperti diberitakan sebelumnya, wasit Jose Luis Paradas Romero melalukan beberapa keputusan kontroversial saat memimpin partai Real Madrid lawan Villarreal yang berakhir 1-1. Dia memberi kartu merah kepad Pelatih Jose Mourinho, Pelatih Fisik Rui Faria, Sergio Ramos, dan Mesut Oezil, beberapa saat jelang laga usai.

KOMPAS.com - Microsoft dikabarkan sedang membuat peraturan baru untuk karyawannya di seluruh dunia. Perusahaan software raksasa itu melarang karyawannya membeli komputer Mac dan tablet iPad dengan uang perusahaan.

Kabar ini datang dari wartawan situs teknologi ZDNet, Mary-Jo Foley, yang merupakan seorang penulis spesialis produk Microsoft. Jo Foley mendapatkan email yang sepertinya "nyasar" dari salah seorang yang terdaftar di kontak emailnya.

Stop trying to live my life for me I need to breathe I'm not your robot Stop telling me I'm a part of this big machine I'm breaking free Can't you see? I can love, I can speak Without somebody else operating me I'm not your robot, I'm just ME!

Whenever I'm dressed cool, my parents put up a fight And if I'm hot shot, mom will cut my hair at night And in the morning I'm short of my identity I scream, mom and dad, why can't I be who I wanna be?... I just wanna be myself and I want you to love me for who I am I just wanna be myself and I want you to know I am my hair I just want to be free I just want to be me And I want lots friends that invite me to their parties Don't wanna change And I don't wanna be ashamed I'm the spirit of my hair It's all the glory that I bare

Kisah gadis belia Yang baru saja melangkah di dunia nyata Telah lama dipingit orang tuanya dalam kamarnya yang mewah Tak seberapa lama ia terpaku pada sebentuk kristal Sang gadispun terpaku Wajah nan jelita sambil bertanya (inikah diriku) Ku senang ku senang ku telah bebas Ku senang ku senang dunia ini indah Ku senang ku senang ku telah bebas Ku senang ku senang dunia ini indah Tak seberapa lama Kemudian ia terkejut (hah) mendapatkan (bahwa) Dunia yang sebenarnya tak seramah yang dia bayangkan Namun dengan acuh gadis berfikir Mengapa mereka (tidak) mensyukuri nikmat yang diberikan Sungguh mereka sungguh mereka bodoh Ku senang ku senang ku telah bebas Ku senang ku senang dunia ini indah Ku senang ku senang ku telah bebas Ku senang ku senang dunia ini indah

Gelora jiwa membara di dadaku Desiran darahku deras memerah Getar hati dan ragaku berpacu Ingin kudaki puncaknya dunia Deru nafas bergelut dengan waktu Suarakan lagu tentang kebebasan Buang saja sgala gundah dirimu Kita nikmati indahnya dunia Merah membara getaran jiwa Gemuruh dalam dada Nyanyikan saja lepaskan hasrat Yang tlah lama mendera

Apa

itu kebebasan pada manusia?

manusia Kebebasan berhubungan paling erat dengan kehendak

Pada

Apa

itu kehendak?

Kehendak

manusia terarah pada:

Kebaikan Kebahagiaan

Kebaikan

adalah objek dari kehendak. Atau dengan kata lain, kehendak cenderung pada kebaikan.

Dari

mana kehendak bisa mendapatkan apa dan yang mana yang baik? Dari intelek

Kehendak

berhubungan paling dekat dengan intelek.

Kehendak

merupakan kecenderungan jiwa yang mengejar dan ingin memiliki apa yang ditunjukkan oleh intelek sebagai baik atau patut diinginkan

-Kehendakmenginginkan, memilih, memutuskan -Inteligensimengetahui, mengerti

Keduanya dua daya yang ada pada jiwa manusia.


Untuk bertindak bebas, keduanya harus ada.

Akan

tetapi, bukan hanya intelek yang mempengaruhi manusia, melainkan ada daya lain: desakan-desakan indrawi

Hal-hal di luar manusia bisa mempengaruhi dan menggerakkan kehendak sejauh menarik panca indra dan melalui pertimbangan intelek. Tapi bila desakan-desakan indrawi diizinkan oleh kehendak untuk mempengaruhi akal budi, maka desakan-desakan itu dapat menggerakkan kehendak.

Intelek mensuplai pertimbangan tentang apa dan mana yang paling baik bagi kehendak untuk memilih yang paling baik. Akan tetapi, desakandesakan indrawi bisa juga mempengaruhi kehendak dan pertimbangannya lebih diterima oleh kehendak daripada pertimbangan intelek.

Yang memberitahu apa yang baik adalah intelek. Kehendak mengikuti pertimbangan tertinggi dari intelek, tapi ia tidak dapat dipaksa untuk mengikuti apa yang dikatakan oleh intelek. Kehendak memutuskan yang mana dari pertimbangan tertinggi intelek yang diikutinya. Kehendak memang terarah pada kebaikan secara umum, tetapi kehendak tidak dapat dipaksa untuk memilih hal khusus yang ini atau hal khusus yang itu sebagai yang baik sebab kehendak adalah bebas untuk menentukan mana yang baik.

Momen-momen kehendak bebas: 1.Di hadapan sesuatu yang baik yang disuguhkan oleh intelek atau dan sesuatu yang menyenangkan yang disodorkan oleh dorongan indrawi 2. Diadakan pengujian, pertimbangan: pro dan kontra; walau pengujian itu bisa diblokade oleh gangguan-gangguan kesadaran 3. Kehendak memilih dan memutuskan kebaikan yang mana

Kebebasan

pada kehendak dimungkinkan oleh: --kesadaran diri --refleksi diri

Kebebasan manusia terletak pada kenyataan bahwa pada dasarnya tindakan manusiawi itu mengejar tujuan atau kebaikan.

Pencapaian

tujuan atau perengkuhan kebaikan meniscayakan kebebasan.

Kebaikan

itu ada: -kebaikan tertinggi -kebaikan instrumental

Kebaikan

tertinggi disebut juga kebahagiaan

Kebahagiaan

sebagai kebaikan tertinggi disebut juga sebagai tujuan dasar manusia. Pencapaian kebahagiaan itu meniscayakan kebebasan.

Di

samping itu, tiap tindakan manusiawi mengejar tujuan atau kebaikannya sendiri yang disebut sebagai kebaikan partikular. Pencapaian kebaikan partikular ini juga meniscayakan kebebasan.

Kebahagiaan

sejati: pada Allah. Tapi manusia bisa membelok dengan mencari selain Allah. Diyakini bahwa Allah memberi kebebasan pada manusia agar manusia dapat sampai pada Dia sebagai kebahagiaan sejati.

Tujuan=apa yang baik yang mau dicapai, dikejar; Pada tujuan ada hal berharga yang menarik padanya nilaibertitiktemu dengan afektivitas Pertimbangan tentang apa dan mana tujuan manusia diberikan oleh intelek, tetapi, manusia digerakkan juga oleh afeksi untuk mengejar dan mendapatkan nilai yang terkandung dalam tujuan itu.

Di

samping pertimbangan akan tujuan, harus dibuat pertimbangan mengenai saranasarana untuk mencapai tujuan itu. Pemilihan sarana mencapai tujuan ini juga meniscayakan kebebasan.

Kehendak

--memilih --menyetujui --memutuskan --menahan diri --memperhatikan secara sengaja

Kebebasan dilihat secara negatif juga menunjuk pada tiadanya paksaan (fisik, moral, psikologis) dalam memilih, memutuskan

Tidak semua orang mengakui adanya kebebasan memilih pada manusia Yang tidak mengakui kebebasan antara lain: determinisme: paham yang memutlakkan pandangan bahwa tidak ada kebebasan memilih pada manusia sebab segala-galanya ditentukan oleh sebab-sebab sebelumnya

Determinisme

-fisikmanusia ditentukan oleh hukum-hukum di alamsebabakibat --Akan tetapi, bisa mengambil jarak dengan hukum-hukum alam sesuai dengan tujuannya

-biologiskondisi psikologis kita bergantung secara mutlak pada kondisi biologis organisme kita: hereditas, lingkungan. --Akan tetapi, di sini manusia bisa menahan diri supaya tidak secara otomatis dan mekanis mengikuti kecenderungan psikologis

-Sosiologismanusia merupakan hasil dari relasirelasi sosial --Tapi di sini manusia bisa secara kritis menimbang apa yang menjadi kecenderungan komunitas

-Teologismanusia ditentukan oleh Allah karena Allah mahatahu dan mahakuasa. --Tapi justru manusia menerima kebebasan dari Allah

-Ketidaksadaran (freudian)tindakan manusia dari kecenderungan instingtif yang tidak disadari; seolah-olah saja manusia bebas, padahal tidak karena ia tidak menyadari ketundukannya pada yang biologis --Akan tetapi, manusia tidak hanya disetir oleh yang biologis saja.

3 argumen empiris tentang adanya kebebasan 1. persetujuan umum 2. psikologis 3. etis

Argumen

persetujuan umum --kebanyakan orang mengakui adanya kebebasan memilih

Argumen

psikologis --langsung: di hadapan dua pilihan, manusia memilih salah satu dengan bebas --tidak langsung: manusia memikirkan apa yang mau dipilih, mengevalusi pilihan-pilihan, memuji pilihan yang tepat

Argumen

etis --Kebebasan berhubungan dengan moral tanggungjawab moral

Argumen

ontologis --pada dasarnya manusia menginginkan kebaikan sejati dan tidak bisa puas dengan yang bukan sejati --kebaikan sejati tidak ditemukan di dunia ini

--tidak ada kebaikan yang bukan sejati yang bisa memaksa manusia untuk mengikutinya --manusia bebas untuk menginginkan maupun tidak menginginkan

Kebebasan horisontal dan vertikal -kebebasan horisontal: memilih di antara pilihan-pilihan yang tidak berhubungan dengan pengembangan seluruh hidupnetral -kebebasan vertikal: yang berhubungan dengan pengembangan seluruh hidupberkenaan dengan moral

Seratus tahun yang lalu, seorang Amerika yang hebat, yang di bawah bayangan simbolisnya kita berdiri menandatangani Proklamasi Emansipasi. Pernyataan bersejarah ini datang sebagai cahaya mercu suar harapan kepada jutaan budak orang Negro yang telah gosong oleh api ketidakadilan yang menghinakan. Pernyataan itu datang sebagai fajar sukacita yang mengakhiri malam panjang penawanan. Namun seratus tahun kemudian, kita harus menghadapi fakta tragis bahwa orang-orang Negro masih belum merdeka. Seratus tahun kemudian, kehidupan orang-orang Negro masih saja dilumpuhkan oleh borgol pemisah-misahan serta rantai diskriminasi. Seratus tahun kemudian, orang-orang Negro tinggal di sebuah pulau kemiskinan yang sepi di tengah lautan kemakmuran materi yang luas

Seratus tahun kemudian, orang-orang Negro masih saja merana di pojok-pojok komunitas Amerika dan mendapati dirinya sebagai seorang terasing di tanahnya sendiri. Jadi kita datang ke sini hari ini untuk menampilkan sebuah kondisi yang memilukan. Dalam artian kita telah datang ke ibu kota negara kita untuk menguangkan selembar cek. Ketika para arsitek republik kita merumuskan kata-kata dari Undang-Undang [Konstitusi] dan deklarasi Kemerdekaan, mereka mendadatangani sebuah surat yang berisi perjanjian yang padanya setiap orang Amerika menjadi pewaris.

Surat ini merupakan sebuah perjanjian bahwa semua orang akan dijamin hak-hak kehidupan, kebebasan, serta pencarian kebahagiaannya yang tak dapat disangkal. Hari ini nyata bahwa Amerika telah gagal berkenaan dengan surat perjanjian ini sejauh terkait dengan warna kulit warga negaranya. Ketimbang menghormati kewajiban suci ini, Amerika telah memberikan cek kosong yang telah dikembalikan bertuliskan dana tidak cukup. Tetapi kita menolak untuk percaya bahwa bank keadilan telah bangkrut. Kita menolak untuk percaya bahwa tidak ada cukup dana dalam lubang besar peluang bangsa ini. Jadi kita datang untuk menguangkan cek inicek yang akan memberikan kepada kita berdasarkan tuntutan kekayaan kebebasan dan keamanan keadilan. Kita juga datang ke tempat suci ini untuk mengingatkan Amerika mengenai kemendesakan [urgensi] yang sengit dari kata sekarang

Ini bukanlah waktunya untuk terlibat dalam kemewahan dari penenangan atau meminum obat penenang dari faham ingin bertahap [gradualism]. Sekarang adalah saatnya untuk bangkit dari lembah pemisah-misahan yang gelap dan terkurung menuju jalan terang keadilan rasial. Sekarang adalah saatnya untuk membuka pintu kesempatan kepada seluruh anak-anak Allah. Sekarang adalah saatnya untuk mengangkat bangsa kita dari pasir apung [perangkap bahaya] ketidakadilan rasial menuju batu padat persaudaraan. Akan fatal bagi bangsa ini bila tidak melihat mendesaknya saat ini dan mengangap remeh kebulatan tekad orang-orang Negro. Musim panas memanggang dari ketidakpuasan yang wajar dari orang-orang Negro tidak akan berlalu sampai adanya musim gugur kebebasan dan kesetaraan yang menyegarkan.

Kita tidak dapat dipuaskan sejauh mobilitas mendasar orang-orang Negro adalah dari kelompok pinggiran yang kecil ke kelompok pinggiran yang lebih besar. Kita tidak dapat dipuaskan sejauh orang negro di Mississippi tidak dapat memilih [memberikan suara dalam pemilu] dan orang Negro di New York merasa bahwa dia tidak pempunyai apa-apa untuk dipilih. Tidak, tidak, kita tidak puas, dan kita tidak akan puas sampai keadilan mengalir turun bagaikan air dan kesalehan bagaikan aliran air yang besar

Saya berkata kepada Anda pada hari ini, sahabatsahabat saya, bahwa di balik kesulitan dan frustrasi saat ini, saya masih memiliki impian. Itu adalah impian yang mengakar secara mendalam pada impian orang Amerika. Saya memiliki impian bahwa suatu hari bangsa ini akan bangkit dan menjalankan makna sebenarnya dari pernyataan ikrarnya: Kami berpegang pada kebenaran ini untuk menjadi kenyataan sendiri: bahwa semua manusia diciptakan setara. Saya memiliki impian bahwa suatu hari di bukit-bukit merah Georgia, para putra mantan budak dan para putra mantan pemilik budak akan dapat duduk bersama di meja persaudaraan

Saya memiliki impian bahwa suatu hari bahkan negara bagian Mississippi, negara bagian gurun pasir, yang dipanggang oleh panasnya ketidakadilan dan penindasan, akan berubah menjadi oase kebebasan dan keadilan. Saya memiliki impian bahwa keempat anak saya akan hidup di negara di mana mereka tidak akan dihakimi menurut warna kulit mereka tetapi menurut isi dari watak mereka. Saya memiliki impian hari ini. Saya memiliki impian bahwa negara bagian Alabama, yang bibir gubernurnya sekarang ini dibasahi oleh perkataan menyela dan peniadaan, akan berubah menjadi situasi di mana anak-anak kecil lelaki dan perempuan kulit hitam akan dapat bergandeng tangan dengan anak-anak kecil lelaki dan perempuan kulit putih dan berjalan bersama sebagai saudara laki-laki dan saudara perempuan.

Saya memiliki impian hari ini. Saya memiliki impian bahwa setiap lembah akan ditinggikan, setiap bukit dan gunung akan direndahkan, tempat-tempat yang bergelombang akan diratakan, serta tempat-tempat yang berliku-liku akan diluruskan, dan kemuliaan Tuhan akan disingkapkan, dan seluruh daging akan melihatnya bersama. Inilah harapan kita. Ini adalah keyakinan yang dengannya saya akan kembali ke Selatan, dengan keyakinan ini kita akan mampu meratakan gunung keputusasaan dengan batu pengharapan. Dengan keyakinan ini kita akan mampu mengubah dentingan sumbang bangsa kita menjadi simfoni persaudaraan.

Dengan keyakinan ini kita akan mampu bekerja bersama, berdoa bersama, berjuang bersama, masuk penjara bersama, berdiri bagi kebebasan bersama, dengan mengetahui bahwa kita akan dibebaskan pada suatu hari. Ini akan menjadi hari ketika semua anak-anak Allah akan mampu bernyanyi dengan makna baru, Negeriku, untukmu, tanah kebebasan nan manis, untukmu aku bernyanyi. Tanah di mana ayahku mati, tanah kebanggan para pengembara, dari setiap lereng gunung, biarlah kebebasan berdering. Dan jika Amerika mau menjadi negara besar ini harus terjadi. Maka biarlah kebebasan berdering dari puncak bukit-bukit raksasa New Hampshire.

Biarlah kebebasan berdering dari gunung-gunung besar New York. Biarlah kebebasan berdering dari sungai besar Allegheny Pennsylvania!. Biarlah kebebasan berdering dari bebatuan bertutup salju di Colorado! Biarlah kebebasan berdering dari puncak-puncak melengkung di California! Tetapi bukan hanya itu; biarlah kebebasan berdering dari Gunung Batu di Georgia! Biarlah kebebasan berdering dari Gunung Penjaga di Tennessee! Biarlah kebebasan berdering dari tiap bukit dan gundukan tanah di Mississippi. Dari setiap lereng gunung, biarlah kebebasan berdering. Ketika kita membiarkan kebebasan berdering, ketika kita membiarkannya berdering dari setiap desa dan setiap dusun, dari setiap negara bagian dan setiap kota, kita akan mampu mempercepat hari itu ketika seluruh anak-anak Allah, orang kulit hitam dan orang kulit putih, orang Yahudi dan orang bukan Yahudi, Protestan dan Katolik, akan mampu bergandeng tangan dan menyanyikan kata-kata lagu rohani kuno orang Negro, Akhirnya bebas! Akhirnya bebas! Terima kasih Allah Mahakuasa, kami akhirnya bebas!

Seorang reporter dan seorang juru kamera diminta oleh redaktur pemberitaandi sebuah stasiun televisi untuk meliput demonstrasi protes BBM di depan istana. Yang berdemonstrasi kebanyakan mahasiswa dengan jumlah sekitar 7000 orang. Aparat keamanan mengusir para demonstran dari jalan di depan istana dengan gas air mata dan peluru karet serta pukulan-pukulan. Sekurangkurangnya tiga puluh enam mahasiswa terluka dan dibawa ke rumah sakit. Si reporter dan juru kameranya mencatat dan merekam semua kejadian dan fakta, lalu melaporkan pada redaktur yang mengatasinya. Akan tetapi, atas tekanan dari pihak yang berkuasa di stasiun televisi itu, pemimpin redaksi meminta redaktur, reporter, dan juru kamera untuk tidak memberitakan adanya gas air mata dan peluru karet serta menyebut tidak ada kurban luka di pihak demonstran. Analisislah kasus di atas dengan ulasan atas kehendak bebas yang Anda lihat!

Anda mungkin juga menyukai